Anda di halaman 1dari 25

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS


PADA NY. A USIA 28 TAHUN G3 P2 A0 USIA HAMIL 30 MGG
DI PUSKESMAS MUSUK I BOYOLALI

A. PENGKAJIAN:
Tanggal : 19 Februari 2019 Jam : 09.00 WIB
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny A 1. Nama :Tn. A
2. Umur : 28 th 2. Umur : 37 th
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMP 4. Pendidikan : Perguruan Tinggi
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : PNS
6. Suku bangsa: Jawa 6. Suku Bangsa: Jawa
7. Alamat : Mriyan, Musuk

I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan kadang-kadang sakit punggung
Uraian keluhan utama : Ibu mengatakan sudah sekitar 2 minggu mengalami
sakit punggung
RIWAYAT KESEHATAN:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita : Ibu tidak sedang
menderita penyakit apapun ( seperti gula, asam urat, jantung, penyakit kuning,
dan lainnya).
Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) : Keluarga
tidak sedang/ memiliki riwayat penyakit apapun ( seperti gula, asam urat,
jantung, penyakit kuning, dan lainnya).

RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 12 tahun Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : 27 hari Lama : 5-6 hari
Warna darah : kehitaman Leukhorea :-
Banyaknya : lebih kurang per 6 jam ganti pembalut (tidak penuh)
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) G3 P2A0
2) Usia kehamilan : 30 mg
3) HPHT :15 -10-2012
4) HPL : 22-02-2016
5) Gerak janin :
 Pertama kali : ibu mengatakan kira kira meraskan gerakan janin
pertama kali saat usia kehamilan 4 bulan
 Frekuensi dalam 12 jam : lebih dari 10 kali
6) Tanda Bahaya : Tidak Ada
7) Keluhan :
Trimester I : Mual
Trimester II : Pusing
Trimester III : Sakit punggung
8) Riwayat terapi : Ibu tidak mengonsumsi obat apapun selain yang
diberikan petugas kesehatan seperti penambah darah dan vitami
9) Riwayat Alergi: Ibu tidak memiliki riwayat alergi apapun baik dalam
bentuk obat maupun makanan
10) Kekhawatiran khusus : ibu memiliki kekhawatiran kan posisi bayinya
yang masih letak lintang
11)Imunisasi / TT : Lengkap
12) ANC : 6 x
ANC Suplement & Fe
Tanggal Tempat MASALAH TINDAKAN/PENDKES
Ke (Jenis & Jml)
1 13-09-2018 PKM B6, BC Mual dan konseling buku KIA hal 1-
muntah 6
2 23-10-2018 PKM Antasid , B6, Mual dan konseling buku KIA hal 7-
Asam Folat pusing 13

3 27-11-2018 PKM FE, Asam Folat Tidak ada Konseling buku KIA hal
14 - 18
4 26-12-2018 PKM Fe, Asam Folat Tidak Ada Konseling buku KIA hal
28 – 35

5 3-01-2019 PKD Fe, Kalk Tidak Ada Konseling buku KIA hal 8
-10
6 13-02-2019 PKM Fe, kalk Tidak Ada Konseling buku KIA hal
10 - 12

c. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:


Kead
anak
Kehamilan Persalinan Nifas
sekara
ng
Tahun KELUHA Tempat
Frek N persalian Asi
Penolo Penyu Penyu
AN / UK Jenis an JK/ BB IMD eksklu
ng lit lit
C PENYUL sif
IT
2012 8 tidak ater Nrm BPM Bida P/350 tida tid tida tida hidu
ka ada m l n 0 k ak k k p7
li ada ada tahu
n
2016 8 tidak ater nrm BPM Bida P/350 Tid iya Tid tida hidu
ka ada m l n 0 ak ak k p3
li ada ada ada tahu
n

2. RIWAYAT KB : tidak pernah


Rencana Setelah Melahirkan : IUD
3. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI:
Kebutuhan Sebelum Hamil Selama Hamil Keluhan
a. Nutrisi : 1) Frekuensi 3 kali/hari 1) Frekuensi tidak pasti. tidak ada
1) Makan 2) Jenis makan/minum : 2) Jenis makan/minum : keluhan, ibu
2) Minum a) Nasi (3 x @1 a) Nasi (4 x @1 piring) hanya makan
piring) b) Sayur (2 x @1 sedikit lebih
b) Sayur (2 x @1 mangkuk) ibu biasa banyak saat
mangkuk) ibu biasa mengkonsumsi sayur trimester 3
mengkonsumsi hijau (bayam, ini
sayur hijau (bayam, kangkung) dan
kangkung) dan berbagai jenis
berbagai jenis sayuran
sayuran c) Lauk ( 3 x @ ukuran
c) Lauk ( 3 x @ sedang) jenis
ukuran sedang) bervariasi mulai dari
jenis bervariasi nabati atau pun
mulai dari nabati hewani.
atau pun hewani. d) Teh (ibu jarang
d) Teh (ibu jarang mengkonsumsi,
mengkonsumsi, biasanya 1 minggu 2
biasanya 1 minggu – 3 kali)
2 – 3 kali) e) Susu ibu hamil
e) Air putih (4 – 6 mengkonsumsi 1 kali
gelas per hari) di pagi hari
f) Camilan (ibu jarang f) Air putih (4 – 6 gelas
makan camilan) per hari)
3) Makanan pantang : tidak g) Camilan (buah)
ada 3) Makanan pantang : tidak
4) Alergi makan : tidak ada ada
4) Alergi makan : tidak ada
b. Eliminasi : 1) Frekuensi : 5-6 kali/hari 1) Frekuensi 6 – 7 kali tidak ada
1) BAK 2) Warna urine : kuning 2) Warna urin : kuning
2) BAB jernih jernih
3) Bau urin : bau khas urin 3) Bau urin : bau khas urin
4) Keluhan BAB : tidak 4) Keluhan BAB :
ada kehitaman
c. Istirahat 1) Ibu tidak pernah tidur 1) Ibu tidur siang 1 jam tidak ada
siang 2) Tidur malam 8 jam
2) Tidur malam 8 jam
d. Personal 1) Mandi 2 Kali/hari 1) Mandi 2 Kali/hari Tidak ada
e. Higyene 2) Keramas 3 Kali/ 2) Keramas 3 Kali/ minggu
minggu 3) Gosok gigi 2 kali/hari
3) Gosok gigi 2 kali/hari 4) Ganti baju dan pakaian
4) Ganti baju dan pakaian dalam 2 kali/hari
dalam 2 kali/hari

Aktifitas Ibu aktif mengerjakan Ibu aktif mengerjakan tidak ada


fisik dan pekerjaan rumah pekerjaan rumah
Olahraga ibu tidak pernah olahraga Ibu melakukan jalan – jalan
pagi sekitar 20-30 menit
sekitar rumah
g. Pola ibu mengatakan seminggu ibu mengatakan seminggu ± tidak ada
seksual ± 3 kali 2 kali dan sperma tidak
dimasukkan
h. Lingkunga dalam rumah ibu tidak ada dalam rumah ibu tidak ada tidak ada
n yang merokok yang merokok

Kebiasaan tidak ada yang tidak ada yang tidak ada


merugikan mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi alkohol, obat
obat – obatan, napza – obatan, napza maupun
maupun melaukan aktivitas melaukan aktivitas yang
yang berlebihan berlebihan

4. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah, umur waktu menikah : 21 th.
2) Pernikahan ini yang ke 1, sah lamanya hampir 7 th
3) Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : suami perhatian
terhadap istri, kadang mengantar untuk periksa, menanyakan vitamin
sudah diminum belum.
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : ibu apabila ada masalah
selalu berbagi dengan suami untuk menemukan pemecahan masalah
bersama
d. Ibu tinggal serumah dengan : suami
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, suami yang mengambil keputusan.
f. Orang terdekat ibu adalah suami
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada
h. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : ibu ingin
melahirkan di tempat bidan
i. Penghasilan perbulan : ibu merasa cukup dengan penghasilannya dan
tidak berkenan untuk menyebutkan nominal
j. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini : tidak
k. Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan : ibu dapat menerima segala
bentuk pelayanan ksehatan yang diberikan oleh nakes
l. Tingkat pengetahuan ibu :
Ibu sudah mengetahui tentang tanda – tanda bahaya kehamilan untuk ibu
hami trimester III
m. Lingkungan:
Kebiasaan kontak dengan binatang : tidak ada.
n. Paparan dengan polutan : rumah jauh dari lingkungan industri, jalan
Raya.
5. Skor poedji rochyati :2
II. DATA OBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik Tensi : 120/80 mmHg
2) Kesadaran : Composmentis Nadi : 84 kali/menit
3) Suhu /T : 36,8°C RR : 18 kali/menit
4) BB Sebelum/ Sekarang: 58 kg/ 69 kg
Kenaikan BB :11 kg
5) TB : 159 cm
6) LILA : 27 cm
7) IMT :
Sebelum hamil : 22 (Normal)
sesudah hamil : 28 (Normal)

b. Pemeriksaan Head to toe


1) Kepala
a). Rambut : Hitam,Bersih,tidak berketombe, tidak rontok
b). Muka :Tidak oedema, tidak pucat, terdapat cloasma
gravidarum
c). Mata
1) Oedeme : Tidak ada oedeme
2) Conjungtiva : warna merah muda
3) Sclera : warna Putih
d). Hidung : tidak ada benjolan, tidak ada penumpukan secret.
e). Telinga : bentuk simetris, tidak ada penumpukan serumen
f). Mulut / gigi / gusi : tidak ada karies dentis, tidak
sariawan, gusi dan tidak epulis
2) Leher
a). Kelenjar Tyroid : tidak ada pembesaran
b). Pembesaran Kelenjar Limfe : tidak ada
c). Pembesaran vena jugularis : tidak ada
3) Dada dan Axila
a). Mammae
(1) Membesar : Payudara membesar
(2) Tumor : Tidak ada
(3) Simetris : bentuk simetris
(4) Areola : Hiperpigmentasi
(5) Putting susu : Menonjol
(6) Kolostrum : Belum keluar
b). Axila
(1) Benjolan : Tidak ada benjolan
(2) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
4) Punggung
a). Pembengkakan : Tidak ada
b). Deformitas tulang belakang : Tidak ada
5) Ektremitas
a). Varices : Tidak ada varices pada kaki kanan dan kiri.
b). Oedema : Terdapat oedema pada tangan dan kaki.
Tangan tidak terdapat oedema
c). Reflek Patela : (+) positif
d). Kuku : Tidak pucat, bersih.
c. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
1) Abdomen
a). Inspeksi
(1) Pembesaran Perut : sesuai usia kehamilan
(2) Bentuk perut : melebar kiri dan kanan
(3) Linea alba / nigra : terdapat linea nigra
(4) Strie Albican/ Livide : terdapat striae albican
b). Palpasi
(1) Kontraksi : tidak ada
(2) Leopold I :Bagian fundus teraba tahanan memanjang.
(3) Leoplod II :Bagian kanan teraba lunak, kurang bundar
dan kurang melenting, bagian kiri teraba keras, bulat dan
melenting
(4) Leopold III :Bagian bawah teraba kosong
(5) Leopold IV : bagian terendah kosong belum masuk PAP
c). TFU MC. Donald : 24 CM
d). TBJ :1860 gram
e). Auskultasi : (+) 142 x/menit (teratur)
2) Pemeriksaan Panggul
a). Kesan panggul : normal
b). Distansia Spinarum : tidak dilakukan
c). Distansia Kristarum : tidak dilakukan
d). Conjugata eksterna ( Boudeloque) : tidak dilakukan
e). Lingkar Panggul : tidak dilakukan
3) Anogenital
a). Vulva Vagina
(1) Varices : tidak ada varices
(2) Luka : tidak ditemukan luka/celoid
(3) Kemerahan : tidak ada kemerahan
(4) Nyeri : tidak ada nyeri
(5) Pengeluaran pervaginam : tidak ada
b). Perineum
(1) Bekas Luka : tidak ada bekas luka
(2) Lain-lain : tidak ada
c). Anus
(1) Haemorhoid : Tidak ada
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG tanggal 3 Februari 2018 oleh bidan
Bokong
BPD : 0,75 mm
WT :1440 gram
Edd : 05 – 05 – 2019

III. Analisis
Diagnosa Kebidanan:
Ny A usia 28 tahun G3P2A0 uk 30 minggu Hamil normal
Janin tungal hidup intra uteri, presentasi kepala, bagian terendah
belum masuk PAP

IV. PELAKSANAAN
Tanggal 19 Februari 2018 Jam 09.00 WIB
1. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan.
a. Rasionalisasi :
Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk
berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan dan pengalaman
yang berhubungan dengan kehamilannya. Seorang tenaga
kesehatan tidak mungkin akan terus menerus mendampingi dan
merawat ibu hamil, karenanya ibu perlu mendapatkan informasi
dan pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya agar
dapat merawat dirinya dengan benar. (Kuswanti, 2014).
b. Hasil : Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan kepada ibu ketidaknyamanan TM III khusus nya
nyeri punggung

a. Rasionalisasi : Nyeri punggung merupakan salah satu hal


umum yang paling banyak dialami oleh ibu hamil trimester
ketiga. Nyeri punngu terasa lebih mengganggu saat berdiri,
berjalan atau membungkuk ke depan. Kondisi ini terjadi akibat
bertambahnya beban di perut dan tubuh, yang kemudian
membuat struktur tulang punggung berubah. Hal lain yang
juga bisa menyebabkan munculnya nyeri punggung adalah
perubahan hormon dan stres. Saat hamil, ligamen yang
menghubungkan antara tulang dan sendi mengalami
pelonggaran karean perubahan hormon yang menyiapkan
tubuh untuk proses persalinan. Akibat ligamen yang longgar
ini, keseimbangan tubuh terganggu dan memicu nyeri.
Sementara saat stres, terjadi ketegangan otot dan iritasi pada
beberapa bagian tubuh secara alamiah. efek ketegangan otot
ini adalah rasa kaku dan nyeri di bagian punggung.

b. Hasil : ibu paham dan sudah merasa lega


3. Mengajarkan ibu teknik mengurangi rasa nyeri punggung pada
ibu.
a. Rasionalisasi : Cara mentarasi nyeri punggung, perbaiki postur
tubuh, pakai alas kaki yang tepat, beri pijatan, olah raga
ringan, akurpresure, kompres punggung
b. Hasil : ibu bisa mempraktekkan dan bersedia melakukan
dirumah.
4. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di
trimester III yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala yang
hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari tangan,
keluar cairan pervaginam, gerakan janin yang tidak terasa dan
nyeri perut hebat serta mengingatkan ibu untuk segera
memberitahu bidan atau datang ke pelayanan kesehatan apabila
merasakan hal-hal tersebut.
a. Rasionalisasi : Menurut Kusmiyati, dkk (2009) ketika
bidan mengikuti langkah-langkah proses manajemen
kebidanan, bidan harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya
ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi, dapat mengakibatkan
kematian ibu. Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus
mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda
bahaya ini, dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan
segera jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut.
b. Hasil : Ibu memahami tentang tanda bahaya yang dijelaskan
serta bersedia untuk segera menghubungi bidan atau datang ke
pelayanan kesehatan apabila ia mengalami salah satu dari
tanda bahaya tersebut.
5. Memberikan suplemen pada ibu.
Fe 1X1 (XXX)
Kalk 1X1 (XXX)
a. Rasionalisasi:
Pemberian Fe penting pada ibu agar tidak anemia. Anemia dalam
kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan
bagi ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan
resiko terjadinya perdarahan postpartum (Proverawati, Atikah,
2009). WHO merekomendasikan agar setiap ibu hamil
mengkonsumsi suplementasi Fe 60 mg perhari selama 6 bulan
(Husin, 2014). Suplementasi kalsium melalui makanan yang
dianjurkan merupakan salah satu upaya untuk penanggulangan dan
pencegahan terjadinya kenaikan darah pada ibu hamil yang pada
akhirnya dapat membantu menurunkan AKI dan memberi
cadangan kalsium yang cukup pada janin (Permaesih, dkk, 1999).
Dosis yang direkomendasikan untuk suplemasi kalsium ibu hamil
adalah 1000mg/hari
b. Hasil : Ibu telah mendapatkan suplemen dan bersedia
meminumnya.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu
atau jika ibu mengalami masalah pada kehamilannya.
Rasionalisasi: Kunjungan antenatal minimal 2 kali merupakan
salah satu upaya untuk menurunkan komplikasi yang berhubungan
dengan kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan bayi baru
lahir (Depkes, 2005)
Hasil : Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang lagi setelah 2
minggu atau jika ibu merasa ada masalah dengan kehamilannya.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis akan menguraikan mengenai pengelolaan


kasus pada Ny.A usia 28 tahun G3 P2 A0 usia hamil 30 minggu menggunakan
asuhan Varney, rasionalisasi pada penatalaksanaan dan telaah jurnal yang
berkaitan dengan asuhan yang diberikan. Pembahasan ini bertujuan agar nantinya
dapat diambil suatu kesimpulan, pemecahan masalah, kesenjangan yang ada dan
ketepatan pemberian asuhan sesuai dengan telaah jurnal yang ada, sehingga tindak
lanjut dalam penerapan asuhan kehamilan dapat dilakukan dengan tepat, efektif
dan efisien.
Pada pengkajian kasus ini diperoleh data subyektif ibu hamil Ny.A ibu
mengatakan ini kehamilannya yang ketiga, tidak pernah mengalami keguguran
dan melahirkan 2 kali, ibu mengatakan usianya 28 tahun, ibu mengeluh nyeri pada
punggung bagian bawah. Data obyektif didapatkan hasil pemeriksaan fisik,
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD: 120/80 mmHg, N: 84 x/menit,
RR : 18 x/menit, S : 36,8ºC, BB naik dari 58 kg menjadi 69 kg. kenaikan berat
badan yaitu 11kg. Menurut Prawirohardjo, Sarwono. 2014 Kemungkinan
penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg, sehingga penambahan berat badan
pada Ny. A, tidak terdapat kesenjangan dengan teori yang seharusnya. Sehingga
menurut Salmah, 2006 jika pertambahan berat badan ibu lebih dari pertambahan
berat badan normal, ibu dapat melakukan diet, yaitu dengan mengurangi porsi
makan tapi tidak menghilangkan asupan gizi. Pada pengkajian ini data yang
dikumpulkan adalah data subyektif dan data obyektif dari pasien. Bidan dapat
mencatat hasil penemuan data dalam catatan harian sebelum didokumentasikan
(Wildan, 2009).
Pada kunjungannya kali ini ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya dan bagian belakang pinggangnya terasa sakit atau pegal. Menurut
Sulistyawati (2012) salah satu ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III
adalah sakit punggung atas dan bawah. Rasa nyeri pada bagian punggung atau low
back pain dialami oleh 20-25% ibu hamil. Keluhan ini dimulai pada usia
kehamilan 12 minggu dan akan meningkat pada usia kehamilan 24 minggu hingga
menjelang persalinan. Rasa nyeri sering dirasakan ibu pada waktu malam hari.
Secara umum, nyeri punggung bawah yang terjadi pada ibu hamil
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perubahan postur tubuh selama kehamilan,
hal ini sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahap selama
kehamilan dan redistribusi pemusatan, pengaruh hormonal pada struktur ligamen,
pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan dan jika dikombinasikan dengan
peregangan otot abdoment yang lemah, hal ini sering mengakibatkan lekukan
pada tulang lumbal yang disertai pembulatan pada bahu serta dagu yang
menggantung, ada kecenderungan bagi otot punggung untuk memendek jika otot
abdoment meregang sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot
disekitar pelvis, dan tegangan tambahan dapat dirasakan diatas ligament tersebut
(Kisner, 1996; Siswosudarmo & Emilia, 2008).
Pendapat lain dari Kisner dan Colby (1996) menyebutkan bahwa penyebab
nyeri punggung bawah (NPB) pada wanita hamil adalah adanya perubahan
hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan
penghubung (connective tissue) sehingga mengakibatkan menurunnya elastisitas
dan flexibilitas otot. NPB pada wanita hamil juga disebabkan oleh faktor
mekanika yang mempengaruhi kelengkungan tulang belakang oleh perubahan
sikap statis dan penambahan beban pada saat ibu hamil.
NPB kehamilan banyak dialami ketika memasuki bulan 6 kehamilan.
Faktor penyebab NPB pada kehamilan adalah peningkatan lordosis lumbal/postur
sway back, adanya ketidakseimbangan kerja otot bagian anteriot dan posterior
bagian lumbal (Mc Clammy, 2007). NPB pada kehamilan harus mendapatkan
penanganan yang serius agar aktifitas ibu hamil tidak terganggu. Berdasarkan
beberapa penelitian dapat diketahui bahwa nyeri punggung bagian bawah dapat
diatasi dengan beberapa cara yaitu senam hamil atau back exercise,
Kinesiotapping dan water exercise.
Berdasarkan jurnal penelitian yang berjudul Kontribusi Senam Ibu Hamil
Trimester III Dalam Pengurangan Nyeri Pinggang Di Wilayah Ekskotatif
Cilacap oleh Wiwit Desi Intarti dan Lina Puspitasari tahun 2017 didapatkan hasil
bahwa dari 22 ibu hamil dengan nyeri punggung bagian bawah pada kelompok
kasus yang diintervensi dengan melakukan senam hamil, sebanyak 21 orang
(95.5%) mengalami penurunan skala nyeri. Sedangkan pada kelompok control
atau tanpa intervensi sebagian besar (81,8%), tidak mengalami perubahan skala
nyeri.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa senam hamil dalam
penanganan nyeri punggung bagian bawah terbukti dapat menurunkan skala nyeri
yang dialami oleh ibu hamil dengan nyeri punggung bagian bawah di trimester III.
Menurut Indrayani (2011) manfaat senam hamil yaitu memperbaiki sirkulasi
darah, mengurangi nyeri pinggang, mengontrol berat badan ibu, mencegah
sembelit dan varices, menguatkan otot-otot panggul, mempermudah proses
persalinan, mempersiapkan fisik dan mental ibu dalam menjalani proses kelahiran.
Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari Sweet (2007) yang
menjelaskan bahwa otot dinding abdomen berperan besar dalam gerakan fleksi
dan rotasi vertebral, serta berfungsi sebagai stability posture dan meningkatkan
tekanan intraabdomen yang digunakan untuk defleksi, pengeluaran urine,
peningkatan his pada proses persalinan dan kekuatan ekshalasi. Pada senam
hamil terdapat gerakan penguatan otot tranversus abdominis.
Ketika musculus transverses abdominis kontraksi, semua otot abdomen
akan ikut berkontraksi karena mempunyai tempat sambungan (linea alba),
penegasan ini menjelaskan bahwa keempat dinding abdomen memiliki inersio
yang sama sehingga akan memberikan penekanan organ viscera dan akan
memberikan stabilitas vertebra lumbalis. Musculus transverses merupakan otot
terpenting dalam kaitannya dengan kehamilan dan pencegahan masalah punggung
karena berperan dalam stabilitas pelvis, yang merupakan hal utama dalam
mempertahankan postur tubuh yang benar. Akibat perlekatannya pada
fasialumbal, otot-otot transverses memenuhi lapisan dalam korset abdomennya.
Dalam jurnalnya Mette G. Backhause, 2017 menjelasakan berenang dapat
mengurangi nyeri pinggang dan punggung, Low back pain intensity was
significantly lower in the water exercise group, with a score of 2.01 (95% CI
1.75±2.26) vs. 2.38 in the control group (95% CI 2.12±2.64) (mean difference =
0.38, 95% CI 0.02±0.74 p = 0.04). No difference was found in the number of days
spent on sick leave (median 4 vs. 4, p = 0.83), disability due to low back pain nor
self-rated general. There was a trend towards more women in the water exercise
group reporting no lowback pain at 32 weeks (21% vs. 14%, p = 0.07).
Jurnal lain yang juga membahas mengenai penanganan nyeri punggung
pada ibu hamil adalah juran yang berjudul Manfaat Kinesiotapping Untuk
Mengurangi Nyeri Punggung Bawah Pada Kehamilan Trimester Ke-3 oleh
Wahyuni dan Eko Prabowo tahun 2012. Dimana pada penelitian ini dilakukan
penanganan nyeri punggung bawah dengan melakukan Back Exercise dan
Kinesiotapping pada 10 orang ibu hamil selama 4 minggu.
Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa semua ibu hamil
mengalami penurunan skala nyeri. Sebelum perlakuan terdapat 5 orang ibu
dengan skala nyeri 41-60 mm, 4 orang ibu dengan skala nyeri 61-80 mm dan 1
orang ibu dengan skala nyeri 81-100 mm. Sedangkan sesudah perlakuan, nyeri
yang ibu rasakan hanya ada pada skala nyeri 0-20 mm sebanyak 4 orang ibu dan
skala nyeri 21-40 mm sebanyak 6 orang. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa latihan back exercise dapat mengurangi intensitas nyeri
punggung.
CRITICAL APPRAISAL

THE EFFECTS OF AN UNSUPERVISED WATER EXERCISE


PROGRAM ON LOW BACK PAIN AND SICK LEAVE AMONG
HEALHTY PREGNANT WOMEN: A RANDOMISED CONTROLLED
TRIAL

A. Apakah Hasil Penelitian Valid?


1. Apakah pasien pada penelitian dirandomisasi?
Ya, penelitian tersebut bersifat random. Hal ini dijelaskan pada
beberapa bagian diantaranya :
a. Judul penelitian : The Effects Of An Unsupervised Water Exercise
Program On Low Back Pain And Sick Leave Among Healthy
Pregnant Women- A Randomised Controlled Trial
b. Abstrak ( halaman 1 ) : Bagian metode - In this randomised,
controlled, parallel-group trial, 516 healthy pregnant women were
randomly assigned to either unsupervised water exercise twice a
week for a period of 12 weeks or standard prenatal care. Healthy
pregnant women aged 18 years or older, with a single fetus and
between 16±17 gestational weeks were eligible. The primary
outcome was low back pain intensity measured by the Low Back
Pain Rating scale at 32 weeks. The secondary outcomes were self-
reported days spent on sick leave, disability due to low back pain
(Roland Morris Disability Questionnaire) and self-rated general
health (EQ-5D and EQVAS).
2. Apakah semua pasien yang masuk dalam kelompok control dan
eksperimen dicatat dengan benar dan dikaitkan dengan
kesimpulannya?
Ya, data 516 subjek penelitian yang dirandomisasi tercatat dengan
benar dan dikaitkan dengan kesimpulan. Hal tersebut terdapat pada
beberapa pernyataan diantaranya :
a. Data awal partisipan dan karakterisktiknya secara jelas terangkum
dalam gambar 1 halaman 7 (flowchart participant) dan tabel 1 pada
halaman 8 yang menjelaskan tentang karakteristik partisipan di
kedua grup.
b. Keluaran primer (intensitas penurunan back pain) terdapat pada
halaman 9.
We found a statistically significant effect of the water exercise on
primary outcome (Table 2), but the result was not clinically
significant. In the complete case analysis the low back pain
intensity was 0.38 (95% CI 0.02±0.74 p = 0.04) lower in the water
exercise group and an equivalent result was found when
performing the analysis including multiple imputations. Per-
protocol analysis of women who completed the intervention
showed similar results -0.43 (95% CI -0.88±0.02 p = 0.06). More
women reported no low back pain in the water exercise group at
follow-up (21% vs. 14% p = 0.07) (Fig 2).
c. Keluaran sekunder terdapat pada halaman 9.
We found no difference in the secondary outcomes between groups
(Table 3). The median number of days on sick leave was four in
both groups (p = 0.83) and 19 (8%) women in both groups spent
days on sick leave due to low back pain. The analyses based on
multiple imputation of missing outcomes gave identical
conclusions (results not shown). The groups did not differ in
maternal or infant outcomes (Table 4) except for mode of delivery
where planned Caesarean section, occurred more often in the
water exercise group (9% vs. 2% in the control group).
d. Halaman 10 : The compliance with the water exercise was as
follows: 98% (253) participated in the introductory session and
40% (104) participated in more than 75% of the exercise sessions,
34% (88) participated in more than half of the exercise sessions,
17% (43) participated in less than half of the exercise sessions, 7%
(18) was lost to follow-up and an additional 2% (four women) did
not respond to the question. At follow-up, women were equally
physically active 89% vs. 85% (p = 0.18) and hours spent on
exercise per week were also similar between groups (p = 0.57).
Types of exercise were equally distributed between groups with
exception of swimming, exercise in water, resistance training and
other exercise. In all 17 women in the control group were engaged
in water exercise at follow-up (Table 5). In analysis excluding
women who were engaged in resistance training and in other
exercise no change in the overall result was found (mean
difference was 0.41, 95% CI: 0.03±0.79, p = 0.03) vs. 0.38
(0.02±0.74, p = 0.04 for the whole material) (Table 2).
3. Apakah follow-up kepada pasien cukup panjang dan lengkap?
Ya, follow up yang dilakukan lengkap. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan pada halaman 5 bagian outcomes.
Data were obtained at baseline (18±20 weeks) by a self-administrated
questionnaire and at follow-up (32 weeks). The primary outcome was
the intensity of low back pain, measured at follow-up by the Low Back
Rating Scale consisting of three numeric 11- point box scales (pain
now, worst pain in the past two weeks, and average pain in the past
two weeks), where 0 indicated no pain and 10 indicated worst pain
imaginable. An average of the three measures constituted a score for
each woman. According to the European guidelines low back pain is
defined as pain between the 12th rib and the gluteal fold and includes
pelvic girdle pain. A drawing of a woman marked with this definition
of low back pain was shown in the questionnaire.
4. Apakah pasien dianalisis di dalam grup di mana mereka
dirandomisasi?
Ya, pasien dianalisa dalam kelompok baik dalam kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Hal tersebut dijelaskan dalam
kolom hasil mulai dari gambar 1 halaman 7 tentang flowchart
partisipan sampai halaman 10 yang menganalisis pasien berdasarkan
output primer maupun sekuder.
5. Apakah pasien, klinisi, dan peneliti blind terhadap terapi?
Tidak, baik peneliti maupun subjek penelitian sama sama mengetahui
pembagian grup. Hal tersebut dijelaskan pada halaman 3 bagian
randomization and masking tepatnya baris ke 10 – 11.
The participants were randomly assigned to either the water exercise
or the control group (ratio 1:1) at baseline by a computer-generated
random sequence, using random permuted block sizes (two, four or
six) created by Public Health and Quality Improvement, Central
Denmark Region, Aarhus. The Public Health and Quality
Improvement had no other involvement in the project and concealed
the sequence. The research midwife entered the participant's social
security number into the computer program (Trialpartner) on a laptop
and this resulted in the participant was allocated to a group. As the
randomization was performed by a secure computer program the
allocation was thereby concealed until group assignment. Because the
intervention consisted of exercise and as the investigators were
engaged in the recruitment and inclusion of participants, neither
participants nor investigators were blinded to group allocation.
6. Apakah grup pasien diperlakukan sama, selain dari terapi yang
diberikan?
Ya, selain intervensi yang dilakukan pada kelompok eksperimen,
kedua kelompok mendapat perlakuan yang sama. Hal tersebut
dijelaskan pada halaman 3 bagian randomisation and masking baris
12.
The water exercise group and the control group both received
standard prenatal care, which in Denmark is free of charge and
consists of; three visits at the general practitioner, five visits at a
midwife and two ultrasound scans.
7. Apakah karakteristik grup pasien sama pada awal penelitian?
Ya, kedua grup memiliki kesamaan pada awal penelitian. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan pada halaman 8 baris ke-10 :
The baseline characteristics of the study population showed no
differences between the two groups, (Table 1). The mean age was 31
years (SD 4.2), the majority had a higher education (86%), were non-
smokers (99.6%) and 83% were exercisers at baseline.
B. Apa Hasil dari Penelitian Tersebut ?
1. Seberapa penting hasil penelitian ini ?
Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada
output primer secara statistik, namun pada belum perdampak
signifikan dalam klinisnya Sementara, tidak terdapat hasil yang
signifikan pada output sekunder. Pernyataan tersebut sesuai dengan
hasil dan kesimpulan pada penelitian yang tercantu pada abstrak
halaman 1.
Results : Low back pain intensity was significantly lower in the water
exercise group, with a score of 2.01 (95% CI 1.75±2.26) vs. 2.38 in the
control group (95% CI 2.12±2.64) (mean difference = 0.38, 95% CI
0.02±0.74 p = 0.04). No difference was found in the number of days
spent on sick leave (median 4 vs. 4, p = 0.83), disability due to low
back pain nor self-rated general health. There was a trend towards
more women in the water exercise group reporting no low back pain
at 32 weeks (21% vs. 14%, p = 0.07).
Conclusions : Unsupervised water exercise results in a statistically
significant lower intensity of low back pain in healthy pregnant
women, but the result was most likely not clinically significant. It did
not affect the number of days on sick leave, disability due to low
back pain nor self-rated health.
2. Seberapa tepat estimasi dari efek terapi ?

Unsupervised water standard prenatal


exercise care
Received Medication 240 230
No Medication 18 28
258 258

CER (a / (a + b)) 240 / 258 0.9


EER (c / (c + d)) 230 / 258 0.9
RR = EER / CER 0.9/0.9 1
RRI = ( CER – EER) / CER (0.9-0.9)/0.9 0
ARI = CER – EER 0.9 – 0.9 0
NNT = 1 / ARI 1/4 0.25

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, belum ditemukan pengaruh


terapi secara klinis. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan peneliti
pada halaman 13 bagian keterbatasan penelitian, baris 21.
This larger study population may contribute to the statistically
significant effect found,
but is unlikely to affect the clinical effect of the intervention and
therefore does not affect the conclusion of the study.

C. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable


(dapat diterapkan) dalam praktek sehari-hari?
1. Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?
Ya, hasil penelitian tersebut dapat diterapkan dengan
mempertimbangkan kondisi fisik, psikologis, dan lingkungan ibu. Pada
dasarnya penelitian tersebut memiliki efek positif bagi ibu hamil
dengan kondisi normal. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan pada
halaman 10 bagian diskusi dimulai dari baris ke 3.
We showed that an unsupervised water exercise program had a
modest positive effect on the primary outcome (intensity of low back
pain) in healthy pregnant women, but this was most likely not
clinically significant. The water exercise was highly feasible
concerning recruitment and the compliance was considered
satisfactory. We found that the participants in both the water exercise
and control group were highly physically active at follow-up. In the
secondary outcomes, no significant differences were found between
groups in the number of days on sick leave, in disability caused by low
back pain, or in self-rated general health. Few women reported side
effects, and only one woman withdrew from the trial, as she found the
exercises uncomfortable to perform.
Dilanjutkan pernyataan pada halaman 11 baris ke 12.
Despite the somewhat modest effect found we think that women may
benefit from exercises in water. Thus more women in the water
exercise group reported no low back pain at follow up 21% vs 14%
respectively, the result was borderline significant (p = 0.07).
2. Apakah karakteristik pasien kita sangat berbeda dibandingkan
pasien pada penelitian sehingga hasilnya tidak dapat diterapkan?
Tidak, karakteristik klien hampir sama yaitu wanita hamil sehat.
Namun dikaji lagi tentang tingkat pendidikan klien, kemauan pasien
dan pola olahraganya. Sebab hasil penelitian ini sangat bergantung
pada ketiga faktor tersebut.
3. Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di tempat kerja kita?
Untuk penerapan metode AquaMama belum dapat diterapkan dalam
lingkungan kita, sebab belum adanya bidan yang mendapat pelatihan
AquaMama. Namun, untuk olahraga air / renang dapat disarankan
pada ibu hamil sehat dengan mempertimbangkan beberapa hal,
diantaranya kemuhanan ibu mengakses tempat untuk olahraga air.
4. Apakah value dan preferensi terapi ini?
Value dari penelitian ini ada pada halaman 10 bagian diskusi.
The water exercise was highly feasible concerning recruitment and the
compliance was considered satisfactory. We found that the
participants in both the water exercise and control group were highly
physically active at follow-up. In the secondary outcomes, no
significant differences were found between groups in the number of
days on sick leave, in disability caused by low back pain, or in self-
rated general health. Few women reported side effects, and only one
woman withdrew from the trial, as she found the exercises
uncomfortable to perform.
Selain ini menurut American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG), melakukan olahraga air saat hamil akan
membawa beberapa keuntungan dalam perubahan fisiologis ibu hamil
diantaranya :
a. Keseimbangan – selama kehamilan, penambahan berat badan
ekstra khususnya bagian perut akan merubah pusat grafitasi tubuh.
Hal ini akan mengakibatkan tekanan yang besar pada sistem
musculoskeletal, khususnya pada pelvis dan tulang belakang. Saat
melakukan olahraga air, badan akan terasa lebih ringan, sehingga
badan akan rileks.
b. Pernapasan – selama melakukan olahraga air, aliran oksigen dan
darah akan lebih lancar, sehingga asupan nutrisi pada janin juga
akan lancar.
5. Apakah kita dan pasien kita mempunyai penilaian yang jelas dan
tepat akan value dan preferensi pasien kita?
Ya, yakni mengenai pengurangan nyeri punggung belakang dengan
melatih sendi dan tulang
6. Apakah value dan preferensi pasien kita dipenuhi dengan terapi
yang akan kita berikan?
Ya, terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai