A. TINJAUAN KASUS
a. Pengkajian
b. Identitas
c. Data Subyektif
1) Alasan Datang
125
2) Keluhan
3) Riwayat Kesehatan
4) Riwayat Obstetrik
a) Riwayat Haid
Menarche : 12 Tahun
Lama : 7 hari
10x/12jam
gerakan janin
2 PKM Pusing
3-9- Asam Pendkes
2022 folat, B6 ketidaknyamanan
3 PKM t.a.k
7-10- Sf, kalk, Rutin kunjungan
2022 vit. C ulang
4 PKM t.a.k
8-11- Sf, kalk, Hitung Gerakan
2022 vit. C janin
5 PKM Keputihan
9-12- Sf, kalk, Pendkes personal
2022 vit. C hygiene
sekarang.
5) Status Perkawinan
tahun. Hubungan ibu dan suami sangat baik dan tinggal serumah.
6) Riwayat KB
a) Pola Nutrisi
gelas perhari jenis air putih dan susu. Ibu mengatakan tidak ada
pantangan.
b) Eliminasi
lebih sering, dari 4-5x sehari menjadi 8-9x sehari dengan warna
kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan. BAB tidak ada
kekuningan.
c) Aktivitas Sehari-hari
d) Pola Istirahat
tidur siang.
e) Aktivitas Seksual
f) Personal Hygiene
sehari.
132
a) Kehamilan Diharapkan
b) Perasaan Ibu
maupun keluarga.
c) Pengambil Keputusan
133
d) Orang Terdekat
e) Mekanisme Koping
f) Praktik Keagamaan
g) Adat Istiadat
bulanan (mitoni).
h) Penghasilan Perbulan
9) Tingkat Pengetahuan
d. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran: Composmentis
̊
(3) Suhu: 36 C
f) LILA: 25 cm
2) Pemeriksaan Fisik
a) Status Present
putih
135
(4) Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada massa, tidak
(11) Ekstremitas :
b) Status Obstetric
(1) Inspeksi
cloasma gravidarum
gravidarum terlihat.
(2) Palpasi
(2) Leopold I :
(3) Leopold II :
memberikan tahanan.
gram
e. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
hamil fisiologis.
mengatasi ketidaknyamanan
f. Penatalaksanaan
nonreaktif.
minum teh dan kopi pada malam hari, berbaring miring saat tidur.
kencing.
cairan.
tanda persalinan.
Untuk itu, sebisa mungkin jika ingin merokok, maka merokok diluar
Tablet Zat Besi (SF) 60mg dosis 1x1 sebanyak 10 tablet, Kalk
500mg dosis 1x1 sebanyak 10 tablet, dan tablet Vit C sebanyak 1x1
menggunakan air putih atau air jeruk, tidak boleh dengan teh, kopi
persalinan.
Hasil : Ibu mengatakan bersedia datang 1 minggu lagi atau bila ada
9) Mencatat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan buku register Hasil
g. Evaluasi
140
a. Persalinan Kala I
1) Pengkajian
2) Data Subyektif
a) Alasan Datang
b) Keluhan Utama
dirasakan aktif.
pukul 19.30 WIB terdiri dari nasi sedikit dan lauk, serta
BAK
hubungan seksual.
142
(2) Hubungan ibu, suami, dan keluarga baik dan semua turut
nyaman.
3) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
̊
(5) Suhu: 36,5 C
(9) LILA: 25 cm
143
b) Pemeriksaan Obstetrik
(1) Inspeksi
gravidarum
bercampur darah
(2) Palpasi
tidak melenting.
gram
detik
144
(3) Auskultasi
c) Pemeriksaan Dalam
Oleh :Bidan
belum. Hasil:
-Vulva/vagina : tenang
: Pembukaan : 4 cm
: Effacement : 25%
-Presentasi : Kepala
-Moulage :0
-STLD : (+)
d) Pemeriksaan Penunjang
4) Analisa
(b) Masalah
Tidak Ada
Tidak Ada
(d) Kebutuhan
5) Penatalaksanaan
bersalin kala I
makan 1 potong roti serta makan nasi, dan lauk yang dibawa
dari rumah.
ibu
6) Evaluasi
b. Persalinan Kala II
RR : 22 x/menit
6. DJJ : 142 x/menit , puctum maximum dibawah pusat bagian kiri , jumlah
1 , teratur
148
7. Pemeriksaan Dalam
Tanggal/Jam : 20 Februari 2023 / 00.30 WIB
Oleh bidan atas indikasi ketuban pecah,Dengan hasil : vulva/vagina
teraba lunak, portio sudah tidak teraba, effacement 100%, pembukaan
10 cm, kulit ketuban pecah pukul 00.30 WIB berwarna jernih, teraba
kepala, POD uuk kanan depan arah jam 1, moulage 0, hodge IV,
perlimaan 0/5, bagian lain yang menumbung tidak ada, STLD lendir
bercampur darah.
d. Persalinan Kala IV
1) Pengkajian
2) Data Subyektif
a) Alasan Datang
Tidak ada
b) Keluhan Utama
tidak ada penyulitan, ada laserasi derajat II, Plasenta lahir lengkap,
ibu normal dan keadaan bayi saat ini normal, sehat, hidup.
d) Riwayat KB
makan satu kali jenisnya nasi, lauk dan sayur dengan porsi
Ibu mengatakan selama masa nifas 6 jam ini ibu sudah dapat
seperti mulai miring kanan dan kiri, duduk, berdiri, sampai ibu
setelah BAK.
keluar darah ibu belum menjalankan sholat. Pada saat ini fase
3) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
̊
(c) Suhu: 36, 5 C
refill dan turgor kulit kembali dalam waktu <2 detik saat
ditekan
Reflek Patella:++/++
4) Analisa
a) Diagnosa Kebidanan
b) Masalah
Tidak ada
c) Diagnosa Potensial
Tidak ada
d) Kebutuhan
5) Penatalaksanaan
sekali.
bayinya tidur.
ganti
ganti pembalut
oleh ibu.
8) Melakukan pengkajian luka pada jahitan perineum
dengan REEDA.
baik)
datang kembali.
Keterangan
Data
Subyektif 1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ibu
sudah dapat merawat bayinya. Ibu
mengatakan menyusui bayinya secara
ASI Eksklusif bergantian antara
payudara kiri dan kanan, tidak
diberikan apapun selain ASI. Ibu
mengatakan luka jahitan sudah tidak sakit.
Ibu mengatakan istirahat malam sedikit
terganggu sehingga istirahatnya sedikit.
5. Status Present
Mata :Simetris, sklera putih, konjungtiva
merah muda
Muka :Tidak oedema, tidak sianosis
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada pembesaran limfe dan
vena jugularis.
Dada :Tidak ada retraksi dinding dada,
tidak terdengar ronchi.
Perut :Tidak ada luka bekas oprasi, tidak
ada nyeri tekan
Vulva:Terdapat bekas jahitan, tidak ada
tanda REEDA yaitu R(tidak ada
kemerahan), E (tidak ada edema), E(tidak
ada perdarahan dengan warna kebiruan),
D(tidak ada pengeluaran cairan) dan
A(pendekatan baik).
Ekstremitas :Tidak ada varises, tidakada
bekas luka, kapiler refill kembali <2 detik,
turgor kulit baik,
tidak ada tanda human Reflek
Patella:++/++
Anus:Tidak ada hemoroid
6. Status Obstetrik
a. Mammae
Inspeksi: Simetris, hiperpigmentasi
areola, putting susu menonjol
Palpasi : Tidak terdapat nyeri
tekan, tidak terdapat benjolan,
pengeluaran ASI (+)
b. Abdomen : TFU 2 jari dibawah
simpisis
c. Genetalia :Lokhea yang dikeluarkan
berwarna merah kecoklatan
(sanguinolenta), jaringan laserasi
sudah menyatu, tidak ada tanda
infeksi
Tidak ada
4. Kebutuhan
Memberikan pendkes perawatan
payudara, memberikan pendkes tanda
bahaya nifas,
Penatalaksanaan 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
bahwa ibu dalam keadaan sehat dan
normal masa nifasnya
Hasil : Ibu senang mengetahui hasil
pemeriksaan dirinya.
