Anda di halaman 1dari 14

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Berdasarkan Prinsip Pembangunan


Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

AlifatulListyaMaulida.DwiFitrotulUmmah.HaniMeitamara.LinaRahmawati.SarahAzzahr
a

KERUSAKAN SDA

Kerusakan SDA biasanya terjadi ketika


ketidakseimbangan antara jumlah penduduk
dan persediaan sumber daya alam

Contoh Kerusakan SDA:


a. Pencemaran lingkungan
b. Pembukaan hutan
c. Permasalahan sosial

Biasanya, kerusakan SDA diakibatkan oleh


eksploitasi besar-besaran

BENTUK-BENTUK KERUSAKAN SDA


Pertanian dan Perikanan
a. Perladangan berpindah
b. Pemberian pupuk dan penyemprotan hama
berlebihan
c. Cara penangkapan ikan yang salah:
menggunakan pukat harimau, bahan peledak

Teknologi dan Industri


a. Penggunaan traktor untuk membajak sawah

Pencemaran
Perubahan kondisi alam (air, tanah, udara) karena
masuknya unsur-unsur baru atau meningkatnya
kandungan sejumlah unsur tertentu
Pencemaran udara: limbah industry, limbah
pertambangan, asap kendaraan bermotor yang
menghasilkan gas CO, CO2, NO, dan SO2
Pencemaran air: pembuangan limbah
industrisecara sembarangan, pemakaian
detergen, sampah-sampah
Pencemaran suara: suara kendaraan, pusatpusat hiburan

Pencemaran tanah: Pembuangan sampah industri


dan pertambangan, tumpahan minyak, dan
penggunaan pestisida, penimbunan sampah kertas,
plastic, botol, dan kaleng yang tidak dapat diuraikan
secara alami
Banjir
Terjadi karena curah hujan tinggi dapat merusak
system ir igasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta
lahan pertainan . Bahkan man usia dan hewan bisa
jadi korban.
Gunung Meletus
Gempa Bumi
Angin Topan
Musim kemarau

PENGELOLAAN SDA
BERDASARKAN PRINSIP
PEMBANGUNAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN DAN
BERKELANJUTAN

Penghijauan dan Reboisasi


Pembuatan Sengkedan
Pengembangan DAS
Pengolahan air limbah
Penanganan Sampah

PELESTARIAN

SDA

Penghijauan dan Reboisasi

Dapat mencegah kerusakan lin gkungan yan g b erh ub u n g an dengan kon disi air tan ah dan
udara

Pembuatan Sengkedan

Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah ad tanah yang berbukit atau miring

Pengembangan daerah aliran sungai

DAS peka terhadap kerusakan dan pencemaran Karena sering terjadi pengikisan lapisan tanah oleh
air sungai

Pengelolaan air limbah

Sumbernya bisa dari rumah t angga perkantoran, industry, dan pertambangan dan hal ini sangat
mencemari tanah, dan juga cadangan airnya

Penanganan sampah

Cara penanganan sampah yang baik adalah memusnahkannya dengan cara pembakaran untuk
makanan ternak, pembuatan biogas dan pembuatan pupuk

Kerusakan Lingkungan
Pembalakan Liar di Longsor Banjarnegara
Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Jemblung, Desa
Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten
Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat sore, 12 Desember 2014.
Hutan di Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara,
kebanyakan ditanami pohon pinus. Pada 18 Oktober 2006,
terjadi penebangan liar dan penjarahan besar di Kecamatan
Karangkobar. Waktu itu tercatat 376 batang pohon pinus
hilang dalam perambahan lahan seluas 6,75 hektare.
Padahal luas awal lahan yang sudah ditanami pinus sejak
tahun 1977 adalah 40,8 hektare.

Kalaupun area bekas pembalakan liar sudah ditanami pinus


kembali, delapan tahun berselang atau pada 2014, pohon
pinus belum cukup besar dan kuat menahan air. Menurut
data Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun)
Banjarnegara, kayu yang dicuri pada tahun 2006 mencapai
896 pohon dengan kerugian Rp 123,956 juta.

Aksi pembakaran Hutan liar di Tapanuli Utara


Kebakaran hebat melanda hutan di sejumlah
kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera
Utara. Akibat ulah para penebang hutan liar.
Kebakaran yang sudah berlangsung 4 hari, paling
parah terjadi di Kecamatan Sipaholon dan kepulan
asapnya menyebabkan masyarakat di 3 desa
terganggu.
Aksi penebangan liar di Kabupaten Tapanuli Utara
sudah berlangsung setahun dan ironisnya
pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara maupun
aparat kepolisian setempat terkesan tutup mata.

KASUS HUTAN TAMBORA


penyelundupan sekitar 100 meter kubik kayu yang diduga akan
diselundupkan ke luar Kabupaten Dompu.
Kayu yang diduga hasil pembalakan liar itu ternyata tidak hanya
100 meter kubik, tetapi masih ada sekitar 1.000 batang lagi yang
masih belum sempat diangkut dari kawasan hutan Tambora. Kayu
tersebut sebagian besar jenis rajumas atau "Duabanga
moluccana".Instruksi Menhut untuk mengusut tuntas kasus
pembalakan liar di kawasan hutan Tambora itu nampaknya memacu
semangat jajaran Dinas Kehutanan untuk menguak kasus
pembalakan liar yang disebut-sebut sebagai kasus terbesar dalam
lima tahun terakhir. Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) NTB Abdul
Hakim mengatakan, kasus pembalakan liar di kawasan Gunung
Tambora dengan volume penebangan diperkirakan mencapai 1.000
meter kubik lebih itu diduga menyalahgunakan SKAU kayu.
"Kasus pembalakan liar di lereng Gunung Tambora itu juga
diduga melibatkan dua oknum kepala desa yang mengeluarkan
SKAU kayu dan oknum pengusaha. Kami akan mengusut tuntas
kasus tersebut dan para pelaku yang terbukti bersalah akan
dihukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku,"
katanya.

Pencegahan kerusakan hutan

Penduduk lokal biasanya bergantung pada penebangan hutan di hutan


hujan untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Pada masa lalu, praktekpraktek semacam itu biasanya tidak terlalu merusak ekosistem.
Bagaimanapun, saat ini wilayah dengan populasi manusia yang besar,
curamnya peningkatan jumlah orang yang menebangi pohon di suatu
wilayah hutan hujan bisa jadi sangat merusak
Dalam hal penebangan hutan secara konservatif, denagn cara menebang
pohon yang sudah tidak berproduktif lagi.
Melakukan pembenahan terhadap sistem hukum yang mengatur tentang
pengelolaan hutan menuju sistem hukum yang responsif yang didasari
prinsip-prinsip keterpaduan, pengakuan hak-hak asasi manusia, serta
keseimbangan ekologis, ekonomis, dan pendekatan neo-humanisme.
Selanjutnya perlu adanya suatu program peningkatan peranan masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian hutan.
Melalui pendekatan neo-humanisme ini, juga perlu dibentuk suatu
kelompok peduli hutan dalam masyarakat yang bertugas memantau
keadaan hutan
Melakukan program reboisasi secara rutin dan pemantauan tiap bulannya
dengan dikoordinir oleh tokoh-tokoh masyarkat setempat
Selain itu, perlu adanya inovasi pelatihan keterampilan kerja di masyarakat
secara gratis dan rutin dari pihak-pihak yang terkait, seperti Dinas Tenaga
Kerja,dll,

Anda mungkin juga menyukai