Anda di halaman 1dari 19

Universitas Kristen Krida Wacana

Laporan Kunjungan Rumah


Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas
di Wilayah Kerja Puskesmas Tirtajaya Kabupaten Karawang

Oleh:
Albertha Febriani Meta
112016018

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta, April 2018

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya saya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Family Folder ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu kewajiban dalam rangka menjalani Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana.
Makalah ini dibuat dengan pendekatan kedokteran keluarga. Semoga laporan yang saya
buat ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dalam
penyelesaian makalah ini semua pihak yang turut membantu terselesainya makalah ini.
Saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah yang saya buat ini,
oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga di masa
mendatang dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

Jakarta, April 2018

Penyusun

2
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan
dalam hati serta tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar (esensial).
Vitamin A berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit. MenurutWorld Health Organization (WHO) pada tahun 2011 terdapat 19 juta
jiwa ibu hamil yang mengalami defisiensi vitamin A, jumlah ini paling tinggi ditemukan di
Afrika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.1
Masalah kurang vitamin A (KVA) di Indonesia pun masih merupakan masalah gizi
utama. Meskipun KVA tingkat berat (Xerophthalmia) sudah jarang ditemui, akan tetapi KVA
tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata, masih menimpa
masyarakat luas seperti contohnyadari Depkes tahun 2007 bahwa terdapat 50% ibu nifas yang
mempunyai serum retinol kurang dari 20 µg/dl dimana hal ini dapat berdampak pada risiko
kebutaan dan kematian karena infeksi. Masalah penanggulangan kurang vitamin A (KVA) saat
ini yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia bukan hanya untuk mencegah kebutaan, tetapi
dikaitkan dengan upaya mendorong pertumbuhan dan kesehatan bayi dan anak guna menunjang
upaya penurunan angka kesakitan dan angka kematian pada bayi dan anak. Upaya pemanfaatan
sumber-sumber vitamin A alami dan fortifikasi masih belum dapat dilaksanakan secara luas dan
intensif, maka pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi sangat penting dan tetap
dilaksanakan.Salah satunya yang dilakukan di Indonesia yaitu dengan program pemberian kapsul
vitamin A bagi ibu nifas, selain bagi bayi dan balita. Pemberian ini dapat dilakukan pada waktu
pertolongan persalinan atau kunjungan rumah.2
Menurut WHO, sejak tahun 2011 suplementasi vitamin A pada ibu nifas tidak
direkomendasikan sebagai bentuk intervensi untuk mencegah morbiditas dan mortalitas pada ibu
dan anak karena bukti yang menunjukkan efek dari suplemen vitamin A terhadap morbiditas dan
mortalitas masih rendah. Akan tetapi hal tersebut belum dapat diimplementasikan di Indonesia
karena masih banyak kelompok rentan ekonomi yang masih membutuhkan suplementasi vitamin
A karena mereka belum mampu membeli makanan yang kaya protein dan zat gizi mikro.Hal ini
juga sesuai dengan beberapa studi yang dilakukan oleh WHO di negara-negara berkembang yang

3
perlu mendapatkan perhatian lebih terhadap distribusi vitamin A pada ibu nifas seperti salah
satunya di Indonesia, bahwa pada studi-studi tersebut mengemukakan bahwa pemberian vitamin
A pada ibu nifas dapat menurunkan angka kematian pada umur 1 tahun pertama kehidupan.Oleh
karena itu The International Vitamin A Consultative Group (IVACG) dan Pedoman Nasional
tahun 2010 mengeluarkan rekomendasi bahwa seluruh (100%) ibu nifas seharusnya menerima
400.000 SI atau dua kapsul dosis tinggi 200,000 SI. Pemberian kapsul pertama dilakukan segera
setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan satu hari setelah pemberian kapsul pertama dan
tidak lebih dari 6 minggu kemudian.Pemberian 1 kapsul vitamin A merah (200.000 IU) cukup
untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari, pemberian 2 kapsul
diharapkan dapat memenuhi kecukupan vitamin A sampai bayi berusia 6 bulan. Selain itu juga
pemberian kapsul vitamin A juga merupakan salah satu indikator keberhasilan gerakan 1000 hari
pertama kehidupan sehingga perlu diimplementasikan dengan baik agar cakupan pemberian
mencapai target seperti yang telah direkomendasikan oleh The Lancet Series, Maternal and
Child Nutrition tahun 2013 yaitu lebih besar dari 90% agar efektifitas program berjalan
optimal.1,3
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 pemberian vitamin A pada ibu
nifas di Indonesia hanya mencapai 75,5%. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2012 juga
mencatat bahwa persentase cakupan suplementasi vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten
Karawang adalah 80,29% dari tolok ukurnya sebesar 100%, sehingga masih banyak ibu nifas
yang belum mendapatkan suplementasi vitamin A ini.4,5

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Menurut WHO tahun 2011, jumlah ibu hamil yang mengalami defisiensi vitamin A
berjumlah 19 juta jiwa, paling tinggi di Afrika dan Asia Tenggara,
termasukIndonesia.
1.2.2 Menurut hasil RISKESDAS 2013 pemberian vitamin A pada ibu nifas di Indonesia
hanya mencapai 75,5%.
1.2.3 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2012 memperlihatkan persentase
pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten Karawang sebesar 80,29%
daritolok ukurnya sebesar 100%.

4
1.3 Tujuan
Dengan melakukan kegiatan kunjungan langsung kepada pasien puskesmas,
diharapkan dapat menambah wawasan mengenai penelusuran riwayat kesehatan ibu nifas
secara menyeluruh dan komprehensif, dengan melihat berbagai aspek disekitarnya secara
langsung di lapangan. Selain itu, diharapkan menambah pengetahuan yang lebih baik
mengenai pemberian vitamin A bagi ibu nifas dan masalah-masalah lainnya yang ditemukan
ditinjau dari sisi kedokteran keluarga yang tidak hanya berfokus pada upaya kuratif dan
rehabilitatif, tetapi juga promotif dan preventif, sehingga angka pemberian vitamin A pada
ibu nifas meningkat

1.4 Sasaran

Sasaran yang dituju adalah “pasien” yang merupakan ibu nifas, dan juga sekelompok
masyarakat atau komunitas yang harus diberikan edukasi guna meningkatkan pengetahuan
mereka akan pentingnya pengenalan dini terhadap pentingnya pemberian vitamin A pada ibu
nifas, sehingga diharapkan, kedepannya setiap orang (masyarakat) dapat turut memantau
kesehatan ibu nifas disekitarnya.

5
Bab II
Materi dan Metode

1
2
2.1 Materi
2.1.1 Pengenalan tentang vitamin A
2.1.2 Upaya pemberian Vitamin A untuk ibu nifas
2.1.3 Upaya meningkatkan kesehatan ibu nifas
2.1.4 Upaya perilaku hidup bersih dan sehat.
2.1.5 Upaya menciptakan rumah yang sehat.

2.2 Metode
Metode yang digunakan adalah penemuan penderita pasif (Passive case finding).
Penemuan penderita pasif adalah kegiatan mendatangi pasien ke rumahnya dengan
berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas, Puskesmas pembantu, balai pengobatan,
maupun Posyandu. Hal yang dilakukan adalah:
2.2.1 Mendapatkan data lengkap mengenai pasien dari aspek biologis, psikologis, dan
sosialnya.
2.2.2 Mendapatkan data yang lengkap terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan
pemberian kapsul Vitamin A
2.2.3 Mendapatkan data lengkap mengenai keadaan rumah dan keluarga pasien.
2.2.4 Mendapatkan data lengkap tentang keadaan lingkungan tempat tinggal pasien.
2.2.5 Menganalisa dan memberikan penjelasan pada pasien mengenai pentingnya
vitamin A bagi ibu nifas.

