Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KOMPERHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF BAYI BARU LAHIR


FISIOLOGIS PADA BY. NY. F USIA 1 JAM
JENIS KELAMIN PEREMPUAN
DI KLINIK NORMA MEDIKA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik


Stase Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Oleh:
Nama : SITI ROMLAH
NIM : 2209089

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KOMPERHENSIF
ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF BAYI BARU LAHIR
FISIOLOGIS PADA BY. NY. F USIA 1 JAM
JENIS KELAMIN PEREMPUAN
DI KLINIK NORMA MEDIKA

Oleh :

Nama : SITI ROMLAH


NIM : 2209089

Menyetujui,
Pembimbing Lahan Pembimbing CI

(Maftuchah, S. ST, M. Kes) (Noor munazah, S.Tr.Keb)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Bidan

(Lestari Puji Astuti,S.ST,M.Tr.Keb)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
taufik serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan komperhensif
ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Komperhensif pada Bayi Baru Lahir Normal
Pada By. Ny. F umur 1 jam jenis kelamin perempuan di Klinik Norma Medika”
tanpa halangan suatu apapun. Terselesaikanya laporan komperhensif ini tidak
terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih belum
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisanya. Oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi
acuan dan bekal pengalaman bagi saya untuk menjadi lebih baik dimasa yang
akan datang. Semoga laporan komperhansif yang saya buat ini dapat bermaanfaat
sebagai ilmu pengetahuan bagi para pembaca khususnya dalam bidang kesehatan.

Jepara, 17 Oktober 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 3
1.4 Manfaat...................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI............................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 15
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan................................................................................................17
5.2 Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari)
sesudah kelahiran. Bayi adalah anak yang belum lama lahir. Bayi baru
lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat badan lahir 2.500-4000 gram, Bayi adalah individu baru yang
lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini
sangatiah membutuhkan perawatan dari orang lain (Pohan, R. A. 2022).
Bayi Baru Lahir adalah janin yang lahir melalui proses persalinan
dan telah mampu hidup di luar kandungan. Bayi baru lahir atau neonatus
meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat
rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar
kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari
tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan
2/3 kematian bayi di bawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus.
Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan
berbagai perubahan biokimia dan faali (Pohan, R. A. 2022).
Bayi Baru Lahir memerlukan asuhan yang segera yang cepat,
tepat, aman dan bersih. Hal tersebut merupakan bagian esensial bayi baru
lahir. Sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi
sehubungan dengan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi) maka
penatalaksanaan persalinan baru dikatakan berhasil jikalau ibu dan
bayinya dalam kondisi yang optimal, sehingga selain ibunya bayi yang
dilahirkan juga harus dalam keadaan sehat.
Bayi Baru Lahir kecil atau yang mempunyai masalah berat yang
mengancam kehidupannya (dalam keadaan emergency) memerlukan
diagnosa dan pengelolaan segera. Tertambat dalam pengenalan masalah
atau managemen yang tidak tepat akan mengakibatkan kematian.
masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik

v
terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian
tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya
kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen
persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi
baru lahir. Kalau ibu meningal pada waktu melahirkan, si bayi akan
mempunyai kesempatan hidup yang kecil (Legawati, 2019).
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada bulan
pertama kehidupannya, 2/3nya meninggal pada minggu pertama.
Penyebab utama kematian pada minggu pertama adalah komplikasi
kehamilan dan persalinan seperti: asfiksia sepsis neonatorum, dan
komplikasi BBLR. Kurang lebih 98% kematian ini teriadi di negara
berkembang dan sebagian besar kematian dapat dicegah dengan
pengenalan dini dan pengobatan yang tepat Sebenarmya penggunaan
peralatan canggih tidak diperlukan untuk menolong sebagian besar bayi
ini, melainkan pelayanan dan penanganan yang cepat, tepat, dan aman.
Bayi baru Lahir dalam hari-hari pertamanya merupakan masa kehidupan
yang rentan dan berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi atau
gangguan kesehatan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu diketahui berbagai
perubahan/adaptasi BBL terhadap kehidupan di luar uterus, rawat gabung
dan pencegahan infeksi pada BBL. Untuk mampu mewujudkan
koordinasi dan standar pelayanan yang berkualitas maka petugas
kesehatan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat
melaksanakan pelayanan essensial neonatal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian diatas penulis merasa tertarik melakukan asuhan
kebidanan komperhansif pada “Bayi Baru Lahir Normal Pada By. Ny. F umur
1 jam jenis kelamin perempuan.

vi
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran nyata dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan
Komperhansif pada Bayi Baru Lahir Normal Pada By. Ny. F umur 1
jam jenis kelamin perempuan di Klinik Norma Medika.
b. Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian data subyektif pada klien Asuhan
Kebidanan Komperhensif pada Bayi Baru Lahir Normal Pada By.
Ny. F umur 1 jam jenis kelamin perempuan.
2) Melakukan pengkajian data obyektif pada klien Asuhan Kebidanan
Komperhansif Bayi Baru Lahir Normal Pada By. Ny. F umur 1 jam
jenis kelamin perempuan.
3) Dapat menentukan dan mengidentifikasi masalah (analisa) yang
muncul pada klien Asuhan Kebidanan Komperhensif Bayi Baru
Lahir Normal Pada By. Ny. F umur 1 jam jenis kelamin
perempuan.
4) Dapat menentukan perencanaan intervensi dalam Asuhan
Kebidanan Komperhensif Bayi Baru Lahir Normal Pada By. Ny. F
umur 1 jam jenis kelamin perempuan.

D. Manfaat
a. Pendidikan
Dapat menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengambil
langkah-langkah asuhan kebidanan dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
fisiologis.
b. Penulis
Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta dapat
mengembangkan teori asuhan kebidanan pada bayi baru lahir fisiologis
c. Klien
Klien dapat menerima asuhan yang profesional dan berkualitas dari
tenaga kesehatan, serta klien dapat mengetahui asuhan yang di berikan
sesuai atau tidak.

vii
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Neonatus atau bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan aterm (37 minggu sampai 42 minggu) dengan berat badan lahir
2500 g sampai dengan 4000 g, tanpa ada masalah atau kecacatan pada bayi
sampai umur 28 hari (Legawati, 2019). Ciri-ciri Bayi Normal yaitu berat
badan 2500-4000 g, panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm,
lingkar kepala 33-35 cm, denyut jantung 120-140 pada menit-menit
pertama mencapai 160 x /menit, pernafasan 30-60 x/menit, kulit kemerah-
merahan, licin dan diliputi vernix caseosa. Tidak terlihat rambut lanugo,
dan rambut kepala tampak sempurna. Kuku tangan dan kaki agak panjang
dan lemas, Genetalia pada bayi perempuan: labia mayora sudah menutupi
labia minora dan pada bayi laki-laki testis sudah turun ke dalam scrotum.
Reflek primitif
a. Rooting reflek, sucking reflek dan swallowing reflek baik.
b. Reflek moro baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
seperti memeluk.
c. Grasping reflek baik, apabila diletakkan sesuatu benda di atas telapak
tangan, bayi akan menggenggam.
Eliminasi baik, bayi berkemih dan buang air besar dalam 24 jam pertama
setelah lahir. Buang air besar pertama adalah mekoneum yang berwarna
coklat kehitaman.

B. Alur Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir


Setiap penolong persalinan harus memahami alur dalam menolong
bayi baru lahir, dan selalu siap dengan segala kemungkinan yang terjadi,
yaitu bayi lahir sehat dan menangis kuat atau bayi lahir tidak menangis
sehingga memerlukan bantuan untuk memulai bernafas, dengan resusitasi.

viii
Pada setiap persalinan harus selalu disiapkan alat untuk menolong jika
bayi lahir tidak menangis atau mengalami asfiksia. Alur pertolongan bayi
baru lahir.

C. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir


Sebelum bayi baru lahir, segala sesuatu yang berkaitan dengan bayi harus
dipersiapkan di ruang persalinan:
1. Alat untuk memberikan bantuan bayi bernafas: BVM/ Bag Valve
Mask untuk neonatus, penghisap lendir, ganjal bahu dari kain, lampu
penghangat, dan meja tindakan yang rata dan kering)
2. Tanda pengenal bayi.
3. Termometer.
4. Kain atau bedong untuk menjaga kehangatan.
5. Ruang dengan suhu yang sesuai untuk bayi 30⸰C (Legawati, 2020)
Pengkajian Bayi Segera Setelah Lahir: Pengkajian setelah kelahiran terjadi
dalam 2 tahapan:
Tahap I
Penilaian keadaan umum pada bayi berdasarkan nilai APGAR
0 1 2
Appearance Biru, Pucat Badan merah ekstremitas Seluruh tubuh
(warna kulit) biru kemerah-merahan
Pulse rate Tidak ada Kurang dari 100 x/menit Lebih dari 100
(frekuensi nadi) x/menit
Grimace Tidak ada Sedikit gerakan mimik Batuk/ bersin
(reaksi rangsang) (grimace)
Activity Lemah Ekstremitas dalam sedikit Gerakan aktif
(tonus otot) fleksi
Respiration Tidak ada Lemah/ tidak teratur Baik/ menangis
(pernapasan)
Sumber : (Purwarini, 2022)

Segera setelah lahir pada menit-menit pertama kelahiran


menggunakan sistem penilaian APGAR, vaitu pada menit pertama, menit
kelima dan menit ke sepuluh. Pada bavi baru lahir vang tidak langsung
menangis atau bernafas megap-megap, maka tidak menggunakan nilai

ix
APGAR, tetapi dengan menilai 2 hal yaitu usaha nafas dan tonus otot.
Penilaian secara cepat pada saat bavi lahir merupakan cara yang paling
baik untuk mengetahui apakah bavi memerlukan bantuan untuk bernafas.
Jika bavi lahir tidak menangis atau tidak bernafas atau nafas megap-megap
dan tonus otos lemah/bayi tampak lunglai, maka pada kondisi bayi yang
demikian, penolong persalinan harus segera memutuskan untuk membantu
bayi bernafas. (Legawati, 2020). Pertolongan atau bantuan bernafas pada
bayi asfiksia yang cepat dan tepat terutama pada 60 detik atau menit
pertama akan sangat menolong kemampuan bayi untuk bisa bernafas
dengan normal, dan dapat meningkatkan keberlangsungan hidup bayi.
Kurang lebih 1 dari 10 bayi lahir memerlukan bantuan untuk bernafas
dengan baik. (Oktaviani 2022)
Tahap II
Selama 24 jam pertama kehidupan, bayi normal mengalami perubahan
perilaku fisiologis. Pada tahap ini bayi mengalami beberapa hal yang
berkaitan dengan perubahan bayi dari intra uterus ke ekstra uterus,
sehingga disebut juga periode transisional (Oktaviani 2022).
Tahap ini meliputi: Periode I : Disebut juga Reaktivitas I yaitu 30
menit pertama setelah lahir. Pada periode ini dapat dilihat perubahan-
perubahan. Bayi kadang-kadang terjaga dengan mata terbuka, memberikan
respons terhadap stimulus, menghisap dengan penuh semangat, tiba-tiba
menangis, dan frekuensi pernafasan masih belum stabil dengan auskultasi
stetoskop bising usus terdengar aktif. Bayi mengalami resfullress (tidur
nyenyak yang pertama kali, untuk memulihkan tenaga selama proses
persalinan) mengikuti fase awal reaktivitas berlangsung 2-4 jam. Pada saat
bayi tidur nyenyak, jai diganggu dengan tindakan-tindakan (misal
pemeuisaan fisik), tetapi ditunggu sampai bayi bangun dari tidur nyenyak.
Suhu tubuh, pernafasan, dan denyut jantung menurun, tetapi dalam batas
normal (Oktaviani 2022)

x
Periode II : Disebut periode reaktivitas II, yang berlangsung antara 2-5
jam setelah lahir. Pada periode ini ditandai dengan: Bayi bangun dari tidur
nyenyak yang pertama, denyut jantung dan frekuensi meningkat, reflek
GAG aktif (membantu bayi untuk mengeluarkan lendir yang masih tersisa
pada mulut, melindungi bavi dari resiko aspirasi). Bayi mengeluarkan
mekoneum, urine dan menghisap aktif.Periode ini berakhir ketika lendir
pernafasan berkurang.
Periode III : Merupakan periode stabilisasi, yang berlangsung 12-24
jam setelah lahir. Pada tahap ini bayi lebih mudah untuk tidur dan
terbangun. Tanda-tanda vital stabil, kulit berwarna kemerahan. Pada
periode ini dapat dilakukan pengkajian fisik pada bayi. Selanjutnya dalam
24 jam pertama pada bavi dapat dilakukan beberapa asuhan yang meliputi:
a. Menjaga kehangatan bayi terutama dalam 2 x 24 jam pertama, dengan
selalu menutup kepala bayi (dengan topi atau bedong), meletakkan bayi
dalam ruangan yang hangat, jauh dari jendela atau pintu yang terbuka,
serta segera mengganti popok bayi bila bayi BAB atau BAK.
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, dengan hanya memberikan ASI (ASI
ekslusif). Memberikan ASI secara on demand, sebanyak bayi mau, atau
maksimal 2-4 iam sekali harus selalu disusui.

D. Pencegahan Infeksi Pada Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Petugas dan pengasuh
harus mampu meminimalkan resiko infeksi pada BBL. Beberapa hal yang
yang dapat dilakukan untuk pencegahan infeksi adalah:

1. Inisiasi menyusui dini (IMD), Pemberian ASI secara dini dan eksklusif.

2. Kontak kulit ke kulit dengan ibunya (Skin to Skin Contact)

3. Menjaga kebersihan pada saat memotong dan merawat tali pusat (tanpa
menempelkan/membubuhkan apapun pada tali pusat)

xi
4. Menggunakan alat-alat yang sudah disterilkan atau yang sudah didesinfeksi
tingkat tinggi (misalnya direbus).

5. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menolong persalinan/merawat bayi.

6. Menggunakan bahan yang telah dibersihkan dengan benar untuk


membungkus bayi agar hangat.

7. Menghindari pembungkusan tali pusat, atau dengan perawatan kering dan


terbuka.

8. Menghindari penggunaan krim atau salep pada tali pusat, yang dapat
menyebabkan tali pusat basah/lembab.

9. Pemberian tetes mata untuk profilaksis.

10. Pemberian Vitamin K untuk mencegah perdarahan.

11. Pemberian vaksin hepatitis B (Hb.0)

(Oktaviani 2022)

xii
ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF
BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS PADA BY. NY. F USIA 1 JAM
JENIS KELAMIN PEREMPUAN
DI KLINIK NORMA MEDIKA

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 17 Oktober 2022
Jam : 11.00 WIB
Tempat : Ruang Bersalin

II. IDENTITAS
a. Identitas Bayi
Nama : By Ny. F
Tanggal/ Jam Lahir : 17 Oktober 2022 / 10.00 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny. F Nama Suami : Tn. S
Umur : 26 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Jawa, Indonesia Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Pelemkerep 3/2 Alamat : Pelemkerep 3/2

III. DATA SUBYEKTIF


1. Riwayat Kelahiran Ibu
a. Umur kehamilan: 39 minggu

xiii
b. Riwayat penyakit dalam hamil: Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit apapun selama hamil.
c. Kebiasaan saat hamil
Merokok: Ibu mengatakan tidak pernah merokok baik sebelum dan
selama hamil
Mengkonsumsi alkohol: Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi
alkohol baik sebelum dan selama hamil
Jamu-jamuan, narkoba maupun obat-obatan bebas: Ibu mengatakan
tidak pernah mengkonsumsi jamu, narkoba maupun obat-
obatan bebas baik sebelum dan selama hamil
d. Riwayat natal
Tanggal lahir: 17 Oktober 2022
BB: 3000 gram
PB: 50 cm
Jenis kelamin: Perempuan
Tunggal/ gemeli: Tunggal
Lama persalinann kala I, kala II: kala I: 8 jam, kala II: 45 menit
Komplikasi persalinan: Tidak ada
e. Riwayat perinatal: penilaian APGAR SCORE
A P G A R Score
1 menit 1 2 2 2 2 9
5 menit ke 1 1 2 2 2 2 10
5 menit ke 2 2 2 2 2 2 10

2. Pola Kebutuhan Sehari-Hari


a. Pola nitrisi: Ibu mengatakan sudah IMD
b. Pola eliminasi: Ibu mengatakan bayi sudah BAK 1 kali dan belum
BAB
c. Pola istirahat: Ibu mengatakan bayinya sudah tidur
d. Pola aktivitas: Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif dan bebas

xiv
e. Pola pengetahuan ibu: ibu sudah mengetahui cara menyusui yang
benar namun belum mengetahui tentang ASI Eksklusif dan
perawatan tali pusat .

IV. DATA OBYEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Baik
Kesadaran: Composmentis
Vital Sign: N : 120x/ menit
RR: 42x/ menit
S : 36,6ᵒC
Pengukuran antropometri:
BB: 3000 gram
PB: 50 cm
LK: 34 cm
LD: 33 cm
LILA: 13 cm
2. Status Present
Kepala : Mesochepal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, trauma
kelahiran, tidak ada kelainan kongenital
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada
trauma, tidak ada strabismus,
Hidung : Simetris, tidak ada polip,tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : Simetris, tidak ada labioskisis/ palatoskisis, lidah bersih
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid maupun vena
jugularis, tidak ada trauma pada leher
Dada : Simetris,tidak ada retraksi dinding dada,tidak ada ronchi
dan wheezing, tidak ada mur-mur.
Abdomen : Simetris, tidak ada luka, tidak edema, bising usus normal

xv
Genetalia : Jenis kelamin laki-laki tidak ada oedema, tidak ada luka,
labia mayora sudah menutupi labia minora.
Punggung: Normal, tidak ada kelainan punggung
Anus : Tidak ada hemoroid

Ekstremitas
Atas: Simetris, jari lengkap, turgor kulit baik, capillary refill baik.
Bawah: Simetris, jari lengkap, turgor kulit baik, capillary refill baik
Kulit : Warna kemerahan
Reflek
Rooting reflek : (+) Bayi mencari saat di stimulasi di sekitar mulut
Sucking reflek : (+) Mampu menghisap dengan baik
Graps reflek : (+) Bayi menggenggam saat diberi rangsangan
pada telapak tangan bayi
Moro reflek : (+) Kaget saat mendengar suara keras

Tonic neck reflek: (+) Kepala bayi menoleh ke salah satu sisi, tangan
dibentangkan berlawanan arah dengan tubuhnya
Babinski reflek : (+) Jari kaki membuka ketika mendapat rangsangan
pada telapak kaki
Swallowing reflek: (+) Mampu menelan dengan baik

V. ANALISA
Bayi Ny.F jenis kelamin perempuan umur 1 jam bayi baru lahir normal.

IV. PENATALAKSANAAN

Tanggal : 28 Februari 2022


Waktu : 11.20 WIB

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bayinya normal


Hasil: ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya

xvi
2. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan membungkus
menggunakan kain bersih
Hasil: Ibu paham dan akan melakukan anjuran bidan
3. Menjelaskan pada ibu bahwa bayinya akan disuntik Vit K untuk
mencegah perdarahan otak bayi.Vit K diberikan sebanyak 0,5 cc di 1/ 3
paha kiri lateral secara IM.
Hasil: Ibu menyetujui dan bayi akan disuntik Vit K dengan benar
4. Melakukan rawat gabung ibu dan bayi guna kedekatan ibu dan bayi
Hasil: Telah dilakukan rawat gabung
5. Menjelaskan kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan salep mata
untuk pencegahan infeksi
Hasil: Bayi telah diberikan salep mata kanan dan kiri
6. Melakukan imunisasi Hb0 di 1/3 paha kanan lateral secara IM
Hasil: bayi telah di imunisasi Hb0 secara benar
7. Menganjurkan ibu utuk menyusui bayinya sesering mungkin minimal
2-3 jam sekali
Hasil: ibu mengerti dan akan melakukan anjuran bidan
8. Memberitahu pada ibu tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu,
- Bayi tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum
ini tandanya bayi terkena infeksi berat
- Bayi kejang (menguap,mengunyah,menghisap,mata berkedip-
kedip,mata mendelit,bola mata berputar,kaki seperti mengayuh
sepeda) 1 jam tidak berhenti jika bayi di sentuh atau di elus-elus
- Bayi lemah, bergerak hanya dipegang tandanya bayi sakit berat
- Bayi merintih
- Sesak nafas/frekuensi pernafasan 60x/menit atau lebih
- Pusar kemerahan sampai dinding perut
Hasil: Ibu paham dan mengerti penjelasan bidan tentang tanda bahaya
BBL

xvii
9. Memberi KIE pada ibu tentang perawatan tali pusat agar tetap menjaga tali
pusat selalu bersih dan kering dan membungkus tali pusat hanya dengan
kassa kering dan bersih tanpa menggunakan alkohol.
Hasil: Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran bidan
10. Memberitahu ibu tentang perawatan bayi baru lahir
- BBL harus menyusu on demand
Ketika lapar akan memberi tanda seperti menangis kuat,menghisap
tangan atau mengecap.jika bayi tidur terus diusahakan dibangunkan
untuk menyusu
- Bayi sering mengalami gumoh
Cara mengatasinya dengan posisikan tegak selama 30 menit setelah
menyusu dan biarkan bayi bersendawa
- Jaga kebersihan bayi dengan popok tetap bersih dan kering gunakan
air hangat dan kapas untuk membersihkan bokong dan keringkan
dengan handuk

Hasil: Ibu paham dan mengerti penjelasan bidan tentang perawatan BBL
dan bersedia merawat sesuai anjuran bidan.

xviii
BAB III
PEMBAHASAN

1. Data Subjektif
Pengkajian yang dilakukan pada By. Ny. F bayi baru lahir normal, jenis
kelamin laki-laki, lahir pada tanggal 4 Februari 2021 pukul 11.30 WIB. Hal ini
menunjukkan bahwa By. Ny. F berusia 1 jam dengan APGAR Score 9/9/10.
Tanpa kelainan bawaan. Berat lahir 3000 gram maka bisa disimpulkan bahwa
By. Ny. F adalah bayi baru lahir normal.
2. Data Objektif
Dalam kasus ini didapatkan bahwa keadaan umum pasien baik, kesadaran
composmentis, tanda-tanda vital yang meliputi, nadi 120 kali/menit,
respiratori 42 kali/menit dan suhu 36,60C hal ini menandakan pasien dalam
keadaan normal. Pemeriksaan Antropometri pada By. Ny. F yaitu BB: 3000
gram, PB: 50 cm, LK: 33 cm, LD: 34 cm, LILA: 13 cm. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan semua normal.
3. Analisa
Analisa dari kasus By. Ny. F usia 1 jam bayi baru lahir normal jenis kelamin
perempuan, transisi fase tidur.
4. Penatalaksanaan
Dari penatalaksanaan sesuai dengan teori dimana sudah dilakukan intervendi
pada langkah awal yaitu dengan menjaga kehangatan, rasa amanan,dan
kenyamanan bayi, menyusui bayi tiap 2 jam sekali, memberi asi eksklusif
selama 6 bulan, dan menganjurkan memeriksakan bayi jika ada tanda bahaya
bayi baru lahir seperti tidak mau minum, tali pusat kemerahan, kejang, dan
merintih.

xix
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Neonatus atau bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan aterm (37 minggu sampai 42 minggu) dengan berat badan lahir
2500 g sampai dengan 4000 g, tanpa ada masalah atau kecacatan pada bayi
sampai umur 28 hari.
Ciri-ciri Bayi Normal yaitu berat badan 2500-4000 g, panjang badan
48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35 cm, denyut jantung
120-140 pada menit-menit pertama mencapai 160 x /menit, pernafasan 30-60
x/menit, kulit kemerah-merahan, licin dan diliputi vernix caseosa. Tidak
terlihat rambut lanugo, dan rambut kepala tampak sempurna. Kuku tangan
dan kaki agak panjang dan lemas, Genetalia pada bayi perempuan: labia
mayora sudah menutupi labia minora dan pada bayi laki-laki testis sudah
turun ke dalam scrotum.

B. Saran
1) Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan
Diharapkan akan berkoordinasi dengan rekan sejawat khususnya bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien, agar pasien tau apa saja
yang harus diperhatikan, khususnya pada bayi baru lahir.
2) Bagi Institusi Pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas
dan profesional.
3) Bagi Klien
Di harapkan klien dapat mengerti asuhan yang di berikan oleh tenaga
kesehatan khususnya pada bayi baru lahir fisiologis.

xx
DAFTAR PUSTAKA

Dwienda R., Octa, dkk. 2021. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Pra Sekolah untuk Para Bidan. Yogyakarta: Deepublish.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial.


Jakarta; h.5-6.

Legawati. 2021. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Malang: Wineka Media; h.140-159

Purwoastuti, Endang dan Elisabeth S. Walyani. 2021. Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: PT Pustaka Baru

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2012. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta:
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia

Pohan, R. A. 2022. Pengantar Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi


Baru Lahir. PT Inovasi Pratama Internasional.

21
LAMPIRAN LAPORAN KOMPERHENSIF

(PSP,SAP,SOP,DLL)

22

Anda mungkin juga menyukai