Anda di halaman 1dari 15

SERAT ALAMI

SERAT alam menurut Jumaeri, (1977:5), yaitu SERAT yang langsung diperoleh di
alam. Pada umumnya kain dari SERAT alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat,
padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan. SERAT alam digolongkan lagi menjadi :
(1) SERAT Tumbuh-tumbuhan (selulosa)
SERAT tumbuh-tumbuhan memiliki dasar kimia selulosa yang berdasrkan pada asal
tumbuhannya dapat berasal dari biji, daun, batang, dan, buah.
(a) Biji
SERAT yang berasal dari biji terdiri atas SERAT kapas dan kapok. Namun dalam
pembuatan busana lebih banyak digunakan SERAT kapas (cotton). SERAT kapok digunakan
sebagai bahan pengisi. Menurut perkiraan, kapas telah dikenal orang sejak 5.000 tahun
sebelum Masehi. Sukar untuk dipastikan negeri mana yang pertama-tama menggunakan
kapas, tetapi para ahli mengatakan bahwa India adalah Negara tertua yang pertama
menggunakan kapas. Sifat SERAT kapas adalah memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan
dapat dipertinggi dengan proses perendaman dalam larutan soda kostik. Hal ini juga akan
menambah kilau dan daya serap SERAT pada waktu pencelupan atau proses kimia lainnya.
Kekuatan SERAT kapas terutama dipengaruhi oleh kadar selulosa dalam SERAT, panjang
rantai molekul dan orientasinya. Kekuatan SERAT kapas dalam keadaan basah lebih tinggi
dibandingkan dalam keadaan kering. Oleh karena kapas sebagian besar tersusun dari selulosa
SERAT kapas pada umumnya tahan terhadap penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian
sehari-hari, kapas bersifat higroskopis atau menyerap air. Kapas memiliki ketahanan terhadap
panas yang tinggi, dan tahan sabun alkali.
Asam akan merusak kapas dan membentuk hidroselulosa. Lebih jauh asam kuat
akan melarut kapas. Alkali sedikit berpengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali pekat akan
menyebabkan penggelembungan pada SERAT, seperti pada proses Merserisasi, yang
menyebabkan SERAT menjadi lebih mengkilap dan kekuatannya juga lebih tinggi. Kapas
mudah diserang oleh jamur dan bakteri terutama pada keadaan lembab, dan pada suhu
hangat, kapas memiliki beberapa sifat istimewa, misalnya mudah dicuci, dan dalam
pemakaianny nyaman saat dipakai, menyerap panas tubuh sehingga kapas lebih unggul dari
SERAT-SERAT lain.
Salah satu kain yang berasal dari SERAT kapas, yaitu kain katun. Kain katun
memiliki kelebihan dibanding dari bahan sintetis, katun lembut di tubuh, karena memiliki
sirkulasi udara yang baik, menyerap panas tubuh sehingga terasa tetap sejuk, dan kering,
karena mampu menyerap keringat, berdasarkan sifat tersebut kain katun ideal untuk dijadikan

busana anak. Kelebihan katun yang lain adalah katun memiliki sifat hypoallergenic dan
resisten terhadap tungau debu, sehingga cocok bagi penderita asma, atau yang berkulit
sensitif. Katun mudah kusut, maka dari itu para pakar tekstil bereksperimen mencampur
katun dengan bahan lain, yang disebut dengan nama cotton blend, katun dicampur dengan
poliester, linen. Biasanya katun dicampur dengan 65 % SERAT sintesis, dan 35 % kapas.
Kekurangan kain campuran ini yaitu SERAT kapas cepat menjadi rusak, sementara SERAT
sintetisnya tidak. Ketahanan yang berbeda ini terbentuknya gumpalan benang bulat-bulat
kecil yang muncul dipermukaan kain.
(2) SERAT Protein
SERAT proteina dapat berbentuk staple atau filamen. SERAT protein berbentuk stapel
berasal dari rambut hewan berupa domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna.
yang

paling

sering

digunakan

adalah

wol

dari

bulu

domba.

