Anda di halaman 1dari 5

PEMANASAN GLOBAL DAN DAMPAK EFEK RUMAH KACA

I.PENDAHULUAN

Pemanasan global merupakan sebuah fenomena meningkatnya suhu dipermukaan bumi akibat
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca. Fenomena pemanasan global tidak bisa terlepas dengan
rusaknya ekosistem di bumi ini. Efek rumah kaca Yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca
sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam
rumah kaca tersebut. Pemanasan global dan efek rumah kaca menjadi salah satu permasalahan
lingkungan yang selalu berulang setiap tahunnya baik di negara maju dan negara berkembang.
Berbagai negara selalu melakukancara-cara untuk mengurangi permasalahan tersebut. Dewasa ini
telah banyak konferensi lingkungan internasional dan persetujuan difokuskan padafenomena
mengenai perubahan iklim global. Perhatian yang tersebar luas atas menurunnya kualitas udara dan
potensi pemanasan global telah menjadi acuan perhatian umum pada paru-paru dunia, yakni kondisi
hutan. Media telah memusatkan kerusakan hutan tropis sebagai simbol yang hidup dari krisis
ekosistem global. Salah satu cara untuk mengendalikan perubahan iklim adalah dengan mengurangi
emisi gas rumah kaca yaitu dengan mempertahankan keutuhan hutan alami dan meningkatkan
kerapatan populasi pepohonan di luar hutan. Tumbuhan baik di dalam maupun di luar kawasan
hutan menyerap gas asam arang (CO) dari udara melalui proses fotosintesis, yang selanjutnya diubah
menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tanaman dan akhirnya ditimbun dalam
tubuh tanaman. Proses penimbunan karbon (C) 2dalam tubuh tanaman hidup dinamakan proses
sekuestrasi (Csequestration). Dengan demikian mengukur jumlah karbon yang disimpan dalam
tubuh tanaman hidup (biomasa) pada suatu lahan dapat menggambarkan banyaknya CO di atmosfer
yang diserap oleh tanaman. Pengukuran cadangan karbon yang masih tersimpan dalam bagian
tumbuhan yang telah mati (nekromasa) secara tidak langsung menggambarkan CO yang tidak
dilepaskan ke udara lewat pembakaran. (Hairiah et all,. 2011).Vegetasi yang tumbuh di atas
permukaan tanah salah satunya adalah hutan. Hutan memiliki peranan yang sangat penting dalam
menyerap karbon guna menghasilkan sebuah konsep perdagangan karbon. Perdagangan karbon
diawali dengan disepakatinya Kyoto Protocol bahwa negara-negara penghasil emisi karbon harus
menurunkan tingkat emisinya dengan menerapkan teknologi tinggi dan juga menyalurkan dana
kepada negaranegara yang memiliki potensi sumberdaya alam untuk mampu menyerap emisi
karbon secara alami misalnya melalui vegetasi (hutan). Indonesia dengan luas hutan terbesar ketiga
di dunia, bisa berperan aktif untuk mengurangi emisi dunia melalui carbon sink. Hal ini bisa terjadi
jika hutan yang ada dijaga kelestariannya dan melakukan penanaman (afforestasi) pada kawasan
bukan hutan (degraded land). Serta melakukan perbaikan kawasan hutan yang rusak (degraded
forest) dengan cara penghutanan kembali (reforestasi) (Suryatmojo, H. 2006).Peran karbon pada
tanaman, dapat digunakan untuk sumber karbohidrat bagi kehidupan tanaman. Tanaman memiliki
komponen biomassa di atas dan di bawah permukaan tanah tetapi komponen biomassa terbesar
terdapat pada atas permukaan tanah (Hairiah dalam Arga P, 2011).Pada bagian bawah permukaan
tanaman akan menyimpan karbohidrat yang akan diubah menjadi makanan untuk keberlangsungan
hidup tanaman. Hal ini akan baik terjadi apabila semakin banyak tanaman yang menyerap karbon
untuk diproses keberlangsungan hidup, proses fotosintesis yang dihasilkan tanaman (tanaman
hutan) akan sangat mempengaruhi jumlah biomassa pada hutan. Jumlah biomassa pada tanaman
ada yang diserap pada 3tanaman atau dapat disebut juga simpanan karbon pada tanaman. , apabila
jumlah simpanan karbon pada tanaman semakin banyak yang dapat diserap, maka karbon yang
terlepas di udara tidak dapat langsung merusak lapisan atmosfer hal ini dapat terjadi seiring pula
dengan bertambahnya luas areal tanaman. Kemampuan tanaman menyerap karbon dengan jumlah
yang besar seperti fungsi peran hutan secara alami yang dapat menyerap karbon, oleh karena itu
areal hutan yang luas perlu dipertahankan. Hal demikian dimaksudkan supaya dapat mengurangi
pemanasan global dan gas efek rumah kaca yang terus menjadi problematik akibat karbon.

II. Faktor yang mempengaruhi Pemanasan Global dan efek rumah kaca

1. Penggundulan hutan Salah satu penyebab efek rumah kaca adalah penggundulan hutan yang
memicu peningkatan jumlahkarbondioksida di atmosfer. Penggundulan hutan menyebabkan tidak
terdapat tumbuhan yang menyerap karbondioksida yang digunakan dalam proses fotosintesis.

2. Bahan bakar fosil Gas rumah kaca juga bisa dilepas ke atmosfer karena pembakaran bahan bakar
fosilseperti minyak bumi , batu bara, dan gas.Dan hasil pembakaran bahan bakar fosil berperan
terhadap penambahan gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Sumber sumber penghasil
karbon dioksida dari pembakaranfosil antara lain :a) 36 % dari industri energi (pembangkit lisstrik
atau kilang minyak) b) 27% dari sector transportasic) 21% dari sekitar industryd) 15% dari sector
rumah tangga dan jasae) 1% dari factor lain-lain

3. Pembangkit Listrik tenaga batu baraPembangkit listrik ini membuang energy dua kali lipat dari
energy yang dihasilkan. Semisal, enegiyang di gunakan 100 unit sementara energy yang dihasilkan 35
unit. Maka, energi yang terbuang adalah65 unit. Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan sari
pembangkit listrik bertenaga bat bara akanmengemisikan 5.6 juta ton karbondioksida pertahun

4. Pertumbuhan PendudukPertumbuhan penduduk merupakan pemicu tidak langsung dan salah


satu penyebab utama efek rumah kaca

III.Dampak efek rumah kaca

Dampak negative dari efek rumah kaca dan pemanasan global

1.Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang
sangatekstrim di bumi.

2.Pencairan es-es di kutub utara dan kutub selatan sehingga menebabkan kehilangan ekosistem
darimahluk mahluk hidup yang tinggal di kutub utara dan di kutub selatan seperti pingwin,
beruangkutub, singa laut, anjing laut.

3.Meningkatnya tinggi permukaan air laut oleh karena mencairnya es es di kutub utara dan kutub
selatan sehingga menyebabkan beberapa daratan dan pulau pulau kecil di permukaan laut akan
tenggelam, termasuk berapa kota besar tenggelam seperti Jakarta, Belanda dan kota kota yang
permukaan airnya lebih tingggi dari permukaan daratannya.

4.Pemanasan global atau global warming menyebabkan perubahan iklim yang cepat dan tidak
menentu dan susah di prediksi seperti kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan petani
gagal panen dan dalam menentukan masa panen.

5.Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang


berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat
menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malagizi. Perubahan cuaca yang
ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat
menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan
kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan
perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit,
seperti:diare, malagizi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
IV.Solusi pemanasan global dan efek rumah kaca

1. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan
memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan
cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui
fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.

Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung.Caranya dengan menyuntikkan
(menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar
ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di
bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal initelah dilakukan di
salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke
permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat
kembali ke permukaan.

2. Menghemat penggunaan alat listrik

3. Menghemat minyak bumi dengan mengurangi pemakaiaan kendaraan bermotor dan berjalan
kaki.

4. Go Green dengan cara menanam pohon dan melakukan reboisasi hutan di tanah yang gundul
TUGAS MAKALAH IPA

PEMANASAN GLOBAL & EFEK RUMAH KACA

DI

OLEH:-EMMY TAMPUBOLON

-ENDRA SITUMORANG

-MARGARETA

-GILBERT

-ALVARO

-GUNAWAN

-LAMBOK

G.P:ROMAULI DAMANIK S.Si

T.A 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai