Suku-suku Jawa
o Suku
Betawi
o Suku
Sunda
o Suku
Jawa
o Suku
Badui
oSuku
oSuku
oSuku
oSuku
Tengger
Bawean
Osing
Madura
SUKU TENGGER
kehidupan
2. Tengger
Pegunungan,
yang sesuai
dengan daerah
kediaman Suku
Tengger
3. Tengger
Gabungan nama
leluhur suku
Tengger, Roro
Anteng dan Joko
Seger
Agama
Warga Suku Tengger
taar dengan aturan
dan agama Hindu
Mereks tidak
menerapkan sistem
kasta karena merasa
satu keturunan
N
G
G
E
R
Adat Istiadat
Bahasa
Bahasa daerahyang digunakan adalah bahasa Jawa
Tengger yaitu Jawi Kuno. Mereka menggunakan dua
tingkatan bahasa yaitu ngoko, bahasa sehari-hari terhadap
sesamanya, dan krama untuk komunikasi terhadap orang
yang lebih tua atau orang tua yang dihormati
Contoh: Aku ( Laki-laki) = Reang , Aku ( wanita ) = Isun ,
Kamu ( untuk seusia)= Sira , Kamu ( untuk yang lebih tua)
= Rika, Bapak/Ayah= Pak , Ibu = Mak , Kakek = Wek ,
Kakak = Kang , Mbak = Yuk
Upacara Adat
Pujan Kapat (Bulan
Keempat)
Upacara kapat jatuh pada bulan
keempat (papat) menurut tahun
saka disebut pujan kapat
Bertujuan untuk memohon
berkah keselamatan serta
selamat kiblat, yaitu pemujaan
terhadap arah mata angin yang
dilakukan bersama- sama
disetiap desa (rumah kepala
desa) yang dihadiri para pini
sepuh desa, dukun, dan
Pujan Kasangan
Upacara Unan-unan
Upacara ini di adakan hanya tiap lima tahun
sekali. Unan-unan adalah tahun panjang
(seperti tahun kabisat) melakukan upacara
ngurawat jagat, mensucikan hal-hal yang
tidak baik dengan mengorbankan kerbau.
Unan yaitu menagrungi bulan. Tujuan unanunan yaitu untuk mengadakan
penghormatan terhadap roh leluhur.
Punden
Danyang
Lontar (keropak)
Di Tengger masih terdapat lontar (keropak) sebanyak 21 ikat, berisi tulisan Jawa lama,
yang orang Tengger sendiri tidak bisa membacanya.
Trisula
yaitu berbentuk Tombak yang mempunyai ujung mata tiga.
SUKU
BALI
Suku Bali
Masyarakat yang mendiami Pulau Bali
Pulau yang dikenal sebagai Pulau Dewata
berada di timur Pulau Jawa. Dahulu kala
ada sebua kerajaan yang menguasai
seluruh pulau ini dan mengembangkan
Kebudayaan Hindu yang melekat hngga
sekarang
Asal Nama
Nama Bali berasal dari kata bebali yang artinya
sesajen.
Ditegaskan lagi dalam kitab Ramayana yg
disusun 1200SM: Ada sebuah tempat di timur
Dawa Dwipa yang bernama Vali Dwipa, di
mana di sana Tuhan diberikan kesenangan
oleh penduduknya berupa bebali (sesajen).
Vali Dwipa adalah sebutan untuk Pulau Vali
yang kemudian berubah fonem menjadi Pulau
Bali atau pulau sesajen.
GELAR
DALAM
SUKU BALI
1. Pemberian nama
berdasarkan Warna (Kasta)
a. Brahmana
b. Ksatrya
Ksatrya adalah pengelompokan warna
berfungsi sebagai abdi negara, senopati,
prajurit atau kaum pertahanan kerajaan
lainnya. Ksatrya di beri gelar Anak Agung
(laki-laki) dan Anak Agung Ayu (perempuan)
c. Wasya
Waysa adalah warna ketiga yang
berfungsi sebagai penggerak ekonomi,
pembangunan dan perindustrian, seperti
pedagang, saudagar dan penguasa. Ada
sumber yang menulis gelar Waysa itu
adalah I gusti, namun dari I Gusti
sendiri mereka menggolongkan dirinya
kedalam warna Ksatrya.
I wayan Widyana
I Made iriawan
I komang Mahendra
I Ketut Budiawan
d. Sudra
Sudra adalah kaum buruh dan tenaga kerja
lainnya. Tidak ada gelar Khusus untuk
mereka hanya untuk membedakan lelaki dan
perempuan terletak pada nama depan nya (I)
laki-laki dan (Ni) perempuannya.
4. Pemberian nama
berdasarkan Gelar Kerajaan
Ida bagus, I Gusti, Cokorda, Anak Agung
Ngurah, Dewa Agung, Ratu Agung, Ratu
Bagus dan lain-lain untuk pria; serta
Cokorda Istri, Anak Agung Istri, Dewa
Ayu, dan lain-lain untuk wanita.
Cokorda adalah gelar raja yang dominan di
Bali, seperti : Cokorda Ngurah Ketut
(19291939) [kemenakan Gusti Ngurah
Agung], Cokorda Ngurah Gede (1944wafat
1987) [anak Cokorda Ngurah Ketut] dan
seterusnya.
2. Gianyar
Masyarakat Gianyar biasanya memiliki tutur kata
dan penggunaan bahasa yang pelan, halus dan
penuh basa basi.
3. Karangasem
Masyarakat Karangasem biasanya memiliki tutur
kata yang bagus tidak seperti masyarakat
Buleleng yang kasar dan tidak basa basi seperti
masyarakat Gianyar. Namun jika salah sedikit bisa
langsung tersinggung dan marah marah, lalu
pergi. Karena terlalu emosi biasanya mereka
langsung ingin melampiaskan rasa emosi mereka.
Adat Istiadat
Ngaben adalah upacara pembakaran
mayat, khususnya oleh mereka yang
beragama hindu. Dimana hindu adalah
agama mayoritas masyarakat bali. Didalam
Panca Yadnya, Upacara ini termasuk
dalam Pitra Yadnya,yaitu upacara yang
ditujukan untuk roh leluhurnya.
Upacara ini biasanya dilakukan dengan
semarak, tidak ada isak tangis, karena di
Bali ada suatu keyakinan bahwa jika
menangisi orang yang telah meninggal
dapat menghambat perjalanan sang arwah
menuju tempatnya.
Thanks to :
http://
sosiologies.blogspot.com/2013/05/suku-bali.html
http://davitsasmita.blogspot.com/2011/03/analisis
-sifat-manusia-berdasarkan.html
http://izzati-site.blogspot.com/2013/11/adat-istia
dat-dan-kebiasaan.html
http://sudirte.blogspot.com/2013/10/nama-gelar-or
ang-bali.html
Nusa tenggara
Suku
Suku
Suku
Suku
Sasak
Bima
Sumbawa
Mbojo
Suku Helong
Suku Dawan
Suku Tetun
Suku Rote
Suku Sumba
Suku Manggarai Riung
Suku Ngada
Suku Alor Pantar
Dan lain lain
Suku Sasak
Wilayah : Lombok
Jumlah populasi : 3 juta
Bahasa : Bahasa Sasak
Agama : Islam, Islam Wetu telu, Boda dan sebuah
minoritas kecil Hindu-Budha.
Asal nama
Berasal dari kata sak sak yanga artinya sampan
Dalam Kitab Negara Kertagama kata Sasak disebut
menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok Sasak
Mirah Adhi yang merupakan kutipan kakawin
nagarakertagama
kata "lombok" dalam bahasa kawi berarti lurus atau jujur,
"Mirah" berarti permata, "sasak" berarti kenyataan dan
"adi" artinya yang baik atau yang utama. Maka Lombok
Mirah Sasak Adi berarti kejujuran adalah permata
kenyataan yang baik atau utama.
Struktur masyarakat
Adat istiadat
Resepsi perkawinan
Tradisi ini mengharuskan para teruna (pemuda)
menculik atau mencuri pasangannya secara diam-diam
tanpa sepengetahuan pihak keluarga perempuan. Jika
dalam sehari semalam, gadis tersebut tidak terdengar
kabarnya maka dia dianggap sudah menikah.
sumber
http://www.wacananusantara.org/sejarah-dan-tradi
si-suku-sasak/
www.wikipedia.com
http://salihinperfectfull.blogspot.com/2013/02/ada
t-istiadat-suku-sasak-lombok.html
http://redendonk.blogspot.com/2012/10/kebudayaa
n-suku-tengger.html