Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nining Syafitri

No. Ujian : 06 – 001 – 223 – 2


Kelas Belajar: XII IA 1
Kelas Asal : XII IA 5
Tema Pidato : ANAK DAN LINGKUNGAN HIDUP

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Bapak Kepala SMA Negeri 1 Bau – Bau, Bapak dan Ibu Guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia yang saya hormati. Serta teman – teman sekalian
yang saya cintai.

Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan rahmat, nikmat dan kasih sayangNya yang telah diberikan
kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk
mengikuti Ujian Praktik Bahasa Indonesia sebagai salah satu syarat yang
menentukan masa depan kita semua, khususnya bagi teman – teman seangkatan.
Semoga kita semua dapat lulus dengan nilai yang memuaskan tahun ini. Amin.

Pada kesempatan ini, saya akan membawakan pidato yang berjudul


Lingkungan Hidup, Hijau atau Merahkah?. Saya mengambil topik ini karena saya
merasa saat ini, lingkungan hidup adalah salah satu aset bumi yang paling penting
dan harus diselamatkan dan dijaga keberadaannya.

Bapak dan Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Semua yang ada di bumi ini hidup pada suatu lingkungan. Setiap makhluk
hidup maupun benda mati memerlukan ruang di bumi ini. Manusia, hewan,
tumbuhan dan alam saling berinteraksi. Kita memerlukan tumbuhan dan hewan.
Kita perlu unsur udara, ruang dan energi untuk hidup. Semua itu kita dapatkan
hanya ada di lingkungan kita. Mengapa demikian? Karena lingkungan hidup kita
terdiri atas berbagai unsur yang kita butuhkan.

Lingkungan hidup sebagai tempat berlangsungnya interaksi antarmakhluk


hidup dengan lingkungannya. Tersusun atas berbagai komponen,yaitu:

a. Unsur Abiotik
Terdiri dari atmosfer (udara, iklim, cuaca, angina, suhu dan lain –
lain), hidrosfer (samudera, laut, sungai dan wujud perairan alami
lainnya) dan litosfer (tanah, batu – batuan, bahan tambang yang ada
di perut bumi dan sebagainya).

b. Unsur Biotik
Terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan sebagai makhluk hidup
yang saling berinteraksi.

c. Unsur Sosial Budaya


Terdiri dari unsur buatan manusia yang menghasilkan budaya,
seperti kebutuhan saling tolong – menolong menghasilkan budaya
gotong royong. Tuntutan manusia untuk memenuhi semua
kebutuhannya membuat manusia saling berinteraksi dan
menciptakan unsur sosial, seperti lingkungan pasar, kantor dan
perumahan.

Bapak dan Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Dewasa ini, lingkungan hidup telah menjadi sebuah ancaman bagi
kehidupan kita. Bagaimana tidak. Berbagai bencana muncul satu per satu dari
berbagai daerah di belahan dunia. Lingkungan hidup mulai menunjukkan warna
merahnya. Seakan memberi peringatan kepada kita semua bahwa lingkungan hidup
akaan punah apabila tidak segera diselamatkan, utamanya kita sebagai generasi
muda karena kita adalah penentu berlangsungnya kelestarian lingkungan di masa
depan.

Adapun beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup di sekitar kita,


seperti:
1. Polusi Udara
Makhluk hidup memerlukan udara yang sehat untuk bernapas karena
mengandung zat oksigen yang lebih banyak, walaupun ada sedikit gas –
gas lain bercampur yang tidak membahayakan.

Berbeda dengan di desa, udara di kota pada umumnya tidak sehat.


Lalu lintas yang padat dan asap pabrik, merupakan salah satu penyebab
utama pencemaran udara. Bahan bakar seperti bensin atau solar
yang terbakar menghasilkan sejumlah bahan kimia, yaitu nitrogen
oksida dan karbon monoksida yang dapat menyebabkan kanker serta
penyakit lain. Selain itu, menambahkan timah pada bensin agar mesin
mobil bekerja lebih baik dapat menyebabkan udara menjadi
beracun, sehingga apabila udara tersebut dihirup dalam waktu yang
lama dapat merusak otak.
2. Hujan Asam
Adanya gas – gas beracun dan bahan kimia lain yang tercampur dalam
atmosfer setiap hari mengakibatkan hujan asam sehingga dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan, pohon – pohon dan habitat satwa
menjadi mati. Hujan asam yang jatuh di danau, sungai dan tubuh
perairan lainnya akan berbahaya bagi ikan, tumbuhan dan kehidupan
air tawar lainnya. Gas buangan dari pabrik, motor, mobil dan
sebagainya mengandung belerang dioksida serta nitrogen dioksida
terkumpul di atmosfer. Gas – gas tersebut kemudian bercampur
dengan uap air di udara sehingga menjadi asam belerang dan asam
nitrat. Asam ini diserap oleh awan hujan dan jatuh ke tanah sebagai
hujan asam. Hujan ini sering terjadi di bagian timur Amerika Utara,
Eropa Tengah dan Barat Laut, serta beberapa bagian di Asia.

3. Penipisan Lapisan Ozon


Lapisan ozon terletak di stratosfer, antara 16 sampai dengan 50
kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini melindungi kita dari
sinar ultraungu matahari, yang dapat menyebabkan kanker kulit
apabila kulit kita terkena cahaya. Sekitar tahun 1970, para ilmuwan
mulai mendeteksi adanya lubang pada lapisan ozon. Salah satu
penyebab terjadinya lubang ozon yaitu karena adanya zat kimia CFC
(Cloro Fluoro Carbon), biasa digunakan dalam lemari es dan semprotan
aerosol.