6
Bab III
Tinjauan Pustaka

3.1 Masa Nifas


Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).Masa nifas (puerperium) adalah
masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali
seperti pra hamil. Lama masa nifas ini 6-8 minggu (Ambarwati, 2010). Jadi dapat
disimpulkan ibu nifas adalah masa setelah plasenta keluar sampai alat – alat reproduksi
pulih seperti semula atau berlangsung selam 6 minggu.6

3.2 Vitamin A
Menurut Depkes RI tahun 2009, vitamin A merupakan salah satu zat penting yang
larut dalam lemak dan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi
dari luar(essensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit. Manfaat kapsul vitamin A bagi ibu nifas adalah
meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI), bayi lebih kebal dan jarang
kena penyakit infeksi, dan kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan.1

3.3 Fungsi dan manfaat vitamin A

3.3.1 Kesehatan Mata


Vitamin A memiliki peran penting dalam kesehatan indera penglihatan manusia.
Vitamin ini membantu menyalurkan objek yang diterima oleh retina mata ke otak
sebagai sebuah gambar. Senyawa yang berperan dalam hal ini adalah retinol.7
3.3.2 Antioksidan
Salah satu bentuk Vitamin A yang dikenal dengan Beta Karoten, merupakan
senyawa dengan aktifitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Baik
radikal bebas yang berasal dari oksidasi tubuh mupun polusi dari luar.7

7
3.3.3 Sistem Imun
Vitamin A juga berfungsi sebagai sistem inum eksternal yang melindungi tubuh dari
radikal bebas, virus, bakteri, jamur dan patogen. Mencukupi asupan vitamin A harian
berarti meningkatkan kekebalan tubuh.7
3.3.4 Penyembuhan Luka
Vitamin A dapat membantu menjaga kesehatan jaringan di dalam tubuh kita.
Sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka.7
3.3.5 Pertumbuhan
Vitamin A juga sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio
pada janin, dan menentukan gen pada proses pembentukan organ-organ
perkembangan embrio.7

3.4 Suplementasi Vitamin A


Kapsul vitamin A yang digunakan dalam kegiatan suplementasi vitamin A adalah kapsul
yang mengandung vitamin A dosis tinggi.3

3.5 Sasaran Suplementasi Vitamin A


Sasaran suplementasi Vitamin A adalah bayi 6-11 bulan 100.000 IU (1 kapsul biru), anak
balita 12-59 bulan 200.000 IU (1 kapsul merah) sebanyak 2 kali, dan ibu nifas 200.000 IU
(1 kapsul merah) sebanyak 2 kali.

3.6 Manfaat Suplementasi Vitamin A pada Ibu Nifas


Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan sampai 6 minggu setelah kelahiran bayi
(0- 42 hari). Pemberian kapsul vitamin A 200.000IU sebanyak dua kali,pertama segera
setelah melahirkan, kedua di berikan setelah 24 jam pemberian kapsul vitamin A pertama.
Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin A dosis tinggi karena:3
3.6.1 Pemberian 1 kapsul vitamin A merah cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin
A dalam Air Susu Ibu (ASI) selama 60 hari

8
3.6.2 Pemberian 2 kapsul vitamin A merah cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin
A dalam Air Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan

3.6.3 Mencegah infeksi pada ibu nifas

3.6.4 Kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan.

Ibu nifas harus minum 2  kapsul vitamin A  karena bayi lahir dengan cadangan
vitamin A yang rendah, kebutuhan  bayi akan vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan
peningkatan daya tahan tubuh, pemberian 1 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah pada
ibu nifas hanya cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari,
pemberian 2 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah di harapkan dapat menambah
kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi usia 6 bulan.

3.7 Penatalaksanaan Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas


3.7.1 Waktu pemberian
Kapsul Vitamin A merah (200.000 SI) diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali
yaitu:
 1 (satu) kapsul Vitamin A diminum segera setelah saat persalinan
 1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24 jam sesudahpemberian kapsul
pertama. Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin A,
maka kapsul Vitamin A dapat diberikan pada kunjungan ibu nifas atau pada KN 1
(6-48 jam) / saat pemberian imunisasi hepatitis B (HB0) / pada KN 2 (bayi
berumur 3-7 hari) / pada KN 3 (bayi berumur 8 -28 hari).
3.7.2 Cara Pemberian
Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu apakahsetelah melahirkan
sudah menerima kapsul Vitamin A,jikabelum:
 Kapsul Vitamin A merah diberikan segera setelah melahirkandengan cara
meminum langsung 1 (satu) kapsul
 Kemudian minum 1(satu) kapsul lagi 24 jam setelah pemberiankapsul pertama.1

9
Bab IV
Pembahasan

Menurut Teori Blum bahwa kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa unsur yaitu
lingkungan, pelayanan kesehatan, perilaku dan keturunan. Dimana unsur-unsur tersebut saling
berinteraksi dan saling terkait satu sama lain.
Dari hasil kunjungan rumah didapatkan bahwa pasien merupakan pasien P2A0 post
partum hari ke-32 yang sudah mendapatkan suplementasi vitamin A semenjak melahirkan.
Pasien sudah minum kapsul pertama beberapa saat setelah melahirkan. Namun, pasien lupa
untuk minum kapsul ke-2. Saat kunjungan rumah dilakukan, yaitu pada hari ke-32 setelah
melahirkan, pasien baru minum kapsul ke-2. Pasien melahirkan di rumah bidan desa di
Tempuran Pasien melahirkan secara normal, tidak ada kesulitan pada saat melahirkan, dan tidak
diinduksi. Riwayat darah tinggi ada namun riwayat diabetes mellitus tidak ada. Saat ini pasien
tidak ada keluhan dan memiliki pola hidup yang cukup baik namun keadaan lingkungan
rumahnya kurang baik.
Maka terbukti bahwa kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa unsur-unsur yang
disebutkan di Teori Blum. Oleh karena itu sebagai dokter keluarga yang bekerja di Puskesmas,
sebaiknya dapat memberikan komunikasi, informasi dan edukasi perorangan untuk memperbaiki
kesehatan pasien.

10
Bab V
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
Dari hasil kunjungan rumah didapatkan bahwa pasien merupakan pasien P2A0
postpartum hari ke-32 yang sudah mendapatkan suplementasi vitamin A semenjak
melahirkan. Manfaat vitamin A yaitu meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu
Ibu (ASI), bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi, dan kesehatan ibu lebih cepat
pulih setelah melahirkan. Cara pemberian kapsul Vitamin A merah diberikan segera setelah
melahirkan dengan cara meminum langsung 1 (satu) kapsul kemudian minum 1(satu) kapsul
lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.Selain itu ada hal lain yaitu lingkungan rumah
yang kurang baik yang dapat menimbulkan penyakit. Terutama setelah melahirkan, sistem
imun dalam tubuh dapat menurun yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi. Oleh karena
itu penting pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas.

5.2 Saran
Meningkatkan kunjungan rumah kepada ibu hamil maupun ibu nifas, sehingga
mngetahui mana yang sudah mendapat vitamin A atau belum, serta edukasi akan pentingnya
suplementasi vitamin A.
5.2.1 Pasien seharusnya mengkonsumsi kapsul vitamin A warna merah sebanyak 2 kapsul
5.2.2 Pola hidup yang sehat dan bersih, serta tidak melakukan aktivitas fisik yang berat untuk
sementara waktu.

11
Daftar Pustaka

1. WHO. Guideline: vitamin A supplementation in postpartum women. World Health


Organization; 2011.
2. Dewi VK, Hakimi M, Suhadi A. Peran bidan di desa dan cakupan pemberian kapsul
vitamin A pada ibu nifas. Berita Kedokteran Masyarakat, 2010;26(2):63-70.
3. Kementerian Kesehatan RI, Micronutrient Initiative. Panduan manajemen terintegrasi
suplementasi vitamin A. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016.
4. Penulis. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI; 2013. h.178-80
5. Profil kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2012. Dinas Kesehatan Jawa Barat; 2012.
h.43.
6. Pitriani S, Andriani R. Panduan lengkap ibu nifas. Yogyakarta: Deepublish; 2014.h.88
7. Departemen Kesehatan RI. Definisi vitamin A. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; 2009.

12
Laporan Kunjungan Rumah

Puskesmas : Tirtajaya, Kabupaten Karawang


Tanggal Kunjungan : 21 Maret 2018

I. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny. L
Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 20 Mei 1982
Usia : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat :Dusun Cisoma RT 07/03, Desa Tambaksari Kec.
Tirtajaya
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMP

II. Riwayat Biologis Keluarga


a. Keadaan Kesehatan Sekarang : Baik
b. Kebersihan Perorangan : Baik
c. Penyakit yang Sering Diderita : Batuk pilek
d. Penyakit Keturunan : Tidak ada
e. Penyakit Kronis/Menular : Tidak ada
f. Kecacatan Anggota Keluarga : Tidak ada
g. Pola Makan :Baik (3 kali sehari), jenis makanan kurang
bervariasi (tempe, tahu, sayur sering; buah, susu, ikan, telur jarang; daging sangat
jarang)
h. Pola Istirahat : Baik
i. Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang

III. Psikologis Keluarga


a. Kebiasaan Buruk : Tidak ada

13
b. Pengambilan Keputusan : Suami
c. Ketergantungan Obat : Tidak ada
d. Tempat Mencari Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Tirtajaya
e. Pola Rekreasi : Kurang

IV. Keadaan Rumah atau Lingkungan


a. Jenis Bangunan : Permanen
b. Lantai Rumah : Keramik
c. Luas Rumah : 5 meter x 6 meter
d. Penerangan : Cukup
e. Kebersihan : Kurang
f. Ventilasi : Cukup
g. Dapur : Ada
h. Jamban Keluarga : Ada
i. Sumber Air Minum : Air isi ulang
j. Sumber Pencemaran Air : Ada
k. Pemanfaatan Pekarangan : Ada, lahan untuk menanam bunga dan
sebagai kandang kambing serta ayam
l. Tempat Pembuangan Sampah : Tidak ada
m. Sanitasi Lingkungan : Kurang

V. Spiritual Keluarga
a. Ketaatan Beribadah : Cukup
b. Keyakinan Tentang Kesehatan : Baik

VI. Keadaan Sosial Keluarga


a. Tingkat Pendidikan Terakhir : SMP
b. Hubungan Antar Keluarga : Baik
c. Hubungan Dengan Orang Lain : Baik
d. Kegiatan Organisasi Sosial : Tidak ada
e. Keadaan Ekonomi : Kurang

14
VII. Kultural Keluarga
Adat yang Berpengaruh : Sunda

VIII. Daftar Anggota Keluarga

No Nama Hubungan dengan JK Umur Pekerjaan Agama Keadaan


. Keluarga Kesehatan
1 Tn. RL Suami L 43 Tahun Buruh Islam Baik

2 Ny. L Istri P 35 Tahun Ibu rumah Islam Baik


Tangga

3 An. P Anak P 5 Tahun - Islam Baik

4 An. A Anak P 32 Hari - - Baik

IX. Keluhan Utama :


Pasien post partum hari ke-7

X. Keluhan Tambahan :-

XI. Riwayat Penyakit sekarang


Pasien P2A0 post partum hari ke-7 yang sudah minum kapsul Vitamn A pertama
beberapa saat setelah melahirkan namun pasien lupa untuk minum kapsul ke-2. Saat
kunjungan nifas dilakukan, yaitu pada hari ke-7 setelah melahirkan, pasien baru minum
kapsul ke-2.

XII. Riwayat Penyakit Dahulu :-

15
XIII. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda Vital:
- Frekuensi Nadi : 85 kali/menit
- Tekanan Darah : 120/70 mmHg
- Frekuensi Napas : 22 kali/menit
- Suhu : 36,70C
d. Data Antropometi
₋ Berat Badan : 53 kg
₋ Tinggi Badan : 158 cm
₋ Lingkar Kepala : -
₋ Lingkar Dada :-
₋ Lingkar Lengan Atas : 24 cm

Pemeriksaan Lokalis
a. Kepala
• Bentuk dan Ukuran : Normocephali, tidak ada deformitas
• Rambut : Rambut berwarna hitam, distribusi merata.
• Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-
• Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, pernapasan cuping hidung(-)
• Bibir : Merah, tidak kering, sianosis (-)
• Gigi-geligi : Tidak ada karies gigi
• Mulut : Bentuk normal, tidak ada stomatitis.
• Lidah : Bentuk normal, lidah tidak kotor
• Tonsil : Tonsil T1-T1 tenang,tidak hiperemis
• Faring : Tidak hiperemis
b. Leher
Tiroid dan kelenjar getah bening tidak teraba membesar.

16
c. Toraks
 Dinding Toraks: Simetris, pergerakan dinding toraks saat statis dan dinamis
simetris, tidak ada retraksi.
 Paru:
▪ Inspeksi : Gerak dinding dada simetris
▪ Palpasi : Vocal fremitus kiri dan kanan sama
▪ Perkusi : Pekak pada kedua lapang paru
▪ Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
 Jantung
▪ Inspeksi : Tidak terlihat pulsasi iktus kordis
▪ Palpasi : Teraba pulsasi iktus kordis di sela iga IV garis midclavicularis
sinistra
▪ Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
▪ Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop

d. Abdomen
 Inspeksi : Tampak datar, tidak tampak pelebaran vena
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar

e. Anus dan Rectum : Tidak dilakukan pemeriksaan


f. Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
g. Anggota gerak : Akral hangat + + oedema - -
+ + - -
h. Tulang Belakang : Tidak ada kelainan
i. Kulit : Tidak ada kelainan
j. Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar
k. Pemeriksaan Neurologis: Meningeal sign (-)

XIV. Diagnosa : P2A0 Post Partum hari ke-7


XV. Diagnosa Keluarga :-

17
XVI. Anjuran Penatalaksaan Penyakit:
a. Promotif : Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pemberian
kapsul vitamin A setelah melahirkan yang diberikan sebanyak 2 kapsul merah untuk
ibu yaitu setelah melahirkan dan 24 jam setelah makan kapsul yang pertama,
kegunaan pemberian vitamin A bagi sang ibu dan bayi, efek samping bila tidak
diberikan vitamin A, edukasi tentang pemberian vitamin A bagi bayi pada usia 6
bulan, dan menganjurkan untuk melakukan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi
makanan yang sehat bagi ibu dan bayi, serta istirahat yang cukup terutama setelah
melahirkan.
b. Preventif : Mengkonsumsi kapsul vitamin A yang diberikan sebanyak 2 kapsul
untuk mencegah kekurangan vitamin A.
c. Kuratif : Terapi Medikamentosa :
1 kapsul merah vitamin A (200.000 IU)
Terapi Non-Medikamentosa :
Menjalankan pola hidup bersih dan sehat
d. Rehabilitatif:-

XVII. Prognosis
1. Pasien : ad bonam
2. Keluarga : ad bonam
3. Masyarakat : ad bonam

Lampiran

18
19

Anda mungkin juga menyukai