Anda di halaman 1dari 74

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS

PADA NY. M USIA 27 TAHUN G2P1A0 USIA HAMIL 10+3 MINGGU


DI PUSKESMAS MUSUK I

Dosen Pembimbing :

SITI YULAIKHAH, M.Keb

Oleh :

Nama : Dewi Arianti

NIM : P27224018247

Kelas : Profesi Kebidanan “A”

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengelolaan Kasus
Kehamilan Trimester I. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas di stase
kehamilan fisiologis.
Tidak lupa pula pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan terkait dengan kasus yang dibahas. Penulis menyadari laporan ini masih jauh
dari sempurna, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan guna memperbaiki laporan yang
akan penulis buat di masa mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima
kasih.

Boyolali, Februari 2019

Penulis
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS


PADA NY. M USIA 27 TAHUN G2 P1 A0 USIA HAMIL 10+3 MGG
DI PUSKESMAS MUSUK I

Disusun oleh:
Nama : Dewi Arianti
NIM : P27224018247
Kelas : Profesi Kebidanan “A”

Tanggal Pemberian Asuhan 19 Februari 2018


Disetujui:

Pembimbing Lapangan
Tanggal: ___________ (Sasmitanti, S.Tr.Keb)
Di: ________________ NIP. 19821115 200501 2 007)

Pembimbing Institusi
Tanggal: ___________ (Siti Yulaikah M.Keb)
Di: ________________ NIP.

Pembimbing Kasus
Tanggal: ___________ (KH. Endah Widhi Astuti, M.Mid)
Di: ________________ NIP. 19720406 199803 2 002)
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang..................................................................................
2. Tujuan..............................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI MEDIS
A. Asuhan Kebidanan..........................................................................
B. Evidence Based.....................................................……………….
1. Tanda Gejala
2. Tahapan
3. Perubahan Fisiologis
4. Perubahan Psikologis
5. Penatalaksanaan
6. Kunjungan Hamil
7. Manajemen Asuhan Kebidanan
BAB III ASUHAN KEBIDANAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,Angka
Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per100.000 kelahiran hidup, jika dilihat dari target Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini sangat jauh dari target yang harus di capai pada tahun 2015.Perwujudan target
penurunan AKI dalam MDGs kedepannya akan dilanjutkan melalui Sustainable Development
Goals(SDGs) dari 17 tujuan menjadi 169 target SDGs yang telah disepakati, target penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) masuk dalam tujuan ketiga yakni Ensure Healthy Lives and Promote
Well-being for all ages. Pada tahun 2030, target penurunan AKI secara global adalah 70
kematian per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes 2016). Angka kematian ibu Provinsi Jawa
Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran
hidup, mengalami peningkatan dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar
116,01/100.000 kelahiran hidup. Kematian maternal terjadi pada waktu hamil sebesar 24,74%,
persalinan sebesar 17,33%, dan nifas sebanyak 57,93% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2012).
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian
ibu dalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti
perdarahan, pre eklampsia/ eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak
langsung adalah faktor-faktor yang memperberat ibu hamil seperti Empat Terlalu (terlalu muda,
terlalu tua, terlalu sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak kehamilan). Faktor lain yang
berpengaruh adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS,
tuberculosis, sifilis, penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung,
gangguan jiwa, maupun yang mengalami kekurangan gizi.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka pelayanan antenatal di fasilitas
kesehatan pemerintah maupun swasta dan praktik perorangan/ kelompok perlu dilaksanakan
secara komprehensif dan terpadu, mencakup upaya promotif, preventif, sekaligus kuratif dan
rehabilitatif, yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular (imiunisasi,
HIV/AIDS, TB, malaria, penyakit menular seksual), penanganan penyakit tidak menular serta
beberapa program lokal dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program. Indikator yang
digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan antenatal adalah cakupan
K1 (kontak pertama) dan K4 (kontak 4 kali) dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi sesuai standar untuk mendapatkan asuhan kehamilan dengan standar pelayanan 10T.
Oleh sebab itu, pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai Asuhan Kebidanan
Kehamilan Normal pada Ny. M tahun G2P1A0 usia kehamilan 10+3 minggu di Puskesmas
Musuk I.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dirumuskan masalah bagaimanakah sikap dan
tindakan bidan tentang manajemen asuhan kebidanan antenatal pada trimester 1?

C. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan menggunakan
manajeman kebidanan.
2. Khusus
a) Melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil
b) Mengidentifikasi masalah dan mendiagnosa
c) Mengidentifikasi masalah potensial
d) Mengidentifikasi kebutuhan segera
e) Menentukan perencanaan
f) Melakukakan penatalaksanaan
g) Mengevaluasi tindakan
h) Mendokumentasikan asuhan kebidanan

