Anda di halaman 1dari 8

Hukum Internasional

Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas XI IPA/IPS
Semester 2

Serpong, 2015

Definisi Hukum
Internasional
Istilah Hukum Internasional biasa dipahami
sebagai Hukum Publik Internasional.
Berangkat dari situ, pengertiannya adalah:
Keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas
negara antara:
Negara dengan negara;
Negara dengan subyek hukum lain bukan
negara;
Sesama subyek hukum bukan negara.

Sumber-Sumber
Hukum Internasional
Dasar hukum: Pasal 38 Statuta International
Court of Justice.
Indonesia merupakan negara penandatangan
Statuta ini.

Sumber-sumber Hukum Internasional:

Perjanjian-perjanjian Internasional;
Kebiasaan Internasional;
Prinsip Hukum Umum;
Keputusan Pengadilan dan ajaran para Sarjana yang
terkemuka.

Sumber-Sumber
Hukum Internasional

Perjanjian Internasional
Yang diadakan oleh subyek-subyek
hukum internasional.
Perjanjian internasional umumnya yang
dilakukan secara global. Tidak
semuanya mewajibkan ratifikasi.
Bandingkan Perjanjian WTO dengan
China ASEAN Free Trade Area
Agreement.
Pernyataan-pernyataan kepala
negara atau pejabat yang berwenang
juga dapat menjadi sumber.
Contohnya komunike G-20, UNFCCC
WTO diratifikasi Undang-undang No.7
tahun 1994
Pelanggaran prinsip-prinsip WTO akan
membawa sanksi
Kasus Mobil Nasional

Kebiasaan Internasional
Agar suatu kebiasaan dapat
menjadi sumber hukum, harus
memenuhi:
Kebiasaan bersifat umum
Kebiasaan harus diterima
sebagai hukum
Kebiasaan banyak yang kemudian
menjadi perjanjian internasional
dan juga sebaliknya
Kebiasaan protokoler
menyambut tamu negara
Perlakuan tawanan perang
kemudian menjadi Konvensi
Jenewa tahun 1949
Batas landas kontinen,
proklamasi Presiden Truman
pada 1945, kemudian UNCLOS
1982, kemudian diratifikasi oleh
UU 17/1985.

Sumber-Sumber
Hukum Internasional

Prinsip Hukum Umum


Asas yang diakui bangsabangsa yang merdeka.
Kebanyakan asas hukum
negara Barat yang dilandasi
asas hukum Romawi
Pacta Sunt Servanda
Itikad Baik
Asas non-intervensi
kedaulatan negara lain

Keputusan Pengadilan
dan Ajaran Para Sarjana
Merupakan sumber
tambahan, biasanya
mempertegas kaidah yang
ada di sumber-sumber yang
lain.
Putusan tidak mengikat
kecuali ke para pihak.
Pendapat para sarjana
biasanya diminta apabila
tidak adanya kejelasan
dalam sumber-sumber
hukum yang lain.

Subyek-Subyek
Hukum Internasional
Subyek-subyek Hukum Internasional:

Negara;
Tahta Suci (Vatikan);
Palang Merah Internasional;
Organisasi Internasional;
Orang perorangan;
Pemberontak yang diakui (Belligerent).

Subyek-Subyek
Hukum Internasional

Negara
Merupakan subyek yang klasik,
paling umum dan paling dikenal.

Terdapat pengaturan tersendiri untuk


negara dengan bentuk federasi,
Dominion dan negara Protektorat

Lahir dari kebiasaan jaman


perang, diperkuat statusnya
melalui Konvensi Jenewa tahun
1949.

Dominion: British Commonwealth


Kamboja, Laos, Vietnam
protektorat Prancis pada 1955.
Hong Kong ke Inggris sampai 2000

Tahta Suci (Vatikan)


Dari perjanjian antara Italia dengan
Vatikan tahun 1929.
Negara dalam negara, Paus dahulu
punya kewenangan duniawi yang
besar.

Palang Merah Internasional

Lingkupnya terbatas.

Organisasi Internasional
Organisasi yang mempunyai hak
dan kewajiban dan diakui seperti
PBB dan WTO.
PBB ditegaskan melalui pendapat
ICJ tahun 1958.

Subyek-Subyek
Hukum Internasional

Orang-perorangan
Individu dapat diletakkan
pertanggungjawaban dalam
perkara hukum internasional.
Contohnya dalam perang dunia
kedua, apakah negara tersebut
secara menyeluruh atau
dapatkah juga orang
perorangan secara pribadi.
Kasus-kasus pelanggaran HAM
berat seperti Slobodan
Milosevic di Yugoslavia.

Pemberontak yang diakui


(Belligerent)
Gerakan pemberontakan yang
kemudian diakui, biasanya oleh
pihak lawannya, mendapatkan
hak dan kewajiban di dunia
internasional
Seperti hak mengajukan
gugatan ke mahkamahmahkamah internasional
Contohnya adalah PLO di
Palestina dan upaya-upaya GAM
di Aceh mendapatkan status
Belligerent.

Anda mungkin juga menyukai