Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY.

AN UMUR 25 TAHUN
G1P0A0 UK 9 MINGGU KEK DENGAN EMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS NGAWEN KABUPATEN BLORA

Untuk memenuhi persyaratan Stage Kehamilan

Oleh :
WIKE ADITIYA
NIM P1337424420102

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan pada Ny. AN umur 25 tahun G 1P0A0 UK 9 minggu KEK dengan
emesis gravidarum telah diperiksa dan disahkan pada tanggal Agustus 2021

Semarang, Agustus 2021

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

Kurnia Wita Nilamsari, Amd. Keb Novita Ika Wardani, S.ST, M.Kes
NIP. 19871124 201704 2 003 NIK. 198911050071

2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. AN USIA 25 TAHUN
G1P0A0 UK 9 MINGGU KEK DENGAN EMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS NGAWEN-BLORA

A. PENGKAJIAN:
Tanggal : 9 Agustus 2021
Jam : 10.00 wib
Tempat : Puskesmas Ngawen
B. IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny.AN 1. Nama : Tn. AK
2. Umur : 25 tahun 2. Umur : 28 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Swasta 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku bangsa : Jawa Indonesia 6. Suku Bangsa : Jawa Indonesia
7. Alamat : Bradag 1/2 Ngawen 7. Alamat : Bradag 1/2 Ngawen

C. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang:
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual muntah pada pagi hari.
Uraian keluhan utama
Ibu mengatakan mual-muntah sejak 5 hari yang lalu, mual muntah hanya
dipagi hari.
3. Riwayat kesehatan
a. Penyakit/kondisi yang pernah diderita atau sedang diderita :
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, jantung, hipertensi,
hepatitis maupun riwayat penyakit menular seperti TBC
b. Riwayat penyakit dalam keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, jantung, hipertensi,
hepatitis maupun riwayat penyakit menular seperti TBC

3
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat haid
Menarche : Usia 14 tahun Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : 28 hari Lama : 6-7 hari
Warna darah : Merah, kadang coklat Leukhorea : tidak ada
Banyaknya : Hari pertama dan kedua ganti pembalut 3-4 kali sehari, hari
ketiga sampai terakhir ganti pembalut 2 kali sehari.
b. Riwayat kehamilan sekarang
1) Hamil ke 1
2) HPHT : 31-05-2021
3) HPL : 07-03-2021
4) Gerak janin : Belum dirasakan
 Pertama kali : -
 Frekuensi dalam 12 jam : -
5) Tanda bahaya : tidak ada
6) Kekhawatiran khusus : tidak ada
7) Imunisasi TT : TT3
8) ANC :1x
ANC Tanggal Tempat Suplemen MASALAH TINDAKAN /
ke dan Fe PENDKES

1 15-7-211 PMB - - Cek lab di pkm


Retno

c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas


Kehamilan Persalinan Nifas Kead
Tahu Frek Keluhan/ UK Jenis PenolonJK/BB Penyul IMDPenyul Asi anak
n ANC penyulit g (gram) it it Ekslusi sekara
f ng
2021 Ham
il ini

d. Riwayat KB : Ibu belum pernah ikut program KB


Rencana setelah melahirkan KB suntik

4
3. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari:
a. Nutrisi :
1) Makan
a) Sebelum hamil:
(1) Frekuensi makan pokok : 3x perhari
(2) Komposisi
1. Nasi : 3x @ 1piring (sedang)
2. Lauk : 3 x @ 2 potong ( sedang) jenisnya tempe, tahu,
telur, Ayam
3. Sayuran : 3 x @1 mangkuk sayur
Jenis : bayam, kangkung, sawi
4. Buah : 4 x seminggu. Jenis pisang, mangga, pepaya
5. Camilan : 1 x sehari. Jenis keripik, kadang roti
Pantangan : tidak ada
b) Selama hamil :
(1) Frekuensi makan pokok : 3x perhari
(2) Komposisi
1. Nasi : 3x @ 1piring (sedikit )
2. Lauk : 3 x @ 2 potong ( sedang) jenisnya tempe, tahu,
telur, Ayam
3. Sayuran : 3 x @1 mangkuk sayur
Jenis : bayam, kangkung, sawi
4. Buah : 5 x seminggu. Jenis pisang, mangga, pepaya
5. Camilan : 1 x sehari. Jenis kacang-kacangan, kadang
biskuit
Pantangan : tidak ada
2) Minum
a) Sebelum hamil
- Jumlah total 6-8 gelas perhari; jenis air putih
- Susu 2-3 gelas perminggu; jenis susu kental manis
b) Selama hamil ini :
Ibu mengalami mual muntah terutama di pagi hari, minum sedikit
tapi sering . Jumlah total 5-7 gelas sehari.

5
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil
a) Buang air kecil :
- Frekuensi perhari : 5 - 6x ; warna putih, kadang kekuningan
- Keluhan / masalah : tidak ada
b) Buang air besar :
1. Frekuensi perhari : 1 x ; warna kuning
Konsistensi : lembek
Keluhan / masalah : tidak ada
2 ) Selama hamil
a) Buang air kecil :
2. Frekuensi perhari : 7 - 8x ; warna putih, kadang kekuningan
3. Keluhan / masalah : tidak ada
b) Buang air besar :
4. Frekuensi perhari : 1 x ; warna kuning
Konsistensi : lembek
5. Keluhan / masalah : tidak ada
c) Perubahan selama hamil ini :
Pola eliminasi buang air kecil selama hamil sedikit lebih banyak
c. Personal Hygiene
1) Sebelum hamil
1. Mandi 2x perhari
2. Keramas 3-4x seminggu
3. Gosok gigi 2x perhari
4. Ganti pakaian 2x perhari; celana dalam 3x perhari
5. Kebiasaan memakai alas kaki : iya
2) Selama hamil ini :
Selama hamil ini ibu tidak ada perubahan
d. Hubungan seksual
1) Sebelum hamil
1. Frekuensi : 1-2 kali seminggu
2. Contact bleeding : tidak ada
3. Keluhan lain : tidak ada
2) Selama hamil ini :
Frekuensi hubungan seksual 1 minggu sekali, tidak ada keluhan

6
e. Istirahat / tidur siang
1) Sebelum hamil
1. Tidur malam 7 jam
2. Tidur siang 1 jam
3. Keluhan tidak ada
2) Selama hamil ini :
Tidak ada perubahan yang dirasakan ibu
f. Aktifitas fisik dan olahraga
1) Sebelum hamil
1. Aktifitas fisik (beban pekerjaan) : bekerja di apotik, dirumah
mencuci,
menyapu
2. Olahraga ; jenisnya : tidak pernah olahraga
2) Selama hamil ini :
Sejak ada keluhan mual muntah di pagi hari sementara ibu cuti bekerja di
apotik
4. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
a. Merokok : Ibu dan suami tidak merokok
b. Minuman beralkohol: Ibu tidak mengkonsumsi alkohol
c. Obat-obatan : Ibu hanya minum obat dari Bidan / Dokter
d. Jamu : Ibu tidak minum jamu
5. Riwayat psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Menikah
2) Umur istri waktu menikah : 25 tahun
3) Umur suami waktu menikah : 28 tahun
4) Pernikahan ini yang ke 1 sah
5) Lamanya 3 bln
6) Hubungan dengan suami : baik
b. Respon dan dukungan keluarga terhadap kehamilan: baik
c. Mekanisme koping ( penyelesaian masalah) : dengan musyawarah
d. Ibu tinggal serumah dengan : suami dan mertua
e. Pengambilan keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergency, ibu tidak mengambil keputusan sendiri.

7
f. Orang terdekat ibu : suami
g. Yang menemani ibu untuk periksa : suami
h. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada
i. Penghasilan perbulan : Rp 3.000.000/ bulan, cukup*
j. Keyakinan Ibu dengan Pelayanan kesehatan :

Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan


nakes wanita maupun pria
 Tidak boleh menerima transfusi darah
 Tidak boleh diperiksa daerah genetalia,
 Lainnya
k. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal yang sudah diketahui ibu : tanda awal kehamilan
Hal yang ingin diketahui ibu : Tanda bahaya kehamilan TM I

D. DATA OBYEKTIF:
1. Pemeriksaan Fisik:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik Tensi : 110/70 mmHg
2) Kesadaran : Composmetis Nadi : 82 x/menit
3) BB Sebelum/ Sekarang: 44/ 44 kg Suhu : 36,5˚C
4) LILA : 22,5 cm TB : 145 cm
5) RR : 20x/menit IMT : 19,55 (Normal weight)
b. Status present
Kepala : simetris, rambut hitam, bersih, tidak mudah rontok
Mata : simetris, bersih, kelopak mata tidak oedem, konjuntiva merah
muda, sclera putih, fungsi normal
Hidung : simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada polip
Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada gingivitis,
tidak ada caries gigi, tidak ada gigi berlubang, tidak ada ba
mulut
Telinga : simetris, bersih, tidak ada massa, fungsi normal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan
kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
Ketiak : bersih, tidak ada benjolan
Dada : simetris, tidak ada massa abnormal, tidak ada
8
retraksi dinding dada
Perut : bersih, tidak ada bekas luka operasi
Lipat paha : bersih, tidak ada benjolan
Vulva : Tidak diperiksa
Ekstremitas : atas : tidak oedem, tidak sianosis, fungsi normal
bawah : tidak oedem, tidak sianosis, tidak varises, fungsi
normal
Punggung : tidak ada kelainan bentuk
Anus : bersih, tidak ada hemoroid
Reflek patella : (+) / (+)
c. Pemeriksaan obstetri
1) Inspeksi
Muka : Tidak ada chloasma gravidarum
Mammae : Membesar, ada hiperpigmentasi areola dan puting
susu, putting menonjol
Abdomen : Membesar kedepan, ada linea nigra, ada striae
gravidarum
Vulva : Tidak diperiksa
2) Palpasi
Muka : Tidak ada oedem wajah
Mamae : Tidak teraba massa
Vulva : Tidak diperiksa
Abdomen :
1. Leopold I : Meraba bagian apa yang ada pada fundus,
teraba pembesaran uterus, lunak, tinggi fundus
uteri 2 jari atas sympisis
2. Leopold II : Tidak dilakukan
3. Leopold III : Tidak dilakukan
4. Leopold IV : Tidak dilakukan
Penurunan bagian terendah janin : (-)
Tinggi Fundus Uteri Mc.Donald : (-)
Taksiran Berat Janin (TBJ) : (-)
3) Auskultasi
DJJ : Belum terdengar

9
2. Pemeriksaan penunjang :
Tanggal 15-07-2021 di PMB Retno Pptest : positif
Tanggal 09-08-2021
 Hb = 12,2 gr% HbsAg = Negatif

 Golongan darah = O (+) Syfilis = Negatif


 HIV = Non Reaktif

E. ANALISA
Ny. AN umur 25 tahun G1P0A0 UK 9 minggu KEK dengan emesis gravidarum

F. PELAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan suami bahwa Ibu dan buah kehamilan dalam keadaan
sehat perkembangannya sesuai dengan usia kehamilan.
Hasil : Ibu dan keluarga merasa senang dengan informasi yang diberikan
tersebut
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa keluhan mual yang ibu rasakan adalah
keluhan yang umum dirasakan oleh Ibu hamil TM I. Hal ini disebabkan
karena peningkatan hormon kehamilan yang biasa terjadi di awal kehamilan
dan keluhan mual biasanya akan berkurang seiring bertambahnya usia
kehamilan.
Hasil : Ibu memahamai dan dapat mengulang kembali apa yang disampaikan
bidan
3. Menganjurkan kepada ibu untuk makan sedikit tapi sering serta memberikan
pendidikan kesehatan tentang pemenuhan nutrisi dengan gizi seimbang
selama kehamilan. Sesuai dengan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu
tambahan kalori sejumlah 285-300 kalori atau setara dengan 2-3 piring
dengan komposisi gizi seimbang yaitu ada karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral. Makanan yang mengandung karbohidrat dapat diperoleh
ibu dari nasi, jagung, kentang dan gandum. Makanan yang mengandung
protein, yang dapat diperoleh ibu dari ikan, tempe, tahu dan telur. Makanan
yang mengandung lemak yang dapat diperoleh ibu dari santan, dan
margarine. Makanan yang ,mengandung vitamin yang dapat diperoleh ibu
dari buah-buhan seperti pepaya, jeruk. Makanan yang mengandung mineral
dapat diperoleh ibu dari air yang diminumnya seperti air putih. Untuk
10
kebutuhan cairan 2,5- 3 liter / hari atau setara dengan 10 gelas lebih untuk
mencegah dehidrasi dan konstipasi atau sembelit.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bisa mengulang apa
yang telah disampaikan oleh bidan.
4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi minuman air jahe hangat untuk
meredakan rasa mual, dengan cara dibuat wedang jahe sehari 1 gelas (1
gram jahe) .
Hasil : Ibu mengerti apa yang disampaikan dan bisa mengulang cara
penyajian wedang jahe untuk mengurangi mula muntah..
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat tidurnya dengan baik siang
1-2 jam dan malam 7-8 jam. Menjaga kebersihan diri, tetap melakukan
aktifitas fisik dengan memperhatikan kondisi ibu dan keamanan janin.
Hasil : Ibu menyimak dan mengerti serta mau melaksanakan anjuran tersebut
6. Melakukan kolaborasi dengan petugas gizi dengan memberikan makanan
tambahan berupa biskuit untuk ibu hamil.
Hasil : PMT sudah diterima oleh ibu dan ibu mau untuk mengkonsumsi
biskuit sebagai makanan selingan.
7. Memberitahu kepada ibu dan suami tentang tanda-tanda bahaya pada
kehamilan trimester I, yaitu meliputi mual muntah yang berlebihan sehingga
ibu tidak bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari, rasa lemas yang
berlebihan, perdarahan dari jalan lahir, sakit perut yang hebat, demam dan
kejang. Bila ibu menjumpai salah satu tanda tersebut, ibu dianjurkan untuk
segera menghubungi tenaga kesehatan.
Hasil : Ibu mampu menyebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
serta apa yang harus dilakukan bila menemui tanda-tanda bahaya tersebut
8. Memberikan therapi B6 dan asam folat (XX), B6 50 mg diminum 2 kali
sehari dan asam folat 0,4 mg diminum 1 kali sehari.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia minum vitamin yang dianjuran bidan
9. Menganjurkan Ibu untuk kontrol kembali 1 bulan lagi atau segera bila ibu
memiliki keluhan.
Hasil : Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran tersebut
10. Mendokumentasikan asuhan yang diberikan
Hasil : asuhan telah didokumentasikan

11
CATATAN PERKEMBANGAN
Puskemas Ngawen Nama Pasien : Ny AN
Umur : 25 tahun
Pemeriksa : Wike Aditiya
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama dan
Tgl/ Jam Catatan Perkembangan (SOAP)
Paraf
12-08-2021 / S : Ibu mengatakan masih mual muntah di pagi hari
14.30 WIB Ibu mengatakan sudah mengonsumsi air jahe hangat
O : TD : 115/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
BB : 44 kg
S : 36,6oC
RR : 20x/menit
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I : Teraba pembesaran uterus lunak, TFU
teraba 2 jari diatas sympisis
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
A : Ny. AN umur 25 tahun G1P0A0 hamil 9+3 minggu
dengan emesis gravidarum
P:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan
kehamilannya dalam keadaan sehat dan
perkembangannya sesuai dengan umur kehamilan.
Hasil : ibu merasa senang dan bersyukur
2. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap makan sedikit
tapi sering dengan memperhatikan pemenuhan
nutrisi dengan gizi seimbang.
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran
tersebut
3. Menganjurkan Ibu untuk terus mengkonsumsi air
jahe hangat untuk mengurangi mual-mual
Hasil : Ibu bersedia

12
4. Mendokumentasikan hasil pelayanan
Hasil : hasil pelayanan dicatat dalam buku KIA dan
buku catatan

16-08- 2021 / S : Ibu mengatakan mual mulai berkurang


15.00 WIB Ibu mengatakan masih mengkonsumsi air jahe hangat
O : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
BB : 44 kg
S : 36,6oC
RR : 20x/menit
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I : Teraba pembesaran uterus lunak, TFU
teraba 2 jari diatas sympisis
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
A : Ny. AN, 25 tahun, G1P0A0 hamil 10 minggu
P:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan
kehamilannya dalam keadaan sehat dan
perkembangannya sesuai dengan umur kehamilan.
Hasil : ibu merasa senang dan bersyukur
2. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap makan sedikit
tapi sering dengan memperhatikan pemenuhan
nutrisi dengan gizi seimbang.
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran
tersebut
3. Menganjurkan Ibu untuk terus mengkonsumsi air
jahe hangat untuk mengurangi mual-mual
Hasil : Ibu bersedia
4. Mengaanjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
selingan berupa biskuit dari Puskesmas
Hasil : Ibu mau mengkonsumsi biskuit, dan biskuit
masih sisa.

13
5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang tanggal 9
September 2021 untuk periksa rutin kehamilan atau
segera bila ada keluhan
Hasil : ibu bersedia
6. Mendokumentasikan hasil pelayanan
Hasil : hasil pelayanan dicatat dalam buku KIA dan
buku catatan

Semarang, Agustus 2021

Pembimbing Klinik Praktikan

Kurnia Wita Nilamsari, Amd. Keb Wike Aditiya


NIP. 19871124 201704 2 003 NIM. P1337424820237

Mengetahui

Pembimbing Institusi

Novita Ika Wardani, S.ST, M.Kes


NIK. 198911050071

14
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Data Subjektif
Pengkajian data subjektif pada Ny. AN pada pemeriksaan kehamilan
dilakukan dengan metode auto anamnesa karena secara fisik maupun psikologis
mampu melakukan komunikasi dengan baik. Saat melakukan asuhan kebidanan
kehamilan pada Ny. AN dicantumkan tanggal, jam dan tempat sebagai bukti atau
consent bahwa penulis sudah melakukan asuhan pada tanggal, jam dan tempat
seperti yang dituliskan dalam lembar tinjauan kasus. Pengkajian dilakukan pada
menyeluruh mulai dari biodata, alasan datang, keluhan utama, riwayat obstetrik,
riwayat kesehatan, riwayat persalinan dan nifas pada masa lalu, rencana KB, pola
pemenuhan kebutuhan sehati-hari, riwayat imunisasi, eliminasi, personal hygine,
pola istirahat, aktifitas fisik dan olahraga, kebiasaan yang merugikan sampai
riwayat psikososial-spiritual.
Pada pemeriksaan subjektif, Ny. AN tidak memiliki riwayat penyakit,
penyakit keturunan, maupun keturunan kembar baik dari keluarga sendiri
maupun dari suami. Pasien mengatakan menstruasi terakhir pada tanggal 31-05-
2021 dengan melakukan PP test pada tanggal 15-07-2021 di PMB Retno dengan
hasil positif, dengan taksiran persalinan pada 7-3-2022. Usia kehamilan pasien
saat dilakukan pemeriksaan kehamilan adalah 9 minggu dimana masuk ke dalam
trimester pertama. Pada bagian pemenuhan nutrisi, pasien belum mengalami
perubahan pola makan dan porsi makan, hal ini dapat diperbaiki mengingat
kebutuhan nutrisi pada kehamilan memiliki sedikit perbedaan dimana ibu hamil
juga harus memberi nutrisi pada janin yang dikandungnya. Hal ini dapat
mempengaruhi perkembangan janin (Eastridge et al., 1998), dimana kebutuhan
yang diperlukan diantaranya sumber karbohidrat untuk energi, asupan cairan
yang cukup memperbaiki BAB yang kadang-kadang menjadi masalah selama
hamil. Jumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari sekitar 6-8
gelas (1500 sampai 2000 ml), peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E, K selama
hamil serta B6 dan B12, kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk
pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan
besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil adalah 1040 mg. Kalsium,
asam folat, seng hingga natrium.

15
Pada kunjungan kehamilan saat ini pasien mengeluh mual muntah di pagi
hari. Apabila keluhan ini tidak segera ditindak lanjuti maka jumlah asupan zat
gizi menjadi berkurang sehingga bisa menimbulkan masalah. Penyebab anemia
terutama adalah kekurangan asupan zat gizi yang berperan dalam pembentukan
hemoglobin, yaitu protein, besi, vitamin B12, vitamin C dan asam folat. Vitamin
B12 dibutuhkan untuk mengaktifkan asam folat dan metabolisme sel, terutama
sel-sel saluran cerna, sumsum tulang dan jaringan syaraf. Asam folat berperan
dalam metabolisme asam amino yang diperlukan dalam pembentukan sel darah
merah (Astriningrum et al., 2017).
Pada pola eliminasi, pasien memiliki kebiasaan yang berbeda selama hamil
dengan sebelum hamil, dimana pasien memiliki frekuensi buang air kecil lebih
sering dibandingkan saat sebelum hamil. Hal ini sesuai dengan perubahan fisik
pada kehamilan dimana ibu hamil mengalami sering buang air kecil dikarenakan
perubahan hormon.
2. Data Objektif
Pada pemeriksaan antropometri didapati BB pasien sebelum hamil 44 kg dan
BB pasien saat ini adalah 44 kg dan tinggi badan pasien 150 cm dimana IMT
pasien 19.55 yang masuk ke dalam kategori normal. Timbang berat badan dan
ukur tinggi badan merupakan komponen penting yang termasuk ke dalam
pemeriksaan 10 T pada ibu hamil. Tinggi badan memengaruhi bentuk panggul
calon ibu hamil, selain itu kurangnya tinggi badan pada tubuh pasien dapat
membuat pasien mengalami komplikasi selama persalinan dan tinggi badan <145
cm termasuk faktor risiko ibu hamil (Manuaba, 2012).
Sesuai dengan hasil penelitian Rismi Trihardiani tahun 2011 yang
menyebutkan bahwa Indeks Massa Tubuh, Lingkar Lengan Atas, pertambahan
berat badan, dan paritas merupakan factor risiko yang paling berpengaruh
terhadap kejadian BBLR.
Pada pemeriksaan LILA didapakan hasil yaitu 22,5 cm, berarti ibu termasuk
kategori KEK dimana ukuran LILA normal pada ibu hamil ≥ 23,5 cm. Ibu hamil
dengan KEK cenderung lebih banyak mengalami anemia dibandingkan tidak
terjadi anemia. Ini disebabkan karena pola konsumsi dan absorbsi makanan yang
tidak seimbang selama kehamilan. Nutrisi sangat mempengaruhi keadaan gizi
seseorang. Jika ibu hamil selama kehamilannya tidak mengkonsumsi gizi
seimbang, baik makronutrien maupun mikronutrien maka ibu hamil beresiko

16
mengalami gangguan gizi atau dapat terjadinya Kekurangan Energi Kronis yang
dapat mengakibatkan terjadinya anemia (Aminin dkk, 2014).
Menurut (Larasati, 2018) berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai
p=0,003 sehingga p <α maka hipotesis penelitian Ho ditolak dan Ha diterima
artinya ada hubungan antara KEK dengan kejadian anemia. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Kekurangan Energi Kronis
(KEK) dengan kejadian anemi pada ibu hamil.
Pemeriksaan status present juga dilakukan dengan lengkap mulai dari head
to toe. Pada pemeriksaan fisik, wajah tidak ada oedema, mata conjunctiva merah
muda dan hasil pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Tanda-tanda
infeksi juga tidak ditemukan pada pasien dapat dilihat dari hasil pemeriksaan
bahwa suhu tubuh pasien dalam keadaan normal 36,5 oC, tekanan darah pasien
110/70 mmHg tidak ditemukan adanya kelainan atau abnormalitas yang
mengarah pada masalah kesehatan.
Pada pemeriksaan mamae terdapat hyperpigmentasi areola dan puting susu
menonjol, terjadi pembesaran pada mamae. Pada pemeriksaan abdomen
didapatkan adanya linea nigra dan strie gravidarum Hal ini disebabkan adanya
perubahan pada kulit. Pada kulit wanita hamil terjadi perubahan deposit pigmen
dan hiperpigmentasi. Karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus
hipofise anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Sedangkan pada
pemeriksaan vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen dan sehingga tampak makin merah kebiru-biruan (tanda
Chadwick). Namun pada kasus ini terjadi kesenjangan karena pemeriksaan vulva
dan vagina tidak dilakukan.
Sedangkan pemeriksaan obstretrik dilakukan untuk menemukan kelainan
berkaitan dengan sistem reproduksi pasien. Dilakukan pemeriksaan untuk
mengetahui adanya massa atau benjolan yang abnormal pada payudara dengan
memijat daerah payudara. Hasil pemeriksaan payudara pada Ny. AN tidak ada
kemerahan, benjolan, tidak ada bagian payudara yang mengeras. Pada bagian
abdomen dilakukan pemeriksaan palpasi untuk menilai seberapa pembesaran
uterus dan apakah sesuai dengan usia kehamilan. Pada pemeriksaan leopold Ny.
AN, didapati hasil TFU setinggi 2 jari diatas sympisis dan baru teraba
pembesaran uterus yang sesuai dengan usia kehamilan yakni 9 minggu.
Hasil pemeriksaan untuk HIV, Sypilis dan Hbsag, menunjukkan bahwa Ny
AN tidak memiliki penyakit-penyakit tersebut. Saat ini standar pemeriksaan

17
untuk ibu hamil salah satunya adalah dengan pemeriksaan darah laboratorium
untuk ketiga penyakit tersebut. Program ini dikenal dengan sebutan Program
Triple Eliminasi, yang pelaksanaanya diatur dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No 52 Tahun 2017, tentang Eliminasi Penularan Human
Imunodeficiency Virus, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak. Diharapkan
dengan kegiatan tersebut terjadi pemutusan penularan HIV, sifilis dan hepatitis B
dari ibu ke anak, serta penurunan angka kesakitan, kecactan, dan kematian akibat
HIV, sifilis dan hepatitis B pada ibu dan anak.
3. Analisa
Analisa data dilakukan setelah melakukan anamnesis data subjektif dan
anamnesis data objektif. Analisis didalamnya mencangkup diagnosis aktual dan
seperlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi masalah
(Varney et al., 2007). Diagnosis pada Ny.AN adalah Ny.AN usia 25 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 9 minggu KEK, dengan emesis gravidarum
4. Penatalaksanaan
Berdasarkan hasil pengkajian pada 26 Maret 2021, penatalaksanaan yang
diberikan kepada Ny. AN yaitu :
Memberitahu ibu hasil sementara pemeriksaan fisik bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan sehat. Memberikan penjelasan mengenai hasil lab kepada pasien
bahwa Hb 12,2 gr/dl yang berarti ibu dalam keadaan normal yaitu untuk wanita
tidak hamil 12-16 gr/dL Sedangkan ukuran LILA 22,5 cm ibu tergolong
kekurangan energi kronis dimana ukuran LILA normal untuk WUS adalah ≥
23,5 cm, golongan darah pasien 0, pemeriksaan HIV, sifilis, HbSAg negative
yang berarti pasien tidak mengalami penyakit menular dan kelamin serta plano
test positif yang berarti pasien dalam keadaan hamil.
Teori menjelaskan bahwa ukuran kadar hemoglobin tergantung usia dan
jenis kelamin. Pada wanita dewasa di atas usia 18 tahun, kadar hemoglobin
normal yaitu 12 sampai 15 g/dl. Kemudian, untuk pria dewasa diatas usia 18
tahun, kadar hemoglobin normal yaitu 13 sampai 17 g/dl.Batasan kadar Hb
normal untuk wanita usia 16–35 tahun adalah 12 gr/dl (Putri & Sumarni, 2013)
KEK. kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana
LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi
berat lahir rendah (BBLR).(Kemenkes RI, 2010).

18
Sesuai dengan hasil penelitian oleh Paramata (2019) Kurang Energi Kronis
merupakan keadaan dimana seseorang menderita ketidak seimbangan asupan gizi
(energi dan protein) yang berlangsung menahun. Seseorang dikatakan menderita
risiko Kurang Energi Kronis bilamana LILA (Lingkar Lengan Atas) < 23,5 cm
berarti risiko Kekurangan Energi Kronis dan ≥ 23,5 cm berarti tidak berisiko
Kekutangan Energi Kronis. Status Kekurangan Energi Kronis sebelum
kehamilan dalam jangka panjang dan selama kehamilan akan menyebabkan ibu
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Di samping itu, akan
mengakibatkan anemia pada bayi baru lahir, mudah terinfeksi, abortus, dan
terhambatnya pertumbuhan otak janin.
Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa kondisi yang dialaminya adalah
ketidaknyamanan yang sering terjadi pada kehamilan TM I.
Hal ini sesuai dengan teori tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil Trimester I
yaitu mual muntah yang disebabkan oleh meningkatnya kadar hormone estrogen
dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas,
mungkin karena system saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang,
Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai cara mengatasi mual
muntah yang dialami ibu seperti menggunakan jahe hangat yang diminum satu
minggu 3x. Jahe hangat ini dapat menurunkan hormone HCG dalam tubuh
sehingga mual muntah yang dirasakan ibu menjadi berkurang.
Sesuai dengan hasil penelitian (Rusman et al., 2017) yang berjudul “Efektifitas
pemberian jahe hangat dalam mengurangi frekuensi mual muntah pada ibu hamil
trimester pertama”. Penelitian menunjukkan rata-rata frekuensi morning sickness
sebelum diberikan minuman jahe hangat yaitu sebanyak 13 kali dan setelah diberikan
menurun menjadi 3,18 kali. Hasi uji bivariabel menunjukkan bahwa minuman jahe
hangat efektif dalam mengurangi morning sickness pada ibu hamil (p=0,000), sehingga
dapat disimpulkan jika pemberian minuman jahe hangat efektif dalam mengurangi
frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester pertama.
Selain itu juga memberikan KIE mengenai pemenuhan nutrisi dalam
kehamilan. Diet dalam kehamilan. Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang
mudah dicerna dan makan makanan yang bergizi. Ibu dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (150 mg besi sulfat, 300 mg
besi glukonat) yang dapat diperoleh dari multivitamin dan makanan yang
mengandung zat besi seperti daun kelor, daging ayam, telur, tahu, tempe, sayur
mayur dan buah buahan, makanan mengandung asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari)
yang dapat diperoleh dari multivitamin dan makanan diantaranya polong-

19
polongan dan sayuran hijau, kalori ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori
sekitar 2300 kkal) yang didapat dari makanan seperti kentang, jagung, beras dan
roti, makanan mengandung protein (74 gr/hari) yang dapat diperoleh dari
makanan seperti ayam, ikan, daging sapi, tahu dan tempe, makanan mengandung
vitamin dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng, yodium). Makan
dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi sedang. Ibu hamil juga harus
cukup minum 6-8 gelas sehari.
Selanjutnya memberikan terapi asam folat dan Vitamin B6, masing-masing
20 tablet serta menjelaskan aturan minumnya. Asam folat dapat diminum sekali
dan Vitamin B6 diminum dua kali sehari. Kekurangan asupan zat gizi karena
adanya rasa muntah maka kebutuhan zat gizi pada ibu hamil menjadi berkurang
sehingga berat badan menjadi kurang dan dapat juga menyebabkan pertumbuhan
janin terhambat. Di samping itu akan mengakibatkan anemia pada bayi baru
lahir, mudah terinfeksi, abortus, dan terhambatnya pertumbuhan otak janin.
Menurut (Astriningrum & Nurdin, 2017) Kekurangan vitamin B12 dan asam folat
selama kehamilan berhubungan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur, berat
bayi lahir rendah dan terganggunya pertumbuhan janin, Vitamin C juga dibutuhkan
selama kehamilan yang berfungsi membantu penyerapan besi non heme dengan
mereduksi besi ferri menjadi ferro dalam usus halus sehingga mudah diabsorpsi oleh
tubuh sehingga dibutuhkan peningkatan konsumsi sumber asam folat seperti hati, telor
dan susu.
Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan muda yaitu
keluar darah dari jalan lahir, demam lebih dari 38 derajat celcius, mual muntah
yanag berlebihan, sakit saat buang air kecil, pusing dan bengkak. Apabila terjadi
hal hal tersebut ibu hendaknya segera menghubungi petugas kesehatan.
Untuk pelaksanaan ANC terintegrasi pada ibu hamil, dilakukan kolaborasi
dengan petugas gizi terkait dengan kondisi ibu yang mengalami KEK untuk
mendapatkan informasi kesehatan khususnya gizi dalam kehamilan. Ibu
diberikan biskuit sejumlah 3 dus untuk dikonsumsi selama 3 bl sebagi makanan
pendamping di rumah yang harus dikonsumsi ibu, untuk membantu peningkatan
BB ibu dan pemenuhan gizi bagi ibu hamil.
Sesuai jurnal penelitian (Chandradewi, 2015) dijelaskan bahwa pemberian
makanan tambahan berupa biskuit dengan bahan pangan lokal berpengaruh
secara signifikan terhadap peningkatan berat badan ibu hamil kurang energi
kronis (p < 0,05).

20
Untuk selanjutnya melakukan kontrak waktu untuk kunjungan selanjutnya
dan materi yang akan dibahas pada kunjungan berikutnya uaitu 1 bulan lagi yaitu
tanggal 9 Agustus 2021 atau bila ada keluhan bisa melakukan kunjungan ulang
untuk pemeriksaan selanjutnya.
Menurut teori kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal (Saifuddin, 2010). Pemeriksaan ANC
dalam periode kehamilan dilakukan sebanyak minimal 4x, yaitu 1x pada
trimester 1 dan 2 serta 2x dilakukan pada trimester 3.

21
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Stastus gizi ibu hamil akan mempengaruhi kondisi kehamilan dan
kesejahteraan bayi yang dikandungnya. Emesis gravidarum merupakan suatu
perubahan yang umum terjadi pada wanita hamil terutama Trimester I berupa
rasa mual dan muntah di pagi hari. Apabila tidak mendapatkan asuhan yang
cepat dan tepat bisa berakibat pada kekurangan asupan zat gizi yang lama
sehingga bisa berakibat pada kesehatan ibu dan juga kesejahteraan janin
dalam kandungan.
2. Dalam mewujudkan kehamilan yang ideal butuh serangkaian persiapan. Salah
satu upaya untuk mengetahui perkembangan kesejahteraan janin dan
kesehatan ibu selama hamil melalui perawatan ante natal (ANC) sesuai
standart 10 T dan kunjungan ibu hamil miimal 4x.
3. Asuhan kebidanan pada ibu hamil KEK dengan emesis gravidarum yang
dilakukan kepada Ny, AN sesuai evidance based yang ada dan sudah
terintegrasi dengan kebijakan pemerintah telah diberikan pendidikan
kesehatan selama kehamilan seperti gizi dalam kehamilan dengan
mengkonsumsi wedang jahe, makan sedikit tapi sering dan pemberian
makanan tambahan berupa biscuit selama 3 bulan, tanda bahaya dalam
kehamilan, penkes pemberian Fe dan asam folat, serta jadwal pemeriksaan
selanjutnya.

B. Saran
1. Bagi Pasien
Sebaiknya perencanaan kehamilan telah dipersiapkan oleh pasangan meliputi:
persiapan fisik, persiapan gizi, imunisasi TT dan kebersihan organ reproduksi
guna menunjang 1000 hari pertama kehidupan anak. Serta pemeriksaan
kehamilan secara kontinue.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Hendaknya dalam memberikan pelayanan kehamilan dilakukan secara
terintegrasi meliputi konsultasi dengan dokter umum, dokter gigi serta petugas
gizi ,serta petugas P2M (Pemberantasan Penyakit Menular) sehingga ibu dan
janin dalam kondisi sehat
22
3. Bagi Instansi
Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil semua skrening
kesehatan bisa dilakukan bagi ibu hamil dan kualitas pelayanan terus
ditingkatkan sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Astriningrum, E. P., Hardinsyah, H., & Nurdin, N. M. (2017). Asupan Asam Folat,
Vitamin B12, dan Vitamin C pada Ibu Halil di Indonesia. Jurnal Gizi Dan
Pangan, 12(1), 31–40. https://doi.org/10.25182/jgp.2017.12.1.31-40
Chandradewi. (2015). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap
Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Kek (Kurang Energi Kronis) Di Wilayah
Kerja Puskesmas Labuan Lombok. Jurnal Kesehatan Prima, Vol. 9, No.
Eastridge, M. L., Bucholtz, H. ., Slater, A. L., & Hall, C. S. (1998). Nutrient
Requirements for Dairy Cattle of the National Research Council Versus Some
Commonlu used Ration Software. Journal of Dairy Science, 81(11).
Fantasia, H. C. (2013). A New Pharmacologic Treatment for Nausea and Vomiting of
Pregnancy. April, 73–77. https://doi.org/10.1111/1751-486X.12096
Fauziah, S. (2012). Keperawatan maternitas kehamilan. Kencana Prenada Media.
Grooten, I. J., Vinke, M. E., Roseboom, T. J., & Painter, R. C. (2015). A Systematic
Review and Meta-Analysis of the Utility of Corticosteroids in the Treatment of
Hyperemesis Gravidarum. 8, 23–32. https://doi.org/10.4137/NMI.S29532.TYPE
Handayani. (2013). Pola Konsumsi Pangan Dan Konsumsi Susu Serta Status Gizi Ibu
Hamil Di Kota Bogor. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan.
Hani, U. dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Salemba
Medika.
Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik. (2015). Kesehatan Reproduksi dan
Seksual Bagi Calon Pengantin. Kemenkes RI.
Indonesia, Kementrian Kesehatan Republik. (2018). Pedoman Pelayanan Kesehatn
masa sebelum hamil.
Jueckstock, J. K., Kaestner, R., & Mylonas, I. (2010). Managing hyperemesis
gravidarum : a multimodal challenge. i, 1–12.
Kemenkes RI. (2010). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA). Kementrian Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina
Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Kesehatan Ibu, 1 of 76.
Kusmiyati, Yuni, dkk. (2009). Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya.
Lacasse, A., Rey, E., Ferreira, E., Morin, C., & Be, A. (2008). Nausea and vomiting
of pregnancy : what about quality of life ? 1484–1493.
https://doi.org/10.1111/j.1471-0528.2008.01891.x
Larasati, E. W. (2018). Hubungan antara Kekurangan Energi Kronis (KEK) Terhadap
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di RSKDIA Siti Fatimah Makassar 2018.
Jurnal Kebidanan.
Maltepe, C., & Koren, G. (2013). Preemptive Treatment of Nausea and Vomiting of
Pregnancy : Results of a Randomized Controlled Trial. 2013.
Mandang, J. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. IN MEDIA.
Manuaba. (2010a). Ilmu Kebidananan, Penyakit Kandungan, dan KB. Penerbit Buku
EGC.
Manuaba. (2012a). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. EGC.
Manuaba. (2012b). Pengantar Kuliah Obstetri. EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Manuaba, I. A. C. (2010b). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC.
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Patologi. Pustaka Pelajar.
Niebyl, J. R. (2010). Nausea and Vomiting in Pregnancy. 1544–1550.
Niven, N. (2013). Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk Perawat dan Profesional
Kesehatan lain. EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo (Ed.4). Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
PUNAM SACHDEVA, B. G. P. A. B. K. P. (2009). Drug Use in Pregnancy ; a Point
24
to Ponder.
Putri, S. I., & Sumarni, S. (2013). Perbandingan Konsumsi Zat Gizi, Status Gizi, Dan
Kadar Hemoglobin Pengantin Wanita Di Wilayah Pantai Dan Pertanian
Kabupaten Probolinggo. Media Gizi Indonesia, 9(1), 72–77.
Rahmasari. (2012). Buku Ajar Kebidanan I (Kehamilan). Salemba Medika.
Rohmah. (2010). Pendidikan Prenatal : Upaya Promosi Kesehatan Bagi Ibu Hamil.
Gramata Publishing.
Rukiyah, D. (2012). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Trans Info Media.
Rusman, A. D. P., Andiani, D., & Fakultas Ilmu Kesehatan, U. (2017). Prosiding
Seminar Nasional IKAKESMADA “Peran Tenaga Kesehatan dalam
Pelaksanaan SDGs” EFEKTIFITAS PEMBERIAN JAHE HANGAT DALAM
MENGURANGI FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL
TRIMESTER I. Prosiding Seminar Nasional, 978–979.
Saifudin, A. B. (2011). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Sulistyawati, A. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika.
Sulistyowati, M. (2013). HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KECIL DI PAGI
HARI DENGAN TINGKAT MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL
TRIMESTER PERTAMA DI WILAYAH KERJA BPS IDA AYU DESA
BECIRONGENGOR SIDOARJO. Jurnal Kebidanan, 148, 148–162.
Varney, H., Kriebs, J. M., & Gegor, C. L. (2007). Asuhan Kebidanan.
Walyani, E. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. PT. Pustaka Baru.
Wiknjosastro, H. (2009). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Wiraharja, R. S., Rustam, S., & Iskandar, M. (2011). Kegunaan jahe untuk mengatasi
gejala mual dalam kehamilan. 10(3), 161–170.
Wulandari, D. A., Kustriyanti, D., & Aisyah, R. (2019). Minuman Jahe Hangat Untuk
Mengurangi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Nalumsari
Jepara. Jurnal SMART Kebidanan, 6(1), 42.
https://doi.org/10.34310/sjkb.v6i1.246

25

Anda mungkin juga menyukai