Anda di halaman 1dari 8

1.

Permasalahan lingkungan hidup di Indonesia


a. Fenomena Sinkhole di Gunungkidul (6/1/2020)

Fenomena sinkhole (lubang besar di tanah) kerap terjadi di Kabupaten


Gunungkidul, DI Yogyakarta. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Gunungkidul, sejak 2017 sudah terbentuk 32 sinkhole yang tersebar
di Kecamatan Semanu, Rongkop, Ponjong, Girisubo, Purwosari, Tanjungsari, dan
Paliyan. Semua sinkhole tercatat terbentuk di lahan pertanian.
Terbentuknya sinkhole di Gunungkidul disebabkan topografi Kabupaten
Gunungkidul yang terbentuk dari batuan kapur (karst). Hal ini diungkapkan oleh
salah satu pakar geoteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr
Adrin Tohari M.Eng. “Secara geologis, Gunungkidul memang terbentuk oleh batuan
kapur. Batuan kapur memiliki ciri rongganya banyak, sehingga jika air masuk,
melarutkan material batu kapur sehingga rongganya semakin besar,”.(6/01/2020).
Ketika rongga kapur di bawah tanah semakin besar, lanjut Adrin, maka akan
terbentuk goa bawah tanah sehingga permukaan tanah akan tersedot ke bawah.
Mengapa sinkhole terjadi di lahan pertanian? Adrin menyebutkan, lahan pertanian
adalah yang paling sering intensitas airnya. Pada saat musim hujan, intensitas air
semakin banyak sehingga risiko terbentuknya sinkhole semakin besar.

b. Pencemaran di Anak Sungai Citarum


Pada April 2019, Sungai Cibeet di Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan,
dipenuhi limbah berbusa. Masyarakat kemudian melaporkan kasus tersebut ke Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK). Usut punya usut, limbah tersebut
berasal dari PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 3, yang kemudian sudah dilakukan
penyegelan oleh pihak berwajib.
Namun lima bulan kemudian pencemaran terjadi lagi dengan lokasi yang sama.
pencemaran disebabkan oleh gagalnya pengolahan limbah cair. Limbah cair dalam
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) mengalami peluberan. Karena tak
tertampung IPAL, limbah cair itu meluap dan gagal ditampung bak penampung.
Limbah cair harus diolah sedemikian rupa untuk mengurangi residu zat berbahaya.
Limbah terseut harus dikelola melalui IPAL sebelum dibuang. Setelah itu, limbah
cair umumnya ditampung dalam bak khusus.

c. Minyak Mentah Milik Pertamina Tumpah di Pesisir


Masyarakat Karawang yang ada di pesisir dikejutkan oleh adanya oil spill pada 21
Juni 2019. Bentuk oil spill bulat dengan warna hitam dan memiliki bau seperti
minyak tanah. Setelah bertebaran di pantai, oil spill mencair. Dalam hitungan hari,
beberapa ekosistem laut mendapatkan efek buruk. Selain pohon bakau yang
tercemar, ikan-ikan juga menjauh. Para nelayan mau tidak mau harus melaut lebih
jauh. Beberapa nelayan bahkan melaporkan bahwa jaring mereka terkena minyak.
Dalang di balik kasus tersebut ternyata adalah BUMN, yaitu Pertamina Hulu
Energi ONWJ. Mereka mengonfirmasi bahwa minyak mentah itu berasal dari sumur
mereka. Pencemaran terjadi karena sumur YYA-1 mengalami kebocoran. Tak tinggal
diam, Pertamina berupaya menangani masalah lingkungan yang terjadi selama
hampir 5 bulan itu. "Kami tidak akan lari dari tanggung jawab. Kami akan
memulihkan lingkungan dan mengganti kerugian pada masyarakat," terang Ifki
Sukarya, Humas PHE ONWJ ketika itu.

d. Sisa Gunung Sirnalanggeng akan Kembali Ditambang

Gunung Sirnalanggeng di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa


Barat terancam makin rusak. Sebab, gunung yang tinggal setengah itu bakal kembali
ditambang. Penambang bakal menggunakan dinamit dan peledak lainnya saat
beroperasi. Dalam dokumen UKL dan UPL yang diajukan, gunung tersisa separuh
tersebut bakal dikupas tanahnya menggunakan ekskavator, dibor menggunakan
mesin blasting hingga diledakkan menggunakan dinamit.
Untuk menghancurkan batuan, Atlasindo rencananya bakal menggunakan bahan
peledak campuran seperti Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO) dan Dinamit lengkap
dengan detonatornya. Untuk satu tahun operasi, rencananya Atlasindo bakal
menggunakan 4 ribu Kg dinamit, 175 ribu Kg ANFO dan 6.500 buah detonator. Aris
Wijaya, Kepala Teknik Tambang PT Atlasindo Utama menuturkan dalam dokumen
UKL dan UPL yang diajukan saat ini, Atlasindo bakal menambang batu andesit yang
tersisa di Sirnalanggeng. Cadangan batu di gunung itu, mencapai 2.609.760 bank
meter  cubic (bcm) atau setara 6.785.376 Ton. Masyarakat pun pro-kontra terhadap
pertambangan itu. Yang protes ingin sisa gunung diselamatkan. Sementara yang
mendukung berdalih alasan mata pencaharian. Menyikapi hal itu, DLHL Karawang
meminta saran dari Kejaksaan Negeri Karawang.

e. Penurunan kualitas dan rusaknya terumbu karang

Kondisi terumbu karang di Indonesia cukup mengkhawatirkan sebab 35,15 persen


terumbu karang Indonesia masuk dalam kategori buruk. Penurunan kualitas ini disebabkan
oleh penangkapan ikan menggunakan bom dan suhu permukaan air yang meningkat akibat
krisis iklim. Padahal, terumbu karang memiliki peranan yang penting terhadap pengurangan
pemanasan global. Karena terumbu karang mampu menyerap karbon dioksida yang ada.
Penurunan kualitas dan rusaknya terumbu karang dapat menyebabkan rusaknya ekosistem
laut yang kemudian akan berdampak pada menurunnya jumlah hewan laut secara drastis.
f. Masalah Sampah Plastik
Sampah plastik menjadi permasalahan lingkungan karena dalam proses
produksinya turut menyumbang emisi karbon ke udara. Emisi karbon yang teralu
besar dapat menyebabkan krisis iklim berlangsung lebih cepat.
Selain itu, sampah plastik juga bisa menyebabkan pencemaran terhadap tanah dan
air. Pengurangan penggunaan plastik penting untuk dilakukan karena di Indonesia
sendiri pengelolaan sampah plastik masih tergolong rendah serta tanggung jawab
perusahaan terhadap sampah-sampah mereka pun masih minim.

g. Deforestasi

Selain polusi udara, deforestasi juga menjadi permasalahan lingkungan utama di


Indonesia. Menurut Forest Watch Indonesia, selama tahun 2000 sampai 2017,
tercatat Indonesia telah kehilangan hutan alam lebih dari 23 juta hektar atau setara
dengan 75 kali luas provinsi Yogyakarta. Bahkan, menurut World Resources
Institute, pada tahun 2019 Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara yang
paling banyak kehilangan hutan hujan primer akibat deforestasi, yaitu sebanyak 324
ribu hektar.
Konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan pertambangan serta
kebakaran hutan, diindikasikan masih menjadi penyebab utama terjadinya deforestasi
di Indonesia. Deforestasi menjadi masalah penting karena hutan merupakan tempat
penyimpanan dan daur ulang karbondioksida yang cukup besar. Lebih dari 300 miliar
ton karbondioksida tersimpan di dalam hutan. Akibat deforestasi, karbondioksida
tersebut akan terlepas ke atmosfer sehingga akan mempercepat perubahan iklim.

h. Rekayasa Genetika
Produk makanan, peternakan, pertanian saat ini benyak dihasilkan oleh teknologi
rekayasa genetika atau modifikasi genetik. Modifikasi genetik makanan
menggunakan bioteknologi disebut rekayasa genetika. Modifikasi genetik dari hasil
makanan, secara umum, akan meningkatkan racun dan resiko penyakit bagi menusia.
Genetika tanaman atau satwa yang dimodifikasi dapat menyebabkan masalah serius
bagi kesehatan manusia serta keseimbangan ekosistem.
Kelemahan lain adalah bahwa peningkatan penggunaan racun untuk membuat
tanaman tahan terhadap gangguan serangga atau hama dapat menyebabkan
organisme yang dihasilkan menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik. Dengan
semakin banyaknya penggunaan teknologi rekayasa genetik maka ini menjadi
masalah penting. Cara terbaik dan murah adalah kembali ke teknologi atau produk
organik yaitu tidak menggunakan racun kimia dalam produksi pertanian atau
peternakan sehingga manusia memiliki asupan makanan dan zat gizi yang sehat.

i. Penipisan Sumber Daya Alam


Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab menciptakan
pemanasan global dan perubahan iklim. Secara global, mulai banyak fihak yang
mulai beralih menggunakan sumber daya terbarukan, seperti listrik tenaga surya,
biogas, mobil tenaga matahari, yang diterapkan oleh negara maju. Walaupun dalam
jangka pendek, instalasi peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini akan
terlihat cukup mahal, tetapi dalam jangka panjang akan sangat murah dibandingkan
penggunaan energi fosil dan tidak terbarukan.

j. Penipisan Lapisan Ozon


Lapisan ozon merupakan lapisan perlindungan yang tak terlihat yang menutupi
planet bumi, melindungi kita dari radiasi sinar matahari yang berbahaya. Penipisan
lapisan Ozon diperkirakan disebabkan oleh polusi yang disebabkan oleh gas Klorin
dan Bromida yang ditemukan di Chloro-floro karbon (CFC). Setelah gas beracun
mencapai atmosfer bagian atas, mereka menyebabkan lubang di lapisan ozon, yang
terbesar berada di atas Antartika. CFC kini dilarang di banyak industri dan produk
konsumen. Lapisan ozon penting bagi manusia karena mencegah radiasi Ultraviolet
(UV) yang berbahaya jika mencapai bumi. Ini wajib menjadi perhatian.

2. Pentingnya kajian Geofisika bagi kehidupan manusia


Penting. Hal ini dikarenakan geofisika merupakan ilmu yang membahsa mengenai
kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari
parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini
dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu
secara vertikal maupun horisontal. Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat
diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk
eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu
untuk aplikasi geoteknik (penentuan fondasi bangunan dan lainnya).
Secara garis besar geofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika
untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, atau dapat
pula diartikan mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika (Santoso,
2002).

Sumber :

https://voi.id/amp/39139/sejumlah-contoh-kasus-hukum-lingkungan-dan-analisisnya-yang-
pernah-terjadi-di-karawang-jawa-barat

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4841737/kasus-pencemaran-lingkungan-di-karawang-
sepanjang-2019/3

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/25/185121969/permasalahan-lingkungan-di-
indonesia?page=all
https://sains.kompas.com/read/2020/01/06/195037923/fenomena-sinkhole-di-gunungkidul-ini-
penjelasan-pakar-lipi

https://id.wikipedia.org/wiki/Geofisika

Anda mungkin juga menyukai