Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

A USIA 20 TAHUN G1P0000 Ab000


USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP
INTRAUTERIN DENGAN KEHAMILAN RESIKO RENDAH DI PMB
SITI RUGAYAH, AMd.Keb KECAMATAN PAKIS KABUPATEN
MALANG

Tanggal : 12 Agustus 2019

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik


Kebidanan I Semester IV

OLEH :

ZANATUN FATIMAH

NIM. BOB0171737

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


TAHUN 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
semua rahmat dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan “Asuhan
Kebidanan Pada Ny.A Usia 20 Tahun G 1P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39
Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin dengan Kehamilan Hamil Resiko
Rendah”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan Tugas Praktek Klinik
Kebidanan I pada Program Studi D III Kebidanan STIKes Kendedes Malang.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :

1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K), selaku Pembina Yayasan Kendedes


Malang.
2. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. Dr. Endah Puspitorini, MscIH, DTMPH, selaku PLH STIKes Kendedes
Malang.
4. Edi Murwani, AMd.keb., SPd., MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes
Malang
5. Lilik Winarsih, S.ST., M.Keb, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Kendedes Malang
6. Siti Rugayah, AMd.Keb, selaku Pembimbing Klinik
7. Miftakhul Maghfirah, SST., M.Keb, selaku Wali Kelas Camelia dan
Pembimbing Institusi
8. Riski Akbarani, SKM., M.Kes, selaku Pembimbing Akademik
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan asuhan kebidanan ini. Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan asuhan kebidanan
ini.

Malang, 10 Agustus 2019


Penulis

LEMBAR PENGESAHAN

Ditulis Oleh : Zanatun Fatimah


NIM : BOB0171737
Judul : Asuhan Kebidanan Pada Ny.A Usia 20 Tahun G1P0000 Ab000
Usia Kehamilan 38-39 Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin dengan
Kehamilan Hamil Resiko Rendah di PMB Siti Rugayah, AMd.Keb Kecamatan
Pakis Kabupaten Malang

Siti Rugayah, AMd.,Keb (......................) (........................)


NIP. 197504152008012013 TandaTangan Tanggal
Pembimbing Klinik

Miftakhul Maghfirah E,SSM.,M.Keb (......................) (........................)


NIDN. 0710068401 TandaTangan Tanggal
Pembimbing Institusi

Riski Akbarani,SKM.,M.Kes (.....................) (.........................)


NIDN. 0707098302 TandaTangan Tanggal
Pembimbing Akademik
LEMBAR KONSULTASI

Ditulis Oleh : Zanatun Fatimah

NIM : BOB0171737

Judul : Asuhan Kebidanan Pada Ny.A Usia 20 Tahun G1P0000 Ab000


Usia Kehamilan 38-39 Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin
dengan Kehamilan Hamil Resiko Rendah di PMB Siti Rugayah,
AMd.Keb Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

Hari/Tanggal Materi Yang Di Konsulkan Perbaikan Tanda Tangan


DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Data WHO pada Tahun 2012, sebanyak 585.000 Perempuan
meninggal saat Hamil atau Persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat
masalah persalinan atau Kelahiran terjadi di Negara-negara berkembang.
Rasio Kematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan tertinggi
dengan 450 kematian Ibu per 100 Ribu kelahiran Bayi hidup jika
dibandingkan dengan Rasio kematian ibu di 9 Negara maju dan 51 Negara
persemakmuran. (WHO,2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih termasuk yang tinggi
dibandingkan Negara-negara di Asia misalnya Thailand dengan AKI
130/100.000 KH. Data SDKI Tahun 2012 mencatat AKI di Indonesia
mencapai 228 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Walaupun angka ini
dipandang mengalami perbaikan dibanding tahun tahun sebelumnya,
Target Millenium Development Goals (MDGs) 5 yaitu menurunkan AKI
menjadi 102/100.000 (KH) pada tahun 2015 masih memerlukan upaya
khusus dan kerja keras dari seluruh pihak baik Pemerintah, Sektor Swasta
maupun masyarakat. AKI yang tinggi menunjukkan rawannya derajat
kesehatan ibu. 
Menurut Hartati (2012), Kematian ibu dapat dicegah hingga 22%
yaitu dengan melakukan Antenatal Care (ANC) yang teratur, mendeteksi
dini adanya komplikasi dalam kehamilan, hidup secara sehat dengan
pemenuhan gizi yang seimbang, pelaksanaan inisiasi menyusui dini dalam
persalinan serta pelaksanaan senam hamil secara teratur.
Berdasarkan Angka pembahasan dan besarnya peran Bidan dalam
penatalaksanaan Kunjungan ANC normal maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.A Usia 20
Tahun G1P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39 Minggu Janin Tunggal
Hidup Intrauterin dengan Kehamilan Hamil Resiko Rendah di PMB Siti
Rugayah, AMd.Keb Kecamatan Pakis Kabupaten Malang”
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Asuhan Kebidanan
pada Ny.A Usia 20 Tahun G1P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39
Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin dengan Kehamilan Hamil
Resiko Rendah diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil secara komprehensif dan sesuai dengan
standart kebidanan yang berlaku.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan kebidanan di harapkan mahasiswa dapat :
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien yang meliput
data subyektif dan obyektif secara komprehensif
b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa kebidanan berdasarkan
data subyektif dan obyektif
c. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial yang
mungkin terjadi.
d. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera
terhadap klien jika terjadi masalah potensial.
e. Mahasiswa mampu membuat intervensi atau rencana yang
akan dilaksanakan pada klien
f. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan dari rencana yang
sudah dibuat.
g. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi yang telah dilaksanakan
dan melakukan asuhan selanjutnya.
h. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan secara
baik dan menyeluruh.
1.3 Manfaat
1.3.1. Mahasiswa
Mahasiswa dapat melakukan konseling kepada klien dan
mampu memberikan pelayanan khususnya kehamilan sesuai dengan
kebutuhan klien
1.3.2. Ibu hamil
Dapat mengetahui keadaan diri dan kesejahteraan janinnya dan
mengetahui jika terjadi kelainan atau komplikasi yang menyertai
kehamilannya
1.3.3. Petugas Kesehatan
Lebih dapat meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga mampu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum terutama
pada ibu hamil untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
1.4 Metode Penulisan
a. Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada klien
maupun keluarga.
b. Observasi
yaitu dengan melakukan pemantauan dan melihat tindakan yang
dilakukan pada klien.
c. Praktek langsung
yaitu dengan melakukan tindakan yang dilakukan pada klien secara
langsung.
d. Dokumentasi status
yaitu dengan cara melihat pada pencatatan data, pendokumentasian
mengenai klien di puskesmas.
e. Studi kepustakaan
yaitu dengan membaca dan meninjau kasus yang diangkat pada buku
atau literatur yang ada.