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam memberikan asuhan pada ibu
hamil normal.
2. Bagi Institusi
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber referensi khususnya tentang asuhan
kebidanan pada ibu hamil normal.
3. Bagi Rumah Sakit
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam melaksanakan
asuhan kebidanan pada ibu hamil normal.
4. Bagi Profesi Bidan
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam asuhan komprehensif
pada ibu hamil normal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
A. Anamnesis
1. Identitas Pasien Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan
tingkat pendidikan.
Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia
remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan
psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor
kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti
preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus.
2. Keluhan utama Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin
periksa hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.
3. Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang Ada/tidaknya gejala dan
tanda kehamilan. Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid
biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan
menstrual dan memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-
3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari. Ditanyakan apakah sudah pernah periksa
kehamilan ini sebelumnya atau belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan
antenatal pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita).
Apakah ada keluhan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan
perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.
4. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin
mempengaruhi atau diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati,
diabetes mellitus), riwayat alergi makanan / obat tertentu dan sebagainya.
Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi kandungan
(miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).
5. Riwayat penyakit keluarga Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan
sebagainya.
6. Riwayat khusus obstetri ginekologi Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus
sebelumnya (dinyatidak adaan dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus),
berapa jumlah anak hidup. Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan
sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan
sebagainya. Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka
persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
7. Riwayat menarche: siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya,
riwayat penyakit kandungan lainnya. kapan HPHT, hali ini penting untuk
memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan atau menentukan
tanggal persalinan menggunakan rumus Naegele:
a. Januari – Maret: 7+9+0
b. April – Desember: 7-3+1
8. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak. i. Riwayat sosial /
ekonomi Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.
B. Objektif
1. Status generalis / pemeriksaan umum
a. Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi.
b. Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan.
Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat badan 75 kg.
Batas hipertensi pada kehamilan yaitu 140/90 mmHg (nilai diastolik lebih
bermakna untuk prediksi sirkulasi plasenta).
c. Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal, hypertensive /
tension headache nyeri suboksipital berdenyut).
d. Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik / tidak.
e. Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi, gigi- geligi.
f. Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum.
g. Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri
(kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk panggul). Jika ada luka
terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi masalah dan
direncanakan penatalaksanaannya.
2. Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetric
a. Proses
Sebelum palpasi abdominal: Kosongkan kandung kemih. Baringkan ibu
terlentang dengan bagian atas tubuhnya disangga bantal
b. Abdomen Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran
abdomen mungkin belum nyata). Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada
kehamilan muda dilakukan dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan
ukuran uterus - pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan
pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os
pubis).
1) Leopold I
Tujuan:
a) Menentukan umur kehamilan melalui tinggi fundus uteri dengan
menggunakan jari atau meteran.
b) Meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak tangan
Menyimpulkan bagian yang teraba di fundus:
a) Kepala: teraba keras, bundar dan melenting
b) Bokong: kurang bundar dan kurang melenting
c) Letidak ada lintang: fundus uteri kosong
2) Leopold II
Tujuan:
a) Menentukan letidak ada punggung janin dan letidak ada bagian terkecil
janin (letidak ada membujur)
b) Meraba kepala janin disebelah kanan atau kiri (letidak ada lintang)
Menyimpulkan bagian punggung dan bagian terkecil:
a) Punggung: bila pemeriksa merasakan adanya tahanan uterus dari atas
kebawah seperti memapan
b) Bagian kecil: pada arah yang berlawanan dari punggung teraba benjolan
kecil (kaki dan tangan janin)
3) Leopold III
Tujuan: Menentukan bagian janin apa yang terdapat dibagian bawah ibu
Menyimpulkan:
a) Kepala: besar, bulat, keras, melenting (bila belum masuk PAP)
b) Bokong: besar tidak keras
c) Lintang: tidak teraba bagian besar
4) Leopold IV
Tujuan: Menentukan sampai dimana bagian terbawah janin sudah masuk PAP.
Menyimpulkan:
a) Convergen: belum masuk PAP (kedua jari tangan bisa bertemu) kepala belum
masuk PAP.
b) Divergen: sudah masuk ke rongga panggul/PAP (tangan tidak bisa
bertumpu/sejajar), kepala sudah masuk PAP.
Tidak adasiran berat janin (TBJ) Rumus “Johnson-Tossec”:
TFU (cm) - (11/12) x 155 gram. Atau BB = (Md – 11/12) x 155 gram.
11: divergen (leopold 1-3)
12: convergen (leopold 4)
c. Auskultasi : Dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang ditempelkan di
daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima,
kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit.
Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin dihitung
seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah
120-160 denyut per menit. Tidak adaikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi
terhadap beban / stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan
kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal distress/gawat janin).
d. Genitalia eksterna Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang,
luka / perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari
pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan spekulum (in
speculo) : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum Cusco
(cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal kemudian di dalam liang
vagina diputar 90o sehingga horisontal, lalu dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks
(permukaan, warna), keadaan ostium, ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di
forniks, dilihat keadaan dinding dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda radang atau
kelainan lainnya. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari
vagina.
e. Genitalia interna Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari sebelah
tangan dan BIMANUAL dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen.
Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks. Diperiksa
ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan. Ditentukan bagian
terbawah (presenjangan lupa, selalu palpasi bimanual pada pemeriksaan vaginal.
Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik
untuk memperkirakan ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
1) perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan
adanya plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat
(hanya boleh dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan cara perabaan
fornices dengan sangat hati-hati)
2) ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi
(korioamnionitis). Pemeriksaan dalam (vaginal touché) seringkali tidak
dilakukan pada kunjungan antenatal pertama, kecuali ada indikasi. Umumnya
pemeriksaan dalam yang sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik
(persalinan) adalah pemeriksaan pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu,
untuk memperkirakan ukuran, letidak ada, presentasi janin, penilaian serviks
uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik untuk penilaian
kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia
kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir
masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi. Pemeriksaan rektal (rektal
touché) dilakukan atas indikasi.
f. Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
1) Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2) Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3) Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang Pemeriksaan panggul
dilakukan :
a) Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
b) Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
c) Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara
g. Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
1) Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26
cm.
2) Distantia cristarum Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri,
ukuran normal : 26 – 29 cm
3) Distantia tuburum Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas
ischii kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
4) Conjugata eksterm Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus
spinosus (ruas tulang lumbal lima).
5) Lingkar panggul Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca
anterior superior kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90
cm.
h. Nasehat untuk perawatan umum atau sehari-hari:
1) Aktifitas fisik Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang),
istirahat minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki agak
ditinggikan. Jika tingkat aktifitas berat, dianjurkan untuk dikurangi. Istirahat
harus cukup. Olahraga dapat ringan sampai sedang, dipertahankan jangan sampai
denyut nadi melebihi 140 kali per menit. Jika ada gangguan / keluhan yang
mencurigakan dapat membahayakan (misalnya, perdarahan per vaginam),
aktifitas fisik harus dihentikan.
2) Pekerjaan Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau
berhubungan dengan radiasi / bahan kimia, terutama pada usia kehamilan muda.
3) Imunisasi Terutama tetanus toksoid (2x). Imunisasi lain sesuai indikasi.
4) Mandi dan cara berpakaian Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun khusus /
antiseptik vagina tidak dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora normal
vagina. Selain itu aplikasi sabun vaginal dengan alat semprot dapat menyebabkan
emboli udara atau emboli cairan yang dapat berbahaya. Berpakaian sebaiknya
yang memungkinkan pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang leluasa.
5) Sanggama / coitus Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar
cairan dari kemaluan, harus dihentikan (abstinentia). Jika ada riwayat abortus
sebelumnya, coitus ditunda sampai usia kehamilan di atas 16 minggu, di mana
diharapkan plasenta sudah terbentuk, dengan implantasi dan fungsi yang baik.
Beberapa kepustidak adaaan menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-4
minggu terakhir menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari trauma
berlebihan pada daerah serviks / uterus. Pada beberapa keadaan seperti
kontraksi / tanda-tanda persalinan awal, keluar cairan pervaginam, keputihan,
ketuban pecah, perdarahan pervaginam, abortus iminens atau abortus habitualis,
kehamilan kembar, penyakit menular seksual, sebaiknya coitus jangan dilakukan.
6) Perawatan mammae dan abdomen Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla
ditarik manual dengan pelan. Striae / hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu
dikuatirkan berlebihan.
7) Merokok / minuman keras / obat-obatan Harus dihentikan sekurang-kurangnya
selama kehamilan dan sampai persalinan, nifas dan menyusui selesai. Obat-obat
depresan adiktif (narkotik dsb.) mendepresi sirkulasi janin dan menekan
perkembangan susunan saraf pusat pada janin.
8) Gizi / nutrisi
Asupan gizi ibu hamil menjadi faktor penting baik untuk pemenuhan nutrisi ibu
hamil atau pun untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
Ahli gizi merekomendasikan ibu hamil dengan berat badan normal untuk
mengonsumsi 1800 kalori pada trimester pertama, 2200 kalori pada trimester
kedua, dan 2400 kalori pada trimester ketiga Untuk kehamilan persiapan
persalinan dan nifas serta menyusui. Dengan komposisi sebagai berikut :
a) Karbohidrat : Nasi, kentang, sereal, umbi, jagung
b) Protein : Ikan, daging ayam, daging sapi tanpa lemak, kacang-kacangan,
tahu, tempe
c) Zat besi : sayurang hijau, biji-bijian, kurma, lobak, semangka
d) Asam folat : sayur hijau, kacang-kacangan, hati sapi, jeruk, lemon, manga,
tomat
e) Kalsium : susu, keju, yogurt, bayam, dll
f) Serta vitamin
9) Senam Hamil Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia
kandungan menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih
otot-otot yang diperlukan dalam proses persalinan, melainkan juga memberi
manfaat psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara
berbagi pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu
pula secara perlahan kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan
menjadi semakin mantap.
10) Latihan Pernafasan Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara
teratur. Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga
kondisi psikologis bisa lebih stabil.
11) Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri.
Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan  yang kotor
banyak mengandung kuman-kuman.
a) Cara merawat gigi .
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan penting untuk menjamin pencernaan
yang sempurna. Caranya antara lain : Tambal gigi yang
berlubang,Mengobati gigi yang terinfeksi,Untuk mencegah caries, Menyikat
gigi dengan teratur,Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum
apa saja, Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basab.      
b) Manfaat mandi
- Merangsang sirkulasi
- Menyegarkan
- Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan
- Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
- Air harus bersih
- Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas
- Gunakan sabun yang mengandung antisepti 
c) Perawatan rambut
Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali.
d) Perawatan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau
terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting
susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar
dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
e) Perawatan vagina / vulva
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat
dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:
- Celana dalam harus kering
- Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
- Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus
f) Perawatan kuku
Kuku bersih dan pendek
II. EVIDENCE BASED KEBIDANAN
A. Pengertian
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan
merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa
pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi (Sarwono, 2008).
Lama hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Sedangkan secara medis kehamilan dimulai dari proses
pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa dari pihak pria. Untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan maternal selama hamil maka ibu dianjurkan untuk
mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang disebut dengan antenatal.
B. Tanda Gejala
Tanda dan gejala kehamilan yaitu :
1. Tanda pasti kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat / diraba / dirasa, juga bagian-bagian janin.
b. Denyut jantung janin
1) Didengar dengan stetoskop monoral leannec.
2) Dicatat dan didengar alat Doppler.
3) Dicatat dengan feto elektrokardiogram
4) Dilihat pada ultrasonografi (USG).
5) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
2. Tanda tidak pasti kehamilan (persumptive)
a. Amenorea
Umur kehamilan dapat dihitung dari tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT)
dan tidak adasiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung menggunakan
rumus naegele yaitu TTP = (HPHT +7) dan (bulan HT+3).
b. Nausea and Vomiting
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka disebut morning sickness.
c. Mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan / minuman tertentu terutama pada bulan-
bulan triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-bauan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan.
e. Anoreksia
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu makan
timbul kembali.
f. Fatigue (pusing)
Mammae membesar
Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen
dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar
montgomery terlihat membesar.
g. Miksi
Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
h. Konstipasi / obstipasi
Konstipasi terjadi karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormon
steroid.
i. Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di
muka (Chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea
nigra=grisea).
j. Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi.
k. Pemekaran vena-vena (varises).
Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai pada
triwulan akhir.
3. Tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar.
b. Uterus membesar.
c. Tanda Hegar.
Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen bawah
rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.
d. Tanda Chadwick
Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan.
e. Tanda Piscaseck
Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya
terletidak ada disebelah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang
asimetris.
f. Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton hicks).
g. Teraba ballotement.
h. Reaksi kehamilan positif.
C. Tahapan Kehamilan
TRIMESTER SATU
1. MINGGU 1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun
belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir.Proses pembentukan antara sperma dan telur yang
memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat
ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46
jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen.
Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai
proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir
mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun
pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang
bisa menembus indung telur.Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk.
Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-
hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur
2. MINGGU 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi
membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di
dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula.Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga
pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut
pada endometriuM
3. MINGGU 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada
dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
4. MINGGU 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan
(Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test
kehamilan, hasilnya positif.Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah
terjadi pembentukan otidak ada dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat
besar yang membawa darah ke jantung).
5. MINGGU 5
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah
lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut
yang seterusnya membentuk otidak ada, tulang belakang, kulit serta rambut.
Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ
jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu
lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
6. MINGGU 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong.
Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. pada minggu ini sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,Pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
7. MINGGU 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-
kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu
dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri,
begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
8. MINGGU 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi,ujung
hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula tel inga.Bronchi, saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan
semakin membesar dan ia memiliki siku.bayi sudah mulai terbentuk diantaranya
pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan
berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk
walaupun belum sempurna
9. MINGGU 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk kaki dan tangan terus berkembang berikut jari
kaki dan tangan mulai tampak.Ia mulai bergerak,dengan Doppler bisa mendengar
detidak ada jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.
10. MINGGU Ke-10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otidak
ada meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit.
Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
11. MINGGU Ke-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi
gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Janin kini sudah bisa mengubah
posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang
kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
12. MINGGU Ke-12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil.Jari-jari tangan dan kaki
yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat
meningkatnya volume darah ibu, detidak ada jantung janin bisa jadi
meningkat.Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses
penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap
hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
D. Perubahan Fisiologis
1. Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan adalah sistem yang berkaitan dengan fungsi eliminasi dan
produksi urine dalam tubuh.Sistem ini juga dianggap penting yang berhubungan
dengan kontrol keseimbangan air dan elektrolit serta tekanan darah.Uterus pada
wanita tidak hamil berada tepat di belakang dan sebagian di atas kandung
kemih.Saat Hamil,uterus membesar mempengaruhi semua bagian saluran kemih
pada waktu yang berbeda dan hormon kehamilan memberikan pengaruh yang lebih
besar dibandingkan efek mekanis.
Yang termasuk organ sistem perkemihan adalah:
a. Ginjal
b. Ureter
c. Vesika Urinaria
d. Urethra
Dari keempat organ perkemihan tersebut mengalami perubahan – perubahan
selama kehamilan.
a. Ginjal (Ren) dan Perubahannya.
Bentuk seperti kacang panjang,terletidak ada di belakang dari bagian abdomen.
Ren kiri terletidak ada setinggi Vertebra lumbal I – IV dan Ren kiri terletidak
ada setengah badan vertebra lebih rendah daripada yang kiri karena di sebelah
kanan ada hepar.Mempunyai 2 ekstremitas superior( ada glandula
supraren/kelenjar anak ginjal).Dan ekstremitas inferior. Mempunyai 2 margo
lateral dan margo medial(ada hilus renalis) merupakan tempat keluar masuknya
vasa,saraf,limfe dan ureter.Pada kehamilan Ginjal berfungsi untuk mengelola
zat-zat sisa dan kelebihan yang dihasilkan akibat peningkatan volume darah
dan curah jantung juga produk metabolisme tetapi juga menjadi organ utama
yang mensekresi produk sisa dari janin.Pada kehamilan trimester I ginjal
mengalami peningkatan pada panjangnya dan merupakan akibat terbesar dari
peningkatan aliran darah ginjal dan volume vaskuler.Dilatasi kaliks dan pelviks
ginjal dan semakin nyata pada Trimester II kehamilan yang bisa meningkatkan
resiko infeksi saluran kemih.Pada Trimester III Biasanya terjadi hidronefrosis
terjadi pada 80 -90% wanita.mungkin disebabkan oleh respons ginjal oleh
progesteron dan peningkatan
Tekanan intraureter superior terhadap tepi pelviks.Hidronefrosis lebih sering
terjadi pada ginjal kanan,dan kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan
distensi urethra kanan.
b. Ureter
Merupakan saluran yang menghubungkan dari Ren menuju ke vesika
Urinaria.Ureter memanjang dan membentuk kurva tunggal atau ganda yang
tampak seperti sebuah belitan pada pemeriksaan sinar-X. Pada Trimester I
Begitu uterus menjadi organ abdomen, penambahan massanya menekan ureter
pada tepian pelviks.Kompresi ini menyebabkan peningkatan tonus intraureter
yang terletidak ada di atas pelvis.Hal ini yang menyebabkan produksi urin yang
meningkat.Juga meningkatkan diameter lumen ureter,dan hipertonisitas serta
hipomotilitas.Karena perubahan ini, pada Trimester II volume ureter mungkin
meningkat 25 kali dibandingkan dengan keadaan tidak hamil,equivalen dengan
peningkatan 300 ml Urine.Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri mengalami
pembesaran karena pengaruh progesteron.Akan tetapi,ureter kanan lebih lebih
membesar karena lebih banyak mendapat tekanan dibandingkan dengan ureter
kiri.Hal ini disebabkan karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan atau
karena orang banyak beraktifitas dengan bagian kanan tubuh. Pada Trimester
III Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut, lebih sering terjadi
Hidroureter.Hidroureter terjadi saat uterus mulai keluar dari panggul dan
masuk kedalam abdomen dan menekan ureter saat melewati tepi
panggul.Hidroureter lebih menonjol pada bagian kanan daripada bagian kiri
akibat Dekstrorotasiuterus saat keluardari panggul.
c. Vesika Urinaria
Merupakan suatu kantong muskulomembran yang berfungsi untuk menampung
urine.Pada kehamilan Trimester I tonus kandung kemih menurun sebagai
respons otot polos terhadap efek progesteron.Kapasitas kandung kemih
meningkat hingga 1 liter yang menyebabkan ibu hamil lebih sering
kencing.Karena pembesaran uterus selama Trimester II kehamilan,kandung
kemih terdorong ke arah anterior dan superior. Perpindahan ini mengubah
letidak ada intravesikuler ureter,yang kemudian menyebabkan regurgitasi urin
ke Ureter pada saat berkemih.
Pada Trimester III Permukaan mukosa menjadi hiperemia dan edema sehingga
terjadi peningkatan resiko trauma pada persalinan. Selanjutnya,jika pada
kandung kemih penuh maka akan disalurkan ke urethra.
d. Urethra
Merupakan saluran terakhir dari saluran kemih.Memiliki panjang 4 cm pada
wanita dan terdiri dari saluran sempit yang berada di dalam lapisan luar
dinding vagina anterior. Urethra bermula dari leher vesika urinaria dan terbuka
kedalam vestibulum vulva sebagai meatus urethra.Selama Kehamilan
Trimester I, urethra sedikit memanjang dan pada Trimester II, Urethra akan
lebih memanjang terutama pada Trimester III,urethra akan lebih memanjang
karena Vesika Urinaria tertarik keatas ke arah abdomen dan dapat bertambah
panjang beberapa centimeter.
Pola normal berkemih pada wanita tidak hamil, pada siang hari,berkebalikan
dengan pola pada wanita hamil.Wanita yang hamil mengumpulkan cairan(air
dan natrium)selama siang hari dalam bentuk edema dependen akibat tekanan
uterus padapembuluh darah panggul dan vena kava inferior.dan kemudian
mensekresikan cairan tersebut pada malam hari melalui kedua ginjal ketika
wanita berbaring.
2. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan adalah Wanita hamil sering mengeluhkan perubahan nafsu
makan,jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi,dan toleransinya terhadap
makanan tertentu.Walaupun beberapa perubahan mungkin dipengaruhi oleh faktor
sosial budaya,faktor anatomi dan pengaruh hormon pada saluran pencernaan
mengubah fungsi – fungsi yang biasa dijalankan oleh sistem
pencernaan.Diantaranya adalah:
a. Mulut
Banyak wanita yang mengalami perubahan dalam pengecapan segera
setelah konsepsi.Keadaan ini mungkin disebabkan pengaruh hormon saliva,dan
juga pada indra penciuman. Saliva menjadi lebih asam selama
Kehamilan.Walaupun studi terdahulu mengatidak adaan adanya peningkatan
produksi saliva,Studi lain berpendapat bahwa keadaan ini hanya suatu persepsi
yang disebabkan oleh penurunan kemampuan menelan selama periode mual
muntah.Beberapa wanita tercatat mengalami ptialisme (hipersaliva) yang
terjadi pada siang hari dan berakhir pada saat persalinan. Di bawah pengaruh
estrogen, gusi menjadi lebih berpembuluh,terjadi hiperplasia dan
edema.Penurunan ketebalan Permukaan epitel gusi berkontribusi terhadap
peningkatan frekuensi penyakit gusi selama kehamilan.Pendarahan mungkin
terjadi padaa saat menggosok gigi atau mengunyah dan permukaan yang rapuh
menyebabkan mudah terkena radang gusi.
Diperkirakaan 50 – 77% wanita mengalami radang gusi selama
kehamilannya.Insidennya meningkat apabila sedang mengalami masalah gusi
lainnya, umur ibu lebih tua dan meningkatnya paritas.Pada kurang dari
2%waanita hamil,hiperplasia gusi menyebabkan terbentuknya masa yang
rapuh,menyerupai tumor yang disebut epulis.Epulis biasanya sembuh secara
spontan setelah melahirkan,tetepi mungkin perlu diinsisi selama
kehamilan.berlangsung jika terjadi pendarahan yang banyak dan muncul
penyakit gusi dan gigi.
b. Esofagus
Tonus pada sfingter esofagus bagian bawah melemah di bawah pengaruh
progesteron,yang menyebabkan relaksasi otot polos.Penurunan tonus ini
berkaitan dengan terjadinya refluks asam dari lambung ke esofagus.Perubahan
pada diafragma akan Lebih berkontribusi menimbulkan masalah dengan
mengubah secara akut sudut esofagus – gaster, sehingga makin memperberat
Refluks.
c. Lambung
Penyebab dari progesteron dapat menurunkan tonus dan motilitas
lambung. Selain itu,juga menurunkan tonus sfingter pilorus,menyebabkan
refluksnya isi cairan basa duodenum kedalam lambung.Semakin kehamilan
berlanjut,tekanan pada lambung oleh uterus yang membesar dapat menurunkan
jumlah makanan yang dikonsumsi tanpa menimbulkan rasa tidak
nyaman.Penurunan produksi asam dan pepsin juga mungkin memperlambat
pencernaan, walaupun efek kehamilan pada sekresi asam lambung belum
dipahami dengan baik.
d. Usus Besar dan Kecil
Relaksasi otot polos karena pengaruh progesteron menyebabkan
penurunan tonus dan motilitas usus.Penurunan motilitas lebih jauh dipengaruhi
oleh penurunan motilitin,sutu hormon peptida.Penurunan pada tonus
menimbulkan perpanjangan waktu transit,yang akan makin lama seiring
dengan berkembangnya kehamilan.Penelitian telah menunjukkan bahwa
peningkatam lama waktu transit pada akhir kehamilan disebabkan
penghambatan kontraksi otot polos pada usus.Perpanjangan waktu transit dan
ditambah dengan adanya hipertrofi vili Duodenum, menyebabkan peningkatan
kapasitas absorpsi. Peningkatan sorpsizatbesi, kalsium, lisin, valin, glisin,
prolin, glukosa, natrium, klorida dan air. Pengaruh progesteron pada enzim
pentranspor mungkin menyebabkan penurunan absorpsi niasin, riboflavin, dan
vitamin B6.
Penurunan motilitas dan memanjangnya waktu transit di kolon
menyebabkan peningkatan absorbsi air,yang kemudian meningkatkan resiko
terjadinya konstipasi.Peningkatan Flatulens juga ditemukan.Seiring dengan
berkembangnya uterus, apendiks, dan sekum terdorong ke atas dan
lateral.Perubahan anatomis ini penting untuk di ingat pada saat ibu
mengeluhkan nyeri akut abdomen dan apendisitis.
Hemoroid biasa terjadi selama kehamilan.Disebabkan oleh relaksasi
dinding pembuluh darah sekunder akibat peningkatan progesteron, dan
penekanan vena oleh berat dan ukuran uterus yang makin membesar.Usaha
mengejan pada saat defekasi karena adanya konstipasi juga berperan terhadap
munculnya hemoroid.
3. Sistem muskuloskeletal
Pada Kehamilan Trimester I belum terjadi lordosis hanya nyeri pada
punggung.Pada Trimester II sudah terjadi Lordosis yang diakibatkan kompensasi
dari pembesaran uterus ke posisi anterior,lordosis menggeser pusat daya berat ke
belakang ke arah dua tungkai.Sendi sakroilliaka,sakrokoksigis dan pubis akan
meningkat mobilitasnya,yang diperkirakan karena pengaruh hormonal yaitu pada
peningkatan hormon estrogen,progesteron,dan elastin dalam kehamilan yang dapat
mengakibatkan kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan persendian dan
menyebabkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak
enak pada bagian bawah punggung terutama pada Trimester III.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan :
a) Peregangan otot-otot
b) Pelunakan ligamen – ligamen
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan –perubahan tersebut adalah:
a) Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan )
b) Otot - otot abdomal(meregang ke atas uterus)
c) Otot dasar panggul(menahan berat badan dan tekanan uterus)
Bagi ibu hamil,bagian ini merupakan titik – titik kelemahan srtuktural dan bagian
bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan menekan kehamilan.Oleh karena
itu,masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan:
a) Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan mengubah
dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b) Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda–benda( dan
memar biru) dan kehilangan keseimbangan lalu jatuh.
4. Sistem Kardiovaskuler
Adalah system organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.sistem ini
juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh.sistem ini meliputi:
a. Jantung
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip
piramid dan terletidak ada di dalam perikardium di mediastinum. Jantung
memiliki tiga permukaan : facies sternocostalis, diaphragmatica, dan basis
cordis. Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum,
atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula.
Bagian atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun
atas berkas serabut-serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan melalui crista
terminalis ke auricula dextra. Pada atrium dextrum bermuara vena cava superior
dan inferior, sinus coronarius, dan vena cordis minimae.
b. Sirkulasi Sistemik
Ventrikel kiri memompakan darah masuk ke aorta.Dari aorta darah di
salurkan masuk kedalam aliran yang terpisah secara progressive memasuki
arteri sistemik yang membawa darah tersebut ke organ ke seluruh tubuh kecuali
sakus udara (Alveoli ) paru-paru yang disuplay oleh sirkulasi pulmonal.
Pada jaringan sistemik arteri bercabang menjadi arteriol yang berdiameter
lebih kecil yang akhirnya masuk ke bagian yang lebar dari kapiler
sistemik.Pertukaran nutrisi dan gas terjadi melalui dinding kapiler yang tipis,
darah melepaskan oksygen dan mengambil CO2 pada sebagian besar kasus
darah mengalir hanya melalui satu kapiler dan kemudian masuk ke venule
sistemik.Venule membawa darah yang miskin oksigen. Berjalan dari jaringan
dan bergabung membentuk vena systemic yang lebih besar dan pada akhirnya
darah mengalir kembali ke atrium kanan.
c. Pembuluh Darah
Ada tiga macam pembuluh darah: arteri, vena, dan kapiler. Arteri
membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan
tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang kecil disebut arteriola, persatuan
cabang-cabang disebut anastomosis. Vena adalah pembuluh yang membawa
darah kembali ke jantung; banyak diantaranya yang mempunyai katup. Vena
yang terkecil disebut venula, vena yang lebih besar atau muara-muaranya,
bergabung membentuk vena yang lebih besar lagi, yang biasanya membentuk
satu hubungan dengan yang lain menjadi plexus venosus. Vena yang keluar dari
gastrointestinal tidak langsung menuju ke jantung tetapi bersatu membentuk
vena porta. Kapiler adalah pembuluh yang sangat kecil dan menghubungkan
arteriola dengan venula.
d. Sistem sirkulasi darah pada ibu hamil
1) Posisi dan Ukuran Jantung
Seperti halnya uterus yang membesar dan diafragma yang mengalami
elevasi, jantung bergeser keatas dan sedikit kearah kiri dengan rotasi pada
aksis jantung, sehingga denyut jantung pada apeks bergerak lateral.
Kapasitas jantung meningkat 70-80 ml; hal ini mungkin disebabkan oleh
peningkatan volume atau vhipertropi otot jantung. Ukuran jantung
meningkat 12%.
2) Perubahan fisiologi sistem kardiovaskuler pada kehamilan normal yang
terutama adalah perubahan hemodinamik maternal, meliputi :
a) retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
b) anemia relatif
c) akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
d) tekanan darah arterial menurun
e) curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap
sampai akhir kehamilan
f) volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
g) volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
h) kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.
3) Pada trimester pertama, terjadi :
a) penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan
ekstraselular, disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi
glomerulus
b) penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh,
peningkatan TBW / total body water
c) akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan
ambang osmotik untuk pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi
dahaga.
d) akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan
penurunan osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita
yang hamil.
Perubahan-perubahan di atas mengakibatkan :
a) Kebutuhan suplai Fe kepada ibu hamil meningkat sekitar 500 mg/ hari
b) Ibu hamil sering lebih cepat mengalami kelelahan dalam beraktifitas
c) Bengkak pada tungkai bawah, namun hati-hati bila pembengkakan
berlebihan dan terjadi di tangan atau muka karena bisa merupakan gejala
pre eklampsi.
d) Terjadinya anemia fisiologis ( keadaan normal Hb 12 gr% dan hematokrit
35 %)
e) 10% wanita hamil mengalami hipotensi dan diaphoretic bila berada
dalam posisi terlentang.
f) Traktus urinarius
g) Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat
pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju
filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat
tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
h) Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal.
e. Kardiak Output
Pada minggu ke 5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi
untuk mengurangi resistensi vascular sistemik.selain itu,juga terjadi
peningkatan denyut jantung.antara minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan
volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan preload.performa ventrikel
selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vascular sistemik dan
perubahan pada aliran pulsasi arterial.kapasitas vascular juga akan meningkat
untuk memenuhi kebutuhan.peningkatan estrogen dan progesterone juga akan
menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi vascular perifer.
Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi
perubahan cacdiac output,tetapi kontraktilitasnya tidak berubah,bersamaan
dengan perubahan posisi diafragma,apeks akan bergerak ke anterior dan ke
kiri,sehingga pada pemeriksaan EKG akan terjadi deviasi aksis kiri,depresi
segmen ST,dan inverse atau pendataran gelombang T pada lead III.
Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena cava
inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang,penekanan vena
cava inferior ini akan mengurangi darah balik vena ke jantung.akibatnya,terjadi
penurunan preload dan cardiac output sehingga akan menyebabkan terjadinya
hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan ibu
kehilangan kesadaran.penekanan pada aorta ini juga akan mengurangi aliran
darah uteroplasenta ke darah.selama trimester terakhir posisi terlentang akan
membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring.karena alasan
inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi terlentang pada akhir kehamilan.
Peningkatan curah jantung pada kehamilan antara 35-50% dari rata-rata
5menit sebelum kehamilan menjadi sekitar 7menit pada minggu ke-20,frekuensi
jantung wanita hamil biasanya 10-15 denyut/ menit lebih cepat daripada wanita
yang tidak hamil,meningkat dari sekitar 75 menjadi 90 denyut nadi
/menit.wanita yang jantungnya normal sering menyadari adanya
ketidakteraturan pada frekuensi jantungnya selama kehamilan.namun isi
sekuncup (jumlah darah yang dipompakan oleh jantung dengan 1 kali
denyut)tidak bertambah hingga volume plama bertambah.Volume darah akan
meningkat secara progesif mulai minggu ke 6-8 kehamilan dan mencapai
puncaknya pada minggu ke 32-34 dengan perubahan kecil setelah minggu
tersebut.volume plasma akan meningkat kira kira 40-45%.hal ini dipengaruhi
oleh aksi progesterone dan estrogen pada ginjal yang dinisiasi oleh jalur enin-
angitensin dan aldosteron.penambahan volume darah ini sebagian besar berupa
plasma dan erittrosit.
Eritropoetin ginjal akan meningkatan jumlah sel darah merah sebanyak
20-30% tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma sehingga
akan mengakibatkan hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobin dari
15g/dl menjadi 12,5g/dl,dan pada 6% perempuan bisa mencapai dibawah
11g/dl.pada kehamilan lanjut kadar lebih berhubungan dengan defisiensi zat
besi daripada hopervolemia,jumlah zat besi yang diabsorbsi dari makanan dan
cadangan dalam tubuh biasanya tidak mencukupi kebutuhan ibu selama
kehamilan sehingga penambahan asupan zat basi dan asam folat dapat
membantu mengembalikan kadar hemoglobin.kebutuhan zat besi selama
kehamilan lebih kurang 1000mg atau rata rata 6-7 mg/hari
f. System integument pada ibu hamil
Perubahan system integument pada kehamilan,salah satu perubahan besar
yang mengalami selama kehamilan adalah cara itu harus meregangkan pada
tingkat cepat mustahil. Sekitar 50 persen hingga 90 persen perempuan tidak
mampu menahan peregangan yang sangat besar ini, dan hal itu menyebabkan
terjadi pada kulit di payudara, lengan, paha, pinggul dan pantat. Ini terjadi
ketika kolagen di kulit memisahkan, Mungkin tidak sakit tetapi akan gatal, dan
mungkin gelitik banyak. Wanita berkulit terang akan memiliki garis-garis
merah muda, sementara wanita berkulit gelap akan membuat mereka lebih
ringan daripada warna kulit mereka.
Beberapa masalah perubahan kulit yang kerap dialami selama kehamilan,
antara lain:
1) Stretch Mark
Perubahan kulit yang terjadi pada saat kehamilan disebabkan oleh
peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, peregangan kulit
lantaran tubuh membesar, atau juga faktor genetik. Pada dasarnya kulit
mempunyai kemampuan untuk berkembang mengikuti kondisi tubuh atau
disebut dengan elastisitas kulit. Elastisitas kulit tersebut dipengarungi oleh
keturunan, berat badan, dan faktor usia. Pada ibu hamil, elastisitas kulit
dipaksa mengembang sampai pada level maksimum untuk mengakomodasi
pertumbuhan janin, akibatnya timbul stretch mark.
Stretch mark merupakan tanda parut berupa gurat-gurat putih yang
muncul pada permukaan kulit, berbentuk garis yang berliku seperti anak
sungai. Masalah ini muncul karena peregangan kulit secara cepat, seperti
pada kehamilan atau peningkatan berat badan yang drastis, atau karena
pengaruh obat yang mengandung steroid, yang merusak jaringan yang
terdapat di dalamnya sehingga kulit mengalami over stretched dan
kolagennya rusak.
Stretch mark biasanya muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul,
paha, bokong, dan payudara pada tubuh wanita hamil. Stretch mark karena
kehamilan umumnya berwarna merah jambu dan lebar, kemudian berangsur
berubah menjadi garis tipis berwarna putih atau kecoklatan. Bagi mereka
yang memiliki jenis kulit kering kecenderungan akan masalah ini dapat
terjadi pada saat kehamilannya. ”Untuk ibu hamil stretch mark terjadi pada
trimester kedua atau usia kandungan sekitar empat bulan,”
2) Linea Nigra
Pada sebagian besar wanita hamil akan muncul garis vertikal berwarna
cokelat kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah perut yang disebut linea
nigra karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Garis ini
akan ada selama kehamilan dan akan menghilang setelah melahirkan.
3) Selulit
Selulit merupakan suatu lapisan lemak di bawah kulit yang terletidak
ada di atas otot. Selulit pada wanita hamil terjadi karena adanya peningkatan
kadar hormon estrogen dan progesteron secara drastis sehingga
menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan untuk melindungi janin,
Pada selulit tampak permukaan kulit bergelombang seperti kulit jeruk
dan umumnya terjadi di bagian paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan
lengan.Belum ada terapi yang diklaim dapat mengatasi selulit 100%.
Namun, selulit dapat dicegah atau diminimalisasi dengan berolahraga ringan
secara teratur, terutama untuk membakar lemak di bagian-bagian tubuh
tertentu. “Makan makanan dengan gizi lengkap dan seimbang, terutama
mengurangi makanan berlemak. Penggunaan lotion secara teratur sejak dini,
terutama pada masa kehamilan awal, dan penggunaan lotion sebaiknya
dibarengi dengan efek pijatan untuk membantu memperlancar peredaran
darah dan menghancurkan lemak. Selulit pun ada dua jenis, ringan dan
berat.Pada kondisi ringan, selulit tidak terlihat. Baru jika bagian tertentu itu
dicubit akan terlihat. Sementara pada jenis yang berat meski tidak dicubit,
kehadiran selulit sudah terlihat.
4) Rasa Gatal
Rasa gatal sering dialami oleh wanita hamil, terutama pada bagian
perut, pusar, dan payudara. Rasa gatal timbul karena beberapa sebab, yakni
peregangan kulit yang menyebabkan kulit menjadi lebih kering, iritasi yang
muncul pada lipatan-lipatan tubuh, seperti lipatan di bawah payudara, perut,
selangkangan, dan ketiak. Rasa gatal dapat pula muncul karena perubahan
hormon estrogen dan progestin sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan
asam empedu ringan dalam tubuh.
Hindari garukan pada kulit yang dapat menyebabkan cedera. Selain
menimbulkan infeksi, akan menyebabkan pula adanya garis kehitaman pada
kulit. Rasa gatal ini dapat terjadi pada trimester pertama, kedua, maupun
selama kehamilan.
5) Jerawat
Masalah jerawat ketika kehamilan terjadi disebabkan karena adanya
faktor hormonal. Kulit muka menjadi lebih berminyak sehingga dapat
menimbulkan jerawat.
Menjaga kebersihan kulit dan diet makanan yang seimbang serta sehat,
terutama mempertinggi makanan yang mengandung protein dan vitamin C
akan membantu Anda untuk mengatasinya.
6) Varises
Varises bisa terjadi lantaran hamil. Pada ibu hamil, aliran darah dari
tubuh bagian atas biasanya lebih deras daripada aliran darah sebaliknya,
lantaran beban tubuh yang bertambah pada bagian atas tubuh. Akibatnya,
darah memenuhi pembuluh dan membuat pembuluh darah pada tubuh
bagian bawah menonjol dan berkelok-kelok.
Pada ibu hamil, varises bisa dicegah dengan meninggikan posisi kaki
dengan mengganjal dengan bantal ketika beristirahat. Bisa juga
menggunakan stocking khusus yang dikenakan pada paha. Stocking
berfungsi memperlambat aliran darah dari bagian atas tubuh, sehingga
menyeimbangkan aliran darah dari tubuh bagian atas ke bawah dan
sebaliknya.
7) Areola mammae dan puting susu
Areola mammae daerah yang warnanya hitam di sekitar puting susu,
pada kehamilan warnanya akan lebuh hitam, daerah sekitar yang baisanya
tidak berwarna, sekarang berwarna hitam (secundair areola mammae).
Puting susu juga menghitam dan membesar lebih menonjol.
Payudara secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolar dan suply darah. Pada awal kehamilan keluar
cairan jernih (kolostrum). Pigmen di sekitar puting (areola) tumbuh lebih
gelap.
8) Linea alba
Garis hitam yang terbentang dari atas symphisis sampai pusat. Warna lebih
hitam kecuali akan timbul garis baru yang terbentang di tengah-tengah atas
pusat ke atas (linea nigra). Pada bagian badan ini kecusli ada
hiperpigmentasi adapula yang mirip garis-garis pada kulit (striae
gravidarum).
9) Hiperpigmentasi
Lebih dari 90% wanita hamil mengalami hiperpigmentasi, atau
perubahan pigmen, dengan derajat yang berbeda-beda. Hiperpigmentasi
inilah yang menyebabkan melasma, atau yang sering disebut juga topeng
kehamilan. Yaitu lapisan kehitaman yang biasanya menghampiri bagian
pipi, dahi dan hidung. Selain wajah, bagian tubuh yang lain ada juga yang
tidak terhindar dari hiperpigmentasi.
Mulai dari areola mammae, ketiak, genitalia, paha, dan pusar. Tahi
lalat, atau vlek lain yang sebelumnya sudah ada kemungkinan besar juga
akan bertambah hitam. Hiperpigmentasi akan terlihat lebih nyata pada
wanita yang pada dasarnya berkulit gelap.
Hal yang sama umumnya juga terjadi pada wanita yang sebelumnya
menggunakan kontrasepsi hormonal. Penyebabnya diduga karena adanya
peningkatan jumlah melanosit dan peningkatan kerentanan terhadap
stimulus hormon Melanocyte Stimulating Hormone (MSH), estrogen dan
progesteron.
Terlalu lama berada di bawah paparan sinar matahari juga dapat
memperburuk keadaan, oleh karena itu sebaiknya calon ibu tetap
menggunakan tabir surya. Hampir semua jenis krim tabir surya relatif aman
digunakan oleh ibu hamil dan pilihlah yang spektrum perlindungannya luas
(anti UV-A dan UV-B).
Hiperpigmentasi ini umumnya akan hilang dengan sendirinya,
maksimal satu tahun pasca persalinan. Memang ada juga yang tidak bisa
hilang, biasanya karena menggunakan kontrasepsi hormonal.
Beberapa wanita juga akan mendapatkan pigmentasi yang merupakan
kondisi yang disebabkan oleh produksi berlebihan melanotropin. Anda
dapat menemukannya terjadi di pipi, hidung dan dahi. Ini mungkin muncul
secara tidak ada terduga selama 4 atau 5 bulan kehamilan.
Sejak bulan ke-3 hingga kehamilan cukup bulan,beberapa tingkat
perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90% wanita hamil.pada
kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan,kusam,dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara
dan paha.perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum.pada
multipara selain striae kemerahan ini seringkali ditemukan garis berwarna
perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya.
10) Striae gravidarum di bagi menjadi 2:
a) Striae livida
Garis-garis yang berwarna biru pada kuit (pada primigravida). Striae
terjadi karena ada hormon yang berlebihan dan ada pembesaran atau
peregangan pada jaringan yang menimbulkan perdarahan pada kapiler
halus di bawah kulit warna biru. Peregangan kulit ini dapat sembuh dan
menimbulkan bekas seperti parut yang berwarna putih, jadi garis yang
warnanya biru menjadi putih, karena sudah mengalami peregangan.
b) Striae albicans
Pada multigravida biasanya terdapat pada buah dada, perut dan paha.
Striae ini kadang-kadang menimbulkan perasaan gatal pada penderita.
E. Perubahan psikologis
Perubahan psikologis pada wanita hamil menurut trimester kehamilan adalah :
1. Trimester I
a. Rasa Cemas Bercampur Bahagia
Perubahan psikologis yang paling menonjol pada usia kehamilan trimester
pertama ialah timbulnya rasa cemas dan ragu sekaligus disertai rasa bahagia.
Munculnya rasa ragu dan khawatir sangat berkaitan pada kualitas kemampuan
untuk merawat dan mengasuh bayi dan kandungannya, sedangkan rasa bahagia
dikarenakan dia merasa sudah sempurna sebagai wanita yang dapat hamil.
b. Perubahan Emosional
Perubahan-perubahan emosi pada trimester pertama menyebabkan adanya
penurunan kemauan berhubungan seksual, rasa letih dan mual, perubahan
suasana hati, cemas, depresi, kekhawatiran ibu tentang kesejahteraannya dan
bayinya, kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik dan
sebagainya.
c. Sikap Ambivalen
Sikap ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat simultan,
seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau kondisi.7 Meskipun sikap
ambivalen sebagai respon individu yang normal, tetapi ketika memasuki fase
pasca melahirkan bisa membuat masalah baru. Penyebab ambivalensi pada ibu
hamil yaitu perubahan kondisi fisik, pengalaman hamil yang buruk, ibu karier,
tanggung jawab baru, rasa cemas atas kemampuannya menjadi ibu, keuangan dan
sikap penerimaan keluarga terdekatnya.
d. Ketidakyakinan atau Ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, ibu sering tidak merasa tidak yakin pada kehamilannya.
Dan hal ini diperparah lagi jika ibu memiliki masalah emosi dan kepribadian.
Meskipun demikian pada kebanyakan ibu hamil terus berusaha untuk mencari
kepastian bahwa dirinya sedang hamil dan harus membutuhkan perhatian dan
perawatan khusus buat bayinya.
e. Perubahan Seksual
Selama trimester pertama keinginan seksual wanita menurun. Hal-hal yang
menyebabkannya berasal dari rasa tidak adaut terjadi keguguran sehingga
mendorong kedua pasangan menghindari aktivitas seksual.

f. Fokus pada Diri Sendiri


Pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering kali pikiran ibu lebih berfokus
kepada kondisi dirinya sendiri, bukan kepada janin. Meskipun demikian bukan
berarti ibu kurang memperhatikan kondisi bayinya. Ibu lebih merasa bahwa janin
yang dikandungnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
g. Stres
Kemungkinan stres yang terjadi pada masa kehamilan trimester pertama bisa
berdampak negatif dan positif, dimana kedua stres ini dapat mempengaruhi
perilaku ibu. Terkadang stres tersebutbersifat instrinsik dan ekstrinsik. Stres
ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti sakit, kehilangan, kesendirian dan
masa reproduksi.
h. Goncangan Psikologis
Terjadinya goncangan jiwa diperkirakan lebih kecil terjadi pada trimester pertama
dan lebih tertuju pada kehamilan pertama.
2. Ketidaknyamanan dan Penatalaksanaan
Masalah Patofisiologi Penanganan
TM I 1. Sering Penyebabnya adalah perubahan 1. Kosongkan saat
buang hormonal, meningkatnya jumlah terasa dorongan untuk
air kecil dan kecepatan darah yang kencing
beredar di tubuh, dan ukuran 2. Perbanyak minum
rahim yang membesar. pada siang hari.
3. kurangi minum di
malam hari untuk
mengurangi nocturia
mengganggu tidur
dan menyebabkan
keletihan.
4. Batasi minum bahan
diuretika alamiah :
kopi, the, cola dengan
caffein
5. Jelaskan tentang
tanda-tanda UTI,
posisi miring ke kiri.
2. keputiha Keputihan saat hamil 1. Tingkatkan
n disebabkan peningkatan kadar kebersihan dengan
estrogen dan aliran darah ke mandi setiap hari
vagina. Cairan tambahan yang 2. Memakai pakaian
keluar dari leher rahim adalah dalam yang terbuat
sisa buangan dari rahim dan dari katun lebih kuat
vagina, bakteri normal dari daya serapnya.
vagina dan sel-sel mati dari 3. Hindari pakaian
dinding vagina. dalam dan pantyhose
yang terbuat dari
nilon.
4. Hindari pencucian
vagina (douching)
5. Gunakan bedak tabur
untuk (polider)
mengeringkan, tetapi
jangan terlalu banyak
/ berlebihan

3. Ngidam Perubahan hormonal membuat 1. Tidak seharusnya


indra penciuman dan perasa menimbulkan
lebih senditif kekhawatiran asalkan
cukup bergizi dan
makanan yang di
inginkan makanan
yang sehat
2. Menjelaskan tentang
bahaya makanan yang
tidak baik
3. Mendiskusikan
makanan yang dapat
di terima yang
meliputi makanan
yang bergizi dan
memuaskan ngidam
atau kesukaan
tradisional
4. Konstipas Hormon progesteron berperan b. Perbanyak konsumsi
i dalam proses relaksasi pada kerja makanan berserat,
otot halus. Peningkatan hormon seperti buah-buahan
ini mengakibatkan gerakan atau dan sayuran.
mobilitas organ pencernaan c. Minumlah cairan
menjadi lambat. Akibatnya, yang cukup banyak.
proses pengosongan lambung Paling tidak 2 liter
jadi lebih lama dan waktu transit dalam sehari.
makanan di lambung meningkat. d. Biasakan buang air
serta gerakan peristaltik usus besar secara rutin
juga melambat sehingga daya pada waktu-waktu
dorong dan kontraksi usus tertentu, seperti di
terhadap sisa-sisa makanan pagi hari. Sebelum
melemah, sisa makanan buang air besar,
menumpuk lebih lama di usus upayakan untuk
dan sulit dikeluarkan. minum air hangat.
e. Lakukan olahraga
ringan, seperti jalan
kaki. Gerakan ini
diharapkan dapat
membantu otot-otot
di saluran
pencernaan untuk
bergerak mendorong
sisa makanan ke
saluran pembuangan.
f. Hindari mengejan
ketika buang air
besar saat tidak ada
dorongan ingin
mengejan.

5. Mual 1. Produksi hormon kehamilan. 1. Hindari bau atau


dan Ketika sel telur yang sudah factor penyebab
muntah dibuahi menempel pada 2. Makan biscuit atau
dinding rahim, tubuh akan roti bakar sebelum
memproduksi hormon bangun dari tempat
human chorionic tidur di pagi hari
gonadotropin (HCG). Hal 3. Makan sedikit tapi
inilah yang menyebabkan sering
mual. 4. Duduk tegak setiap
kali selesai makan
2. Adanya peningkatan kadar
5. Hindari makanan
hormon estrogen.
yang berminyak dan
3. Sensitivitas terhadap aroma berbumbu
atau bau tertentu meningkat. merangsang seperti
terlalu pedas atau
4. Setres
terlalu asam
5. Wanita hamil berisiko 6. Makan makanan
mengalami mual saat hamil kering dengan minum
terutama memiliki riwayat diantara waktu makan
emesis dengan kehamilan 7. Minum-minuman
sebelumnya, mual saat berkarbonat
menggunakan kontrasepsi 8. Bangun dari tidur
yang mengandung estrogen. secara perlahan dan
hindari melakukan
6. Pengkonsumsi obat tablet fe
secara tiba-tiba
9. Hindari menggosok
gigi segera setelah
makan,
10. Makan sedikit tapi
sering

F. Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu
selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang
meliputi 14T yaitu:
1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan. Dalam keadaan normal kenaikan berat badan
ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9
kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg
tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk
mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan
keadaan rongga panggul.
2. Ukur Tekanan Darah. Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila
melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri. Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc.
Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan
gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam
minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan

Usia Kehamilan
Jarak dari simfisis
sesuai minggu
22 – 28 Minggu 24-25 cm

28 Minggu 26,7 cm

30 Minggu 29,5 – 30 cm

32 Minggu 2. M

34 Minggu 32 cm

36 Minggu 33 cm

40 Minggu 37,7 cm

4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan


5. Pemberian Imunisasi TT. Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat
seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada
minggu ke-4.
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Selang Waktu
Imunisasi TT minimal pemberian Lama Perlindungan
Imunisasi TT

TT1 - Langkah awal


pembentukan kekebalan
tubuh terhadap penyakit
Tetanus

TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun

TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun

TT4 12 ulan setelah TT3 10 Tahun

TT5 12 ulan ≥25 Tahun


setelah
TT4

2. Pemeriksaan Hb . Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan


pertama dan minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka
harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr%
atau lebih.
3. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) pemeriksaan dilakukan pada
saat ibu hamil datang pertama kali daambil spesimen darah vena kurang lebih 2 cc.
Apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan.
4. Pemeriksaan Protein urine, dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine
mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala preeklampsi.
5. Pemeriksaan Urine Reduksi, untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif
maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
6. Perawatan Payudara, senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil,
dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
7. Senam Hamil
8. Pemberian Obat Malaria, diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga
kepada bumil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil
apusan darah yang positif.
9. Pemberian Kapsul Minyak Yodium, diberikan pada kasus gangguan akibat
kekurangan Yodium di daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh
kembang Manusia.
10. Temu wicara / Konseling

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS


PADA NY. M USIA 27 TAHUN G2P1A0 USIA HAMIL 10+3 MINGGU
DI PUSKESMAS MUSUK I

PENGKAJIAN:
Tanggal :19 Februari 2019 Jam : 10.00 WIB

IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny M 1. Nama : Tn. D
2. Umur : 27 tahun 2. Umur : 36 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SD 4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa: Jawa
7. Alamat : Desa Musuk 7. Alamat : Desa Musuk

I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG:
Ibu datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
2. KELUHAN UTAMA:
Ibu mengeluh mual
3. Uraian keluhan utama
Ibu mengatakan hamil 10 minggu mengeluh mual pada pagi hari tanpa disertai muntah
4. RIWAYAT KESEHATAN:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu tidak memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit jantung, hipertensi, asma,
diabetes mellitus, dan TBC.
5. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga baik dari pihak ayah maupun ibu tidak memiliki
riwayat penyakit menular seperti : TBC, Hepatitis maupun penyakit menurun seperti :
jantung, diabetes mellitus, dan hipertensi.
6. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 14 tahun Nyeri Haid : tidak pernah
Siklus : 28 hari Lama : 5 - 7 hari
Sifat darah : encer, merah tua Leukhorea : tidak pernah
Banyaknya : Ibu biasa ganti pembalut 2 – 4 kali setiap hari
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) G 2 P 1 A 0
2) Usia kehamilan : 10 +3 minggu
3) HPHT : 09 Desember 2018
4) HPL :16 September 2019
5) Gerak janin : -
6) Keluhan
a) Trimester I : mual
b) Trimester II :-
c) Trimester III :-
7) Riwayat terapi :-
8) Riwayat Alergi : Ibu tidak mempunyai riwayat alergi
9) Kekhawatiran khusus :
Ibu tidak mempunyai kekhawatiran khusus tentang kehamilannya saat ini
10) Imunisasi / TT :
TT 1 :
TT 2 :
11) ANC : 2x
Suplement &
ANC TINDAKAN/
Tanggal Tempat Fe MASALAH
Ke PENDKES
(Jenis & Jml)
1 29-01-2019 BPM B6, ,Multivid Ibu mengatakan  Melakukan
ingin cek pemeriksaan
kehamilan mengunakan pp
test
 Penkes
pemenuhan gizi
ibu hamil
 Penkes tentang
pola istirahat saat
hamil
2 Sekarang PKM Fe Ibu mengatakan  Penkes tentang
mual mengurangi rasa
mual dan muntah
 Penkes tentang
cara mengonsumsi
tablet Fe

c. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:


Kehamilan Persalinan Nifas Kead
Tempat
Tahun Frek KELUHAN Asi anak
UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit
ANC /PENYULIT persalianan eksklusif sekarang
2011 6 Tidak ada 38 P BPM Bidan 2800gram Tidak Tidak Tidak Ya baik
ada ada

7. RIWAYAT KB :
Jenis Lama
Keluhan Alasan dilepas
Kontrasepsi Pemakaian
Suntik +5 tahun menstruasi tidak Ingin menambah anak
teratur

8. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI

Kebutuhan Sebelum Hamil Selama Hamil Keluhan


a. Nutrisi : 1) Frekuensi 3 kali/hari 1) Frekuensi tidak pasti. Setiap habis
1) Makan 2) Jenis makan/minum : 2) Jenis makan/minum : makan ibu selalu
2) Minum a) Nasi ( 3 x @ ½ a) Nasi ( 5 sendok makan) mual.
piring) b) Sayur (beberapa sendok 
b) Sayur (2 x @ ½ ibu lebih banyak ambil
mangkuk) ibu biasa kuah agar bisa dimakan
mengkonsumsi sayur dengan nasi)
hijau (bayam, c) Lauk ( 2 x @ ukuran kecil)
kangkung) ibu saat ini hanya makan
c) Lauk( 3 x @ ukuran sedikit daripada sebelum
sedang) jenis hamil.
bervariasi mulai dari d) Ibu tidak mengkonsumsi
nabati atau pun teh dan susu karna mual
hewani. e) Air putih (8 gelas per hari)
d) Teh (ibu jarang f) Camilan (ibu sedang suka
mengkonsumsi, makanan camilan yang
biasanya 1 minggu 2 pedas dan segar)
– 3 kali) 3) Makanan pantang : tidak ada
e) Air putih (4 – 6 gelas 4) Alergi makan :tidak ada
per hari)
f) Camilan (ibu jarang
makan camilan)
3) Makanan pantang : tidak
ada
4) Alergi makan :tidak ada
b. Eliminasi : 1) Frekuensi : 5-6 kali/hari 1) Frekuensi 6 – 7 kali tidak ada
1) BAK 2) Warna urine : kuning 2) Warna urin : kuning jernih
2) BAB jernih 3) Bau urin : bau khas urin
3) Bau urin : bau khas urin 4) Keluhan BAB : tidak ada
4) Keluhan BAB : tidak ada

c. Istirahat 1) Ibu tidak pernah tidur 1) Ibu tidur siang 1 jam tidak ada
siang 2) Tidur malam 8 jam
2) Tidur malam 8 jam
d. Personal 1) Mandi 2 Kali/hari 1) Mandi 2 Kali/hari Tidak ada
e. Higyene 2) Keramas 3 Kali/ minggu 2) Keramas 3 Kali/ minggu
3) Gosok gigi 2 kali/hari 3) Gosok gigi 2 kali/hari
4) Ganti baju dan pakaian 4) Ganti baju dan pakaian dalam
dalam 2 kali/hari 2 kali/hari
Aktifitas fisik Ibu jarang berolahraga Ibu jarang berolahraga tidak ada
dan Olahraga
g. Pola seksual tidak ada
h. Lingkungan Suami pasien merupakan Suami pasien masih merokok, tidak ada
seorang perokok aktif. namun berusaha tidak didekat
pasien
Kebiasaan - - tidak ada
merugikan

9. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah, usia ibu saat menikah 18 tahun, suami 27 tahun.
2) Pernikahan ini yang ke-1 sah lamanya 9 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;
1) Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : Keluarga sangat mendukung
kehamilan ini. Suami mendampingi dan berperan aktif dalam membantu mengatasi
ketidaknyamanan yang ibu rasakan selama hamil. Selama konseling suami tampak
mendominasi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bidan.
2) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Jika ada masalah ibu biasa mengikuti
kata suami sebagai pengambil keputusan.
3) Ibu tinggal serumah dengan suami.
c. Pengambil keputusan utama dalam keluarga :
Suami mengambil peran sebagai pengambil keputusan utama.
Dalam kondisi emergensi, ibu sering ragu untuk mengambil keputusan sendiri.
d. Orang terdekat ibu : Ibu pasien
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami
e. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : Ibu belum melakukan
upacara apapun dan belum terpikir akan melakukan acara apa pun.
f. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : Ibu ingin bersalin di BPM.
g. Penghasilan perbulan: cukup
h. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini?
Selama hamil ibu belum pernah puasa.
2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
 ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
nakes wanita maupun pria;
 tidak boleh menerima transfusi darah;
 tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
 lainnya : ..................................................................................
i. Tingkat pengetahuan ibu :
1) Hal-hal yang sudah diketahui ibu :
a) Ibu mengetahui cara konsumsi vitamin dan suplemen hamil.
b) Ibu mengetahui bahwa selama kehamilan, ibu tidak disarankan untuk
mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan.
2) Hal-hal yang ingin diketahui ibu : Ibu ingin tahu apa saja yang harus ia lakukan agar
mual yang dirasakan berku rang dan hal apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga
kehamilannya.
j. Lingkungan:
Kebiasaan kontak dengan binatang : Ibu memelihara unggas (ayam )
k. Paparan dengan polutan : Rumah ibu jauh dari pabrik dan jalan raya besar.

II. DATA OBYEKTIF:


1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tekanan darah : 110/70 mmHg
4) Nadi : 86 x/menit
5) Respirasi : 20 x/menit
6) Suhu : 36.6 0C
7) BB Sebelum/ Sekarang : 43 / 43 kg
8) TB : 150
9) LILA : 23.5 cm
10) IMT : 19.1 kg/m2
b. Pemeriksaan Head to toe
1) Kepala
a) Rambut : Hitam,Bersih,tidak berketombe, tidak rontok
b) Muka :Tidak oedema,tidak terdapat cloasmagravidarum
c) Mata
(1) Oedema : Tidak ada oedeme
(2) Conjungtiva : warna merah muda
(3) Sclera : warna Putih
d) Hidung : tidak ada benjolan, tidak ada penumpukan secret.
e) Telinga : bentuk Simetris, tidak ada penumpukan serumen
f) Mulut / gigi / gusi : tidak ada karies dentis, tidak sariawan, gusi dan tidak
epulis, tidak ada pembesaran tonsil
2) Leher
a) Kelenjar Tyroid : tidak ada pembesaran
b) Pembesaran Kelenjar Limfe : tidak ada
c) Pembesaran vena jugularis : tidak ada
3) Dada dan Axila
a) Mammae
(1) Membesar : Payudara membesar
(2) Tumor : Tidak ada
(3) Simetris : bentuk simetris
(4) Areola : Tidak ada hiperpigmentasi
(5) Putting susu :Menonjol
(6) Kolostrum : Belum keluar
(7) Retraksi : Tidak ada
b) Axila
(1) Benjolan : Tidak ada benjolan
(2) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
4) Punggung
a) Pembengkakan : Tidak ada
b) Deformitas tulang belakang : Tidak ada
5) Ektremitas
a) Varices : Tidak ada varices pada kaki kanan dan kiri.
b) Oedema : Tidak terdapat oedema pada tangan dan kaki.
Tangan tidak terdapat oedema
c) Reflek Patela : (+) positif
d) Kuku : Panjang, bersih.
2. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Pembesaran Perut : sesuai usia kehamilan
b) Bentuk perut : Normal
c) Linea Nigra :Ada
d) Strie Albican/ Livide : Tidak ada
2) Palpasi
a) Kontraksi : tidak ada
b) Leopold I : Bagian fundus teraba 2 jari diatas simpisis. Teraba ballotemen (+)
c) Leoplod II – IV : tidak dilakukan
3) Auskultasi : tidak dilakukan
4) TFU Mc Donald: tidak dilakukan
b. Pemeriksaan Panggul
1) Kesan panggul : normal
2) Distansia Spinarum : tidak dilakukan
3) Distansia Kristarum : tidak dilakukan
4) Conjugata eksterna ( Boudeloque) : tidak dilakukan
5) Lingkar Panggul : tidak dilakukan
c. Anogenital
1) Vulva Vagina
a) Varices : tidak ada varices
b) Luka : tidak ditemukan luka/celoid
c) Kemerahan : tidak ada kemerahan
d) Nyeri : tidak ada nyeri
e) Pengeluaran pervaginam : tidak ada
2) Perineum
a) Bekas Luka : tidak ada bekas luka
b) Lain-lain : tidak ada
3) Anus
a) Haemorhoid : Tidak ada haemoroid
b) Lain-lain : Tidak ada
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
a. Hb : 11,2 gr%
b. HbsAg : negative
c. Rapid test : negative
III. Analisis
a. Diagnosa Kebidanan:
Ny M G2P1A0 Umur 27 tahun hamil 10+3minggu hamil normal
2) Masalah :
Ibu mual
3) Kebutuhan :
Memberikan penangan pada mual ibu.

IV. PELAKSANAAN
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan keadaan umum ibu baik,
TD 110/70 mmHg, Nadi 86 x/menit, Suhu 36,6˚C, Respirasi 20 x/menit, pemeriksaan
hed to toe baik, belum teraba ballottement (-) dan Hb 11,2%, HbsAg negative, rapid test
negative.
a. Rasionalisasi
Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh
pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya. Seorang
tenaga kesehatan tidak mungkin akan terus menerus mendampingi dan merawat ibu
hamil, karenanya ibu perlu mendapatkan informasi dan pengalaman yang
berhubungan dengan kehamilannya agar dapat merawat dirinya dengan benar.
(Kuswanti, 2014)
b. Hasil : Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan pada ibu tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu trimester I
khususnya mengenai mual dan muntah.
a. Rasionalisasi
1) Produksi hormon kehamilan. Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel
pada dinding rahim, tubuh akan memproduksi hormon human chorionic
gonadotropin (HCG). Hal inilah yang menyebabkan mual.
2) Adanya peningkatan kadar hormon estrogen.
3) Sensitivitas terhadap aroma atau bau tertentu meningkat.
4) Setres
5) Wanita hamil berisiko mengalami mual saat hamil terutama memiliki riawayat
emesis dengan kehamilan sebelumnya, mual saat menggunakan kontrasepsi
yang mengandung estrogen.

