Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH RESEP FORMULA

“KONSEP PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN”

Dosen Pengampu :
Zulfiana Dewi, SKM., MP

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Nama NIM

Destiarmi Nastiti P07131221004

Dhya Mirza P07131221007

Maulisa Fatmi P07131221016

Muhammad Khairinnoor Firdaus P07131221020

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Pengembangan Formula Makanan ini dalam bentuk
dan isi yang sangat sederhana. Semoga tugas ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.
Harapan kami semoga tugas makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan serta
pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini mungkin masih mempunyai beberapa kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki juga terbatas. Oleh karenanya, kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan kritik, saran, serta masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Banjarbaru, 18 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Formula Makanan ........................................................................................ 2

B. Tujuan Pengembangan Formula Makanan .................................................................... 2

C. Faktor Pendukung dalam Proses Pengembangan Formula Makanan ............................ 2

D. Jenis – jenis Formula Makanan...................................................................................... 3

E. Syarat – syarat Formula Makanan ................................................................................. 3

F. Prinsip – prinsip Formula Makanan ............................................................................. 11

G. Kelebihan dan Kekurangan Formula Makanan ........................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................................. 13

B. Saran ............................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Formula makanan sering diidentikkan dengan makanan untuk bayi, padahal ada
beberapa makanan formula yang dibuat untuk golongan tertentu, contohnya adalah
golongan lansia meski lebih sering disebut dengan makanan diet khusus.
Formula makanan dirancang untuk memberikan nutrisi yang optimal bagi
konsumennya. Dalam situasi tertentu seperti bayi atau lansia dengan kondisi kesehatan
tertentu, formula makanan dapat memberikan kandungan nutrisi yang khusus dan
terukur. Selain itu, formula makanan dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan
dengan cepat dan efisien ketika pasien atau konsumen dalam perawatan medis.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian makanan formula.
2. Untuk mengetahui tujuan pengembangan formula makanan.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dalam proses pengembangan formula
makanan.
4. Untuk mengetahui jenis – jenis formula makanan.
5. Untuk mengetahui syarat - syarat formula makanan.
6. Untuk mengetahui prinsip - prinsip formula makanan.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari formula makanan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Formula Makanan


Formula makanan adalah kombinasi dari berbagai bahan yang memungkinkan
penambahan kekurangan suatu zat gizi dalam sesuatu bahan dalam bahan lain sehingga
menjadi suatu bahan yang mengandung zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup sesuai
kebutuhan.
B. Tujuan Pengembangan Formula Makanan
Adapun tujuan dilakukannya pengembangan formula makanan adalah untuk
mempermudah masyarakat mendapatkan asupan makanan secara menyeluruh, cepat,
dan praktis.
C. Faktor Pendukung Dalam Proses Pengembangan Formula Makanan
Dalam proses pengembangan formula makanan, ada beberapa faktor yang
mendasari diantaranya :
1. Penelitian Ilmu Pangan dan Gizi
Penelitian ilmu pangan dan gizi menyediakan dasar ilmiah untuk
merancang formula makanan yang memenuhi kebutuhan gizi yang tepat.
Pengetahuan tentang komposisi nutrisi berbagai bahan menjadi kunci dalam
formulasi yang efektif.
2. Teknologi Pangan
Kemajuan dalam teknologi pangan mendukung proses formulasi,
produksi, dan pengemasan formula makanan. Teknologi ini termasuk
metode produksi yang canggih, teknik pemrosesan yang tepat, dan inovasi
dalam penggunaan bahan baku.
3. Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan dan aksesibilitas bahan baku yang berkualitas tinggi sangat
penting. Proses formulasi harus mempertimbangkan keberlanjutan pasokan
bahan baku serta ketersediaan sepanjang tahun.
4. Keamanan Pangan
Faktor keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam
pengembangan formula makanan. Sistem pengendalian mutu dan aspek
keamanan pangan seperti uji mikrobiologis dan kimia perlu diterapkan
untuk memastikan produk aman dikonsumsi.

2
5. Pertimbangan Keberlanjutan
Kesadaran akan keberlanjutan dan dampak lingkungan dari proses
pengembangan formula makanan menjadi semakin penting. Penggunaan
bahan baku yang berkelanjutan, pengemasan ramah lingkungan, dan praktik
produksi yang bertanggung jawab dapat menjadi faktor penentu.
D. Jenis Makanan Formula
Adapun jenis-jenis makanan formula adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan bentuk
• Cair
• Saring
• Lunak
• Biasa
2. Berdasarkan golongan
• Bayi
• Balita
• Ibu hamil
• Manula (lansia)
• Atlit (olahragawan)
• ABRI
• Orang sakit
E. Syarat - Syarat Makanan Formula
Adapun syarat-syarat makanan formula secara umum adalah sebagai berikut:
• Bernilai gizi tinggi
• Baik diterima oleh masyarakat dapat dilihat melalu uji organoleptik yaitu
warna, rasa, aroma, dan tekstur
• Dibuat dari bahan makanan setempat bisa juga dibuat dari pangan local
• Harga terjangkau oleh daya beli golongan sasaran
• Daya tahan simpan cukup selama peredaran sampai dikonsumsi
Ada juga beberapa syarat-syarat makanan formula dilihat berdasarkan golongannya
yaitu sebagai berikut:
1. Bayi
Makanan formula untuk bayi biasanya berupa susu formula yang mengandung
gizi untuk mencukupi kebutuhan bayi. Jenis susu formula tersedia dalam tiga bentuk

3
yaitu bubuk, konsentrat cair, dan siap pakai. Adapun syarat makanan formula pada bayi
diatur dalam peraturan BPOM nomor HK.00.05.1.52.3920 tahun 2009 tentang
"Pengawasan Formula Bayi dan Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus".
Keamanan dan kecukupan kandungan zat gizi Formula Bayi harus terbukti secara
ilmiah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Semua bahan harus
bebas gluten. Formula Bayi siap konsumsi harus mengandung energi tidak kurang dari
60 kkal dan tidak lebih dari 70 kkal per 100 ml produk, yang dibuat sesuai dengan
petunjuk penyiapan. Kandungan zat gizi Formula Bayi siap konsumsi per 100 kkal
harus memenuhi ketentuan nilai minimum, maksimum, atau ABA. Adapun SNI dari
susu bubuk makanan formula pada bayi adalah SNI-2970:2015
Total Protein
Sumber
Satuan Minimum Maksimum ABA
Protein
Protein susu g/100 kkal 1,8 3,0 -
sapi
Isolat protei g/100 kkal 2,25 3,0 -
kedelai
Total Lemak
Satuan Minimum Maksimum ABA
g/100 kkal 4,4 6,0 -
Total Karbohidrat
Satuan Minimum Maksimum ABA
g/100 kkal 9,0 14,0 -
Vitamin A
Satuan Minimum Maksimum ABA
mcg RE/100 kkal 9,0 14,0 -

2. Ibu Hamil
Merupakan makanan yang sifatnya tambahan mudah diberikan, biasanya dalam
bentuk cair. Kandungan zat gizi dibuat sedemikian rupa, hingga dengan meminum 2-3
gelas tiap harinya, jumlah energy, protein, maupun mineral dan vitaminnya dapat
mencukupi tambahan yang dianjurkan. Contoh : Lactamil, Dumex Mamaplus,
Prenagan, Sustagen Mama dan Vita-Nova. Adapun syarat makanan formula bagi ibu
hamil adalah sebagai berikut:
o Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh
bumil dan pertumbuhan bayi

4
o Menyediakan semua kebutuhan ibu dan janin (meliputi protein, lemak, vitamin,
mineral)
o Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi janin
o Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar
gula darah, dan tekanan darah.
Menurut Huliana (2001) dalam buku Pedoman Menjalani Kehamilan Sehat
menjelaskan bahwa peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu hamil sebesar 15 %, karena
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban
dan pertumbuhan rahim. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk
pertumbuhan janin sebesar 40 %, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibu sebesar
60 %. Peningkatan kebutuhan makanan bergizi ini tentu juga akan berdampak pada
kenaikan berat badan si Ibu, biasanya kenaikan berat badan sebelum hamil dan
mendekati persalinan berkisar antara 12-15 kilogram.
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan
dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda-beda. Pada trimester pertama, saat
kehamilan mencapai usia 1 - 3 bulan, adalah masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal
kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini pertumbuhan janin masih lambat,
penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil. Pada tahap ini ibu hamil
memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya
dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester
berikutnya. Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah,
dan tidak berselera makan, sehingga asupan makanan perlu diatur. Makanan sebaiknya
diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering.
Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 - 6 bulan, janin mulai
tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu mencapai
10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi, misalnya
pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim serta plasenta. Untuk itu,
peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai menyimpan
lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI saat
menyusui nanti.

Sedangkan pada tahap trimester ketiga, ketika usia kehamilan mencapai 7 - 9


bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin
dan pembentukan otak. Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang

5
disimpan ibu selama tahap sebelumnya. Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi
ibu hamil mengandung tiga golongan utama makanan yang sangat diperlukan oleh
tubuh. Yaitu sumber zat tenaga yang didapat dari makanan sumber karbohidrat dan
lemak seperti padi-padian, kentang, umbi-umbian, jagung, sagu, tepung-tepungan, roti,
mie, minyak, mentega; sumber zat pembangun berasal dari konsumsi protein seperti
telur, daging, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan; kemudian sumber zat pengatur
yang berasal dari vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah-buahan. Untuk
memenuhi ketiga unsur gizi penting itu, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi bahan
makanan secara proporsional yang meliputi padi-padian atau serelia, kacang-kacangan,
daging, ikan, telur, sayur, buah, susu, dan lemak.
Selama kehamilan membutuhkan penambahan zat-zat gizi sebagai berikut :
a. Kalori
Banyaknya kalori yang dibutuhkan selama kehamilan hingga
melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari.
Kebutuhan kalori tiap trimester sebagai berikut :
o Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.
o Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang
meliputi penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.
o Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan
plasenta.
b. Protein
Ibu hamil membutuhkan sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram
lebih banyak dari kondisi sebelum hamil. Kebutuhan protein bisa didapat dari
nabati maupun hewani. Sumber protein hewani seperti daging tak berlemak,
ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-
kacangan. Protein digunakan untuk:
o Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.
o Pertumbuhan dan diferensiasi sel.
o Pembentukan cadangan darah.
o Persiapan masa menyusui.
b. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama
dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga
dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan
6
untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada
kehamilan tirmester III.
c. Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah
karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks
mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat untuk
mencegah terjadinya konstipasi.
d. Asam Folat
Asam Folat dibutuhkan untuk membangun sel dan sistem syaraf janin.
Saat trimester pertama janin akan membutuhkan 400 mikrogram asam
folat per hari. Dan apabila tidak terpenuhi, akan membuat perkembangan
janin tidak sempurna (anenchephaly (tanpa batok kepala), bibir sumbing
dan menderita spina bifida / kondisi dimana tulang belakang tidak
tersambung. Kandungan asam folat bisa diperoleh dari buah-buahan, beras
merah, kacang-kacangan dan beragam sayuran hijau.
e. Kalsium
Berfungsi untuk pembentukan gigi dan tulang janin di dalam kandungan
dan mencegah osteoporosis pada ibu hamil. Sumber zat kalsium
diantaranya adalah susu dan produk olahan susu lainnya.
f. Zat Besi
Pada ibu hamil berfungsi untuk membentuk sel darah merah
(hemoglobin) dan mengurangi resiko anemia pada ibu hamil. Zat besi yang
dibutuhkan ibu hamil setelah usia kehamilan 20 minggu sebanyak 30 mg
per harinya, dan dapat diperoleh pada hati, ikan atau daging.
g. Vitamin A, C dan D
Vitamin A berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, imunitas
memelihara fungsi mata, pertumbuhan tulang, kulit. Vitamin C berguna
untuk menyerap zat besi, kesehatan gusi dan gigi, melindungi jaringan dari
organ tubuh dari berbagai kerusakan dan memberikan otak berupa sinyal
kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.

7
3. Olahragawan ( Atlet)
Minuman olahraga harus mengandung 3 komponen utama, yaitu air, elektrolit
dan karbohidrat. yaitu: Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang terdapat di
dalam sel, jaringan, dan cairan tubuh, termasuk darah, urine, dan keringat. Ada
banyak jenis elektrolit dengan fungsinya masing-masing. Agar semua organ tubuh
dapat berfungsi dengan baik, diperlukan asupan elektrolit yang cukup.
Elektrolit berfungsi untuk mendukung aktivitas sel dan jaringan tubuh, seperti
saraf dan otot. Selain itu, elektrolit juga berperan penting dalam memelihara fungsi
jantung serta menjaga kadar cairan tubuh tetap seimbang.mineral penting seperti
natrium dan kalium dan juga mengatur denyut jantung dan tekanan darah, Ketika
berkeringat, tubuh kehilangan natrium, dan klorida serta mengalami penurunan
kadar kalium, magnesium dan kalsium. Adapun jenis minuman bagi olahragawan
adaalah sebagai berikut :
a. Minuman Isotonik
Minuman isotonik merupakan salah satu jenis minuman yang kerap dikonsumsi saat
berolahraga. Ini karena minuman isotonik dapat mengganti elektrolit yang hilang ketika
seseorang banyak berkeringat. Selain itu, sebagian minuman isotonik juga mengandung
gula yang dapat menjadi sumber energi tambahan. Minuman isotonik pertama kali
diformulasi oleh Dr Martin Brousard untuk digunakan oleh 2 tim sepakbola Louisana
State University.
Minuman isotonik merupakan salah satu jenis minuman olahraga yang terbuat dari
campuran air, gula atau karbohidrat, dan elektrolit. Minuman ini baik dikonsumsi untuk
menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang saat berolahraga serta untuk menjaga
stamina tubuh. Syarat mutu minuman isotonik di Indonesia mengacu pada SNI 01-
4452-1998. Contoh: Gatorade
Agar tubuh tidak kelelahan, tetap berenergi, dan tidak mengalami dehidrasi,
minuman isotonik biasanya lebih dibutuhkan saat seseorang melakukan aktivitas fisik
berat atau olahraga dengan intensitas yang cukup berat dan durasi lebih lama. Itulah
sebabnya minuman isotonik sangat populer dikalangan para atlet atau olahragawan.
Fungsi minuman isotonik :
1) Menambah energi dan stamina
Minuman isotonik biasanya mengandung tambahan gula, seperti
glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Berkat kandungan gula tambahan tersebut,

8
minuman isotonik dapat menambah energi dan stamina tubuh Ketika sedang
berolahraga, serta mengurangi rasa lelah.
Minuman isotonik umumnya lebih dianjurkan untuk diminum pada saat
melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang cukup lama, yakni sekitar 1–4 jam,
atau saat melakukan olahraga dengan intensitas berat, misalnya sepak bola, bola
basket, berlari, HIIT, latihan kardio, dan bersepeda.
2) Mencegah dehidrasi saat olahraga
Tak hanya mengandung gula atau karbohidrat, minuman isotonik juga
mengandung elektrolit atau mineral yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan jumlah cairan tubuh, mencegah dehidrasi, dan menjaga fungsi
organ tubuh tetap optimal.
Selain itu, elektrolit juga berperan dalam mengontrol tekanan darah,
mengendalikan kontraksi otot, dan mengatur keseimbangan pH atau tingkat
keasaman darah.
Elektrolit dalam minuman isotonik dapat berupa natrium, kalium,
magnesium, dan kalsium. Kandungan ini tidak ditemukan pada air putih biasa.
Oleh sebab itu, minuman ini lebih sering direkomendasikan pada orang yang
sering melakukan aktivitas fisik berat dan dalam durasi lebih dari 1 jam.
3) Mencegah kram otot saat olahraga
Selain dapat menggantikan cairan dan elektrolit di dalam tubuh,
minuman isotonik juga bermanfaat untuk menjaga kontraksi otot dan
mengurangi risiko terjadinya cedera atau kerusakan jaringan otot serta saraf saat
berolahraga. Minuman ini juga baik untuk mencegah dari kram atau nyeri otot
akibat aktivitas fisik yang terlalu berat.
4) Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang sekaligus memberi tambahan KH,
bukan untuk penambah stamina
5) Minuman isotonik mengandung gula, asam sitrat dan mineral
b. Minuman Hipertonik
Minuman hipertonik mengandung kadar karbohidrat yang tinggi. Biasanya,
minuman ini dikonsumsi setelah olahraga untuk pemulihan usai latihan yang intens
dan dapat disimpan sebagai glikogen (cadangan energi). Minuman ini juga bisa
dikonsumsi selama berolahraga dengan intensitas tinggi guna meningkatkan
stamina.

9
Walaupun begitu, minuman hipertonik dapat menyebabkan dehidrasi. Oleh
karena itu, sebaiknya konsumsi minuman ini bersamaan dengan minuman isotonik
untuk menggantikan cairan yang hilang dan karbohidrat di minuman hipertonik
tinggi daripada isotonik dan hipotonik.
Waktu terbaik meminum minuman hipertonik selama berolah raga bersama
dengan minuman isotonik untuk menyuplai tenaga dan minuman hipertonik untuk
olahraga jarak jauh seperti lari marathon.
c. Minuman Hipotonik
Minuman olahraga hipotonik mengandung lebih sedikit karbohidrat karena itu,
minuman ini biasanya dikonsumsi oleh orang yang memerlukan lebih banyak cairan
saat olahraga, tapi tidak membutuhkan tambahan kalori yang besar, beberapa ahli
juga melaporkan bahwa hipotonik cenderung mudah diserap oleh tubuh manusia
dibandingkan isotonik.
Itu sebabnya, banyak atlet yang mengonsumsi minuman ini ketika berolahraga,
terutama pada atlet gimnastik. Minuman hipotonik memiliki konsentrasi cairan,
gula, dan garam lebih rendah daripada darah. Minuman hipotonik biasanya
digunakan pra-hidrasi atau pada latihan yang lebih pendek, pada perjalanan
panjang, dalam cuaca panas. Minuman ini cocok untuk pesenam. Dijelaskan
Veloforte, minuman hipotonik memiliki konsentrasi karbohidrat yang lebih rendah
(kurang dari 5 persen) dan garam daripada darah. Minuman hipotonik berfokus
pada rehidrasi sehingga tidak memberikan karbohidrat (energi) maksimum.
Minuman hipotonik berfungsi untuk cepat menggantikan cairan yang hilang
selama berolah raga, rendah karbohidrat dan waktu yang baik meminumnya yaitu
setelah berolahraga dan cocok untuk atlet yang membutuhkan cairan tanpa
dorongan karbohidrat, contohnya pada atlet joki dan senam
4. ABRI
Makanan tentara saat perang Revolusi Amerika terdiri dari daging sapi, kacang
polong, dan nasi, pada saat perang Saudara mulai beralih ke makanan kaleng yang
berupa daging ayam, daging babi, roti, kopi, gula, dan gara. Pada PD 1 diganti
dengan makanan yang telah diasinkan atau dikeringkan supaya lebih praktis (lebih
banyak dan lebih awet). PD 2,mulai dikenal Mountain Ration (ransum untuk di
gunung) dan Jungle Ration (untuk di hutan). Setelah pengalaman bertahun-tahun,
Pentagon punya ide untuk membuat makanan yang mampu meneukupi kebutuhan

10
kaloridan nutrisi para tentaranya di medan perang tapi ringan dan mudah dibawa,
dan muncullah MRE (Meal Ready to Eat).
MRE adalah ransum tentara Amerika yang berasal dari kata "Meal, Ready to
Eat". Ransum ini dirancang padat nutrisi dengan jenis makanan yang beragam.
Mulai dari makanan utama sampai camilan. MRE sendiri berupa paket berisi
banyak jenis makanan. Mulai dari entree (makanan utama), makanan pendamping,
biskuit atau roti, olesan, dessert, permen, minuman, bumbu, alat pemanas tanpa api,
dan alat makan.
Soal nutrisi, tiap MRE rata-rata mengandung 1.250 kkal dengan kandungan
13% protein, 36% lemak, dan 51% karbohidrat. Tiap kemasan MRE memenuhi 1/3.
Menu yang ada pada MRE bervariasi dan bahkan ada cemilan, meski berada di
tengah medan perang atau medan sulit lainnya, para tentara tetap bisa menikmati
camilan dan dessert yang menggugah selera di paket MRE mereka. Untuk dessert
biasanya berupa cookies atau cake. Sementara permen tersedia dalam merek
M&Ms, Skittles, atau Tootsie Rolls. Ada juga minuman enak seperti cokelat, shake
isi campuran susu, kopi, dan teh.
5. Manula(Lansia)
Adapun syarat makanan manula (lansia) adalah sebagai berikut:
a. Mengandung zat gizi yang terdiri : zat tenaga, zat pembangun, zat pengatur.
b. Jumlah kalori yang dikonsumsi adalah 50% karbohidrat (sayuran, kacang-
kacangan, dan biji-bijian).
c. Jumlah lemak dalam makanan dibatasi yaitu 25% - 30% dari total kalori.
d. Mengandung tinggi serat.
e. Tinggi kalsium (susu non fat, yoghurt, dan ikan).
f. Tinggin Fe (kacang-kacangan, hati, daging, bayam sayuran hijau).
g. Membatasi penggunaan garam mono sodium glotamat, sodium bikarbonat
dan sodium sitrat
F. Prinsip Makanan Formula
1. Kaya akan zat gizi
2. Mudah dicerna
3. Mudah disajikan
4. Mudah menyimpannya
5. Higienis
6. Harga terjangkau
11
7. Berupa campuran dari beberapa bahan makanan dalam perbandingan tertentu
agar diperoleh suaty produk dengan nilai gizi yang tinggi.
G. Kelebihan dan Kekurangan Formula Makanan
o Kelebihan
1) Formula makanan dirancang untuk memberikan nutrisi yang terkendali dan sesuai
dengan kebutuhan spesifik, baik untuk bayi, anak-anak, atau orang dewasa.
2) Formula makanan umumnya praktis dan mudah disiapkan, memungkinkan
konsumen untuk dengan cepat menyediakan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan nutrisi.
3) Formula makanan dapat dirancang khusus untuk menangani kondisi kesehatan
tertentu, seperti alergi makanan, intoleransi, atau kebutuhan nutrisi khusus.
4) Formula makanan umumnya memiliki umur simpan yang lebih lama dan tahan
terhadap perubahan lingkungan, membuatnya mudah disimpan dan digunakan
dalam jangka waktu yang lama.
o Kekurangan
1) Formula makanan cenderung kurang mengandung komponen bioaktif dan serat
yang biasanya ditemukan dalam makanan alami.
2) Formula makanan mungkin tidak selalu memiliki rasa, aroma, dan tekstur yang
sama dengan makanan alami.
3) Formula bayi mungkin tidak sepenuhnya meniru komposisi dan manfaat susu ibu.
Meskipun banyak formula bayi dirancang untuk menyediakan nutrisi yang mirip
dengan ASI, keunikan dan kompleksitas ASI tidak dapat sepenuhnya disalin.
4) Formula makanan seringkali lebih mahal dibandingkan dengan makanan alami.
Hal ini dapat menjadi kendala keuangan, terutama bagi keluarga dengan anggaran
terbatas.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Formula makanan adalah kombinasi dari berbagai bahan yang memungkinkan
penambahan kekurangan suatu zat gizi dalam sesuatu bahan dalam bahan lain sehingga
menjadi suatu bahan yang mengandung zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup sesuai
kebutuhan. Tujuannya untuk mempermudah masyarakat mendapatkan asupan makanan
secara menyeluruh, cepat, dan praktis.
Formula makanan memiliki syarat dan jenis makanan yang berbeda di setiap
golongannya, hal itu disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau pasien.
Formula makanan memiliki kelebihan dan kekurangan terutama dalam hal
nutrisi, oleh karena itu pemilihan formula makanan atau makanan alami bergantung
pada kebutuhan dan kondisi khusus individu, serta perhatian terhadap aspek nutrisi,
kesehatan, dan lingkungan.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/mengenal-berbagai-elektrolit-dalam-
tubuh#:~:text=Elektrolit%20berfungsi%20untuk%20mendukung%20aktivitas,kadar%20caira
n%20tubuh%20tetap%20seimbang.

https://www.alodokter.com/ini-perbedaan-minuman-isotonik-hipertonik-dan-hipotonik

https://www.alodokter.com/minuman-isotonik-teman-yang-tepat-saat-berolahraga

https://tirto.id/kenali-perbedaan-minuman-isotonik-hipotonik-dan-hipertonik-eu6q

https://hellosehat.com/nutrisi/gizi-olahraga/mengenal-berbagai-jenis-minuman-olahraga/

https://food.detik.com/info-kuliner/d-5042054/mengenal-mre-ransum-tentara-amerika-yang-
dilahap-tanboy-kun/3

https://dokumen.tips/food/makanan-formula-5908bc070822f.html

Anda mungkin juga menyukai