Anda di halaman 1dari 2

Nama: Cherly Rizka Susanti

NIM: 122120005

Prodi: Teknik Geofisika

Resume Pertemuan Kedua Lingkungan Hidup Sumatera


Pulau Simeulue merupakan pulau yang terletak di Sumatera bagian barat. Penduduk di
daerah tersebut mempunyai istilah unik tentang tsunami yang mana mereka biasa
menyebutnya dengan “SMONG”. SMONG merupakan bahasa rumpun masyarakat daerah
setempat sedangkan tsunami yang biasa kita sebut merupakan bahasa yang berasal dari
bahasa Jepang. Pada tahun 1907 terjadi tsunami yang melanda pulau Simeulue dari sinilah
muncul istilah SMONG oleh masyarakat setempat sebagai tanda jika akan datangnya
tsunami. Pada 26 Desember 2004 terjadi tsunami dahsyat yang melanda 14 Negara di dunia
dan Indonesia termasuk dengan jumlah korban sekitar 250.000 jiwa, dimana korban jiwa di
pulau Simeulue adalah kurang dari 10 orang. Ini dikarenakan pada saat itu mereka sudah
mengetahui apa itu SMONG sehingga para penduduk berlarian ke daerah
perbukitan/pergunungan.

Pulau Sumatera terbagi atas 3 zona yaitu zona utara, tengah dan selatan. Dengan
pegunungan yang membentang di bagian barat di mulai dari Aceh sampai Lampung.
Bentang lahan Pulau Sumatera yaitu sungai, danau, tanjung, selat, teluk, pegunungan
daratan rendah & tinggi serta perbukitan. Pulau Sumatera juga banyak memiliki budaya dan
suku yang sangat beragam. Artinya Indonesia merupakan Negara yang memiliki ratusan
budaya serta suku yang beragam dan berbeda beda.

Kondisi iklim di Indonesia; garis ekuator; presipitasi dan temperature yang tinggi; iklim
humid/iklim tropis; dan perubahan lahan. Pembagian daratan Sumatera dapat di bagi atas,
hutan 36%, lahan kering 33%, semak dan perkebunan 12%, daan sisanya sawah serta
pemukiman.
Kondisi sosial ekonomi atau pekerjaan sebagian besar penduduk di Pulau Sumatera dapat
berupa petani sawit, petani kebun lain, tambang serta pekerjaan yang berkaitan dengan
migas.

Lahan Pulau Sumatera yang kaya akan unsur hara ini juga merupakan akibat dari
pergeseran lempengan indo-australia dan Eurasia. Lahan sumatera yang subur juga karena
tanah gambut dan adanya tanah volcanic akibat letusan gunung berapi yang ada di pulau
Sumatera.

Ekaregion merupakan wilayah geografis persamaan iklim, tanah, air, flora, fauna asli dan
pola interaksi. Ekaregion menjadi unit spasial dalam inventarisasi dan analisis lingkungan
hidup.

Adapun daratan sumatera yaitu, daratan marin, daratan gambut, fluvial, dendasional
komplek Babel/Natuna, Perbukitan Struktural Patahan, Perbukitan Struktural Lipatan, dan
lainnya.

Ekoregion di Pulau Sumatera didominasi oleh Ekoregion Dataran Aluvial. Ekoregion


Dataran Aluvial memiliki luasan sebesar 8.302.423,63 hektar atau sekitar 17,47% dari
keseluruhan luas Pulau Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai