Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

Ny. Y usia 39 tahun P3Ab0Ah3 Postpartum hari ke-2


dengan Puting Susu Tenggelam Grade I dan ASI Tidak Keluar
Di BPM Suprapti Santoso, Sleman

NO. REGISTER : 171134


MASUK RS TANGGAL, JAM : 13 Maret 2017, pukul 14.30 WIB
DIRAWAT DI RUANG : Kamar 1, BPM Suprapti Santoso

Biodata Ibu Suami


: Ny. Y Tn. A
Nama

: 39 tahun 28 tahun
Umur

: Islam Islam
Agama

: Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Suku/ Bangsa

: SD SMA
Pendidikan

: Ibu Rumah Tangga Karyawan Swasta


Pekerjaan

: Mlati, Sleman Mlati, Sleman


Alamat

: 085743684xxx
No.Telp/Hp

DATA SUBYEKTIF (Pengkajian data tanggal 14 Maret 2017, jam 16.00 WIB)
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan payudara sebelah kanan terasa penuh, tegang dan nyeri.
2. Riwayat Perkawinan
Menikah 2 kali, menikah pertama umur 18 tahun, dengan suami sekarang
2 tahun.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 12 tahun, siklus 28 hari. Teratur. Lamanya 6-7 hari, sifat
darah encer. Bau khas darah. Fluor albus tidak ada. Disminorea tidak ada.
Banyaknya 2-3 kali ganti pembalut per hari.
HPM: 05 06 2016 HPL: 12 03 2017

4. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita


Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit seperti
hipertensi, DM, jantung, TBC.
5. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga tidak ada yang pernah dan sedang menderita
penyakit seperti hipertensi, DM, jantung, TBC
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan nifas yang lalu
P 3 Ab 0 Ah 3
Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Jenis Komplikasi BB Laktasi
ke- UK Oleh Ibu Bayi JK Komplikasi
lahir persalinan lahir Ya/tdk
1 04-07- Aterm Spontan Bidan Tidak Tidak 3200 Ya Bendungan
1996 ada ada gr Payudara
2 18-09- Aterm Spontan Bidan Tidak Tidak 3300 Ya Bendungan
2010 ada ada gr Payudara
3 12-03- 40 mg Sectio Dokter Kala Tidak 3200 Ya Tidak ada
2017 Caesarea 2 ada gr
(SC) mema
njang

7. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


Jenis Mulai memakai Berhenti/ ganti Keterangan
No Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Keluhan
Alkon
1 Suntik 2000 Bidan BPM Tidak ada 2005 Bidan BPM Timbul Ingin ganti
kombi Cloasma cara
nasi
2 Suntik 2005 Bidan BPM Tidak haid 2007 Bidan BPM Tidak Ingin hamil
proge haid
stin
3 Pil 2015 Bidan BPM Mual 2016 Sendir Rumah Tidak Hamil
kombi i haid
nasi

8. Riwayat kehamilan dan persalinan terakhir


Masa Kehamilan : 40 minggu.
Tempat Persalinan : RS Bersalin Khayangan, Penolong: Dokter
Jenis Persalinan : SC
Komplikasi : Kala 2 memanjang
Plasenta : kesan lengkap
Lahir : manual
Kelainan : tidak ada
Perineum : Utuh
Perdarahan : Kala I : tidak terkaji
Kala II : tidak terkaji
Kala III : tidak dikaji
Kala IV : tidak dikaji
Lama persalinan : Kala I
: 10 jam Kala I
I : 1 jam
Kala III : tidak dikaji
Kala IV : tidak dikaji
Keadaan bayi baru lahir
Lahir tanggal : 12 Maret 2017, pukul 01.15 WIB
Masa gestasi : 40 minggu
BB/PB lahir : 3200 gram/ 48 cm
Nilai APGAR : 1menit/ 5menit/ 10menit/ 2jam : 7/8/9/10
Cacat bawaan : tidak ada
Rawat Gabung : ya

9. Riwayat post partum


Ambulasi : Ibu mengatakan sudah bisa jalan-jalan ke kamar
mandi walaupun masih berjalan pelan-pelan
Pola makan : 3 kali sehari, jenis: nasi, sayur, lauk berprotein
tinggi
Pola tidur : siang 1-2 jam, malam 5-6 jam, malam sering
terbangun untuk menyusui dan mengganti popok
bayi.
Personal Higiene : ibu mandi 2 kali sehari, membersihkan genitalia
sehabis BAK, mengganti pembalut 2-3 kali
sehari atau apabila sudah penuh. Pakaian dalam
yang digunakan berbahan katun.
Pola eliminasi
BAB : belum BAB
BAK : Ibu mengatakan semenjak kateter di lepas, ibu
sudah BAK 2 kali

10. Keadaan psikososialspiritual


a. Kelahiran ini Diinginkan Tidak
-
diinginkan

b. Penerimaan ibu terhadap kelahiran bayinya


Ibu mengatakan walaupun awalnya kebobolan karena gagal kb pil,
ia merasa lega dan sangat bahagia dengan kelahiran bayinya.
c. Pengetahuan ibu tentang masa nifas dan perawatan nifas
Ibu mengatakan masa nifas adalah masa keluarnya darah sehabis
melahirkan, dalam masa nifasnya ini ibu mengetahui bahwa
dirinya harus selalu menjaga kebersihan diri terutama pada daerah
genetalia dengan selalu membersihkan genetalia sehabis BAK
maupun BAB dan mengganti pembalut apabila terasa lembab dan
penuh. Selain itu juga menjaga jahitan bekas SC selalu kering dan
bersih.

d. Tanggapan keluarga terhadap persalinan


Ibu mengatakan suami dan anaknya sangat senang dengan
kelahiran anaknya.

DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik. Kesadaran: Composmentis
b. Status Emosional : Stabil
c. Tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Pernafasan : 19 kali/menit
Suhu : 36.6C
d. BB/ TB : 58 kg /155 cm
e. Kepala Leher
Edema wajah : Tidak ada
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah
muda.
Mulut : Bibir merah muda, bersih, lembab.
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,
kelenjar limfe dan vena jugularis.
f. Payudara
Bentuk : Simetris, membesar
Benjolan : Tidak teraba, payudara sebelah kanan
teraba tegang dan penuh, terdapat nyeri
tekan.
Putting Susu : kiri : menonjol,
kanan : tenggelam
Pengeluaran : ASI
Keluhan : puting susu tenggelam, terdapat nyeri tekan
pada payudara kanan, ibu jadi takut
menyusui.
g. Abdomen
Dinding Perut : dinding supel
Bekas Luka : ada, jahitan bekas SC horisontal tertutup
kassa kering
TFU : 3 jari di bawah pusat
Kontraksi Uterus : kuat, uterus teraba keras, TFU sesuai masa
postpartum
h. Ekstremitas
Edema : tidak ada
Varises : tidak ada
Reflek patella : +/+
Kuku : pendek, bersih, berwarna merah muda
i. Genitalia Luar
Edema : tidak ada
Varises : tidak ada
Perineum : utuh tidak ada bekas luka
Pengeluaran lochea : rubra, merah, cair, bau khas lochea, jumlah
perdarahan dalam batas normal.
j. Anus : tidak hemoroid

2. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan

ANALISA
1. Diagnosis Kebidanan
Multipara 39 tahun, postpartum hari kedua, dengan puting susu tenggelam
2. Masalah
Kurang informasi tentang puting susu tenggelam. Kurang informasi tentang
penatalaksanaan payudara penuh.
3. Kebutuhan
KIE tentang puting susu tenggelam, KIE tentang payudara penuh.
4. Diagnosis Potensial
Payudara penuh potensial terjadi bendungan payudara.
5. Masalah Potensial
Kurang informasi tentang puting susu teggelam dan payudara penuh potensial
mengganggu proses laktasi.
6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
a. Mandiri
Melakukan penatalaksanaan payudara penuh.
b. Kolaborasi
Tidak ada untuk saat ini.
c. Merujuk
Tidak ada untuk saat ini.

PENATALAKSANAAN
Tanggal: 14 Maret 2017 Jam: 16.10 WIB
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik, namun
puting susu ibu sebelah kanan tenggelam dan menyebabkan payudara penuh,
tegang, dan nyeri.
Evaluasi : ibu mengerti dengan menganggukkan kepala dan meminta
penjelasan untuk penangannya.
2. Memberikan KIE tentang payudara penuh dan mengajarkan kepada ibu cara
mengatasinya. Payudara penuh yang dialami ibu disebabkan oleh puting susu
ibu yang tenggelam. Puting susu tenggelam akan menyulitkan bayi dalam
menyusu karena bayi tidak dapat menghisap puting susu dan areola dengan
baik. Sehingga, ASI tidak keluar dan saluran ASI tersumbat lalu kelenjar ASI
membesar atau membengkak dan menyebabkan rasa nyeri. Cara mengatasi
payudara penuh:
a. Menyangga payudara dengan bra yang pas.
b. Melakukan pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah
hangat slama 5 menit.
c. Mengurut payudara dara arah pangkal menuju puting
d. Mengeluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga menjadi lunak
e. Menyusukan bayi 2-3 jam sekali sesuai keinginan bayi, apabila bayi saat
menyusu tidak mampu mengosongkan payudara mengeluarkan ASI secara
manual atau bisa menggunakan pompa.
f. Melakukan pengompresan dengan air dingin untuk mengurangi rasa nyeri
yang diarasakn ibu.
Evaluasi : ibu mengerti, dengan dapat mempraktikkan dengan benar cara
mengatasi payudara penuh.
3. Memberikan KIE tentang puting susu tenggelam dan mengajarkan kepada ibu
cara mengatasi puting susu tenggelam. Putting susu tenggelam adalah putting
susu yang tidak dapat menonjol dan cenderung masuk kedalam, sehingga ASI
tidak dapat keluar dengan lancar, untuk mengatasinya dengan cara :
a. Meletakkan jempol dan telunjuk tangan diantara putting (saling
berhadapan). Menekan kedua jari sambil menarik putting keluar.
Memutarkan searah jam, melakukan sebanyak lima kali sehari.
b. Dengan menggunakan spuit sederhana. Memotong bagian alat suntik
tempat dimana biasanya jarum bisa dimasukan. Memindahkan alat
penghisapnya kebagian yang dipotong, meletakkan ujung yang lain di
puting, melakukan gerakan penghisapan.
4. Memberikan KIE tentang teknik menyusui dan perawatan payudara yang
benar.
Evaluasi : Ibu bisa mengulang dan mempraktikkan kembali cara menyusui
dan perawatan payudara yang benar.
5. Mengajarkan ibu cara memerah ASI untuk mengosongkan payudara.
Evaluasi : Ibu dapat mempraktikkan cara memerah ASI, Hasil perahan ASI
10 cc.
6. Menganjurkan ibu mengonsumsi sayuran hijau dan makan makanan yang
bergizi untuk memperbanyak dan memperlancar ASI misalnya daun katuk,
bayam, dll.
Evaluasi : ibu bersedia dengan mengatakan Ya

Anda mungkin juga menyukai