Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan kasus ini. Sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas Asuhan Kebidanan Fisiologis yang berjudul “ASUHAN
KEBIDANAN PERSALINAN, NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR PADA NY. E
G3P2A0 HAMIL 38 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN” di Puskesmas Kelurahan
Penjaringan I Jakarta Utara.
Pada kali kesempatan ini penulis menyampaikan ucapakan terima kasih yang
terhormat:
1. Ibu Niken Purbowati, SST, M.Kes selaku pembimbing institusi yang telah
memberikan bimbingan, kritik, saran, motivasi, serta dukungan moral sehingga
penulis mampu menyelesaikan laporan kasus ini sampai dengan selesai.
2. Ibu drg.Filma Espin selaku Kepala Puskesmas Kelurahan Penjaringan I yang
telah memberikan kritik, saran, motivasi, serta dukungan moral sehingga penulis
mampu menyelesaikan laporan kasus ini sampai dengan selesai.
3. Bidan Susnia Josnani O.K selaku C.I Ruang Bersalin yang telah membimbing
kami dalam pengambilan kasus ini.
4. Seluruh kakak bidan di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1, yang telah dengan
sabar membimbing dan mengajarkan kami agar menjadi lebih baik lagi, dan
khususnya kepada Kak Iswatuti Amd.Keb selaku pembimbing lahan penyusunan
laporan kasus ini.
5. Keluarga Ny. E yang telah bersedia bekerjasama dalam pembuatan laporan kasus
ini.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Kebidanan Fisiologis Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir Pada Ny. E
G3P2A0 Hamil 38 Minggu dengan Anemia ringan di Puskesmas Kelurahan
Penjaringan I
Laporan Tindakan ini telah diperbaiki oleh penulis sesuai dengan masukan
Pembimbing Lahan Praktik dan Dosen Pembimbing Praktik untuk disetujui
sebagai Laporan Tugas Kelompok Praktik Kebidanan Fisiologis di Puskesmas
Kelurahan Penjaringan I.
Mengetahui, Menyetujui,
PENDAHULUAN
1.3.Manfaat Penulisan
1. Bagi Lahan Praktik
Dengan adanya presentasi kasus ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada lahan praktik mengenai asuhan kebidanan yang
diberikan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi.
2. Bagi Mahasiswa
Bagi Program studi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta
3 diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa jurusan
kebidanan untuk melakukan asuhan kebidanan persalinan, nifas dan
bayi baru lahir normal.
3. Bagi klien/Masyarakat
Bagi klien atau masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi setelah dilakukan asuhan kebidanan
persalinan, nifas dan bayi baru lahir normal.
1.3 Waktu dan Tempat
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2018 sampai dengan 11 Mei
2018 di Puskesmas Kelurahan Penjaringan I.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Proses Descent (Sinklitismus, Asinklitismus anterior, dan Asinklitismus posterior), Sumber: Cunningham et. al.
William Obstetrics 23rd Edition
c. Fleksi (flexion)
Segera setelah bagian terbawah janin yang turun tertahan oleh
serviks, dinding panggul, atau dasar panggul, dalam keadaan normal
fleksi terjadi dan dagu didekatkan ke arah dada janin. Fleksi ini
disebabkan oleh
o Persendian leher, dapat berputar ke segala arah termasuk
mengarah ke dada.
o Letak leher bukan di garis tengah, tetapi ke arah tulang
belakang sehingga kekuatan his dapat menimbulkan fleksi
kepala.
o Terjadi perubahan posisi tulang belakang janin yang lurus
sehingga dagu lebih menempel pada tulang dada janin .
o Kepala janin yang mencapai dasar panggul akan menerima
tahanan sehingga memaksa kepala janin mengubah
kedudukannya menjadi fleksi untuk mencari lingkaran kecil
yang akan melalui jalan lahir (Cunningham dkk, 2013;
McKinney, 2013).
d. Putaran paksi dalam (internal rotation)
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina ischiadika.
Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin diarahkan ke bawah
lengkung pubis dan kepala berputar saat mencapai otot panggul
(Cunningham dkk, 2013; McKinney, 2013).
e. Ekstensi (extension)
Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke arah
anterior oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan
bawah simfisis pubis, kemudian kepala keluar mengikuti sumbu jalan
lahir akibat ekstensi.
f. Putaran paksi luar (external rotation)
Putaran paksi luar terjadi ketika kepala lahir dengan oksiput
anterior, bahu harus memutar secara internal sehingga sejajar dengan
diameter anteroposterior panggul. Rotasi eksternal kepala menyertai
rotasi internal bahu bayi.
g. Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis
ibu dan badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral ke arah
simfisis pubis.
2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
A. POWER (Kekuatan Ibu)
His (kontraksi ritmis otot polos uterus) adalah kekuatan mengejan
ibu keadaan kardiovaskuler respirasi metabolik ibu. Kontraksi uterus
berirama teratur dan involunter serta mengikuti pola yang berulang.
Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase yaitu: increment (ketika
intensitasnya terbentuk), acme (puncak atau maksimum), decement
(ketika relaksasi).
Kontraksi uterus terjadi karena adanya penimbunan dan pengikatan
kalsium pada Retikulum Endoplasma (RE) yang bergantung pada
Adeno Triphospat (ATP) dan sebaliknya E2 dan F2 mencegah
penimbunan dan peningkatan oleh ATP pada RE, RE membebaskan
kalsium ke dalam intra selular dan menyebabkan kontraksi miofibril.
Setelah miofibril berkontraksi, kalsium kembali lagi ke RE sehingga
kadar kalsium intraselular akan berkurang dan menyebabkan relaksasi
miofibril.
Peregangan serviks oleh kepala janin akhirnya menjadi cukup kuat
untuk menimbulkan daya kontraksi korpus uteri dan akan mendorong
janin maju sampai janin dikeluarkan. Ini sebagai umpan balik positif,
kepala bayi meregang serviks, regangan serviks merangsang kontraksi
fundus mendorong bayi ke bawah dan meregangkan serviks lebih
lanjut, siklus ini berlangsung terus menerus.
Kontraksi uterus bersifat otonom artinya tidak dapat dikendalikan
oleh parturien, sedangkan saraf simpatis dan parasimpatis hanya
bersifat koordinatif.
Kekuatan his kala I bersifat
- Kontraksi bersifat simetris.
- Fundus dominan.
- Involunter artinya tidak dapat diatur oleh parturien.
- Kekuatan makin besar
- Diikuti retraksi artinya panjang otot rahim yang
berkontraksi tidak akan kembali ke panjang semula.
- Setiap kontraksi mulai dari “pace maker” yang terletak
sekitar insersi tuba dengan arah penjalaran ke daerah serviks
uteri dengan kecepatan 2 cm per detik.
Kekuatan his kala II
C. PASSANGER (JANIN)
D. PSIKOLOGI
E. PENOLONG
B. Kala II 13
Dorongan meneran
Tekanan anus
Perineum menonjol
Vulva membuka
C. Kala III 13
D. Kala IV13
B. Faktor Janin
Janin Besar
Janin besar adalah bila berat badan melebihi dari 4000
gram. Persalinan dengan berat badan janin besar dapat
menyebabkan terjadinya laserasi perineum. Berat badan janin
dapat mempengaruhi persalinan dan laserasi perineum. Bayi
yang mempunyai berat badan yang besar dapat menimbulkan
penyulit dalam persalinan diantaranya adalah partus lama,
partus macet dan distosia bahu.
Presentasi defleksi
Presentasi defleksi yang dimaksud dalam hal ini adalah
presentasi puncak kepala dan presentasi dahi. Presentasi
puncak kepala bagian terbawah adalah puncak kepala, pada
pemeriksaan dalam teraba Ubun-ubun Besar (UUB) yang
paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan. Menurut
statistik hal ini terjadi pada 1% dari seluruh persalinan.
Komplikasi yang terjadi pada ibu adalah partus yang lama atau
robekan jalan lahir yang lebih luas.
Distosia bahu
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari
(Kementerian Kesehatan RI, 2010). Bayi baru lahir adalah bayi berusia
satu jam yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat
badannya 2.500-4000 gram (Dewi, 2010).
I. PENGKAJIAN PERTAMA
Tanggal pengkajian : Kamis, 10 Mei 2018
Jam pengkajian : Pukul 09.20 WIB
Nomor Registrasi : 666/17
Ruang pengkajian : Ruang Bersalin
Tempat : Puskesmas Kelurahan Penjaringan I
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama ibu : Ny.E Nama Suami : Tn. T
Umur : 35 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
Alamat Rumah : Jl. Luar Batang RT 004/003, Kelurahan
Penjaringan , Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
2. Keluhan Utama
Ibu datang dengan keluhan mulas dengan frekuensi 4 kali dalam 10
menit selama 40 detik sejak jam 04.30 WIB dan mengeluh sudah
keluar lendir disertai darah
3. Riwayat Menstruasi
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Keluhan : Tidak ada
HPHT : 17 Agustus 2017
Tafsiran Persalinan : 24 Mei 2018
Suntik 1 th
2. 2012 v Normal Bidan Tidak Ada 2 Th
Pil
6. Pergerakan Janin
Ibu merasakan janin bergerak aktif dalam 24 jam terakhir, lebih
dari 10 kali.
8. Riwayat Sosial
a. Perkawinan
- Status Perkawinan : Sah
- Kawin : Umur 28 tahun, dengan umur suami 21
tahun, lamanya 7 tahun. Pernikahan kedua bagi ibu.
b. Kehamilan ini : Direncanakan dan diterima
c. Respon keluarga terhadap persalinan : Senang
d. Respon pasien terhadap persalinan : Senang
e. Respon suami terhadap persalinan : Senang
3. Pemeriksaan Antopometri
Berat badan sebelum hamil : 42 Kg
Berat badan sekarang : 55 Kg
Tinggi badan : 152 cm
LILA : 25 cm
4. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : Agak pucat dan tidak ada Edema
b. Mata
1) Konjungtiva : Agak pucat
2) Sclera : Tidak ikterik
3) Gangguan : Tidak ada (rabun jauh/dekat)
c. Mulut
1) Bibir
a) Warna : Tampak merah muda pucat
2) Rongga Mulut : Tidak ada stomatitis, tidak ada
tonislitis
a) Gigi : Gigi tidak ada yang berlubang
d. Leher
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembengkakan
e. Dada
1) Payudara
Bentuk : Simetris
Putting susu : Menonjol
Aerola : Hiperpigmentasi
Kolostrum : Terdapat pengeluaran kolostrum
Kebersihan : Tampak bersih
f. Abdomen
1) Bekas luka operasi : Tidak ada
2) TFU : 28 cm
3) TBJ : (28-11) x 155 = 2635 gram
4) Hasil pemeriksaan palpasi leopold
Leopold I
Di bagian teratas perut ibu teraba bagian janin agak bulat,
lunak, tidak melenting ( bokong )
Leopold II
Dibagian kiri perut ibu teraba tahanan, datar, memanjang
seperti papan (punggung)
Bagian kanan perut ibu teraba bagian terkecil janin
(ekstremitas)
Leopold III
Dibagian terbawah perut ibu teraba satu bagian janin bulat
dan keras (Kepala). Kepala tidak dapat di goyangkan.
Leopold IV
Sudah masuk PAP
Divergen, teraba 4/5 bagian.
5) Palpasi kandung kemih : Kosong
6) His : 4 x 10’40’’
7) DJJ : 145x/menit, dan teratur
g. Ekstemitas
1) Atas
a) Varises : Tidak ada varises
b) Oedema : Tidak ada oedema di kanan atau
kiri
2) Bawah
a) Oedema : Tidak ada oedema di kanan atau
kiri
b) Varises : Tidak ada varises
h. Genetalia
Inspeksi
1) Kebersihan : Tampak bersih
2) Pengeluaran pervagina : Lendir bercampur darah
3) Gejala PMS : Tidak ada
4) Varises : Tidak ada
5) Edema : Tidak ada
Pemeriksaan Dalam
1) Kelenjar Skene : Tidak ada pembengkakan
2) Kelenjar Bartolin : Tidak ada pembengkakan
3) Portio : Tipis lunak,Antefleksi
4) Pembukaan : 7 cm
5) Ketuban : (+) utuh
6) Presentasi : Kepala
7) Posisi : UUK Kiri Depan
8) Penurunan : Hodge III
9) Molase : 0 (tidak ada molase)
i. Anus
1) Haemoroid : Tidak ada
C. ASSASMENT
Diagnosa Ibu : G3P2A0 hamil 38 minggu Inpartu kala I
fase aktif dengan anemia ringan
Diagnosa Janin : Janin, tunggal, hidup, intrauterine, presentasi
kepala
Masalah Potensial :-
Kebutuhan Segera : Pemantauan ketat kemajuan persalinan dengan
Observasi (Pemeriksaan TTV, His, DJJ)
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan keadaan umum ibu dan hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin saat ini baik baik saja. TTV normal 110/70
mmHg, DJJ normal 145 x/menit dan sudah Pembukaan 7
Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini.
2. Melakukan pemantauan ketat kemajuan persalinan untuk kesejahteraan
ibu dan janin
Sudah dilakukan, daftar terlampir
3. Memberikan kebebasan kepada ibu untuk memilih pendamping
persalinan
Ibu memilih suami sebagai pendamping persalinan saat persalinan
4. Mengajarkan kepada ibu teknik relaksasi pernafasan yaitu dengan
menarik nafas dari hidung dan mengeluarkannya lewat mulut
Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi,
agar ibu memiliki tenaga untuk bersalin.
Ibu hanya mau minum air putih dan teh manis hangat
5. Menyiapkan peralatan untuk persalinan seperti partus set, hecting set,
oksitosin, alat perlindungan diri, air DTT dan air klorin.
Sudah dilakukan
Pembukaan
110/ 7cm, portio
09.20 Compos 70 80x 20x/ tipis lunak,
Baik 36,5 4x10’40’’ 145
WIB Mentis mm /m m ketuban +,
Hg UUK Kiri
depan
09.50 Compos
Baik 4x10’45’’ 145
WIB Mentis
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulasnya semakin sering dan kuat, timbul rasa ingin
meneran dan keluar air-air spontan tanpa bisa ditahan dengan warna
jernih namun berbau khas (bukan air kencing)
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Kebidanan
Kontraksi uterus : Baik
His : 4 kali dalam 10 menit durasi 45 detik
DJJ : 145x/menit, teratur/reguler
2. Genetalia
Vulva vagina : Tidak ada pembengkakan kelenjar scene
dan kelenjar bartolini, tidak ada keputihan,
tidak ada keluhan lain
Pengeluaran dari vagina : keluar air air berwarna jernih
Tanda Gejala Kala II
1) Dorongan Meneran
2) Tekanan pada Anus
3) Perineum Menonjol
4) Vulva vagina Terbuka
3. Pemeriksaan Dalam
Portio : Tidak teraba
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : tidak utuh
Presentasi : Belakang Kepala
Posisi : UUK Depan
Penurunan : Hodge IV
C. ASSASMENT
Diagnosa Ibu : G3P2A0 hamil 38 minggu Inpartus kala II
dengan anemia ringan
Diagnosa Janin : Janin, tunggal, hidup, intrauterine, presentasi
kepala
Masalah Potensial :-
Kebutuhan Segera : Memimpin persalinan sesuai dengan APN
D. PENATALAKSANAAN
1) Menginformasikan kepada ibu dan keluarga mengenai hasil
pemeriksaan, keadaan ibu dan janin saat ini dalam kondisi baik.
Ibu dan keluarga mengerti.
2) Mendekatkan partus set, hecting set, perlengkapan ibu dan bayi dan
obat-obatan.
Sudah dilakukan.
3) Menyiapkan diri penolong memakai APD alat perlindungan diri
Sudah terpakai
4) Membantu ibu memilih posisi persalinan yang nyaman
Ibu sudah memilih posisi setengah duduk
5) Mengajarkan ibu cara meneran yang baik, dengan cara meneran tanpa
suara, mata menatap ke arah perut, dan gigi bertemu satu sama lain,
ibu diminta meneran secara terus menerus tidak terputus.
Ibu mengerti dan mau melakukannya
6) Memimpin persalinan dan menolong persalinan dengan Asuhan
Persalinan Normal, menganjurkan ibu untuk meneran saat timbul
kontraksi.
Ibu mengerti
7) Pukul 10.25 WIB bayi lahir spontan letak belakang kepala, menangis
kuat, tonus otot aktif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin
perempuan.
8) Mengeringkan tubuh bayi di atas perut ibu dengan handuk bersih.
Bayi sudah dikeringkan di atas perut ibu
9) Melakukan IMD segera setelah pemotongan tali pusat dan berlangsung
60 menit. Sudah dilakukan IMD.
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan lega dan bersyukur karena telah melahirkan bayinya.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Keadaan emosional : Stabil
Kesadaran : Compos Menthis
2. Pemeriksaan fisik
Abdomen
Palpasi : Tidak teraba janin kedua
TFU : Sepusat
Kontraksi : Baik / Keras
Kandung Kemih : Kosong
Terdapat semburan darah
C. ASSASMENT
Diagnosa : P3A0 partus kala III
Masalah Potensial :-
Kebutuhan Segera :Manajemen aktif kala III
D. PENATALAKSANAAN
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
mengenai kondisi ibu dan bayi, saat ini keadaan ibu dan bayi baik.
Ibu dan keluarga mengetahui kondisi
2) Memberitahu pada ibu bahwa akan di berikan suntikan oksitosin di
paha ibu secara IM
Ibu telah mengetahui bahwa ia akan di suntikkan oksitosin secara IM.
Memberikan oksitosin 10 IU secara IM pada 1/3 bagian atas paha
luar dengan sudut 90º dan di aspirasi terlebih dahulu. Ibu sudah
disuntikkan oksitosin
3) Melakukan penegangan tali pusat terkendali. Pindahkan klem tali
pusat sekitar 5 – 10 cm, tangan kiri menekan uterus ke arah dorso
cranial, di supra pubis. Sudah dilakukan penegangan tali pusat
terkendali.
Plasenta lahir pukul 10.28 WIB.
4) Melakukan massase fundus uteri /±15 detik.
Sudah dilakukan massase fundus uteri selama 15 detik. Kontraksi
sudah baik.
5) Melakukan pengecekkan kelengkapan plasenta dan tali pusat
Plasenta lahir dengan MAK III, spontan, kesan lengkap, diameter 20
cm, kotiledon 20 buah, amnion dan korion lengkap, insersi tali pusat
central, panjang tali pusat 50 cm, tebal 2 cm, dan berat 500 gram.
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sudah lega, senang karena bayinya telah lahir, ibu masih
merasa lemas dan lelah.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Keadaan emosional : Stabil
Kesadaran : Compos Menthis
2. Tanda – Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 19x/menit
Suhu tubuh : 36,0ºC
3. Pemeriksaan Abdomen
Kontraksi uterus : Baik
TFU : 2 jari di bawah pusat
Pendarahan : ±200 cc
Kandung kemih : Kosong
Perineum : Robekan pada mukosa vagina
dan otot perineum (grade II)
C. ASSASMENT
Diagnosa : P3A0 partus kala IV dengan laserasi grade II
Masalah Potensial: Pendarahan Post Partum
Kebutuhan Segera: Melakukan Hecting/penjahitan pada laserasi grade II
Observasi Perdarahan Kala IV
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan keadaan umum ibu dan hasil pemeriksaan.
TD : 110/70 mmHg Kontraksi : Baik
N : 80 x/menit TFU : 2 jari dibawah pusat
RR : 19x/menit S : 36,0OC
Terdapat robekan jalan lahir, dan akan segera di jahit
Ibu mengerti.
2. Melakukan tindakan hecting grade 2 pada daerah luka robekan di
perineum. Hecting dilakukan dengan teknik jelujur dengan benang
catgut plain cromic 3/0
telah dilakukan proses penjahitan luka pada perineum.
3. Mengobservasi jumlah darah yang keluar selama persalinan ± 200 cc
Observasi telah dilakukan
4. Membersihkan ibu dengan air DTT dari daerah yang sedikit
terkontaminasi darah sampai seluruh bagian perut ke bawah dan
memakaikan celana dalam dan kain.
Ibu sudah dibersihkan dan sudah berpakaian rapi.
5. Merendam alat bekas pakai seperti alat partus set, hecting set, sarung
tangan ke dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit, mencuci
dengan sabun, lalu dibilas dengan air mengalir dan keringkan.
Alat bekas pakai sudah di proses sterilisasi.
6. Mengajarka ibu massase fundus uteri agar ibu dapat merasakan
kontraksi rahimnya yang baik itu jika teraba keras, apabila terasa
lembek dan merasa keluar darah yang banyak dan mengalir maka
lakukan massase uterus, apabila masih belum berkontraksi dengan
baik segera panggil bidan atau tenaga kesehatan.
Ibu memahaminya, mengerti cara massase fundus uteri
7. Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu makan dan minum
Keluarga mengerti dan bersedia melakukannya
8. Melakukan observasi kala IV sesuai patograf, 15 menit pada 1 jam
pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua
Sudah dilakukan, hasil observasi normal. Partograf terlampir
9. Memberikan therapy obat kepada ibu yaitu
Amoxicillin 500mg, 15 tablet 3x1 dihabiskan.
Parasetamol 500 mg, 20 tablet dengan dosis 3x1 hari.
Vitamin A dengan dosis 200.000 IU, 2 kapsul dengan dosis
1x1 hari.
Vitamin B complex 150mg, 20 tablet dengan dosis 2x1 hari.
Vitamin C 50mg, 20 tablet dengan dosis 2x1 hari.
SF 60mg, 20 tablet dengan dosis 2x1 hari.
Vitamin B12 50mcg 20 tablet dengan dosis 2x1 hari.
Ibu sudah meminum obatnya sesuai dengan petunjuk bidan
10. Memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda bahaya pada ibu nifas
seperti perdarahan lewat jalan lahir; keluar cairan berbau dari jalan
lahir; bengkak di wajah, tangan, kaki, atau sakit kepala dan kejang-
kejang; demam lebih dari 2 hari; payudara bengkak, merah disertai
rasa sakit; ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab
(depresi). Jika ibu merasakan salah satu tanda bahaya segera lapor ke
tenaga kesehatan yang ada.
Ibu sudah memahami tanda bahaya nifas
PERKEMBANGAN KASUS TINDAKAN BBL
(DOKUMENTASI SOAP)
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : Kamis, 10 Mei 2018
Jam pengkajian : Pukul 10.40 WIB
Nomor Registrasi : 666/17
Ruang pengkajian : Ruang Bersalin
Tempat : Puskesmas Kelurahan Penjaringan I
E. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Bayi
Bayi : By. Ny. E
Tanggal dan Jam Lahir : 10 Mei 2018 (10.25 WIB)
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : Tiga (3)
2. Identitas Orangtua
Nama ibu : Ny.E Nama Suami : Tn. T
Umur : 35 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
Alamat Rumah :Jl. Luar Batang RT 004/003, Kelurahan
Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
3. Jenis Persalinan dan Komplikasi
Spontan, normal pervaginam dan tidak ada komplikasi
4. Lamanya Persalinan
Kala I :
Kala II : ± 35 menit
Kala III : ± 5 menit
Kala IV : 2 jam
5. Riwayat Laktasi : ASI sudah keluar
6. Penolong Persalinan : Bidan
7. Riwayat Eliminasi : Sudah BAK, belum BAB
F. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Menangis : Kuat
Tonus Otot : Aktif
Pergerakan : Aktif
Warna Kulit : Kemerahan
2. Antropometri
BB : 2600gr
PB : 46cm
LK : 31cm
LD : 30cm
LILA : 10cm
LP : 29cm
3. Tanda – Tanda Vital
N : 145x/menit
RR : 48x/menit
S : 36,8ºC
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Simetris, terdapat rambut
Tidak ada cephal hematom, tidak ada caput
succadaneum
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik
Telinga : Daun telinga simetris dengan mata, tidak
ada serumen
Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : Tidak ada labio skisis, palato skisis, labio
palato skisis
Leher : Tidak ada distensi vena
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada
Perut : Tidak ada gastroskisis dan omfalokel
Genetalia : Labia mayora sudah menutupi labia minora
Anus : Terdapat lubang anus, + mekonium
Ekstremitas : Simetris, jari lengkap, tidak ada sindaktili,
brakidaktili, polidaktili
5. Refleks
Refleks Glabella :+
Refleks Labirin :+
Refleks Tonikneck :+
Refleks Moro :+
Refleks Rooting :+
Refleks Sucking :+
Refleks Swallowing :+
Refleks Grasping :+
G. ASSESMENT
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam
Masalah :-
Kebutuhan : Memberikan Vit.K, salep mata, dan imunisasi HB0
H. PLANNING
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi sejauh ini
dalam keadaan sehat. Ibu mengerti
2. Menjaga kehangatan pada bayi baru lahir dengan menggunakan kain
bedong dan memakaikan selimut dan topi bayi serta sarung tangan dan
kaki. Sudah dilakukan
3. Memberikan Vitamin K1 (phytomenadion) dengan dosis 1 miligram,
sebanyak 0,5 ml dipaha kiri bayi secara intramuscular di sepertiga paha
kiri anterolateral pukul 11.40 WIB. Untuk mencegah perdarahan di
otak. Ibu menyetujui dan sudah dilakukan
4. Memberikan salep mata pada bayi untuk mencegah infeksi mata pada
bayi baru lahir yaitu chloramphenicol dosis 1% secukupnya dimata
kanan dan kiri pukul 11.40 WIB. Ibu menyetujui dan sudah dilakukan
5. Memakaikan peneng bayi ditangan. Sudah dilakukan
6. Melakukan observasi TTV, laktasi, dan eliminasi. Sudah dilakukan
7. Menyuntikkan vaksin Hb0 pukul 12.40 WIB secara intramuscular di
sepertiga paha kanan anterolateral. Ibu menyetujui dan sudah dilakukan.
8. Melakukan pendokumentasian.
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN NIFAS
PADA NY. E P3A0 POST PARTUM 6 JAM
SUBJEKTIF
1) Identitas
Nama Ibu : Ny. E Nama : Tn.T
Suami
Umur : 35 tahun Umur : 29 tahun
2) Anamnesa
a. Keluhan saat ini
Tidak ada keluhan
b. Jumlah anak yang dilahirkan
- Jumlah anak yang hidup : 3 orang
- Abortus : Tidak ada
c. Riwayat Persalinan Ini
- Tempat persalinan : PKM Kelurahan Penjaringan I
- Ditolong oleh : Bidan
- Tanggal / Jam persalinan : 10 Mei 2018
- Ibu
Jenis persalinan : Normal Spontan Pervaginam.