b. Hasil : Ibu telah mengetahui hal perubahan yang saat ini sedang dialami
khususnya tentang mual muntah yang menjadi keluhan utama ibu.
3. Memberikan cara untuk mengurangi ketidaknyamanan yang ibu rasakan saat ini.
a. Rasionalisasi:
1) Hindari bau atau factor penyebab
2) Makan biscuit atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari
3) Makan sedikit tapi sering
4) Duduk tegak setiap kali selesai makan
5) Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang seperti terlalu
pedas atau terlalu asam
6) Makan makanan kering dengan minum diantara waktu makan
7) Minum-minuman berkarbonat
8) Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan secara tiba-tiba
9) Hindari menggosok gigi segera setelah makan,
10) Makan sedikit tapi sering
b. Hasil : Ibu telah mengetahui cara agar rasa nyaman yang diajarkan dan akan
mempraktekkan dengan benar.
4. Menjelaskan tanda bahaya trimester I
a. Rasionalisasi tanda bahaya TM I tentang perdarahan mengarah kepada abortus
kehamilan ektopik (KET), mual muntah yang mengarah kepada hiperemesis
gravidarum, yang mana apabila tidak mendapatkan penanganan segera bisa
mengakibatkan kematian, perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, bengkak
pada wajah dan tangan, ketuban pecah sebelum waktunya.
b. Hasil : Ibu mengerti tanda dan bahaya kehamilan trimester I
5. Memberikan suplemen pada ibu
- Asam folat 1 x 1 Mg
- Vosea 3 x 1 Tab
- Fe 1x 60 mg
Memberitahu cara minum setiap suplemen tersebut agar terserap oleh tubuh.
a. Rasionalisasi:
Obat merupakan bahan yang sangat berpotensi bila digunakan dengan tepat karna
obat dapat mencegah, menyembuhkan penyakit atau mengatasi masalah kesehatan ,
namun sebaliknya jika tidak digunakan dengan tepat obat bukan saja tidak berguna
bahkan bisa merugikan karena obat bahan kimia yang selain memiliki efek terapi
juga dapat menimbulkan efek yang tidak di inginkan (CNN Indonesia, 2018)
b. Hasil : Ibu telah mendapatkan suplemen, tahu bagaimana cara meminumnya dan
bersedia meminumnya.
6. Memberitahu kepada ibu bahwa mual dan muntah merupakan perubahna psikologis
yang terjadi pada ibu hamil TM I. Menyarankan ibu untuk melakukan terapi inhalasi
lemon untuk mengurangi rasa mual.
a. Rasionalisasi: Mual biasanya terjadi pada trimester pertama karena perubahan
hormon kehamilan. Kandungan pada lemon sifat kimiawi dan efek farmakologis
dari Citrus Lemon adalah Asam, sejuk, aromatik, berkhasiat menghilangkan haus,
mengatasi skurvi/skorbut/sariawan (antiscorbutic), mengembalikan fungsi
pencernaan, menurunkan tekanan darah (hipotensif), antioksidan, antibakterial,
antiseptik, menurunkan panas (antipiretik), meningkatkan kekebalan tubuh terhadap
serangan infeksi (Wijayakusuma, 2011).
b. Hasil :
Ibu memahami cara melakukannya dan bersedia melakukannya
7. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan sedikit tapi sering
a. Rasionalisasi
Asupan gizi ibu hamil menjadi faktor penting baik untuk pemenuhan nutrisi ibu
hamil atau pun untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
Ahli gizi merekomendasikan ibu hamil dengan berat badan normal untuk
mengonsumsi 1800 kalori pada trimester pertama, 2200 kalori pada trimester
kedua, dan 2400 kalori pada trimester ketiga Untuk kehamilan persiapan persalinan
dan nifas serta menyusui. Dengan komposisi sebagai berikut :
1) Karbohidrat : Nasi, kentang, sereal, umbi, jagung
2) Protein : Ikan, daging ayam, daging sapi tanpa lemak, kacang-kacangan, tahu,
tempe
3) Zat besi : sayurang hijau, biji-bijian, kurma, lobak, semangka
4) Asam folat : sayur hijau, kacang-kacangan, hati sapi, jeruk, lemon, manga,
tomat
5) Kalsium : susu, keju, yogurt, bayam, dll
6) Serta vitamin
b. Hasil
Ibu bersedia mengkonsumsi makan yang bervariasi
8. Menjelaskan pada ibu untuk menghindari makanan yang terlalu merangsang seperti
terlalu pedas atau terlalu asam
a. Rasionalisasi :
Makanan pedas dapat menyebabklan luka pada lapisan mukosa yang disebut ulkus
gaster atau menyebabkan tukak lambung , sehingga akan menyebabkan mual
b. Hasil : Ibu bersedia mengurangi mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas atau
terlalu asam
9. Menganjurkan pada ibu menjaga personal hygiene
a. Rasionalisasi
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri. Kebersihan
badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan  yang kotor banyak
mengandung kuman-kuman.
1) Cara merawat gigi .
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan penting untuk menjamin pencernaan
yang sempurna. Caranya antara lain : Tambal gigi yang berlubang,Mengobati
gigi yang terinfeksi,Untuk mencegah caries, Menyikat gigi dengan
teratur,Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja, Gunakan
pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa.      
2) Manfaat mandi
- Merangsang sirkulasi
- Menyegarkan
- Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan
- Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
- Air harus bersih
- Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas
- Gunakan sabun yang mengandung antisepti 
3) Perawatan rambut
Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali.
4) Perawatan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau
terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu
dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan
pemijatan keluar setiap kali mandi.
5) Perawatan vagina / vulva
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat
dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:
i. Celana dalam harus kering Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam
vagina
ii. Sesudah bab / bak dilap dengan lap khususf.
b. Hasil
Ibu bersedia menjaga kersihan diri dan memotong kukunya
10. Meganjurkan pada ibu menghindari polutan dan asap rokok
a. Rasionalisasi
karbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat aliran oksigen dan asupan
nutrisi kepada bayi di dalam kandungan. Keterbatasan oksigen dan paparan nikotin
juga bisa memperlambat napas bayi. Selain itu, dapat membuat jantung bayi
berdenyut lebih cepat dan sangat membahayan ibu serta janin
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan kemudian atau jika ibu
mengalami masalah pada kehamilannya.
a. Rasionalisasi:
ANC Merupakan perawatan ibu dan janin selama masa kehamilan penting di lakukan
karena terkait persiapan ibu selama kehamilan dan persalinan, Peluang untuk edukasi
dan promosi kesehatan ibu hamil dapat di lakukan lebih baik, dengan minimal
kunjungan ANC 8 kali (WHO, 2016)
b. Hasil : Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang lagi setelah 1 bulan kemudian atau
jika ibu merasa ada masalah dengan kehamilannya.
12. Mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
a. Rasionalisasi :
Dokumentasi kebidanan adalah bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan
komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam
melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk kepentingan klien, tim kesehatan,
serta kalangan bidan sendiri (Hidayat, 2009).
a. Hasil : Asuhan pada Ny M telah didokumentasikan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan uraian asuhan yang telah dilakukan pada Ny M usia 27 tahun G2P1A0 usia
kehamilan 10+3 minggu, penulis tertarik membahas untuk membahas beberapa hal yakni Mual
yang dialami ibu hamil, paparan asap rokok pada ibu hamil, pola tidur pada ibu hamil dan
olahraga pada ibu hamil.

Dalam menentukan prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan
prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga
komponen dalam metode USG.

Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

1. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

2. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan


kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.

Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, penulis lakukan bersama suami
dalam diskusi penentuan prioritas masalah di Polindes Pusporenggo Puskesmas Musuk I. Dimana, suami
yang hadir memberikan skornya terhadap tiap masalah yang ada.

USG
NO. PRIORITAS MASALAH RANKING
U S G

1. Mual Pada Ibu Hamil 5 5 4 I

Kurang mengkonsumsi Menu gizi


2. 4 3 5 II
seimbang

3 Paparan Asap Rokok 3 3 3 III

4 Personal Hygiene 2 2 2 IV

Ket:

5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
Dari matriks di atas, dapat mengambil kesimpulan bahwa, masalah kesehatan yang akan
diselesaikan dari peringkat 1 yaitu Mual pada ibu hamil, selanjutnya pemenuhan nutrisi,
berikutnya adalah paparan asap rokok dan terakhir personal hygiene.
b. Mual pada ibu hamil

Berdasarkan hasil anamneses , ibu mengeluh kan bahwa sejak 1 hari yang lalu mengalami
mual dan berkurang nafsu makan. Hal ini dapat menggangu proses kehamilan dan membuat
ketidaknyaman pada ibu hamil. Menurut Dr. Marjorie Greenfield, sekitar 70 persen perempuan
mengalami mual di awal kehamilannya, dan sekitar 50 persen mengalami muntah.
Mual (nause) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
didapatkan pada kehamilan trimester 1.Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu dari
hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah
terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% terjadi pada multigravida.
Emesis gravidarum terjadi karena adanya produksi hormon kehamilan. Ketika sel telur yang
sudah dibuahi menempel pada dinding rahim, tubuh akan memproduksi hormon human
chorionic gonadotropin (HCG). Hal inilah yang menyebabkan mual. Adanya peningkatan kadar
hormon estrogen, Sensitivitas terhadap aroma atau bau tertentu meningkat, Setres, Wanita hamil
berisiko mengalami mual saat hamil terutama memiliki riawayat emesis dengan kehamilan
sebelumnya, mual saat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Penanganan ibu emesi gravidarum dapat dengan hindari bau atau faktor penyebab, Makan
biscuit atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari, makan sedikit tapi sering,
uduk tegak setiap kali selesai maka, hindari makanan yang berminyak dan berbumbu
merangsang seperti terlalu pedas atau terlalu asam, makan makanan kering dengan minum
diantara waktu makan, inum-minuman berkarbonat, bangun dari tidur secara perlahan dan
hindari melakukan secara tiba-tiba, hindari menggosok gigi segera setelah makan, penekanan
titik P6 membantu meningkatkan keseimbangan yang ada dalam tubuh. Penekanan titik P6 dapat
memicu pelepasan beberapa senyawa kimia di otak seperti melepaskan hormone endorphin. Hal
ini dapat membantu meringankan gejala mual pada ibu hamil. Menganjurkan ibu memuinum air
rebusan jahe karena zat kimia yang terdapat dalam jahe dapat mempengaruhi syaraf, lambung
dan usus untuk mengurangi mual serta jahe mengandung gingerol yang mampu memblok
serotonin, yaitu senyawa yang menyebabkan perut berkontraksi, sehingga menimbulkan mual.
c. Pemenuhan nutrisi ibu
hamil
Berdasarkan keluhan ibu selama 1 minggu tidak mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan
ibu hamil trimester 1, maka di perlukan edukasi pentingnya penuham gizi seimbang. Gizi
seimbang pada ibu hamil adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara
teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi pada
ibu hamil. Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia
kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut
merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil

Hal
bahaya
yang
dapat di

timbulkan jika tidak di penuhinya nkeutuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu, Mal nutrisi,
dehidrasi, anemia, BBLR, keguguran, cacat lahir.

d. Paparan Asap Rokok


Terhadap Ibu Hamil

Berdasarkan hasil anamnesis ibu, ditemukan pernyataan bahwa dilingkungan ibu terdapat
perokok aktif yakni suami ibu sendiri. Hal ini merupakan suatu hal hal berbahaya bagi kehamilan
ibu yang jarang disadari oleh ibu sendiri, keluarga,
Karbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi
kepada bayi di dalam kandungan. Keterbatasan oksigen dan paparan nikotin juga bisa
memperlambat napas bayi. Selain itu, dapat membuat jantung bayi berdenyut lebih cepat dan
sangat membahayan ibu serta janin

Ibu hamil yang terpapar dengan asap rokok sangat beresiko melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah. Penelitian ini telah dilakukan oleh Huang dkk (2017) dalam jurnalnya yang
berjudul “The Effects of Maternal Smoking Exposure During Pregnancy On Postnatal Outcomes
: A Cross Sectional Study” Dalam penelitian ini sebayak 278 wanita hamil trimester I menjawab
interview berdasarkan sebuah quisioner terkait paparan rokok selama kehamilan yang telah
divalidasi oleh enam ahli. Beberapa pertanyaan yang ditanyakan diantaranya :

1. Apakah anda merokok saat hamil ?

2. Apakah suami anda merokok ?

3. Apakah keluarga anda merokok ?

4. Apakah anda terpapar asap rokok dalam lingkungan lain (tempat kerja, pasar, dll) ?

Sebanyak 7.2 % subjek merupakan perokok aktif, 40.6 % merupakan perokok pasif, dan
sisanya adalah wanita yang bebas dari asap rokok. Pada ibu hamil yang mendapatkan paparan
rokok ditemukan berat badan lahir lebih rendah dibandingkan dengan berat badan bayi yang
tidak terpapar asap rokok selama dikandungan. Perokok aktif akan melahirkan bayi yang yang
lebih rendah dibandingkan dengan perokok pasif. Hal ini diduga akibat sistem pernapasan janin
yang masih bergabung dalam sistem pernapasan ibu. Sehingga zat yang terhirup oleh ibu juga
akan terhirup oleh janin dalam kandungan melalui plasenta. Keterbatasan dari penelitian ini
adalah masih belum dipaparkan dengan jelas klasifikasi dari paparan asap rokok pada ibu hamil,
misaalnya lama ibu berada dalam lingkungan perokok atau pun berapa banyak konsumsi rokok
orang-orang terdekat ibu.

e. Personal Hygiene

Dari hasil pemeriksaan fisik di dapat kan kondisi kuku ibu yang panjang, hal ini dapat
membahayakan. Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh,
untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri
atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal
kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna warna
merah muda.
Penyakit yang dapat timbul melalui kuku yang kotor seperti diare, cacingan, infeksi.

KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTIK


Sebelum melakukan asuhan kebidanan penulis terlebih dahulu melakukan informed
consent p a d a i b u d a l a m b e n t u k   komunikasi yang kepada ibu dan keluarga
sehingga saat pengumpulan data ibu bersedia memberikan informasi penting tentang kondisi
kesehatannya. Cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
Keluhan mual yang di rasakan sejak 1 minggu yang lalu membuat ibu kehilangan nafsu
makan, dalam hal ini penulis menganjurkan tetap memgkonsumsi makanan dan mengajarkan
teknik mengurangi rasa mual dengan mengkonsumsi air rebusan jahe dan penekanan titik
akurpresure P6 di lakukan 3 kali sehari, selama 30 menit.
Pemberian terapi NY. M Usia 27 tahun G2P1A0 UK 10 +3 minggu dengan Mual diberikan
tablet FE, merupakan bertentangan dengan teori yang mengatakan Absorpsi Fe melalui saluran
cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya
makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel
mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah menjadi
ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara
transferin, atau diubah menjadi feritin dan di simpan dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila
cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak Fe di ubah
menjadi feritin. Setelah di absorpsi, Fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ),
suatu beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke
sumsum tulang dan depot Fe. Indikasi : Sediaan Fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan
pengobatan Anemia defisiensi Fe. Penggunaan diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan
penyakit penimbunan besi dan keracunan besi. Serta memberikan efek samping Intoleransi
terhadap sediaan oral, Gejalanya: mual dan nyeri lambung, konstipasi, diare dan  kolik.
Gangguan ini dapat dikurangi dengan mengurangi dosis atau  dengan pemberian sesudah makan,
walaupun dg cara ini  absorpsi dapat berkurang

CRITICAL APPRAISAL

HOLISTIC ASSESSMENT OF WOMEN WITH HYPEREMESIS GRAVIDARUM : A


RANDOMISED CONTROLLED TRIAL

A. Apakah Hasil Penelitian Valid?


1. Apakah pasien pada penelitian dirandomisasi?
Ya, penelitian tersebut bersifat random. Hal ini dijelaskan pada beberapa bagian
diantaranya :
Judul penelitian : Holistic Assessment Of Women With Hyperemesis Gravidarum : A
Randomised Controlled Trial
2. Abstrak ( halaman 1 baris ke-5 ) : Abstrak bagian metode penelitian : Bagian metodhe
dari abstrak - : his was a randomized clinical trial in which 100 pregnant women
with nausea and vomiting who had eligibility criteria were randomly divided into
intervention and control groups based on four- and six-random block sampling
method.
3. Apakah semua pasien yang masuk dalam kelompok control dan eksperimen
dicatat dengan benar dan dikaitkan dengan kesimpulannya?
Ya, pasien dalam kelompok control maupun kelompok eksperimen dicatat dengan
benar dan dikaitkan dengan hasil baik yang primer maupun sekunder. Hal ini
dibuktikan pada data awal penelitian, dicatat secara lengkap pada halaman 6 tabel 2
yang berisikan karakteristik subjek penelitian mulai dari usia ibu, pendidikan , satatus
pekerjaan, suami perokok, pendapatan.
4. Apakah follow-up kepada pasien cukup panjang dan lengkap?
Ya, pasien di follow up dengan jela Penelitian ini adalah uji klinis acak yang dilakukan
pada 100 orang wanita hamil dengan NVP yang dirujuk ke pusat kesehatan-medis kota
Birjand, Iran. Ini hamil wanita mengalami mual ringan hingga sedang, dengan atau
tanpa muntah dan kehamilan enam sampai 16 minggu, kehamilan tunggal, tanpa
tanda-tanda aborsi yang mengancam dan gangguan lainnya . Hal ini dijelaskan pada
halaman 2 penelitian bagian design penelitian.

5. Apakah pasien dianalisis di dalam grup di mana mereka dirandomisasi?


Ya, pasien yang dianalisis disetiap kelompok baik control maupun intervensi. Hal
yang dianalisis meliputi berat badan ibu hamil dan BMI nya serta kualitas tidur. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan pada halaman 4 bagian sampel.
The participants in both study groups must had the advantage of receiving nutritional
recommendations as well as recommendations relating to lifestyle changes which
were proven to control nausea and vomiting; hence, recommendations were
presented both in printed form and orally to all participants. Two groups of
participants were asked to follow the nutritional recommendations and lifestyle
changes, and when they felt nauseated, they had to drop two drops (10) of the
solution on the cotton, and keep it in distance of 3cm of their nose, and then breathe
three times deeply through the nose (14). If necessary, they had to repeat it five
minutes later (15). It should be noted that the cottons given to the participants were
in the same size

6. Apakah pasien, klinisi, dan peneliti blind terhadap terapi?


Ya, baik penelitiatau pun pasien sama sama pada awalnya tidak tahu dimana akan
diletakkan sebab metode yang digunakan adalah metode probabilitas. Hal ini
dijelaskan pada halaman 3.
For allocation concealment, dark and similar packaged containers sequentially
numbered from one to 100 were used. It was executed by a person uninvolved in the
study. The containers in the intervention group contained 10 cc of lemon oil,
produced in Tabriz Pharmaceutical Nanotechnology Research Center. The essential
oil was prepared form the lemon peel and in solvent distillation method and almond
oil was used as a carrier oil. To make placebo, the colors of carrots (for being in the
same color with lemon oil) was used in combination with almond oil. The researcher
and participants were unaware of the content of the containers.
7. Apakah grup pasien diperlakukan sama, selain dari terapi yang diberikan?
Ya, setiap grup mendapat intervensi yang sama yakni ANC nrmal yang diberikan
oleh bidan maupun dokter obsgyn. Hal ini sesuai dengan penjelasan pada halaman 3.
Participants in the CG and in the IG had regular meetings with health providers
(midwives, obstetricians and family physicians) during pregnancy.

8. Apakah karakteristik grup pasien sama pada awal penelitian?


Ya, karakteristik pasien sama. Sebab pada awal penelitian subjek penelitian sudah
dibatasi dengan jelas oleh adanya karakter inklusi agar dapat menjadi subjek
penelitian. Selain itu data juga dibuktikan pada awal tabel 1 halaman 4 yang
menunjukkan bahwa karakteristik pasien baik dalam kelompok intervensi adalah
sama.
68
B. Apa Hasil dari Penelitian Tersebut ?
1. Apakah hasil penelitian penting?

Seberapa penting hasil penelitian ini? Penting


Alasan :
Penelitian ini penting sebab dapat
menjadi referensi dalam memberi asuhan
pada ibu hamil

Seberapa tepat estimasi dari efek terapi? Tepat


Alasan :
 Dalam uji coba itu, terjadi
peningkatan mual
 Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa 40% wanita digunakan aroma
lemon untuk meringankan NVP, dan
26,5% dari mereka yang
memilikinya menggunakannya
disebutkan efektif

interventio Control
n

Received treatment 34 21

No treatment 16 29

50 50

CER 50/50+50 0,5

69
control event rate
c/c+d

EER 34/34+21 0,6


experiment event rate
a/a+b

RRR = CER-EER / 0.5-0,6/0,5 0,2 Kemungkinan subjek terapi


CER inhalasi lemon mengurangi
relative risk mual muntah lebih efektif 20
% kali dibanding dengan
subjek kontrol.

RRI = ( EER – CER 1) (0.6- 0.2 Bila melakukan terapi inhalasi


/ CER 0.5)/0.5 lemon dapat menurun hingga
relative risk increase 20% dibandingkan dengan
insidensi pada kelompok
kontrol (RR tidak> 50 %
sehingga tidak menunjukkan
perubahan signifikan secara
klinis.

ARI = CER – EER 0.5-0.6 -0.1 Apabila terapi inhalasi lemon


absolute risk increase digunakan akan menurunkan
mual muntah sebanyak 10%

NNT = 1 / ARI 1 1/-0.1 10 Kita memerlukan 10 pasien


number need to treat yang melakukan inhalasi lemon
untuk mengurangi rasa mual
muntah

95% CI +/- 1,96 0.39 Rentang kepercayaan (CI) tidak


√[CER x melampaui angka 1, ini berarti

70
(1-CER)/ nilai NTT pada penelitian ini
#pasien bermakna.
kontrol +
EER x (1-
EER)/ #
pasien
eksperimen
]

71
2. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?

Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?


Apakah karakteristik pasien kita sangat Tidak
berbeda dibandingkan pasien pada Alasan :
penelitian sehingga hasilnya tidak dapat Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada
diterapkan? pasien kita dengan mempertimbangkan
beberapa hal diantaranya kemampuan ibu
dalam melakukan terapi.

Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di Ya


tempat kerja kita? Alasan :
Hasil penelitian cocok jika dilakukan di
lingkungan praktek lahan. Khususnya
pada pasien yang kami angkat. Sebab
dilingkungan ibu tinggal mudah di
dapatkan buah lemon dan caranya sangat
mudah dilakukan dan baiayanya tidak
terlalu mahal.

Apa kemungkinan benefit dan harm dari Benefit :


terapi tersebut? Dilihat dari jurnal, inhalasi lemon
memiliki manfaat atau keuntungan yang
sangat banyak untuk tubuh. Selain
menurangi efek mual pada ibu hamil,
lemon juga dapat mengobati pada kasus
batuk ringan pada ibu hamil

72
Metode I: f Risiko terhadap pasien kita, relatif
terhadap pasien pada penelitian.

Diekspresikan dalam bentuk desimal:


10,0

NNT/f = 10/1 = 10

Makna :
Kita membutuhkan 10 pasien yang
diobati untuk menghindari seorang dari
pasien emesis gravidarum .

Metode II: 1/ (PEERxRRR) PEER (patient’s expected event rate)


adalah event rate dari pasien kita bila
mereka menerima kontrol pada penelitian
tersebut

1/ (PEERxRRR) = 1/(0.6x0,2)= 8

Makna :
Kita membutuhkan 8 pasien yang diobati
untuk menghindari seorang dari emesis
gravidarum

Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?


Apakah kita dan pasien kita mempunyai Dengan telaah jurnal penelitian ini
penilaian yang jelas dan tepat akan value tentunya kita (bidan) akan mempunyai

73
dan preferensi pasien kita? penilaian yang jelas dan tepat akan value
dan preferensi pasien kita karena inhalasi
lemon telah terbukti memiliki persentase
yang lebih besar untuk mengurangi emesi
pada ibu hamil. Tetapi untuk penilaian
pasien terhadap value dan preferensinya
itu tergantung pada pilihan dari pasien itu
sendiri, apakah pasien suka dengan aroma
lemon ataukah pasien memilih
menggunakan option lain yang mungkin
juga dapat membantu mengurangi
emesis.
Apakah value dan preferensi pasien kita Seperti yang telah dijelaskan di atas
dipenuhi dengan terapi yang akan kita bahwa value dan preferensi pasien
berikan? terhadap penggunaan lemon itu
tergantung pada pilihan dari pasien itu
sendiri.

74

Anda mungkin juga menyukai