Oleh Kelompok V
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Standar Operasional
Prosedur (SOP) Pemberian Vitamin A Pada Balita”. Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas mata kuliah Mutu Pelayanan Kebidanan dan Kebijakan,
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
wawasan kami selaku mahasiswa khususnya di kebidanan agar dapat lebih mendalami
materi yang sudah didapatkan saat mengikuti mata kuliah Mutu Pelayanan Kebidanan
dan Kebijakan tentang penyusunan SOP
Demikian penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya
selaku penyusun dan pembaca umumnya. Penulis mengharaokan saran dan kritik
berbagai pihak yang bersifat membangun. Terima Kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................12
3.2. Saran.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
progresif sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Mansur, 2009).
umum ada 2 yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan dibagi
menjadi faktor prenatal (pada saat masih dalam kandungan) dan faktor postnatal
psikososial, faktor keluarga dan adat istiadat. Lingkungan biologis antara lain rasa
tau suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan, secara luas, vitamin
A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor atau
Vitamin A adalah zat gizi yang paling esensial, hal itu dikarenakan konsumsi
makanan kita belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus dipenuhi dari luar
(Almatsier, 2009).
1
Vitamin A atau retinol adalah suatu substansi yang larut dalam lemak dan zat
gizi penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, tetapi anak-anak
mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Unit satuan dasar aktivitas vitamin A
adalah retinol equivalent (RE), dimana 1g RE setara dengan 3,33 IU atau 3,5 nmol
karena vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi
seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) serta memiliki
peranan yang sangat penting bagi kesehatan mata (Departemen Kesehatan RI,
2016).
Oleh karena itu, pemberian vitamin A sangat penting, sehingga perlu adanya
ada dan referensi-referensi yang didapat pada sumber penelitian atau jurnal
2
1.3. Tujuan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Vitamin A merupakan zat gizi penting yang sangat diperlukan tubuh untuk
pertumbuhan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Kekurangan vitamin A dapat
kematian. Asupan vitamin A dari makanan sehari-hari masih cukup rendah sehingga
Jateng,2019).
Kapsul Vitamin A bagi Bayi, anak Balita, dan Ibu Nifas, kapsul vitamin A
merupakan kapsul lunak dengan ujung (nipple) yang dapat digunting, tidak
transparan (opaque), dan mudah untuk dikonsumsi, termasuk dapat masuk ke dalam
mulut balita. Kapsul vitamin A diberikan kepada bayi, anak balita, dan ibu nifas.
Kapsul vitamin A bagi bayi usia 6—11 bulan berwarna biru dan mengandung
retinol (palmitat/asetat) 100.000 IU, sedangkan kapsul vitamin A untuk anak balita
usia 12-59 bulan dan ibu nifas berwarna merah dan mengandung retinol
Dalam rangka menerapkan upaya gizi seimbang, setiap keluarga harus mampu
mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganya. Hal
ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Upaya Perbaikan Gizi. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengenal, mencegah,
dan mengatasi masalah gizi yaitu dengan cara menimbang berat badan secara
4
teratur, memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan, menu
gizi sesuai anjuran petugas kesehatan. Suplemen gizi yang diberikan menurut
Suplementasi Gizi, meliputi kapsul vitamin A, tablet tambah darah (TTD), makanan
tambahan untuk ibu hamil, anak balita, dan anak usia sekolah, makanan pendamping
ASI, dan bubuk multi vitamin dan mineral (Profil Kesehatan Kota Semarang,2018).
pada penderita Kurang Energi Protein (KEP), penyakit hati, alfa, beta-
yang meningkat, ataupun karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin
mudah terserang penyakit infeksi seperti diare, radang paru- paru, pneumonia, dan
5
akhirnya kematian. Akibat lain yang paling serius dari kekurangan vitamin A
(KVA) adalah rabun senja yaitu bentuk lain dari xeropthalmia termasuk kerusakan
kesakitan angka kematian, karena vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran
menurunkan sistem kekebalan tubuh balita serta meningkatkan risiko kesakitan dan
kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita dilaksanakan serentak setiap bulan
Februari dan Agustus. Frekuensi pemberian vitamin A pada bayi 6-11 bulan adalah
1 kali sedangkan pada anak balita 12-59 bulan sebanyak 2 kali. Pemberian kapsul
vitamin A pada ibu nifas dilakukan sebanyak 2 kali yaitu satu kapsul segera setelah
saat persalinan dan satu kapsul lagi pada 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.
Cakupan pemberian vitamin A pada balita di Indonesia tahun 2018 yaitu sebesar
6
mempertahankan kualitas hidup, maka kustomer akan semakin kritis dalam
menerima produk jasa, termasuk jasa pelayanan kebidanan, oleh karena itu
peningkatan mutu kinerja setiap bidan perlu dilakukan terus menerus. Untuk dapat
dilaksanakan. Upaya tersebut jika dilaksanakan secara terarah dan terencana, dalam
ilmu administrasi kesehatan dikenal dengan nama program menjaga mutu pelayanan
dan masyarakat. Dalam memberikan pelayanan tersebut, baik klien maupun bidan
yang bersangkutan perlu mendapat perlindungan hukum.Untuk itu tenaga bidan perlu
standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, bagi setiap tenaga bidan harus
yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja
dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan
dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan
a. Menentukan Judul
7
2. Menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan protap:
langsung, tidak boleh dibuat atas dasar apa yang diingat serta
pertanyaan dasar:
mengapa?
dia?
cara itu?
8
4. Menyusun prosedur atau pelaksanaan kegiatan; Prosedur atau
dengan:
b. Aksi local
“lesson learned”.
Ttd
…………………………
NIP ……
9
6 Permenkes No 21 Tahun 2015 tentang Standar Kapsul Vitamin A bagi Bayi,
anak Balita, dan Ibu Nifas
1. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi (6-11 bl) /Biru (100.000 IU) setiap
PENGERTI bulan Februari dan Agustus
AN 2. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Anak Balita (12-59 bl)/ Merah (200.000
IU) setiap bulan Februari dan Agustus
TUJUAN Mencegah Kekurangan Vitamin. A pada bayi (6-11 bl) dan anak balita (12-59 bl)
SASARAN Bayi (6-11 bl) dan Anak Balita (12-59 bl) di wilayah kerja Puskesmas
Semua Bayi (6-11 bl) dan Anak Balita (12-59 bl) di wilayah kerja Puskesmas
KEBIJAKA mendapatkan Kapsul Vitamin A dosis Tinggi 2 kali dalam setahun
N SK Kepala Puskesmas No…… tentang Pengelolaan dan Pelaksanaan Pelayanan
Upaya Kesehatan Masyarakat
1 Persiapan
1. Menyiapkan data jumlah sasaran
2. Mengecek ketersediaan Kapsul Vitamin A biru dan Merah
3. Menghiting Kebutuhan
4. Mengajukan kebutuhan Kapsul Vitamin A biru dan Merah
5. Membuat rencana Distribusi
2 Pelaksanaan
1. Bekerjasama dengan petugas pengelola obat mendistribusikan Kapsul
Vitamin A ke bidan desa sesuai dengan kebutuhan pada bulan febuari dan
Agustus
2. Bidan Desa mendistribusikan Kapul Vitamin A kepada Kader Posyandu
sesuai dengan kebutuhan pada bulan Februari dan Agustus
3. Bersama Bidan Desa dan Kader Posyandu memberikan Kapsul Vitamin A
PROSEDU dosis tinggi pada hari buka Posyandu pada bulan Februari dan Agustus
R 4. Kader Posyandu Mencatat hasil pemberian Kapsul Vitamin A sesuai
dengan Sasaran pada buku catatan
5. Bersama Bidan desa dan kader Posyandu Mensweeping sasaran yang tidak
hadir pada hari buka Posyandu untuk mendapatkan kampusul vitamin A
setelah Posyandu selesai
6. Kader Posyandu membuat laporan hasil pemberian Kapsul Vitamin A
kepada Bidan Desa
7. Bidan Desa Merekap dan melaporkan Hasil Kegiatan Pemberian Kapusul
Vitamin A kepada Petugas Gizi Puskesmas pada bulan Februari dan
Agustus
8. Petugas Pelasana Gizi Puskesmas Merekap Hasil Pemberian Kapsul
Vitamin A pada bulan februari dan Agustus
9. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Melaporkan hasil distribusi dan
10
pemberian Kapsul Vitamin A dengan stok/sisa ke dinas
kesehatan setiap tanggal 5 bln Februari dan Agustus.
1. Petugas Pengelola Obat
UNIT TERKAIT 2. Bidan Desa
3. Kader Posyandu
1. Buku Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Dirjen Bina Gizi dan
KIA, Kemenkes RI tahun 2014
REFERENSI 2. Buku Pedoman Distribusi Kapsul Vitamin A
3. Buku Panduan Management Suplementasi Kapsul Vitamin A
4. Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Vitamin A atau retinol adalah suatu substansi yang larut dalam lemak dan
zat gizi penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, tetapi anak-anak
pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari
para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari
3.2. Saran
SOP dalam pemberian vitamin A dalam balita sangat penting dan perlu
diperhatikan agar balita terhindar dari angka kesakitan bayi/anak. Begitu juga
memberikan gizi dan nutrisi yang baik untuk anaknya di masa mendatang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Semarang. Semarang
http://repo.poltekkesmedan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/3255/1/KTI
%20Murniati%20Nazara.pdf
13