serat wol dari bulu domba


(a) SERAT wol
Baju wol jika dipakai terasa hangat dan dapat digunakan untuk baju anak. dikatakan suatu
bahan konduktor yang jelek, wol bersifat hidroskopis. Tetapi SERAT tersebut juga
melepaskan uap air secara perlahan-lahan, sewaktu wol melepaskan uap uap air akan
menimbulkan panas pada bahan tekstil . Wol tahan kusut dan bersifat dapat menahan lipatan,
misalnya karena penyetrikaan. Wol dan SERAT-SERAT yang sejenis merupakan SERATSERAT alam yang dapat (felting) menggumpal, apabila dikerjakan dalam larutan sabun
bersuhu panas.

(b) SERAT sutera

SERAT sutera berbentuk filamen, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk
kepompong. Sutra dapat digunakan untuk busana pesta anak, yang sering digunakan adalah
sutra campuran dengan SERAT sintetis.

Kain Sutera

1. Mengenal Kerajinan dari Bahan Alam


a. Tanah Liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik.
Asal kata keramik adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang
terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran.
Dalam pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk.
Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600 oC sampai 1.300 oC sesuai
jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap air.
Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Setiap daerah
mempunyai keunikan dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan
hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik
menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan
keramik China, Jepang, atau Eropa.
1) Bahan Pembuatan Keramik

Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3
macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.

Tanah liat (clay). Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite
(Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan
tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk
pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah
retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi
(sebagai bahan non plastik).

Pasir. Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat
dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.

Feldspar. Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan
keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar
yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar.

2) Alat Pembuatan Keramik

Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.

Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.

Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang
masih basah dari meja putar.

Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita
buat.

Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.

Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.

Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.

Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau
keramik berglasir.

Teknik Pembuatan Keramik

Teknik Pijit Tekan. Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan
keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi
bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.

Teknik Pilin. Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara
manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.

Teknik slab (lempengan), cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil,
lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang
bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu
simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik. Teknik
lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan
membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat
karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.

Teknik putar, teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak
bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan
teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik.
Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel)

atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan
menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.

Teknik cetak, teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan
jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan
berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara
ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat
rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll.

Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat


membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng,
tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuhtumbuhan.
Hasil karya tanah liat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat terbuka tidak
terkena sinar matahari secara langsung. Jika sudah kering, karya dapat dibakar menggunakan
tungku keramik, dengan bahan bakar yang bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau
listrik. Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau
saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque).
Dekorasi bertujuan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik dari tanah liat
bakaran tinggi, dapat dihias dengan pewarna glasir. Glasir adalah lapisan keras yang berkilap
pada lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar
secara khusus, yaitu dibakar dua kali, pertama pembakaran bisquit hingga 900 oC, lalu
diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1.200-1.300 oC.
b. Serat Alam
Indonesia memiliki sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh Nusantara.
Selama ini hasil hutan nonkayu yang berasal dari tanaman yang dapat diperbaharui, belum
sepenuhnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal tanaman nonkayu memberikan
kontribusi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Bahan-bahan serat alam dapat diolah sehingga menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka

ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan
dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam, makrame, dan merajut.
Namun, ada juga yang menggunakan teknik tempel atau jahit. Untuk menghindari jamur,
bahan serat alam harus direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium
benzoat atau zat lain yang dapat mengawetkan serat alam.

1) Bahan Serat Alam

Eceng Gondok. Tanaman eceng gondok juga bisa di buat berbagai kerajinan tangan
karena seratnya yang lumayan cukup kuat jadi bisa dibuat berbagai aneka kerajinan
tangan yang pasti eceng gondoknya harus di keringkan dulu agar mudah di bentuk.

Daun Pandan. Pandan merupakan tanaman pantai yang dahulu tidak banyak
dimanfaatkan. Namun sekarang ini, banyak perajin yang mulai memanfaatkan
pandan untuk diolah menjadi berbagai aneka kerajinan. Pandan termasuk serat alam
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kerajinan.

Sabuk Kelapa. Pohon kelapa merupakan pohon yang semua bagian dari pohonnya
mempunyai nilai guna. Dari akar sampai daun pohon kelapa dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Salah satu dari bagian pohon kelapa yang dapat
dimanfaatkan adalah sabut atau serabut kelapa (kulit buah kelapa). Dari sabut kelapa
dapat diperoleh serat dan serbuk sabut kelapa yang dapat diolah menjadi berbagai
produk.

Pelepah Pisang. Sebagain besar orang menganggap pelepah pisang (kering) adalah
sampah yang tidak berguna. Bahkan terkadang oleh orang tua dibakar karena
dianggap mengotori kebun. Namun kini pelepah pisang bisa dijadikan karya seni
lukisan yang indah dan bernilai ekonomi tinggi. Lagi-lagi tangan-tangan orang kreatif
yang menjadikan limbah seperti itu sebagai sebuah berkah.

Kulit Jagung. Sebahagian dari kita menganggap pada bahagian jagung yang bernilai
tinggi adalah bijinya saja. Namun tanpa kita sadari kulit dari jagung bisa kita
manfaatkan sebagai hasil kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi. Kulit jagung dapat
kita jadikan kerajinan seperti rangkaian bunga ataupun hiasan yang benilai jual tinggi.
Tergantung dari hasil kreatifitas kita masing-masing.

c. Kayu
Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di
dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya: kayu jati, kayu
mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu nangka, kayu kelapa, dan sebagainya. Produk kerajinan
yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.
Kerajinan tangan dari kayu merupakan kerajinan yang memanfaatkan kayu sebagai bahan
utama dalam pembuatannya. Proses pembuatan kerajinan kayu memiliki beberapa macam
teknik. Diantaranya, Teknik Ukur, Pahat, Bubut, Strol, Tempel atau Sambung. Berikut adalah
beberapa contoh gambar hasil kerajinan tangan dari kayu.
Kerajinan kayu atau sering disebut woodcraft bagi masyarakat Indonesia merupakan produk
yang sudah lama ditekuni dan menjadi salah satu kekayaan seni kriya yang dikenal hingga ke
mancanegara. Daerah-daerah seperti di Kalimantan, Jawa Tengah, Sulawesi, Bali, dan Papua
memiliki jenis kerajinan kayu yang berbeda- beda sehingga makin menambah keragaman
budaya negeri ini. Kerajinan kayu woodcraft tersebut ketika ditekuni ternyata bisa menjadi
sebuah usaha yang memiliki prospek menjanjikan, terutama bagi daerah yang selama ini
menjadi salah satu tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara
Setiap daerah memiliki motif atau corak ukir yang berbeda. Setiap motif mempunyai nilai
keindahan dan keunikan serta makna simbolis yang penuh perlambangan dan juga nasihat.
Beberapa daerah yang dikenal ukiran atau pahatannya adalah Jepara, Yogyakarta, Cirebon,
Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan, dan masih ada daerah lainnya. Kita perlu mengenal dan
melestarikan motif ukir
1) Teknik Pembuatan
Dari teknik pembuatannya, bebrapa langkah pengerjaan pada umumnya, yaitu:

Pertama-tama penyiapan bahan baku kayu, umumnya menggunakan mesin potong


kayu dan alat pengering.

Kedua pembentukan dibuat menggunakan gergaji dan alat pahat.

Ketiga pembentukan halus atau pengukiran dengan menggunakan alat pahat.

Keempat penghalusan biasanya menggunakan amplas.

Finishing biasanya dibantu dengan mesin semprot cat dan kuas untuk mewarnai

2) Alat Pembuatan

3) Aneka Produk Kerajinan dari Kayu


Indonesia memiliki kekayaan budaya, begitu juga ragam hias Nusantara. Setiap daerah
mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan lainnya. Ragam hias
Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang belum dapat disaingi oleh bangsa lain di dunia.

d. Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi.
Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai
kebutuhan, mulai dari yang paling sederhana seperti tempat jemuran hingga tikar dan
anyaman yang rumit. Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut.
Bahkan saat ini, produk kerajinan bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik
hingga kini banyak digunakan di hotel-hotel berbintang, cottages, spa, butik, bank, toko serta
interior bangunan modern.
Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman
dan teknik konstruksi tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di
mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.

