Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA

DALAM PELAYANAN NIFAS


Disusun Guna Memenuhi Tugas Teknologi Pelayanan Kebidanan

Disusun Oleh:
FITRI LATIPATUL ANSHOR (183112540120572)
JAINAB KASIM (183112540120566)
YUNI SARI (183112540120563)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


FAKLUTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya maka tim penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“teknologi tepat guna Dalam pelayanan nifas”. Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan
dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, tim penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam Penulisan makalah ini, tim penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki tim penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat di harapkan oleh tim penulis demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Tim penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca semua, terutama bagi tim penulis sendiri. Semoga Allah memberkahi
makalah ini sehingga bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 4 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Obat pada masa nifas


B. Alat/teknologi masa nifas

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan
masyarakat supaya lebih produktif dan efisien, diperlukan teknologi.
Pengenalan teknologi yang telah berkembang di dalam masyarakat adalah
teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau yang dikenal
dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses
pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata
pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan pedesaan. Masih banyak desa-desa terutama
desa tertinggal yang jauh dari perilaku hidup sehat. Sementara itu,
kesehatan merupakan salah satu variabel pengukuran dari Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dan mayoritas masyarakat Indonesia
tinggal di Pedesaan sehingga menjadi hal yang wajar apabila IPM
Indonesia masih bernilai sangat rendah. Kesehatan merupakan aspek
penting dan menjadi salah satu kebutuhan yang mendasar dalam
kehidupan masyarakat menjadi salah satu hak yang seharusnya
didapatkan oleh semua masyarakat termasuk masyarakat desa.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis terapi obat dalam pelayanan masa nifas
2. Untuk mengetahui alat atau teknologi dalam pelayanan masa nifas
BAB II
PEMBAHASAN

