Anda di halaman 1dari 7

LINGKUNGAN HIDUP SUMATERA SELATAN

Disusun Oleh
Laila Anggraini Teknik Industri NIM 121190090
Zhilan Zhalilla Teknik Geofisika NIM 121120098
Muhammad Aqshal P.W Teknik Telekomunikasi NIM 121400066
Ridho Oktaviandi Teknik Material NIM 121360036

Institut Teknologi Sumatera


Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten
Lampung Selatan, Lampung 35365
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. . Perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Pembangunan berkelanjutan
adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup,
sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan
lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan. Rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat RPPLH adalah
perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya
perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.Ekosistem adalah
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan
saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup

PASAL 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG


PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa potensi bencana alam yang ada di Sumatera Selatan?


2. Potensi alam apa yang ada di Sumatera Selatan?
1.3 Tujuan

1. Menganalisis dampak dari potensi bencana alam yang ada di Sumatera


Selatan
2. Menganalisis potensi wisata alam yang ada di Sumatera Selatan

LANDASAN TEORI
a.Sejarah
Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan
sebutan Bumi Sriwijaya; pada masa zaman ke-7 sampai masa zaman ke-12
Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal
dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan
pengaruhnya bahkan mencapai ke Madagaskar di Benua Afrika.

Sejak masa zaman ke-13 mencapai masa zaman ke-14, wilayah ini berada di
bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah dibuat sebagai
daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari
negeri China.

Pada awal masa zaman ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa
mencapai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih
berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sbg Kota Kerajaan.

Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 1926 menyebutkan,


pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683
Masehi. Tanggal tersebut kesudahan dibuat sebagai hari sah Kota Palembang yang
diperingati setiap tahunnya.

b.Geografis

Provinsi Sumatera Selatan secara geografis terletak selang 1 derajat


mencapai 4 derajat Lintang Selatan dan 102 derajat mencapai 106 derajat Bujur
Timur dengan lebar daerah seluruhnya 87.017.41 km².
Ketentuan yang tidak boleh dilampaui ketentuan yang tidak boleh dilampaui
wilayah Provinsi Sumatera Selatan sbg berikut : sebelah utara bersamaan
ketentuan yang tidak boleh dilampauinya dengan Provinsi Jambi, sebelah Selatan
bersamaan ketentuan yang tidak boleh dilampauinya dengan Provinsi Lampung,
sebelah Timur bersamaan ketentuan yang tidak boleh dilampauinya dengan
Provinsi Bangka Belitung, sebelah Barat bersamaan ketentuan yang tidak boleh
dilampauinya dengan Provinsi Bengkulu.

Secara topografi, wilayah Provinsi Sumatera Selatan di pantai Timur tanahnya


terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasinya
berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa (bakau). Sedikit makin ke barat
merupakan dataran rendah yang lebar. Semakin masuk kedalam wilayahnya
semakin bergunung-gunung. Disana terdapat bukti barisan yang membelah
Sumatera Selatan dan merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 900 -
1.200 meter dari permukaan laut. Bukit barisan terdiri atas puncak Gunung
Seminung (1.881 MDPL), Gunung Dempo (3.159MDPL), Gunung Patah (1.107
MDPL) dan Gunung Bengkuk (2.125MDPL). Disebelah Barat Bukit Barisan
merupakan lereng. Provinsi Sumatera Selatan mempunyai beberapa sungai luhur.
Kebanyakan sungai-sungai itu bermata cairan dari Bukit Barisan, kecuali Sungai
Mesuji, Sungai Lalan dan Sungai Banyuasin. Sungai yang bermata cairan dari
Bukit Barisan dan bermuara ke Selat Bangka merupakan Sungai Musi, sedangkan
Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sungai
Lakitan, Sungai Rupit dan Sungai Rawas merupakan anak Sungai Musi.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdapat banyak potensi bencana alam di pulau Sumatra, dikarenakan di


bagian selatan pulau Sumatra dan Jawa terdapat zona subduksi (pertemuan
lempeng secara menunjam) antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng
Eurasia dan di tengah sumatra terdapat patahan sumatra. Lempeng Indo-Australia
menunjam ke bawah lempeng Eurasia dikarenakan pengaruh gravitasi dimana
densitas lempeng Indo-Australia lebih besar daripada densitas lempeng Eurasia.
Dari kondisi wilayah, diperoleh potensi luas daaerah dan jumlah penduduk
terdampak bencana serta potensi bencana yang mengancam di Provinsi Sumatera
Selatan. Provinsi Sumatera Selatan mempunyai iklim tropis dan basah dengan
variasi curah hujan antara 86.0/10 – 613.0/23 mm3/hari sepanjang tahun 2013.
Sementara bulan Maret merupakan bulan dengan curah hujan paling banyak.
Rata-rata suhu bulanan di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2013 bervariasi
antara 26,6 - 28,3 derajat Celcius. Sedangkan kelembabannya bervariasi antara 81
- 88 persen. .Catatan sejarah bencana dari tahun 1933–2011 yang meliputi
bencana banjir, gempabumi, kebakaran hutan dan lahan, kegagalan teknologi,
kekeringan, epidemi dan wabah penyakit, konflik sosial, letusan gunungapi, cuaca
ekstrim dan tanah longsor. Selain beberapa resiko bencana alam letak geografis
menjadi faktor utama dari potensi alam yang ada di sumatera selatan contohnya
dibidang pertanian dan perkebunan ,hasil alam dibidang pertanian dan perkebunan
yang utama di sumatera selatan adalah padi,kopi,kedelai,jagung dan disektor
perkebunan seperti karet dan kelapa sawit. Selain potensi alam dibidang pertanian
dan perkebunan sumatera selatan memiliki sungai musi yang terpanjang ke-5 di
Indonesia yang menyebabkan melimpahnya hasil dibidang perikanan . Ada pula
potensi alam yang melimpah dibidang pertambangan seperti minyak bumi,gas
alam,batu bara dan lainnya. Dibidang pariwisata sumatera selatan juga tidak
kalah terdapat beberapa destinaasi pendakian gunung di sumatera selatan
contohnya gunung dempo yang terletak di kota pagar alam.
BAB III

KESIMPULAN
Terdapat banyak potensi bencana alam di pulau Sumatra, dikarenakan di bagian
selatan pulau Sumatra dan Jawa terdapat zona subduksi (pertemuan lempeng
secara menunjam) antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia dan di
tengah sumatra terdapat patahan sumatra. .Catatan sejarah bencana dari tahun
1933–2011 yang meliputi bencana banjir, gempabumi, kebakaran hutan dan lahan,
kegagalan teknologi, kekeringan, epidemi dan wabah penyakit, konflik sosial,
letusan gunungapi, cuaca ekstrim dan tanah longsor.
Di sumatra selatan terdapat berbagai potensi alam yaitu di bidang pertanian dan
perkebunan . Selain potensi alam dibidang pertanian dan perkebunan sumatera
selatan memiliki sungai musi yang terpanjang ke-5 di Indonesia yang
menyebabkan melimpahnya hasil dibidang perikanan .Ada pula potensi alam yang
melimpah dibidang pertambangan seperti minyak bumi,gas alam,batu bara dan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://inarisk.bnpb.go.id/pdf/SUMATERA%20SELATAN/Dokumen%20KRB
%20Prov.%20SUMATERA%20SELATAN_final%20draft.pdf
https://haloedukasi.com/sumber-daya-alam-sumatera-selatan

Anda mungkin juga menyukai