Bahan dan Alat Kerajinan Bambu dan Aneka Kerajinan Bambu

e. Kulit
Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, buaya, dan hewan lainnya
dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Proses pembuatan bahan baku kulit cukup
sederhana. Kulit hewan potong dicuci bersih terlebih dahulu, direntangkan, lalu dijemur
langsung dengan sinar matahari hingga kering. Sesudah kering, kulit digosok untuk
menghilangkan bulu dan kotoran dengan menggunakan pisau penyayat. Kemudian kulit
dicuci bersih dan dijemur kembali. Setelah itu, kulit baru dapat dipergunakan. Proses
pengeringan seperti ini dinamakan proses menyamak kulit mentah yang biasanya
dipergunakan untuk pembuatan wayang kulit, kipas, hiasan, aksesori busana tari, dan
sebagainya.

Namun, ada lagi proses kulit yang disamak yang dapat dijadikan benda kerajinan seperti tas,
sepatu, dompet. Teknik yang digunakan dalam membuat motif pada kerajinan wayang kulit
adalah teknik pahat dan sungging. Namun, dikenal pula teknik lain untuk pembuatan
kerajinan kulit seperti teknik rekat, jahit, tekan (press), dan teknik pahat.

Mainan anak tradisional kadang sangat sederhana pembuatannya tetapi cukup dapat berfungsi
dengan baik sebagai alat yang menyenangkan bagi mereka. Misalnya mainan tradisional yang
satu ini. Bola kecil ini dibuat dari dua helai daun kelapa yang masih muda atau yang biasa
dikenal dengan nama janur. Bahan ini tentu sangat bagus digunakan untuk mainan karena
tidak beracun atau berbahaya, biodegradble sehingga kalau rusak tidak menjadi sampah yang
mencemari lingkungan.
f. Janur

Cara Membuat Bola Mainan dari Janur untuk Anak-Anak


Untuk lebih memahaminya, anda dapat membaca penjelasan yang diberikan sambil
menyandingkannya dengan foto-foto yang disediakan di bagian bawah dari penjelasan
tersebut. Siap? Ayo kita mulai tutorial cara pembuatannya.

Ambil 2 helai daun janur. Buang lidinya dari pangkal hingga ke ujung daun.
Perhatikan bahwa pangkal daun harus tetap menyatukan helaian daun yang ada di
kanan kiri lidi.

Gunakan ujung kuku atau cutter untuk memisahkan lidi dari daunnya.

Jika sudah, posisikan keduanya secara menyilang dan posisi helaian daun berselang
seling seperti Gambar 1. Lihatlah ada 2 helaian ke kanan dan 2 ke kiri.

Perhatikan langkah selanjutnya melalui Gambar 2. Ambil helaian janur paling kanan,
belokkan ke kiri di atas helaian janur lainnya.

Perhatikan. Sekarang ada 3 helaian janur menuju ke kiri dan 1 helaian janur ke
kanan.

Selanjutnya perhatikan Gambar 3. Ambil janur paling kiri, belokkan ke kanan dan
selipkan berselang-seling di antara janur yang dilaluinya.

Lakukan terus secara berulang, ambil kiri-belokkan ke kanan. Ambil kanan-belokkan


ke kiri. Berselang-seling. (Gambar 5-6).

Lakukan terus hingga beberapa kali, dan akan terbentuk dasar bola berbentuk kubus
seperti Gambar 6 di bawah.

Berikutnya, kunci ujung janur dengan menyelipkan ke-4nya pada lipatan yang
dilaluinya seperti Gambar 7.

Teruskan menyelipkan semua ujung janur hingga mencapai ujung-ujungnya dan


terbentuklah bola dari janur yang kita inginkan seperti Gambar 8.

Potong sisa ujung janur yang berlebihan yang tidak cukup lagi untuk diselipkan ke
dalam lipatan.

Selesai.

Anda mungkin juga menyukai