Masa nifas memiliki berbagai risiko diantaranya bila ibu mengalami


perdarahan yang banyak, apalagi bila sudah sejak masa kehamilan kekurangan
darah terjadi. Di masa nifas, anemia bisa menyebabkan rahim susah berkontraksi.
Ini karena darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim. Ibu yang mengidap
anemia dengan kondisi membahayakan, semisal mengalami perdarahan post
partum, maka harus segera diberi transfusi darah. Jika kondisinya tidak berbahaya
maka cukup ditolong dengan pemberian obat-obatan penambah darah yang
mengandung zat besi. (http://zonasehat.com, 2008).
Anemia pada ibu nifas dapat dicegah dengan memberikan konseling pada
ibu, dengan harapan agar ibu melakukan kunjungan 6 hari setelah persalinan
untuk mengetahui apakah ada kelainan-kelainan yang dirasakan ibu nifas,
pemberian zat besi oleh bidan, perbaikan menu makanan, pendidikan dan
penyuluhan tentang anemia. Tablet Fe diberikan pada ibu nifas selama 40 hari
pasca persalinan dengan dosis 3x50 mg/hari bahkan hingga 3x250 mg/hari secara
oral sesuai dengan perhitungan dan kebutuhan ibu nifas.
a. Obat pada masa nifas
1. Vitamin A
Pengertian Vitamin A
Vitamin A merupakan salah zat penting yang larut dalam lemak dan dalam
hati , tidak dapat di buat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari
luar(essesnsial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.(Depkes RI.2009)
Manfaat Vitamin A
a. Meningkatkan daya kesehatan ibu terhadap penyakit dan infeksi seperti
campak dan diare.
b. Membantu proses penglihatan dan adaptasi dari tempat yang terang ke
tempat yang gelap.
c. Mencegah kelainan pada sel-sel epitel termasuk pada selaput lendir
mata
d. Mencegah terjadinya proses metaplasi sel-sel epitel sehingga kelerjer
tidak memproduksi cairan yang menyebabkan terjadinya kekeringan
pada mata di sebut xerosis konjungtiva.
e. Mencegah terj adinya kerusakan mata berlanjut yang akan menjadi
bercak bitot (bitot’s sport) bahkan kebutuhan.
Sumber dan Dosis Vitamin A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi pun
pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap
menjadisumber penting dari vitamin A dan karoten (zat giziyang banyak
terdapat secaraalami dalam buah-buahan dan sayur - sayuran). (Depkes RI
2009).
Ada pun sumber vitamin A :
a. Bahan makanan hewani seperti hati, kuning telur, ikan, daging, ayam
dan bebek.
b. Buah- buahan yang berwarna kuning, dan jingga seperti: pepaya,
mangga masak, alpokat, jambu biji merah, pisang.
c. Sayuran yang berwarna hijau tua dan berwarna jingga seperti:
bayam, daun singkong, kangkung, daun katuk, daun mangkokan,
daun kelor, daun bluntas, kecipir, labu kuning, daun ubi jalar,
tomat, wartel.
d. Bahan makanan yang difortifikasi (diperkaya)dengan vitamin A
seperti:margarine, susu, dan beberapa mie instant.(Depkes RI 2009).
Kebutuhan vitamin A yang dianjurkan untuk ibu nifas 850 mikrogram
retinol (vitamin A) a t a u 2 8 0 5 S I vitamin A per hari. ( Depkes:2009 )
Cara Pemberian Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat
melihatdengan baik) dan untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan
tubuh untukmelawan penyakit misalnya campak, diare dan penyakit
infeksi lain) (Depkes RI, 2011).
Di Negara berkembang, pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi
sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab
itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A. Anak-
anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisikolebih tinggi
terkena Xeropthalmia dibandingkandengan an ak-anak yang mendapatkan
ASI walau hanya dalam jangka waktutertentu. (Depkes RI, 2011).
Berbagai studi yang dilakukan mengenai Vitamin A ibu nifas
memperlihatkan hasil yang berbeda-beda. Anak-anak usia enam bulan
yang ibunya mendapatkan kapsul vitamin A setelah melahirkan,
menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah kasus demam pada anak-
anak tersebut dan waktu kesembuhan yang lebih cepat saat mereka terkena
ISPA.Ibu hamil dan menyusui seperti halnya juga anak-anak,berisiko
mengalami KVA karena pada masa tersebut ibu membutuhkan vitamin A
yang tinggi untuk pertumbuhan janin dan produksi ASI. (Depkes RI,
2011).
Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui
proses Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) merupakan upaya yang paling
aman, Namun disadari bahwa penyuluhan tidak akan segera memebrikan
dampak nyata. Selain itu kegiatan konsumsi kapsul vitamin A masih bersifat
rintisan. Oleh sebab itu penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu pada
pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi. Oleh karena itu, pemberian secara
periodik dilakukan kepada: Ibu nifas (2 kapsul vitamin A warna merah yang
diminum, 1 kapsul setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi setelah 24 jam).
(Depkes RI, 2011).
Manfaat kapsul vitamin A untuk ibu nifas
a. Meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI)
b. Bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi
c. Kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan.
Ibu nifas harus minum 2 kapsul vitamin A karna:
a) Bayi lahir dengan cadangan vitamin A yang rendah.
b) kebutuhan bayi akan vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan
peningkatan daya tahan tubuh.
c) Pemberian 1 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah pada ibu nifas
hanya cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI
selama 60 hari
d) Pemberian 2 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah di harapkan dapat
menambah kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi usia 6 bulan.
Pemberian kapsul vitamin A 200.000IU sebanyak dua kali,pertama segera

setelah melahirkan,kedua di berikan setelah 24 jam pemberian kapsul vitamin

A pertama(Departemen Kesehatan Ri 2009).

Penatalaksanaan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas

a. Bersamaan dengan pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi umur 0-7

hari pada kunjungan neonatal

b. Apa bila kapsul vitamin A tidak di berikan pada KN 1, maka dapat di


berikan pada kunjungan KN2 (8-28 hari) atau KN 3(minggu ke -6 setelah
persalinan)
c. Sweeping
Sweeping adalah suatu upaya untuk menjaring ibu nifas dalam meningkatkan
pemberian kapsul vitamin A. Hal ini di lakukan bila masih terdapat ibu nifas
yang belum mendapatkan kapsul vitamin A pada hari pemberian yang telah di
tentukan dalam bentuk kunjungan rumah.Untuk menghindari duplikasi
pemberian kapsul vitamin A oleh petugas kepada ibu nifas, setiap petugas
yang akan memberikan kapsul harus memberitahukan dan menanyakan
kepada ibu nifa tentang pemberian kapsul vitamin A. (Depkes RI.2009)
Ibu dapat memperoleh kapsul vitamin A di: Posyandu, Polindes Bidan
Desa), Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Praktek Swasta(Bidan, Rumah
Bersalin, Klinik Bersalin dll), kelompok KIA.Yang memberikan kapsul
vitamin A kepada ibu nifas: dokter, tenaga gizi, bidan, perawat, vaksinator,
dukun bersalin terlatih, kader.(Depkes RI, 2009)

2. Tablet Zat Besi

Pengertian
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi
di dalam tubuh. Sekitar 70 persen zat besi yag ada di dalam tubuh
berada dalam hemoglobin.Tablet zat besi merupakan tablet untuk
suplementasi penanggulangan anemia gizi atau defisiensi zat besi, yang
setia tabletnya mengandung fero sulfat 200 mg atau setara dengan 60
mg besi elementase dan 0,25 mg asam folat.Tablet sulfas ferosus yang
dikeringkan merupakan preparat yang paling sering
diberikan.Konsumsi tablet Fe yaitu suatu kegiatan untuk makan atau
minum dalam memperoleh asupan zat besi yang terkandung dalam
tablet Fe.
Fungsi Tablet Fe
a. Zat besi sangat penting untuk fungsi sistem imun tubuh, defisiensi
zat besi dapat menurunkan kemampuan darah membawa oksigen, dan
anemia dapat menurunkan penyembuhan karena penurunan kadar
oksigen. Sintesis kolagen juga bergantung pada zat besi.Untuk
membentuk sel darah merah, sementara sel darah merah bertugas
mengangkut oksigen dan zat-zat makanan keseluruh tubuh serta
membentu proses meabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Jika
asupan zat besi dalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah
merah juga akan berkurang, tubuh pun akan kekurangan oksigen.
Akibatnya timbul gejala-gejala anemia, daya ingat dan daya konsentrasi
menurun. Anemia dapat dilihat melalui kadar Hemoglobin yang
terkandung dalam tubuh. Cara Kerja
Absorpsi zat besi meningkat dengan mengkonsumsi bersama v vitamin
C dapat larut dalam air, sehingga vitamin C dapat cepat larut dalam
plasma darah. Oleh karena itu sebaiknya meminum pil zat besi dengan
segelas air jeruk, akan membantu penyerapan zat besi lebih cepat.
Tablet Fe juga bisa diminum dengan air putih.Absorpsi zat besi dapat
menurun, jika mengkonsumsi bersama dengan konsumsi kalsium, sereal
gandum murni, kacang cokelat, kuning telur dan juga minuman yang
mengandung kafein, seperti : teh (dapat menurunkan zat besi hingga 60
%) dan kopi. Maka tidak dianjurkan meminum pil zat besi dengan
segelas susu, teh, atau kopi.
b. Kebutuhan Zat Besi Ibu Post Partum
Ibu post partum hendaknya mengkonsumsi tablet Fe selama 42 hari
setelah melahirkan, untuk mencegah terjadinya anemia pada masa post
partum. Tidak hanya tablet Fe, perbanyak konsumsi makanan yang kaya
akan zat besi, seperti : daging merah, hati, keju ikan, sayuran berwarna
hijau tua, dan kacang-kacangan.
c. Efek Samping
Peningkatan absorpsi zat besi dapat menembah inensitas efek
samping yang dialami pasien, seperti :
1) Akan timbul rasa mual saat tablet Fe tersebut bekerja dalam tubuh.
Untuk menguranginya ibu dianjurkan meminum tablet Fe saat malam hari,
menjelang tidur.
2) Konsumsi tablet Fe juga dapat mengakibatkan konstipasi, bahkan tinja
dapat menjadi berwarna hitam kecoklatan. Harusnya ibu tidak usah
khawatir dengan hal ini, karena hanya pengaruh obat saja dan tidak
berbahaya.
b. Alat/teknologi masa nifas
1) Breast pump electric

\\

Pada Umumya, karena tuntutan rutinitas harian, misalnya jika ibu bekerja, ibu
menyusui yang ingin memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati harus
memerah air susunya, agar dapat diberikan kepada sang bayi melalui medium
lain, misalnya botol susu. Kebutuhan memerah air susu juga bisa saja
dilakukan guna menghindari peradangan kelenjar payudara, serta
tersumbatnya saluran ASI pada payudara ibu. Sayangnya, terkadang ibu
menyusui belum familiar dengan teknik-teknik memerah ASI yang tepat. Nah,
untuk itulah, pada kesempatan ini, kami ingin menjelaskan bagaimana teknik
yang dianjurkan untuk memerah air susu ibu.Memerah ASI dapat dilakukan
dengan dua cara, yakni secara manual atau dengan menggunakan tangan, serta
secara elektrik melalui bantuan breast pump. Breast pump atau yang lebih
dikenal masyarakat dengan istilah “pompa ASI” ini diciptakan untuk
membantu ibu memerah ASI untuk kemudian disimpan sebagai persediaan.
Pemerahan ini bisa dilakukan di mana saja, dan kapan saja, termasuk di kantor
yang menyediakan ruangan dan fasilitas nursing room.
Breastpump atau Pompa ASI adalah alat bantu yang digunakan ketika bayi
tidak bisa menyusu langsung ke Ibu karena berbagai alasan.
Berikut beberapa fungsi breast pump :
 Untuk memerah ASI.
 Untuk menstimulasi peningkatan jumlah produksi ASI bagi ibu yang
memiliki jumlah produksi ASI sedikit.
 Untuk menghilangkan rasa sakit pada payudara yang terasa “penuh”
dengan mengosongkannya. Hal ini terjadi bila si bayi belum mau
menyusui. Ataupun bayi mempunyai masalah saat menyusui, misalnya
bayi susah menempel (latch) pada payudara. Ibu dapat memerah,
menyimpan ASI dalam botol lalu memberikannya ASI bayi.
 Untuk menjaga produksi ASI. Contohnya Ibu harus meminum obat-obatan
dari dokter. Karena khawatir akan mempengaruhi ASI Ibu tidak
memberikannya tetapi ibu dapat memerah dan membuangnya ( pump and
dump) hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan produksi ASI (dengan
tetap memompanya) sehingga bila pengobatan selesai, ibu dapat
melanjutkan pemberian ASI tanpa menemui masalah produksi ASI yang
berkurang.
 Untuk membantu menormalkan bentuk putting.
Breast Pump terbagi menjadi 2 kategori yaitu manual dan elektrik. Manual
dioperasikan dengan tangan sedangkan elektrik bisa dioperasikan dengan
listik baik lstrik PLN rumah maupun batterai.
Breast pump Manual
Breast pump Elektrik

2) Cold Pack Untuk Perineum


Trauma pada perineum dan saluran genital umum terjadi pada saat
persalinan. Luka perineal dapat terjadi karena episiotomi atau dapat terjadi
spontansaat persalinan. Trauma perineal lebih sering terjadi paa ibu primip
ara, dan dengan persalinan per vaginam dan epidural.

Cara pemakaian :
1 . pegang sisi kiri dan kanan bungkus cairan.
2 . terus kocok paket untuk beberapa detik hingga isi bercampur dengan
baik.
3 . lepas kemasan plastik, kemudian kompres dingin daerah perineum.
3) Scort menyusui

Fungsi Scort menyusui adalah untuk menjaga privasi sang ibu pada saat
menyusui bayi diruang publik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Dalam masa nifas diperlukan suatu asuhanyang bertujuan untuk
menjaga kesehatan ibudan bayinya
 Manfaat Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas antara lain meningkatkan
kandungan vitaminA dalam ASI, bayi lebih kebal dan jarang terserang
penyakit infeksi, dan kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
 Ibu nifas yang memerlukan besi yang cukup dalam ASI-nya untuk
diberikan pada bayinya.Pada ibu hamil yang pemberian Fe 1 pada
trimester III, dapat diteruskan sampai pada masa nifas.
 penggunaan scort dan breast pump memudahkan ibu dalam memberikan
ASI untuk bayinya.
B. Saran
Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan
memeperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Penulis sadar akan kekurangan makalah ini. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://titimidewife.blogspot.com/2013/03/penyuluhan-kepada-ibu-masa-nifas.html

Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia

https://nikmahalzahra.wordpress.com/2014/03/13/tablet-fe/

https://www.scribd.com/doc/109584808/Pemberian-Vitamin-a-Dan-Tablet-Fe-Pada-
Ibu

http://www.kti-skripsi.net/2011/11/gambaran-pengetahuan-ibu-nifas-tentang.html

Anda mungkin juga menyukai