6.2 RumusanMasalah
6.3 TujuanPenelitian
6.3.1 TujuanUmum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana
Gambaran Pemberian Tablet Vitamin A pada Ibu Nifas di Medan Area Tahun 201
9?
6.3.2 TujuanKhusus
6.6.3Masa Nifas
Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu
setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan berakhir
setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak hamil
sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses
persalinan.2 Postpartum (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pulih seperti semula.
Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak
perubahan fisik yang bersifat fisiologis dan banyak memberikan ketidaknyamanan
pada awal postpartum, yang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi patologis
bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan
untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal
dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut
pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari
penyabab kematian para ibu, infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak
nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan
memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. Tahapan Masa Nifas Tahapan
yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai berikut:
a. Periode immediate postpartum Masa segera setelah plasenta lahir
sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya
pendarahan karena atonia uteri, oleh karena itu, bidan dengan teratur harus
melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokhea, tekanan darah,
dan suhu.
b. Periode early postpartum (24 jam-1 minggu) Pada fase ini bidan
memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokhea
tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan,
serta ibu dapat menyusui dengan baik. Selain itu, pada fase ini ibu sudah
memiliki keinginan untuk merawat dirinya dan diperbolehkan berdiri dan
berjalan untuk melakukan perawatan diri karena hal tersebut akan bermanfaat
pada semua sistem tubuh.
c. Periode late postpartum (1 minggu- 5 minggu) Pada periode ini bidan
tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.
Periode masa nifas yang beresiko terhadap kematian ibu terutama terjadi
pada periode immediate postpartum (50%), pada masa early postpartum (20%)
dan masa late postpartum (5%). Resiko sering terjadi ketika satu minggu
pertama post partum (Early postpartum) karena hampir seluruh sitem tubuh
mengalami perubahan secara drastis.
6.6.4 Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Konsumsi kapsul Vitamin A
Pengetahuan yang baik diperoleh dari proses pembelajaran yang baik,
dengan demikian penyebab tingginya angka responden yang memiliki
pengetahuan kurang baik salah satunya yaitu kurangnya informasi yang bisa
diterima responden saat mendapatkan informasi kesehatan. Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu seperti mengikuti pendidikan kesehatan.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Sesuai dengan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan dalam kategori sedang yaitu sebanyak 38 orang (66,7%),
sedangkan selebihnya berada pada kategori tindakan baik yaitu sebanyak 19 orang
(33,3%). Hasil penelitian Kusumawati (31-33) menunjukkan bahwa ibu nifas
banyak yang tidak mengetahui pemberian kapsul vitamin A terutama terkait
ketepatan waktu dalam mengkonsumsi kapsul vitamin A. Hasil penelitian Putri
(7-8) menunjukkan bahwa masih berimbang jumlah ibu nifas yang memiliki
pengetahuan rendah (47%) dan pengetahuan tinggi (53%).
Penelitian yang dilakukan Kurniwati (135-136) menunjukkan bahwa
banyaknya ibu nifas yang memiliki pengetahuan rendah tentang konsumsi kapsul
vitamin A dapat terjadi disebabkan ibu nifas tidak mengetahui pelaksanaan
pemberian kapsul vitamin A. Ibu nifas kurang memahami maksud pemberian
kapsul vitamin A yang diberikan kepada mereka, kurangnya keaktifan ibu nifas
dalam mengikuti berbagai kegiatan sosialisasi dan pelatihan tentang pelayanan
nifas membuat ibu nifas tidak terpapar informasi tentang kapsul vitamin A. Hasil
penelitian Bando (4-5) bahwa ibu yang sudah merasakan manfaat pemberian
kapsul vitamin A akan cenderung memiliki pengetahuan yang baik tentang kapsul
vitamin A bahkan sebahagian besar mengkonsumsi vitamin A dengan baik dan
benar. Penelitian yang dilakukan Sandjaja (4-5) memperlihatkan bahwa ibu yang
memiliki pendidikan SMA dan perguruan tinggi, ibu dengan paritas pertama dan
kedua cenderung memiliki pengetahuan yang baik tentang vitamin A.
Pengetahuan yang didapatkan responden menjadi baik disebabkan
sebahagian besar responden memiliki karakteristik berusia 20-30 tahun yang
membuat reponden dapat mengikuti berbagai kegiatan penyuluhan dan pelayanan
nifas yang diberikan oleh bidan yang membuat ibu dapat menerima informasi
tentang vitamin A dan manfaat konsumsi vitamin A dengan baik. Umur responden
yang tidak terlalu tua membuat responden masih memiliki kemampuan
penerimaan atau mengingat yang diberikan ibu bidan dalam kategori baik.
Pengetahuan responden dalam kategori sedang juga dapat terjadi disebabkan
responden sebahagian besar sudah pernah melahirkan membuat responden sudah
memiliki pengalaman dalam melakukan pelayanan nifas kepada tenaga kesehatan
sehingga responden akan semakin mudah untuk memutuskan untuk menerima
atau menolak informasi yang diberikan.