2. Memberikan konseling kepada ibu
tentang perawatan payudara yaitu putting
susu harus dijaga agar tetap bersih dan
kering, mengeringkan payudaranya
setelah selesai menyusui bayinya. Untuk
mencegah putting lecet menganjurkan
ibu untuk mengeluarkan sedikit ASInya
dan dioleskan ke putting susunya.
Hasil : Ibu mengetahui cara perawatan
payudara dan mampu menyebutkan
kembali.
3. Memberikan konseling pada ibu tentang
tanda bahaya nifas: perdarahan pervagina
yang luar biasa( bila ganti pembalut 2
kali dalam setengah jam); pengeluaran
pervagina yang berbau menyengat; rasa
sakit di bagian bawah abdomen;rasa
sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu
hari; pembengkakakan di wajah atau
ditangan, demam, muntah; rasa sakit
saat buang air kecil, payudara berubah
menjadi merah; panas dan sakit;
kehilangan nafsu makan dalam jangka
waktu yang lama; rasa sakit, warna
merah, pembengkakan dikaki; merasa
sedih atau tidak mampu mengasuh bayi
dan diri sendiri serta merasa sangat letih
atau nafas terengah-engah. Ibu harus
segera ke tenaga kesehatan jika menemui
salah satu atau lebih tanda bahaya
tersebut.
Hasil : Ibu mengetahui dan mampu
menyebutkan kembali 6 dari 10 tanda
bahaya pada masa nifas
Rumah Ny. I
Data Keterangan
Subyektif 1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Pola Pemenuhan Kebutuhan Seharihari
a. Pola Nutrisi
Ibu makan 3 kali sehari jenis
nasi 1 piring sedang, 1 potong
lauk jenis bervariasi seperti
tempe, tahu, ikan, telur,
serta 1 mangkuk sayur jenis
bervariasi. Ibu minum 810
kali/hari jenis air putih, dan teh
manis. Ibu tidak mempunyai
pantangan makanan apapun
selama masa nifas ini.
b. Pola Eliminasi
BAK: frekuensi ±5x/hari, warna
kuning jernih, bau khas, tidak
ada keluhan.BAB: frekuensi
1x/hari lembek. Coklat
kekuningan, bau khas
c. Pola Istirahat
Selama masa nifas ini pola istirahat
ibu sudah baik. Dalam
f. Pola Menyusui
Ibu menyusui bayinya setiap
kali bayinya setiap 2 jam sekali
atau setiap bayinya menangis.
Lama tiap menyusui 15-20
menit. Ibu hanya memberikan
ASI saja kepada bayinya tanpa
makanan
tambahan apapun
g. Dat a Psikologis
Ny. I berada dalam fase taking
holdyaitu merasa khawatir akan
keti dakmampuannya dan rasa
tanggung jawabnya dalam me .rawat
bayiNamun ibu Ny. I mem awatbantu
merbayinya.
Obyektif 1. Kea daan Umum : Baik
4. Ber at Badan : 64 kg
5. Stat us Present
jugularis.
a. Pola Nutrisi
Ibu makan 3 kali sehari jenis nasi
1 piring sedang, 1 potong lauk
jenis bervariasi seperti tempe, tahu,
ikan, telur, serta 1 mangkuk sayur
jenis bervariasi. Ibu minum 8-10
kali/hari jenis air putih, dan teh
manis. Ibu tidak mempunyai
pantangan makanan apapun selama
masa nifas ini.
b. Pola Eliminasi
BAK: frekuensi ±5x/hari, warna
kuning jernih, bau khas, tidak ada
keluhan.BAB: frekuensi 1x/hari
lembek. Coklat kekuningan, bau
khas
c. Pola Istirahat
3. Data Psikologi
Ibu berada pada Fase Letting go, ibu
merasa sudah dapat menyesuaikan diri,
dan merawat diri dan bayinya dengan baik
1) Pengkajian
Nama : By.Ny.I
3) Data Subyektif
a) Riwayat Obstetri
kehendaknya.
4) Data Obyektif
Pernafasan: 44x/menit
Suhu:36, 5 ̊C
c) Riwayat Postnatal
d) Pengukuran Antropometri
LK : 33 cm
LILA : 11 cm
PB : 49 cm
LD : 34 cm
e) Status Present
hedrosefalus
berkedip baik
belakang
tangan lima jari setiap tangan, jumlah jari kaki 5 jari setiap
kaki
kemerahan Reflek
pipi
tidak muntah
menekuk ke bawah
Reflek: Saat telapak kaki bayi digores, semua jari kaki bayi
5) Analisa
a) Diagnosa Kebidanan
Bayi baru lahir Ny. I 6 jam fisiologis
b) Masalah
Tidak ada
c) Diagnosa Potensial
Tidak ada
d) Kebutuhan
Penatalaksanaan
Vitamin K1
Vitamin K1
4) Menganjurkan ibu untuk menjaga tali pusat agar tetap bersih
dianjurkan
melakukannya
menyusui bayinya.
diberikan.
Hasil : pemeriksaan dan asuhan telah di dokumentasikan.
tanda infeksi
Kulit : Kemerahan, tidak ada bercak,
tidak ada memar, turgor kulit baik
kebutuhan bayinya.
Hasil : Ibu bersedia memberikan ASI
pada bayinya sesuai penkes yang telah
dijelaskan
4. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan
asuhan yang diberikan
Hasil : Semua hasil pemeriksaan dan
asuhan yang diberikan sudah di
dokumentasikan
c. Bayi Baru Lahir 10 Hari (KN 2)
4. Personal Hygiene
Bayi dimandikan 2x/hari dengan air
hangat. Bayi dipakaikan baju, popok,
kaos tangan, kaos kaki, topi,
dibedong, dan diselimuti
Obyektif 1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
2. Tanda-Tanda Vital
Denyut Jantung : 132x/menit
Suhu : 36, 7 ̊C
Nadi : 40x/menit
3. Pengukuran Antropometri
BB : 3250 gram
PB : 51 cm
4. Status Present
Data Keterangan
4. Personal Hygiene
Bayi dimandikan 2x/hari dengan air
hangat. Bayi dipakaikan baju, popok,
kaos tangan, kaos kaki, topi,
dibedong, dan diselimuti
Obyektif 1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
2. Tanda-Tanda Vital
Denyut Jantung : 140x/menit
Suhu : 36, 7 ̊C
Nadi : 40x/menit
3. Pengukuran Antropometri
BB : 3600 gram
PB : 54 cm
Analisa 1. Diagnosa Kebidanan
By.A usia 6 minggu fisiologis
2. Masalah Tidak
ada
3. Diagnosa Potensial Tidak
ada
4. Kebutuhan
KIE ulang perawatan bayi, dan KIE ulang
ASI Eksklusif
Penatalaksanaan 1. Memberitahu ibu bahwa hasil
pemeriksaan bayinya dalam keadaan sehat
dan baik
Hasil : Ibu lega dan senang
mengetahui hasil pemeriksaan
2. Mengevaluasi kembali perawatan bayi
baru lahir yaitu dengan menjaga ruangan
tetap hangat, jika dingin mengenakan
pakaian atau selimut bayi sepanjang
hari, pada malam hari
bayi harus tidur dengan ibu sehingga
mudah untuk menyusui, tidak
meletakkan bayi pada permukaan yang
dingin dan basah, tidak membedong bayi
terlalu ketat.
Hasil : Ibu dapat menjelaskan kembali
perawatan pada bayinya dan telah sesuai
dengan anjuran yang diberikan
3. Memberikan konseling pada ibu untuk
tetapmempertahankan pemberian ASI
tanpa makanan atau minuman tambahan
lainnya hingga usia bayi 6 bulan karena
kebutuhan gizi bayi baik kualitas
maupun kuantitas terpenuhi dari ASI saja.
Hasil : Ibu memahami konseling dan
bersedia hanya memberikan ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan
4. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
dan asuhan yang diberikan
Hasil: Semua hasil pemeriksaan dan
asuhan yang diberikan sudah
didokumentasikan
B. PEMBAHASAN
kehamilannya. Hasil anamnesa pada kasus, keluhan utama Ny.I saat ini
sering kencing pada hamil tua ini. Penyebab sering kencing sesuai
hamil frekuensi BAB menjadi lebih jarang, hal tersebut dapat dipengaruhi
oleh penurunan bagian terendah janin yang menekan rectum, efek lain
dari konsumsi tablet Fe, maupun akibat dari hormon progesteron dan
Dewi, 2017)
bawaan. Menurut (Elisabeth, 2021) hal ini perlu dikaji untuk membantu
minggu 4 hari minggu dengan HPHT yaitu 1 dan diperkirakan ibu akan
kesenjangan antara anjuran dan ANC yang dilakukan Ny. I dan Ny. I
telah bertemu dengan dokter pada trimester 1 untuk USG yang hasilnya
1 kali per hari dengan lama pemberian selama 90 hari. Ny. I selama
dampak yang baik untuk kesehatan ibu dan bayi yaitu mencegah kadar
zat besi sebelum hamil dapat meningkatkan berat badan lahir bayi yang
(Widatiningsih dan Dewi, 2017). Pada kasus Ny. I, ibu makan 3x sehari
dengan porsi sedang, lauk serta sayur dan minum 7-8 gelas dalam sehari.
hamil tua ini. Menurut (Sulistyawati, 2013) sering buang air kecil
badan Ny. I 158 cm dan berat badan saat ini 68 kg. Berat badan ibu
sebelum hamil 56 kg. Pada peningkatan berat badan selama hamil sudah
uteri (TFU) dan taksiran berat janin (TBJ). Pada pemeriksaan TFU
didapatkan hasil TFU dari Ny. I yaitu 31cm hal ini sesuai dengan teori
berat badan janin menurut teori Widatiningsih dan Dewi ( 2017) didapat
rumusan jika kepala sudah masuk PAP namun masih di atas spina
adanya oedema pada muka, dan esktremitas atas maupun bawah hal
mengalami kenceng-kenceng lalu hilang ini merupakan hal yang wajar pada
ibu hamil, menurut teori keluhan yang ibu rasakan yaitu Braxton hicks
agar jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau persalinan maju
I, maka asuhan tersebut sudah sesuai dengan hasil yang telah dipaparkan
pada Bab II. Dimana hasil yang didapat pada asuhan kehamilan TM III ini
his yang semakin sering dan teratur, keluarnya lendir dan darah.
perlu mengkaji mengenai pola nutrsi Ny.I makan terakhir pada 2022
pukul 19.30WIB terdiri dari sedikit nasi dan lauk juga roti dan
teori (Marmi, 2016) Ny. I terakhir BAB pada tanggal pukul 15.00WIB
diastolik rata-rata 5-10 mmHg. Terkait tekanan darah ibu sebelum dan
pada 120-160x/menit.
Diagnosa yang muncul pada kasus yaitu, Ny. I usia 32 tahun,
Ny. I menjadi salah satu indikasi bahwa Ny. I sudah memasuki inpartu
kala II, sesuai dengan teori yang sudah disampaikan oleh (Marmi,
tidak teraba, effacement 100%, KK (-) jernih sejak pukul 00.30 WIB,
pukul 00.50 WIB. Keadaan umum bayi baik, jenis kelamin perempuan,
menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan. Untuk APD
mengatakan merasa senang dan lega bayinya sudah lahir dan ibu
persalinan kala III berjalan fisiologis sehingga tidak ada masalah yang
(derajat 2) pada perineum Ny. I, Perdarahan yang terjadi pada kala III
untuk mencegah perdarahan pada 1/3 pada kiri atas. Setelah 1 jam
Ny. I dalam batas normal, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi keras,
bagian bawah terasa mulas dan perih pada luka jahitan setelah
kekuningan dengan bau khas, tidak ada keluhan dan ibu belum
miring kanan dan kiri, duduk, berdiri, sampai ibu bisa jalan-jalan
dengan bantuan suami. Hal ini sesuai dengan teori (Marmi, 2017)
mempercepat pemulihan.
Kualitas dan kuantitas nutrisi yang dikonsumsi ibu juga harus cukup dan
seimbang sehingga pemulihan kondisi ibu dapat optimal
(Marmi, 2017)
sudah keluar dengan lancar dan bayi sudah mampu menyusu. Menurut
(Marmi, 2017, hal. 173), ibu harus menyusui bayinya setiap 2-3
jam sekali bergantian antara payudara kanan dan diri. Hal tersebut
Pada saat ini fase psikologi yang dialami ibu adalah fase taking
rubra, hal ini sesuai dengan teori menurut (Marmi, 2017) dimana
6 jam pada Ny. I diperoleh hasil yang normal dan pada pemeriksaan
Menurut teori (Marmi, 2017) terkait nifas 6 jam yaitu TFU 2 jari di
masa nifas 6 jam. Untuk ibu nifas 6 jam postpartum lochea berwarna
Masalah yang dialami Ny. I pada masa nifas ini yaitu perut ibu mulas.
ibu sehat dan normal, kemudian menjelaskan kepada ibu bahwa rasa
eksklusif dan cara memberikan ASI yang benar, mengajari ibu cara
2023
ada keluhan, ibu sudah dapat merawat bayinya dengan baik karena
ibu juga dibantu oleh suami dan keluarga, ibu juga mempraktikkan
apa yang sudah dianjurkan. Pola nutrisi ibu yaitu makan 3 kali
sehari dengan porsi sedang dan ibu minum 8-10 gelas dalam sehari.
Hal ini sesuai teori dari (Marmi, 2017) bahwa ibu menyusui diajurkan
nutrisi bayinya. Namun, selama masa nifas ini pola istirahat ibu sedikit
Pada nifas 3 hari ini, ibu berada fase taking hold yaitu
dan rasa tanggung jawab dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu
dan bayinya sehingga timbul percaya diri (Marmi, 2017). Pada kasus
Ny. I, ibu sudah tidak focus lagi dengan dirinya saja namun mampu
untuk merawat bayinya juga. Keadaan emosi Ny. I sudah stabil, tetapi
tetap perlu bantuan dari keluarga cara mengurus anak dan menjalankan
dan tanda bahaya ibu pada masa nifas. Pada pemeriksaan perineum,
dan simfisis, kontraksi baik, kandung kemih kosong, hal ini sesuai
dengan teori bahwa tinggi fundus uteri pada 3 hari postpartum yaitu
pada waktu atau masalahnya. Karena pada saat ini kondisi ibu juga
I usia 32 tahun, P3A0 dalam masa nifas 3 hari fisiologis. Tidak ada
menganjurkan ibu untuk istirahat cukup agar keadaan ibu tetap sehat
dan produksi ASI tetap lancar yaitu sekitar jam 8 jam per hari
dan minum 10-14 air putih sehari, menjelaskan pada ibu tentang
cara merawat bekas jahitan yaitu dengan menjaga agar tetap kering,
dapat merawat bayinya dengan baik karena ibu juga dibantu oleh
sedang dan ibu minum 8-10 gelas dalam sehari. Hal ini sesuai teori
500 kalori tambahan tiap harinya, minum minimal 8 gelas per hari.
masa nifas ini pola istirahat ibu sedikit terganggu karena bayi selalu
Pada nifas 10 hari ini, ibu masih berada fase taking hold
yaitu dimana pada fase ini ibu masih merasa khawatir akan
Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan
2017). Pada kasus Ny. I, ibu sudah tidak focus lagi dengan dirinya
saja namun mampu untuk merawat bayinya juga. Keadaan emosi Ny.
I sudah stabil, tetapi tetap perlu bantuan dari keluarga cara mengurus
perawatan bayi.
dan tanda bahaya ibu pada masa nifas. Pada pemeriksaan perineum,
luka jahitan sudah mengering, tidak ada tanda infeksi seperti
dengan teori bahwa tinggi fundus uteri pada 10 hari postpartum yaitu
terletak pada waktu atau masalahnya. Karena pada saat ini kondisi
yaitu Ny. I usia 32 tahun, P3A0 dalam masa nifas 10 hari fisiologis.
infeksi atau perdarahan dihasilkan bahwa tidak ada tanda infeksi dan
usia ibu.
tanggal 1 April 2023 pukul 15.00 WIB, Ny. I mengatakan tidak ada
keluhan dan saat ini ibu berada pada fase letting go dimana ibu
dengan teori dari (Marmi, 2017) Fase letting Go yaitu fase dimana
meningkat Ibu sudah dapat membagi perannya dalam merawat bayi juga
teridur maka terkadang ibu akan tertidur atau mengurus rumah seperti
masa nifas 6 minggu tinggi fundus uteri sudah tidak teraba. Pada
abses, tidak ada tanda REEDA seperti tidak ada kemerahan, tidak ada
bengkak, tidak ada kebiruan, tidak ada pus, penyatuan luka baik,
serta tidak ada pengeluaran darah pervagina. Hal ini sesuai dengan
normal didapatkan bahwa TFU sudah tidak teraba lagi, menilai adanya
istirahat dan cairan, pemberian konseling sesuai yang ibu ingin kan
ASI Eksklusif pada bayi sampai usia bayi 6 bulan tanpa makanan
pendamping apapun.
Pada pengkajian bayi Ny. I yang dilakukan pada pukul 06.35 WIB
jam bayi baru lahir. Bayi Ny. I lahir dengan berat 3100gram, PB 49cm,
dan Rahardjo, 2018) mengatakan berat badan BBL normal 2500 gam –
dan tidak termasuk BBLR. Menurut teori dari (Arfiana dan Lusiana,
2016) bahwa panjang badan pada bayi baru lahir normalnya 47-50
cm, Lingkar kepala pada bayi baru lahir normalnya 33-35 cm,
kebutuhan nutrisi bayi, bayi Ny. I usia 6 jam sejak 2 jam pasca
2018) bayi menyusui setiap 2-3 jam sekali dan dapat menyusui 12-
yang pencernaannya normal akan Buang Air Besar (BAB) pada 24 jam
keadaan normal karena saat dikaji bayi sudah BAK dan BAB. Menurut
(Marmi dan Rahardjo, 2018), pola tidur bayi baru lahir biasanya
jam. Pada kasus, bayi Ny. I tidur ±14-16 jam. Hal ini membuktikan
bahwa keadaan umum bayi baik, denyut jantung bayi 140 x/menit, suhu
bayi dan sangat bermanfaat bagi ibu maupun bayi. Bayi juga sudah
kanan dan kiri, ibu hanya memberikan ASI tanpa makanan atau
bayinya BAB 3-4x sehari, warna kuning keemasan, lembek, bau khas,
tidak ada keluhan. Ibu juga mengatakan bayi sehari BAK 8-9x,
warna jernih, bau khas, keluhan tidak ada. Hal ini sesuai dengan
teori menurut (Marmi dan Rahardjo, 2018) bahwa bayi baru lahir
normal.
Diagnosa yang muncul pada bayi baru lahir 3 hari sama
dengan diagnosa pada bayi baru lahir usia 6 jam. Perbedaannya hanya
terletak pada waktunya karena pada saat ini bayi dalam keadaan
yaitu, Bayi Ny. I usia 3 hari fisiologis, serta tidak ada masalah
mengetahui cara merawat kulit bayi, sehingga kulit bayi tetap bersih
(38 ̊C) atau terlalu dingin (36 ̊C), Kulit bayi biru, pucat atau memar,
keluar cairan, berbau busuk, berdarah, tidak BAB dalam 3 hari tidak
Maret 2023 pukul 15.00 WIB di rumah ibu, ibu mengatakan bayinya
tidak ada keluhan, pola nutrisi masih sama dengan asuhan pada 3 hari.
bayinya tidak ada keluhan, pada pola nutrisi ibu mengatakan bayinya
bahwa bayi A dalam keadaan normal sesuai dengan teori dan tidak ada
kesenjangan.