Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH ILLEGAL LOGGING

23.39

BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang masalah Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan juga merupakan suatu kumpulan tumbuhan yang menempati daerah yang luas. Hutan dapat ditemukan baik di daerah yang beriklim tropis maupun daerah beriklim dingin. Hutan memiliki banyak fungsi antara lain sebagai tempat/habitat bagi hewan dan tumbuhan,penampungan karbon dioksida Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki hutan terluas didunia. Guna melindungi dan menjaga ekosistem yang ada, pemerintah memiliki lembaga dan undang-undang yang mengatur tentang hal ini. Namun pada kenyataannya meskipun ada peraturan dan perundang-undangan tersebut masih banyak ditemukan praktek-praktek kejahatan antara lain seperti : penebangan liar. B.Rumusan Masalah Sesuai dengan judul makalah ini yaitu tentang ilegal logging, maka untuk memperjelas ruang likup pembahasan, penulis memiliki batasan masalah antara lain : A.Pengertian ilegal logging B.Faktor- faktor penyebab illegal logging C.Dampak dari ilegal logging D.Solusi untuk mengatasi ilegal logging C.TUJUAN DAN MANFAAT Melihat begitu pentingnya dan dalam memenuhi tugas mata pelajaran Geografi, maka makalah ini dibuat dengan tujuan utamanya adalahmemberikan pengetahuan lingkungan sehingga kita dapat lebih peduli terhadap kelangsungan makhluk hidup di masa yang akan datang.

BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian ilegal logging Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan cukup luas. Hampir 90 persenhutan di dunia dimiliki secara kolektif dimiliki oleh Indonesia dan 44 negaralain. Bahkan, negeri ini juga disebut sebagai paru-paru dunia.Hutan-hutan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tertinggi di dunia,meskipun luas daratannya hanya 1,3 persen dari luas daratan di

permukaan bumi. Kekayaan hayatinya mencapai 11 persen spesies tumbuhan yang terdapatdi permukaan bumi. Selain itu, terdapat 10 persen spesies mamalia dari total binatang mamalia bumi, dan 16 persen spesies burung di dunia.Selain itu, Pemerintah juga pernah mengklaim, sampai dengan tahun 2005,Indonesia memiliki kawasan hutan 126,8 juta hektare dengan berbagaipembagian fungsi. Yaitu, fungsi konservasi (23,2 juta hektare), kawasan lindung(32,4 juta hektare), hutan produksi terbatas (21,6 juta hektare), hutan produksi (35,6 juta hektare), dan hutan produksi konversi (14,0 juta hektare).Sayangnya aset negara tersebut dirusak oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab melalui aksi pembalakan liar.Pembalakan liar atau istilah dalam bahasa inggrisnya illegal logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.Illegal Logging menurut UU No 41/1999 tentang Kehutanan adalah perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh setiap orang/kelompok orang atau badanhukum dalam bidang kehutanan dan perdagangan hasil hutan berupa; menebang atau memungut hasil hutan kayu (HHK) dari kawasan hutan tanpaizin, menerima atau membeli HHK yang diduga dipungut secara tidak sah, serta mengangkut atau memiliki HHK yang tidak dilengkapi Surat Keterangan Sahnya Selama sepuluh tahun terakhir, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai duajuta hektar per tahun. Penebangan liar (illegal loging) adalah penyebab terbesar kerusakan hutan. Menurut data Departemen Kehutanan tahun 2006, luas hutan yang rusak dantidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 jutahektar kawasan hutan di Indonesia, dengan laju deforestasi dalam lima tahun Terakhir mencapai 2,83 juta hektar per tahun. Bila keadaan seperti inidipertahankan, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan hutannya,maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama. Menurutanalisis World Bank, hutan di Sulawesi diperkirakan akan hilang tahun 2010.

