Anda di halaman 1dari 1

Reboisasi untuk Penghijauan Lahan di Indonesia

Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun telah menyebabkan
terjadinya penyusutan hutan tropis secara drastis. Laju kerusakan hutan pada periode 1985-
1997 tercatat 1,6 juta hektar pertahun, sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi 3,8 juta
hektar pertahun. Hal ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan tingkat kerusakan
hutan tertinggi di dunia. Berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat pada 2000, terdapat
101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, seluas 59,62 juta hektar dari jumlah tersebut berada
dalam kawasan hutan.
Pada abad ke-16 sampai pertengahan abad ke-18 l, tutupan hutan alam di Jawa diperkirakan
masih sekitar 9 juta hektar. Namun, pada akhir tahun 1980-an, tersisa 0,97 juta hektare atau
7% dari luas total Pulau Jawa. Saat ini, penutupan lahan di Pulau Jawa sejak tahun 1995 telah
mengalami defisit air sebanyak 32,3 miliar meter kubik setiap tahunnya.
Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah akan terganggu akibat terjadinya perusakan hutan
yang terus menerus. Hal ini akan berdampak pada semakin seringnya terjadi kekeringan di
musim kemarau dan banjir serta tanah longsor di musim penghujan. Pada akhirnya, hal ini
akan berdampak pada semakin serius kondisi perekonomian masyarakat. Pengusaha kayu
melakukan penebangan tak terkendali dan merusak hutan, pengusaha perkebunan membuka
perkebunan yang sangat luas serta pengusaha pertambangan membuka kawasan-kawasan
hutan.
Penebangan yang makin meningkat dapat dilakukan upaya pengurangan agar laju tingkat
penebangan hutan tidak mengalami peningkatan, berbagai upaya dapat dilakukan yaitu
dengan melakukan sistem tebang pilih yang mana sistem ini akan mampu menjaga dalam
keberlangsungan ekosistem hutan dan berfungsi dalam penyangga kehidupan, pada sistem
tebang pilih juga melakukan penanaman kembali agar kegiatan-kegiatan tersebut tidak
menyebabkan kerugian. Kemudian dapat dilakukan dengan upaya reboisasi atau penghijauan
pada kawasan hutan, dan juga kawasan non hutan.
Upaya reboisasi memiliki banyak fungsi dan manfaat. Fungsi dari reboisasi diantaranya
penghasil kayu bangunan, cadangan karbon, habitat bagi fauna. Selain itu manfaatnya adalah
mencegah terjadinya erosi tanah, melestarikan kesuburan tanah, dan lain-lain. Beberapa
pohon yang cocok ditanam dalam kegiatan reboisasi ini diantaranya pohon beringin, pohon
pinus, cemara, tanaman MPIS ( Mulk - purpose tree species) dan bakau.
Kita sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya melakukan upaya-upaya tersebut untuk
penghijauan hutan kita. Sinergi dari semua pihak untuk ini harus sudah mulai dilaksanakan
segera.

Anda mungkin juga menyukai