Anda di halaman 1dari 5

POJOK ILMIAH

DAMPAK SAMPAH PLASTIK BAGI EKOSISTEM LAUT

Asia*, Muh. Zainul Arifin

Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Jl. Tandurusa, Po Bok 12 BTG/Bitung Sulawesi Utara

Abstrak
Plastik merupakan bahan polimer sintesis yang dibuat melalui proses poli- merisasi
dimana tidak dapat lepas dari kehidupan kita sehari-hari yang umumnya kita jumpai dalam
bentuk plastik kemasan ataupun penggunaannya pada alat-alat listrik dan peralatan rumah
tangga. Sifatnya yang sulit terdegradasi di alam menjadikannya penyumbang limbah terbesar
yang menyebabkan rusaknya keseimbangan alam. Beberapa cara untuk mengurangi limbah
plastic yang makin banyak jumlahnya, diantaranya dengan melakukan metode 3R yaitu Reuse,
Reduce dan Recycle.

1. Pendahuluan (14) menyebutkan : Pencemaran


Plastik merupakan bahan polimer lingkungan hidup adalah masuk atau
sintesis yang dibuat melalui proses poli- dimasukkanya makhluk hidup,zat, energi,
merisasi dimana tidak dapat lepas dari dan/atau komponen lain ke dalam
kehidupan kita sehari-hari yang umumnya lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
kita jumpai dalam bentuk plastik kemasan sehingga melampaui baku mutu lingkungan
ataupun penggunaannya pada alat-alat hidup yang telah ditetapkan.
listrik dan peralatan rumah tangga. Sifatnya Pencemaran di laut juga dapat
yang sulit terdegradasi di alam berupa plastik yang tidak terurai. Jumlah
menjadikannya penyumbang limbah limbah ini semakin lama semakin besar,
terbesar yang menyebabkan rusaknya dan hingga sekarang belum diketahui pasti
keseimbangan alam. dampak lingkungannya secara jangka
Bertahun-tahun orang tidak peduli panjang, selain dampak estetikanya yang
dengan pencemaran laut karena volume air sudah jelas merugikan. Pencemaran laut
laut yang besar, dan kemampuannya yang lainnya terjadi pula dari buangan zat
mengencerkan segala jenis zat asing kimia limbah pabrik yang dibuang ke sungai
sehingga hampir tak menimbulkan dampak dan mengalir ke laut. Pembuangan tailing
sama sekali. Oleh karena itu laut dianggap atau ampas sisa kegiatan penambangan ke
sebagai tempat pembuangan limbah. laut juga menyebabkan pencemaran,
Namun, pandangan tersebut mulai karena tailing yang seharusnya mengendap
berangsur berubah. Hal itu disebabkan di dasar laut dapat terbawa ke permukaan
antara lain karena limbah yang dibuang ke laut dengan adanya pembalikan arus dari
laut semakin lama semakin banyak dan bawah laut. Karena tailing tersebut
dalam konsentrasi tinggi, sehingga akibat mengandung logam berat yang berbahaya
pencemaran lingkungan pada skala lokal seperti mercuri, maka dampak lingkungan
terjadi. Apabila pembuangan limbah ke laut yang merugikan akan bersifat akumulatif di
secara terus menerus dilakukan, maka seluruh rantai makanan. Kasus
ditakutkan akan terjadi dampak global dari pembuangan tailing tersebut telah terjadi di
pencemaran laut. Teluk Buyat, Sulawesi Utara.
Menurut Undang-undang No.32 Industri pertambangan merupakan
tahun 2009 tentang Perlindungan dan industri yang tidak berkelanjutan karena
Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat tergantung pada sumber daya yang tidak

Buletin Matric Vol. 14 No. 1 Juni 2017 44


POJOK ILMIAH

terbarukan. Pengelolaan lingkungan mencapai sebesar 187,2 juta ton,


hidupdalam operasi pertambangan Kementrian Lingkungan Hidup dan
seharusnya meliputi keseluruhan fase Kehutanan menargetkan pengurangan
kegiatan pertambangan tersebut, mulai dari sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga
fase eksplorasi, fase produksi, hingga tahun 2019. Penanganan sampah plastic
pasca penutupan tambang. Fenomena yang yang sudah banyak diterapkan adalah
terjadi pada industry pertambangan di dengan Konsep 3R (Reuse, Reduce dan
Indonesia, justru perusahaan tambang Recycle) dan alternatif lain yang sudah
tersebut memiliki kekebalan untuk tidak banyak diteliti adalah daur ulang sampah
mentaati aturan-aturan lingkungan hidup plastik dijadikan bahan bakar minyak
dan dapat dengan bebas melakukan (Purwaningrum.P.2016)
pencemaran tanpa takut mendapatkan Lebih lanjut dikemukakan bahwa
sanksi. Perilaku lainnya adalah praktik perkembangan tentang isu sampah laut
pembuangan limbah pertambangan dengan memasuki babak baru. Pemerintah
cara-cara primitif, membuang langsung Indonesia terkejut sejak penelitian Jenna
limbah tailing ke sungai, danau, dan laut. Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia,
Pencemaran air laut diatur secara Amerika merilis hasil penelitiannya di jurnal
hukum karena air laut merupakan milik Science. Pertama bahwa Indonesia
umum yang penguasaannya dimandatkan merupakan negara kedua terbesar
kepada Pemerintah. Pencemaran air laut penyumbang sampah sebesar 3.2 juta ton.
perlu dikendalikan karena akibat Kita hanya kalah dari negara Tiongkok di
pencemaran air dapat mengurangi peringkat pertama. Kedua bahwa dari 192
pemanfaatan air sebagai modal dasar dan negara pesisir (termasuk Indonesia),
faktor utama pembangunan, di samping itu setidaknya sudah membuang sampah ke
air laut merupakan lahan nafkah para laut sebesar 12.7 juta ton. Dengan jumlah
nelayan.Kehidupan keluarga nelayan tidak penduduk yang lebih sedikit dari India,
pernah lepas dari masalah kemiskinan dan negara tersebut masih jauh dibawah
kesenjangan sosial-ekonomi. Indonesia dalam menyumbang sampah ke
2. Permasalahan laut. Ketiga adalah prediksi kenaikan jumlah
Pengelolaan sampah di Indonesia sampah yang masuk ke laut akan
merupakan permasalahan yang belum berlangsung secara eksponensial jika
dapat ditangani dengan baik. Kegiatan infrastruktur di darat tidak diperbaiki.
untuk mengurangi sampah baik di Unfuk menanggulangi sampah
masyarakat sebagai penghasil sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk
maupun di tingkat kawasan masih sekitar membakamya. Tetapi pruses pembakaran
5% sehingga sampah tersebut dibuang ke yang kurang sempuma dan tidak mengurai
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), partikel-partikel plastic dengan sempuma
sementara lahan TPA tersebut sangat sehingga akan menjadidioksin di udara. Bila
terbatas. Komposisi sampah terbesar di manusia menghirup dkil<sin tersebut
TPA selain sampah organik 70% terdapat manusia akan rentan tefiadap berbagai
sampah non organik yaitu sampah plastik penyakit di antaranya kanker, gangguan
14%, (Purwaningrum,2016). Lebih lanjut sistem syaral hepatitis, pembengkakan hati,
dikemukakan bahwa berdasarkan data dari dan gejala depresi.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Sejak tahun 1820 ketika dimulainya
Kehutanan bahwa total jumlah sampah revolusi industri di Eropa, produksi plastik
Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta naik secara signifikan. Bahayanya,
ton, dan sampah plastik diperkirakan akan kesadaran pemerintah baru hadir sekitar
mencapai 9,52 juta ton, dan hasil penelitian 150 tahun setelahnya. Walaupun masih
Jeena Jambeck 2015 menyatakan bahwa bersifat umum, Konvensi Ocean Dumping
Indonesia berada di peringkat kedua dunia Act yang diikuti oleh MARPOL tahun 1973
penghasil sampah plastik ke laut yang dan OSPAR pada tahun 1974 lahir untuk

Buletin Matric Vol. 14 No. 1 Juni 2017 45


POJOK ILMIAH

mengatasi permasalahan ini. Pada tahun “laut masih bisa dianggap dapat mengelola
1987, konsep secara internasional dalam sampah”. Kemudian, alih teknologi yang
bentuk dokumen rencana strategis belum mumpuni. Industri masing
dikeluarkan. Kemudian, secara khusus menganggap bahwa plastik adalah bahan
pada tahun 2006 Amerika melalui NOAA yang murah, mudah dibuat, dan tahan lama.
membentuk program khusus untuk Perubahan proses produksi dianggap tidak
mengatasi sampah laut. Selanjutnya akan mampu mengembalikan modal dalam
berturut-turut pada tahun 2011 melalui jangka pendek. Terakhir adalah adanya
UNEP global challenge dan tahun 2012 kebijakan dan aturan yang tumpang tindih.
konferensi RIO +20 yang secara tegas Jika dilihat dari sirkulasi arus di perairan
menyatakan bahwa sampah laut akan Indonesia, jumlah sungai, dan sebaran
berdampak pada kesehatan biodiversitas penduduk,
kehidupan laut. Terakhir adalah UN meeting maka laut Jawa dapat dikatakan sebagai
pada bulan Juni 2016 di New York yang lumbung sampah, walaupun kajian ini masih
dihadiri oleh pemerintah Indonesia. bersifat parsial. Arus laut Jawa yang disebut
Sejak tahun 1970, setidaknya hanya sebagai “giant river” mengindikasikan
sekitar 200 penelitian di dunia yang fokus bahwa perairan ini hanya mengalir dari
pada sampah laut. Kajian dari Universitas timur ke barat dan sebaliknya. Di sebagian
Plymouth mencatat sampai tahun 2011 lokasi bahkan tidak mempunyai hulu dan
setidaknya hanya sekitar 50 penelitian di hilir. Kemudian, adalah wilayah selat
dunia. Artinya, perkembangan kajian Malaka dengan padatnya jalur pelayaran
sampah laut meningkat signifikan sejak dan perbatasan dengan negara lain.
UNEP report. Di Indonesia sendiri, Wilayah lain yang penting untuk dikaji
penelitian ini belum menjadi daya tarik adalah selat Makassar bagian bawah yang
sehingga setidaknya dapat dihitung dengan berdekatan dengan Masalembo hingga Bali
jari. dan NTT.
Jika melihat konstelasi Indonesia Di wilayah tersebut terdapat pusaran
sebagai negara kepulauan dan berada pada air yang bergerak dan terjebak akibat basin
jalur arus dunia, sampah di laut akan kepulauan. Jika secara global,
berasal dari dua sumber yakni aktivitas permasalahan sampah saat ini lebih fokus
manusia yang membuang langsung ke laut pada sampah plastik, maka permasalahan
atau dibawa oleh sungai, dan yang kedua di Indonesia sedikit berbeda. Dari hasil
adalah sampah dari negara lain dibawa oleh penelitian KOMITMEN Research Group
arus dunia dan terjebak di perairan sejak tahun 2011, beberapa pesisir yang
Indonesia. Poin yang kedua menjadi pernah dikaji di kepulauan Biawak,
strategis karena hal ini merupakan Pangandaraan, Handeleum, P. Panjang
transborder issue. Dengan sistem arus ditemukan bahwa sampah stereofoam
terbuka, kita juga setidaknya sebagai adalah yang terbanyak, diikuti dengan
penyumbang sampah ke Samudera Hindia plastik (botol). Proporsi Keterlibatan
via Arus Lintas Indonesia dan Arus Indonesia Permasalahan sampah ini sangat
Khatulistiwa Selatan. Arus-arus ini kompleks karena melibatkan budaya,
membawa sampah dan materinya melewati kebijakan, tata kelola, dan masuknya politik
berbagai provinsi di Indonesia terutama di luar negeri. Jika melihat pada konteks
wilayah timur. Permasalahan sampah di global, Indonesia harusnya dapat terlibat
Indonesia Sampah di laut Indonesia secara aktif dalam pengurangan dan
diakibatkan oleh beberapa faktor. Secara penanganan sampah. Hal ini menjadi
jelas, bahwa factor pertama adalah kewajiban Indonesia dalam tataran global
konstelasi sebaran penduduk yang dalam mendukung tatanan laut dan sejalan
sebagian besar berada pada tepian badan dengan visi kebijakan kelautan Indonesia
air seperti sungai dan laut. Hal ini juga dan program Nawacita yang diprakarsai
diperparah dengan paradigma masyarakat, oleh Joko Widodo.

Buletin Matric Vol. 14 No. 1 Juni 2017


46
POJOK ILMIAH

Kantong plastik terbuat dari  Kantong plastik akan mengganggu


penyulingan gas dan minyak yang disebut jalur air yang teresap ke dalam
ethylene. Minyak, gas dan batu bara tanah.
rnentah adalah sumber daya alam yang tak  Menurunkan kesuburan tanah
dapat diperbarui. Semakin banyak karena plastik juga menghalangi
penggunaan palstik berarti semakin cepat sirkulasi udara di dalam tanah dan
menghabiskan sumber daya alam tersebut. ruang gerak makhluk bawah tanah
Fakta tentang bahan pembuat plastik, yang mampu meyuburkan tanah.
(umumnya polimer polivini$ terbuat dad  Kantong plastik yang sukar diurai,
polychloinated biphenyl {PCB} yang mempunyai umur panjang, dan
mempunyai struktur mirip DDT. Serta ringan akan mudah diterbangkan
kantong plastic yang sulit untuk diurai oleh angin hingga ke laut sekalipun.
tanah hingga membutuhkan waktu antara  Hewan-hewan dapat terierat dalam
100 hingga 500 tahun (Wibowo.N.D,2016) tumpukan plastik.
Dampak plastik tertadap lingkungan. antara  Pembuangan sampah plastik
lain: sembarangan di sungai-sungai akan
 Tercemamya tanah, air tanah, dan mengakibatkan pendangkalan
makhluk bawah tanah. sungai dan penyumbatan alinn
 Plastic yang menutupi akar sungai yang menyebabkan banjir.
mangrove dapat menyebabkan
perlahan-lahan kematian bagi
mangrove. 3. Pemacahan Masalah
 Sampah plastic dapat membunuh Beberapa cara untuk mengurangi
terumbuh karang sebagai limbah plastic yang makin banyak
biodeversitas tinggi bagi lautan. jumlahnya, diantaranya dengan melakukan
 Berkurangnya mangrove sebagai metode 3R yaitu Reuse, Reduce dan
pengurai racun di laut dapat Recycle. Metode ini sudah banyak
menyebaban kerusakan bagi dilakukan oleh beberapa industri, lembaga
ekosistem laut lainnya. swadaya danindividu yang peduli
 Hewan- hewan laut seperti ikan, lingkungan untuk membantu mengurangi
lumba-lumba, penyu laut, dan anjing dampak limbah plastik bagi lingkungan. Dari
laut menganggap kantong-kantong ketiga metode tersebut, metode yang dinilai
plastik tensebut makanan dan cukup efektif dalam mengurangi dampak
akhimya mati karena tidak dapat limbah plastik adalah metode recycle (daur
menelanya. ulang). Metode Daur ulang merupakan
 Ketika hewan mati, kantong plastik proses menjadikan suatu bahan bekas
yang berada di dalam tubuhnya menjadi bahan baru dengan tujuan
tetap tidak akan hancur menjadi mencegah adanya sampah.
bangkai dan dapat meracuni hewan Dengan melakukan proses daur
lainnya. ulang ini, diharapkan limbah plastik dapat
 Racun-racun dari partikel plastik dimanfaatkan menjadi bahan yang dapat
yang masuk ke dalam tanah akan digunakan kembali dan dapat membantu
membunuh hewan- hewan pengurai mengurangi limbah yang ada. Dan dalam
di dalam tanah seperti cacing. batas tertentu, dengan melakukan metode
 PCB yang tidak dapat terurai daur ulang dapat menghemat sumber daya
rneskipun termakan oleh binatang alam dan mengurangi ketergantungan
maupun tanaman akan menjadi terhadap bahan baku tertentu.
racun berantai sesuai urutan nantai (sofiana.Y.2017)
makanan. Selanjutnya menurut
(Santos.W.R,2013) tiga cara
penanggulangan limbah plastik yang
47
Buletin Matric Vol. 14 No. 1 Juni 2017
POJOK ILMIAH

meliputi mengurangi penggunaan kantong DAFTAR PUSTAKA


plastik dengan menggantinya dengan alat
(kain) untuk membungkus barang atau Purba.P.N. Sampah Laut Indonesia.
dikenal dengan furoshiki ; pengolahan https://www.researchgate.net/publicati
limbah plastik menggunakan metode on/312586557_Status_Sampah_Laut
fabrikasi; dan penggunaan plastik _Indonesia [accessed Oct 08 2017].
biodegradable yang lebih mudah terurai di
alam. Tiga cara tersebut diharapkan dapat Purwaningrum.P.2016. Upaya mengurangi
menjadi solusi bagi penanggulangan limbah timbulan sampah plastik di
plastik. lingkungan. Jurusan Teknik
Lingkungan, FALTL, Universitas
4. PENUTUP Trisakti, Jakarta . Indonesia. JTL Vol 8
Manusia memang tidak mungkin No.2, Desember 2016, 141-147.
bisa menghapuskan penggunaan kantong
plastik 100%, tetapi yang paling Santoso.W.R.2013. Dampak Pencemaran
memungkinkan adalah dengan rnemakai lingkungan laut oleh perusahaan
ulang plastik {reuse), mengurangi pertambangan terhadap nelayan
pemakaian plastik (reduce), dan mendaur tradisonal. Lex Administratum,
ulang (recyclel. Selain ifu, diperlukan Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
regulasi dari pemerintah untuk meredam Sofiana.Y.2013. Pemanfaatan Limbah
semakin rneningkatnya penggunaan plastik. Plastik sebagai alternative bahan
pelapis (upholstery) pada produk
interior. Fakultas Komunikasi dan
Multimedia, Universitas Bina
Nusantara.

Wibowo.N.D.2016. Bahaya Kemasan


Plastik dan kresek. Tesis. Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto

48
Buletin Matric Vol. 14 No. 1 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai