Anda di halaman 1dari 13

Seni Rupa Kerajinan Tangan

Kerajinan Songket Riau

Songket berasal dari kata sungkit yang artinya adalah mencungkil. Kain

songket merupakan salah satu kerajinan tangan asli Riau yang populer dan

sering diburu oleh orang yang bepergian ke Riau. Hal ini karena pada

songket Riau terdapat motiv-motiv yang sangat khas dan tidak bisa

ditemukan di tempat lain. Berdasarkan sejarahnya, songket dibawa pertama

kali oleh seorang pengrajin yang berasal dari kerajaan Trengganu.

Pada masa awal perkembangannya, Tetak ini awalnya dibuat dengan

menggunakan cara tenun tumpu. Kemudian berkembang menggunakan alat

yang dinamakan Kik. Pada zaman dahulu, setiap pembuatan kain songket

selalu menggunakan sutra dan untuk membuat motivnya menggunakan

benang emas dan perak. Akan tetapi, sekarang hal itu dirasa terlalu mahal,

maka orang-orang menggunakan bahan-bahan yang lebih sederhana akan

tetapi tidak meninggalkan kualitas dan keindahan kain songket dari Riau

tersebut. Riau terkenal dengan motiv-motiv songket yang khas. Beberapa di

antaranya adalah; motiv kuntum bunga, siku awan, siku tunggal, daun

tunggal, mata panah, dan tabir bintang.


Demikian adalah beberapa kerajinan tangan asal Riau yang luar biasa. Setiap

daerah di Indonesia memiliki kekayaan atas kerajinan tangan yang tidak

dimiliki negara lain. Banggalah pada Indonesia! Merdeka!

Seni Rupa Macam-Macam Batik

1. Motif Ceplok, Grompol


Motif batik Ceplok ini mencakup berbagai macam
desain geometris, biasanya didasarkan pada mawar
melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya,
membentuk pola simetris keseluruhan pada kain.
Berikut ini adalah gambar motif batik Ceplok:

2. Motif batik Kawung


Motif batik kawung ini dikenal dengan motif batik tertua, dulunya disediakan untuk
keluarga kerajaan. Motif kawung ini merupakan penampang buah aren kelapadan
beberapa mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi
universal. Nah langsung saja berikut ini adalah gambar motif batik Kawung khas
yogyakarta :

3. Motif batik Parang


Motif batik parang dikenal familiar sebagai pola
pedang atau keris oleh orang luar. panggilan jawa
motif lidah api, biasa juga disebut motif parang lidah
api. Motif parang dibedakan lagi menjadi 2 macam
yaitu:
a. Parang Rusak
parang rusak sendiri diartikan sebagai
pertarungan antara manusia melawan
kejahatan dengan cara mengendalikan
keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana dan akan menang.
b. Parang barong
parang barong pada jaman dahulu hanya dipakai oleh raja dan dianggap
sebagai pola yang suci. Arti motif sendiri suapa sang raja menjadi hati-hati
dalam menjaga dirinya sendiri sehingga dia akan menjadi seorang penguasa
yang jujur, adil dan juga bertanggung jawab terhadap rakyatnya. berikut ini
adalah motif batik parang khas yogyakarta :

4. Motif Batik Lereng


Design motif batik lereng adalah baris diagonal pola di
antara motif parang, banyak ditemukan untuk polanya
hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan
seluruh array pola kecil. Merupakan salah satu pola lama
disediakan untuk keluarga istana kerajaan. Berikut ini
adalah gambar untuk Motif batik lereng :

5. Motif batik Nitik


Motif batik nitik sendiri terkenal dengan motif batik tertua karena dulunya terinspirasi
oleh kain tenun dengan patola yang dibawa oleh para pedagang gujarat dari india.
dengan design titik titik serta geometri. Dulunya biasanya dipakai oleh orang tua dari
pasangan pernikahan orang truntum. berikut ini adalah gambar motif batik Nitik
yogyakarta :

Seni Rupa Rumah Adat

Rumah Adat Indonesia Di bagian pertama ini, kami akan membahas terlebih
dahulu 10 rumah adat Indonesia yang berasal dari provinsi dan suku-suku di
sekitar Pulau Sumatera, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, dan seterusnya sampai ke Provinsi Lampung.
1. Rumah Adat Aceh Rumah adat Aceh
bernama rumah Krong Bade. Terkadang
rumah ini juga disebut dengan nama
Rumoh Aceh. Krong Bade adalah sebuah
rumah panggung dengan tangga yang
terletak dibadian depan. Material
penyusunnya hampir 100% berasal dari
kayu. Adapun dalam proses
pengerjaannya, rumah ini tidak dilakukan
secara sembarangan. Beragam ritual,
mulai dari pemilihan hari baik, upacara kenduri, dan pemilihan material
dilakukan untuk mendapatkan rumah yang nyaman untuk ditinggali. Bagi
masyarakat Aceh, selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan
papan, rumah Krong Bade juga memiliki fungsi sebagai identitas budaya.
Kendati begitu, saat ini kita akan semakin jarang menemukan rumah adat ini
saat berkunjung ke Aceh. Selain karena biaya pembuatannya yang lebih
mahal dibandingkan rumah modern, biaya perawatan rumah ini pun terbilang
cukup besar.

2. Rumah Adat Sumatera Utara Rumah adat Sumatera Utara bernama


Rumah Bolon. Rumah adat khas suku Batak ini dulunya adalah tempat
tinggal 13 raja yang berkuasa di Sumatera
Utara. Adapun bila dirunut dari gaya
arsitekturnya, rumah bolon terdiri atas
beragam jenis. Ada rumah Bolon
Simalungun, rumah Bolon Toba, rumah
Bolon Karo, rumah Bolon Pakpak, rumah
Bolon Mandailing, dan rumah Bolon
Angkola. Jenis-jenis arsitektur rumah Bolon
tersebut sangat dipengaruhi oleh kearifan
dan kondisi alam Sumatera Utara yang begitu luas. Bentuk Rumah Bolon
sendiri sama seperti rumah adat Sumatera lainnya, yaitu berwujud rumah
panggung dengan tangga di bagian depannya. Yang unik, jika dilihat dari atas
rumah bolon akan membentuk segi empat.

3. Rumah Adat Riau Rumah adat Riau bernama Rumah Adat Selaso Jatuh
Kembar atau Balai Selaso Jatuh. Sesuai namanya, rumah adat ini bukanlah
diperuntukan sebagai tempat tinggal bagi masyarakat Melayu Riau. Ia lebih
digunakan sebagai balai pertemuan bagi setiap tetua adat untuk melakukan
musyawarah atau rapat-rapat adat. Kendati bukan berfungsi rumah tinggal,
rumah adat Selaso Jatuh Kembar tetaplah terbagi atas beberapa sekat
ruangan. Ada ruangan tempat bersila
(digunakan untuk pertemuan) yang
berukuran lebih luas, ada dapur, dan ada
kamar tidur. Selengkapnya tentang
desain dan karakteristik rumah adat
Selaso Jatuh Kembar
Seni Musik Lagu-lagu daerah

Nama Lagu
Daerah Indonesia
Ampar-Ampar Pisang > provinsi Esa Mokan > provinsi Sulawesi
Kalimantan Selatan Utara

Anak Kambing Saya > provinsi NTT Gambang Suling > provinsi Jawa
Tengah
Angin Mamiri > provinsi Sulawesi
Selatan Gek Kepriye > provinsi Jawa
Tengah
Anju Ahu > provinsi Sumatra Utara
Goro-Gorone > provinsi Maluku
Apuse > provinsi Papua
Gundul Pacul > provinsi Jawa
Tengah
Ayam Den Lapeh > provinsi
Sumatra Barat
Haleleu Ala De Teang > provinsi
NTB
Barek Solok > provinsi Sumatra
Barat
Fluhatee > provinsi Maluku
Batanghari > provinsi Jambi
llir-llir > provinsi Jawa Tengah
Bolelebo > provinsi Nusa Tenggara
Barat Indung-Indung > provinsi
Kalimantan Timur
Bubuy Bulan > provinsi Jawa Barat
Injit-Injit Semut > provinsi Jambi
Bungong Jeumpa > provinsi NAD
Jali-Jali > provinsi DKI Jakarta
Burung Tantina > provinsi Maluku
Jamuran > provinsi Jawa Tengah
Butet > provinsi Sumatra Utara
Kabile-bile > provinsi Sumatra
Selatan
Cik-Cik Periuk > provinsi
Kalimantan Barat
Kalayar > provinsi Kalimatan
Tengah
Cing Cangkeling > provinsi Jawa
Barat
Kambanglah Bungo > provinsi
Sumatra Barat
Dago Inang Sarge > provinsi
Sumatra Utara
Kampung nan Jauh Di Mato >
provinsi Sumatra Barat
Dayung Palinggam > provinsi
Sumatra Barat
Ka Parak Tingga > provinsi
Sumatra Barat
Dek Sangke > provinsi Sumatra
Selatan
Keraban Sape > provinsi Jawa
Timur
Desaku > provinsi NTT
Keroncong Kemayoran > provinsi
DKI Jakarta
Kicir-Kicir > provinsi DKI Jakarta Pai Mura Rame > provinsi NTB

Kole-Kole > provinsi Maluku Pakarena > provinsi Sulawesi


Selatan
Lalan Belek > provinsi Bengkulu
Palu Lempong Pupoi > provinsi
Kalimantan Tengah
Lembah Alas > provinsi NAD
Panon Hideung > provinsi Jawa
Lipang Lipangdang > provinsi Barat
Lampung
Paris Barantai > provinsi
Lisoi > provinsi Sumatra Utara Kalimantan Selatan

Macep-cepetan > provinsi Bali Peia Tawa-Tawa > provinsi Sulawesi


Tenggara
Madedek Magambiri > provinsi
Sumatra Utara Pileuleuyan > provinsi Jawa Barat

Malam Baiko > provinsi Sumatra Pinang Muda > provinsi Jambi
Barat
Pitik Tukung > provinsi DI
Mande-Mande > provinsi Maluku Yogyakarta

Manuk Dadali > provinsi Jawa Potong Bebek > provinsi NTT
Barat
Putri Ayu > provinsi Bali
Ma Rencong > provinsi Sulawesi
Selatan
Rambadia > provinsi Sumatra
Utara
Mejangeran > provinsi Baii
Rang Talu > provinsi Sumatra
Meriam Tomong > provinsi Barat
Sumatra Utara
Rasa Sayang-Sayange > provinsi
Meyong-Meyong > provinsi Bali Maluku

Moree > provinsi NTB Ratu Anom > provinsi Bali


Saputanga Bapuncu Ampat >
Na Sonang Dohita Nadua > provinsi Kalimantan Selatan
Sarinande > provinsi Maluku
Selendang Mayang > provinsi
provinsi Sumatra Utara Jambi
Sengko-Sengko > provinsi Sumatra
Utara
Ngusak Asik > provinsi Bali Sepakat Segenap > provinsi DI
Aceh
Nuluya > provinsi Kalimantan Sinanggar Tulo > provinsi
Sumatera Utara
Tengah Sing Sing So > provinsi Sumatra
Utara
0 Ina Ni Keke > provinsi Sulawesi Sinom > provinsi DI Yogyakarta
Utara Sipatokahan > provinsi Sulawesi
Utara
Sitara Tillo > provinsi Sulawesi
Ole Sioh > provinsi Maluku Utara
Soleram > provinsi Riau
Surilang > provinsi DKI Jakarta
0 Re Re > provinsi NTB Suwe Ora Jamu > provinsi DI
Yogyakarta
Tahanusangkara > provinsi
Orlen-Orlen > provinsi NTB Sulawesi Utara

0 Ulate > provinsi Maluku

Seni Musik Alat musik

Alat Musik Tradisional Indonesia Sebagai seorang rakyat dari sebuah negara
Indonesia yang sangat kaya akan budaya, kali ini saya akan menulis lagi tentang
salah satu kekayaan budaya Indonesia yaitu Alat Musik Tradisional Indonesia.
Sebelumnya, saya juga sudah pernah menulis artikel yang bertema budaya Indonesia
yang lain seperti Rumah Adat Indonesia, Tarian Tradisional Indonesia dan Pakaian
Tradisional Indonesia.
Alat Musik Tradisional Indonesia atau yang biasa juga disebut dengan alat musik
daerah Indonesia sangat banyak sekali karena biasanya masing-masing provinsi
mempunyai alat musik tradisional masing-masing.
Dibawah ini Anda dapat membaca artikel yang berhubungan dengan kumpulan jenis-
jenis Alat Musik Tradisional Indonesia yang tersebar di berbagai provinsi. Semoga
dapat bermanfaat .

ANGKLUNG
Alat Musik Tradisional Angklung Jawa Barat
Angklung adalah alat musik yang secara
tradisional berkembang di masyarakat Jawa
Barat. Alat musik ini dibuat dari bambu,
dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi
disebabkan oleh benturan badan pipa
bambu) sehingga menghasilkan bunyi.

BEDUG

Alat Musik Tradisional Bedug


Bedug merupakan alat musik tradisional
yang telah digunakan sejak ribuan tahun
lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat
komunikasi pada zaman dahulu, baik dalam
kegiatan ritual keagamaan maupun
komunikasi antar masyarakat. Saat ini Bedug
biasanya digunakan untuk memberi tahu
masyarakat saat memasuki waktu shalat fardhu. Bedug biasanya juga digunakan
saat masyarakat mengadakan takbir keliling untuk menyambut hari raya Idul Fitri
atau hari raya Idul Adha.

CALUNG

Alat Musik Calung


Dilihat dari bentuknya, banyak masyarakat
yang menyamakan Calung dengan
Angklung. Meskipun hampir sama, namun
cara membunyikan alat musik tersebut
sangat berbeda. Angklung agar keluar
bunyinya hanya digoyangkan, sedangkan cara
menabuh Calung harus dengan cara memukul batang-batang bambu.

GAMELAN
Alat Musik Gamelan Jawa
Gamelan berasal dari bahasa Jawa yang
artinya memukul atau menabuh. Beberapa
provinsi yang sampai saat ini masih memakai
gamelan saat acara-acara adat yaitu
Jawa Timur, Jawa Tengah maupun di
Bali. Gamelan saat ini juga makin
terkenal saat dipakai untuk acara
komedi yang sangat populer di
televisi yaitu Opera Van Java (OVJ).

Seni Teater Jenis-jenis Teater


Pengertian Seni Teater, Unsur, Jenis dan Fungsinya

Menurut Wikipedia pengertian Teater


adalah istilah lain dari drama.

Teater berasal dari Bahasa theater


atau theatre, bahasa Perancis
thtre, kata teater sendiri berasal
dari kata theatron () dari
bahasa Yunani yang diartikan sebagai tempat untuk menonton.

Secara lebih luas Teater diartikan sebagai sebuah proses pemilihan teks atau
naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari public atau audience.

Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) mendefinisikan Teater dalam beberapa


pengertian yakni :

Gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya

Ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk


mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah.

Pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi, seni drama, sandiwara,
drama.

Definisi Seni Teater Secara Umum

Secara umum teater didefinisikan ke dalam beberapa arti yakni :

Secara etimologis teater diartikan sebagai gedung pertunjukan atau auditorium.

Dalam arti sempit Teater merupakan segala tontonan yang dipertunjukkan di depan
orang banyak

Dalam artian yang lebih luas, Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan
manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak
dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik,
nyanyian, tarian, dan lain sebagainya.

Unsur Seni Teater

Unsur yang harus di penuhi dalam teater antara lain :


Pemeran Properti
Sutradara Penataan
Jenis-jenis Seni Teater

Seni teater terbagi ke dalam beberapa jenis yakni :

Teater Boneka Teatrikalisasi Puisi


Drama Musikal Teater Gerak
Teater Dramatik

Fungsi Seni Teater

Seni Teater memiliki beberapa fungsi yang cukup berpengaruh dalam


kehidupan. Berikut adalah beberapa fungsi dari Seni Teater :

Sebagai Sarana Upacara

Pada zaman dahulu fungsi dari sebuah teater adalah sebagai sarana
upacara persembahan kepada dewa. Teater dalam sarana upacara ini biasanya
tidak membutuhkan penonton. Penonton dari teater ini adalah mereka sendiri
yang tergabung dalam upacara tersebut.

Sebagai Media Berekspresi

Fungsi teater tentu sebagai sebuah media untuk berekspresi karena dalam
seni teater menampilkan ekpresi, gerak, serta dialog.

Sebagai Hiburan

Fungsi teater saat ini selain sebagai sebuah karya seni juga sebagai sebuah
hiburan. Karena pada pementasannya ia menampilkan suatu tema atau cerita
tertentu yang juga apik serta menghibur.

Sebagai Sarana Edukasi atau Pendidikan

Fungsi lain dari seni teater adalah memberikan edukasi kepada


penontonnya. Biasanya dalam seni teater atau drama memiliki nilai-nilai
edukasi.

Tarian di Kepulauan Sumatera


Tarian di Kepulauan Sumatera - Sumatera adalah pulau
terbesar kedua di indonesia setelah Kalimantan dan pulau terbesar
terbesar keenam di dunia. Nama lain Pilau ini yaitu Pulau Percha, Andalas,
atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti "pulau emas"). Secara
umum, pulau Sumatera didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke
dalam beberapa suku. Suku-suku besar ialah Aceh, Batak, Melayu,
Minangkabau, Besemah, Suku Rejang, Ogan, Komering, dan Lampung.
Dari banyaknya suku-suku tersebut terciptalah tarian-tarian tradisional
disetiap provinsinya. Dan ini lah Tarian Tradisional di setiap Provinsi di
kepulauan Sumatera.

1. Provinsi Aceh Tari Saman


Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo aceh yang biasa
ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam
adat. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai
Daftar Representatif Budaya Takbenda
Warisan Manusia di Bali, 24 November
2011.
Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan
laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan
tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang, dengan rincian 8
penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang
pemimpin yang disebut syekh. Selain mengatur gerakan para
penari, syekh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman,
yaitu ganit.
Tarian yang berasal dari Provinsi aceh lainnya yaitu Tari
Didong,Tari Likok Pulo, Tari Rapa'i Geleng, Tari Rateb Meuseukat, Tari
Ratoh Duek, Tari Seudati, Tari Ula-ula Lembing, dan masih banyak lagi.

2 Provinsi Sumatera Utara Tari Tortor

Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari
Batak Toba yang berasal dari
Sumatera Utara yang meliputi
daerah Tapanuli Utara, Humbang
Hasundutan, Toba Samosir dan
Samosir. Tari to-tor adalah tarian
yang gerakannya se-irama dengan
iringan musik (magondangi) yang
dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang,
suling, terompet batak, dan lain-lain.Tari ini biasa digelar pada saat
pengukuhan seorang raja, tari ini juga berasal dari 7 putri kayangan
yang mandi disebuah telaga di puncak gunung pusuk buhit
bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung (Pisau tujuh
sarung). Kemudian tor-tor Tunggal Panaluan merupakan suatu
budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda
musibah, maka tanggal panaluan ditarikan oleh para dukun untuk
mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara lainnya
antara lain Tari Tor-Tor Tujuh Cawan, Tari Endeng-Endeng, Tari Toping-
Toping (Huda-Huda), Tari Balanse Madam,Tari Baluse, Tari Piso Surit, Tari
Serampang Dua Belas, dan masih banyak lagi.

3 Provinsi Sumatera Barat Tari Payung
Tarian adalah tarian yang berasal dari
Minangkabau, Sumatera Barat. tarian
yang melambangkan kasih sayang.
Tarian ini mencerminkan pergaulan
muda-mudi, sehingga penggunaan
payung ini betujuan untuk
melindungi mereka dari hal-hal
negative dan biasanya dilakukan
oleh 3-4 orang penari yang
dilakukan secara berpasangan
antara pria dan wanita.
Tarian ini dilakukan dengan
menggunakan payung sebagai instrument pelengkap. Selain
menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari
pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita. Musiknya
cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat
dinamis. Tarian ini biasa dibawakan pada saat pembukaan suatu acara
pesta,pameran atau bentuk kegiatan lainnya.
1. Tari Bedhaya Ketawang

Tari Bedhaya Ketawang

Tarian tradisional pertama adalah Bedhaya


Ketawang yang mengandung arti di setiap
masing-masing kata. bedhaya yang artinya
penari wanita dan ketawang artinya langit. Bila
disatukan Bedhaya Ketawang ini mengandung
arti penari wanita dari istana langit.
Tarian ini dipertunjukan untuk acara resmi saja, yang bertujuan untuk
menghibur. Sejarahnya, tarian ini menceritakan tentang hubungan Ratu Kidul yang
biasa kita kenal dengan Roro Kidul.

Menurut kepercayaan setempat, bila ada yang menarikan Tarian ini, maka Nyi Roro
Kidul atau Kangjeng Ratu Kidul akan menghadiri tarian tersebut dan ikut menari.

Biasanya tarian ini ditarikan oleh 9 orang wanita, dimana sembilan ini melambangkan
Wali Songo, adapun yang bilang 9 sebagai arah mata angin.

Busana para penari pun biasanya menggunakan pengantin adat Jawa, dimana para
penari menggunakan gelung besar, dan aksesoris-aksesoris Jawa berupa centhung,
sisir jeram saajar, tiba dhadha, garudha mungkur, dan cundhuk mentul. Para
penaripun diusahakan tidak dalam keadaan haid.

Musik yang dimainkan untuk mengiringi tarian ini biasanya Gending Ketawang
Gedge, bisa juga dengan gamelan.

Baca juga : Alat Musik Tradisional Khas Bandung

Tari Gambyong

Tari Gambyong

Tari Gambyong berasal dari daerah Surakarta.


Awalnya, tarian ini hanya sebuah tarian rakyat dan
diadakan ketika memasuki musim panen padi.
Sekarang, tarian tersebut diadakan saat acara sakral
dan sebagai penghormatan pada tamu.

Sejarahnya nama Gambyong pun diambil dari salah


satu penari tempo dulu, dimana penari tersebut memiliki suara merdu dan
tubuh yang lentur, dengan kedua bakat tersebut Gambyong yang memiliki nama
lengkap Sri Gambyong cepat terkenal dan dapat memikat banyak orang.

Hingga akhirnya nama penari itu terdengar ke telinga Sunan Paku Buwono IV,
membuat Sri Gambyong diundang untuk menari ke dalam Istana. Ia pun berhasil
memikat orang-orang di Istana, hingga akhirnya tariannya pun dipelajari dan
dikembangkan hingga dinobatkan tarian khas Istana.

Untuk jumlah penari tidak disyaratkan, namun untuk kostum yang biasa digunakan
adalah kostum kemben yang sebahu dilengkapi dengan selendang. Pada dasarnya
tarian ini sangat identik dengan warna kuning dan hijau. Namun seiring zaman,
warna pun tidak menjadi patokan.


Tari Puspanjali
Puspanjali (puspa = bunga, anjali = menghormat) merupakan
sebuah tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok
penari putri (biasanya antara 5-7 orang). Menampilkan gerak-
gerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerak
ritmis yang dinamis, tarian ini banyak mengambil inspirasi dari
tarian-tarian upacara Rejang, dan menggambarkan sejumlah
wanita yang dengan penuh rasa hormat menyongsong kedatangan
para tamu yang datang ke pulau mereka. Tari ini diciptakan oleh
N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (penata tari) dan I Nyoman
Windha (penata tabuh pengiring) pada tahun 1989.

Tari Gabor

Tari ini merupakan tarian wanita yang mirip dengan tari Pendet. Bahkan
sebenarnya tari ini hanya merupakan variasi lain dari tari Pendet, namun pembendaharaan
geraknya lebih banyak, diambil dari gerak-gerak tari upacara seperti Rejang. Tari
Gabor biasanya ditarikan oleh dua orang penari wanita atau lebih. Tari ini diciptakan oleh I
Gusti Raka (dari Saba) seorang dosen ASTI Denpasar pada tahun 1969. Tarian yang sejenis
kemudian diubah oleh I Wayan Beratha guru SMKI Denpasar pada tahun 1970. Pada tahun
1972 I Wayan Berathamenciptakan tarian yang sejenis yang dinamakan tari Panyembrama

KLIPING SENI BUDAYA


Seni Rupa, Seni Musik, Seni Teater
dan Seni Tari

KELOMPOK 3

Disusun Oleh :

Nama : Ima Asma Wati

Kelas : VII C

Kelas : VII C

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTs N) TAMBAK
Jln. Diponegoro No. 5 Kamulyan Tambak
Tahun Pelajaran 2016/ 2017

Anda mungkin juga menyukai