4. Efek Rumah Kaca


Dengan perbuatan yang kita anggap sepele ternyata memberikan
akibat buruk bagi lingkungan kita sendiri. Seperti, menggunakan bahan
bakar batu bara, minyak, gas, maupun kayu yang akan menghasilkan
karbon dioksida yang kemudian bercampur dengan atmosfer. Jika
pada saat itu di atmosfer terdapat banyak karbondioksida, panas yang
akan dikirim kembali ke atmosfer ditahan oleh karbon dioksida terlalu
banyak, atmosfer semakin panas dan bumi pun semakin panas. Inilah
yang disebut dengan efek rumah kaca.

5. Penggundulan Hutan
Hutan merupakan tempat tinggal berbagai tumbuhan dan hewan yang
saling berinteraksi, juga dengan lingkungan sekitarnya. Hutan
berperan sebagai pelindung tanah dari ancaman erosi oleh air dan
angin, juga sebagai resapan air. Apabila hutan gundul akibat
penebangan liar, maka hutan dapat memberikan bencana bagi kita
seperti, adanya erosi dan lahan kritis, sehingga lingkungan menjadi
rawan bencana.
6. Pencemaran Air Laut
Beberapa pencemaran laut yang terburuk berasal dari tanker minyak.
Jika kapal tanker minyak raksasa kandas, akan timbul pencemaran
berat karena minyaknya tumpah ke laut. Sehingga dapat mematikan
ikan, burung laut dan binatang laut lainnya.

7. Kepunahan Satwa
Kepunahan satwa terjadi akibat persediaan makanan hilang, terjadi
bencana alam, atau perubahan iklim, juga adanya penggundulan hutan.
Di samping itu, perburuan terhadap satwa tertentu menjadi penyebab
kepunahan satwa.

8. Kerusakan Terumbu Karang


Terletak hanya beberapa meter di bawah permukaan laut, kita akan
menemukan suatu dunia lain yang penuh dengan warna dan bentuk.
Dunia terumbu karang yang indah dan merupakan rumah bagi ribuan
jenis binatang dan tumbuhan laut yang memiliki nilai ekonomi dan
estetika yang tinggi. Namun, inilah dunia yang cepat musnah, bila kita
tidak menjaganya sekarang. Terumbu karang adalah salah satu
ekosistem laut yang sangat rapuh dan sedang terancam kelangsungan
hidupnya. Dengan tingkat kerusakan yang berlangsung sekarang ini,
kurang lebih 70% dari terumbu karang Indonesia akan musnah dalam
abad ini. Luas terumbu karang Indonesia yang diperkirakan mencapai
kurang lebih 60.000 km2 dengan kondisi terumbu karang yang baik
hanya 5, 56%, sisanya telah rusak akibat keserakahan manusia
sehingga terjadi praktik eksploitasi yang tidak bertanggung jawab,
ketidaktahuan dan ketidakpedulian masyarakat terhadap terumbu
karang dan pemanasan global.

9. Perubahan Unsur Sosial Budaya


Akhir – akhir ini banyak sekali penyelesaian masalah tidak dengan
musyawarah yang ditandai dengan adanya perkelahian – perkelahian
dan sebagainnya. Padahal, yang penting dalam menyelesaikan segala
masalah kita harus mampu meredam emosi, berpikir dengan kepala
dingin agar kita tidak bertindak semaunya.

Kelangsungan lingkungan hidup mulai terancam bahaya. Tindakan


penyelamatan harus segera kita lakukan agar kelangsungan lingkungan hidup tetap
berlangsung. Antara lain :
1. Dengan melakukan penanaman pohon yang mampu menyerap
karbon dioksida dan melakukan reboisasi di hutan – hutan
yang telah gundul.
2. Meminimalkan untuk tidak memakai benda – benda yang
mengandung CFC.
3. Melarang penggunaan bensin yang mengandung timah.
4. Memanfaatkan sampah dengan mendaur ulang menjadi barang
– barang yang ekonomis lagi.
5. Menyisihkan lahan khusus untuk dibuat cagar alam bagi hewan
– hewan yang terancam punah.
6. Melaksanakan program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu
karang yang melibatkan seluruh instansi terkait dalam
pengelolaan terumbu karang.

Bapak dan Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Dengan kita melaksanakan semua yang telah disebutkan di atas, dalam
rangka penyelamatan lingkungan hidup, diharapkan dapat memberikan sebuah
perubahan besar bagi dunia di masa ini dan masa datang. Karena kita sebagai
generasi muda harus bisa membawa kehidupan ini menjadi lebih baik, karena
kelestarian lingkungan saat ini tidak lagi hijau seperti dulu. Belum terlambat bagi
kita untuk menyadari bahwa kelestarian lingkungan sangat penting bagi semua
makhluk hidup. Lingkungan hidup ada pada tangan kita dan apa yang kita lakukan
sekarang.

Demikianlah, pidato saya pada kesempatan ini. Apabila ada ucapan –


ucapan yang salah, mohon dimaafkan karena manusia tidak akan pernah menjadi
seorang yang sempurna.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai