Anda di halaman 1dari 18

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


G3P2A0 HAMIL 30 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA
DI RUANG PONEK RSUD DR.H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

DOSEN PENGAMPU : ZULLIATI M.Keb

NAMA : NIKEN FITERIANI ANUGRAH


NIM : 11194862111386

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
2023
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
G3P2A0 HAMIL 30 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA
DI RUANG PONEK RSUD DR.H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Nama mahasiswa : Niken Fitriani Anugrah


Tanggal pengkajian : 10 Mei 2023
Jam : 10.00
Ruangan : PONEK
No. RM : 448686

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Inisial klien : Ny. S
Usia : 37 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : SMP
Suku/Bangsa : Banjar
Alamat : Alalak Berangas RT.10 Batola
Inisial Suami Keluarga : Tn. T
Usia : 40 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : SMA
Suku Bangsa : Banjar
Alamat : Alalak Berangas RT.10 Batola

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluar darah segar, encer dan banyak dari jalan lahir pukul 09.00,
tanpa disertai rasa nyeri pada perut dan ibu masih merasakan gerakan pada janinnya.
Ibu juga mengatakan merasa cemas dengan kondisi kehamilannya dan perdarahan
yang sedang terjadi.
3. Riwayat Perkawinan : Menikah 1 kali selama 16 tahun
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 11 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : Teratur
d. Lamanya : 7 hari
e. Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut dalam sehari
f. Dismenorhoe (primer/sekunder) : Tidak ada
5. Riwayat obstetric dan ginekologi
Riwayat Obstetric
a. Kehamilan direncanakan : Ya
b. Paritas : G3P2A0
c. HPHT : 07 Oktober 2022
d. Hari Perkiraan Lahir (HPL) : 14 Juli 2023
e. Pemeriksaan ANC :
f. Jumlah kunjungan ANC hingga saat ini: 7 kali secara teratur
g. Gerakan janin dirasakan pertama kali usia kehamilan 20 minggu
h. Riwayat imunisasi TT
TT1 : UK 16 Minggu
TT2 : UK 20 Minggu
Penyulit
Kehamilan Persalinan Bayi
Nifas
No Thn
Tempat/ BB PB Keadaan
UK Penyulit Cara Penyulit Seks
Penolong (gr) (cm) Lahir
2009 Cukup - spontan BPM/Bidan - 3000 50 Laki- Hidup -
1
bulan laki
2016 Cukup - spontan BPM/Bidan - 3200 52 Laki- hidup -
2
bulan laki

Riwayat ginekologi:
a. Riwayat keputihan sebelumnya : Tidak
b. Perdarahan diluar siklus haid : Tidak
c. Penyakit ginekologi: : Tidak
d. Riwayat Kuretase : Tidak
6. Riwayat Keluarga Berencana (yang digunakan selama jarak kehamilan)
Jenis Tempat Lama Mulai
Berhenti Keluhan Ket
Kontrasepsi pelayanan pemakaian pemakaian
1. Pil Bidan 5 tahun 2009 2015 -
Suntik 3 Bidan 5 tahun 2016 2021 Tidak
2.
bulan haid

7. Riwayat Kesehatan Saat Ini:


a. Riwayat Kesehatan ibu
 Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita sakit apapun seperti batuk, flu, dan
demam.
 Riwayat penyakit sistemik
- Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa berdebar -debar dan tidak
pernah merasakan nyeri dada sebelah kiri serta tidak mudah lelah
- Ginjal :Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri pada pinggang kanan
dan kiri
- Asma : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak nafas
- TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk yang berkepanjangan lebih dari 2
minggu
- Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning pada mata,kulit, dan
kulitnya
- DM : Ibu mengatakan tidak pernah haus dan lapar yang berlebihan serta
tidak sering BAK pada malam hari
- Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah tekanan darahnya lebih dari
140/90mmHg
- Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang hingga keluar
- busa dari mulutnya.
- Lain – lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
lainnya seperti HIV/aids
 Riwayat Penyakit, Trauma, dan infeksi (TORCH) : Tidak ada
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari keluarganya ada riwayat penyakit menurun yaitu
jantung dan asma. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular
seperti : TBC, epilepsi, dan HIV/aids.
c. Riwayat Gemeli
Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun keluarga suaminya
tidak ada riwayat keturunan kembar.
d. Riwayat Operasi:
Ibu mengatakan belum pernah dilakukan tindakan operasi apapun.
e. Riwayat alergi :
Ibu mengatakan tidak ada alergi pada makanan maupun obat-obatan.
f. Riwayat penggunaan obat-obatan:
Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh bidan saat
melakukan pemeriksaan kehamilan.

8. Pola Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
 Makan
Jenis yang dikonsumsi : nasi, sayur, lauk pauk dan buah
Frekuensi : 3-4 kali sehari
Porsi makan : 1 piring
Pantangan : -
Keluhan : -
 Minum
Jenis yang diminum : air putih, susu
Frekuensi : 7-8 kali sehari ( air putih ), 1 kali sehari ( susu )
Porsi minum : gelas
Pantangan : -
Keluhan : -
b. Eliminasi
 BAB
Frekuensi : 1 kali sehari
Konsistensi : berbiji-biji
Warna : coklat
Keluhan : -
 BAK
Frekuensi : 7-8 kali sehari
Warna : kuning jernih
Bau : khas urine
Keluhan : -
c. Personal Hygiene
 Frekuensi mandi : 2 kali sehari
 Frekuensi gosok gigi : 2 kali sehari
 Frekuensi ganti pakaian/jenis : 2 kali sehari/daster
d. Aktifitas : Ibu melakukan pekerjaan rumah seperti
memasak, menyapu, mencuci, dan laim-
lain
e. Tidur dan Istirahat
 Siang hari : jarang tidur siang
 Malam hari : 7-8 jam
 Masalah : -
f. Pola Seksual
 Frekuensi : 1-2 kali dalam seminggu
 Masalah : -
g. Data Psikososial dan Spiritual
 Tanggapan ibu terhadap kehamilannya : menerima dan senang,
mengaharapkan anak yang lahir
adalah peremepuan
 Ketaatan ibu beribadah : melaksanakan solat wajib 5 waktu
 Ibu tinggal bersama : suami dan 2 anaknya
 Hewan piaraan : -
 Hubungan sosial ibu dengan mertua, orang tua, keluarga : baik
 Penentu pengambil keputusan dalam keluarga : suami
 Jumlah penghasilan keluarga : 2 juta dalam sebulan
 Yang menanggung biaya ANC dan persalinan : suami
9. Kebiasaan yang meningkatkan resiko kehamilan:
a. Perokok aktif: tidak; minum alkohol: tidak, obat-obatan terlarang : tidak
b. Masalah khusus dalam kebiasaan yang meningkatkan resiko kehamilan: -
10. Persiapan Persalinan
a. Edukasi selama kehamilan (disi dengan x , jika sudah pernah mendapatkan
informasi tersebut).
No Jenis edukasi Ya Tidak Sumber Informasi
1 Tanda bahaya kehamilan X Bidan, Buku KIA
2 Nutrisi ibu hamil X Bidan, Buku KIA
3 Senam ibu hamil X
4 Persiapan persalinan X Bidan, Buku KIA
5 Menyusul/ASI Eksklusif X
6 Lain-lain, sebutkan..

b. Rencana tempat melahirkan : Bidan


c. Persiapan perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu : Belum ada
d. Rencana perawatan bayi : Dirawat sendiri
e. Rencana menyusui : Ya

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran: : Composmentis
c. BB
Sekarang : 63 Kg
Sebelum hamil : 55 Kg
d. TB : 152 cm
e. LILA : 25 cm
f. IMT : kg (kategori)
g. Tanda Vital:
TD : 110/ 70 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
Suhu : 36, 2 oC
Pernafasan : 22 x/mnt
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
 Kepala : Simetris, Sebaran rambut: merata, tidak ada nyeri kepala
 Muka : Tidak ada edema dan tidak ada chloasma gravidarum
 Mata : Ketajaman visual normal, konjungtiva sedikit pucat, sklera tidak
ikterik
 Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip
 Mulut dan gigi : mukosa bibir lembab, warna mukosa agak pucat, caries
dentis ada, stomatitis tidak ada.
 Telinga : bentuk normal, bersih, gangguan pendengaran tidak
 Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis , posisi trakea simetris, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri telan.
 Dada/mamae : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada jaringan parut,
hiperpigmentasi areola
 Abdomen : pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, bentuk
perut memanjang, terdapat linea nigra, terdapat stria gravidarum.
 Tungkai : tidak tampak varises dan edema
 Genetalia dan anus:
 Kebersihan genetalia
Keluaran vagina : Darah dan gumpalan stolsell
Warna : Merah segar
Konsistensi : Cair dan gumpalan
Jumlah : setengah underpdad
Bau : Amis
 Hemorrhoid : Tidak

b. Palpasi
 Leher: tidak teraba pembengkakan kelenjar teroid dan vena jugularis
 Dada/Mamae: Tidak teraba massa, kolostrum belum keluar , nyeri tekan tidak
ada.
 Abdomen
 Leopold I : TFU pertengahan processus xyphoideus dan pusat, fundus
teraba bulat lunak dan tidak melenting (bokong)
 Leopold II : Kanan teraba keras memanjang seperti papan (punggung).
Kiri teraba bagian - bagian kecil janin (ekstremitas)
 Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala janin)
 Leopold IV : Bagian terendah janin belum masuk PAP ( kovergen )
 TFU : 26 cm
TBJ : 2.015 gr
 Tungkai : Tidak ada oedema
c. Auskultasi
 Dada
 Jantung : Suara jantung normal
 Paru : Suara nafas bersih
 Wheezing : -
 Abdomen
 DJJ
Punctum Maksimum : kanan bawah pusat
Frekuensi : 144 x/menit
Teratur/ tidak : teratur
d. Perkusi
 Reflex patella : kanan/kiri (+)/(+)
 Perkusi Ginjal (CVA) : kanan (+)-, kiri (+)

3. Hasil pemeriksaan penunjang


a. Laboratotrium
Hb : 10,9 gr% Normal 12 gr% – 18 gr%
Leukosit : 9800/mm3 Normal 5000-10000/mm3
Trombosit : 276000/ mm3 Normal 150ribu-450ribu/mm3
Gol. Darah :A
b. USG
Tampak janin tunggal intra uteri, preskep, memanjang, DJJ +, plasenta insersi di
segmen bawah rahim menutupi OUI. Air ketuban kesan banyak. Tidak tampak
jelas kelainan, kesan saat ini janin dalam keadaan baik.
II. INTERPRETASI DATA DASAR
a. Diagnosis Kebidanan
G3P2A0 umur 38 tahun hamil 30 minggu, janin tunggal, hidup intrauteri, letak
memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk
PAP dengan plasenta previa totalis.
 Data Dasar
DS
 Ibu mengatakan bernama Ny. S umur 38 tahun
 Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan belum pernah keguguran.
 Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 7 Oktober 2014
 Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir berwarna merah segar, encer
dan tidak disertai rasa nyeri pada pukul 09.00 WIB.
DO
 Keadaan umum : baik
 TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36,2 0C
 Ekstremitas : terpasang infus RL 20 tetes/menit di tangan kiri
 Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU pertengahan processus xyphoideus dan pusat, fundus teraba bulat
lunak dan tidak melenting ( bokong ).
Leopold II : kanan teraba keras memanjang seperti papan (punggung). Kiri teraba
bagian -bagian kecil janin (ekstremitas).
Leopold III :teraba bulat, keras, melenting (kepala janin)
Leopoid IV : bagian terendah janin belum masuk PAP( konvergen )
 TFU Mc Donald: 26 cm
 TBJ : (27-12) x 155 : 2015 gram
 Auskultasi
DJJ : Punctum Maksimum : kanan bawah pusat
Frekuensi : 144 x/menit
Teratur/ tidak : teratur
 PPV : ada, berwarna merah segar dan bergumpal, tidak aktif
 Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hb : 10,5 gr/dl
USG Tampak janin tunggal intra uteri, preskep, memanjang, DJJ +, plasenta
insersi di segmen bawah rahim menutupi OUI. Air ketuban kesan banyak. Tidak
tampak jelas kelainan, kesan saat ini janin dalam keadaan baik
b. Masalah : Anemia Ringan dan Kecemasan
 Anemia Ringan
Data subjektif:
 Ibu mengeluh keluar darah segar dari jalan lahir secara tiba-tiba.
 Ibu mengeluh agak pusing ketika terjadi pengeluaran darah dari jalan lahir.
Data objektif:
 Konjungtiva ibu tampak agak pucat
 Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 110/ 70 mmHg
Nadi : 88 x/ menit
Pernapasan : 22 x/ menit
Suhu : 36260 C
 HB: 10,5 gr%
Analisis dan interpretasi data:
 Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hal tersebut disebabkan karena
dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula
perubahan dalam darah dan sumsum tulang.
 Perdarahan atau pengeluaran darah dari jalan lahir dapat menyebabkan terjadinya
anemia dan bahkan dapat menyebabkan terjadinya syok.
 Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan
dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah, yang
menyebabkan kadar Hb dalam darah berkurang. Seorang wanita hamil yang
memiliki Hb 10-12 gr% ml, dikatakan anemia fisiologik, sedangkan apabila Hb <
10 gr% ml dikatakan menderita anemia patologik (Wiknjosostro, 2005).
 Kecemasan
Data subjektif:
 Ibu merasa cemas dan khawatir dengan kehamilannya
Data objektif:
 Ekspresi wajah ibu tampak cemas
Analisis dan interpretasi data:
Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah,
ketidaktentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang
tidak diketahui atau dikenal.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
 Antisipasi terjadinya perdarahan antepartum yang berlanjut
Data subjektif:
 Ibu mengeluh keluar darah berwarna merah segar dari jalan lahir secara tiba-tiba.
 Ibu mengeluh agak pusing ketika terjadi pengeluaran darah dari jalan lahir.
 Ibu merasa cemas dan khawatir dengan kehamilannya
Data objektif:
 Ekspresi wajah ibu tampak cemas.
 Konjungtiva ibu tampak agak pucat.
 Gestasi 30 minggu 3 hari
Analisis dan interpretasi data:
 Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah
kehamilan 22 minggu, walaupun patologi yang sama dapat pula terjadi pada
kehamilan sebelum 22 minggu.
 Pendarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan pertama
dari plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa,
perdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat fatal.
Perdarahan berikutnya hampir selalu banyak dari pada sebelumnya, apalagi kalua
sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dalam (Wiknjosostro, 2005).
 Sumber perdarahan ialah sinus uterus yang robek karena terlepasnya plasenta dari
dinding uterus, atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Perdarahan tidak
dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk
berkontraksi menghentikan perdarahan. Makin rendah letak plasenta, makin dini
perdarahan terjadi. Oleh karena itu, perdarahan pada plasenta previa totalis akan
terjadi lebih dini dari pada plasenta letak rendah, yang mungkin baru berdarah setelah
persalinan mulai (Wiknjosostro, 2005).
 Antisipasi terjadinya syok hipovolemik
Data subjektif:
 Ibu mengeluh keluar darah segar dari jalan lahir secara tiba-tiba
 Ibu mengeluh agak pusing ketika terjadi pengeluaran darah dari jalan lahir.
 Ibu merasa cemas dan khawatir dengan kehamilannya
Data objektif:
 Ekspresi wajah ibu tampak cemas
 Konjungtiva ibu tampak agak pucat
Analisis dan interpretasi data:
 Perdarahan timbul sekonyong-konyong tanpa sebab apapun,perdarahan cenderung
berulang dengan volume darah yang lebih banyak dari sebelumnya, sedikit atau
banyaknya perdarahan tergantung pada besar dan banyaknya pembuluh darah yang
robek dan plasenta yang terlepas, jika hal ini terjadi terus-menerus, maka dari anemia
ringan akan menyebabkan anemia sedang sampai berat dan bahkan dapat
menyebabkan terjadinya syok hipovolemik yang dapat meningkatkan mortalitas ibu
dan janin.
 Keadaan syok dapat ditimbulkan oleh bermacam sebab, diantaranya yang terbanyak
adalah hipovolemia, yaitu adanya kekurangan volume darah yang beredar akibat
perdarahan atau dehidrasi (Wiknjosastro,2005).
 Antisipasi terjadinya asfiksia intrauterin
Data subjektif:
 Ibu mengeluh keluar darah segar dari jalan lahir secara tiba-tiba.
 Ibu mengeluh agak pusing ketika terjadi pengeluaran darah dari jalan lahir.
 Ibu merasa cemas dan khawatir dengan kehamilannya
Data objektif:
 Ekspresi wajah ibu tampak cemas
 Hasil USG: Tampak janin tunggal intra uteri, preskep, memanjang, DJJ +, plasenta
insersi di segmen bawah rahim menutupi OUI. Air ketuban kesan banyak. Tidak
tampak jelas kelainan, kesan saat ini janin dalam keadaan baik
 DJJ: 144 x/menit
Analisis dan interpretasi data:
 Akibat terjadinya perdarahan dapat mengganggu retroplasenter sehingga menimbulkan
safiksia intra uterin yakni keadaan dimana janin dan rahim kekurangan oksigen dan
kemudian diikuti oleh penimbunan asam asetat dan karbondioksida (CO2), sehingga
dapat mengakibatkan kematian janin (Achadiat, 2004)
IV. TINDAKAN SEGERA
Tanggal 10 Mei 2023, jam: 10.30 Wita
 Pasang infus RL 28 tetes/ menit
 Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan USG.
V. RENCANA TINDAKAN
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan jelaskan hal-hal yang dianggap penting.
Rasional: penyampaian dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu sangat
penting agar ibu dapat mengetahui keadaan yang sedang dialaminya serta mengetahui
perkembangan kehamilannya, dan hal ini juga merupakan tujuan utama pelayanan
antenatal yang berkualitas.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat total (tirah baring).
Rasional: dengan istirahat memungkinkan otot untuk berrelaksasi dan mengurangi beban
kerja jantung yang meningkat selama kehamilan serta dapat mengurangi frekuensi
perdarahan, dimana pada saat istirahat baring, sum-sum tulang belakang bekerja
menghasilkan sel-sel darah merah.
3. Observasi dengan ketat DJJ, tanda-tanda vital, dan perdarahan
Rasional: untuk memantau keadaan janin, keadaan ibu, serta jumlah darah yang keluar
pervaginam.
4. Observasi jumlah tetesan cairan infus
Rasional: dengan mengobservasi jumlah tetesan cairan infus, maka dapat dipantau
pemasukan cairan.
5. Ambil sampel darah
Rasional: untuk pemeriksaan laboratorium dan persiapan transfuse darah dari PMI jika
sewaktu-waktu dibutuhkan.
6. Bekerja sama dengan anggota keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu.
Rasional: dukungan psikologis sangat dibutuhkan ibu untuk meghadapi keadaannya, serta
untuk mengurangi kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan yang sedang dirasakan
ibu.
7. Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
Rasional: untuk memulihkan tenaga atau energi ibu.
8. Jelaskan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:
1) Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sumber makanan yang mengandung zat besi.
Rasional: Dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan bayi
2) Personal hygiene
Rasional: kebersihan diri dan daerah genitalia dapat memberikan rasa nyaman pada ibu,
serta dapat mencegah terjadinya infeksi.
3) Istirahat yang cukup
Rasional: Istirahat yang cukup terutama disiang hari dapat mengurangi beban kerja
jantung yang mengalami peningkatan kerja karena kehamilan.
9. Diskusikan tentang 9 tanda bahaya kehamilan.
Rasional: Dengan memberitahukan ibu tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan mengerti
dan melaksanakan anjuran bidan bila ibu mengalami salah satu dari tanda bahaya
kehamilan.
10. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan.
Rasional: dengan mendapatkan penanganan dan pengobatan yang cepat dan tepat, maka
dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang kemungkinan besar dapat lebih
memperburuk keadaan.
11. Anjurkan ibu untuk rawat inap
Rasional: agar keadaan ibu tetap berada dalam pengawasan petugas, sehingga apabila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera mendapat penanganan yang sesuai

VI. IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN


Implementasi tanggal 10 Mei 2023 Jam : 10.35 Wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan menjelaskan hal-hal yang dianggap
penting bahwa saat ini ibu sedang mengalami komplikasi kehamilan yang berhubungan
dengan kelainan plasenta yakni plasenta terletak di segmenn bawah uterus dan menutupi
jalan lahir, sehingga menyebabkan pengeluaran darah segar pervaginam yang disertai
gumpalan tanpa rasa nyeri.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat total (tirah baring) dan melakukan pemasangan kateter
menetap, karena dengan istirahat memungkinkan otot untuk berrelaksasi dan mengurangi
beban kerja jantung yang meningkat selama kehamilan serta dapat mengurangi frekuensi
perdarahan, dimana pada saat istirahat baring, sum-sum tulang belakang bekerja
menghasilkan sel-sel darah merah.
3. Mengobservasi dengan ketat DJJ, tanda-tanda vital, dan perdarahan
a. DJJ terdengar kuat pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi142 x/menit.
b. Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Pernapasan : 22 x/ menit
Suhu : 36,20 C
c. Masih ada darah yang keluar sedikit tapi tidak aktif.
4. Mengobservasi jumlah tetesan cairan infus
Infus RL 28 tetes/ menit (botol II) tetap mengalir dengan baik.
5. Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium dan persiapan transfusi jika
sewaktu-waktu dibutuhkan. HB: 10,5 gr%
6. Bekerja sama dengan anggota keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu,
karena dukungan psikologis sangat dibutuhkan ibu untuk meghadapi keadaannya, serta
untuk mengurangi kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan yang sedang dirasakan
ibu.
7. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
8. Menjelaskan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat,
lemak, vitamin, dan mineral, serta makanan yang banyak mengandung zat besi.
b. Personal hygiene, agar kebersihan diri dan daerah genitalia ibu dapat tetap terjaga,
sehingga dapat memberikan rasa nyaman pada ibu, serta dapatmencegah terjadinya
infeksi.
c. Istirahat yang cukup:
1) Tidur siang 1-2 jam/ hari
2) Tidur malam 7-8 jam/ hari
9. Diskusikan tentang 9 tanda bahaya kehamilan.
a. Sakit kepala hebat
b. Nyeri abdomen
c. Kejang
d. Demam
e. Perdarahan pervaginam
f. Janin kurang bergerak
g. Bengkak pada muka dan tangan
h. Perubahan visual
i. Muntah hebat dan pelepasan air
10. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan.
a. Antibiotik (Ceftriaxone 1 gram/IV, 2x 500 mg).
b. Anti fibrinolitik (Asam Tranexamat 500 mg/IV, 3x500 mg)
c. Pematangan paru janin ( deksametason 5 mg/IV per 12 jam selama 2 hari)
c. Multivitamin (Prenatin: 1 x 1)
11. Menganjurkan ibu untuk rawat inap untuk perawatan konservatif.

VII.EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini, yakni ibu sedang mengalami
komplikasi kehamilan yang berhubungan dengan kelainan plasenta yakni plasenta terletak
di segmen bawah uterus dan menutupi jalan lahir, sehingga menyebabkan pengeluaran
darah segar pervaginam yang disertai gumpalan tanpa rasa nyeri.
2. Keadaan umum ibu baik ditandai dengan TTV dalam batas normal:
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
Pernapasan : 22 x/ menit
Suhu : 36,20 C
Perdarahan : sedikit-sedikit, tidak aktif.
3. Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan sesuai umur kehamilan.
4. Janin tetap dalam keadaan baik, ditandai dengan DJJ dalam batas normal (120-160
kali/menit), serta dengan adanya pergerakan janin yang tetap dirasakan oleh ibu.
5. Masih ada sedikit pelepasan darah pervaginam HB 10,5 gr%
6. Anemia ringan belum teratasi dan kecemasan ibu sudah sedikit berkurang.
7. Ibu mengerti apa yang ia lakukan jika terjadi perdarahan atau komplikasi kembali dan ibu
mengerti tentang perdarahan yang ia alami
8. Ibu mengerti tentang pentingnya istirahat total atau tirah baring untuk mengurangi
terjadinya perdarahan
9. Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisi dan gizi bagi ibu hamil
10. Ibu mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
11. Transfusi tidak dilakukan, tapi ibu masih dalam pengawasan ketat dan ibu bersedia untuk
dirawat inap untuk perawtan konservatif.

Anda mungkin juga menyukai