Anda di halaman 1dari 5

Soal :

1. Memberikan penjelasan (elementary clarification)


Permasalahan lingkungan hidup atau pencemaran lingkungan
merupakan persoalan yang banyak terjadi di Indonesia atau dunia dan belum
teratasi. Permasalahan lingkungan hidup ini akan semakin parah ketika cuaca
ekstrem melanda karena membawa dampak yang signifikan seperti meluapnya
sungai maupun longsornya tanah. Permasalahan lingkungan hidup sengaja
maupun tidak disengaja disebabkan oleh kegiatan manusia yang tidak
memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Permasalahan tersebut akan semakin
kentara ketika disebabkan oleh kegiatan berskala besar seperti penambangan
maupun pencemaran kegiatan industri.
Berikut adalah beberapa fenomena kerusakan ligkungan yang dapat Anda
temukan di dalam kehidupan sehari-hari :
a. Penurunan kualitas dan rusaknya terumbu karang
Kondisi terumbu karang di Indonesia cukup mengkhawatirkan sebab
35,15 persen terumbu karang Indonesia masuk dalam kategori buruk.
Penurunan kualitas ini disebabkan oleh penangkapan ikan menggunakan bom
dan suhu permukaan air yang meningkat akibat krisis iklim. Padahal, terumbu
karang memiliki peranan yang penting terhadap pengurangan pemanasan
global. Karena terumbu karang mampu menyerap karbon dioksida yang ada.
Penurunan kualitas dan rusaknya terumbu karang dapat menyebabkan rusaknya
ekosistem laut yang kemudian akan berdampak pada menurunnya jumlah
hewan laut secara drastis.
b. Masalah sampah plastik
Sampah plastik menjadi permasalahan lingkungan karena dalam proses
produksinya turut menyumbang emisi karbon ke udara. Emisi karbon yang
teralu besar dapat menyebabkan krisis iklim berlangsung lebih cepat. Selain itu,
sampah plastik juga bisa menyebabkan pencemaran terhadap tanah dan air.
Pengurangan penggunaan plastik penting untuk dilakukan karena di Indonesia
sendiri pengelolaan sampah plastik masih tergolong rendah serta tanggung
jawab perusahaan terhadap sampah-sampah mereka pun masih minim.
c. Polusi udara
Polusi udara masih menjadi permasalahan lingkungan utama di
Indonesia. Polusi udara masih tetap terjadi karena sampai saat ini Indonesia
masih melakukan investasi PLTU batu bara. Padahal, ssecara global sektor
pembangkit merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca penyebab krisis
iklim. Bahkan, 20-30 persen polusi udara yang ada di Jakarta merupakan hasil
sumbangan dari emisi yang dihasilkan PLTU berbahan bakar batu bara. Tidak
hanya itu, pembakaran batu bara dapat menyebabkan kematian karena partikel
polutannya bisa menembus ke sel darah manusia.
d. Abrasi
Abrasi atau biasa juga disebut dengan erosi pantai dipicu oleh
terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Kerusakan garis
pantai ini bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia seringkali disebut
sebagai penyebab utama terjadinya masalah ini.
e. Pemesanan gloabal
Permasalahan lain yang juga menjadi persoalan lingkungan adalah
pemanasan global, yakni proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan
permukaan bumi. Banyak dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global
seperti rusaknya ekosistem mahluk hidup serta tenggelamnya pulau-pulau kecil
karena naiknya permukaan air laut akibat mencairnya lapisan es dikutub.

Apakah permasalahan utama dari wacana di atas? Rumuskan permasalahan


tersebut dalam bentuk pertanyaan minimal tiga pertanyaan !

2. Membangun keterampilan dasar (besic suport)

Menurut bapak Juliath, Air sungai di Dusun Siliha, berbusa warna putih
dan coklat kehitaman. Ikan pun banyak mengambang, mati, pada Februari lalu.
Warga Dusun Siliha, Desa Maneo, Kecamatan Seram Utara Kobi, Kabupaten
Maluku Tengah. Maluku, geger, terlebih ada yang alami sakit perut dan gatal-
gatal setelah makan ikan dari sana. Mereka menduga, air sungai dan pesisir
pantai Siliha tercemar pembuangan limbah pabrik perusahaan sawit, PT. Nusa
Ina Group.

“Ikan mendadak mati, kami temukan 17 Februari 2021 pukul 11.00 siang.
Peristiwa itu membuat warga seng (tidak) mau beraktivitas mencari ikan di
pesisir pantai Dusun Siliha, karena takut dengan cairan di sekitar muara sungai
dan pesisir pantai,” kata Juliath Itihuny, pemuda Dusun Siliha, April lalu.

Dia bilang, bersama keluarga alami gatal-gatal dan sakit perut setelah pakai air
dan makan ikan dari situ.

Juliath cerita, sekeluarga makan ikan dari pesisir Pantai Siliha. Pada, 16
Februari, dia menjala ikan di pesisir Pantai Siliha. “Ikan saya bawa pulang,
mungkin sekitar jam 12.00 siang, dimasak. Kami makan siang. Setelah istirahat
setengah jam, kami sekeluarga perut sakit semua, mual, dan gatal-gatal,”
katanya.

Tak hanya Juliath dan keluarga, belasan warga di Siliha juga mengalami hal
serupa seperti gatal-gatal dan sakit perut. “Bapak Babinsa dan keluarga juga
mengalami gatal-gatal. Anak-anak disini juga terjangkit.”