1.5 Sistematika Penulisan


Penyusunan Asuhan Kebidanan ini terbagi dalam 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, metodologi penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Isi berupa cuplikan/rujukan teori, konsep-konsep yang
memiliki relevansi dengan asuhan kebidanan yang
diberikan beserta konsep teori manajemen kebidanan sesuai
dengan kasus yang dihadapi.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian dat, Identifikasi
diagnosa/masalah, Identifikasi masalahpotensial,
Identifikasi kebutuhan segera, Intervensi, Implementasi,
Evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan kesenjangan antara teori dengan
kasus dan praktek di lapangan.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan


2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan yang terjadi pada setiap
wanita hamil yang sifatnya alami,meskipun sifatnya alami namun jika
tidak diberikan asuhan yang baik akan mengakibatkan dan
menimbulkan komplikasi baik pada ibu hamil maupun janin dalam
kandungannya yang dalam keadaan sehat dan aman.
( Taufan,dkk 2014 )
Kehamilan merupakan proses yang terjadi mulai dari konsepsi
sampai dengan yang berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir
(Kamariyah, 2014).
Trimester tiga adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau
pada sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan
periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sepuluh bulan (29-40
minggu)
(Serri Hutahaean, 2013)

2.1.2 Perubahan Anatomi pada Ibu Hamil Trimester III


1. Trimester III Sistem Reproduksi
a) Uterus
Pada usia 28 minggu fundus uterus terletak kira-kira tiga
jari atas pusat atau sepertiga jari dari PX dan pusat ( 25 cm ).
Pada usia 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira
setengah jarak pusat dan PX ( 27 cm) Pada usia 36 minggu
fundus uteri kira-kira 1 jari dibawah PX( 30 cm ) Pada usia 40
minggu fundus uteri 3 jari dibawah PX ( 33 cm )
b) Serviks Uteri
Serviks akan mengalami perlunakan atau pematangan
secara bertahap akibat bertambahnya aktivitas uterus selama
kehamilan, dan akan mengalami dilatasi sampai pada
kehamilan trimester ketiga. Sebagian dilatasi ostium eksternal
dapat dideteksi secara klinis dari usia 24 minggu, dan pada
sepertiga primigravida,ostium internal akan terbuka pada
minggu ke 32. Enzim kolagenase dan prostaglandin berperan
dalam pematangan serviks.
c) Vagina dan Vulva
Pada kehamilan trimester ketiga kadang terjadi
peningkatan rabas vagina. Peningkatan cairan vagina selama
kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih. Pada awal
kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada
saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.
d) Mammae
Pada ibu hamil trimester tiga, terkadang keluar rembesan
cairan berwarna kekuningan dari payudara ibu yang disebut
denga kolostrum. Hal ini tidak berbahaya dan merupakan
pertanda bahwa payudara sedang menyiapkan ASI untuk
menyusui bayi nantinya. Progesteron menyebabkan puting
menjadi lebih menonjol dan dapat digerakkan.
e) Kulit
Perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90% ibu
hamil. Sebelumnya, terdapat anggapan bahwa hal ini terjadi
karena peningkatan hormon penstimulasi melanosit (melanosit
stimulating-MSH). Namun demikian, estrogen dan progesteron
juga dilaporkan memiliki efek penstimulasi melanosit dan
sekarang menjadi penyebab pigmentasi kulit. Hiperpigmentasi
terlihat lebih nyata pada wanita berkulit gelap dan terlihat di
area seperti areola, perineum dan umbilikus juga di area yang
cenderung mengalami gesekan seperti aksila dan paha bagian
dalam.
f.) Sistem Kardiovaskular
Volume plasma, yang berkaitan dengan peningkatan
volume darah, meningkat hingga 50% selama kehamilan.
Peningkatan volume darah dan aliran darah selama kehamilan
akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang
mengakibatkan vena menonjol yang disebut varises. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul
yang akan memperburuk varises. Munculnya varises pada saat
hamil dipengaruhi adanya faktor keturunan.
a) Sistem Respirasi
Perubahan hormonal pada trimester tiga yang
mempengaruhi aliran darah ke paru-paru mengakibatkan banyak
ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh
adanya tekanan rahim yang membesar yang dapat menekan
diafragma.
b) Sistem Pencernaan
Pada kehamilan trimester tiga, lembung berada pada posisi
vertikal dan bukan pada posisnormalnya, yaitu horizontal.
Kekuatan mekanis ini menyebabkan peningkatan tekanan
intragastik dan perubahan sudut persambungan gastro-esofagus
yang mengakibatkan terjadinya refluks esofagus yang lebih
besar. Penurunan drastis tonus dan motilitas lambung dan usus
ditambah relaksasi sfingter bawah esofagus merupakan
predisposisi terjadinya nyeri ulu hati, konstipasi, dan hemoroid.
Hemoroid cukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar
hal ini terjadi akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena
di bawah uterus termasuk vena hemoroidal. Hormon
progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang
(relaksasi otot-otot polos) sehingga makanan lebih lama di
dalam usus. Hal ini dapat menimbulkan konstipasi di mana hal
ini merupakan salah satu keluhan dari ibu hamil. Konstipasi juga
dapat terjadi karena kurangnya aktivitas/senam dan penurunan
asupan cairan.
c) Sistem Perkemihan
Perubahan anatomis yang sangat besar terjadi pada sistem
perkemihan saat hamil yaitu pada ginjal dan ureter. Ginjal
mengalami penambahan berat dan panjang sebesar 1 cm, ureter
juga mengalami dilatasi dan memanjang. Pada akhir kehamilan,
terjadi peningkatan frekuensi BAK karena kepala janin mulai
turun sehingga menekan kandung kemih.

2.1.3 Perubahan Psikologi Pada Trimester III


Trimester III sering diartikan sebagai masa menunggu atau
penantian dan waspada,karena pada masa ini ibu sudah tidak sabar
lagi untuk kelahiran bayinya.Pada masa ini perhatian ibu hamil dan
orangtua terpusat pada bayi yang akan segera lahir. Gerakan bayi dan
perut yang kian membesar adalah dua hal yang membuat ibu teringa
dengan bayinya,kadang kala ibu akan merasa khawatir dan
cemas,akan kondisi bayi yang dilahirkan.Kebanyakan ibu pada masa
ini berusaha melindungi kehamilan dan menghindari setiap aktivitas
dan orang yang menurutnya membahayakan janinnya. Ibu juga akan
merasa takut terhadap rasa sakit saat persalinan dan bahaya fisik yang
timbul setelah persalinan.Disamping itu ibu akan merasa sedih karena
akan berpisah dari janinnya dan kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama hamil.Pada trimester ibu membutuhkan dukungan
dari suami,keluarga dan bidan.

2.1.4 Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester III


Tabel 2.1 Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil
No Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi
Pada Ibu Hamil
Trimester III
1. Sering kencing Karena tertekannya Menjelaskan pada ibu
kandung kemih oleh bahwa sering berkemih
uterus yang semakin merupakan hal yang
besar normal akibat dari
perubahan yang terjadi
selama
kehamilan,menganjurka
n ibu mengurangi
asupan cairan 2 jam
sebelum tidur agar
istirahat tidak terganggu
2. Sesak napas Meningatnya usaha Menganjuran ibu untuk
bernapas ibu mengurangi aktifitas
hamil,dengan yang berat dan
semakinnya berlebihan
bertambahnya usia
kehamilan ,pembesar
an uterus akan
semakin
mempengaruhi
difragma ibu hamil
di mana difragma
terdorong ke atas
sekitar 4 cm di
sertai pegeseran ke
atas tulang iga
3. Bengkak Tekanan uterus yang 1. Hindari mengenakan
dan kram pada kaki semakin dan pakaian yang
mempengaruhi ketat,dan berdiri
sirkulasi lama
cairan,dengan 2. Lakukan latihan
bertambahnya ringan dan bejalan
tekanan uteus dan secara teratur untuk
tarikan grafitasi menfasilitasi
menyebabkan retensi peningkatan sikulasi
cairan semakin besar

4. Gangguan tidur dan Ketidaknyamanan 1. Mandi air hangat


mudah leleh akibat uterus yang 2. Minum air hangat
membesar ,pergerak 3. Lakukan pekerjaan
an janin yang tidak
menimbulkan
stimulasi sebelum
tidur
5. Nyeri perut bagian Nyeri perut bawah Pemberian Analgesik
bawah di keluhaan karena dalam hal harus
torsi uterus yang mendapatkan
parah biasanya pemantauan dari bidan
dapat diatasi atau dokter
(Dr. Farit Husin 2013)

2.1.5 Tanda Bahaya kehamilan Trimester III


1. Perdarahan pervaginam
Jenis perdarahan antepartum
1) Plasenta Previa
Adalah plasenta yang implantasinya rendah sehingga
menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum.
2) Solutio Plasenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan pada suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilan dengan
istirahat,penglihatan menjadi kabur.Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsi
3. Penglihatan kabur
Perubahan penglihatan disertai dengan sakit kepala yang hebat
dan mungkin menandakan preeklampsi.
4. Keluar cairan pervaginam
Keluarnya air-air dari vagian pada trimester 3. Ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum persalinan
berlangsung. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I
atau awal kala.
5. Gerak janin tidak terasa dan nyeri perut yang hebat
Ibu tidak merasakan gerakan janin pada trimester 3. Normalnya
ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau
ke-6, beberapa ibu dpat merasakan gerakan janinnya lebih awal.
(Walyani, 2015:78)

2.1.6 Menetukan Kehamilan Resiko Tinggi Menggunakan Skor Poedji


Rochjati

Tabel 2.2 Menentukan Kehamilan Resiko Tinggi Skor Poedji Rochjati


Masalah / Faktor Resiko Skor Skor
No
Skor awal ibu Hamil 2
I 1 Terlalu muda hamil < 16 tahun 4
2 a.Terlalu lambat hamil I,kawin ≥ 4 tahun 4
b.Terlalu tua hamil I, ≥ 35 tahun 4
3 Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun) 4
4 Terlalu lama hamil lagi ( > 10 tahun) 4
5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4
6 Terlalu tua umur ≥ 35 tahun 4
7 Terlalu pendek ≤ 145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
9 Pernah melahirkan dengan :
a.Tarikan tang/vakum 4
b.Uri dirogoh 4
c.Diberi infuse/transfuse 4
10 Pernah operasi sesar 8
II 11 Penyakit pada Ibu hamil
a.Anemia 4
b.Malaria 4
c.TBC 4
d.Payah jantung 4
e.Kencing manis (diabetes) 4
f.Penyakit menular seksual 4
Bengkak pada muka/tungkai dan tekanan
12 4
darah tinggi
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4
14 Hamil kembar air (hydramnion) 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 4
18 Letak lintang 4
III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklamsi berat / kejang-kejang 8
Jumlah skor
(Buku KIA, 2015)

Tabel 2.3 Penyuluhan Kehamilan/ Persalinan Aman - Rujukan Terencana


KEHAMILAN

JML. KEL.
PERAWATAN RUJUKAN
SKOR RISIKO

2 KRR BIDAN TINDAK / RUJUK


BIDAN /
6-10 KRT BIDAN / PKM
DOKTER
> 12 KRST RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT
(Buku KIA, 2015)
Tabel 2.4 Persalinan dengan Resiko
PERSALINAN DENGAN RISIKO

RUJUKAN
TEMPAT PENOLONG
RDB RDR RTW
RUMAH POLINDES BIDAN
BIDAN
POLINDESPKM/RS
DOKTER
RUMAH SAKIT DOKTER
(Buku KIA, 2015)
Keterangan:
KRR : Kehamilan Resiko Rendah
KRT : Kehamilan Resiko Tinggi
KRST : Kehamilan Resiko Sangat Tinggi
Cara Menghitung TBJ (Taksiran Berat Janin)
1. Kepala belum masuk PAP
TBJ = (TFU – 13) x 155
2. Kepala merapat PAP
TBJ = (TFU – 12) x 155
3. Kepala sudah masuk PAP
TBJ = (TFU – 11) x 155 (Maimunah, 2014)
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Setiap wanita hamil menghadapi
resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu,
setiap wanita hamil sedikitnya memerluka 4 kali kunjungan selama
periode antenatal:
1. Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum 14 minggu)
2. Satu kali kunjungan selama trimester II (antara minggu 14-28)
3. Dua kali kunjungan selama trimester III (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36).
(Asrinah, dkk. 2010)

2.1.7 Asuhan Kebidanan Manajmen Varney Trimester III


I. Pengkajian
Sebelum anamnesa klien, bidan terlebih dahulu melakukan hal-hal
berikut :
a. Menyambut klien dengan ramah
b. Memperkenalkan diri
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Nama :
Nama istri dan suami tujuannya untuk memperlancar komunikasi
dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab
b. Umur :
Untuk mengetahui apakah dalam kehamilan yang beresiko atau
tidak. Usia dibawah 16 tahun dan diatas 35 tahun merupakan umur-
umur yang beresiko tinggi untuk hamil.
c. Suku :
Harus diidentifikasi dengan maksud memberikan perawatan yang
peka budaya
c. Agama :
Sebagai dasar dalam memberikan dukungan mental dan spiritual
terhadap pasien dan keluarga sebelum dan pada saat persalinan dan
juga Informasi ini dapat menuntun ke suatu diskusi tentang
pentingnya agama dalam kehidupan klien,tradisi keagamaan dalam
kehamilan dan kelahiran
d. Pendidikan :
Sebagai dasar bidan untuk menentukan metode yang paling tepat
dalam penyampaian informasi mengenai teknik melahirkan bayi
dan Informasi ini membantu bidan memahami klien sebagai
individu dan memberi gambaran kemampuan baca tulis dari ibu
e. Pekerjaan :
Penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan
utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran,premature dan pajanan
terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin
f. Alamat :
Lingkungan perlu ditanyakan untuk mengetahui keadaan
lingkungan ibu apakah aman bagi ibu dan jarak dari rumah ibu ke
fasilitas kesehatan sehingga berpengaruh pada kunjungan ulang
2. Alasan datang:
Ibu datang kerumah sakit dirujuk atau datang sendiri ke bidan dengan
alasan-alasan tertentu sehingga bisa menegakkan diagnosa serta
tindakan yang seharusnya dilakukan.
3. Keluhan utama:
Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan.
Hal ini disebut tanda dan gejala. Mendengar keluhan klien sangat
penting untuk pemeriksaan dan memberikan keterangan banyak ke
arah diagnosis.
Pada kehamilan Trimester III keluhan yang normal dialami atau
dikeluhkan oleh ibu hamil adalah Pusing,Sesak
nafas,Keputihan,Sering buang air kecil,Bengkak pada kaki ,Keringat
bertambah,Perut kembung ,Mual muntah
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit –
penyakit yang menular seperti TBC, hepatitis, malaria,HIV/AIDS dan
penyakit menurun seperti jantung ,asma, hipertensi, ginjal dan
diabetes serta penyakit menahun seperti jantung penting dikaji ,karena
ibu dengan riwayat penyakit menular ,menahun, menurun dapat
membuat kondisi kehamilan ibu lebih buruk sehingga butuh asuhan
kebidanan yang lebih kondusif
5. Riwayat kesehatan sekarang
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit –
penyakit yang menular seperti TBC, hepatitis, malaria,HIV/AIDS dan
penyakit menurun seperti jantung ,asma,hipertensi,ginjal dan diabetes
serta penyakit menahun seperti jantung penting dikaji ,karena ibu
dengan penyakit menular ,menahun, menurun dapat membuat kondisi
kehamilan ibu lebih buruk sehingga butuh asuhan kebidanan yang
lebih kondusif dan tindakan preventif
6. Riwayat kesehatan keluarga
Kaji tentang latar belakang kesehatan keluarga ibu dan suami :
Apakah dalam keluarga ibu ada yang menderita penyakit –penyakit
yang menular seperti TBC, hepatitis, malaria,HIV/AIDS dan penyakit
menurun seperti jantung ,asma,hipertensi,ginjal dan diabetes serta
penyakit menahun seperti jantung dan penting dikaji ,karena
mempunyai potensi akan menurun, menular kepada ibu dan
berdampak pada kehamilan.
7. Riwayat menstruasi
a. Menarche
Adalah usia pertama kali ibu mengalami menstruasi dengan usia
sekitar 12-16 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh keturunan, keadaan
gizi, bangsa, lingkungan, iklim dan keadaan umum.
b. Siklus
Siklus haid terhitung mulai dari hari pertama haid hingga hari
pertama haid berikutnya, siklus haid perlu ditanyakan untuk
mengetahui apakah klien mempunyai kelainan siklus haid atau
tidak. Siklus normal haid biasanya adalah 28 hari.
c. Lamanya
Lamanya haid yang normal adalah ± 7 hari atau satu minggu. jika
sudah mencapai 15 hari berarti sudah tidak normal dan
kemungkinan terjadi gangguan atau penyakit yang
mempengaruhinya.
d. Banyaknya
Banyaknya haid normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam
sehari. Apabila darahnya terlalu berlebih, itu berarti telah
menunjukkan gejala kelainan banyaknya darah haid.
e. Dismenorhoe (Nyeri Haid)
Nyeri haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien
menderitanya atau tidak di tiap haidnya. Nyeri haid dapat menjadi
tanda bahwa kontraksi uterus klien begitu hebat sehingga
menimbulkan nyeri haid.
f. HPHT (Haid pertama, Haid Terakhir)
(Walyani, 2015)

