Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SUKU MELAYU

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3 Melayu :
AURELIA MAULIDA YORISHA
INESSA HANIA PUTRI
KHANSA FATHIINAH ANIQ
M. AFIF FADHILLAH VERMAN
M. NAUFAL RAMADHAN
RAISA NADYA
RAYSA RIFQA RABBANEE
SYIFA SAUQINA FITRI PAHLEVI

MTsN 2 INDRAGIRI HILIR

KELAS IX.1

T.P 2022/2023
DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................................. ii


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Suku Melayu ............................................................................................ 2
B. Keragaman Budaya Melayu .......................................................................................2
C. Keragaman Suku Dan Ras Melayu ............................................................................5
D. Adat Istiadat Melayu ..................................................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Penutup ......................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan di wariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakain, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merpakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung menggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Pada hakikatnya setiap orang berbudaya dan memiliki kebudayaannya sendiri. Di Indonesia
seperti yang kita ketehui memiliki beragam kebudayaan disetiap daerahnya. Setiap orang yang
berbudaya pasti menunjukan siapa jati dirinya bahwa dari mana dia berasal. Jelas bahwa budaya
menunjukan siapa seseorang sebenarnya dihadapan orang lain, dan setiapnya memiliki ciri khas
masing-masing.
Disamping adanya sebuah kebudayaan di setiap daerah, yang mana menunjukan ciri khas bagi
diri sendiri, di setiap daerah pastinya ada sebuah ciri khas daerah tersendiri. Dari sabang sampai
merauke pastinya semua daerah memiliki sebuah sejarah yang akan menunjukan sebuah ciri khas.
Didalam makalah ini, kami akan berusaha menjelaskan mengenai pengertian, keragaman
budaya, keberagaman suku ras, dan adat istiadat

B. Tujuan

1. Apa arti melayu?


2. Mengetahui keragaman budaya yang ada dalam melayu
3. Mengetahui keberagaman suku dan ras dalam melayu
4. Mengetahui adat istiadat dalam melayu
5. Menambah pengetahuan tetntang suku-suku yang ada di indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Suku Melayu

Suku Melayu merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia. Umumnya,
masyarakat suku ini bermukim di Pulau Sumatera bagian selatan, barat, dan Pulau Kalimantan. Ras
Melayu terbagi atas beberapa rumpun, hal itu juga yang membedakan etnis Melayu di
berbagai wilayah.
Melayu berasal dari kata mala dan yu . Kata mala berarati mula dan yu berarti negeri.
Sehingga kata melayu mengandung arti negeri mula-mula. Misalnya kata Ganggagayu berarti negeri
Gangga. Selanjutnya dalam bahasa Jawa terdapat kata Melayu atau Belayu, yang berarti berjalan
cepat atau lari. Sedang dalam bahasa Tamil terdapat kata Melayu dan Melayur yang berarti tanah
tinggi atau bukit, terdapat juga kata Malay yang berarti hujan. Selain itu terdapat pula istilah melayu
untuk sungai, diantaranya sungai Melayu yang terdapat dekat Johor dan di Bangka Hulu. Apabila
arti kata melayu di atas dirangkum maka kata Melayu itu berarti negeri yang mula-mula didiami.
Di Indonesia sendiri, ras Melayu dibagi menjadi dua bagian, yaitu Melayu Deautro (rumpun
Melayu Muda yang datang di zaman logam abad 500 SM), dan Melayu Proto (rumpun Melayu Tua
yang menginjakkan kaki di Sulawesi, Kalimantan, Lombok, Sumatera, dan Nias di tahun 1500 SM).

B. Keragaman Budaya Melayu

Rumah adat melayu

1. Selaso jatuh kembar


Rumah adat Selaso Jatuh Kembar adalah rumah adat khas Riau yang berupa balai selaso
jatuh. Balai atau rumah adat ini difungsikan sebagai tempat berkegiatan bersama, sebagai tempat
pertemuan, tetapi tidak digunakan sebagai tempat tinggal pribadi. Selaso Jatuh Kembar bermakna
rumah yang memiliki dua selasar (selaso, salaso) yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah.
Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar dikenal juga dengan sebutan balai penobatan, balirung sari, balai
karapatan dan sebagainya. Dulu bangunan ini sangat ramai karena kerap digunakan oleh warga untuk
melaksanakan acara-acara adat lokal, seperti musyawarah, penobatan kepala adat, untuk rapat perihal
desa dan bahkan untuk melaksanakan upacara adat. Akan tetapi, sekarang semua itu telah digantikan
oleh masjid.

2. Atap lontik

Rumah atap Lontik merupakan rumah tinggal suku bangsa Melayu di Lima Koto, Kabupaten
Kampar, Propinsi Riau. Lima Koto ini merupakan kesatuan daerah hukum adat yang berbeda dengan
2
adat sesama suku bangsa Melayu daerah pesisir lainnya. Adat yang sama dengan Lima Koto ini
adalah Rantau Kuantan di Kabupaten Indragiri Hulu dan sebagian dari daerah Rokan.
Tarian melayu

1. Tari persembahan

persembahan merupakan tari Melayu yang biasa dipentaskan untuk menyambut kedatangan
tamu agung. Tari ini dibawakan oleh 5-8 orang perempuan. Gerak tari persembahan sangat
sederhana, bertumpu pada gerakan tangan dan kaki. Gerakan menunduk sambil merapatkan telapak
tangan merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu yang datang.

2. Tari zapin

Tari Zapin adalah salah satu tarian tradisional Melayu dari Provinsi Riau yang sangat
mengakar dan populer. Zapin berasal dari bahasa Arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan
kaki cepat mengikut rentak pukulan.
Tari Zapin dibawakan secara berkelompok dengan diiringi dua alat musik utama yakni gambus dan
marwas yang berbentuk gendang kecil. Biasanya melalui syair-syairnya yang didendangkan tari
Zapin ini juga digunakan sebagai media dakwah.

Makanan khas melayu


1. ikan asam pedas

Asam pedas atau asam padeh adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau dan
kemudian menyebar di kawasan Melayu Riau, Kepulauan Riau, Jambi,, Lampung, Kalimantan Barat,
dan Semenanjung Malaya yang memiliki cita rasa asam dan pedas. Masakan ini menggunakan
berbagai jenis ikan dan hidangan laut seperti ikan tongkol, kakap, tuna, Ikan kembung, gurami, dan
cumi-cumi sebagai bahan utama yang kemudian dibumbui dengan asam jawa, cabai, dan rempah-
rempah lainnya. banyak yang mengistilahkan bahwa asam pedas juga termasuk gulai, namun tidak
menggunak santan kelapa dalam proses pembuatannya.

3
3. roti jala

Roti jala ini merupakan makanan khas masyarakat Melayu, terutama di Sumatra
Utara.Berdasarkan sejarah, roti jala merupakan makanan adaptasi yang berasal dari India yang
disebut sebagai roti prata. Jangan keliru, roti prata berbeda dengan roti canai walaupun memiliki
kemiripan. Perbedaan antar keduanya yaitu jika roti prata digoreng dengan minyak yang sedikit
sehingga bertekstur lebih tipis dan renyah, sedangkan roti canai digoreng dengan minyak yang cukup
banyak sehingga bertekstur tebal dan basah.

pakaian adat melayu


1. Baju muslim

Baju Melayu adalah pakaian tradisional Melayu untuk pria. Baju Melayu terdiri dari dua
bagian utama. Bagian pertama adalah baju (kemeja lengan panjang) itu sendiri yang memiliki kerah
kaku yang ditinggikan, dikenal sebagai kerah cekak musang. Bagian kedua adalah celana panjang
yang disebut "seluar".Kedua bagian terbuat dari jenis kain yang sama, biasanya katun, atau campuran
poliester dan katun. Ornamen seperti rok juga lazim dikenakan bersama Baju Melayu, yang
merupakan "kain samping", terbuat dari kain songket atau kain sarung, dari bahan katun atau
campuran poliester.

2. Baju kurung

Baju kurung adalah salah satu pakaian adat masyarakat Melayu diIndonesia, Malaysia,Baju
kurung sering diasosiasi dengan kaum perempuan. Ciri khas baju kurung adalah rancangan yang
longgar pada lubang lengan, perut, dan dada. Pada saat dikenakan, bagian paling bawah baju kurung
4
sejajar dengan pangkal paha, tetapi untuk kasus yang jarang ada pula yang memanjang hingga sejajar
dengan lutut. Baju kurung tidak dipasangi kancing, melainkan hampir serupa dengan t-shirt, meski
begitu tetapi baju kurung ada juga yang memiliki kancing yang jumlahnya sekitar 3 baris.

C. Keragaman Suku dan Ras Melayu

Di Indonesia, istilah "Melayu" lebih diasosiasikan ke suku Melayu daripada ras Melayu. Hal
ini dikarenakan Indonesia telah memiliki suku bangsa pribumi lain yang telah memiliki serta
membangun kebudayaan dan identitas mereka yang dipercaya bahwa mereka mempunyai tradisi dan
bahasa yang sangat berbeda dengan orang-orang Melayu pesisir. Terutama orang Minang dan Orang
Lampung yang tidak merasa sebagai Melayu. Melayu tidak lebih dari salah satu banyak suku bangsa
di Indonesia yang mempunyai kedudukan yang sama dengan Jawa (termasuk sub-etnis mereka
seperti Osing & Tengger), Cirebon, Sunda (termasuk sub-etnis mereka seperti Baduy &
Banten), Makassar, Minangkabau, suku-suku Batak, Bugis, suku-suku Dayak, Aceh, Bali, Toraja,
dll. Istilah yang lebih diterima untuk menyebut komunitas ini adalah Austronesia, dan juga prespektif
dari negara Indonesia, sebagai Pribumi. .
Istilah ras Melayu pertama kali dipakai oleh ilmuwan asing pada masa penjajahan. Pada
masa Hindia Belanda, pribumi digolongkan sebagai inlanders atau pribumi untuk membedakan
penduduk asli Indonesia dari penduduk Eropa dan pendatang dari Asia (Tiongkok, Arab, dan India).
Konsep ras Melayu digunakan di Malaysia dan juga Filipina, serta digunakan di sebagian Indonesia
di pesisir timur Sumatra dan pesisir barat Kalimantan, pada umumnya disebut sebagai puak
Melayu atau rumpun Melayu. Namun, pemikiran dan kedudukan 'kemelayuan' juga berbeda-beda di
Indonesia, dari mencakup wilayah besar orang Austronesia untuk membatasi hanya dalam
wilayah Jambi di mana nama Melayu pertama kali tercatat.
Terdapat beberapa perbedaan unsur bahasa, kebudayaan, kesenian, dan keberagaman sosial
diantara sub-kelompok turunan dari bangsa Melayu. Hal ini dikarenakan suku Melayu inti menyebar
ke berbagai penjuru wilayah dunia Melayu, sehingga terjadi asimilasi sub-kelompok turunan Melayu
dengan beberapa kelompok etnis daerah tertentu di wilayah Asia Tenggara Maritim. Secara historis,
populasi suku Melayu merupakan turunan langsung dari orang-orang suku Austroasiatik Austronesia
yang menuturkan bahasa-bahasa Melayik yang menjalin kontak dan perdagangan dengan kerajaan,
kesultanan, ataupun pemukiman tertentu (terutama dengan kerajaan Brunei, Kedah, Langkasuka,
Gangga Negara, Chi Tu, Nakhon Si Thammarat, Pahang, Melayu dan Sriwijaya.)[12][13]
suku Melayu telah dikenal sebagai komunitas pedagang lintas perairan dengan karakteristik
budaya yang dinamis.[14][15] Mereka dapat menyerap, berbagi, dan menyalurkan sekian banyak
keunikan kebudayaan dari kelompok etnik lain, seperti kebudayaan Minang dan Aceh. Melayu asli
atau yang juga dijuluki sebagai Melayu purba atau Proto-Melayu, adalah sekelompok suku dan
bangsa yang memiliki asal-usul Austronesia dan diperkirakan telah bermigrasi menuju Kepulauan
Melayu dalam kurun waktu periode yang cukup lama, yakni antara tahun 2500 sampai 1500 sebelum
Masehi.[39] Masih terdapat sisa-sisa keturunan Proto-Melayu yang masih terlihat kental hingga saat
ini, salah satunya adalah suku Moken, Jakun, Orang Kuala, Temuan, dan Orang Kanaq.

D. Adat Istiadat Melayu

Adat Istiadat dan budaya Melayu Riau adalah seperangkat nilai-nilai kaidah- kaidah dan
kebiasaan yang tumbuh dan berkembang sejak lama bersamaan dengan pertumbuhan dan
perkembangan masyarakat yang telah dikenal, dihayati dan diamalkan oleh yang bersangkutan
secara berulang-ulang secara terus- menerus dan turun-temurun.
Suku Melayu merupakan suku yang mendiami kepulaun Sumatera hingga Kalimantan, suku
melayu merupakan salah satu suku terbesar di tanah air setelah suku jawa.
Kembali ke adat istiadat suku Melayu Indonesia yang disebut juga sebagai suku pesisir karena
memang mereka banyak mendiami daerah pesisir pantai. Yaitu berprofesi sebagai nelayan. Lagu
Lancang Kuning merupakan lagu Melayu yang terinspirasi dari semangat para nelayan yang
berangkat di malam hari dan pulang di pagi hari dengan membawa hasil laut kita yang kaya.
Salah satu adat istiadat dalam suku Melayu ialah berkapur sirih, berkapur sirih adalah sebuah
tradisi yang sudah cukup lama hidup dikalangan masyarakat melayu. Berkapur sirih merupakan
tradisi mengunyah sirih lengkap dengan kapur dan pinangnya. Tradisi ini biasa dilakukan dalam
5
upacara pernikahan ataupun upacara pengobatan.
Sirih Junjung dihias cantik sebagai sebahagian barang hantaran pengantin dan juga sirih
penyeri kepada pengantin perempuan. Selain itu di dalam upacara resmi kebesaran istana dan
kerajaan juga, sirih junjung memainkan peranan penting, sirih menjadi penyeri majelis dan
mengepalai sesuatu perarakan yang diadakan.
Secara hukum kekeluargaan, orang Melayu menganut sistem parental. Sistem parental berarti
kedudukan dari pihak ibu maupun pihak ayah sama. Itulah sebabnya tidak ada marga atau garis
keturunan, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu

6
BAB III
PENUTUP

A. PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh
anggota yang sudah membantu proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah yang kami buat
dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai