Anda di halaman 1dari 24

LANDASAN TEORI

A. Pengertian KPD

KPD adalah ketuban pecah dini disebut dengan istilah prematurm fruktur of
membran(prom)adalah pecahnya selaput ketuban adanya tanda-tanda persalinan.
Ketuban pecah dini didefinisikan sebagai kebocoran cairan ketuban melalui
truptured chorioamiotik membranes,yang terjadi sebelum adanya tanda- tanda
persalinan di setiap usia kehamilan (Ghomian,2013).

Menurut Mochtar 2013,Kpd adalah adalah pecahnya ketuban sebelum adanya


inpartu dengan pembukaan pada primipara kurang dari 3cm dan pada multipara
kurang dari 5 cm.

Walaupun ketubah sering pecah secara spontan sebelum persalinan,semakin lama


selaput tersebut pecah sebelum kelahiran akan semakin besar infeksi pada janin
maupun ibunya. Kpd sering kali menimbulkan konsekuensi yang berimbas pada
pada mordibitas dan morbilitas pada bayi terutama,pada kematian perinatal yang
cukup tinggi,ketuban pecah dini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi
meliputi resperatori distres syndrom,perdarahan intraventrikel sepsis, hipoplolasia
paru dan deformitas skelter. (Reni,2018)

B. Penyebab KPD
1. Infeksi pada rahim, mulut rahim, atau vagina.
Kantung ketuban meregang secara berlebihan, karena air ketuban terlalu
banyak (polihidramnion). Pada kasus tertentu, ketuban pecah dini juga
bisa terjadi pada ibu hamil yang mengalami kekurangan air ketuban
(oligohidramnios).
2. Mengalami perdarahan melalui vagina pada trimester kedua dan ketiga
kehamilan.
3. Ibu hamil dengan berat badan yang kurang, atau mengalami kekurangan
gizi.
4. Sedang hamil anak kembar.
5. Jarak antar kehamilan kurang dari enam bulan.

1
6. Merokok atau menggunakan NAPZA pada saat hamil.
7. Pernah menjalani operasi atau biopsi pada mulut rahim.
8. Pernah melahirkan bayi prematur.
9. Pernah mengalami ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya.
(Ida,2013)

C. Diagnosis Ketuban Pecah Dini


1. Tes pH, untuk memeriksa tingkat keasaman cairan vagina. Apabila ketuban
sudah pecah, maka tingkat keasaman cairan vagina akan lebih tinggi
(harusnya kondisinya lebih basa).
2. USG, pencitraan dengan USG kehamilan dapat dilakukan untuk memeriksa
kondisi janin dan rahim, serta melihat jumlah air ketuban yang masih
tersisa. (Suwigyo,2011)

D. Komplikasi Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. Berikut adalah


komplikasi yang dapat terjadi:

1. Infeksi pada selaput yang menyelimuti janin chorioamnionitis

Chorioamnionitis berisiko menimbulkan infeksi serius pada ibu dan janin,


seperti pneumonia, meningitis, hingga sepsis.

2. Tali pusat tertekan atau kompresi tali pusat


Kurangnya cairan ketuban akibat ketuban pecah dini dapat membuat tali pusat
tertekan oleh janin. Pada beberapa kasus, tali pusat bahkan keluar dari rahim
dan turun menuju vagina. Kompresi tali pusat dapat menyebabkan cedera otak
serius dan bahkan kematian.
3. Bayi terlahir prematur
Bayi yang terlahir prematur berisiko mengalami kelainan pada saraf, gangguan
pernapasan, dan kesulitan dalam belajar di kemudian hari. Walaupun jarang,

2
ketuban pecah dini dapat terjadi sebelum kehamilan berusia 24 minggu dan
dapat menyebabkan kematian janin. Bayi yang terlahir sebelum minggu ke-24
dan berhasil bertahan hidup, berisiko mengalami gangguan perkembangan,
penyakit paru kronis, hidrosefalus, dan lumpuh otak (cerebral palsy).
E. Pencegahan Ketuban Pecah Dini
Tidak ada hal khusus yang dapat dilakukan untuk mencegah ketuban pecah dini.
Akan tetapi, karena adanya kaitan antara merokok saat hamil dan ketuban pecah
dini, ibu hamil dianjurkan untuk tidak merokok. Jangan lupa periksakan
kehamilan secara berkala untuk memantau tumbuh kembang dan kesehatan janin.
(Reni,2018)

3
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E UMUR 25 TAHUN G1P0A0 UK 38
MGG 5 Hari
DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI RSI PKU MUHAMMADIYAH TEGAL

Tanggal/jam Pasien Masuk : 08-03-2020 /jam 14.00 WIB


Tanggal/jam Pengkajian : 08-03-2020 /jam 14.00 WIB
Tempat : Ruang IGD RSI PKU Muhammad Tegal
No. Register : -

I. PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
Biodata
Nama : Ny. E Nama Suami : Tn. P
Umur : 25 tahun umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kalisapu Rt 01/Rw 03
1. Alasan Datang : Ibu mengatakan keluar cairan dari jalan lahir sejak
jam 06.00 WIB.
2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan jarang kenceng-kenceng.

4
3. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Ha Persalinan Nifas
mil Tgl lahir UK JP Penolong Komp. JK BB laktasi Komp.
ke Ibu Bayi lahir

1 Hamil - - - -
ini

b. Kehamilan sekarang
ANC TM I : 1x
ANC TM II : -
ANC TM III : -
Imunisasi TT : 1 x
c. Riwayat Haid
Menarche :12 tahun

Lama /Siklus/Jumlah : 28 hari / 5 hari / 2x ganti pembalut


Dysmenorhea :ya, fisiologis (sebelum menstruasi)
Flour Albus :ya, fisiologis (bening, tidak gatal, tidak
bau)
d. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
No Jenis Mulai memakai Berhenti/ Ganti cara
Kontraseps Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan
i
- - - - - - - - -

Rencana yang akan datang : KB suntik 3 bulan

Alasan : praktis

1
4. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Ibu
Sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang menderita
suatu penyakit menurun seperti asma,
diabetes, jantung dan penyakit menular
seperti TBC, hepatitis.
Yang Lalu : Ibu mengatakan tidak sedang menderita
suatu penyakit menurun seperti asma,
Hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
b. Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga suami maupun ibu tidak ada
riwayat penyakit menurun seperti asma, diabetes, jantung dan
penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan tidak ada riwayat bayi
kembar.
5. Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi :
Makan : 12.30 WIB
Porsi : Sebelum hamil : 1 porsi
Selama hamil : 1/2 porsi
Jenis : Sebelum hamil : nasi, lauk, sayur
Selama hamil : nasi,sayur
Keluhan : Sebelum hamil : tidak ada keluhan
Selama Hamil :
Minum : Sebelum hamil : 6-7 gelas
Selama hamil : 3-4 gelas
Jenis : Sebelum hamil : air putih, teh
Selama hamil : air putih
Keluhan : Sebelum hamil : Tidak ada
Selama hamil : Tidak ada
Eliminasi

2
BAB : Sebelum hamil :1 kali/hari
Selama hamil : 1 kali/hari
Konsistensi : Sebelum hamil : lunak
Selama hamil : lunak
Warna : Sebelum hamil : kuning kecoklatan
Selama hamil : kuning kecoklatan
Keluhan : Sebelum hamil : tidak ada
Selama hamil : tidak ada
BAK : Sebelum hamil : 4-5 kali/hari
Selama hamil : 4kali/hari
Warna : Sebelum hamil : kuning jernih
Selama hamil : kuning jernih
Keluhan : Sebelum hamil : tidak ada
Selama hamil : tidak ada

b. Istirahat :
Lama : Sebelum hamil : 2 jam tidur siang dan tidur
malam  6-7 jam
Selama hamil : tidak tidur siang dan tidur malam
 6-7 jam
Keluhan : Tidak ada
c. Aktifitas : Sebelum hamil : menyapu, mengepel, masak
Selama hamil : tidak ada
Personal hygiene:
Mandi : 2-3 kali sehari
Membersihkan genetalia : setelah BAK, BAB dan Mandi
Ganti pakaian dalam : 2-3 kali sehari
Pola seksual : Frekuensi : 1x Seminnggu
Keluhan : Tidak ada :-
6. Data Psikologis
Status anak yang dilahirkan : sah

3
Tanggapa suami dan keluarga: senang atas kelahirannya
Kesiapan mental ibu : Siap menjadi seorang ibu
7. Status Perkawinan
Perkawinan ke : 1
Lama Perkawinan : ± 4 tahun
8. Data Sosial Budaya : Ibu mengatakan tidak menganut budaya
menggunakan gunting dipakaiannya.
9. Data Spiritual : Ibu mengatakan beribadah sesuai dengan
kepercayaan yang dianutnya.
10. Data Pengetahuan Ibu : Ibu mengatakan belum mengetahui tanda
bahaya

B. DATA OBYEKTIF
Tanggal : 08 Maret 2020 Jam 14.10 -15.15 WIB

1. Pemeriksaan Umum
KU : lemah
Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmHg S : 36,8ºC
RR : 20 x/menit N :82 x/menit
UK : 38+5 Minggu
BB sebelum hamil : 56 kg
BB selama hamil : 62 kg
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : mesochepal
Rambut : bersih, tidak rontok, tidak berketombe
Muka : simetris, tidak ikterik, muka pucat dan tidak oedem
Mata : simetris ,conjungtiva merah muda, sklera Putih, mata
Mulut : tidak stomatitis
Hidung : simetris, tidak ada polip
Telinga : simetris, Pendengaran baik, tidak ada OMA dan OMP

4
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Kulit : lembab tidak kering
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran hati
Genetalia : tidak ada oedem dan varises
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstermitas
Atas : simetris, gerakan aktif, tidak oedem
Bawah : simetris, gerakan aktif, tidak oedem

3. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi Muka : tidak oedem, adanya cloasma gravidarum
Mammae : Puting susu menonjol, ada hiperpigmentasi areola
mamae, colostrum belum keluar.
Abdoment : Terdapat striae gravidarum dan ada linea nigra,
Genetalia : Tidak oedem, tidak varises dan tidak ada tand
tanda infeksi
Palpasi

Leopold 1 : Bagian fundus teraba bagian janin yang bulat,


lunak, tidak melenting yaitu bokong janin.

Leopold 2 : Pada bagian kiri perut teraba bagian janin yang


memanjang tahanan kuat dan rata yaitu punggung janin (kiri).

: Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian janin


yang kecil-kecil tidak rata dan tahanan lemah (Ekstremitas Janin).

Leopold 3 : Pada SBR teraba bagian janin yang bulat, keras


dan melenting yaitu kepala janin.

Leopold 4 : Kepala janin sudah masuk PAP (Divergen).

TFU : 29 cm

5
TBJ : 29-11x155 = 2790 gram

Kontraksi : 1x/10 menit 15 detik

Auskultasi : DJJ : 130x/menit

Perkusi

Reflek Patela : Tidak dilakukan

Pemeriksaan panggul

Distansia Cristarum : Tidak dilakukan (28-30cm)

Distansia Spinarum : Tidak dilakukan (24-26cm)

Conjungata eksterna : Tidak dilakukan (18-20cm)

Lingkar luar panggul : Tidak dilakukan (80-90cm)

Pemeriksaan Dalam

Tanggal : 08 Maret 2020.

Oleh : Bidan S

Pukul : 14.15 WIB

Indikasi : Ketuban sudah pecah sejak jam 06.00 WIB

Tujuan : Untuk mengetahui kemajuan proses


persalinan

Hasil

Keadaan porsio : Tebal

Pembukaan : 1 cm

Penipisan : 10 %

Selaput ketuban :-

Bagian terendah : Kepala

6
Moulage :0

Penurunan : H1

Bagian menumbung : Tidak ada

Pemeriksaan penujang :

Rontgen : tidak dilakukan

USG : tidak dilakukan

Pemeriksaan Laborat ;

4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
II. Interprestasi Data
Tanggal : 8 maret 2020 Jam 14.00 WIB
a. Diagnosa Nomenklatur
Ny. E usia 25 tahun G1P0A0 Hamil 38 minggu dengan persalinan dban
engan ketuban

Data Subyektif Ibu mengatakan bernama Ny. E umur 25 tahun, Hamil


pertama tidak pernah keguguran dengan keluhan keluar cairan dari jalan
lahir sejak jam 06.00 WIB.

Data Obyektif :

KU : lemah
Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmHg S : 36,8ºC
RR : 20 x/menit N :82 x/menit
Pemeriksaan Fisik

Mata : Sklera putih, konjungtiva sedikit pucat


Mammae : Puting susu menonjol, Colostrum belum keluar

7
Abdomen : Terdapat striae gravidarum dan ada linea nigra
Genetalia : Tidak oedem, tidak varises dan tanda-tanda infeksi
Ekstremitas : Atas : tidak oedem, tidak varises
Bawah : tidak oedem, tidak varises
Pemeriksaan Kebidanan
TFU : 29 cm
DJJ : 130x/menit

b. Diagnosa Masalah
Ibu merasa cemas dengan kondisi yang dialaminya
c. Diagnosa Kebutuhan
Memberikan support mental kepada ibu
III. Intervensi
Tanggal : 8 maret 2020 Jam 09.45 -10.45 WIB

1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan keluarga serta keluhan


yang dirasakan pasien
2. Menganjurkan pasien untuk miring kiri
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter Spog
4. Beritahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
5. Berikan lembar inform consent
6. Lakukan Induksi persalinan
7. Berikan asuhan sayang ibu
8. Siapkan alat penolong persalinan
9. Lakukan observasi kala 1
10. Lihat tanda-tanda kala II
11. Pastikan kelengkapan alat
12. Pakai celmek
13. Lepas perhiasan dan cuci tangan
14. Pakai sarung tangan / handscoon
15. Sedot oksitosin 10 u dengan spuit

8
16. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
17. Pemeriksaan DJJ
18. Beritahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap
19. Beritahu keluarkan bantu memposisikan ibu
20. Pimpin ibu untuk meneran
21. Letakan handuk dan kain bersih diatas perut
22. Letakkan kain di 1/3 dibawah bokong
23. Dekaktkan partus set dekat ibu
24. Tolong kelahiran kepala bayi
25. Menganjurkan ibu meneran secara perlahan
26. Menunggu kepala bayi lahir
27. Tunggu putaran paksi
28. Lahirkan badan bayi
29. Lakukan penelusuran tangan bagian atas bokong dan kaki
30. Nilai bayi
31. Letakkan bayi diatas perut ibu lalu keringkan bayi
32. Beritahu ibu akan disuntik oksitosin
33. Jepit-jepit potong dan pasang klem tali pusat
34. Lakukan IMD
35. Berikan kehangatan bayi
36. Lakukan penanganan BBL
37. Pemeriksaan kembali uterus
38. Lihat tanda-tanda pengeluaran plasenta
39. Pindahkan klem 5-10 cm dekat vulva
40. Letakkan tangan diatas simfisis
41. Lahirkan plsenta
42. Lakukan Ptt
43. Lakukan massase uterus
44. Cek kelengkapan plasenta
45. Periksa robekan jalan lahir
46. Periksa kontraksi dan ppv

