Anda di halaman 1dari 6

RUMAH ADAT BATA TOBA

1. Rumah Adat Bolon

Rumah ini memiliki ukuran yang cukup besar dan jumlah nya hanya sedikit.

Pada satu kampung atau huta hanya terdapat 1 buah rumah saja. Karena pembangunan rumah ini
membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Rumah adat Bolon seringkali disebut juga “Rumah Gorga”. Gorga adalah sebutan lain dari
ukiran atau ornamen yang terdapat pada rumah ini.

Terdapat beberapa ornamen atau ukiran yang dimiliki oleh rumah adat Bolon dengan bentuk
ular, cicak, dan kerbau. Ornamen ini biasanya terletak pada dinding rumah.
Makanan Tradisional Khas Batak Toba

1. Arsik

Berbahan dasar ikan air tawar seperti ikan mas, nila, hingga mujair, Arsik adalah panganan khas
Batak yang kerap disajikan pada saat acara-acara adat.
Salah satu kekhasan dari kuliner Batak satu ini adalah penggunaan “andaliman”, rempah yang
memiliki cita rasa pedas yang mampu memberikan sensasi rasa hangat pada saat dimakan.
Makanan khas Batak ini bisa disajikan berkuah ataupun kering dan memiliki aroma khas yang
takkan gagal menggugah seleramu.

2. Natinombur

Masih berupa olahan ikan, Natinombur adalah makanan khas Batak selanjutnya yang juga
berbahan dasar ikan air tawar. Diolah bersama ragam rempah dan juga santan sebelum kemudian
dibakar hingga matang.
Dahulu, kuliner khas Batak ini merupakan hidangan bagi para nelayan di Danau Toba dan kerap
disantap ketika para nelayan beristirahat di pantai pinggiran danau.
3. Naniura

Berbeda dengan dua olahan ikan sebelumnya, Naniura umumnya disajikan dalam keadaan
mentah. Tak salah jika banyak orang kemudian menjulukinya sebagai “sushi” khas Batak. Salah
satu rahasia kelezatan dari makanan tradisional khas Batak.

Dengan ragam bumbu dan cita rasa asam dari cuka ataupun belimbing wuluh membantu proses
pematangan dari Naniura sekaligus membuat makanan khas Batak ini terasa menyegarkan.
PAKAIAN ADAT BATAK TOBA

Pakaian adat Sumatera Utara khas Batak Toba terbuat dari kain ulos atau kain tenun tradisional,
mulai dari bagian atas sampai bawah. Pakaian adat pria bagian atas disebut ampe-ampe dan
bagian bawah disebut singkot. Sementara untuk perempuan, bagian atas berupa hoba-hoba dan
bagian bawah adalah haen. Mengenakan busana ini juga dilengkapi dengan aksesoris berupa
penutup kepala pada laki-laki yang disebut bulang-bulang dan pengikat kepala atau tali-tali pada
perempuan, serta memakai selendang ulos.

Bagi orang-orang Batak Toba, ulos memiliki arti khusus. Jenisnya pun ada banyak, sesuai
dengan maknanya masing-masing. Misalnya saja, ulos ragi hotang digunakan untuk pesta
sukacita, ulos simbolang dikenakan saat berduka, dan banyak jenis lainnya. Selain upacara adat,
pakaian adat Batak Toba digunakan untuk acara tertentu seperti pernikahan dan pesta syukuran.

Kain ulos biasanya menggunakan benang kapas dan diwarnai dengan cara merendam benang ke
dalam pewarna alami yang berasal dari tanaman. Warna biru terbuat dari tanaman indigo, warna
merah dari kayu secang dan mengkudu, warna kuning berasal dari kunyit, sedangkan hitam
dihasilkan dengan mencampurkan mengkudu dengan indigo, serta hijau adalah campuran indigo
dan kunyit. Saat ini, pembuatan ulos sudah lebih modern, yakni dengan memanfaatkan ATBM
(alat tenun bukan mesin). Benang yang dipakai juga tidak diproduksi sendiri, tetapi
menggunakan benang jadi. Selain itu, banyak juga penenun yang lebih memilih pewarna sintetis
untuk membuat kain ulos dengan harga yang lebih terjangkau.
ALAT MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA

GONDANG

Gondang atau Gordang adalah jenis alat musik khas Batak yang memiliki tampilan serupa
dengan Taganing. Akan tetapi, Gondang memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan
Taganing.
Jenis alat musik ini terbuat dari kayu dan kulit kerbau dan dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan tangan maupun bantuan stik.
TARIAN ADAT BATAK TOBA

TARIAN TOR TOR

Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera
Utara yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan
Samosir. Tortor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara
fisik tortor merupakan tarian, namun makna yang lebih dari gerakan-gerakannya
menunjukkan tortor adalah sebuah media komunikasi, dimana melalui gerakan yang
disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara. Tortor dan musik gondang ibarat
koin yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum acara dilakukan terbuka, terlebih dahulu tuan
rumah (Hasuhutan) melakukan acara khusus yang dinamakan "Tua Ni Gondang",
sehingga berkat dari Gondang Sabangunan.

Anda mungkin juga menyukai