Anda di halaman 1dari 27

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Judul Kasus
Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Kehamilan Pada Ny. D Umur 23
Tahun G1P0A0 Usia Hamil 5+3 Minggu Di Puskemas Musuk I
B. Pelaksanaan Asuhan
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Febuari 2019
Jam : 09.15 WIB
Tempat : Ruang KIA, Puskesmas Musuk I
Pemberi Asuhan : Dewi Arianti
C. Identitas Pasien
Indentitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. D 1. Nama : Tn. T
2. Umur : 23 tahun 2. Umur : 35 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMP
5. Pekerjaan : Karyawan Swasta 5. Pekerjaan : Buruh
6. Suku : Jawa 6. Suku : Jawa
7. Alamat : Musuk

D. Manajemen Asuhan Kebidanan


DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan sering mual muntah di pagi hari sebanyak 3 kali
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita
Ibu mengatakan tidak sedang atau tidak pernah mengidap penyakit
menular seperti gatal-gatal, penyakit paru-paru dan penyakit menurun,
seperti darah tinggi, penyakit gula, serta penyakit menahun seperti darah
tinggi, dll.
b. Riwayat penyakit dalam keluarga (menular maupun keturunan)
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak sedang atau tidak pernah
mengidap penyakit menular seperti gatal-gatal, penyakit paru-paru dan
penyakit menurun, seperti darah tinggi, penyakit gula, serta penyakit
menahun seperti darah tinggi, dll.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : kadang-kadang
Siklus : 28 hari Lama : 8 hari
Warna darah : Merah kehitaman Leukhorea : beberapa hari
Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut sebelum menstruasi
b. R iwayat Kehamilan Sekarang
1) G1 P0 A0
2) Usia Kehamilan : 5+5 Minggu
3) HPHT : 12 Januari 2019
4) HPL : 19 Oktober 2019
5) Gerak janin
a) Pertama kali :-
b) Frekuensi dalam 12 jam : -
6) Tanda bahaya
a) TM I : Tidak ada
b) TM II :-
c) TM III :-
7) Keluhan
a) Trimeseter I : Ibu mengeluh mual muntah di pagi hari
sebanyak 3 kali
b) Trimester II :-
c) Trimester III :-
8) Riwayat terapi
a) Trimeseter I : Tidak ada
b) Trimester II :-
c) Trimester III :-
9) Riwayat Alergi
Ibu mengatakan tidak ada alergi apapun
10) Kekhawatiran khusus
Ibu mengatakan tidak ada kekhawatiran khusus
11) Imunisasi / TT : 3 kali
TT 1 : 2018
TT 2 : 2018
TT 3 : 2019
12) ANC
Suplement
ANC Tanggal Tempat & Fe (Jenis Masalah Tindakan/Pendkes
Ke & Jumlah)
1. 19/02/2019 BPM Anelat Mual - Makan porsi kecil
B6 tapi sering
- Motivasi untuk cek
Laboratorium
2. 20/02/2019 PKM Fe dan Kalk, - Mual Baca buku KIA
B6 halaman 6

c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu


Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Keadaan
Anak
Frek Keluhan/ UK Jenis Tempat Penolong JK/BB Penyulit IMD Penyulit ASI Sekarang
ANC Penyulit Persalinan Eksklusif

2019 Hamil Sekarang

5. Riwayat KB :
a) Jika pernah
Jenis Lama Keluhan Alasan dilepas
kontrasepsi Pemakaian
Belum pernah ber-KB

b) Rencana setelah melahirkan


Ingin menggunakan KB Pil setelah melahirkan
6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
Sebelum Hamil Selama Hamil
a. Nutrisi
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok 3x/hari 3x setengah piring/hari
b) Jenis Nasi, sayur, lauk pauk Nasi dan sayur saja
terkadang buah Cemilan buah segar,

c) Pantangan Tidak ada Tidak ada


d) Keluhan Tidak ada Nafsu makan menurun

2) Minum
a) Jumlah total 8 gelas/hari 10 gelas/hari
b) Jenis Air mineral, teh Air mineral, teh, susu

c) Pantangan Tidak ada Tidak ada


d) Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. Eliminasi
1) BAK
a) Frekuensi perhari 5-6 x/hari 6-8 x/hari
b) Warna Kuning jernih Kuning jernih
c) Keluhan Tidak ada Tidak ada
d) Konsistensi Cair Cair

2) BAB
a) Frekuensi perhari 1x/hari 1x/hari
b) Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
c) Keluhan Tidak ada Tidak ada
d) Konsistensi Lunak Lunak

c. Personal Hygiene
1) Mandi 2x/hari 2x/hari
2) Keramas 3x/minggu 3x/minggu
3) Gosok Gigi 2x/hari 2x/hari
4) Ganti pakaian 2x/hari 2x/hari
5) Ganti celana dalam 2x/hari 2x/hari
6) Kebiasaan memakai alas Setiap keluar rumah Setiap keluar rumah
kaki selalu memakai sandal selalu memakai sandal
7) Keluhan Tidak ada hak rendah
Tidak ada
d. Hubungan Seksual
1) Frekuensi 3x/minggu 1x/minggu
2) Contact bleeding Tidak ada Tidak ada
3) Keluhan lain Tidak ada Tidak ada
e. Istirahat / Tidur
1) Tidur malam 6-7 jam/hari 6-7 jam/hari
2) Tidur siang Tidak pernah ± 1 jam/ hari
3) Keluhan/masalah Tidak ada Tidak ada
f. Aktivitas fisik dan olahraga
1) Aktivitas fisik (beban Ibu melakukan Ibu melakukan
pekerjaan) pekerjaan rumah tangga pekerjaan rumah yang
seperti menyapu, ringan seperti menyapu
mencuci dan mengepel dan mengepel

2) Olahraga Ibu tidak pernah Ibu jalan kaki di pagi


melakukan olahraga hari 2-3 kali dalam
seminggu kurang lebih
15 menit
g. Kebiasaan yang merugikan
Kesehatan
1) Merokok aktif Tidak merokok Tidak merokok
2) Lingkungan perokok Tidak tinggal Tidak tinggal
dilingkungan perokok dilingkungan perokok
3) Minuman beralkohol Tidak mengonsumsi Tidak mengonsumsi
alkohol alkohol
4) Obat-obatan Tidak mengonsumsi Tidak mengonsumsi
obat-obatan obat-obatan selain dari
bidan
5) Napza Tidak mengonsumsi Tidak mengonsumsi
NAPZA NAPZA
6) Aktivitas yang merugikan Tidak melakukan Tidak melakukan
aktivitas yang aktivitas yang
merugikan merugikan

7. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan menikah, umur waktu menikah 22 tahun,
pernikahan ini yang pertama, sah, lamanya 1 tahun, hubungan dengan
suami baik-baik saja dan tidak ada masalah
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga
Respon dan dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan suami dan keluarga selalu memberikan dukungan
kepada ibu dalam kehamilan yang sekarang ini
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah)
Masalah yang terjadi dalam keluarga ibu diselesaikan secara baik-baik
dan musyawarah dengan suami maupun keluarga
d. Ibu tinggal serumah dengan suami dan anaknya
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri
f. Orang terdekat ibu
Ibu mengatakan orang yang terdekat dengan ibu adalah suami dan
yang menemani ibu untuk kunjungan ANC adalah suami
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan
Ibu mengatakan tidak melakukan hal-hal yang berkaitan dengan adat
istiadat selama kehamilan seperti mitoni, brokohan dll
h. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan
Ibu berencana melahirkan di Puskesmas Juwiring tetapi apabila terjadi
hal yang tidak diinginkan/kegawatdaruratan, alternative tempat
persalinan yang direncanakan ibu di Rumah Sakit PKU Delanggu
i. Penghasilan perbulan
Ibu mengatakan penghasilan bersih selama sebulan dari keluarga ibu
sebesar ± Rp 1.500.000 dan dengan penghasilan tersebut cukup untuk
memenuhi seluruh kebutuhan anggota keluarga
j. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan:
1) Kebiasaan puasa/apakah ibu berpuasa selama hamil ini?
Selama kehamilan ini ibu tidak menjalankan ibadah puasa baik itu
puasa wajib maupun sunah
2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan:
Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria
k. Tingkat pengetahuan ibu:
1) Hal-hal yang sudah diketahui ibu
Ibu sudah mengetahui perubahan-perubahan selama kehamilan.
2) Hal-hal yang ingin diketahui ibu
Ibu masih ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan mual yang
dirasakan
l. Lingkungan
Kebiasaan kontak dengan binatang
Ibu mengatakan tidak punya hewan ternak ataupun hewan peliharaan.
Lingkungan disekitar rumahnya ada yang memelihara hewan ternak
seperti ayam
m. Paparan dengan polutan
Ibu mengatakn rumah ibu jauh dari jalan raya dan tempat pembuangan
limbah pabrik

DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB sebelum hamil : 47kg
BB sekarang : 49kg
Tinggi Badan : 155cm
Lila : 28cm
IMT : 20,39
Status emosional : stabil
Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi : 82 x / menit
Pernafasan : 18 x / menit Suhu : 36,5˚C

2. Status Present
a. Kepala : rambut bersih, tidak mudah rontok
b. Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera putih
c. Hidung : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada secret yang
keluar
d. Mulut : bibir tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis, gigi
tidak berlubang, lidah bersih
e. Telinga : bersih, tidak ada serumen yang keluar
f. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening dan
kelenjar tiroid
g. Ketiak : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
h. Dada : payudara simetris, tidak ada retraksi, terjadi
hiperpigmentasi pada areola, putting susu
menonjol, kolostrum belum keluar
i. Perut : pembesaran sesuai usia kehamilan, bentuk
memanjang, tidak ada bekas luka operasi, ada linea
nigra, tidak ada striae gravidarum
j. Lipat paha : tidak ada varises
k. Vulva : bersih, tidak oedem, tidak terjadi pembesaran
kelanjar bartholini
l. Ekstremitas
1) Atas : tidak oedem, kuku bersih
2) Bawah : tidak oedem, tidak ada varises, kuku bersih
m. Reflex Patella : (+)/(+)
n. Punggung : tidak ada kelainan
o. Anus : tidak terdapat hemoroid
3. Status obstetrik
a. Inspeksi
Muka : simetris, tidak oedema, tidak ada cloasma
gravidarum
Mammae : payudara simetris, tidak terjadi
hiperpigmentasi pada areola, putting susu menonjol, kolostrum belum
keluar
Abdomen : pembesaran sesuai usia kehamilan, bentuk
memanjang, tidak ada bekas luka operasi,
ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum
Vulva : bersih, tidak oedem, tidak terjadi
pembesaran kelanjar bartholini
b. Palpasi
Leopold I : Tidak dilakukan, tidak ada nyeri tekan
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
c. Tes osborn :-
d. TFU : Ballotment belum teraba
e. TBJ :-
f. Auskultasi
DJJ : Tidak dilakukan
Frekuensi :-
g. Lain – lain :-
h. Perkusi : Reflek patella kanan dan kiri (+)/(+)
i. Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan
j. KSPR : skor 2

4. Pemeriksaan penunjang
HB : 12,7gr/dL
Protein urine : (-)
Gula darah sewaktu : 92
HIV : (-)
Sifilis : (-)
HbSAg : (-)
Golongan Darah : AB

ANALISIS
Diagnosa kebidanan :
Ny. D usia 23 tahun G1 P10 A0 hamil 5+5 minggu dengan kehamilan
normal

Data Dasar :
1. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang kedua dan sangat
ditunggu-tunggu
2. HPHT : 12 Januari 2019
3. TP : 19 Oktober 2019
4. Keadaan umum : baik
5. Kesadaran : composmentis
6. Status emosional : stabil
7. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 82x/menit
Pernafasan : 18 x/menit Suhu : 36,6°C
8. BB : 49 kg TB : 155 cm
9. Lila : 28cm
10. Payudara : Simetris kanan dan kiri, ada hyperpigmentasi
areola, tidak ada massa atau benjolan, colostrum
(-), puting menonjol, tidak ada nyeri tekan berlebih
11. Abdomen : Pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada luka
maupun bekas luka, ada linea nigra, tidak ada
striae gravidarum

PELAKSANAAN
Tanggal : 20– 02 - 2019 Pukul : 09.30 WIB
1. Memberitahu kepada Ibu mengenai hasil pemerikasaannya baik, normal
dan umur kehamilannya 5+5 minggu, kondisi ibu dan janin baik.
Rasionalisasi : agar ibu mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janinnya.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasannya yang diberikan
2. Menjelaskan kepada Ibu mengenai ketidaknyamananaan TMI seperti
mual
a. mual yang dialaminya adalah ketidaknyamanan normal yang dialami
oleh ibu hamil trimester I
Rasionalisasi : Mual merupakan ketidaknyamanan normal ibu hamil
trimester I karena mual yang dialaminya berhubungan dengan
hormon kehamilan yaitu human chorionic gonadotropin (hCG). hCG
menstimulasi produksi esterogen pada ovarium. Esterogen diketahui
meningkatkan mual muntah. Selain itu esterogen meningkatkan
keasaman lambung yang bisa membuat ibu merasa lebih mual.
(Husin, Farid, 2013)
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
b. Menganjurkan ibu untuk makan dalam porsi sedikit tetapi sering
Rasionalisasi : untuk mengurangi mual yang dialami oleh ibu
Evaluasi : ibu bersedia makan sedikit tetapi sering
c. Menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan yang bergizi
seimbang terutama konsumsi makanan yang tinggi protein
Rasionalisasi : untuk tetap menjaga asupan gizi seimbang yang perlu
dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan. Pada saat hamil ibu
memerlukan makanan yang seimbang yaitu makanan mengandung
karbohidrat seperti nasi, kentang, roti, jagung; makanan yang
mengandung protein seperti tahu, tempe, ikan, daging ; buah-buahan;
susu dan air putih. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein
dapat mengurangi mual dan melambatkan aktivitas gelombang
dysrhytmic pada lambung dibanding karbohidrat atau lemak.
Evaluasi : ibu bersedia mengikuti anjuran untuk tetap makan
makanan bergizi seimbang
d. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan, minuman, atau permen
beraroma jahe untuk mengurangi mual muntah yang dialami ibu
Rasionalisasi : Minum air jahe dapat mengurangi mual muntah secara
signifikan karena dapat mengingkatkan mortilitas saluran cerna.
(Husin, Farid, 2013)
Evaluasi : Ibu mau mencoba mengkonsumsi jahe untuk mengurangi
mual muntah yang dialaminya
e. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Rasionalisasi : Istirahat merupakan salah satu hal yang dibutuhkan
untuk mengisi energi di dalam tubuh. Untuk itu ibu hamil
membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dibandingkan dengan
perempuan yang tidak hamil karena ibu hamil butuh banyak energi
untuk pertumbuhan janin. Ibu hamil sering merasa cepat lemas dan
kelelahan saat hamil karena perubahan hormon selama kehamilan.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, metabolisme tubuh ibu
meningkat yang kemudian memengaruhi peningkatan hormon
progesteron. Tingginya kadar progesteron dalam tubuh inilah yang
membuat ibu hamil cepat merasa ngantuk dan kelelahan.
Evaluasi : ibu bersedia menjaga pola istirahat.
3. Menganjurkan ibu untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi,
tembakau, dan alkohol
Rasionalisasi : Minuman berkafein selain menimbulkan mual, juga
mempunyai efek yang merugikan bagi embrio serta menghambat sintesis
protein.
Evaluasi : Ibu mau menghindari minuman yang berkafein.
4. Memberi tahu ibu tanda bahaya dalam kehamilan, diantaranya keluar
darah dari kemaluan, ketuban pecah sebelum waktunya, kejang, tidak
ada gerakan janin atau gerakan janin <10x dalam 12 jam, demam tinggi,
nyeri perut yang hebat, sakit kepala hebat terutama di daerah frontal.
Dan sarankan ibu untuk segera ke tenaga kesehatan jika ditemui salah
satu tanda bahaya dalam kehamilan tersebut.
Rasionalisasi : agar ibu mengetahui tanda bahya dalam kehamilan dan
dapat melalakukan pendeteksian dini
Evaluasi :Ibu mengerti dan akan ke bidan jika mengalami tanda bahaya
tersebut.
5. Menganjurkan ibu untuk datang kunjungan ulang satu bulan mendatang,
atau jika ibu merasakan adanya keluhan.
Rasionalisasi : Sesuai standar bahwa minimal ibu hamil memeriksakan
kehamilannya sebanyak 4 kali selama kehamilan, untuk trimester satu,
ibu minimal datang satu kali, namun jika dirasa perlu ibu disarankan
untuk kunjungan ulang.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan kunjungan ulang satu minggu
mendatang atau jika ibu merasa adanya keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Hasil Asuhan Kebidanan kehamilan fisiologi holistik pada Ny. D di


Puskesmas Musuk I, Boyolali, Tahun 2019 ditemukan bahwa ibu mengalami mual
muntah pada usia kehamilan 5+5 minggu dan berkurangnya porsi makan ibu.
Mual muntah (emisis gravidarum) yaitu mual (nausea) atau muntah
(vormitusi) yang terjadi dalam awal bulan kehamilan, biasanya hanya saat bangun
dari tidur. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh
perubahan psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama
kehamilan. Karena, masa awal kehamilan disebut juga trimester pertama yang
dimulai dari konsepsi sampai minggu ke 12 kehamilan. Pada masa ini terjadi
perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan anatomi dan
fisiologi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurfalah Setyawati yang
berjudul “Pemberian Jahe Instan terhadap Kejadian Mual Muntah dan Asupan
Energi pada Ibu Hamil Trimester Pertama” menyatakan bahwa dengan melakukan
pemberian jahe instan dapat mengurangi mual muntah pada ibu hamil trimester
satu. Setelah dilakukan telaah jurnal diperoleh hasil bahwa jahe instan dengan
dosis 290 mg (sari jahe) berpengaruh menurunkan kejadian mual muntah pada ibu
hamil trimester pertama sehingga dapat mengurangi ketidaknyamanan yang
dialami oleh ibu terutama pada trimester satu.
Menurut German federal Health Agency jahe efektif untuk mengobati
gangguan pencernaan karena jahe mengandung 2 enzim pencernaan penting
dalam membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan, pertama lipase yang
berfungsi menyerap lemak dan kedua protease yang berfungsi memecah protein
(Setyawan, 2015). Dr.Borelli dari University of Naples Frederica di Itali
mengatakan bahwa jahe bisa menjadi terapi yang efektif untuk mengatasi mual
dan muntah-muntah dalam kehamilan (Geniofam, 2010).
Adapun cara lain untuk mengurangi mual pada ibu hamil yaitu dengan
melakukan tehnik akupresur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hikma
Anisa Putri (2014) yang berjudul “Pengaruh Akupresur Terhadap Morning
Sickness di Kecamatan Magelang Utara Tahun 2014” menyatakan bahwa Rata-
rata skor morning sickness sebelum dilakukan akupresur pada kelompok
intervensi lebih tinggi dengan rata-rata 8,48 dibandingkan kelompok control
dengan dara-rata 7,96; sedangkan setelah dilakukan akupresur rata-rata morning
sickness pada kelompok intervensi lebih rendah dengan rata-rata sebesar 1,28
dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan rata-rata sebesar 7,84. Terdapat
pengaruh akupresur titik ST 36 dan PC 6 terhadap morning sickness ibu hamil
trimester pertama di titik P6.
Akupresur adalah teknik pengobatan komplementer yang berkaitan erat
dengan akupunktur, dengan melakukan tekanan pada titik-titik tertentu dalam
tubuh. Menurut pengobatan Tiongkok, Perikardium 6 dianggap sebagai titik kunci
dalam mengurangi gejala mual dan muntah. Gejala dapat dikurangi dengan
tekanan langsung atau memakai gelang tangan (Wrist Band). Akupresur adalah
cara yang aman, murah dan non-invasif untuk membantu mengurangi gejala mual
bagi beberapa wanita dan dapat dianggap sebagai pilihan pertama ketika
mengelola gejala mual muntah kehamilan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rimonta dan Syafriani (2009) yang
berjudul “Perbandingan Efektivitas Kombinasi Ekstrak Jahe dan Piridoksin
dengan Piridoksin Saja dalam Mengurangi Keluhan Mual Muntah pada Wanita
Hamil” menyatakan bahwa kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin lebih baik
dibandingkan piridoksin saja dalam mengurangi keluhan mual muntah ibu hamil
di bawah 3 bulan. Konsumsi ekstrak jahe sebesar 700 mg per hari sudah cukup
baik untuk mengurangi keluhan mual muntah pada ibu hamil dan dengan
kombinasi piridoksin, kadar ekstrak jahe dapat diperkecil sehingga mengurangi
risiko terhadap kehamilan. Pada penelitian ini digunakan Pregnasea yang
mengandung ekstrak jahe 350 mg dan piridoksin 37,5 mg dengan dosis 2 kali
sehari interval 12 jam, dimakan pagi hari dan sore hari. Piridoksin yang digunakan
merupakan produk generik dengan dosis yang dianjurkan 25 mg sebanyak 3 kali
sehari.
Adapun dari hasil penelitian lainnya mengenai cara mengurangi mual
muntah seperti penelitian dilakukan oleh Imtihanul Munjiah (2015) yang berjudul
“Pengaruh Akupuntur dan Vitamin B6 Terhadap Penurunan Intensitas Mual
Muntah pada Emisis Gravidarum Berat” menyatakan bahwa terdapat hasil
perbedaan pengaruh akupunktur dan vitamin B6 terhadap penurunan intensitas
mual muntah pada emesis gravidarum berat. Akupunktur lebih efektif
dibandingkan vitamin B6 untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil dengan
emesis gravidarum.
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme tubuh seperti fungsi normal system
saraf, regulasi hormon, memperbaiki jaringan, dan pembentukan sel darah merah,
asam amino, dan asam nukleat. Defisiensi vitamin B6 menyebabkan kadar
serotonin rendah sehingga saraf panca indera akan semakin sensitif yang
menyebabkan ibu mudah mual muntah. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan sehingga dikembangkan beberapa cara untuk mengurangi atau
meminimalkan rasa mual dalam kehamilan. Selain cara farmakologis dengan
pemberian obat-obatan anti mual seperti vitamin B6, ada juga teknik non-
farmakologis yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa mual. Beragam
teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa mual dan muntah antara lain
pemberian terapi; jahe, akupresur, aromaterapi, dan akupunktur.
Akupunktur adalah salah satu teknik pengobatan komplementer yang sering
dilakukan, murah, dan aman. Beberapa penelitian menunjukkan akupunktur
efektif dalam mengobati mual muntah dalam kehamilan. Titik akupunktur atau
acupoint merupakan kumpulan berbagai ujung-ujung saraf kulit dan otot yang
dapat dirangsang dengan berbagai cara diantaranya dengan jarum akupunktur.
Stimulasi pada titik akupunktur dapat mengaktifkan tiga pusat yaitu spinal cord,
midbrain, dan hipofisis untuk melepaskan neurokimia seperti endorphin, serotin,
dan norepinephrin yang mampu memblok pesan nyeri dan menekan pusat muntah.
Stimulasi pada titik akupunktur juga dapat menyebabkan pelepasan
adenocorticotropin hormone (ACTH) dari hipofisis. ACTH menstimulasi adrenal
untuk memproduksi kortisol yang bersifat antiemetic 4m Akupunktur yang
dilakukan pada titik pericardium 6 akan memblok arus energi yang abnormal dan
memperkecil intensitas substansi yang merangsang mual muntah sehingga akan
menghilangkan keluhan atau gejala mual muntah.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dapat
disimpulkan bahwa dalam mengurangi ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester
satu yaitu mual muntah dapat dilakukan dengan cara pemberian jahe instan,
akupresur, kombinasi ekstrak jahe dan priridoksin (vitamin B6) dan akupuntur.
CRITICAL APPRAISAL

Judul : Pemberian Jahe Instan terhadap Kejadian Mual Muntah dan Asupan
Energi pada Ibu Hamil Trimester Pertama

Tahun : 2014

1. Apakah hasil penelitian valid?

Apakah pasien pada penelitian Ya


dirandomisasi? Alasan :
Desain penelitian menggunakan eksperimen,
pre-post control grup. dengan subjek
penelitian diambil secara acak dan diberikan
jahe instan atau plasebo, 2 kali sehari selama
seminggu.
Bukti :
ABSTRAK
Subjek penelitian diambil secara acak dan
diberikan jahe instan atau plasebo, 2 kali
sehari selama seminggu. Seluruh subjek
penelitian dinilai tingkat mual muntah dan
asupan energi 24 jam selama pre dan pos
intervensi. Penggunaan obat atau
suplementasi dari dokter/bidan dicatat dan
tidak dihentikan
METODE PENELITIAN
“Pemberian jahe instan maupun plasebo
kepada sampel berdasarkan pengacakan
melalui nomor urut pemeriksaan, nomor
pemeriksaan ganjil diberikan jahe instan dan
nomor pemeriksaan genap diberikan
plasebo”
Apakah cara melakukan Ya
randomisasi dirahasiakan? Alasan :
Pemberian jahe instan maupun plasebo
kepada sampel berdasarkan pengacakan
melalui nomor urut pemeriksaan, nomor
pemeriksaan ganjil diberikan jahe instan dan
nomor pemeriksaan genap diberikan
plasebo.
Bukti :
METODE PENELITIAN
“Subjek penelitian tersamar terhadap sampel
maupun plasebo yang diberikan oleh peneliti
karena bentuk sampel dan plasebo serupa.”

Apakah follow-up kepada pasien Ya


cukup panjang dan lengkap? Alasan :
 Populasi penelitian adalah semua ibu
hamil dengan umur kehamilan kurang
dari 15 minggu di wilayah Balikpapan.
 Pada kelompok perlakuan dilakukan
pemberian jahe instan selama satu
minggu, sedangkan pada kelompok
kontrol hanya diberikan plasebo selama
1 minggu.
Bukti :
 Populasi penelitian adalah semua ibu
hamil dengan kehamilan kurang dari 15
minggu di wilayah Balikpapan. Besar
sampel ditetapkan berdasarkan rumus
perbedaan dua mean (16), dengan tingkat
kepercayaan (CI) 95%; power (β) 80%;
standar deviasi sebesar 1,2; dan mean
difference yaitu 0,77 (8); perkiraan
sampel drop out sebesar 20% sehingga
jumlah sampel masingmasing kelompok
adalah 47 ibu hamil. Teknik sampling
yang digunakan adalah cluster random
sampling dan consecutive sampling.
Subjek penelitian yang memenuhi
kriteria inklusi yaitu ibu hamil dengan
keluhan mual atau mual muntah, usia
kehamilan kurang dari 15 minggu yang
dipastikan dengan hari pertama haid
terakhir (HPHT) dan ultrasonografi
(USG), serta bersedia menjadi sampel
dengan mengisi informed consent.
Subjek akan dikeluarkan dari penelitian
jika keluhan mual dan muntah bukan
karena kehamilan (disfungsi
gastrointestinal seperti gastritis dan batu
empedu), alergi terhadap jahe, dan
mengalami hiperemesis gravidarum
dengan komplikasi (disertai dehidrasi
berat)
 Pengukuran berat dan tinggi badan
digunakan untuk melihat homogenitas
subjek penelitian. Subjek penelitian
dinilai tingkat mual muntah dan jumlah
asupan energi selama 3 hari berturut-
turut sebelum diberikan jahe instan atau
plasebo (pre-intervensi). Selanjutnya,
selama pemberian jahe instan atau
plasebo selama 1 minggu, subjek
penelitian akan dinilai tingkat mual
muntah sebanyak 7 kali (1 kali/hari) dan
penilaian jumlah asupan energi sebanyak
3 kali (2 hari kerja dan 1 hari libur).
Subjek penelitian diberikan jahe instan
10 g (berisi sari jahe 290 mg) atau
plasebo 10 g (gula) sebanyak 2 kali
sehari selama 1 minggu.

Apakah pasien dianalisis di dalam Ya


grup dimana mereka Alasan :
dirandomisasi? Pada kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol dilakukan pengamatan setelah
mendapat perlakuan
Bukti :
Selanjutnya, selama pemberian jahe instan
atau plasebo selama 1 minggu, subjek
penelitian akan dinilai tingkat mual muntah
sebanyak 7 kali (1 kali/hari) dan penilaian
jumlah asupan energi sebanyak 3 kali (2 hari
kerja dan 1 hari libur). Subjek penelitian
diberikan jahe instan 10 g (berisi sari jahe
290 mg) atau plasebo 10 g (gula) sebanyak 2
kali sehari selama 1 minggu
Apakah pasien, klinisi, dan peneliti Ya
blind terhadap terapi? Alasan :
Pada penelitian ini pasien, klinisi, dan
peneliti tidak mengetahui kepada siapa saja
perbedaan terapi diberikan
Bukti :
Subjek penelitian tersamar terhadap sampel
maupun plasebo yang diberikan oleh peneliti
karena bentuk sampel dan plasebo serupa.
Plasebo yang digunakan pada penelitian
adalah gula pasir berwarna kuning
kecoklatan yang diblender sehingga bentuk
dan warnanya hampir sama dengan serbuk
jahe instan.
Apakah grup pasien diperlakukan Tidak
sama, selain dari terapi yang Alasan :
diberikan? Kelompok perlakuan diberikan jahe instan
sedangkan kelompok kontrol diberikan
placebo.
Bukti :
Pada kelompok perlakuan dilakukan
pemberian jahe instan selama satu minggu,
sedangkan pada kelompok kontrol hanya
diberikan plasebo selama 1 minggu.
Apakah karakteristik grup pasien Ya
sama pada awal penelitian, selain Alasan :
dari terapi yang diberikan? Pasien memiliki karakteristik yang sama
berdasarkan karakteristik dasar subjek
penelitian.
Bukti :
Subjek penelitian yang memenuhi kriteria
inklusi yaitu Ibu hamil dengan keluhan mual
atau mual muntah, usia kehamilan kurang
dari 15 minggu yang dipastikan dengan hari
pertama haid terakhir (HPHT) dan
ultrasonografi (USG), serta bersedia menjadi
sampel dengan mengisi informed consent
2. Apakah hasil penelitian penting?

Seberapa penting hasil penelitian Penting


ini? Alasan :
Dengan penelitian ini, telah ditemukan
alternatif lain yaitu pengaruh pemberian
jahe instan untuk penurunan emesis
gravidarum.
Bukti :
 Berdasarkan data tabel 2 distribusi
tingkat mual muntah pra dan pasca
intervensi menunjukkan bahwa sebelum
diberikan perlakuan tingkat mual muntah
sedang sebanyak 64% sedangkan setalah
diberikan perlakuan tingkat mual muntah
sedang sebanyak 12% dan tingkat mual
muntah ringan sebelum diberikan
perlakuan sebanyak 36% sedangkan
setelah diberikan perlakuan menjadi
88%.
Seberapa tepat estimasi dari efek Tepat
terapi? Alasan :
Hasil penelitian membuktikan adanya efek
terapi berupa penurunan emesis gravidarum
pada Ibu hamil trimester 1 setelah
pemberian jahe instan 10 g (berisi sari jahe
290 mg) selama 7 kali (1kali/hari).
Bukti :
 Berdasarkan data tabel 2 distribusi
tingkat mual muntah pra dan pasca
intervensi menunjukkan bahwa sebelum
diberikan perlakuan tingkat mual muntah
ringan sebanyak 36% dan tingkat mual
muntah sedang sebanyak 64%
sedangkan setalah diberikan perlakuan
tingkat mual muntah ringan sebanyak
88% dan tingkat mual muntah sedang
sebanyak 12% .
 Berdasarkan data tabel 2 menunjukkan
bahwa responden yang mengalami mual
muntah sedang sebelum diberikan
perlakuan sebanyak 32 (64%) responden
setelah dilakukan perlakuan menjadi 6
(12%) responden.

Penurunan Emesis Gravidarum


Total
Ada Tidak ada
Jahe Instan 44 6 50
Placebo 28 23 50

Relative Risk Absolute Risk Number Needed


Reduction (RRR) Reduction (ARR) to Treat (NNT)
CER EER CER-EER/ CER CER-EER 1/ARR
0,56 0,88 0,57 0,32 3,125
95% CI

95% CI = +/- 1,96 √[CER x (1-CER)/ #pasien kontrol + EER x (1-EER)/ # pasien
eksperimen]

95% CI = +/- 1,96 √ 0,56 x (1-0,56) / 50 + 0,88 x (1-0,88)/50

= 0,031

Makna :

CER = 0,56 : Kejadian penurunan emesis gravidarum pada kelompok kontrol

adalah 0,56

EER = 0,88 : Kejadian penurunan emesis gravidarum pada kelompok

eksperimen adalah 0,88

RRR = 0,57 : Apabila Jahe instan digunakan sebagai terapi, maka jumlah

insiden penurunan emesis gravidarum akan meningkat sebesar


57% dari insidens sebelumnya.

RRR ≥ 50% menunjukan adanya makna secara klinis.

ARR = 0,32 : Apabila Jahe instan digunakan sebagai terapi, maka selisih jumlah

insidens penurunan emesis gravidarum akibat jahe instan dengan

hanya placebo sebesar 32 %.

NTT = 3,13 : Setiap 3 atau 4 Ibu yang diberi jahe instan, akan tampak 1

pengurangan penurunan emesis gravidarum.

95% CI = 0,03: Rentang kepercayaan (CI) tidak melampaui angka 1, ini berarti

nilai NTT pada penelitian ini bermakna.

3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?

Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?


Apakah karakteristik pasien kita Tidak
sangat berbeda dibandingkan pasien Alasan :
pada penelitian sehingga hasilnya Karakteristik pasien kita tidak berbeda
tidak dapat diterapkan? dengan subjek atau responden pada
penelitian. Sehingga hasil penelitian ini
dapat diterapkan pada pasien kita.
Apakah hasilnya mungkin dikerjakan Ya
di tempat kerja kita? Alasan :
Terapi yang diberikan ini, yaitu jahe instan
cukup mudah didapatkan dan dengan harga
yang cukup murah, sehingga hasil
penelitian ini bisa diterapkan dilingkungn
kerja kita.
Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?
Metode I: f Risiko terhadap pasien kita, relatif terhadap
pasien pada penelitian
Diekspresikan dalam bentuk desimal: 0,5

NNT/f = 3,13/0,5 = 6,26

Makna :
Kita membutuhkan 6-7 pasien yang diberi
jahe instan untuk menghindari seorang
pasien yang emesis gravidarumnya tidak
menurun

Metode II: 1/ (PEERxRRR) PEER (patient’s expected event rate)


adalah event rate dari pasien kita bila
mereka menerima kontrol pada penelitian
tersebut

1/ (PEERxRRR) = 1/(0,56x0,57)= 3,13

(NNT bagi pasien kita)


Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?
Apakah kita dan pasien kita Dengan adanya telaah jurnal ini, kita
mempunyai penilaian yang jelas dan memiliki penilaian yang jelas bahwa
tepat akan value dan preferensi dengan adanya tambahan terapi jahe instan
pasien kita? 1x sehari untuk menurunkan emesis
gravidarum. Tetapi untuk value dan
preferensi pasien dikembalikan kepada
pasien tersebut.
Apakah value dan preferensi pasien Seperti yang telah di jelaskan, semua
kita dipenuhi dengan terapi yang pilihan dikembalikan lagi kepada pasien,
akan kita berikan? apakah pasien cocok dengan jahe instan
tersebut ataupun kurang menyukai jahe
instan tersebut.
Keterangan :
f adalah faktor dorongan. f merupakan perkiraan berapa tinggi atau
rendahnya risiko kematian pasien kita dibandingkan pasien pada
penelitian. Bila pasien kita kemungkinan meninggalnya 2 kali lebih besar
dibandingkan pasien pada penelitian, maka besar f adalah 2. Bila pasien
kita kemungkinan meninggalnya 2 kali lebih kecil dibandingkan pasien
pada penelitian, maka besar f adalah 0,5.

A. Evaluasi Pembelajaran

Topik : Kehamilan Fisiologis Tanggal : 20 Febuari 2019

Jenis Pemeriksaan, dan lingkup tindakan/asuhan :

Pemeriksaan Kehamilan dan asuhan kebidanan kehamilan fisiologis

Informasi/keterampilan yang baru bagi saya :

Jahe dapat bermanfaat untuk menurunkan mual muntah

Bagaimana hal ini bisa berguna :

Jahe mudah didapat, ekonomis dan tejangkau

Sesi pembelajaran ini membuat saya berfikir tentang :

Penerapan jahe untuk mengurangi mual munath pada ibu hamil

Kontribusi saya dalam pembelajaran ini adalah :

Memberikan pengetahuan pada ibu bahwa jahe dapat mengurangi mual muntah
pada ibu hamil

Pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi :

Berapa kali dalam sehari untuk mengkonsumsi jahenya

Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah :

Menerapkan jahe dalam mengurangi mual muntah pada ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai