Kebakaran hutan dan lahan seluas ratusan hektare telah melanda beberapa
Saat ini kebakaran masih berlangsung di sejumlah lokasi, terutama di sekitar Kota
Ada beberapa daerah pesisir (yang terdampak). Dumai, Bengkalis, dan Rupat
yang masih ada (kebakaran). Jenis lahan yang terpapar banyak, ada lahan sawit,
ada hutan. Ada ratusan hektare kalau digabungkan. Tapi tidak semua yang
terbakar, ada juga yang sudah padam," papar Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, kepada BBC News Indonesia,
Kamis (21/2).
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 843
Sebaran dari kebakaran mencakup Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 117 hektare,
Dumai 43,5 hektare, Bengkalis 627 hektare, Meranti 20,2 hektare, Siak 5 hektare,
2019.
"Siaga ini kita tetapkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu siaga juga
saya tetapkan 19 Februari. Dengan adanya penetapan siaga ini, seluruh komponen
bisa lebih optimal. Kami bisa minta bantuan kepada BNPB dan lainnya," jelas
Edwar.
Pada Kamis (21/2) saja, menurut Edwar, pihaknya telah mengerahkan sedikitnya
100 personel untuk memadamkan kebakaran yang terdiri dari TNI/Polri, tim
'Merasa sesak'
Kebakaran hutan dan lahan ini membuat warga merasakan dampaknya. Robby,
misalnya, seorang pegawai yang bekerja di pinggiran Kota Dumai.
"Mulai hari ini terasa udaranya sesak dan cuaca lebih panas," ujarnya.
Melalui peta daring, dia menunjukkan posisi dirinya berada di antara dua area
kebakaran, yakni Kecamatan Bukit Batu dan Pulau Rupat. Keduanya merupakan
bagian dari wilayah Kabupaten Bengkalis.
Di tengah kondisi ini, menurutnya, dia tidak melihat anak-anak sekolah yang
memakai masker.
Kebakaran di suatu lahan di Riau pada 2019 sebagaimana dilaporkan BNPB.
Ada beberapa kejadian alam yang bisa menyebabkan kebakaran hutan terjadi.
Kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam biasanya tidak menimbulkan
dampak luas. Dan biasanya, kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam
terjadi.
itu terjadi. Misalkan saja ketika gunung berapi meletus, lahar dari gunung
berapi tersebut mengenai hutan di lingkungan gunung berapi itu sehingga
penyebab dari kebakaran dalam tanah ini. Biasanya, kebakaran ini terjadi
terbakar ketika suhu udara naik seiring kemarau panjang yang terjadi.
Meskipun kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam sangat mungkin
Protes oleh penduduk lokal. Penduduk lokal yang merasa lahannya direbut
juga sering melakukan pembakaran lahan sebagai bentuk protes karena
perusahaan perkebunan merebut lahan milik mereka.
Bahan baku industri yang menggunakan kayu atau bahan lain dari hutan
akan berkurang jumlahnya karena hutan yang terbakar.
Kebakaran hutan dalam cakupan yang luas bisa berdampak buruk pada
lingkungan dan juga kesehatan masyarakat. Untuk itu, penting kiranya kita
mengetahui cara menjaga kelestarian hutan serta mencegah maupun
menanggulangi kebakaran hutan agar bencana tersebut tidak merusak lingkungan.
Beberapa cara yang cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau
menanggulangi kebakaran hutan antara lain:
Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api yang cukup tinggi yang
dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Wilayah titik api ini harus
diperhatikan ketika kemarau panjang terjadi.
Jika kebakaran terjadi dalam skala besar, maka lakukan penyemprotan air
dari udara menggunakan helikopter juga membuat hujan buatan.
PUTING BELIUNG TERJANG PESISIR KARAWANG, RATUSAN
RUMAH RUSAK
Rumah warga pesisir Karawang Jawa Barat yang porak poranda akibat
terjangan putting beliung Minggu subuh 27 Januari 2019.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung disebabkan karena Udara panas dan
dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung.
Selain itu juga karen Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan
belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang
naik ke atas puncak awan.
Gambar Tiupan angin putting beliung yang begitu dahsyat menghempas setiap
pepohonan yang ada di hadapannya.
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat
radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam
awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang
cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus
ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Apabila terjadi angin puting beliung menghindar dari pepohonan tinggi yang
sudah rapuh karena bisa tertimpa pohon, cari tempat yang aman dan kuat atau
menghindar jauh. Membuat rumah yang permanen dan kuat. Membuat tempat
perlindungan di bawah tanah apabila tempat tinggal sering terjadi angin puting
beliung.
Jika Anda Berada Di Luar Ruangan Dan Jauh Dari Tempat Perlindungan,
1. Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau
sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan
menggunakan lengan anda.
2. Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda
akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah.
3. Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan
menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat
atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk
mencari tempat perlindungan terdekat.
4. Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung.
Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.