Anda di halaman 1dari 10

SUKU TORAJA

•TRADISI

Suku Toraja adalah salah satu suku di Indonesia yang memiliki tradisi dan adat istiadat yang sangat kaya.
Beberapa tradisi yang terkenal dari suku Toraja antara lain:

1. Rambu Solo: Rambu Solo adalah upacara pemakaman yang sangat penting bagi suku Toraja. Pada
upacara ini, mayat akan diarak dan diarak ke tempat peristirahatan terakhir yang disebut "Lembah
Mati". Selama upacara, terdapat berbagai ritual dan tarian yang dilakukan oleh keluarga dan
masyarakat.

2. Tongkonan: Tongkonan adalah rumah tradisional suku Toraja. Rumah ini memiliki bentuk unik dengan
atap yang melengkung ke atas. Tongkonan digunakan untuk berbagai kegiatan adat dan upacara, serta
sebagai tempat tinggal bagi keluarga.

3. Ma'nene: Ma'nene adalah tradisi penguburan kembali yang dilakukan oleh suku Toraja. Pada tradisi
ini, keluarga akan mengeluarkan dan membersihkan jenazah yang telah meninggal, kemudian
mengenakan pakaian baru dan memandikannya. Setelah itu, jenazah akan dipertontonkan kepada
keluarga dan masyarakat.

4. Rambu Tuka': Rambu Tuka' adalah upacara adat yang dilakukan untuk merayakan peristiwa penting
dalam kehidupan suku Toraja, seperti pernikahan, kelahiran, atau pemindahan rumah. Upacara ini
melibatkan berbagai kegiatan seperti tarian, nyanyian, dan pesta makanan.

5. Aluk Todolo: Aluk Todolo adalah sistem kepercayaan dan filosofi hidup suku Toraja. Aluk Todolo
mengatur segala aspek kehidupan suku Toraja, termasuk upacara adat, hubungan sosial, dan pandangan
tentang alam semesta.

• UPACARA ADAT
1. Rambu Solo: Upacara pemakaman adat Toraja yang sangat penting. Rambu Solo dilakukan untuk
mengantarkan arwah orang yang telah meninggal ke alam roh. Upacara ini melibatkan prosesi
pemakaman yang rumit dan melibatkan banyak keluarga dan kerabat.

2. Rambu Tuka': Upacara syukuran yang dilakukan saat ada acara penting seperti pernikahan, panen,
atau peresmian rumah adat baru. Rambu Tuka' diisi dengan berbagai kegiatan, seperti tarian, nyanyian,
dan persembahan kepada leluhur.

3. Ma'nene: Upacara penghormatan kepada leluhur yang dilakukan setiap tahun. Pada upacara
Ma'nene, jenazah yang telah dimakamkan dikeluarkan dari kuburannya, dibersihkan, dan diberi pakaian
baru. Keluarga yang masih hidup kemudian berfoto bersama jenazah tersebut.

4. Rambu Siam: Upacara adat yang dilakukan saat seorang anak meninggal sebelum menikah. Rambu
Siam bertujuan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada anak yang meninggal dan
memastikan bahwa arwahnya dapat pergi dengan damai.

5. Rambu Maro: Upacara adat yang dilakukan saat seorang orang tua meninggal. Rambu Maro
merupakan upacara pemakaman khusus yang melibatkan banyak keluarga dan kerabat.

6. Rambu Erong: Upacara adat yang dilakukan saat seorang bayi meninggal. Rambu Erong bertujuan
untuk memberikan penghormatan terakhir kepada bayi yang meninggal dan memastikan bahwa
arwahnya dapat pergi dengan damai.

• KEBUDAYAAN

Kebudayaan Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah norma budaya tongkonan dan ukiran
kayunya. Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, kebanyakan dihadiri oleh
ratusan orang dan berlaku selama beberapa hari.

• MATA PENCAHARIAN

Sebagian besar penduduk Tanah Toraja bermata pencaharian di sector perkebunan dan pertanian.
Sebelum masa Orde Baru tahun 1965, perekonomian masyarakat Toraja bergantung pada pertanian
dengan produk utama singkong dan jagung.

• BENTUK RUMAH TORAJA

Tongkonan berbentuk rumah panggung persegi panjang dengan atap menyerupai perahu menggunakan
buritan. Namun, ada juga yang menyamakan atap rumah adat Toraja ini dengan tanduk kerbau.
SUKU DAYAK

• TRADISI

1.Tiwah: Merupakan upacara kematian suku Dayak yang menganut agama Hindu

2.Telingan Aruu: Memanjangkan kuping seseorang secara turun temurun yang menandakan
tingkat kebangsawan di kalangan suku Dayak

3.Tedak :Merupakan tradisi mentato tubuh yang dilakukan oleh orang suku Dayak

4.Manajah Antang: Tradisi ini akan menjemput ruh dengan burung Antang dan memberikan
informasi letak musuh berada

5.Mantat Tu'mate: Tradisi untuk jenazah yang ingin dikebumikan akan diiringi dengan musik
dan tarian

• UPACARA ADAT

1. Mantat Tu'Mate : Mantat Tu'Mate upacara khusus yang digunakan untuk mengantarkan
orang yang telah meninggal dunia

2. Manajah Antang : Manajah Antang merupakan upacara adat yang dilakukan oleh suku Dayak
Ngaju di Kabupaten Sungai Kapuas. Tujuan Manajah Antang adalah untuk memanggil roh-roh
gaib yang dapat memberi petunjuk kepada kehidupan masa depan manusia.

3. Kuping Panjang: Kuping Panjang merupakan tradisi unik di Kalimantan, taitu berupa
memanjangkan telinga. Tradisi yang dikenal dengan telingaan aruu atau tradisi kuping panjang
hanya dilakukan oleh perempuan Dayak.
4. Ngayau Ngayau adalah tradisi berburu kepala manusia yang dilakukan dengan cara
memenggal kepala musuhnya dan membawa ke rumah bagaikan piala. Suku Dayak
mempercayai bahwa kepala musuh memiliki kemampuan supranatural yang besar yang dapat
menyelesaikan masalah, seperti penyakit, tolak bala, mengusir roh jahat, dan meminta hasil
panen yang berlimpah

• KEBUDAYAAN

Suku Dayak memiliki kebudayaan yang kaya, termasuk tradisi pertanian, seni ukir, dan upacara
adat. Mereka juga memiliki kepercayaan animisme dan spiritualitas yang kuat terhadap alam.

• MATA PENCAHARIAN

Mata pencaharian masyarakat adat dayak meratus pada umumnya bertani, berladang padi,
berburu, menyadap karet alam, mencari buah-buahan yang ditanam dalam kawasan hutan
pada lahan lereng berbukit dan pegunungan.

• BENTUK RUMAH DAYAK

1. Rumah Betang: Rumah Betang adalah rumah tradisional suku Dayak yang memiliki bentuk panjang
dan berbentuk seperti perahu terbalik

2.Rumah Panjang: Rumah Panjang adalah rumah tradisional suku Dayak yang memiliki bentuk panjang
dan beratap tinggi.

3. Rumah Tiang: Rumah Tiang adalah rumah tradisional suku Dayak yang memiliki bentuk panggung
dengan tiang-tiang yang menjulang tinggi.

1
SUKU JAWA

• TRADISI
1.Slametan: Slametan biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk mendoakan para leluhur agar
diberikan ketentraman. Upacara ini merupakan hasil akulturasi dari Jawa dan Islam.

2.Kebo-keboan : Tradisi kebo-keboan biasanya dilakukan masyarakat Jawa untuk menolak segala bala
dan musibah pada hasil panen mereka. Dalam tradisi ini ini 30 orang didandani menyerupai kerbau dan
diarak keliling kampung. Saat berkeliling, mereka juga berjalan layaknya kerbau yang sedang membajak
sawah

3. tingkeban merupakan kan ritual yang dilakukan oleh seorang perempuan yang hamil dengan
kandungan usia 7 bulan. Dalam upacara mitoni acara ini meliputi siraman air bunga serta doa agar
kandungan selamat sampai Hari-H persalinan

4.Tedak siten : Merupakan upacara adat dimana bayi yang mulai belajar jalan dimasukkan ke dalam
sangkar ayam. Upacara turun-temurun ini dilakukan dengan tujuan sebagai rasa syukur orang tua atas
kesehatan anaknya yang sudah bisa menapaki alam sekitar

• UPACARA ADAT

1. Siraman: Upacara ini biasanya dilakukan sebelum pernikahan. Calon pengantin akan disiram dengan
air kunyit oleh keluarga untuk membersihkan dan memberikan berkah

2. Naloni Mitoni: Merupakan upacara untuk menyambut kelahiran bayi. Keluarga mengadakan
doa bersama dan memberikan persembahan sebagai tanda syukur.

3.Nyadran: Upacara ini dilakukan untuk mengenang leluhur yang sudah meninggal. Keluarga
berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada roh leluhur.
4.Larung Sesaji Gunung Merapi: Merupakan upacara persembahan kepada Gunung Merapi
sebagai bentuk penghormatan kepada roh alam. Masyarakat Jawa percaya bahwa
persembahan ini dapat menghindarkan dari bencana alam.

• KEBUDAYAAN
Kebudayaan yang ada disuku Jawa yaitu Wayang kulit, Keris, Batik, Kebaya, dan Gamelan

• MATA PENCAHARIAN

Mayoritas masyarakat Jawa berprofesi sebagai petani. Sedangkan di perkotaan


mereka berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, karyawan, pedagang, usahawan,
dokter, guru dan lain-lain.

• BENTUK RUMAH JAWA.


Rumah adat dari Jawa Tengah adalah joglo yang memiliki bentuk bangunan atap berbentuk Tajug yang
menyerupai gunung. Atap rumah joglo merupakan
gabungan dari dua atap segitiga dengan dua atap
trapesium. Kedua atap tersebut memiliki sudut kemiringan
yang berbeda.
SUKU BETAWI

• TRADISI
1.Nyorog: Nyorog merupakan tradisi membawakan makanan oleh orang yang lebih muda ke rumah
saudaranya yang lebih tua atau dituakan.

2.Palang Pintu : Tradisi Palang Pintu merupakan tradisi yang berisi laga pencak silat, adu pantun, hingga
pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sholawat.

3.Roti Buaya: Roti Buaya sendiri merupakan inspirasi dari tingkah buaya yang hanya kawin sekali seumur
hidup mereka sehingga masyarakat Betawi mengharapkan dengan adanya tradisi ini pernikahan bisa
langgeng dan pasangan akan saling setia satu sama lain.

4. Lenong: Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan
dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia.Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang
kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, gendang, kempor, suling, dan
kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong.

• UPACARA ADAT
1. Upacara Adat Sunatan: Upacara ini dilakukan sebagai bentuk syukur serta sebagai bagian dari proses
pendewasaan bagi laki-laki Betawi.

2. Upacara Masa Kehamilan: Upacara ini dilakukan untuk merayakan dan berdoa bagi keselamatan ibu
dan bayi yang sedang dalam kandungan.

3. Upacara Pernikahan: Merupakan upacara yang paling meriah dan penuh dengan tradisi khas Betawi.

4. Tradisi Syukuran Tujuh Bulanan: Upacara ini dilakukan pada saat kehamilan memasuki bulan ketujuh
sebagai bentuk syukur dan doa bagi keselamatan ibu dan bayi.

5. Adat Pindah Rumah: Upacara ini dilakukan sebagai bentuk syukur dan harapan agar rumah baru
membawa berkah dan keberuntungan.

• KEBUDAYAAN
Kebudayaan Betawi yang cukup populer di Indonesia adalah ondel-ondel. Selain menjadi kebudayaan
khas, ondel-ondel juga sekaligus menjadi ikon dari DKI Jakarta. Bahkan kebudayaan yang satu ini sudah
ada sejak abad ke 16.

• MATA PENCAHARIAN
Mata pencaharian orang Betawi dapat dibedakan antara yang berdiam di tengah kota dan yang tinggal
di pinggiran. Di daerah pinggiran sebagian besar adalah petani buahbuahan, petani sawah dan
pemelihara ikan

• BENTUK RUMAH
Rumah kebaya adalah rumah adat Betawi yang resmi diakui dan terinspirasi dari kebaya. Sebab rumah
adat ini memiliki bentuk atap yang menyerupai pelana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping
maka lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya
SUKU MADURA

• TRADISI
1. Karapan Sapi: Karapan Sapi adalah tradisi balap sapi yang digelar setiap tahun pada bulan Agustus
atau September. Dalam tradisi ini, sepasang sapi menarik kereta kayu dalam perlombaan adu cepat
melawan pasangan sapi lain.

2. Carok: Carok adalah tradisi adu fisik antara dua orang atau kelompok yang menggunakan pedang atau
senjata tajam lainnya. Meskipun tidak lagi umum dilakukan, tradisi ini masih ada di beberapa daerah di
Madura. Namun, penting untuk dicatat bahwa kekerasan fisik tidak dianjurkan dan tidak dihargai dalam
masyarakat Madura saat ini

3. Nyale: Nyale adalah tradisi memancing cacing laut yang dilakukan oleh masyarakat Madura pada
bulan Februari atau Maret. Tradisi ini melibatkan ribuan orang yang berbondong-bondong ke pantai
untuk menangkap nyale, yang diyakini memiliki makna spiritual dan membawa keberuntungan

4. Sambel Pecel: Sambel Pecel adalah tradisi kuliner khas Madura yang terkenal. Sambel Pecel adalah
sambal kacang yang disajikan dengan sayuran rebus seperti kacang panjang, taoge, dan kangkung.
Sambel Pecel merupakan salah satu makanan yang wajib dicoba ketika mengunjungi Madura.

• Upacara Adat
1. Upacara Nyadar: Upacara ini merupakan tradisi masyarakat Madura dalam rangka musim panen
garam. Upacara ini masih rutin dilakukan oleh masyarakat di Pinggirpapas, Kabupaten Sumenep yang
berprofesi sebagai petani garam.

2. Pamekasan: Pamekasan adalah salah satu kabupaten di Madura yang memiliki tradisi adat yang khas.
Beberapa tradisi yang masih dilestarikan di Pamekasan antara lain "Grebeg Suro" yang dilakukan pada
bulan Muharram, "Sekaten" yang merupakan perayaan Islam, dan "Saparan" yang merupakan perayaan
bersih desa.

• KEBUDAYAAN

1. Bahasa: Suku Madura memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Madura. Bahasa ini memiliki dialek
yang berbeda-beda tergantung daerahnya.

2. Pakaian Adat: Suku Madura memiliki pakaian adat yang khas. Pakaian adat Madura biasanya terdiri
dari baju berwarna cerah dengan motif garis-garis horizontal.

3. Seni Tari Reog: Reog Ponorogo, meskipun bukan asli dari Madura, telah menjadi bagian dari budaya
Madura dan sering ditampilkan dalam berbagai acara adat. Tarian ini melibatkan penari yang
mengenakan topeng hewan seperti singa atau macan.

4. Kesenian dan Musik: Suku Madura memiliki kesenian dan musik tradisional yang khas, seperti musik
rebana, musik hadrah, dan musik gamelan Madura.

• MATA PENCAHARIAN

1. Nelayan: Karena wilayah Madura memiliki akses ke laut yang luas, banyak penduduk suku Madura
yang menggantungkan hidup mereka sebagai nelayan. Mereka terampil dalam memancing dan
mengelola perahu tradisional untuk mencari ikan dan hasil laut lainnya.

2. Petani: Suku Madura juga mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Mereka
bertani di lahan pertanian yang ada di Madura, seperti bercocok tanam padi, jagung, dan tanaman
lainnya

3. Pedagang: Suku Madura juga dikenal sebagai pedagang yang aktif. Banyak dari mereka yang
berdagang di pasar tradisional atau memiliki usaha kecil-kecilan seperti warung makan atau toko
kelontong.

4. Peternak: Beberapa anggota suku Madura juga menjadi peternak, terutama dalam beternak sapi atau
kambing. Peternakan menjadi mata pencaharian alternatif yang penting bagi sebagian masyarakat
Madura

• BENTUK RUMAH SUKU MADURA

1. Taneyan Lanjhang: Taneyan Lanjhang adalah nama rumah adat masyarakat Madura. Rumah ini
memiliki struktur bangunan dengan pola yang memanjang ke kanan sampai ke kiri atau sebaliknya.
Rumah ini dibangun dengan bentuk yang panjang untuk
menampung banyak anggota keluarga

Anda mungkin juga menyukai