8. Status perkawinan
Beberapa pertanyaan yang dapat dianjurkan:
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah.
a) Usia nikah pertama kali.
Jika usia pertama kali menikah < 18 tahun, uterus masih belum
cukup matang atau belum cukup baik pertumbuhannya sehingga
potensial masalah yang dapat terjadi adalah kehamilan resiko tinggi
yakni bisa dari faktor ibu maupun pertumbuhan janin. Jika hamil
umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, preeklamsia,
KPD.
b) Lama pernikahan
Jika lama menikah < 2 tahun, sudah punya lebih dari 1 anak,
bahayanya perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih
lemah.
Jika lama menikah > 4 tahun tetapi belum hamil bisa menyebabkan
masalah pada kehamilannya.
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang
terdahulu apakah pernah ada komplikasi/penyulit sehingga dapat
memperkirakan adanya kelainan yang dapat mempengaruhi kehamilan
selanjutnya.

a) Berapa kali ibu telah periksa dan dimana tempat pemeriksaan,


seharusnya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal
sampai kehamilannya 28 minggu dan sesudah itu pemeriksaan
dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
b) Masalah dan tanda bahaya seperti perdarahan yang keluar dari
vagina, penglihatan kabur, bengkak pada muka/kaki, nyeri perut,
sakit kepala yang hebat, muntah-muntah yang hebat, dan ibu tidak
merasakan gerakan janin.
c) Biasanya keluhan yang sering terjadi pada kehamilan seperti: sakit
punggung, kram kaki, dan kekhawatiran psikologis ibu lainnya
seperti: cemas menghadapi persalinan, rasa khawatir akan kondisi
kandungan/janin.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan
interval minimal 4 minggu kecuali bila sebelumnya ibu pernah
mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon
pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT) boster.
Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin walaupun
diberikan pada kehamilan muda. Riwayat kehamilan sekrang
membantu bidan untuk menentukan usiakehamilan, memberikan
konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi
adanya komplikasi.
10. Riwayat KB
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu sudah pernah berKB atau tidak,
Jika sudah KB jenis apa yang pakai,apakah ada keluhan/tidak selama
pemakaian, setelah persalinan apakah ibu berencana untuk berKB
11. Pola Kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Hal-hal yang ditanyakan bagaimana nafsu makannya, berapa kali
makannya dalam sehari, jumlah minumnya, ditanyakan pola-pola
makan selama hamil karena makanan dan minuman merupakan
salah satu faktor penting didalam pertumbuhan dan perkembangan
janin serta mempertahankan kondisi klien.
Menurut Kemenkes RI (2011), kebutuhan nutrisi ibu hamil
TM III karbohidrat dan serat 350 kkal, protein 10 gram atau 2
gram/kg, kalsium 250/hari, zat besi 100 mg/hari, seng 15 mg/hari,
vitamin 200 mg/hari, lemak 20-25% dikebutuhan total, air 2 liter.
Dengan contoh ukuran rumah tangga seperti nasi 3 piring, ikan 3
potong, tempe 3 potong, sayur 3 mangkuk, buah 2 buah dan gula 5
sdm.
b) Eliminasi
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan
oleh ibu hamil, terutama pada TM I dan III. Hal ini adalah kondisi
yang normal karena kandung kemih ibu tertekan oleh kepala janin.
Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus besar
sehingga mengakibatkan obstipasi disebabkan karena menurunnya
gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan
rectum.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama kurang lebih 10-11 jam. Untuk ibu
hamil dianjurkan untuk tidur siang. Jadwal istirahat dan tidur harus
diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur
dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin.
d) Aktivitas
Ibu hamil boleh bekerja tetapi sifatnya tidak membuat ibu
kelelahan dan tidak menganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan
rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan
menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misalnya guru,
pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat
menganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan
di pabrik rokok, percetakan yang mengeluarkan zat yang dapat
menganggu janin dalam kandungannya
(Walyani, 2015)
e) Personal Hygiene
Kebersihan tubuh perlu diperhatikan, khusunya bagian tubuh
daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina
yang berlebihan, selain mandi ganti celana minimal 2 kali setiap
hari sangat dianjurkan.
(Sulistyawati, 2013)
12. Riwayat Psikososial dan Budaya
Dikaji untuk mengetahui keadaan psikologis ibu selama kehamilan.
Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada
takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan ibu.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis.
Tekanan darah : Normal 110/70–130/90 mmHg.
Temperatur : Normalnya 36,5 – 37,5°C
Pernapasan : Normalnya 16 – 24 x/menit.
Tinggi badan : Normal ≥ 145 cm
BB bulan lalu : Untuk mengetahui berat badan sebelumnya
dan peningkatan.
BB sekarang :Untuk mengetahui adakah peningkatan
berat badan dan seberapa besar peningkatannya, .
2. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Kepala : Kondisi kepala ibu rambut tidak
rontok,bersih
Wajah : normalnya wajah ibu hamil tidak ada
odema dan pucat, terdapat cloasmma
gravidarum.
Mata : Normalnya pada ibu hamil simetris,
conjungtiva merah muda dan sclera
putih atau tidak ikterik
Telinga : Normalnya pada ibu hamil telinga
simetris, tidak ada serumen dan
pendengaran ibu baik.
Hidung : Hidung tampak simetris / tidak, tampak
secret / tidak, tampak polip/tidak.
Mulut : Normalnya pada ibu hamil bibir tidak
pucat, lembap, lidah bersih dan gigi
tidak berlubang.
Leher : Normalnya pada ibu hamil tidak terdapat
pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran
vena jugularis dan tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Dada : Pada ibu hamil pernapasan normal tidak
ada tarikan dinding dada.
Payudara : Pada ibu hamil payudara mengalami
hiperpigmentasi areola mamae, terdapat
pengeluaran kolostrum.
Abdomen : Pada ibu hamil terdapat pembesaran,
terdapat striae gravidarum dan apakah
ada luka bekas operasi
Genetalia : Kondisi genetalia bersih,tidak ada
varises,tidak ada fluor albus
Anus : anus bersih, tidak terdapat hemoroid.
Ekstremitas
Atas : Pada ibu hamil ekstremitas normalnya
tidak odema serta kuku jari tidak pucat.
Bawah : Pada ibu hamil ekstremitas bawah tidak
odema, tidak terdapat varises,
pergerakan bebas.
2. Palpasi
Kepala : kepala tidak teraba ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan dan ubun-ubun tidak cekung.
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran kelenjar limfe, dan pembesaran
vena jugularis.
Payudara : tidak ada nyeri tekan, terdapat pengeluaran
kolostrum
Abdomen
Leopold I : Bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak dan
tidak melenting(teraba bokong), Pada
Trimester III normalnya TFU 3 Jari dibawah
prosesus Sypoideus sampai pertengahan antara
Sypoideus dan pusat
Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan dan
kiri dan menentukan letak punggung janin
berada di punngung kanan atau punggung kiri
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,
dan melenting (kepala) dan menentukan
bagian terbawah janin, apakah bagian
terbawah janin sudah masuk PAP atau masih
goyang.
Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin seberapa
jauh sudah masuk PAP.
TBJ :Menentukan tafsiran berat janin cara
menghitungTBJ(Taksiran Berat Janin): Kepala
merapat PAP TBJ = (TFU – 12) x 155. (Hani,
2011)

3. Auskultasi
Dada : Pernapasan normal tidak terdengar bunyi
ronchi dan wheezing.
Abdomen : Terdengar bunyi denyut jantung janin/tidak,
normalnya frekuensi DJJ 120 – 160 kali/
menit, terdengar jelas/tidak dan terdengar
dibagian mana.
4. Perkusi
Terdapat reflek patella. Bila reflek patella negative,
kemungkinan pasien mengalami kekurangan B1.
5. Pemeriksaan Penunjang
Hb : Menurut klasifikasi WHO kadar Hb untuk ibu
hamil ditetapkan menjadi tiga kategori yaitu
Normal (> 11 gr/%), anemia ringan (8-11
gr/%) dan anemia berat (< 8 gr/% ).
Protein urine :
1. Ada kekeruhan ringan tanpa butir butir   : +
2. Kekeruhan mudah terlihat dengan butir-butir  : ++
3. Kekeruhan jelas dan berkeping-keping   : +++
4. Sangat keruh, berkeping besar atau bergumpal : ++++
Glukosa urine:
1. Negatif (-) : biru atau sedikit kehijau-hijauan.
2. Positif (+) : Hijau kekuning-kuningan dan keruh
3. Positif (++) : Kuning keruh
4. Positif (+++) : Jingga atau warna lumpur keruh
5. Positif (++++) : Merah keruh

II. Identifikasi Diagnosa/Masalah


Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose,masalah dan
kebutuhan pasien.Diagnosa yang detentukan harus berdasarkan data
subjektif dan data obyektif.
Dx : Ny “.....” Umur….Tahun G.......P......Ab.....Uk 29-40
Minggu Janin T/H dengan Kehamilan Normal
G : Gravida atau kehamilan yang keberapa
P : Para ( Terdiri atas aterm,premature,imatur adan anak hidup)
Ab: Abortus ( Terdiri atas abortus,mola dan KET)
Ds : Data berasal dari diambil dari alasan datang ibu ke petugas
kesehatan, keluhan yang ibu rasakan, HPHT, dan kehamilan yang
keberapa.
Do :
Tanda-Tanda Vital :
Tekanan darah: 90/60-130/90 mmHg

Suhu : 36,5 – 37,5°C

RR : 16 – 24 x/menit

Nadi : 80-100 x / menit

TB : ≥ 145 cm

Payudara : Tidak terdapat benjolan, tidak teraba nyeri tekan ,


biasanya terdapat pengeluaran kolostrum

Abdomen :

Leopold I : Bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak dan


tidak melenting(teraba bokong), Pada
Trimester III normalnya TFU 3 Jari dibawah
prosesus Sypoideus sampai pertengahan antara
Sypoideus dan pusat
Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan dan
kiri dan menentukan letak punggung janin
berada di punngung kanan atau punggung kiri
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,
dan melenting (kepala) dan menentukan
bagian terbawah janin, apakah bagian
terbawah janin sudah masuk PAP atau masih
goyang.
Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin seberapa
jauh sudah masuk PAP.
DJJ : 120-160 x/menit

Ektermitas : Reflek patella +/+

Tes Laboratorium : Hb > 11 gr%, proten urine (-), glukosaUrine (-).


III. Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Masalah / diagnosa potensial apa saja yang mungkin terjadi
berdasarkan diagnose dari data subyektif dan data obyektif
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Menentukan tindakan apa yang harus segera diambil yang didukung
oleh data subyektif dalam keadaan darurat.
V. Intervensi
Dilakukan penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan
berdasarkan temuan masalah dan diagnosa dan sesuai dengan
kebutuhan klien.
Dx : Ny “.....” Umur….Tahun G.......P......Ab.....Uk 29-40
Minggu Janin T/H dengan Kehamilan Normal
Tujuan : Ibu mendapatkan pelayanan kehamilan sesuai
dengan kebutuhan dan keluhan ibu hamil
Kriteria Hasil :
Keadaan umum : Normalnya baik
Kesadaran : Normalnya composmentis
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Berat badan : Selama kehamilan TM III pertumbuhan BB ±0,5
kg perminggu. Hingga akhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg.
Payudara : Payudara mengalami hiperpegmentasi areola
mamae tidak ada nyeri tekan, dan terdapat
pengeluaran Kolostrum.
Abdomen : Leopold I : Bagian atas perut ibu teraba bulat,
lunak dan tidak melenting(teraba bokong), Pada
Trimester III normalnya TFU 3 Jari dibawah
prosesus Sypoideus sampai pertengahan antara
Sypoideus dan pusat
Leopold II : Menentukan batas samping
rahim kanan dan kiri dan menentukan letak
punggung janin berada di punngung kanan atau
punggung kiri
Leopold III : Bagian bawah perut
ibu teraba bulat, keras, dan melenting (kepala)
dan menentukan bagian terbawah janin, apakah
bagian terbawah janin sudah masuk PAP atau
masih goyang.
Leopold IV : Menentukan bagian
terbawah janin seberapa jauh sudah masuk PAP.

DJJ : Normalnya 120-160 x/menit


Tes Laboratorium : Hb > 11 gr%, proten urine (-),glukosaUrine (-).

Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik.
R/ Ibu lebih kooperatif dengan petugas kesehatan dan percaya akan
tindakan yang akan dilakukan.
2. Jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ Mengurangi kecemasan ibu memberikan keyakinan bahwa
kondisi ibu dan bayi saat ini dalam keadaan baik.
3. Jelaskan tentang ketidaknyamanan pada kehamilan kehamilan
Trimester III
R/ ibu lebih paham tentang perubahan yang dialami ibu.
4. Jelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan
Trimester III R/ ibu dapat mendeteksi dini adanya resiko
kehamilan.
5. Berikan KIE tentang personal hygine, pola nutrisi dan pola istirahat
sesuai kebutuhan ibu, konseling tentang persiapan persalinan,
konseling tentang Inisiasi Menyusui Dini, konseling tentang ASI
Eksklusif, dan penggunaan Kontrasepsi Keluarga Berencana
R/ KIE dilakukan untuk lebih mempersiapkan ibu sebelum dan
sesudah persalinan
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu atau sewaktu-waktu
jika ada keluhan
R/ Ibu mengetahui kapan harus ke petugas kesehatan.
VI. Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat dan
direncanakan (Romauli, 2011).
VII.Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan
keberhasilan dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada
kriteria hasil .
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal : Sabtu, 10 Agustus 2019
Jam : 20.00 WIB

A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny.”A” Nama Suami : Tn.”M”
Usia : 20 tahun Usia : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Toko
Penghasilan : - Penghasilan : Rp.2.500.000
Alamat : Sukolilo No.32 Pakis

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah dan sering BAK
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
penyakit kuning, penyakit paru, penyakit malaria, serta tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis
dan asma, tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung, ginjal,
kanker, dan tidak pernah dioperasi.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit menular
seperti penyakit kuning, penyakit paru, penyakit malaria, serta tidak
pernah menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi,
kencing manis dan asma, dan tidak pernah menderita penyakit kronis
seperti jantung, ginjal, kanker.
6. Riwayat Kesehatan keluarga
Ibu mengatakan baik dari keluarga suami maupun keluarga ibu tidak ada
yang mempunyai penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis,
asma, maupun penyakit menular seperti TBC, penyakit kuning,
HIV/AIDS dan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai keturunan
kembar dan tidak ada yang menderita penyakit tumor dan kanker.
7. Riwayat haid
Menarche : 15 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
Banyaknya : 2-3x ganti softex/hari
Warna /Bau : Merah segar/ bau khas anyir
Fluor albus :-
Disminorhea :-
HPHT : 12-11-2018
TP : 19-08-2019
8. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 Kali
Lama : 1 tahun
Umur Pertama Kali menikah : 19 tahun
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
K Penolo Peny H/
e UK Cara ng ulit JK BBL M Usia hari Laktasi
H A M I L I N I

10. Riwayat Kehamilan Sekarang


I. Trimester I :
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan belum pernah
mengalami keguguran, hamil anggur dan kehamilan di luar
kandungan.
Ibu mengatakan 1x memeriksakan kehamilannya ke bidan ,dan
di berikan vitamin oleh bidan sebagai asupan nutrisi ibu
II. Trimester II :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun dan ibu merasakan
gerakan janinnya usia kehamilan 5 bulan dan Ibu mengatakan 2x
memeriksakan kehamilannya yaitu pada usia 4 bulan dan 7 bulan
ke bidan di berikan kalk dan vitamin B complex oleh bidan.
III. Trimester III :
Ibu mengatakan 1x periksa kehamilannya dan mengeluh nyeri
punggung. Olrh bidan ibu diberi tablet penambah darah dan
vitamin C
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun.
12. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola
Sebelum Hamil Saat Hamil
Kebiasaan
Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi,- Makan 3-4x/hari, komposisi
lauk, sayur. nasi, lauk, sayur, terkadang
- Minum 7-8gelas/hari buah. Pada awal kehamilan
- ibu tidak minum susu. ibu mengalami penurunan
- Tidak ada pantangan dan alergi nafsu makan karena mual
pada makanan - Minum 8-9 gelas/hari
- ibu tidak minum susu ibu
- Tidak ada pantangan dan
alergi pada makanan
Istirahat - Tidur siang ± 2 jam/hari - Tidur siang 1-2 jam/hari
- Tidur malam 7-8 jam/hari - Tidur malam 8-9 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun - Tidak ada keluhan apapun
Personal - Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi- Ibu mandi 2 x/hari, gosok
Hygiene tiap mandi, ganti baju dan gigi tiap mandi, ganti baju
celana dalam tiap kali habis dan celana dalam tiap kali
mandi, keramas seminggu 3x habis mandi, keramas
seminggu 3x
Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi- BAB 1x/hari, konsistensi
lembek warna kuning bau khas lunak, warna kuning bau khas
- BAK 4-5 x/hari warnanya- BAK ± 5-7 x/hari warna
kuning jernih, bau khas. kuning jernih bau khas.
Kelainan dan keluhan tidak ada Kelainan dan keluhan tidak
ada
Aktifitas - Ibu mengerjakan pekerjaan- Ibu tetap beraktifitas seperti
rumah tangga seperti memasak, mengajar, memasak,
mencuci, menyapu, mengajar mencuci, menyapu dll, waktu
dll luang digunakan untuk
istirahat
Pola - Ibu tidak merokok, tidak - Ibu tidak merokok, tidak
kebiasaan mengkonsumsi abat – obatan mengkonsumsi obat-obatan
tidak sehat terlarang, tidak minum – terlarang, tidak minum-
minuman beralkohol minuman beralkohol, tidak
pernah pijat oyok
Rekreasi - Ibu tidak pernah berpergian ke- Ibu tidak pernah berpergian
daerah endemis ke daerah endemis

13. Riwayat Psikososial, Budaya dan Spiritual


Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini, harapan ibu
dan suami anaknya lahir dengan lancar, selamat, dan sehat
Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya, hubungan ibu dengan
keluarga harmonis. Begitu pula dengan para tetangga
hubungan ibu baik.
Budaya : Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak
minum jamu. Kebiasaan keluarga berobat ke tenaga
kesehatan. Ibu masih menganut tentang acara-acara seperti
selamatan, pitonan, dan selapanan.
Spiritual : Ibu beragama islam, biasa menjalankan ibadah dirumah.
B. Data Obyektif
1.PemeriksaanUmum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 65 kg
Tinggi badan : 160 cm
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36.7ºC
Lila : 28 cm
Uk : 38 – 39 minggu
HPL : 19 – 08 - 2019

2.Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Wajah :Tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada cloasma
gravidarum
Mata :Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Mulut :Bibir lembab, bersih, tidak ada caries gigi, tidak
ada stomatitis,lidah bersih, tidak ada pembesaran
kelenjar tonsil.
Payudara :Simetris, tampak hiperpigmentasi aerola +/+ dan
papilla mamae +/+, putting susu menonjol.+/+
Abdomen :Bentuk normal, tidak ada bekas operasi, tidak
tampak adanya strie livide, linea alba
Genetalia :Bersih, tidak oedema, tidak ada varises, tidak ada
tanda-tanda
PMS.
Anus :Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstermitas
Atas :Simetris, tidak oedema, pergerakan bebas
Bawah :Simetris, tidak oedema, pergerakan bebas, tidak
ada varises
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
limfe, dan vena jugularis.
Dada : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan.
Abdomen :
Leopold I :TFU : pertengahan prosessus xyphoidehus – pusat,,
teraba lunak, besar tidak melenting (bokong).
Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba datar keras seperti
papan (punggung), bagian kiri perut ibu teraba
bagian terkecil janin (ekstremitas).
Leopold III : bagian bawah teraba bulat keras dan sudah tidak
dapat digoyangkan (kepala)
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (divergen)
TFU : 32 cm
TBJ : (32-11)x 155 = 3255 gram
Ekstremitas :
Atas : Tidak oedema
Bawah : Tidak oedema.
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing
Bising usus : (+)
DJJ : 148x/menit
d. Perkusi
Reflek patella : +/+

3. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 1 Agustus 2019

Oleh : Petugas Laboratorium Puskesmas Pakis

1. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb : 12 gr%/dl
b. Hepatitis b : Non Reaktif
c. HIV/AIDS : Non Reaktif
d. Golda :B
e. Protein Urine : Negative (-)
f. Reduksi Urine : Negative (-)
2. SPR : 2 (KRR)

II. Identifikasi Diagnosa/Masalah


Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif dan
obyektif sehingga diperoleh diagnosa / masalah.
Dx : GI P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39 Minggu Janin Tunggal
Hidup Intrauterin dengan Kehamilan Resiko Rendah.
DS : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama
DO : Keadaan Umum: baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7oC
Pernafasan : 22 x/menit
BB/TB : 65 kg/ 160 cm
Lila : 28 cm
HPHT : 12-11-2019
TP : 19-08-2019
Palpasi Abdomen :
Leopold I : TFU teraba pertengahan antara prosessus
xyphoideus – pusat dan pada fundus teraba bulat
besar, lunak dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : Perut bagian kanan ibu teraba datar memanjang
seperti papan (punggung janin), perut ibu bagian
kiri teraba bagian terkecil janin.
Lopold III : bagian terbawah perut ibu teraba bagian bulat,
besar, keras dan sudah tidak dapat digoyangkan
(kepala).
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP
(divergen).
TFU : 32 cm
TBJ : 3255 gram
DJJ : 144x/menit
Score Poeji Rohjati : 2 (KRR)

III. Identifikasi Masalah Potensial


-
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
-

V. Intervensi
Dx : GI P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39 Minggu janin tunggal hidup
intrauterine dengan Kehamilan Resiko Rendah.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan
normal tanpa disertai komplikasi pada saat persalinan
Kriteria hasil : Keadaan Umum : Baik

TTV:
 TD : 90/60 – 130/90 (Normal)
 N : 60 – 90x/menit(Normal)
o RR : 16 – 24x/menit(Normal)
o S : 36 - 37,50 C(Normal)
 Penambahan berat badan > dari 1 kg/bulan
 TFU sesuai dengan UK
Intervensi :
1. Beritahu kondisi ibu hasil pemeriksaan
R/ Agar ibu mengetahui kondisinya dan janinya akan mengurangi
kekhawatiran ibu
2. Anjurkan ibu tidur miring kiri
R/ Dapat melancarkan peredaran darah dan oksigen dari ibu ke janin
3. Memberitahu bahwa sering BAK selama kehamilan tua adalah hal yang
normal
R/ Semakin tua usia kehamilan kepala janin akan semakin turun ke pintu
panggul dan menekan kandung kemih
4. Beritahu ibu tanda – tanda persallinan
R/ Agar ibu segera datang ke tenaga kesehatan jika terdapat tanda – tanda
persalinan
5. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika
terdapat tanda-tanda persalinan
R/ Untuk mendeteksi adanya komplikasi pada saat menjelang persalinan
6. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama daerah
genetalia.
R/ Mencegah masuknya mikro organisme dan mencegah terjadinya infeksi
7. Beri vitamin C (3x8,5mg/hari) dan tablet Fe (1x350mg/hari)
R/ Vitamin C sebagai nutrisi tambahan ibu dan tablet Fe sebagai asupan
zat besi dan mencegah anemia
8. Lakukan pendokumentasian pada buku register dan pada buku KIA ibu
R/ Sebagai bukti telah dilakukan tindakan
VI. Implementasi
Penatalaksanaan yang mengacu pada intervensi
Tanggal : Sabtu, 10 Agustus 2019
Jam : 20.20 WIB
Dx : G1 P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39 Minggu janin
tunggal hidup intra uterin dengan Kehamilan Resiko
Rendah.
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu yaitu tentang keadaan ibu dan
janinnya dalam keadaan Normal,DJJ : 144x/menit ,Letak bokong janin
berada di atas perut ibu dan kepala berada di bawah perut ibu(sudah
masuk PAP) tensi ibu dalam batas normal 110/80 mmHg dan untuk BB
ibu dalam batas normal 65 kg.
2. Menganjurkan ibu tidur miring kiri tujuanya untuntuk memperlancar
peredaran darah dan oksigen dari ibu ke janin.
3. Memberitahu bahawa sering BAK pada usia kehamilan tua adalah hal
yang noromal karena kepala sudah masuk PAP
4. Memberitahu ibu tanda – tanda persalinan seperti keluar lender darah,
his yang sering dalam 10 menit, keluar air ketuban yang berbau anyir
amis
5. Menganjurkan ibu untuk sering jongkok dan posisi sujud
6. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama
daerah genetalia dengan cara cebok yang benar yaitu air diguyurkan
dari depan ke belakang dan ganti celana dalam bila sudah terasa basah
dan kotor.
7. Memberikan ibu vitamin C (3x8,5mg/hari) dan tablet Fe
(1x350mg/hari)
8. Memberikan KIE pada ibu tanda bahaya pada TM III yaitus perdarahan
pervaginam dan oedema pada muka dan kaki.
9. Menganjurkan pada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi dan bila ada
keluhan dengan tujuan untuk memantau pertumbuhan dan
perekembangan janinnya.
10. Melakukan
pendokumentasian pada buku register dan buku KIA klien
VII.Evaluasi

Hari /Tanggal : Sabtu, 10 Agustus 2019


Jam : 20.30 WIB
Dx : G1P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39 Minggu janin tunggal hidup
intrauterin dengan Kehamilan Resiko Rendah.
DS : Ibu mengatakan sudah mengerti dan lega dengan hasil
pemeriksaannya dan janinnya dalam keadaan normal.
DO : Keadaan Umum: Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7oC
Pernafasan : 22 x/menit
TFU : 30 cm
Score Poeji Rohjati : 2 (KRR)
A. : G1 P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39 Minggu dengan Kehamilan
Resiko Rendah
P:
1. Ibu mengatakkan sudah mengerti hasil pemeriksannya,janinnya dalam
keadaan normal
2. Ibu mau untuk meminum vitamin yang diberikan oleh bidan
3. Ibu mengerti dan mau melakukan untuk tidur miring kiri dan sering
jongkok serta sujud
4. Ibu mengerti dan mau datang untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau
sewaktu – waktu bila ada tanda – tanda persalinan
5. Sudah dilakukan pendokumentasian
BAB IV
PEMBAHASAN

Kehamilan adalah suatu keadaan yang terjadi pada setiap wanita


hamil yang sifatnya alami,meskipun sifatnya alami namun jika tidak
diberikan asuhan yang baik akan mengakibatkan dan menimbulkan
komplikasi baik pada ibu hamil maupun janin dalam kandungannya yang
dalam keadaan sehat dan aman. ( Taufan,dkk 2014 )
Pada tanggal 10 Agustus 2019 penulis melakukan pengkajian
secara langsung pada Ny.”A” usia 20 tahun dan juga melihat data-data
yang tercantum pada buku KIA pasien. Pada saat pengkajian ibu merespon
dengan baik dan bisa bekerja sama dengan penulis, yang kemudian
didapatkan data bahwa ini adalah kehamilan yang pertama,belum pernah
mengalami keguguran, hamil anggur ,kehamilan di luar kandungan dengan
usia kehamilan 38-39 minggu yang ditunjang dari pemeriksaan hari
pertama haid terakhir ibu, berdasarkan penilaian Score Poeji Rohjati yang
menunjukkan bahwa Score Ny ‘’A’’ adalah 2, Menurut (Buku KIA) skor 2
merupakan skor kehamilan dengan Resiko Rendah.

KEHAMILAN
JML. KEL.
PERAWATAN RUJUKAN
SKOR RISIKO
2 KRR BIDAN TINDAK / RUJUK
6-10 KRT BIDAN / DOKTER BIDAN / PKM
> 12 KRST RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT

Pada identifikasi diagnosa/masalah disimpulkan bahwa Ny’’A’’


Usia 20 GI P0000 Ab000 Usia Kehamilan 38-39 Minggu, dimana diagnosa
tersebut didapatkan dari data subjektif pada kehamilan trimester III ibu
akan mengalami sering buang air kecil dan nyeri perut bagian bawah karena
kepala janin sudah masuk ke PAP
Pada saat melakukan Pengkajian data obyektif dilakukan
pemeriksaan pada ibu dan janin mulai dari pemeriksaan umum,pemeriksaan
fisik,dan pemeriksaan penunjang untuk menunjang diagnosa kebidanan.
Kenaikan berat badan ibu hamil bertambah 0,5 kg per minggu atau
Kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg dan sampai akhir kehamilan 10-12 kg
selama kehamilan Menurut (Elisabeth,2015). Pertambahan berat badan
Ny‘’A’’ Selama kehamilan mengalami kenaikan 10  kg. Ny ‘’A’’
mengalami kenaikan berat badan dalam batas yang normal.
Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70
mmHg sampai 130/90 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah
(hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu
diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak
ditangani secara dini. Menurut (Elisabeth,2015). Pada saat periksa
kehamilan tekanan darah Ny.M adalah110/80 mmHg, tekanan darah dalam
batas normal.
Normal TFU Usia 38-39 Minggu adalah pertengahan prosessus
xipodeus-pusat,menurut (Elisabeth,2015 :84). Dan Menentukan tafsiran
berat janin cara menghitung TBJ,Menurut Mc donald (Maimunah,20014)
(Tafsiran Berat Janin : Kepala sudah masuk PAP TBJ =(TFU-11)x
155. Pada pemeriksaan tinggi fundus uteri pada Ny’’A’’ adalah 32 cm
dengaan TBJ : (32-11) x 155 adalah 3255 gram. Tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan praktik di lapangan.
Dalam Kasus Ny’’A’’ didapatkan Pemeriksaan penunjung yaitu
pemeriksaan Hb pada kehamilan. Haemoglobin adalah protein pengangkut
oksigen yang mengandung mengandung besi dalam sel merah. Menurut
(Supanasti, 2013), haemolobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada
sel darah merah. Haemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb /
100 ml darah dapat di gunakan sebagai indeks Kapasitas pembawa oksigen
pada darah. Dalam Kasus Ny’’A’’ diperoleh 12 gr%.
Intervensi yang di lakukan Pada Ny’’A’’ adalah untuk pemenuhan
Nutrisi ibu hamil seperti memakan makanan yang bergizi dan seimbang
seperti makan makanan yang mengandung banyak protein baik protein
dari nabati(Tempe,Kacang-kacangan) maupun hewani (ikan,
ayam,telur,daging ), minum susu ibu hamil dan vitamin A. Dan melakukan
pemeriksaan Antenatal secara rutin untuk mengetahui peningkatan
Kesehatan baik ibu dan janinnya.
Pada langkah intervensi disebutkan beberapa rencana yang disusun
berdasarkan diagnosa yang diambil, sehingga untuk implementasi dapat
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat tersebut. Pada
evaluasi ibu menjadi tenang karena mengetahui kondisinya saat ini, dan
mengerti dengan semua penjelasan yang telah diberikan. Berdasarkan data
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori
dengan praktek di lapangan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. ”A” Usia 20 Tahun G1
P0000 Ab000 Umur Kehamilan 38 – 39 Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauteri
dengan Kehamilan Resiko Rendah, penulis menyimpulkan:
1. Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk
dapat menegakkan diagnosa.
2. Pada identifikasi masalah/diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai
komprehensif dan dapat menegakkan diagnosa.
3. Pada identifikasi masalah potensial juga dilakukan sesuai komprehensif
dan langkah ini tidak muncul masalah potensial.
4. Pada Identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehansif
karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena
tidak membahayakan nyawa ibu.
5. Pada intervensi/perencanaan asuhan yang diberikan sudah dilakukan
sesuai komprehansif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
6. Pada implementasi/pelaksanaan asuhan sudah dilakukan sesuai
komprehansif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
7. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan komprehensif
dan evaluasi yang didapat sesuai yang kita harapkan Data yang diperoleh
pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil wawancara dan survey
langsung.

5.2 Saran
1. Bagi petugas yang memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap
mempertahankan hubungan dengan pasien untuk menjaga komunikasi
dalam upaya menjalin kerja sama antara petugas dan klien untuk
keberhasilan asuhan yang diberikan.
2. Bagi klien/ibu harus rutin memeriksakan kehamilannya ke tempat
pelayanan kesehatan agar dapat memantau kehamilan dan janinnya serta
segera tahu bila terjadi sesuatu pada kehamilannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hani,Ummi,dkk.2014.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:

Salemba Medika

Husin,Farid dkk.2015.Asuhan Kehamilan Berbasis Kompetensi Paradigma Baru

dalam Asuhan Kebidanan.Jakarta: Sagung Seto

Kamaryah,Nurul dkk.2014.Buku Ajar Kehamilan Untuk Mahasiswa dan Praktisi

Keperawatan Serta Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika

Liana Dewi,Vivian dkk.2014.Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan.Jakarta :

Salemba Medika

Marmi.2014.Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal.Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Nugroho,Taufan,dkk.2014. Askeb I Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Nugroho,Taufan dkk.2014.Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3

Nifas.Yogyakarta:Nuha Medika

Pudiastuti,Ratna Dewi.2013.Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan

Patologi dilengkapi contoh Askeb.Yogyakarta : Medical Book

Sondakh,Jenny J.S.2013.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru

Lahir.Jakarta: Erlangga

Sukarni,Icesmi dan Margareth.2012.Kehamilan,Persalinan,dan Nifas dilengkapi

dengan Patologi.Yogyakarta : Medical Book

Walyani,Elisabeth Siwi.2015.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.Yogyakarta:

Pustakabarupress

Anda mungkin juga menyukai