B.Faktor- faktor penyebab illegal logging Adapun faktor penyebab pembalakan liar adalah pembalakan untukmendapatkan kayu dan alih fungsi lahan untuk kegunaan lain, sepertiperkebunan, pertanian dan pemukiman. Seiring berjalannya waktupertambahan penduduk dari hari ke hari semakin pesat sehingga menyebabkantekanan kebutuhan akan tempat tinggal, pohon-pohon ditebang untuk dijadikan tempat tinggal atau pun lahan pertanian. Faktor lainnya yaitu faktor kemiskinan dan faktor lapangan kerja. Umumnya halini terjadi kepada masyarakat yang berdomisili dekat ataupun di dalam hutan.Ditengah sulitnya persaingan di dunia kerja dan himpitan akan ekonomi,masyarakat mau tidak mau berprofesi sebagai pembalak liar dan dari sinimasyarakat dapat menopang kehidupannya. Hal inilah yang terkadang sukadimanfaatkan oleh cukong-cukong untuk mengeksploitasi hasil hutan tanpa adaperizinan dari pihak yang berwenang. Padahal apabila dilihat upah tersebutsangatlah tidak seberapa dibandingkan dengan akibat yang akan dirasakannantinya. Selain itu juga tentang aspek kinerja aparatur di lapangan, kelestarian hutanmerupakan tanggung jawab bersama. Salah satu caranya yaitu dengan dibentuksuatu aparatur yang tugasnya bukan hanya menjaga namun juga mengawasi tindakan penyalahgunaan fungsi hutan. Namun pada kenyataan kinerja aparatur. Di lapangan ini masih belum berjalan dengan baik dikarenakan tidakseimbangnya jumlah personil aparatur pengawas dengan jumlah luas hutan diIndonesia sehingga tindakan illegal logging ini dapat mungkin terjadi karenaluput dari pengawasan petugas tersebut. Tak jarang ada juga petugaspengawas yang masih melakukan kompromi dengan pelaku illegal loggingsehinggaakan memperparah kondisi yang ada. Perkembangan teknologi yang pesat sehingga kemampuan orang untuk mengeksploitasi hutan khususnya untuk illegal logging semasa mudah dilakukan. Dengan semakin berkembangnya teknologi untuk menebang pohondiperlukan waktu yang tidak lama, karena alat-alatnya semakin canggih.Kayu masih menjadi primadona Pendapatan Asli Daerah. Produksi komersialmencakup produksi kayu dan olahannya, produksi sawit, serta perkebunan lain.

C.Dampak dari ilegal logging Kerusakan lingkungan dapat terjadi di mana-mana termasuk di Indonesia, salah satu masalah kerusakan lingkungan lingkungan yaitu Illegal logging. Illegallogging pun kian hari kian marak terjadi, Penelitian Greenpeace mencatattingkat kerusakan hutan di Indonesia mencapai angka 3,8 juta hektar pertahun,yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas illegal logging atau penebangan liar (Johnston, 2004). Sedangkan data Badan Penelitian Departemen Kehutananmenunjukan angka Rp. 83 milyar perhari sebagai kerugian finansial penebangan liar. Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak mengindahkan kelestarian, mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilaiharganya, kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5milyar, diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyarsetiap tahun. Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilaikeanekaragaman hayati serta jasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan.

Illegal logging berdampak kepada gangguan/kerusakan pada berbagai ekosistemyang menyebabkan komponenkomponen yang menyusun ekosistem,yaitukeanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan menjadi terganggu. Akibatnyaterjadilah kepunahan pada berbagai varietas hayati tersebut.Dampak lainnya adalah bencana banjir. Pohonpohon ditebangi hinggajumlahnya semakin hari semakin berkurang menyebabkan hutan tidak mampulagi menyerap air hujan yang turun dalam jumlah yang besar,sehingga air tidakdapat meresap ke dalam tanah sehingga bisa menyebabkan banjir,seperti yangterjadi belum lama ini bencana banjir bandang di Wasior. Masyarakat tetap hidup miskin dan menjadi korban atas kecurangan perilaku cukong-cukong yang pada akhirnya merekalah yang menikmati sebagian besarhasil usaha masyarakat. Inilah yang menimbulkan ketidakadilan sosial dalammasyarakat.Semakin berkurangnya jumlah cadangan sumber air tanah atau mata air didaerah hutan. Karena jumlah pohon-pohonnya semakin berkurang padahalpohon berfungsi sebagai penyerap air. Hal ini mengakibatkan timbulnya kekeringan, masyarakat kesulitan untuk mendapatkanair bersih untuk irigasi. Semakin berkurangnya lapisan tanah subur. Lapisan ini hanyut terbawa karenatidak adanya penahan tanah apabila hujan,disinilah fungsi pohon sebenarnya.Dampak yang paling kompleks dari adanya Illegal Logging ini adalah globalwarming yang sekarang sedang mengancam dunia. Global warming terjadi oleh efek rumah kaca dan kurangnya daerah resapan CO2 seperti hutan sehinggamenyebabkan suhu bumi menjadi naik dan mengakibatkan kenaikan volume air. D.Solusi untuk mengatasi ilegal logging 1. Reboisasi atau penanaman hutan yang gundul 2. Menerapkan system tebang pilih dalam menebang pohon 3. Manipulasi lingkungan serta pengendalian hama dan penyakit juga Bisa dilakukukan untuk memulihkan hutan kembali di Indonesia. 4. Penanaman hutan secara intensif menjadi pilihan terbaik karena bisadiprediksi. Sehingga, kebutuhan kayu bisa diperhitungkan tanpa harus merusak Habitat hutan alam yang baik 5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuanmengenai pengelolaan hutan. Misalkan dengan upaya pengawasan danpenindakan yang dilakukan di TKP (tempat kejadian perkara), yaitu di lokasikawasan hutan dimana tempat dilakukannya penembangan kayu secara illegal.Mengingat kawasan hutan yang ada cukup luas dan tidak sebanding denganjumlah aparat yang ada, sehingga upaya ini sulit dapat diandalkan, kecualimenjalin kerjasama dengan masyarakat setempat. Ini pun akan mendapatkesulitan jika anggota masyarakat itu justru mendapatkan keuntungan aterial dari illegal logging. 6. Upaya lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pos-pos tempat penarikan retribusi yang banyak terdapat di pinggir-pinggir jalanluar kota. Petugas pos retribusi hanya melakukan pekerjaan menarik uang daritruk yang membawa kayu, hanya sekedar itu. Seharusnya di samping melakukan penarikan uang retribusi juga sekaligus melakukan pengecekan terhadapdokumen yang melegalkan pengangkutan kayu. Dengan tindakan pengecekanseperti ini, secara psikologis diharapkan dapat dijadikan sebagai upaya shocktherapy bagi para sopir truk dan pemodal. Selain dari itu, juga harus dilakukanpatroli rutin di daerah aliran sungai yang dijadikan jalur pengangkutan kayu. 7. Upaya ketiga adalah menelusuri terminal/tujuan akhir dari pengangkutankayu illegal, dan biasanya tujuan itu adalah perusahaan atau industri yangmembutuhkan bahan baku dari kayu. Upaya ini dirasa cukup efektif untukmenanggulangi perbuatan-perbuatan illegal logging. Perusahaan atau industriseperti ini dapat dituding telah melakukan penadahan.Perbuatanmenampung terhadap kayu -kayu illegal oleh perusahaan, yang dalam bahasahukum konvensional KUHP disebut sebagai penadahan tersebut, dapat dikategorikan sebagai kejahatan korporasi (corporate crime).

BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalammenentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaanTuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupansederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namunsayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi denganpemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya seperti tindakanIllegal Logging. Illegal Logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan danpenjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritassetempat.Illegal logging apabila terus dibiarkan, maka kehidupan akan terancam. B.Saran Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditundalagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpinnegara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi.Setiap orang

harusmelakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuaidengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukansangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. DAFTAR PUSTAKA id.wikipedia.org.Ilegal logging. http://klipingut.wordpress.com http://kangjabus.blogspot.com Geografi Kelas XI SMA/MA

Anda mungkin juga menyukai