I. TINJAUAN KASUS
A. Kasus Kehamilan Trimester III
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
1. Alasan Datang
2. Keluhan Utama
3. RIWAYAT KESEHATAN
140
141
1) Ibu
menderita penyakit :
Uteri
Gonorehoe
penyakit:
Uteri
Gonorehoe
1) Keluarga
4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun.
Siklus : 28 hari.
Lama : 7 hari
merah segar
merah gelap
5. RIWAYAT PERKAWINAN
Pernikahan : ke-1.
6. RIWAYAT KB
a. Nutrisi
makanan.
b. Eliminasi
c. Personal Hygiene
keluhan.
e. Aktivitas fisik
suami.
f. Hubungan Seksual
kehamillannya.
b. Mekanisme koping
c. Pengambil keputusan
e. Praktik agama
f. Penghasilan perbulan
hari.
g. Tingkat pengetahuan
III
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
TB : 159 cm RR : 20 x/menit
LILA : 27 cm
b. Status present
rontok.
kelenjar
c. Status obstetric
1. Inspeksi
gravidarum.
hiperpegmentasi areola.
striae
albicans.
infeksi.
2. Palpasi
Leopold I :TFU 3 jari dibawah px, teraba bagian lunak
digoyangkan.
Leopold IV : Divergen
TFU : 31 cm.
Perlimaan : 3/5
3. Auskultasi
150
4. Reflek Patella
Kanan (+)
Kiri (+)
2. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
IV. ANALISA
V. PENATALAKSANAAN
lahir, ketuban pecah dini, gerakan janin berkurang. jika ibu mengalami
obat yang diberikan tidak diminum dengan kopi, susu ataupun teh
diberikan.
5. Menganjurkan ibu datang kembali 1 minggu lagi atau jika ada keluhan
1. Persalinan Kala I
a. Data Subyektif
1) Alasan datang
2) Keluhan Utama
Frekuensi : 2x/10’/30”
pinggang
4) Riwayat Obstetri
153
HPHT : 12-06-2022
HPL : 19-03-2023
a) Pola nutrisi
b) Pola istirahat
lebih 7 jam mulai pukul 21.00- 04.00. Ibu tidak dapat tidur
c) Pola aktifitas
e) Personal hygiene
WIB
f) Data Psikososial
154
g) Data Pengetahuan
persiapan persalinan.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
Kesadaran: Composmentis
2) Tanda-tanda vital
Nadi : 81x/menit
S : 36 C
3) Status obstetricus
a) Pemeriksaan Leopold
b) Palpasi
lunak,
tidak melenting.
putus
Leopold IV : divergen
TFU : 31 cm
His : 2x/10’/30’’
c) Auskultasi
d) Pemeriksaan dalam
belum
Hasil :
50%
Moulage :0
STLD : (+)
e) Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
4) Analisa
a. Diagnosa Kebidanan
b. Masalah
Tidak ada
c. Diagnosa Potensial
Tidak ada
157
d. Kebutuhan Segera
Tidak ada
5) Penatalaksanaan
kelahiran bayi.
mengejan.
Hasil :
Subyektif Ibu ibu mengatakan mengeluarkan banyak cairan dari jalan lahir
Ibu mengatakan ingin mengejan
Obyektif 1) Tampak pengeluaran ketuban berwarna jernih dari jalan lahir, terdapat
dorongan meneran, perineum menonjol, vulva membuka, dan tekanan pada
anus
2) Keadaan Umum : Baik
3) Kesadaran : Composmentis
4) TTV : TD 120/80 mmHg, N : 82x/m, RR : 22x/m
5) His : 4x/10’/45”, teratur
6) DJJ : 135x/m, teratur, punctum maximum dibawah pusat bagian kiri, jumlah
1
7) Pemeriksaan dalam
Tanggal/Jam : 13-03-2023/ 09.30 WIB
Atas indikasi ketuban pecah
Hasil : vulva/vagina tidak ada edema, tidak ada massa, tidak ada jaringan
parut, dilatasi 10 cm, efficement 100 % , KK (-), UUK kiri depan, tidak
teraba bagian lain, penurunan kepala H4, molase 0, STLD (+)
Analisa 1. Diagnosa Kebidanan
Ny. A Umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu 1hari, janin
tunggal, hidup intrauteri, PUKI (punggung kiri). Presentasi belakang
kepala, UUK kiri depan dalam persalinan kala II fisiologis
2. Masalah
Tidak ada.
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
Penatalak 1) Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah
sanaan lengkap.
2) Menyiapkan Pertolongan Persalinan
a) Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat obatan esensial
b) Semua pakaian, handuk, selimut dan kain untuk bayi dalam kondisi
bersih dan hangat.
c) Timbangan, pita ukur, stetoskop bayi dan termometer dalam kondisi
baik dan bersi
160
d) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
dan keringkan dengan tissu kemudia memakai sarung tangan.
e) Patahkan ampul oksitosin 10 unit sedot kedalam spuit menggunakan
sarung tangan dan tempatkan spuit steril sekali pakai di dalam partus
set
f) Untuk resusitasi tempat datar, rata, bersih, kering, hangat, tiga
handuk ataupun kain bersih dan kering, alat penghisap lendir, lampu
sorot 50 watt dengan jarak 60 cm diatas tubuh bayi. Hasil: Sudah
disiapkandengan lengkap.
3) Menyiapkan Ibu dan Keluarga untuk membantu proses bimbingan
meneran dan membantu ibu memilih posisi yang nyaman.
Hasil : Ibu didampingi suami dan keluarga dan ibu memilih posisi
setengah duduk
4) Melakukan pimpin meneran saat ibu ada kontraksi dan dorongan meneran
yang kuat, dengan cara tarik nafas yang panjang, lalu lepaskan sambil
kepala ditekuk dengan melihat perut dan dagu menempel di dada, tangan
berpegangan pada mata kaki dengan kuat dan memperlebar lipatan kaki
agar kepala bayi tidak terjepit saat lahir.
5) Mempersiapkan Pertolongan Kelahiran Bayi
a) Saat kepala bayi telah berada di vulva dengan diameter 5-6 cm,
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
b) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
c) Buka tutup partas set dan perbankan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
d) Pakai sarung tangan DTT atau stecil pada kedua tangan. Hasil: telah
dilakukan.
6) Membantu Lahirnya Kepala
e) Setelah tampak kepala bayi di depan vulva dengan diameter 5-6 cm,
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan
kering, sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
f) Anjurkan ibu meneran sambil bernapas cepat dan dangkal
g) Memeriksa lilitan tali pusat
Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat
h) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan,
i) Membantu Lahirnya Bahu, setelah kepala melakukan putaran paksi
luar, pegang kepala secara biparental Dengan lembut gerakkan
kepala ke arah bawah dan distal hingga hahu depan muncul di bawah
arkus pubis Gerakkan ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
j) Membantu lahimys badan dan tungkai
k) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan yang berada di bawah ke arah
perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah
bawah menggunakan tangan kiri untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas.
l) Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, lanjutkan penelusuran dan
memegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan
pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari
lainnya).
m) Meletakkan bayi diatas handuk yang telah dipersiapkan diatas perut
ibu.
n) Melakukan penilaian sepintas bayi baru lahir normal yaitu bayi lahir
cukup bulan, menangis spontan, warna kemerahan dan gerakan aktif
o) Mengeringkan dan melakukan rangsangan taktil pada tubuh bayi
161
dengan kain atau selimut diatas perut ibu dan menutupi kepala bayi
p) Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain
dalam uterus (hamil tunggal)
Hasil : Tidak ada janin kedua
Hasil:bayi lahir pukul 09. 50 WIB pada tanggal 13 Maret 2023. Menangis
spontan, kulit warna kemerahan, gerakan aktif, jenis kelamin laki laki.
Subyektif Ibu mengatakan lega bayinya telah lahir. Ibu mengatakan bahwa ari arinya
belum lahir. Ibu mengatakan perutnya merasa mules.
Obyektif Bayi lahir spontan tanggal 13 Maret 2023 pukul 09. 50 WIB, menangis kuat,
gerakan aktif, kulit kemerahan. Plasenta belum lahir, tidak teraba janin kedua,
kontraksi uterus baik, terasa globuler dan keras, Fundus uteri setinggi pusat.
Analisa 1. Diagnosa Kebidanan
Ny.A umur 28 tahun P2 A0 dalam persalinan kala III fisiologis
2. Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
Penatalak 1. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar membantu kontraksi
sanaan untuk pengeluaran plasenta. Segera (setelah 1 menit pertama bayi lahir)
menyuntikan oksitosin 10 unit secara IM di 1,3 paha kanan atas bagian
luar.
Hasil : telah dilakukan penyuntikan oksitosin
2. Menjepit tali pusat sekitar 3 cm dari pusat ( umbilikus) bayi dan
melakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama
Hasil : Telah dilakukan penjepitan tali pusat
3. Menggunting tali pusat diantara 2 klem tersebut dan menjepit tali pusat
menggunakan klem tali pusat
Hasil : Tali pusat telah digunting dan dijepit menggunakan klem tali
pusat.
4. Meletakkan bayi diatas perut atas dan bagian dada secara skin to skin
untuk melakukan IMD dan menutupi menggunakan selimut dan
dipakaikan topi pada bayi
Hasil : Bayi telah di IMD dan dipakaikan topi
5. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan Memindahkan klem
pada tali pusat 5-10 cm dari vulva, dan menggunakan tangan kiri untuk
melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Lalu tegangkan tali
pusat dan klem menggunakan tangan kanan.
Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan kiri melakukan penekanan uterus kearah dorso kranial secara hati
hati untuk mencegah inversio uteri.
Hasil : Tindakan telah dilakukan
6. Melakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta
terlepas, lalu minta ibu sedikit meneran sambil menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas mengikuti kurve jalan lahir
dengan tetap melakukan dorso kranial. Apabbilatali pusat bertambah
panjang, pindhakan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan
lahirkan plasenta
162
4. Persalinan Kala IV
Tanggal 13 Maret 2023 Jam : 10.00 WIB
Subyektif Ibu mengatakan senang dan lega karena bayi dan ari arinya telah lahir. Ibu
mengatakan perutnya masih merasa mulas lelah namun bahagia
Obyektif Plasenta lahir lengkap tanggal 13 Maret 2023 pukul 10.00 WIB sisi mternal
berwarna merah dan terbagi oleh celah jaringan ibu, sisi fetal terdiri dari korion
dan vili, tebal kurang lebih 2cm, diameter 15cm, kotiledon 18 buah, panjang tali
pusat 40cm, selaput ketuban utuh, Kandung kemih kosong, TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik teraba keras dan globuler, terdapat laserasi derajat 2
dan telah dilakukan penjahitan.
Analisa 1. Diagnosa Kebidanan
Ny. A umur 28 tahun P2 A0 dalam persalinan kala IV fisiologis.
2. Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa potensial
Tidak ada
Penatalak 1) Memastikan uterus berkontraksi dan mengevaluasi tinggi fundus uteri
sanaan Hasil : Kontraksi uterus keras, TFU 2 jari di bawah pusst.
2) Melakukan IMD selama 1 jam dan membiarkan kontak kulit ibu dan bayi
Hastl : Bayi mencari puting ibu dan IMD sedang berlangsung
3) Membersihkan ibu dan membantu mengganti baju thu yang basah dengan
baju yang kering dan bersih
Hasil ibu terlihat sudah bersih dan sudah memakai baju yang kering dan
bersih
4) Memastikan Ibu merasa nyaman dan membantu Ibu untuk menyusui
bayinya.
Hasil : ibu telah nyaman dan bayinya sudah menyusu
5) Mendekontaminasikan tempat persalinan dengan larutan clorin 0,5% Hasil :
163
a. Data subyektif
1) Keluhan Utama
a) Pola Nutrisi
b) Pola Eliminasi
c) Pola Aktivitas
beristirahat tidur.
165
e) Pola Hygiene
f) Pola Menyusui
menangis
g) Data Psikologis
merawat bayinya .
h) Adat Istiadat
i) Data Pengetahuan
nifas.
166
b. Data Obyektif
2) Kesadaran :Composmentis
S : 36,7°C
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
4) Status Present
muda
tekan
capiller
5) Status Obstetrik
a. Inspeksi
menonjol
jahitan laserasi
b. Palpasi
kemih kosong.
c. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
2) Masalah
terasa
3) Diagnosa Potensial
Tidak ada
d. Penatalaksanaan
mengurangi perdarahan.
eksklusif.
massase punggung.
dengan kassa.
bersalin.
sesering mungkin.
infeksi
maupun mastitis.
Bansari
ke PKM
BAK : frekuensi 5-6 x/hari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan
BAB :frekuensi 1-2x/hari, konsistensi lunak padat, warna
kecoklatan, tidak ada keluhan.
i) Pola istirahat
Ibu mengatakan lama tidurnya tidak menentu, 7-8 jam pada malam
hari dan sering bangun bila bayi mennagis, serta 2 jam pada siang
hari terkadang ibu ikut tidur bila bayi tidur.
j) Pola aktivitas
Ibu sudah dapat melakukan aktifitas rumah tangga seperti menyapu
mencuci baju dan piring dan memasak.
k) Pola Hygiene
Ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari,keramas tiap 2-3x seminggu,
ganti pembalut 3-4x/ hari, ibu mengganti pakaian 2x/hari, ibu selalu
memakai pakaian yang menyerap keringat.
l) Pola Menyusui
Ibu menyusui bayinya setiap bayinya menangis, kurang lebih 2 jam
sekali. Lama tiap kali menyusu 15-20 menit. Ibu hanya
memberikan ASI saja pada bayinya tanpa tambahan makanan
apapun (ASI Ekslusif)
7) Data psiko sosial
Ny. A berada dalam fase letting go yaitu ibu merasa sudah dapat
menyesuaikan diri, dan merawat diri dan bayinya dengan baik.
Obyektif 1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmetis
3) Tanda-tanda vital : Td : 131/86 mmHg S: 36,2
N : 88x/menit RR : 20x/menit
4) Status present
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda
Muka : Tidak ada oedem, titdak sianosis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak terdengan ronchi
Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
Perineum : Terdapat bekas jahitan yang sudah menyatu
Redness (Kemerahan) : Tidak ada
Edema(pembengkakan) : Tidk ada
Echymosis ( bercak darah) : Tidak ada
Discharge(pengeluaran) : Tidak ada
Aproximation(penyatuan luka) : Sudah terjadi penyatuan luka
Ekstremitas atas: Tidak ada varises, tidak ada oedem, capiller refill kembali
< 2 detik, turgor kulit baik
Ekstremitas bawah :Tidak ada varises, tidak ada oedem, capiller refil
kembali dalam <2 detik, turgor kulit baik, Thromboplebitis (-)
Reflek pattela: ++/++
Anus : Tidak ada hemoroid
5) Status Obstetrik
a) Mammae
Inspeksi : Simetris, hiperpigmentasi areola, putting susu menonjol
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada benjolan,
pengeluaran ASI (+)
b) Abdomen: TFU tidak teraba.
c) Genetalia: Lokhea serosa (kuning kecoklatan), luka laserasi sudah
menyatu, tidak ada tanda infeksi
Analisa 1) Diagnosa Kebidanan
Ny. A usia 28 tahun P2A0 nifas 2 minggu postpartum fisiologis.
2) Masalah
175
Tidak ada
3) Diagnosa Potensial
Tidak ada
Penatalak 1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan sehat
sanaan dan masa nifasnya normal.
Hasil : Ibu senang dengan hasil pemeriksaan
2) Mengingatkan kembali pada ibu tentang perawatan payudara yaitu putting
susu harus dijaga agar tetap bersih dan kering, mengeringkan payudaranya
setelah selesai menyusui bayinya. Untuk mencegah putting lecet
menganjurkan ibu untuk mengeluarkan sedikit ASInya dan dioleskan ke
putting susunya.
Hasil : Ibu mengerti dan sudah melakukan perawatan payudara
3) Memberikan konseling pada ibu tentang tanda bahaya nifas : perdarahan
pervagina yang luar biasa (bila ganti pembalut 2x dalam setengah jam),
pengeluaran pervagina bebau menyengat, rasa sakit dibagian bawah perut,
rasa sakit kepala yang terus menerut, nyeri ulu hati, pembengkakan diwajah
atau ditangan, demam, muntah, rasa sakit saat BAK, payudara merah panas
dan sakit, krhilangan nafsu makan dalam jangka waktu yang lama,
pembengkakan dikaki, merasa sedih atau tidak ammpu merawat bayinya
dan diri sendiri. Ibu harus segera ke tenaga kesehatan jika menemui salah
satu atau lebih dari tanda bahaya tersebut.
Hasil : Ibu mengerti dan tidak terdapat tanda tanda bahaya nifas pada ibu
4) Menganjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
yangberlebihan. Kurang istirahat akan mempengaruhi jumlah ASI yang
diproduksi, memperlambat involusi uterus, menyebabkan depresi dan
ketidakmampuan untuk merawat bayi serta dirinya sendiri.
Hasil : Ibu mengerti dan ibu beristirahat dengan cukup
5) Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola nutrisi (minum tablet fe
1x/hari) agar kondisi kesehatan ibu tetap terjaga.
Hasil : Ibu tetap makan makanan yang bergizi dan tinggi protein dan tetap
meminum tablet fe 1x/hari.
6) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar
Hasil : Ibu menyusui bayinya dengan baik dan benar tidak memperlihatkan
danda penyulit
7) Melakukan dokumentasi pemeriksaan
Hasil : Dokumentasi telah dilakukan
b) Pola eliminasi
BAK : frekuensi 5-6 x/hari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan
BAB :frekuensi 1-2x/hari, konsistensi lunak padat, warna kecoklatan,
tidak ada keluhan.
c) Pola istirahat
Ibu mengatakan lama tidurnya tidak menentu, 7-8 jam pada malam
hari dan sering bangun bila bayi mennagis, serta 2 jam pada siang hari
terkadang ibu ikut tidur bila bayi tidur.
d) Pola aktivitas
Ibu sudah dapat melakukan aktifitas rumah tangga seperti menyapu
mencuci baju dan piring dan memasak.
e) Pola Hygiene
Ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari,keramas tiap 2-3x seminggu,
ganti pembalut 3-4x/ hari, ibu mengganti pakaian 2x/hari, ibu selalu
memakai pakaian yang menyerap keringat.
f) Pola Menyusui
Ibu menyusui bayinya setiap bayinya menangis, kurang lebih 2 jam
sekali. Lama tiap kali menyusu 15-20 menit. Ibu hanya memberikan
ASI saja pada bayinya tanpa tambahan makanan apapun (ASI
Ekslusif)
3) Data psiko sosial
Ny. A berada dalam fase letting go yaitu ibu merasa sudah dapat
menyesuaikan diri, dan merawat diri dan bayinya dengan baik.
Obyektif 1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmetis
3) Tanda-tanda vital : Td : 131/86 mmHg S: 36,2
N : 88x/menit RR : 20x/menit
4) Status present
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda
Muka : Tidak ada oedem, titdak sianosis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak terdengan ronchi
Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
Perineum : Bekas jahitan sudah kering dan menyatu
Ekstremitas atas: Tidak ada varises, tidak ada oedem, capiller refill kembali <
2 detik, turgor kulit baik
Ekstremitas bawah :Tidak ada varises, tidak ada oedem, capiller refil kembali
dalam <2 detik, turgor kulit baik.
Reflek pattela: ++/++
Anus : Tidak ada hemoroid
5) Status Obstetrik
a) Mammae
Inspeksi : Simetris, hiperpigmentasi areola, putting susu menonjol
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada benjolan, pengeluaran
ASI (+)
b) Abdomen: TFU tidak teraba.
c) Genetalia: Lokhea alba (putih), luka laserasi sudah menyatu, tidak ada
tanda infeksi
Analisa 1) Dignosa Kebidanan
Ny. A usia 28 tahun P2A0 nifas 29 hari postpartum fisiologis
2) Masalah
Tidak ada
3) Diagnosa Potensial
Tidak ada
Penatala 1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan sehat
177
a. Identitas Bayi
Nama : By. K
b. Data Subyektif
1) Riwayat Obstetri
HPHT : 12-06-2022
HPL :19-03-2023
b. Penolong : Bidan
2) Pola Nutrisi
3) Pola Eliminsi
lembek,
4) Pola Istirahat
5) Pola Hygiene
c. Data Obyektif
Suhu : 36.5C
RR : 43x/menit
3) Riwayat Postnatal
4) Pengukuran Antropometri
179
LD: 34 cm LILA: 11 cm
5) Status Present
putih
cairan
jugularis.
vesikular
infeksi
belakang
Reflek
mulut
dengan baik
tangannya
keras
satu sisi
d. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
181
2) Masalah
Tidak ada
3) Diagnosa Potensial
Tidak ada
e. Penatalaksanaan
normal
pemeriksaan
dilakukan.
Penatalak 1) Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan sehat
sanaan dan baik
Hasil : Ibu lega dan senang mengetahui hasil pemeriksaan
2) Memastikan bayi menyusu dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda
tanda penyulit
Hasil : Bayi menyusu dengan baik
3) Memberikan konseling pada ibu untuk tetap mempertahankan pemberian
ASI. ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lainnya hingga usia 6
bulan karena kebutuhan gizi bayi baik kualitas maupun kuantitas terpenuhi
dari ASI saja
Hasil : Ibu memahami konseling dan bersedia hanya memberikan ASI saja
kepada bayinya.
4) Mengevaluasi kembali perawatan bayi baru lahir yaitu dengan menjaga
ruangan tetap hangat, jika dingin mengenakan pakaian atau selimuti bayi
sepanjang hari, pada malam hari bayi harus tidur dengan ibu sehingga
mudah untuk menyusui, tidak meletakkan bayi pada permukaan yang dingin
dan basah, tidak membedong bayi terlalu ketat.
Hasil : Ibu dapat menjelaskan kembali perawatan pada bayinya dan telah
sesuai dengan anjuran yang diberikan
5) Memberikan pendidikan kesehatan mengenai imunisasi dasar yaitu
imunisasi BCG yang bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tuberculosis. Pemberian dosis pertama tetesan polio bertujuan
untuk meningkatkan perlindungan awal terhadap penyakit polio.
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang di Puskesmas Bansari
pada hari kamis guna pelaksanaan imunisasi BCG dan Polio 1 pada saat
bayi berumur 1 bulan yaitu tanggal 13 April 2023.
Hasil : Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang di Puskemas Darma Rini
untuk imunisasi BCG dan Polio 1 tanggal 13 April 2023
6) Mendokumentasikan pemeriksaan dan tindakan yang telah dilakukan. Hasil:
Hasil : Tindakan dan pemeriksaan telah didokumentasikan
II. PEMBAHASAN
pukul 09.30 WIB di PKM Bansari. Umur ibu dikaji untuk mengetahui
diatas 35 tahun, umur yang aman untuk hamil dan persalinan adalah 20-
beresiko bagi kehamilan berkaitan dengan beban fisik dan paparan zat kimia
hari.Ny.A dan suami berasal dari suku Jawa. Ny.A mengatakan bahwa
estimasi jarak tempuh dari rumah pasien menuju faskes terdekat dan
(Widatiningsih, 2017).
data yang didapatkan, pihak keluarga dari Ny.A maupun suami tidak
dan HPL 19 Maret 2023, sehingga dapat dihitung umur kehamilan ibu
adalah 37 minggu 1 hari. Dari umur kehamilan yang sudah dihitung, ibu
kali yaitu 2 kali dilakukan pada trimester pertama, 1 kali pada trimester
190
ANC hanya berjarak 6 hari dari ANC sebelumnya dan hari sebelumnya
telah diberikan tablet Fe. Jumlah total tablet Fe yang sudah ibu terima
sebanyak 120 tablet yang diminum setiap malam sebelum tidur dengan
air putih. Sehingga sesuai antara teori dan lahan dengan memberikan
tablet fe lebih dari 90 tablet dapat memberikan dampak yang baik bagi
24,9 jadi tidak ada kesenjangan dalam kasus IMT ibu.Tinggi badan Ny
A 159 cm. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm terlebih
besar memiliki panggul yang sempit dan standar minimal untuk ukuran
LILA adalah 23,5 cm lalu pada kasus Ny. A LILA nya 27 cm tidak
teori (Widatiningsih,2017).
2017)
jam, istirahat/tidur siang sekitar 1 jam (Marmi, 2017).. Pada kasus Ny.A
rasa sakit pada rahim serta semakin beratnya beban yang dipikul, posisi
2014).
jari dibawah px, bagian fundus teraba 1 bagian lunak, bulat, tidak
terputus-putus, pada bagian kiri teraba satu bagian panjang seperti ada
dan bagian apa yang terdapat pada fundus, leopold II digunakan untuk
menentukan bagian yang ada di sisi kanan dan kiri perut ibu, leopold III
dan apakah bagian bawah rahim sudah masuk panggul atau belum,
sesuai dengan teori dimana berat badan normal bayi yaitu 2500 gram –
4000 gram. Pemeriksaan DJJ pada Ny. A dilakukan dengan hasil 140
2017) DJJ normal yaitu 120-160 denyut per menit, teratur, dengan
persalinan yaitu keluar lendir bercampur darah melalui jalan lahir, Rasa
tetapi dalam waktu yang lama disebut ketuban rembes karena selaput
evaluasi dari asuhan tersebut sudah sesuai dengan evaluasi hasil yang
telah dipaparkan pada Bab II. Dimana hasil yang didapat pada asuhan
bahaya yang dapat muncul pada kehamilan TM III dan bagaimana cara
bermakna
sejak tanggal 13 Maret 2023 pukul 05.00 WIB, air ketuban belum
bawah. Hal ini sesuai dengan teori menurut Sulistyawati dan Nugraheni
sering dan teratur, keluarnya lendir dan darah, Hal tersebut terjadi
selaput lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas dan pecah
roti dalam porsi secukupnya serta minum air putih 1 gelas. Makan dan
minum terakhir ibu perlu dikaji untuk mempersiapkan ibu secara fisik
menghampiri, namun ibu merasa tidurnya sudah cukup. Jika dilihat dari
lama istirahat maka Ny A sudah cukup istirahat dan fisik serta kesiapan
cukup istirahat.
rata 5-10 mmHg Terkait tekanan darah ibu sebelum dan selama hamil
presbelkep, penurunan HII, kulit ketuban utuh, tidak ada bagian lain
bahwa Ny. A sudah memasuki masa persalian kala I fase aktif. Setelah
138 x/menit. Hal tersebut tergolong normal, karena nilai normal DJJ
2017).
ketuban, ibu ingin meneran dan merasa seperti ingin buang asi besar.
membuka, ketuban pecah jernih dimana hasil ini sesuai dengan teori
tanda vital diperoleh hasil yang masih dalam batas normal yaitu tensi
dari 40 detik, frekuensi lebih dari 3 kali dalam 10 menit dan intensitas
WIB dilakukan karena ada indikasi ketuban pecah dan ada tanda kala II
pecah, air ketuban jernih, bau khas; teraba kepala, POD UUK kiri
menit, bayi lahir spontan tanggal 13 Maret 2023 pukul 09.50 WIB.
Keadaan umum bayi baik, jenis kelamin laki laki, menangis kuat,
sandal saja tanpa memakai sepatu, tutup kepala, dan kacamata. Hal ini
mengatakan merasa senang dan lega bayinya sudah lahir dan ibu
mengatakan perut bagian bawahnya terasa mulas. Hal ini sesuai dengan
subyektif kala III pasien mengatakan bahwa bayinya telah lahir melalui
Data obyektif pada persalinan kala III yang diperoleh yaitu bayi
tidak teraba janin kedua. Kontraksi uterus kuat, TFU setinggi pusat.
persalinan kala III berjalan fisiologis sehingga tidak ada masalah yang
manajemen aktif kala III yaitu meletakkan bayi baru lahir di atas kain
bersih yang telah disiapkan di perut bawah ibu dan meminta ibu atau
09.51 WIB secara IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral. Waktu
tali pusat, pada kasus Ny. A meletakkan bayi diatas permukaan kulit
dada atau perut ibu, menurut penelitian (Sawitry, et.al, 2019) Inisiasi
yang drastis, terutama jika tidak ada tindakan pencegahan yang tepat.
panas yang diamati pada BBL : suhu ruangan persalinan rata rata lebih
rendah daripada suhu didalam cairan ketuban, bayi yang basah dan luas
permukaan. Selama periode kontak kulit ke kulit (skin to skin) suhu inti
Sesuai dengan teori dengan melakukan manajemen aktif kala III dengan
secara tepat dan benar yang akan mencegah perdarahan post partum
lahir setelah 10 menit bayi lahir, yaitu tanggal 13 Maret 2023 pukul
10.00 WIB. Selaput plasenta lengkap dan utuh, diameter ± 18 cm, tebal
+ 2 cm, panjang tali pusat± 40 cm. Perdarahan yang keluar masih dalam
batas normal yaitu +75 cc dan ada robekan perineum grade I. Perkiraan
arinya telah lahir, perutnya terasa mulas, merasa lelah tapi bahagia. Hal
ibu dari sisa darah dan cairan ketuban, membantu ibu mengganti
pakaian dan pembalut yang bersih dan kering, mengajarkan ibu dan
2023 pukul 15.50 WIB. Keluhan yang dirasakan Ny A pada masa nifas
ibu ini dinamakan after pain yang sesuai dengan teori Handayani,
Pujiastuti (2016) yaitu rasa nyeri yang disebabkan oleh kontraksi uterus
206
koping positif sehingga ibu merasa lebih tenang dan cenderung tidak
obyektif yaitu pada pengukuran tinggi fundus uteri Ny.A yaitu 2 jari di
makan 1 piring nasi, lauk tempe goreng 1 potong, sayur sop ½ mangkok
kecil sekitar pukul 12.00 WIB dan minum 1 gelas air putih dan
melalui tahapan BAK pasca salin sesuai dengan teori yang ada.
secara bertahap yaitu mulai dari miring, berlatih duduk, berdiri, hingga
dalam waktu 6 jam post partum yang berguna memulihkan otot dan
panggul kembali normal, melancarkan aliran lokhea dan urin, serta pada
proses pemulihan dan masa nifasnya nanti akan berjalan lancar. Pada
tidur. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa istirahat ibu sudah cukup.
67).
mampu menyusui anaknya. Asi sudah keluar dengan lancar dan bayi
208
dalam merawat bayinya Hal ini sesuai dengan teori menurut Handayani,
han pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, fokus
posisi uterus di tengah. Menurut teori Marmi (2012) terkait nifas 6 jam
yaitu TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, konsistensi keras dan
berwarna merah kehitaman, hal ini sesuai teori lokhea rubra yang keluar
dialami Ny A pada masa nifas ini yaitu perut ibu mulas Masalah yang
dengan asuhan pada ibu masa nifas 6 jam dan disesuaikan dengan
ibu bahwa rasa mulas yang dirasakan adalah hal yang wajar karena
jika ibu merasakan mulas setelah melahirkan, karna hal tersebut normal.
memberikan ASI yang benar, mengajari ibu cara perawatan tali pusat
2023 pukul 10.00 WIB dan diperoleh data subyektif yaitu ibu
kekuningan dan ibu bisa BAB pada hari ke-2 setelah melahirkan Hal ini
monitoring ibu yang baik dapat dideteksi morbiditas ibu lebih banyak.
buang air kecil dan buang air besar dapat mencegah infeksi genitalia.
Ibu merasa senang dengan kehadiran anak keduanya ini dan ibu
menunjukkan keadaan yang normal, dimana saat ini ibu berada dalam
fase taking hold, yaitu ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan
2016).
dan tanda bahaya ibu pada masa nifas. Dari pemeriksan status obstetrik,
dan simfisis, kontraksi baik, kuat, kandung kemih kosong, hal ini sesuai
yang normal sesuai dengan teori (Marmi ,2017) pada hari ke 3 sampai
kasus juga ditambahkan data tentang kondisi jahitan ibu karena saat
212
jahitan dalam keadaan baik, tak ada tanda infeksi. Pengkajian jahitan
dilakuakan dengan penilaian R (-) E(-) E(-) D(+) A(+), yang artinya
pada bekas jahitan tidak ada tanda kemerahan, tidak bengkak, tidak ada
pada waktu atau masalahnya. Karena pada saat ini kondisi ibu juga
usia 28 tahun, P2A0, dalam masa nifas 3 hari fisiologis. Tidak ada
ibu cara menyusui yang benar dimaksudkan agar ibu tidak mengalami
kesulitan saat menyusui sehingga ibu nyaman saat menyusui dan bayi
banyak sayuran hijau agar menambah produksi ASI sehingga bayi dapat
keadaan ibu tetap sehat dan produksi ASI tetap lancar yaitu sekitar jam
8 jam per hari dan minum 10-14 air putih sehari, menjelaskan pada ibu
tentang cara merawat bekas jahitan yaitu dengan menjaga agar tetap
perkembangan ibu dan bayi. Data subyektif yang diperoleh yaitu ibu
dalam fase letting go yaitu fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya. dalam fase letting go yaitu fase dimana ibu mulai menerima
melahirkan, pada masa ini ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat
yaitu pada saat dilakukan palpasi pada Ny.A TFU sudah tidak teraba.
Menurut Marmi (2017) pada minggu kedua hari postpartum TFU sudah
214
minggu biasanya lochea serosa yang muncul pada hari ke 7-14 pasca
serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan laserasi plasenta. Selain
Ny.A didapatkan hasil yang menunjukkan ibu dalam keadaan sehat dan
tidak ada tanda gejala yang mengarah pada keadaan yang tidak normal
atau patologis.
pascasalin yang akan digunakan oleh ibu karena diharapkan ibu dapat
uterus berjalan normal, ibu dapat menyusui bayi dengan benar tanpa
penyulit, tidak ditemukan tanda bahaya dan ibu sudah palam tentang
2023 jam 10.00 WIB. Untuk pengkajian yang dilakukan sama dengan
masa nifas 14 hari. Diagnosa yang muncul pada masa nifas 30 hari
sama dengan diagnose ibu nifas pada masa sebelumnya yaitu Ny. A
sehat dan tidak ada tanda gejala yang mengarah pada keadaan yang
13 Maret 2023 Jam 09.50 WIB. Menurut teori Marmi dan Rahardjo
(2015), identitas merupakan alat pengenal bayi agar tidak tertukar. Pada
13 Maret 2023 Jam 09.50 WIB. Menurut teori Marmi dan Rahardjo
(2015), identitas merupakan alat pengenal bayi agar tidak tertukar. Pada
gestasi untuk tiap neonatus sangat penting karena faktor maturasi bayi
baik, pemotongan tali pusat, IMD selama 1 jam untuk mencegah bayi
kehilangan panas. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Sulistyawati &
kulit ibu dengan bayi serta melakukan IMD selama 30 menit. Selimut
ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi bayi. Mengajarkan ibu
penyakit hepatitis pada bayi. Hal ini sesuai dengan teori bayi
13 Maret 2023 Jam 15.50 WIB. Sejak bayi lahir, bayi sudah disusui 3x
dan bisa menghisap dengan baik. Hal ini menunjukkan pula bahwa
reflek rooting, sucking, swallowing bayi sudah baik Pada pola eliminasi
bayi, didapatkan bahwa setelah lahir bayi telah BAK Ix, warna jernih
Buang Air Besar (BAB) pada 24 jam pertama setelah lahir. Sehingga
bayi sudah BAK dan BAB. Menurut Marmi dan Rahardjo (2018), pola
tidur bayi baru lahir biasanya setelah 2 jam dan berlangsung beberapa
menit sampai beberapa jam. Pada kasus, By. K tidur + 3 jam. Hal ini
dari darah dan kotoran yang keluar saat proses persalinan tadi. Hal ini
bahwa bayi dimandikan setelah 6 jam setelah lahir dan setelah suhunya
stabil.
bahwa keadaan umum bayi baik, denyut jantung bayi 137 x/menit, suhu
gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34 cm,
LILA 11 cm. Menurut Marmi dan Rahardjo (2015) berat badan BBL.
normal adalah 2500-4000 gram, panjang badan BBL normal adalah 48-
52 cm, lingkar kepala BBL normal adalah 33-35 cm, lingkar dada BBL
memberikan antibodi yang dapat mencegah infeksi pda bayi, dan tetap
25°C beri bayi pakalan double agar dia tidak kedinginan. Tubuh bayi
baru lahir biasanya sering terasa dingin, oleh karena itu usahakan suhu
bahwa tali pusat tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang
enak atau kemerahan, hal itu sesuai dengan teori (Kemenkes RI.,
testis sudah turun dalam skrotum, hal inisesuai dengan Marmi dan
perawatan tali pusat yaitu dengan cara membiarkan tali pusat tetap
220
pusat terbuka maka proses pelepasannya akan lebih cepat pada tali
mempercepat penguapan air pada jelly Wharton yang terdapat pada tali
Pemberian ASI sesuai kebutuhan bayi dan sangat bermanfaat bagi ibu
maupun bayi.
2023 jam 10.00 WIB. Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa ibu
mengatakan bayi menyusu setiap 2-3 jam sekali atau ketika bayi
bayi. Bayi yang diberi ASI saja biasanya fesesnya akan berwarna
kuning, lunak, dan berbiji seeded bisa juga berupa cairan (Marmi dan
bahwa tali pusat belum kering dan tidak terdapat tanda tanda infeksi.
221
dahulu baru kemudian naik. Penurunan berat badan maksimal 10% dari
berat badan lahir. Pada kasus, berat badan yaitu menjadi 3400 gram, ini
keadaan bayi saat ini normal. Diagnosa yang muncul pada bayi baru
lahir 3 hari sama dengan diagnosa pada bayi baru lahir usia 6 jam.
Perbedaannya hanya terletak pada waktunya karena pada saat ini bayi
kebidanan yaitu, Bayi K usia 3 hari fisiologis, serta tidak ada masalah
bayi yang dimaksudkan agar ibu mengetahui cara merawat kulit bayi,
tentang tanda bahaya pada bayi seperti Pernapasan sulit atau lebih dari
60x/menit, terlalu hangat (38°C) atau terlalu dingin (36°C), Kulit bayi
222
biru, pucat atau memar, hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering
mengatakan bayi tidak ada keluhan, bayi menyusu kuat setiap 2-3 jam
sekali atau ketika bayi menangis karena lapar dan ibu mengatakan bayi
BAB 4-5x sehari, warna kuning, konsistensi lembek dan BAK 8-9x
h.80) bayi baru lahir BAK 7-10 kali sehari dengan volume 15-16 ml/kg
bahwa asupan cairan bayi cukup. Hal ini menunjukkan pola eliminasi
Diagnosa yang muncul pada bayi baru lahir usia 2 minggu sama
anamnesa dan pemeriksaan fisik pada bayi Ny.A didapatkan hasil yang
menunjukkan bayi dalam keadaan sehat dan tidak ada tanda gejala yang
223
dengan penatalaksanaan pada bayi baru lahir usia 6 hari, hal ini