dan
Tiongkok
yang
di
daerah
Galuh
(Ciamis)
Jawa
Barat
pada
ikan
karper
di
kolam
di
Galuh
disimpulkan
sudah
Jawa,
ikan
(Sumatera
karper
Barat)
kemudian
tahun
dikembangkan
1892.
ke
Berikutnya
NTT) tahun 1932 dan Sulawesi Selatan tahun 1935. Selain itu,
pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan Perikanan Darat saat
itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri
Belanda, yakni jenis Galisia (karper gajah) dan kemudian tahun
1930 didatangkan lagi karper jenis Frankisia (karper kaca).
Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat
digemari oleh petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat,
durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan
ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya.
Pada tahun 1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno
(2000), Indonesia mengimpor ikan karper ras Taiwan, ras Jerman
dan ras fancy carp masing-masing dari Taiwan, Jerman dan
Jepang. Sekitar tahun 1977 Indonesia mengimpor ikan karper ras
yamato dan ras koi dari Jepang. Ras-ras ikan karper yang diimpor
tersebut
dalam
perkembangannya
ternyata
sulit
dijaga
dikenal
dengan
nama
Karper
budidaya
ikan
mas
mulai
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Cypriniformes
Famili: Cyprinidae
Genus: Cyprinus
pada
ujung
dalam
mulutnya,
dijumpai
gigi
subabnominal.
13.
Pada
properkulum.
14.
Pada
lina
lateralis/gurat
isi/garis
rusuk
ikan
mas
Zat
Protein (16 g)
Lemak (2 g)
besi (2 mg)
jahat
yang
nantinya
akan
menimbulkan
kolestrol.
jenis
kanker
lainya
yang
mampu
Mata
sehat
memang
impian
seluruh
orang.
Dalam
penuaan
dini
(keriput)
serta
mencegahnya.
Selain