A. Pengertian Deforestasi
Deforestasi adalah proses penghilangan hutan alam dengan cara penebangan guna
mengambil hasil hutan berupa kayu atau mengubah fungsi lahan hutan menjadi fungsi
non-hutan
Deforestasi erat kaitannya dengan penebangan liar atau pembalakan liar. Jika
dibiarkan, maka dapat mengancam kehidupan seluruh makhluk hidup, baik ancaman bagi
tumbuhan, hewan maupun manusia. Deforestasi umumnya disebabkan oleh kebakaran
hutan yang disengaja ataupun yang terjadi secara alami.
Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara ke-3 dengan luas hutan
hujan tropis terluas di dunia setelah Brazil dan Kongo. kekayaan hutan di Indonesia tidak
hanya kayu, melain bermanfaat untuk industri farmasi, kerajinan, pariwisata, dan
keragaman flora fauna yang menjadi obyek ilmu pengetahuan.
Menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun
2016-2016 terjadi deforestasi di Indonesia sekitar 496.370 hekter. Sedangkan pada
periode sebelumnya, yakni 2015-2016 sekitar 630.000 hektar.
C. Penyebab Deforestasi
Deforestasi terjadi karena desakan konversi lahan. Konversi lahan hutan bertujuan
untuk penyediaan lahan pemukiman, infrastruktur, atau bahkan lahan industri. Selain itu,
deforestasi juga bisa disebabkan oleh kepentingan pembukaan wilayah hutan untuk
perkebunan, pertanian, peternakan, hingga pertambangan tanpa melakukan upaya
reboisasi atau penanaman kembali.
1. Konversi Pertanian
Populasi manusia yang terus bertambah mempengaruhi peningkatan kebutuhan
dan pasokan bahan pangan. Untuk memenuhi hal tersebut, banyak wilayah hutan yang
dirubah fungsinya menjadi lahan perkebunan. Selain itu, permintaan
terhadap biofuel sebagai salah satu jenis energi alternatif juga memaksa adanya perluasan
wilayah perkebunan kepala sawit secara besar-besaran.
2. Kebakaran Hutan
Setiap tahun, jutaan hektar kawasan hutan lenyap akibat terjadinya kebakaran
hutan. Hal ini membuat deforestasi menjadi semakin parah dibandingkan deforestasi
yang disebabkan oleh kegiatan konversi pertanian dan lainnya. Kerugian akibat
kebakaran hutan juga berpotensi menghilangkan plasma nutfah. Selain itu, kebakaran
hutan akan menimbulkan ancaman kesehatan bagi manusia, risiko kehilangan materi,
bahkan merenggut nyawa.
3. Illegal Logging
Sekitar 50% pemanenan kayu di hutan-hutan alam termasuk kegiatan Illegal
Logging. Pemerintahan di berbagai negara telah mencoba mengawasi praktik pelanggaran
ini, mulai dari kegiatan pemanenan hingga perdagangannya. Namun untuk saat
ini, Illegal Logging belum bisa diberantas secara efektif. Banyak hutan hujan tropis di
wilayah Brazil, Indonesia, Kongo dan Rusia masih menjadi ajang penebangan liar.
7. Penyebab Lain
Alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan banyak menggunakan
cara pembakaran. Sebab, cara ini merupakan cara termurah dan tercepat, serta
memberikan manfaat pada unsur-unsur tanah untuk kesuburan tanaman. Selain itu,
pembakaran hutan juga efektif menghilangkan gulma dan rumput.
Deforestasi memberikan dampak buruk bagi manusia dan lingkungan. Sebab, hilangnya
pepohonan di dalam hutan dapat menjadi pemicu bencana alam serta perubahan iklim
dunia akan semakin cepat.
Hutan memiliki lebih dari 80% keanekaragaman hayati. Oleh sebab itu, hutan disebut
sebagai gudang dari keanekaragaman hayati. Apabila hutan hilang, maka kita juga
akan kehilangan keanekaragaman tersebut.
2. Erosi
Hutan menjadi tempat penyimpanan dan daur ulang karbondioksida yang besar.
Lebih dari 300 milyar ton karbondioksida tersimpan di dalam hutan dan pohon-pohon di
muka bumi. Akibat deforestasi, maka sejumlah karbondioksida akan terlepas ke atmosfer
sehingga semakin memperparah kondisi perubahan iklim.
Sedangkan pada tipe hutan tertentu, seperti hutan gambut. Apabila vegetasi pohon yang
tumbuh diatasnya menghilang, maka tanah gambut akan melepaskan karbondioksida
yang tersimpan dalam tanah.
Hutan tropis adalah salah satu jenis hutan yang mengalami krisis deforestasi yang
tinggi. Hal ini disebabkan oleh kebakaran hutan terjadi di Indonesia.
Kelas : PTK 4