Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN VITAMIN A

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUMBERPUCUNG
Email: Pkmsumberpucung2015@gmail.com
Jl. TGP No.02 Sumberpucung Telp. (0341) 385230
MALANG
A. PENDAHULUAN

Vitamin merupakan salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia
yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia sendiri. Sehingga, vitamin ini harus
diperoleh dari luar untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia. Sumber vitamin A sangat
beragam dan banyak terdapat di alam, Contohnya adalah dari buah-buahan, biji-bijian,
umbi, sayur, dll. Perkataan vitamin telah diusulkan oleh seorang pakar biokimia yang
berbangsa Poland pada tahun 1912.Vita di dalam bahasa Latin bemaksud kehidupan dan
mine -amine adalah adalah kata tambahan dari amine; karena pada masa itu ramai yang
menyangka bahwa semua vitamin adalah amine dan sekarang kesalahan ini telah pun
disedari.

Salah satu diantara vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia adalah
vitamin A yang harus dipenuhi, sebab jika tidak dipenuhi akan mengakibatkan terjadinya
gangguan pada tubuh manusia. Yang paling fatal akan terjadi pada mata. Karena mata
merupkan salah satu indera pada tubuh yaitu indera pengelihatatan. Mata yang sehat
ditandai dengan kornea (selaput bening yang menutupi bagian hitam dari mata) yang
jernih transparan dan tembus pandang. Konjungtiva (bagian putih mata) terlihat putih
warnanya. Bagian tengah mata tampak hitam, kelopak mata dapat membuka dan menutup
dengan baik serta pertumbuhan bulu mata teratur mengarah ke luar.

Salah satu unsur zat gizi yang sangat diperlukan dalam rangka menjaga kesehatan
mata adalah vitamin A, terutama untuk para Balita. Vitamin A tidak bisa dibuat oleh
tubuh, jadi harus dipenuhi dari luar, yaitu melalui makanan. Ada berbagai bentuk vitamin
A, yaitu bentuk jadi vitamin A (retinol) dan bentuk provitamin A (karatenoid). Vitamin A
bentuk jadi terdapat pada mamalia dan ikan, sedangkan provitamin A terdapat dalam
sayur-sayuran berwarna hijau tua dan beberapa buah berwarna jingga.

Balita sangat membutuhkan vitamin A untuk kesehatannya. Anak yang


kekurangan vitamin A akan mudah terkena infeksi dan terancam mengalami rabun senja.
Kekurangan vitamin A membuat mata menjadi kering. Hal ini karena selaput lendir dan
selaput bening mata mengalami kekeringan. Jika berlarut-larut akan menyebabkan
penebalan selaput lendir, berlipat-lipat, dan berkerut, tampak bercak putih seperti busa
sabun (bercak Bitot). Selanjutnya selaput bening mata akan mengalami perlukaan dan
akhirnya bisa mengakibatkan kebutaan permanen yang tidk bisa dipulihkan lagi. Maka
dari itu mengapa vitamin A salah satu imunisasi yang harus diberikan kepada balita.
Selain bagi balita vitamin A juga diperlukan oleh ibu nifas, Masa nifas adalah
waktu pemulihan pada Ibu pasca melahirkan, mulai dari persalinan selesai sampai alat-
alat kandungan kembali seperti pra hamil. Tentunya pada masa nifas tersebut, Ibu
membutuhkan asupan vitamin dan nutrisi guna memulihkan kesehatan. Salah satu yang
penting pada masa nifas adalah vitamin A. Vitamin A merupakan salah zat penting yang
tidak dapat di buat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essesnsial).

Manfaat vitamin A berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan


daya tahan tubuh terhadap penyakit. Selain untuk membantu memulihkan pada masa
nifas, manfaat vitamin A penting bagi tumbuh kembang si kecil. Manfaat vitamin A di
masa nifas untuk kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata bagi Ibu maupun anak yang
disusui. Ibu menyusui membutuhkan manfaat vitamin A yang tinggi untuk memproduksi
ASI. Konsentrasi dan jumlah vitamin A yang terkandung dalam ASI sangat tergantung
pada status gizi Ibu yang akan berdampak pada kualitas susu untuk bayi.

Bahan makanan hewani seperti hati, kuning telur, ikan, daging, ayam dan bebek
bisa dikonsumsi sebagai sumber manfaat vitamin A. Buah-buahan yang berwarna kuning,
dan jingga seperti: pepaya, mangga masak, alpukat, jambu biji merah, pisang, serta
sayuran juga mengandung manfaat vitamin A. Manfaat vitamin A di masa nifas tidak
hanya bagi Ibu tetapi juga bagi bayinya. Pemberian vitamin A pada masa nifas selain
untuk mencegah kebutaan juga akan meningkatkan kualitas ASI sehingga meningkatkan
daya tahan tubuh anak serta kesehatan Ibu dapat cepat pulih.

B. LATAR BELAKANG
Prinsip dasar untuk mencegah dan menanggulangi masalah KVA adalah
menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh. Selain itu perbaikan kesehatan secara
umum turut pula memegang peranan. Dalam upaya menyediakan vitamin A yang cukup
untuk tubuh, ditempuh kebijaksanan sebagai berikut:

a) Meningkatkan konsumsi sumber vitamin A alami melalui penyuluhan,


b) Menambahkan vitamin A pada bahan makanan yang dimakan oleh golongan sasaran
secara luas (fortifikasi),
c) Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala.

Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui proses


komunikasi-informasi-edukasi (KIE) merupakan upaya yang paling aman dan langgeng.
Namun disadari bahwa penyuluhan tidak akan segera memberikan dampak nyata. Selain
itu kegiatan fortifikasi dengan vitamin A masih bersifat rintisan . Oleh sebab itu
penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pda
masyarakat apabila cakupannya tinggi (minimal 80%). Cakupan tersebut dapat tercapai
apabila seluruh jajaran kesehatan dan sektor-sektor terkait dapat menjalankan peranannya
masing-masing dengan baik
Menurut Prof. Dr. Azrul Azwar, untuk menanggulangi KVA di Indonesia khususnya
pada Balita (6-59 bulan) Departemen Kesehatan telah bekerja sama dengan Helen
Keller Indonesia (HKI) dengan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi,
balita dan ibu nifas. Kapsul Vitamin A ini diberikan secara gratis di Posyandu dan
Puskesmas seluruh Indonesia (Depkes RI, 2004).
Dosis pemberian vitamin A pada ibu nifas sekitar 100.000-200.000 SI atau setara
dengan bayi yang membutuhkan vitamin A pada usia 6-11 bulan. Dosis pada ibu nifas
biasanya 200.000 SI namun ini juga tergantung pada dokter yang merawat anda atau
bidan. Karena pemberian secara inisiatif bisa berdampak buruk pada ibu nifas dan bayi
yang masih dalam tahap ASI.

Untuk pemberian vitamin A dosis tinggi ini pada ibu nifas dianjurkan sebanyak 2
kali. Yaitu 1 kapsul diberikan setelah melahirkan, kemudian 1 kapsul lagi setelah 24 jam
setelah pemberian kapsul pertama. Kapsul dosis tinggi ini ada 2 jenis. Kapsul vitamin A
dosis tinggi pada ibu nifas berwarna merah yang berdosis 200.000 SI. Sedangkan kapsul
berwarna biru berdosis 100.000 SI untuk anak usia 6-11 bulan. Jika sang ibu nifas telah
mendapatkan vitamin A-nya secara lengkap pada dosis tinggi, maka setelahnya, ibu nifas
cukup diasup dengan vitamin A natural atau dari alam seperti sayuran dan buah-buahan.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

TUJUAN UMUM
Meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas di
wilayah kecamatan Sumberpucung.

TUJUAN KHUSUS
1) Untuk mencegah bayi dan balita kekurangan vitamin A
2) Untuk mencegah ibu nifas kekurangan vitamin A

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Petugas gizi merencanakan kebutuhan vitamin A dosis tinggi untuk 1 tahun ke depan
dan mengajukan perencanaan tersebut ke dinas kesehatan kabupaten malang pada
bulan januari.
2. Petugas gizi menerima vitamin A dosis tinggi sesuai dengan permintaan kebutuhan
vitamin A pada akhir bulan januari dan akhir bulan juli.
3. Petugas gizi memberikan vitamin A dosis tinggi kepada bidan desa pada awal bulan
februari dan agustus, sejumlah bayi, balita dan ibu nifas yang ada diwilayah masing-
masing desa, dengan ketentuan antara lain:
a. Vitamin A warna biru (100.000 UI) untuk bayi (6-11 bulan )
b. Vitamin A warna merah (200.000 UI) untuk balita (12-59 bulan) dan ibu
nifas.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kapsul vitamin A diberikan melalui posyandu, polindes/ poskesdes dan puskesmas.
Bagi balita yang tidak datang ke posyandu akan dilakukan sweeping ke rumah balita

F. SASARAN

Sasaran Dosis Frekuensi


Bayi 6-11 bulan Kapsul biru (100.000 SI) 1 kapsul
Balita 12-59 bulan Kapsul merah (200.000 SI) 1 kapsul
Ibu nifas Kapsul merah (200.000 SI) 2 kapsul

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Nama desa Bulan pelaksanaan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sumberpucung
2 Jatiguwi
3 Sambigede
4 Senggreng
5 Ternyang
6 Ngebruk
7 Karangkates

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


 Pelaporan dan evaluasi dilaksanakan tiap bulan Februari dan Agustus
I. TATA NILAI PUSKESMAS SUMBERPUCUNG
 EKSOTIK :
 E : Energik ( sigap dalam penanganan, cepat tanggap dan tepat melakukan
tindakan penatalaksanaan kepada pasien berdasarkan SOP)
 K : Komunikatif ( Menyampaikan informasi secara tegas dan jelas agar
pasien/masyarakat mudah memahami maksud dari apa yang disampaikan
dengan mempertimbangkan kode etik dan menjaga kerahasiaan
pasien/masyarakat dan berdasarkan SOP)
 SO : Sopan ( sopan dalam bertutur kata , sesuai dengan tata krama yang ada
dan berpakaian sesuai ketentuan yang telah ditetapkan Puskesmas)
 TIK : Tulus Iklas ( menggambarkan kesungguhan dan kejujuran dalam
melayani pasien/masyarakat berdasarkan empati kepada pasien dan keluarga
sesuai standart yang telah ditetapkan)
J. PERAN LINTAS PROGAM
Program Peran Lintas Program
Promosi Kesehatan Ikut mensosialisasikan bulan vitamin A
KIA Memberikan tablet Vit A kepada balita

Mengetahui, Sumberpucung, 12 Januari 2022


Kepala Puskesmas Sumberpucung Pelaksana Gizi

drg.Rahmawati Daha Naila Syaidah, AMd.Gz


NIP. 19790425 200903 2 006 NIP.19761213 200904 2 002

Anda mungkin juga menyukai