Ibu nifas dalam penelitian ini memiliki pengetahuan yang rendah terkait
manfaat yang akan diterima ibu nifas jika mengkonsumsi kapsul vitamin A dan
waktu yang sebaiknya dalam mengkonsumsi kapsul vitamin A. Setelah ibu nifas
mendapatkan pelayanan nifas dari bidan maka ibu nifas akan diberi kapsul
vitamin A seusai melahirkan, ibu nifas pada umumnya tidak pernah bertanya
kepada bidan yang menolong persalinan mereka mengenai manfaat dan
pentingnya kapsul vitamin A pada ibu nifas yang diberikan. Bidan di desa juga
hanya memberikan kapsul tersebut dengan hanya menjelaskan aturan minum
tanpa menjelaskan manfaat dan pentingnya kapsul vitamin A pada ibu nifas.
Sehingga ibu nifas hanya sekedar menerima kapsul vitamin A tanpa mengetahui
manfaat dan pentingnya kapsul vitamin A tersebut.
Kurangnya pengetahuan tentang kapsul vitamin A akan mengakibatkan
rendahnya tindakan si ibu dalam mengkonsumsi kapsul vitamin A . Kemungkinan
seseorang akan berbuat sesuatu tergantung pada hasil perpaduan dari keinginan
bahwa kegiatan yang dilakukan akan bisa mencapai tujuan yang diinginkan,
pentingnya tujuan tersebut menurut yang bersangkutan dan sarana maupun usaha
yang diperlukan itu. Salah satu strategi penting dalam upaya meningkatkan
konsumsi vitamin A adalah dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang akibat
dan manfaat yang akan didapatkan jika mengkonsumsi kapsul vitamin A sehingga
akan menimbulkan kesadaran dari dalam diri yang nantinya dapat meningkatkan
tindakan ibu nifas dalam mengkonsumsi kapsul vitamin A. Pengetahuan
seseorang erat kaitannya dengan perilaku yang akan diambilnya, karena dengan
pengetahuan tersebut ia memiliki alasan dan landasan untuk menentukan suatu
pilihan. Kurangnya pengetahuan tentang kapsul vitamin A mengakibatkan ibu
nifas tidak mengkonsumsi kapsul vitamin A.
6.10.1 AnalisisUnivariat
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat
yang dilakukan pada masing-masing variabel yang akan diteliti. Hasil analisis ini
nantinya akan memberikan gambaran deskripsi dari variabel-variabel yang
diteliti.Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum
tentang data Gambaran Pemberian Tablet Vitamin A pada Ibu Nifas. Kemudian
hasil analisi disajikan secara tekstular, tabular, grafikal.
Sei
Sukaramai Sukarama Pandau
No Keterangan Rengas Jumlah
I i II Hulu II
II
1 Perempuan 4.395 3.508 2.708 4.628 15.239
2 Laki-laki 4.325 3.199 2.469 4.246 14.239
TOTAL 8.720 6.707 5.177 8.874 29.478
Keterangan tabel: Dari tabel diatas didapati jumlah penduduk yang dinaungi
Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 29.478 penduduk.
Jun
10 9.07 9.07 9.07 Jul
8.26 8.06 7.86 7.86
8 7.06 Ags
6.85
5.65 Sep
6
Okt
4
Nov
2 Des
0
Gambar6. Gambaran Pemberian Tablet Vitamin A Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Area Selatan tahun 2019
Saran
1. Bagi Masyarakat
Mengikuti penyuluhan tentang kesehatan
Ibu hamil agar rutin memeriksakan keahamilan serta meminum tablet
vitamin A pada masa nifas.
2. Bagi Puskesmas
Menganekaragamkan cara pemberian informasi terhadap ibu hamil agar
lebih tertarik untuk menghadiri penyuluhan yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
Tingkatkan pengetahuan gizi dengan cara penyuluhan mengenai
pentingnya memenuhi gizi pada ibu hamil terutama mengkonsumsi tablet
vitamin A pada masa nifas.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti tentang prilaku ibu pada
masa nifas dalam mengkonsumsi tablet vitamin A.
Permasalahan dan Pemecahan Masalah Hasil Penelitian Gambaran
Pemberian Tablet Vitamin A Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Area Selatan tahun 2019
Ibu yang mendapatkan tablet Secara garis besar didapat sebesar Mengedukasi ibu hamil agar
vitamin A pada masa nifas 496 pada tahun 2019 termasuk memeriksakan kehamilanya
kategori baik. ,namun jika tidak meminum tablet vitamin A
dikonsumsi ataupun dikonsumsi masa nifas yang telah di ber
hanya sebagian maka efek yang petugas kesehatan dan dise
diharapkan tidak akan tercapai dengan pemenuhan nutrisi
terhindar dari resiko y
menyulitkan pada masa nifas.