Keesokan harinya, dia langsung ke pesisir Pantai Siliha. Di sana, dia temukan
permukaan air laut berubah berbusa dan kecoklatan. Penasaran dengan sumber
cairan itu, Juliath mendatangi muara Sungai Siliha dan menemukan cairan
warna sama dengan yang berada di pesisir pantai.

“Airnya berubah seperti air sabun, putih kecoklatan.”

Dia melihat warna air berubah dan ikan mati. “Saya masih sempat lihat ikan
seperti mabuk. Putar-putar dan langsung mati di permukaan air. Saat itu, saya
langsung mengabadikan video dan juga foto,” katanya.

Sepulang dari lokasi, Juliath langsung menemui warga dan menceritakan


peristiwa itu. Warga Dusun Siliha geger. Mereka langsung mengunjungi muara
sungai dan pesisir pantai.

Berdasarkan informasi di atas, menurutmu apakah pendapat Bapak Juliath


tersebut dapat dipercaya? Kemukakan alasanmu! dan solusi apa yang sebaiknya
dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

3. Menyimpulkan (inference)
Pencemaran atau polusi adalah peristiwa masuknya atau dimasukkannya
zat atau bahan ke lingkungan yang menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan sehingga lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Zat atau bahan penyebab polusi disebut polutan. Polusi dapat
terjadi karena kegiatan manusia atau peristiwa alam. Menurut tempat terjadinya
polusi dibedakan menjadi polusi udara, polusi air dan polusi tanah. Menurut
jenis polutannya polusi dibedakan menjadi polusi fisik, polusi kimia, polusi
biologi, polusi suara dan polusi radioaktif. Polusi dapat menurunkan mutu
lingkungan, penurunan mutu lingkungan akan menurunkan daya dukung
lingkungan. Selain karena kegiatan manusia perubahan lingkungan dapat terjadi
karena peristiwa alam. Untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan
dapat dilakukan dengan daur ulang (recycle), digunakan kembali (reuse),
perawatan (repair) dan penghematan (reduce). Perubahan lingkungan dapat
terjadi karena penebangan hutan secara liar, pertanian sistem monokultur dan
pemakaian pestisida dalam pertanian.
Buatlah kesimpulan dari paragraph yang di atas ?

4. Memberikan penjelasan lanjut (inference)

a. Tuliskan pernyataan sikapmu terhadap pernyataan di bawah ini.


Banyak sudah kerusakan lingkungan kita sebagai akibat aktivitas
manusia itu sendiri seperti terjadinya tanah longsor dan banjir yang
disebabkan pembangunan perumahan yang tidak kenal batas. Bagaimana
sikap kita sebagai warga negara yang telah mengenal undang-undang
lingkungan untuk dapat melestarikan lingkungan kita supaya terhindar dari
kehancuran dan malapetaka.
b. Dan jelasakan pengertian dari pencemaran lingkungan ?

5. Mengatur strategi dan taktik (Strategy and tectics)


Pasangkan kata-kata sebelah kiri dengan kata-kata sebelah kanan yang
memiliki keterkaitan konsep.

Kata A Kata B
1. Detritivore a. metana
2. hujan asam b. menghasilkan mineral
3. biogas c. limbah cair pabrik
4. pupuk organic d. polusi CO2 udara
5. biodegradasi e. uap air, asap
6. limbah domestic f. air cucian, air dari kamar
7. efek rumah kaca mandi
8. lubang ozon g. cacing tanah, rayap
9. reboisasi h. kompos
10. tumpangsari i. urea, TSP
j. korosi logam
k. kebocoran AC, kulkas
l. menurunkan kompetisi
antar jenis tanaman
m. menghutankan kembali
lahan gundul
Ekosistem berupa terumbu karang, beserta berbagai jenis biota laut yang
ada di kawasan perairan Teluk Ambon dan sekitarnya terancam rusak dan
bahkan punah. Hal ini menyusul adanya pencemaran zat merkuri di
perairan tersebut. Pencemaran itu diketahui sudah terjadi sejak tahun
2010 lalu, karena disebabkan pembuangan limbah dari sebuah rumah
sakit di Ambon. Selain itu juga ada pembuangan zat beracun oleh
penambang emas ilegal di Pulau Buru ke Teluk Kayeli, yang kemudian
berimbas ke Perairan Pulau Ambon. “Dari hasil penelitian yang kami
lakukan, terumbu karang dan biota laut lainnya di Teluk Ambon sudah
rusak. Ikan-ikan yang ada di teluk Ambon juga tercemari zat merkuri. Ini
tentunya sangat berbahaya bagi masyarakat,” ungkap Peneliti Lingkungan
Kelautan, Abraham.S Khouw yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura. Dalam acara diskusi di Ambon.
Abraham mengungkapkan, selain di kawasan teluk, ekosistem di Perairan
Pulau Ambon dan sekitarnya juga terancam rusak akibat pencemaran zat
tersebut. “Kalau pencemarannya sudah di atas 0,0001 mikro mili itu sudah
berbahaya dan di perairan Teluk Ambon sudah di atas itu,” ujar dia. ”Saat
ini mungkin belum terasa, tapi dampaknya itu akan sangat berbahaya bagi
masyarakat, dan akan berpengruh secara genelogi bagi generasi
mendatang,” ujar dia. Atas temuan itu, Abraham meminta Pemerintah
Provinsi Maluku dan juga Kota Ambon segera mengatasi masalah
tersebut, agar tidak terjadi kerusakan dan ancaman bahaya yang lebih
parah lagi.

Anda mungkin juga menyukai