9
47. Pastikan kandung kemih kosong
48. Anjurkan ibu melakukan massase
49. Evaluasi jumlah kehilangan darah
50. Dekontaminasi alat
51. Rapikan ibu
52. Membersihkan tempat persalinan
53. Lepas sarung tangan
54. Rendam sarung tangan
55. Cuci tangan
56. Lalukan antropometri
57. Berikan vitamin k
58. Hb 0 berselang 1 jam
59. Cuci tangan
60. dokumentasi

IV. Implementasi
Tanggal : 18 November 2021 Jam 12.35 – 13.20 WIB
1. Menyampaikan kepada pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
TTV : TD : 120/80 mmHg S : 36,8ºC
RR : 20 x/menit N :82 x/menit

Bahwa kondisi yang dialami Ny. M usia 25 tahun G1P0A0 UK 38


minggu adalah Ketuban pecah dini keluhan yang dirasakan Ibu
mengatakan keluar cairan dari jalan lahir sejak jam 06.00 WIB
Kenceng-kenceng masih jarang Ibu yang dirasakan perlu dikonsultasikan
dokter Spog untuk mendapatkan terapi lebih lanjut

10
2. Menganjurkan ibu untuk miring kiri supaya oksigen kejanin lancar dan
mempercepat proses penurunan kepala janin
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter Spog untuk melakukan tindakan
4. Memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan yaitu berdasarkan
hasil pemeriksaan ibu mengalami sedang tidak baik – baik saja, maka
dengan kolaborasi dr. Spog ibu akan di induksi. Jadi, efek dari induksi
panas, tetapi ada yang gagal. Karena ketubanya sudah keluar sebelum
waktunya dan untuk mempercepat waktu maupun menjaga bayi di dalam
kandungan agar tidak terjadinya infeksi gawat janin. Apakah ibu bersedia
persetujuan tersebut.
5. Memberikan ibu lembar inform consent tindakan yang akan dilakukan
sesuai yang telah dijelaskan
6. Melakukan induksi persalinan kepada ibu dengan cara memberikan
penyuntikan oksitosin 5unit kedalam larutan infus RL atau D5 20 PTM
7. Memberikan asuhan saying ibu dengan cara support mental
8. Siapkan alat persalinan partus set ½ kocher,2 klem,gunting tali
pusat,gunting episiotomy,heeting set,nalpuder,jarum hetting,oksitosin 10
u,infus set,tempat plasenta,tempat basah dan kering,baskom berisi larutan
clorin dan air DTT,Perlengkapan bayi seperti popok bedong, kain panjang
dan pembalut.
9. Lakukan observasi kala I
10. Melihat tanda-tanda persalinan kalla II seperti adanya dorongan meneran,
tekanan pada anus perineum menonjol, vulva membuka dan spinter ani
membuka
11. Memastikan kelengkapan alat
12. Memakai APD seperti clemek,kaca mata,sepatu boots
13. Melepaskan perhiasan dan mencuci tangan dengan air mengaalir
14. Memakai handscoon sebelah kanan
15. Menyedot oksitosin 10 unit menggunakan spuit dengan tanggan steril
16. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap

11
17. Melakukan pemeriksaan detak jantung janin
18. Beritahu ibu dan keluarga pembukaan sudah lengkap
19. Beritahu keluarga membantu menyiapkan posisi pasien (bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat , bantu posisikan setengah duduk
atau posisi lain dan pasien ibu merasa nyaman)
20. Membimbing ibu untuk meneran dengan cara kedua tanggan memegang
pergelangan kaki mata menghadap kepusat ibu mengejan seperti ingin
BAB pada saat ibu ingin meneran tidak mengeluarkan suara.
21. Meletakkan handuk dan kain diatas perut ibu
22. Meletakkan 1/3 kain dibawah bokong ibu
23. Medekatkan partus set dan agar mudah dijangkau oleh nakes
24. Melahirkan kepala bayi setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6
cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan salah satu tangan
yang dilapisi underbed, tangan kiri menahan kepala bayi untuk mencegah
terjadinya defleksi maksimal dan membantu lahirnya kepala bayi,
25. Menganjurkan ibu untuk meneran secara bertahan/bernafas dan dangkal
saat kepala bayi sudah keluar.
26. Menunggu bayi (kepala) melakukan putaran paksi luar secara spontan
27. Melahirkan bahu setelah terjadi putaran paksi luar pegang secara
biparietal anjurkan ibu untuk meneran gerakan kepala kebawah untuk
melahirkan bahu depan lalu curam keatas untuk melahirkan bahu
kebelakang.
28. Melahirkan badan bayi setelah bahu lahir tangan kanan menyanggah
kepala lengan dan siku bagian bawah, tangan kiri menelusuri dan
memegang badan bayi.
29. Melakukan penelusuran tangan atas punggu, bokong, tungkai dan kaki
setelah badan bayi lahir memegang kedua kaki dengan jari dengan berada
diantara mata kaki.
30. Menilai bayi dengan cepat yaitu tangisan, garakan dan warna kulit.
31. Meletakkan bayi diatas perut ibu lalu mengeringkan tubuh bayi dengan
handuk atau kain mulai dari muka kepala leher dada punggungsampai kaki
kecuali kedua tangan .

12
32. Memberitahu ibu akan disuntikkan oksitosin 10 u untuk merangsang
kontaksi uterus sehingga mempercepat kelahiran plasentah di 1/3 paha
bagian luar
33. Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi dan
melakukan pengguntingan tali pengang tengah tali pusat untuk
melindungi terkena darah.
34. Melakukan IMD antara dada kulit ibu dan bayi menempel posis tengkurap
kepala bayi menghadap kesalah satu payudara ibu
35. menyelelimuti bayi dengan tpi dan kain sampai 1 jam.
36. Melaukan penanganan BBL
37. Memeriksa kembali uterus
38. Melihat tanda-tanda pengeluaran plaseta yaitu adanya semburan darah tali
pusat memanjang dan uterus globuler
39. Memidahkan klem 5-10 cm dekat vulva .
40. Meletakkan tangan diatas simfisis yaitu tangan kiri diatas simfisis untuk
menahan uterus dan tangan kanan melakukan peregangan tali pusat.
41. Melaukan PTT dengan tangan kanan dan tangan kiri menahan uterus
dorsokranial
42. Melahirkan plasenta menganjurkan ibu untuk sedikit meneran lalu
tegangkan tali pusat curam keatas lalu curam kebawah jika plasenta sudah
keluar tangkap dan putar searah jarum jam hingga plasenta keluar semua
43. Melakukan massase uterus dan ajari ibu untuk massase
44. Cek kelengkapan plasenta dengan memeriksa kedua sisi plasenta
kemudian pastikan selaput ketuban lengkap
45. Melakukan pemeriksaan jalan lahir apakan terdapat laserasi atau tidak
46. Melakukan pemeriksaan kontaksi pastikan kontraksi keras dan
memastikan tidak terjadi perdarahan
47. Memastikan kandung kemih kosong
48. Menjurkan ibu melakukan massase jika uterus keras berarti kontraksi baik
49. Evaluasi jumplah kehilangan darah
50. Dekontaminasi alat dengan cara merendam semua partus set dan sarung
tangan ke larutan klorin
51. Merapikan ibu dengan larutan DTT dan bantu mengenakan pembalut dan
kain panjang
52. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin pastikan tidak
ada darah ditempat bersalin
53. Melepaskan sarung tangan
54. rendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% dengan posisi terbalik
55. Mencuci tangan dengan sabun dan dengan 7 langkah
56. Lakukan pegukuran antropometri pada bayi meliputi berat bada, panjang
badan, lingkar kepala, lingkar dada, jenis kelamin
57. Menyuntikkan vitamin k 1 mg pa pada paha kiri
58. dan selang satu jam kemudian dilakukan penyuntikan HB 0 pada 1/3 paha
kanan

13
59. mencuci tangan dengan sabun dengan 6 langkah
60. Dokumentasi

V. Evaluasi
Tanggal : 18 November 2021
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan keluarga serta keluhan yang
dirasakan pasien
2. Ibu bersedia untuk miring kiri
3. Sudah dilakukan kolaborasi dengan dokter Spog
4. Ibu sudah mengerti tentang tindakan yang akan dilakukan
5. Ibu bersedia menandatangani lembar inform consent
6. Ibu bersedia dilakukan Induksi persalinan
7. asuhan sayang ibu sudah dilakukan
8. Alat penolong persalinan sudah disiapkan
9. Lakukan observasi kala 1
10. Lihat tanda-tanda kala II
11. Pastikan kelengkapan alat sudah dilakukan pengecekan kembali
12. Sudah memakai celmek
13. Lepas perhiasan dan cuci tangan sudah dilakukan
14. Pakai sarung tangan / handscoon sudah dilakukan
15. Pedotan oksitosin 10 u dengan spuit sudah dilakukan
16. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap sudah
dilakukan
17. Pemeriksaan DJJ sudah dilakukan
18. Beritahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap sudah
dilakukan
19. Beritahu keluarkan bantu memposisikan ibusudah dilakukan
20. Pimpin ibu untuk meneran sudah dilakukan
21. Handuk dan kain bersih sudah diletakkan diatas perut
22. Letakkan kain di 1/3 dibawah bokong
23. partus set sudah diletakkan dekat ibu

14
24. Tolong kelahiran kepala bayi
25. Menganjurkan ibu meneran secara perlahan sudah dilakukan
26. kepala bayi sudah lahir
27. Tunggu putaran paksi sudah terjadi
28. Lahirkan badan bayi sudah dilakukan
29. Penelusuran tangan bagian atas bokong dan kaki sudah dilakukan
30. Nilai bayi sudah dilakukan
31. Bayi sudah diletakkan diatas perut ibu dan lalu keringkan bayi
32. ibu bersedia akan disuntik oksitosin
33. Jepit-jepit potong dan pasang klem tali pusat sudah dilakukan
34. IMD sudah dilakukan
35. Berikan kehangatan bayi sudah dilakukan
36. penanganan BBL sudah dilakukan
37. Pemeriksaan kembali uterus sudah dilakukan
38. Pemeriksaan tanda-tanda pengeluaran plasenta sudah dilakukan
39. klem 5-10 cm sudah didekatkan ke vulva
40. Tangan sudah diatas simfisis
41. Ibu sedah dibantu melahirkan plsenta
42. Ptt sudah dilakukan
43. massase uterus sudah dilakukan
44. Pengecekan kelengkapan plasenta sudah dilakukan
45. Periksa robekan jalan lahir sudah dilakukan
46. Periksaan kontraksi dan ppv sudah dilakukan
47. Memastikan kandung kemih kosong sudah dilakukan
48. Ibu sudah mengerti cara melakukan massase
49. Evaluasi jumlah kehilangan darah telah dilakukan
50. Dekontaminasi alat telah dilalakukan
51. Tindakan merapikan ibu telah dilakukan
52. Membersihkan tempat persalinan telah dilakukan
53. Sarung tangan sudah dilepas
54. Sarung tangan sudah direndam dalam klorin

15
55. Cuci tangan telah dilakukan
56. Antropometri telah dilakukan
57. Penyutikkan vitamin k sudah dilakukan
58. Penyuntikkan Hb 0 berselang 1 jam sudah dilakukan
59. Cuci tangan telah dikaukan
60. Sudah dilakukan dokumentasi

DATA PERKEMBANGAN I

16
S : Ny. E umur 25 tahun G1P0A0 uk 38+5 minggu dengan kala 1 aktif

O : TD : 120/80 MmHg R : 20x/m

N : 80x/m S : 36,5 C

Px : 6 cm uuk : kepala

Porsio : tipis Djj : 140x/m

KK : - His 3-4 10’40’’

A : Ny.E umur 25 tahun G1P0A0 uk 38+5 dengan tanda tanda bahaya trimester 3

P:

- Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu :


TD : 120/80 MmHg R : 20x/m
N : 80x/m S : 36,5 C
Px : 6 cm uuk : kepala
Porsio : tipis Djj : 140x/m
KK : - His 3-4 10’40’’
Evaluasi : ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
- Beritahu hasil kolaborasi kondisi pasien saat ini :
Memberitahukan ibu Berdasarkan hasil kolaborasi pemeriksaan ibu sedang tidak
baik – baik saja. Maka dengan kolaborasi dr.spog ibu akan di induksi, jadi efek
dari induksi panas,Tetapi ada yang gagal. Dan ketubanya sudah keluar sebelum
waktunya dan untuk mempercepat waktu maupun menjaga bayi di dalam
kandungan agar tidak terjadinya infeksi gawat janin.Apakah ibu bersedia
persetujuan tersebut ?
Evaluasi : ibu bersedia untuk persetujuan induksi
- Berikan inform consent kepada pasien?
Memberitahukan ibu lembar inform consent
Evaluasi : ibu bersedia mendatangani lembar inform consent
- Berikan obat pada pasien melalui IV pada pasien

17
Memberikan obat pada pasien melalu IV yaitu Infus RL 20 tpm, Misoprostol,
dan Oxytocin 5 ui.
Evaluasi : Obat sudah diberikan
- Berikan suport mental pada ibu
Memberikan suport mental pada ibu untuk mengurangi beban pikiran ibu,
sehingga ibu bisa menerima keadaan sekarang dengan ikhlas.
Evaluasi : ibu sudah merasa tenang

DATA PERKEMBANGAN 2

18
S : Ny. E umur 25 tahun G1P0A0 uk 38+5 minggu dengan kala 1 aktif

O: TD : 110/90 MmHg R : 20x/m

N : 82x/m S : 36,5 C

Px : 610cm uuk : kepala

Porsio : tipis Djj : 140x/m

KK : - His :5 10’40’’

A : Ny.E umur 25 tahun G1P0A0 uk 38+5 dengan tanda tanda bahaya trimester 3

P:

- Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu :


TD : 110/90 MmHg R : 20x/m
N : 82x/m S : 36,5 C
Px : 610cm uuk : kepala
Porsio : tipis Djj : 140x/m
KK : - His :5 10’40’’
Evaluasi : ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
- Beritahukan macam – macam kpd
Memberitahukan macam – macam kpd yaitu yang pertama kpd prematur adalah
ketuban pecah sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Yang kedua kpd
aterm adalah ketuban pecah setelah usia kehamilan mencapai tetapi belum ada
tanda – tanda persalinan.
Evaluasi : ibu sudah mengetahui penjelasan tentang macam – macam kpd

- Anjurkan mobilisasi dini


Menganjurkan ibu untuk miring kiri untuk mempercepat persalinan
Evaluasi : ibu bersedia untuk miring kiri
- Anjurkan istirahat yang cukup

19
Menganjurkan istirahat siang kurang lebih 2 jam tidur siang, dan 8 jam tidur
malam
Evaluasi : ibu bersedia menerapkan anjuran dari bidan
- Beritahukan suport mental
Memberikan suport mental pada ibu untuk mengurangi beban pikiran ibu,
sehingga ibu bisa menerima keadaan sekarang dengan ikhlas.
- Evaluasi : ibu sudah merasa tenang

20

Anda mungkin juga menyukai