LATIFATUN NISWAH
NIM P07124519025
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh
LATIFATUN NISWAH
P07124519025
SUSUNAN PEMBIMBING
Yogyakarta, ___________
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan ini. Laporan ini
dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir pada Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Laporan ini terwujud
atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Penulis pada kesempatan ini menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini
merupakan momok terbesar bagi seorang bidan dalam melaksanakan
pelayanan kebidanan. MDGs2015 telah menetapkan target untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102per 100.000 kelahiran hidup serta
Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup
(Kemenkes, 2016).
Tingginya komplikasi obstetri seperti perdarahan pasca persalinan,
eklampsia, sepsisdan komplikasi keguguran menyebabkan tingginya kasus
kesakitan dan kematian ibu dinegara berkembang. Persalinan yang terjadi di
Indonesia masih di tingkat pelayanan primerdimana tingkat keterampilan dan
pengetahuan petugas kesehatan di fasilitas pelayanantersebut masih belum
memadai.
Deteksi dini dan pencegahan komplikasi dapat menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu serta bayi baru lahir. Jika semua tenaga
penolongpersalinan dilatih agar mampu mencegah atau deteksi dini
komplikasi yang mungkin terjadi;menerapkan asuhan persalinan secara tepat
guna dan waktu, baik sebelum atau saatmasalah terjadi; dan segera
melakukan rujukan; maka para ibu dan bayi baru lahir akanterhindar dari
ancaman kesakitan dan kematian (Kemenkes, 2016).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Memperoleh gambaran hasil pengelolaan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin.
1
2
2. Tujuan khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian pada kasus ibu bersalin.
b. Mampu mengidentifikasi diagnosa/ masalah kebidanan berdasarkan
data subjektif dan data objektif.
c. Mampu menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi.
d. Mampu menentukan kebutuhan segera.
e. Mampu merencanakan tindakan asuhan secara menyeluruh.
f. Mampu melaksanakan tindakan.
g. Mampu melakukan evaluasi serta pendokumentasian kasus yang
ditemukan.
C. Ruang lingkup
Laporam komprehensif ini dilakukan untuk mengatahui asuhan
kebidanan yang tepat untuk ibu bersalin. Oleh karena itu laporan
komprehensif ini termasuk dalam ruang lingkup kebidanan karena termasuk
pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu khususnya pada saat ibu bersalin.
D. Manfaat
Dengan laporan komprehensif ini diharapkan sebagai acuan penulis
dalam melakukan tindakan dikemudian hari mengenai asuhan persalinan
dengan baik sesuai dengan asuhan yang telah distandartkan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI
HPHT : 23-01-2019
HPL : 30-10-2019
Status TT4 (November 2019)
3
4
Analisa (A)
Penatalaksanaan (P)
No. Tindakan
1. Memberitahu ibu bahwa kondisi nya normal dan sudah pembukaan 1. Ibu
mengerti.
2. Memberi KIE pada ibu untuk makan dan minum sebagai persiapan
mengejan. Ibu mengerti.
3. Memberi KIE pada ibu untuk tidur miring kiri. Ibu mengerti.
4. Mengajari ibu teknik relaksasi dengan tarik napas dalam saat terjadi
kontraksi. Ibu mengerti.
5. Memotivasi ibu untuk semangat karena bayinya akan segera lahir. Ibu
mengerti.
6. Melakukan Observasi KU, Vital Sign, DJJ, His, dan kemajuan persalinan.
Ibu dalam batas normal
7. Menyiapkan partus set, pakaian bayi dan ibu
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal/ Jam DJJ His Ket
30-10-2019 19.00 140 3 x 40” TD : 130/81,
kali/menit dalam 10’ N : 88 kali/menit, R : 20
kali/menit,
S : 36,5 °C
Vulva uretra tenang, dinding
vagina licin, porsio tebal
lunak, preskep, pembukaan
1cm, selaput ketuban positif,
hodge 2, STLD (+), AK (-)
7
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ S O A P
Jam
30-10- Ibu KU : Baik Ny. R usia -Menggunakan APD
2019 mengatakan DJJ : 146 26 tahun -Memimpin
20.00 ingin kali/menit dalam persalinan saat ada
WIB mengejan His : 4 x 50” dalam persalinan kontraksi, dan
10’ Kala II meminta ibu
VT : Vulva uretra mengejan pelan-
tenang, dinding pelan
vagina licin, porsio -Melahirkan bayi
tidak teraba, E: Bayi langsung
preskep, menangis, kulit
pembukaan 10 cm, kemerahan, tonus
selaput ketuban otot baik. Bayi lahir
negatif, preskep, jam 20.25 WIB
UUK jam 12,
molase 0, hodge 4,
STLD + AK jernih
30-10- Ibu TFU setinggi pusat Ny. R usia -Memberi selamat
2019 mengatakan Tidak teraba janin 26 tahun pada ibu
8
B. Kajian Teori
1. PengertianPersalinan
Menurut Sulaiman persalinan adalah serangkaian kejadian yag berakhir
dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
Definisi persalinan dibagi menjadi 3 yaitu
a. Persalinan spontan yaitu bila persalinan berlangsung dari kekuatan
ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
b. Persalinan buatan yaitu bila persalinan dibantu dengan tenaga dari
luar (forceps, vakum ekstrasi dan SC)
c. Persalinan anjuran yaitu bila persalinan dibantu dengan pemberian
oxytosin, prostaglandin
Dalam pengertian sehari-hari persalinan sering diartikan serangkaian
kejadianpengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaputjanin dari tubuh ibu melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuanatau tanpa bantuan
(kekuatan ibu sendiri).Ada beberapa pengertian persalinan, yaitu sebagai
berikut :
a. Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan
serangkaian perubahanyang besar pada ibu untuk dapat melahirkan
janinnya melaui jalan lahir (Moore, 2001).
b. Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan
bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan
memuncak pada saat pengeluaran bayisampai dengan pengeluaran
plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan iniakan
berlangsung selama 12 sampai 14 jam (Mayles, 1996).
c. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup daridalam uterus ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002).
d. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi padakehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakangkepala yang berlangsung dalam
11
6. Kala II persalinan
Persalinan kala ii dimulai dengan pembukaan lengkap dari serviks
dan berakhir denganlahirnya bayi. Proses ini berlangsung 2 jam pada
primi dan 1 jam pada multi. Tanda-tanda bahwa kala ii persalinan sudah
dekat adalah ibu ingin meneran, perineum menonjol, vulva vagina dan
sphincter anus membuka, jumlah pengeluaran air ketuban meningkat, his
lebih kuat dan lebih cepat 2-3 menit sekali, pembukaan lengkap (10 cm ).
Pada primigravida berlangsung rata-rata 1.5 jam dan multipara rata-rata
0.5 jam.
7. Mekanisme Persalinan Normal
Turunnya kepala dibagi dalam beberapa fase sebagai berikut.
a. Masuknya kepala janin dalam PAP. Masuknya kepala ke dalam PAP
terutama pada primigravida terjadi pada bulanterakhir kehamilan
tetapi pada multipara biasanya terjadi pada permulaanpersalinan.
b. Masuknya kepala ke dalam PAP biasanya dengan sutura sagitalis
melintangmenyesuaikan dengan letak punggung (Contoh: apabila
dalam palpasididapatkan punggung kiri maka sutura sagitalis akan
teraba melintang kekiri/posisi jam 3 atau sebaliknya apabila punggung
kanan maka sutura sagitalismelintang ke kanan/posisi jam 9) dan pada
saat itu kepala dalam posisi fleksiringan.
c. Jika sutura sagitalis dalam diameter anteroposterior dari PAP maka
masuknya kepala akan menjadi sulit karena menempati ukuran yang
terkecil dari PAP
d. Jika sutura sagitalis pada posisi di tengah-tengah jalan lahir yaitu tepat
di antarasymphysis dan promontorium, maka dikatakan dalam posisi
”synclitismus” padaposisi synclitismus os parietale depan dan
belakang sama tingginya.
e. Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphisis atau agak ke
belakangmendekati promontorium, maka yang kita hadapi adalah
posisi ”asynclitismus”.
17
Fleksi
Fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang
paling kecil yaitu dengan diameter suboccipito bregmatikus (9,5 cm)
menggantikansuboccipito frontalis (11 cm). Fleksi disebabkan karena
janin didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanandari pinggir PAP,
cervix, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat adanya dorongan di
atas kepala janin menjadi fleksi karena moment yang menimbulkan fleksi
lebih besar daripada moment yang menimbulkandefleksi. Sampai di dasar
18
Ekstensi
Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai di dasar
panggul,terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan
karena sumbujalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan di
atas, sehinggakepala harus mengadakan ekstensi untuk dapat melewati
19
Ekstensi
Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai di dasar
panggul,terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan
karena sumbujalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan di
atas, sehinggakepala harus mengadakan ekstensi untuk dapat melewati
pintu bawah panggul. Jika tidak terjadi ekstensi maka kepala akan tertekan
pada perineum danmenembusnya. Kepala bekerja dengan 2 kekuatan yaitu
satu mendesak ke bawah dan satunyalagi menolak ke atas karena adanya
tahanan dasar panggul. Setelah subocciput tertahan di pinggir bawah
symphysis, maka yang dapat majuadalah bagian yang berhadapan dengan
subocciput
8. Kala III
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnyaplasenta dan selaput ketuban. Berlangsung tidak lebih dari
30 menit. Disebut dengan kala uri atau kala pengeluaran plasenta.
Peregangan Tali pusat Terkendali (PTT) dilanjutkan pemberian oksitosin
untukkontraksi uterus dan mengurangi perdarahan. Tanda-tanda pelepasan
plasenta :
a. Perubahan ukuran dan bentuk uterus
b. Uterus menjadi bundar dan uterus terdorong ke atas karena
plasentasudah terlepas dari Segmen Bawah Rahim
c. Tali pusat memanjang
d. Semburan darah tiba tiba
9. Kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.
Paling kritis karena proses perdarahan yang berlangsung. Masa 1 jam
setelah plasenta lahir. Pemantauan 15 menit pada jam pertama setelah
kelahiran plasenta, 30 menitpada jam kedua setelah persalinan, jika
kondisi ibu tidak stabil, perlu dipantaulebih sering. Observasi intensif
karena perdarahan yang terjadi pada masa ini. Observasi yang dilakukan :
a. Tingkat kesadaran penderita.
b. Pemeriksaan tanda vital.
c. Kontraksi uterus.
b. Perdarahan, dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi
400-500cc.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Menurut Standart pelayanan Kebidanan Ikatan Bidan Indonesia
a. proses persalinan dimulai dengan mengizinkan ibu untuk memilih 1
orang dalam proses mendampingi persalinan. Dalam hal ini ibu
memilih suami.
b. Mencuci tangan dengan sabun/ handsrub setiap kali sebelum dan
susudah berhubungan dengan pasien. Menggunakan sarung tangan
bersih kapanpun menangani benda yang terkontaminasi oleh darah
dan cairan tubuh.
c. Melakukan anamnesa setelah pasien datang juga dilaksanakan.
d. Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap
e. Melakukan pemeriksaan dalam sesuai kebutuhan telah dilakukan
f. Mencatat semua pemeriksaan pada fase persalinan pada kartu ibu dan
catatan kemajuan persalinan.
g. Memantau dan mencatat DJJ serta HIs setiap 30 menit
B. Analisis
Dari pengkajian data subjektif maupun objektif, dapat disimpulkan bahwa
kondisi ibu dalam persalinan normal. Sehingga ibu membutuhkan asuhan
persalinan normal.
C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan dalam penanganan kasus ibu bersalin ini
sudah sesuai dengan teori yang ada. Selain itu petugas kesehatan juga
menerapkan prinsip sayang ibu dan bayi dengan melakukan beberapa
tindakan seperti IMD, anastesi lokal sebelum hecting perineum, melakukan
rawat gabung, dan pemberian KIE yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi.
19
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pada kasus ini diperoleh gambaran hasil asuhan kebidanan pada ibu
dengan melakukan pengkajian, mengidentifikasi diagnosis, melaksanakan
perencanaan dan melakukan evaluasi serta pendokumentasion kasus yang
ditemukan. Selain itu tindakan yang telah dilakukan oleh bidan sudah sesuai
dengan teori dan wewenang bidan.
Diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan pada masa persalinan
ini ibu mampu melahirkan secara sehat dan berkualitas, mencegah
kegawatdaruratan yang mungkin terjadi pada masa bersalin dan nifas,
mengurangi angka mortalitas dan morbiditas ibu anak, menjamin tercapainya
kualitas hidup dan pemenuhan hak reproduksi serta mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang
bermutu, dan bermanfaat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
B. Saran
Diaharapkan penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan
dikemudian hari dengan asuhan yang sesuai dan bisa dipertanggungjawabkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kurniarum, Ari. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Janet M (2002), Kebidanan Oxford dari bidan untuk bidan, Jakarta EGC
21