Songket berasal dari kata sungkit yang artinya adalah mencungkil. Kain
songket merupakan salah satu kerajinan tangan asli Riau yang populer dan
sering diburu oleh orang yang bepergian ke Riau. Hal ini karena pada
songket Riau terdapat motiv-motiv yang sangat khas dan tidak bisa
yang dinamakan Kik. Pada zaman dahulu, setiap pembuatan kain songket
benang emas dan perak. Akan tetapi, sekarang hal itu dirasa terlalu mahal,
tetapi tidak meninggalkan kualitas dan keindahan kain songket dari Riau
antaranya adalah; motiv kuntum bunga, siku awan, siku tunggal, daun
Rumah Adat Indonesia Di bagian pertama ini, kami akan membahas terlebih
dahulu 10 rumah adat Indonesia yang berasal dari provinsi dan suku-suku di
sekitar Pulau Sumatera, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, dan seterusnya sampai ke Provinsi Lampung.
1. Rumah Adat Aceh Rumah adat Aceh
bernama rumah Krong Bade. Terkadang
rumah ini juga disebut dengan nama
Rumoh Aceh. Krong Bade adalah sebuah
rumah panggung dengan tangga yang
terletak dibadian depan. Material
penyusunnya hampir 100% berasal dari
kayu. Adapun dalam proses
pengerjaannya, rumah ini tidak dilakukan
secara sembarangan. Beragam ritual,
mulai dari pemilihan hari baik, upacara kenduri, dan pemilihan material
dilakukan untuk mendapatkan rumah yang nyaman untuk ditinggali. Bagi
masyarakat Aceh, selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan
papan, rumah Krong Bade juga memiliki fungsi sebagai identitas budaya.
Kendati begitu, saat ini kita akan semakin jarang menemukan rumah adat ini
saat berkunjung ke Aceh. Selain karena biaya pembuatannya yang lebih
mahal dibandingkan rumah modern, biaya perawatan rumah ini pun terbilang
cukup besar.
3. Rumah Adat Riau Rumah adat Riau bernama Rumah Adat Selaso Jatuh
Kembar atau Balai Selaso Jatuh. Sesuai namanya, rumah adat ini bukanlah
diperuntukan sebagai tempat tinggal bagi masyarakat Melayu Riau. Ia lebih
digunakan sebagai balai pertemuan bagi setiap tetua adat untuk melakukan
musyawarah atau rapat-rapat adat. Kendati bukan berfungsi rumah tinggal,
rumah adat Selaso Jatuh Kembar tetaplah terbagi atas beberapa sekat
ruangan. Ada ruangan tempat bersila
(digunakan untuk pertemuan) yang
berukuran lebih luas, ada dapur, dan ada
kamar tidur. Selengkapnya tentang
desain dan karakteristik rumah adat
Selaso Jatuh Kembar
Seni Musik Lagu-lagu daerah
Nama Lagu
Daerah Indonesia
Ampar-Ampar Pisang > provinsi Esa Mokan > provinsi Sulawesi
Kalimantan Selatan Utara
Anak Kambing Saya > provinsi NTT Gambang Suling > provinsi Jawa
Tengah
Angin Mamiri > provinsi Sulawesi
Selatan Gek Kepriye > provinsi Jawa
Tengah
Anju Ahu > provinsi Sumatra Utara
Goro-Gorone > provinsi Maluku
Apuse > provinsi Papua
Gundul Pacul > provinsi Jawa
Tengah
Ayam Den Lapeh > provinsi
Sumatra Barat
Haleleu Ala De Teang > provinsi
NTB
Barek Solok > provinsi Sumatra
Barat
Fluhatee > provinsi Maluku
Batanghari > provinsi Jambi
llir-llir > provinsi Jawa Tengah
Bolelebo > provinsi Nusa Tenggara
Barat Indung-Indung > provinsi
Kalimantan Timur
Bubuy Bulan > provinsi Jawa Barat
Injit-Injit Semut > provinsi Jambi
Bungong Jeumpa > provinsi NAD
Jali-Jali > provinsi DKI Jakarta
Burung Tantina > provinsi Maluku
Jamuran > provinsi Jawa Tengah
Butet > provinsi Sumatra Utara
Kabile-bile > provinsi Sumatra
Selatan
Cik-Cik Periuk > provinsi
Kalimantan Barat
Kalayar > provinsi Kalimatan
Tengah
Cing Cangkeling > provinsi Jawa
Barat
Kambanglah Bungo > provinsi
Sumatra Barat
Dago Inang Sarge > provinsi
Sumatra Utara
Kampung nan Jauh Di Mato >
provinsi Sumatra Barat
Dayung Palinggam > provinsi
Sumatra Barat
Ka Parak Tingga > provinsi
Sumatra Barat
Dek Sangke > provinsi Sumatra
Selatan
Keraban Sape > provinsi Jawa
Timur
Desaku > provinsi NTT
Keroncong Kemayoran > provinsi
DKI Jakarta
Kicir-Kicir > provinsi DKI Jakarta Pai Mura Rame > provinsi NTB
Malam Baiko > provinsi Sumatra Pinang Muda > provinsi Jambi
Barat
Pitik Tukung > provinsi DI
Mande-Mande > provinsi Maluku Yogyakarta
Manuk Dadali > provinsi Jawa Potong Bebek > provinsi NTT
Barat
Putri Ayu > provinsi Bali
Ma Rencong > provinsi Sulawesi
Selatan
Rambadia > provinsi Sumatra
Utara
Mejangeran > provinsi Baii
Rang Talu > provinsi Sumatra
Meriam Tomong > provinsi Barat
Sumatra Utara
Rasa Sayang-Sayange > provinsi
Meyong-Meyong > provinsi Bali Maluku
Alat Musik Tradisional Indonesia Sebagai seorang rakyat dari sebuah negara
Indonesia yang sangat kaya akan budaya, kali ini saya akan menulis lagi tentang
salah satu kekayaan budaya Indonesia yaitu Alat Musik Tradisional Indonesia.
Sebelumnya, saya juga sudah pernah menulis artikel yang bertema budaya Indonesia
yang lain seperti Rumah Adat Indonesia, Tarian Tradisional Indonesia dan Pakaian
Tradisional Indonesia.
Alat Musik Tradisional Indonesia atau yang biasa juga disebut dengan alat musik
daerah Indonesia sangat banyak sekali karena biasanya masing-masing provinsi
mempunyai alat musik tradisional masing-masing.
Dibawah ini Anda dapat membaca artikel yang berhubungan dengan kumpulan jenis-
jenis Alat Musik Tradisional Indonesia yang tersebar di berbagai provinsi. Semoga
dapat bermanfaat .
ANGKLUNG
Alat Musik Tradisional Angklung Jawa Barat
Angklung adalah alat musik yang secara
tradisional berkembang di masyarakat Jawa
Barat. Alat musik ini dibuat dari bambu,
dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi
disebabkan oleh benturan badan pipa
bambu) sehingga menghasilkan bunyi.
BEDUG
CALUNG
GAMELAN
Alat Musik Gamelan Jawa
Gamelan berasal dari bahasa Jawa yang
artinya memukul atau menabuh. Beberapa
provinsi yang sampai saat ini masih memakai
gamelan saat acara-acara adat yaitu
Jawa Timur, Jawa Tengah maupun di
Bali. Gamelan saat ini juga makin
terkenal saat dipakai untuk acara
komedi yang sangat populer di
televisi yaitu Opera Van Java (OVJ).
Secara lebih luas Teater diartikan sebagai sebuah proses pemilihan teks atau
naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari public atau audience.
Pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi, seni drama, sandiwara,
drama.
Dalam arti sempit Teater merupakan segala tontonan yang dipertunjukkan di depan
orang banyak
Dalam artian yang lebih luas, Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan
manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak
dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik,
nyanyian, tarian, dan lain sebagainya.
Pada zaman dahulu fungsi dari sebuah teater adalah sebagai sarana
upacara persembahan kepada dewa. Teater dalam sarana upacara ini biasanya
tidak membutuhkan penonton. Penonton dari teater ini adalah mereka sendiri
yang tergabung dalam upacara tersebut.
Fungsi teater tentu sebagai sebuah media untuk berekspresi karena dalam
seni teater menampilkan ekpresi, gerak, serta dialog.
Sebagai Hiburan
Fungsi teater saat ini selain sebagai sebuah karya seni juga sebagai sebuah
hiburan. Karena pada pementasannya ia menampilkan suatu tema atau cerita
tertentu yang juga apik serta menghibur.
Menurut kepercayaan setempat, bila ada yang menarikan Tarian ini, maka Nyi Roro
Kidul atau Kangjeng Ratu Kidul akan menghadiri tarian tersebut dan ikut menari.
Biasanya tarian ini ditarikan oleh 9 orang wanita, dimana sembilan ini melambangkan
Wali Songo, adapun yang bilang 9 sebagai arah mata angin.
Busana para penari pun biasanya menggunakan pengantin adat Jawa, dimana para
penari menggunakan gelung besar, dan aksesoris-aksesoris Jawa berupa centhung,
sisir jeram saajar, tiba dhadha, garudha mungkur, dan cundhuk mentul. Para
penaripun diusahakan tidak dalam keadaan haid.
Musik yang dimainkan untuk mengiringi tarian ini biasanya Gending Ketawang
Gedge, bisa juga dengan gamelan.
Tari Gambyong
Tari Gambyong
Hingga akhirnya nama penari itu terdengar ke telinga Sunan Paku Buwono IV,
membuat Sri Gambyong diundang untuk menari ke dalam Istana. Ia pun berhasil
memikat orang-orang di Istana, hingga akhirnya tariannya pun dipelajari dan
dikembangkan hingga dinobatkan tarian khas Istana.
Untuk jumlah penari tidak disyaratkan, namun untuk kostum yang biasa digunakan
adalah kostum kemben yang sebahu dilengkapi dengan selendang. Pada dasarnya
tarian ini sangat identik dengan warna kuning dan hijau. Namun seiring zaman,
warna pun tidak menjadi patokan.
Tari Puspanjali
Puspanjali (puspa = bunga, anjali = menghormat) merupakan
sebuah tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok
penari putri (biasanya antara 5-7 orang). Menampilkan gerak-
gerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerak
ritmis yang dinamis, tarian ini banyak mengambil inspirasi dari
tarian-tarian upacara Rejang, dan menggambarkan sejumlah
wanita yang dengan penuh rasa hormat menyongsong kedatangan
para tamu yang datang ke pulau mereka. Tari ini diciptakan oleh
N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (penata tari) dan I Nyoman
Windha (penata tabuh pengiring) pada tahun 1989.
Tari Gabor
Tari ini merupakan tarian wanita yang mirip dengan tari Pendet. Bahkan
sebenarnya tari ini hanya merupakan variasi lain dari tari Pendet, namun pembendaharaan
geraknya lebih banyak, diambil dari gerak-gerak tari upacara seperti Rejang. Tari
Gabor biasanya ditarikan oleh dua orang penari wanita atau lebih. Tari ini diciptakan oleh I
Gusti Raka (dari Saba) seorang dosen ASTI Denpasar pada tahun 1969. Tarian yang sejenis
kemudian diubah oleh I Wayan Beratha guru SMKI Denpasar pada tahun 1970. Pada tahun
1972 I Wayan Berathamenciptakan tarian yang sejenis yang dinamakan tari Panyembrama
KELOMPOK 3
Disusun Oleh :
Kelas : VII C
Kelas : VII C
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTs N) TAMBAK
Jln. Diponegoro No. 5 Kamulyan Tambak
Tahun Pelajaran 2016/ 2017