Air ketuban : Pecah spontan
Komplikasi : Tidak ada
Plasenta lahir : Spontan, lengkap
Perdarahan : ±200cc
Perineum : rupture grade 1I
Tindakan lain : heacting
Lama Persalinan : Kala I : - Kala III : 5 menit
Kala II :35 menit Kala IV : 2 jam
- Bayi
Lahir : Spontan Pukul 10.25 WIB
BB / PB : 2600 gram/ 46cm
LK / LD : 31cm/ 30cm
Komplikasi : Tidak ada
Cacat bawaan : Tidak ada
d. Riwayat Post Partum
- Bounding attachment : IMD dan kontak langsung dengan ibu
- Pola nutrisi : Sudah makan roti, nasi dengan lauk ayam
dan minum air teh
- Pola eliminasi : Sudah BAK 2x dan belum BAB
- Pola istirahat :Kurang tidur dikarenakan bayinya
menangis ketika malam hari dan ibu harus
menyusui bayinya
- Mobilisasi dini : Sudah dapat berjalan, duduk, miring kanan
dan kiri
- Personal hygine : Sudah mandi, ganti pembalut 5x
- Keluhan saat post partum : Tidak ada keluhan
e. Riwayat Penyakit
Tidak ada riwayat penyakit, seperti hipertensi, jantung, stroke, anemia,
diabetes melitus, dan hepatitis. Ada riwayat penyakit dari orang tua (ayah
diabetes mellitus)
f. Riwayat Psikososial
- Respon Ibu dan : Senang akan kehadiran sang bayi
Keluarga
OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
d. TTV
TD : 120/70 mmHg S : 36,6 ̊ C
N : 78 x/menit RR : 19 x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Konjungtiva sedikit pucat, sklera tidak ikterik
b. Mulut : Bersih, warna bibir sedikit pucat, tidak
adastomatitis, tidak ada tonsillitis, gigi tidak
berlubang
c. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
maupun kelenjar limfe serta kelenjar getah
bening
e. Abdomen
f. Ekstremitas atas dan : Simetris pada tangan dan kaki, tidak oedema,
bawah tidak ada varises
g. Anogenital
- Lochea : Rubra
3) Pemeriksaan Penunjang
Belum dilakukan pemeriksaan penunjang
ANALISIS
SUBJEKTIF
1) Anamnesa
a. Keluhan saat ini
Tidak ada keluhan
OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
d. TTV
TD : 120/70 mmHg S : 36,6 ̊ C
N : 78 x/menit RR : 22 x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik
e. Abdomen
- Kandungkemih : Kosong
g. Anogenital
- Lochea : Rubra
3) Pemeriksaan Penunjang
Belum dilakukan pemeriksaan penunjang
ANALISIS
SUBJEKTIF
2) Anamnesa
b. Keluhan saat ini
Tidak ada keluhan
OBJEKTIF
4) Pemeriksaan Umum
e. Keadaan Umum : Baik
f. Kesadaran : Compos mentis
g. Keadaan Emosional : Stabil
h. TTV
TD : 110/70 mmHg S : 35,6 ̊ C
N : 79 x/menit RR : 20 x/menit
5) Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik
e. Abdomen
- Kandungkemih : Kosong
g. Anogenital
- Lochea : Rubra
6) Pemeriksaan Penunjang
Belum dilakukan pemeriksaan penunjang
ANALISIS
PENATALAKSANAAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan disusunnya laporan Asuhan Persalinan, Bayi baru
lahir dan Nifas Normal pada Ny. E G3P2A0 dengan anemia ringan,
telah penulis selesaikan, dapat disimpulkan bahwa asuhan yang
diberikan sesuai dengan prosedur yaitu :
- Setelah dilakukan pemantauan ketat didapatkan hasil bahwa
pada persalinan Ny. E tidak disertai dengan penyulit.
Berdasarkan teori yang sudah di paparkan, proses persalinan
yang di lalui oleh Ny. E dengan diagnosa Anemia Ringan
akan menyebabkan Inersia Uteri, Retensio Plasenta, dan
Haemoragic Post Partum. Namun, berdasarkan hasil
pemantauan tidak ditemukan beberapa hal yang telah
disebutkan.
- Pada pemeriksaan Bayi baru lahir dalam keadaan baik,
dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38
minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala
secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara
spontan dan teratur,berat badan 2600 gram, dari hasil
pemeriksaan sejauh ini belum ditemukan adanya kelainan dan
reflex positif.
- Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap Ny. E,
didapatkan semua hasil pemeriksaan dalam batas normal,
mulai dari keadaan umum, kesadaran, TTV dan pemeriksaan
fisik semua dalam keadaan baik.
- Selain melakukan pemeriksaan terhadap Ny. E, juga
memberikan asuhan kebidanan yang dibutuhkan bagi ibu post
partum 24 jam, yaitu memberikan penyuluhan kesehatan
mengenai personal hygiene khususnya di daerah genetalia
ibu, pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, cara
meningkatkan produksi ASI, kebutuhan gizi bagi ibu nifas,
tanda bahaya masa nifas dan mengonsumsi obat sesuai
anjuran serta jadwal kunjungan ulang.
5.2 Saran
1. Bagi lahan praktik dengan adanya presentasi kasus ini diharapkan
dapat memberikan evaluasi kepada lahan praktik mengenai asuhan
kebidanan yang diberikan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
ibu.
2. Bagi mahasiswa Program Studi D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Jakarta III diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa
jurusan kebidanan untuk melakukan asuhan kebidanan persalinan,
bayi baru lahir dan nifas normal.
3. Bagi masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ibu
dan bayi setelah dilakukan asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sondakh, Jenny J.S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Erlangga
2. Rohanni dkk. 2011. Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta: Salemba
Medika
3. Kemenkes RI. 2014. Diunduh melalui
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf
pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 16.45 WIB
4. Kemenkes RI. 2014 diunduh melalui
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf, pada tanggal 18 Mei 2018
5. Manuaba, Ida Bagus Gede. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
6. Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir,2003:41
7. Mochtar Rustam, 1998 Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetry Jilid I. EGC:
Jakarta : hal 119
8. Ambrawati, R,E., Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas.
http://scholar.google.co.id/schol. (Diakses tanggal 15-5-2018).
9. Prawirohardjo, S. (2006) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
10. Abdul Bari, S. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan dan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta; YBPSP.
11. Kementerian Kesehatan RI,2013.Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta
12. Cunningham, F.G., dkk. 2006. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
13. JNPK-KR, 2008, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Jaringan Nasional
Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi, Jakarta, JNPK-KR
14. Edukia materi pembelajaran kesehatan ibu dan anak. World Health Organization
Country Office for Indonesia. Diperoleh pada tanggal 19 mei 2018.
http://www.edukia.org/web/kbibu/3-2-2-asuhan-persalinan-normal-dan-
perawatan-neonatal-esensial-pada-saat-lahir/
15. Universitas Negeri Solo. Diperoleh pada tanggal 19 Mei 2018 melalui
http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/S021408001_bab2.pdf
16. JHPIEGO, POGI, JNPKR. 2013. Asuhan Persalinan dan Asuhan Esential. Edisi 3,
Jakarta: JHPIEGO, POGI, JNPKR
17. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, edisi
pertama (2013), Jakarta
18. Kenneth J,l. 2014. Obstetri William: Panduan ringkas, edisi ke-24, Jakarta: EGC
19. Universitas Negeri Solo. Diperoleh pada tanggal 20 Mei 2018 melalui
http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/R0313027_bab2.pdf
20. Hello sehat. Diperoleh pada tanggal 20 mei 2018 melalui
https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-bayi/refleks-bayi-baru-lahir/
21. Universitas Diponegoro. Diperoleh pada tanggal 20 mei 2018 melalui
http://eprints.undip.ac.id/43163/2/BAB_II.pdf
22. Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu. Diperoleh pada tanggal 20 mei 2018
melalui http://dinkes.inhukab.go.id/?p=4192
23. Unimus. Diperoleh pada tanggal 20 mei 2018 melalui
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-nitadenymu-6003-2-
babii.pdf
24. Asih, Yusari dan Risneni. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Jakarta
: Trans Info Media.
25. Kemenkes RI. 2014. Diunduh melalui
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf
pada tanggal 18 Mei 2018 pukul 16.45 WIB
26. Restu Wijayanti. 2016. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan
di bps pipin heriyanti Yogyakarta. Kebidanan STIKes ‘Aisyiyah Yogyakarta. Diunduh
tanggal 24 May 2018.
27. Atik Purwandari, dkk. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia.Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado. Volume 4 Nomor 1.
Januari – Juni 2016. Diunduh tanggal 23 Mei 2018.
28. Ratnasari Rachman, 2012. Hubungan Anemia dengan Kejadian Partus Lama di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta 2012 Thesis. STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
http://lib.say.ac.id. Diunduh tanggal 24 May 2018.