Anda di halaman 1dari 6

NAMA: Diana Aprilia

KELAS: 2TI02

NIM : 12110092

MK : PENGANTAR LINGKUNGAN

HARI : SELASA 25 - OKTOBER-2022

JAWABAN

1.-Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

Antara makhluk hidup dengan lingkungannya.makhluk hidup dalam kasus

Pertanian adalah tanaman,sedangkan lingkungannya dapat berupa air,tanah ,

Unsur hara,dan lain lain.kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam

Bahasa Yunani ,yaitu oikos dan logos .oikos artinya rumah atau tempat

Tinggal,sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan .jadi semula ekologi

Artinya”ilmu mempelajari organisme ditempat tinggalnya”umumnya

Yang dimaksud dengan ekologi adalah”ilmu yang mempelajari hubungan

Timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan

Lingkungannya “

-Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara

Segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.Ekosistem

Merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup

Dengan linglkungannya,baik yang hidup maupun tak hidup(tanah,air,

Udara,atau kimia fisik) yang secara Bersama -sama membentuk suatu

Sistemekologi.

2.pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya

Sehigga menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik dan komponen

Abiotik.komponenbiotik pada lingkungan hidup mencakup seluruh makhluk

Hidup didalamnya,yakni hewan ,manusia,tumbuhan,jamur dan benda

Hidup lainnya

3. Azas Pengetahuan lingkungan Adalah prinsip atau aturan yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan.
Azas ini sangat bermanfaat untuk landasan pengelolaan lingkungan dan penyimpangan azas dapat
mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. 8.
4. 1. Masalah Pencemaran Sungai
Permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah masalah pencemaran sungai. Beberapa
tahun belakangan, ada setidaknya sebanyak 64 dari 470 daerah aliran sungai di Indonesia yang
mengalami kondisi kritis akibat beberapa hal, seperti:

 Limbah industri yang mengandung banyak zat kimia.


 Limbah domestik seperti contohnya limbah rumah tangga yang secara sengaja dibuang ke
dalam sungai.
 Limbah pertanian dan lainnya.
2. Kerusakan Hutan

Permasalahan lingkungan hidup yang sering terjadi di Indonesia selanjutnya adalah kerusakan
hutan. Dari penggundulan hutan, penebangan liar sampai pembakaran hutan semuanya
menyebabkan kerusakan hutan. Jika ini hanya dibiarkan, maka kawasan hutan di Indonesia bisa
berkurang kemudian membuat ekosistem jadi tidak stabil.

3. Banjir

Banjir sudah menjadi masalah lingkungan hidup yang sering terjadi di Indonesia termasuk di kota
besar. Meski bukan musim hujan, terkadang banjir juga terjadi saat musim kemarau di beberapa
wilayah Indonesia dan inilah yang menjadi salah satu penyebab Indonesia rawan bencana. Ini bisa
terjadi karena perkembangan wilayah Indonesia yang membuat sistem pembuangan air tidak baik
dan tidak ada penjagaan di area aliran sungai.

4. Abrasi

Permasalahan lingkungan hidup berikutnya adalah abrasi seperti mengambil karang, pasir pantai
dan juga merusak hutan bakau yang kemudian bisa berkembang menjadi erosi.

Ini semua nantinya akan berhubungan dengan rusaknya pantai dan juga laut. Jika ini masih saja
dibiarkan, maka kelestarian pantai dan juga laut yang ada di Indonesia semakin berkurang
mengingat wilayah Indonesia sebagian besar terdiri dari lautan.

5. Pencemaran Udara

Dengan semakin berkembangnya jaman, maka perkembangan industri serta transportasi juga ikut
berkembang. Meski ada kemajuan yang terjadi, akan tetapi ada juga dampak negatif yang terjadi
yakni permasalahan lingkungan hidup berupa pencemaran udara.

Ini tentunya sangat berpengaruh untuk faktor penghambat perubahan sosial budaya pada asupan
udara yang bersih sehingga terus berkurang.

6. Penurunan Keragaman Hayati


Menurunnya keragaman hayati juga menjadi permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di
Indonesia. Selain itu, alat komunikasi sekarang ini juga sering dipakai untuk memperoleh informasi
pengambilan flora dan fauna secara ilegal dan kemudian dijadikan ajang jual beli sehingga
tumbuhan dan hewan yang ada di Indonesia juga semakin berkurang dan bahkan hampir punah dan
menjadi faktor penghambat persebaran flora dan fauna.

7. Pencemaran Tanah

Tidak hanya udara dan air yang bisa tercemar, namun tanah juga dapat tercemar akibat beberapa
bahan yang bisa merusak kualitas dari tanah. Umumnya, permasalahan lingkungan hidup ini terjadi
karena tambang yang diambil terlalu berlebihan. Selain itu, pencemaran tanah juga bisa terjadi
karena membuang sampah yang susah diuraikan dan lain sebagainya.

8. Sampah yang Menumpuk

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat sekarang ini menyebabkan sampah semakin
menumpuk dan menjadi salah satu permasalahan lingkungan hidup di Indonesia. Sayangnya, masih
belum ditemukan cara untuk menanggulangi permasalahan ini di Indonesia yang semakin membuat
lingkungan menjadi kotor dan merugikan lingkunga

§ Lingkungan adalah Ruangan yang ditempati makhluk hidup dan benda yang tidak hidup
§ Ekosistem adalah saling berinteraksi antara makhluk hidup demgan makhluk tak hidup yang membentuk system
§ Timbal Balik adalah hubungan manusia dengan makhluk hidup lain dan benda mati
5.Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya
alam.Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan
untuk keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah populasi semakin banyak sumber
daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan,
kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih dan kebutuhan lainnya. Apabila jumlah
populasi meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya kepadatan arus lalu lintas
yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan pertanian dijadikan
pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan akhirnya air
bersih ikut menjadi permasalahan.

6. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya yang dapat terus ada selama
penggunaannya tidak berlebihan. Sumber daya alam yang dapat diperbarui umumnya memiliki daya
regenerasi (pemulihan), dan jauh lebih ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan gas bakar
berbahaya seperti karbon monoksida (gas beracun bagi manusia), karbon dioksida (gas rumah kaca
penyebab pemanasan global) atau sulfur dan nitrogen oksiden (penyebab hujan asam). Walau
jumlahnya sangat berlimpah, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus
berkelanjutan.

Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah: tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar
matahari, angin, dan air.
Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang suatu saat dapat habis
jumlahnya. Umumnya sumber daya ini jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada
proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.

Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah: minyak bumi, emas, besi, dan berbagai
bahan tambang lainnya.

Contoh SDA ini memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga
jumlahnya sangat terbatas, misalnya minyak bumi dan gas alam yang berasal dari sisa-sisa hewan dan
tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.

7.Agar semua itu tidak terjadi, terdapat beberapa upaya atau cara untuk mengatasi
berbagai masalah sosial di masyarakat, yaitu sebagai berikut:

1. Upaya Preventif
Upaya preventif, artinya usaha yang bersifat mencegah dan antisipatif agar permasalahan sosial tidak
tidak timbul dalam masyarakat. Pencegahan permasalahan sosial dapat dilakukan dengan menyingkir
dari pola-pola kejahatan dan menyandingkan serta merapatkan diri pada perilaku yang sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Contoh upaya preventif dalam lingkungan keluarga yaitu memberikan contoh perilaku yang baik
kepada anak-anaknya, seperti berkata dan bersikap sopan kepada orang lain serta menanamkan
kedisiplinan sejak dini.

2. Upaya Koersif
Upaya koersif merupakan penyelesaian pemasalahan sosial dengan dengan cara paksaan atau
ancaman yang terkadang disertai dengan tindak kekerasan baik verbal maupun nonverbal. Cara ini
berguna membentuk ketertiban dan keteraturan sosial.

Contohnya, polisi membubarkan dan menertibkan acara resepsi pernikahan pada masa pandemi
Covid-19 karena telah melanggar aturan PPKM (Pelaksanaan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat).

3. Upaya Represif
Upaya represif merupakan suatu cara untuk menegakkan hukum atau memberi sanksi kepada
masyarakat yang melanggar aturan, nilai, norma, dan adat istiadat. Sanksi yang diberikan antara lain
seperti denda, hukuman penjara, dan sanksi sosial langsung dari masyarakat. Penanganan secara
refresif bersifat memulihkan kondisi masyarakat akibat permasalahan sosial yang sudah terjadi dalam
masyarakat.

Contoh upaya represif yaitu:

 Pelaku perampokan dan pembunuhan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.


 Pengendara sepeda motor ditilang polisi karena melanggar rambu lalu lintas.
4. Upaya Persuasif
Upaya persuasif merupakan suatu cara untuk menyelesaikan permasalah sosial tanpa kekerasan dan
paksaan. Upaya persuasif bisa dilakukan melalui ajakan, saran, bimbingan, atau motivasi kepada
individu atau kelompok untuk mematuhi dan menaati nilai dan norma yang berlaku.

Keluarga menjadi lembaga pertama yang memulai upaya persuasif. Hal ini dikarenakan keluarga
merupakan tempat pertama kali anak belajar mengenal sistem nilai dan norma yang ada di
masyarakat. Selain itu, upaya persuasif dapat juga dilangsungkan di ranah publik dengan memasang
spanduk, baliho, iklan, atau tulisan di media massa.

Contohnya, iklan-iklan layanan masyarakat, seperti bahaya narkotika, pencegahan perkawinan anak,
dan hentikan kekerasan terhadap perempuan.

5. Upaya Rehabilitasi
Upaya rehabilitasi adalah usaha untuk mengubah atau memperbaiki suatu keadaan yang tidak
diharapkan dan dipandang sabagai suatu masalah sosial. Rehabilitasi merupakan salah satu upaya
untuk memulihkan kondisi psikologis, sosial, ekonomi, budaya, dan keamanan penyandang masalah
sosial.

Contohnya, Dinas Sosial menyediakan tempat tinggal atau balai rehabilitasi yang digunakan sebagai
tempat untuk membina, mengawasi, serta melindungi tunawisma, pengguna narkotika, penyandang
disabilitas, dan orang dalam gangguan jiwa.

6. Upaya Pengendalian Permasalah Sosial Gabungan


Pengendalian sosial gabungan merupakan upaya kombinasi antara cara preventif dan represif. Dengan
kata lain, pengendalian sosial gabungan adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan sosial sekaligus membangun kembali keadaan masyarakat agar teratur
seperti sediakala.

Contohnya, untuk mengawasi lingkungan tempat tinggal dari tindakan kriminal, masyarakat
memberlakukan sistem piket jaga malam dan memasang kamera pengawas. Meskipun sudah
melakukan upaya pencegahan, ternyata masih terjadi pencurian dan penjambretan di lingkungan
tersebut. Agar keadaan kembali tertib (tidak ada kriminalitas), maka pelaku tindak kriminal diberikan
sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai