Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS III

Nama Mahasiswa : KIKI RESKIYANTI M

Nomor Induk Mahasiswa / NIM : 826024504

Kode / Nama Mata Kuliah : PEBI4223 / Pendidikan Lingkungan Hidup

Kode / Nama UPBJJ : 80 / Makassar

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Masalah-masalah lingkungan hidup di Indonesia yang masih sering terjadi sampai
sekarang, sebagai berikut:
 Polusi atau pencemaran lingkungan hidup
Polusi terdiri polusi udara, air dan tanah yang memerlukan waktu jutaan tahun
agar dapat normal kembali. Sumber pencemaran utamanya adalah sektor industri
dan asap kendaraan bermotor. Polusi air disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan
asam. Polusi udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh
industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar fosil. Sedangkan
pencemaran tanah disebabkan oleh limbah industri yang merusak unsur hara dan
zat nutrisi di tanah yang sangat penting bagi tumbuhan.
 Perubahan iklim atau pemanasan global
Pemanasan global adalah hasil dari praktik manusia seperti emisi gas rumah kaca.
Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan pemukaan bumi
sehingga menyebabkan kenaikan permukaan air laut, dan juga mengubah pola
alami musim dan curah hujan sepertia banjir bandang. Akibat dari perubahan
cuaca tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan
memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan dikarenakan musim kering yang
berkepanjangan.
 Pembuangan limbah
Selain limbah rumahtangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke
sungai menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal
sungai juga sangat penting bagi ekonomi masyarakat dan penting untuk memasok
sumber makanan bagi masyarakat. pembuangan limbah ini akhirnya akan
menyebabkan pencemaran laut di Indonesia dan merusak ekosistem laut dan
sumber perikanan. Ada juga yang namanya pembuangan limbah nuklir yang
memiliki bahaya kesehatan yang luar biasa, terutama akibat radiasi. Plastik,
makanan cepat saji, kemasan dan limbah elektronik murah sangat mengancam
kesejahteraan manusia.
 Kepunahan keanekaragaman hayati
Banyak aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan serta hilangnya
keanekaragaman hayati. Misalnya aktivitas perburuan satwa yang berkelanjutan
untuk memenuhi kebutuhan protein manusia, seperti perburuan telur penyu atau
kura-kura yang mungkin menyebabkan kura-kura mulai punah. Selain itu,
kerusakan terumbuh karang di berbagai lautan yang menyebabkan ketersediaan
ikan di lautan menjadi berkurang.
 Deforestasi atau penggundulan hutan
Deforestasi dilakukan dengan tujuan untuk pembukaan hutan untuk
pengembangan sektor perkebunan terutama sawit, yang menyebabkan pelepasan
karbon ke bumi sehingga meningkatkan perubahan suhu bumi. Hutan yang
sesungguhnya berperan menyerap racun karbon dioksida hasil pencemaran dan
mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan hujan, menjadi habitat
bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung kehidupan manusia,
kini hancur digantikan tanaman monokultur. Padahal tanaman monokultur tidak
akan mampu berperan seperti hutan di dalam mendukung pemenuhan kebutuhan
hidup manusia.
 Penipisan lapisan ozon
Lapisan ozon merupakan lapisan perlindungan yang tak terlihat yang menutupi
planet bumi, melindungi kita dari radiasi sinar matahari yang berbahaya.
Penipisan lapisan ozon akibat polusi yang disebabkan oleh gas Klorin dan
Bromida yang ditemukan di Chloro-floro-Carbon (CFC).
 Hujan asam
Hujan asam dapat disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil atau akibat
meletusnya gunung berapi atau membusuknya vegetasi yang melepaskan sulfur
dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer. Hujan asam merupakan permasalahan
lingkungan yang dapat memiliki efek serius pada kesehatan manusia, satwa liar
dan spesies air.
 Fenomena pengasaman laut
Ini adalah dampak langsung dari produksi berlebihan gas Karbon Dioksida
(CO2). Dampak utama masalah ini adalah pada punahnya kerang dan plankton,
sumber makanan ikan.
 Penipisan sumber daya alam
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab
menciptakan pemanasan global dan perubahan iklim. Secara global, mulai banyak
pihak yang mulai beralih menggunakan sumber daya terbarukan, seperti listrik
tenaga surya, biogas, mobil tenaga matahari, yang diterapkan oleh Negara maju.
Walaupun dalam jangka pendek, instalasi peralatan peralatan fasilitas teknologi
ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam jangka panjang
akan sangat murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak terbarukan.

2. 4 (empat) hal yang tercakup dalam studi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan), sebagai berikut:
 Penyajian informasi lingkungan (PIL), dan analisis dampak lingkungan (Amdal)
untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan.
 Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi lingkungan (SEL) bagi
studi untuk kegiatan yang telah berjalan.
 Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang merencanakan pengelolaan dampak
kegiatan pada lingkungannya.
 Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi pemantauan pengelolaan
lingkungan.

3. Masyarakat Baduy memilki kearifan lokal yang bernama Pikukuh, Pikukuh itu harus
ditaati oleh masyarakat Baduy dan masyarakat lain yang sedang berkunjung. Adapun
ketentuan dari Pikukuh masyarakat Baduy tersebut, sebagai berikut:
“Pikukuh” adalah sebuah tata cara kehidupan masyarakat Baduy dengan konsep tanpa
perubahan. Artinya mereka memegang teguh kealamiahan untuk menjaga keseimbangan
hidup antara alam dan manusia. Pikukuh menjadi pedoman bagi aktivitas masyarakat
Baduy yang berlandaskan pada ajaran Sunda Wiwitan. Masyarakat Baduy tidak boleh
mengubah dan tidak boleh melanggar segala yang ada dalam kehidupan ini yang sudah
ditentukan. Segala aktivitas masyarakat Baduy harus berlandaskan rukun agama Sunda
Wiwitan (rukun Baduy). Yang merupakan ajaran agama Sunda Wiwitan yaitu ngukus,
ngawalu, muja ngalaksa, ngalanjak, ngapundayan dan ngareksakeun sasaka pusaka.
Ajaran tersebut harus ditaati melalui pemimpin adat yaitu Pu’un. Pu’un harus dihormati
dan diikuti segala aturannya karena Pu’un adalah keturunan Batara. Dan untuk menjaga
Pikukuh, maka dilaksanakan aturan untuk mempertahankannya yang disebut dengan
“buyut” (dalam bahasa Indonesia berarti tabu atau larangan). Ada 8 (delapan) kalsifikasi
pepatah yang ada di masyarakat Baduy dan menjadi buyut yang tidak boleh dilanggar.
Adapun kedelapan klasifikasi pepatah tersebut, sebagai berikut:
1) Pepatah taat pada hukum;
2) Pepatah penegakan hukum;
3) Pepatah pemeliharaan terhadap alam;
4) Pepatah untuk pemimpin;
5) Pepatah tolong-menolong;
6) Pepatah hidup/bekerja;
7) Pepatah kebersamaan; dan
8) Pepatah bertanggungjawab.

Anda mungkin juga menyukai