Candi Kalasan
2. Candi Sari
Candi Sari terletak sekitar 10 Km dari dari pusat Yogyakarta, hanya sekitar 3 Km
dari candi Kalasan.
3. Candi Penataran
Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XII Koto Kampar,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Candi muara takus merupakan candi terbesar di
pulau sumatera.
5. Candi Sewu
6. Candi Borobudur
Candi Gedong Songo terletak di Candi, Kecamatan Bandungan, Jawa Tengah. Pada
Tahun 1740
oleh shir thomas Stamford Raffles yang mengungkapkan. pada waktu itu Raffles
hanya menemukan
7 buah bangunan candi sehingga dia menyebutkannya dengan Candi Gedong pitu.
9. Candi Prambanan
Prasasti ini menceritakan Kerajaan Mataram Hindu dengan rajanya yang bernama
Sanjaya.
Prasasti Kalasan (778 M) berada di dkeat daerah Yogyakarta
Prasasti ini menceritakan Kerajaan Mataram Hindu dengan rajannya yang bernama
Rakai Panangkaran yang menganut agama Budha.
Prasasti di Kalimantan
Rumah adat krong bade merupakan rumah adat provinsi Aceh. Rumah ini juga
dikenal dengan sebutan rumoh aceh.
Rumah adat gadang merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Sumatera
Barat.
Rumah adat melayu selaso merupakan rumah adat yang berasa dari provinsi Riau.
Rumah Adat Provinsi Kepulauan Riau (Rumah Selaso Jatuh
Kembar)
Rumah adat melayu selaso jatuh kembar merupakan rumah adat yang berasa dari
provinsi Kepulauan Riau.
Rumah adat panjang merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Jambi.
Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan ( Rumah Limas )
Rumah adat limas merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Sumatera
Selatan.
Rumah rakit merupakan rumah adat yang berasal dari Bangka Belitung. Rumah
rakit ini juga sangat populer di Kota Palembang.
Rumah Adat Provinsi Bengkulu ( Rumah Bubungan Lima )
Rumah adat bubungan lima merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi
Bengkulu.
Rumah adat nowou sesat merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi
Lampung.
Rumah Adat Provinsi DKI Jakarta | Rumah Kebaya
Rumah adat kebaya merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi DKI Jakarta.
Rumah adat Kasepuhan Cirebon merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi
Jawa Barat. Rumah ini juga merupakan bagian dari keraton Cirebon.
Provinsi Nanggro Aceh Darussalam – Pakaian adat tradisional ulee
baling
Pakaian adat dari aceh ini biasanya di sebut dengan pakaian ulee balang, pakaian
ini hanya di pakai para raja beserta keluarganya.
Pakaian adat dari Sumatra Utara ini biasanya di sebut ulos. Pakaian adat ini oleh
masyarakat batak karo di yakini sebagai ajimat karena pakaian ini di percaya
mempunyai daya magis yang tinggi.
Provinsi Sumatra Barat – Pakaian adat tradisional bundo kanduang
Pakaian adat dari Sumatra Barat ini biasanya di bagi dua macam, yaitu Pakaian
adat dan pakaian penghulu, pakaian adat bundo kanduang biasanya terdapat di
minangkabau Sumatra Barat.
Provinsi Riau – Pakaian adat tradisional Melayu
Pakaian adat dari Riau biasanya di sebut pakaian Melayu. Di daerah Riau sendiri
ada 3 jenis yaitu Indragiri, Siak, dan Bengkalis Riau.
Dalam masyarakat melayu khususnya kaum laki-laki pakaian adat yang di pakai
biasanya berupa pakaian atasan yang mana di sebut teluk belanga.
Provinsi jambi – Pakaian adat tradisional Melayu Jambi
Pakaian dari Jambi ini hampir sama dengan pakaian adat yang ada di pulau
Sumatra pada umumnya, yakni pakaian adat Melayu.
Pakaian adat dari Sumatra Utara biasanya di sebut dengan aesan gede. Baju adat ini
dulunya terinspirasi oleh kerajaan Sriwijaya Yang mana kerajaan Sriwijaya pada
masa itu adalah kerajaan yang berjaya di daerah Sumatra Selatan.
Provinsi Bangka Belitung – Pakaian adat tradisional paksian
Pakaian adat dari Bangka Belitung ini biasanya di sebut dengan paksian. Kalau
buat kaum perempuan kebanyakan memakai baju kurung yang berwarna merah
yang mana bahannya dari kain sutra dan juga di kepalanya biasanya memakai
mahkota yang mana di sebut dengan paksian. Kalau untuk kaum laki-laki biasanya
memakai sorban atau yang lebih di kenal dengan nama Sungkon.
Pakaian adat yang di pakai untuk kaum perempuan biasanya memakai baju kurung
yang mempunya lengan panjang, di taburi pola-pola, di sulam emas yang berbentuk
lempengan bulat yang mana mirip uang logam.
Provinsi Lampung – Pakaian adat tradisional tulang bawang
Pakaian adat yang berasal dari Lampung ini bila kita amati banyak di temukan
perbedaan antara Lampung bagian pesisir dan Lampung daratan namun walau
memiliki sedikit perbedaan yaitu masih ada kesamaan yaitu masih sama-sama
menggunakan kain tapis di hiasi oleh logam kuningan yang mempercantik dan
terkesan sangat glamor, yang di maksud kain tapis di sini adalah sebuah kain yang
di tenun dengan proses yang masih manual dengan memakai tinta emas yang di
cetak dengan tangan terampil sehingga terbentuklah kain tapis yang sangat cantik
dan pakaian tersebut jika di pakai oleh pengantin terlihat akan sangat berkharisma.
Pakaian adat dari Jakarta di namakan pakaian adat betawi yang mana pakaian ini
sangat dipengaruhi oleh berbagai warga Jakarta yang bemacam-macam budaya
misalnya, Arab, Budaya Barat, dan budaya Melayu.
Provinsi Jawa Barat – Pakaian adat tradisionasional kebaya
Pakaian adat dari Jawa Barat ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok
terutama untuk kaum laki-laki dan kaum perempuan. Kain ini kebanyakan banyak
di gunakan wanita di seluruh tingkatan, baik dari golongan bangsawan maupun
masyarakat biasa. cara membedakannya sangat mudah yaitu terletak pada bahan
yang di pakai serta perbedaan lain terletak pada corak.
Dalam kehidupan sehari hari masyarakat suku badui masih kental dengan memakai
pakaian adat ini. Suku badui bagian dalam biasanya memakai baju adat yang
berwana putih yang mana warna tersebut di lambangkan sebagai warna suci. Dan
untuk suku badui bagian luar biasanya memakai pakain adat yang berwarna hitam.
Provinsi Jawa Tengah – Pakaian adat tradisioanal kebaya
Pakaian adat yang berasal dari Jawa Tengah lebih di kenal dengan menggunakan
kain kebaya yang memakai motif batik, yang mana batik tersebut merupakan batik
yang masih asli.
Pakaian adat yang berasal dari Madura Jawa Timur ini di sebut dengan pesa’an.
Pakaian ini sangat sederhana yang hanya berupa kaos mempunyai garis putih dan
celana yang longgar. Kalau yang di pakai wanita biasanya memakai kebaya.
Pakaian adat bali ini memiliki banyak jenis, walaupun sekilas memiliki bentuk
yang mirip. Masing-masing baju adat dari daerah bali memiliki ciri yang ornamen
dan simbolik, di bedakan dalam acara upacara, umur, dan jenis kelamin yang
memakainya. Kita isa membedakan status sosial masyaraktnya berdasarkan corak
busana dan perhiasan yang di milkinya.
Provinsi Nusa Tenggara Barat -Pakaian adat tradisional Lombok
Pakaian adat dari Nusa Tenggara Barat adalah pakaian adat lombok. Pakaian ini
biasanya di pakai dalam acara tertentu misalnya seperti acara upacara adat, pesta
perkawinan dan lain-lain.
Pria Rote biasanya memakai ti’langga untuk aksesoris pakaian tradisional Nusa
Tenggara timur. Dan bagi wanita, memakai baju kebaya yang pendek dan untuk
potongan bawahnya memakai kain tenun.
Provinsi Kalimantan Barat – Pakaian adat tradisional perang
Pakaian adat ini telah lama di pakai oleh orang Kalimantan Barat sejak lama.
Bahan utama untuk membuat pakaian ini adalah kulit kayu yang di olah menjadi
kain. Bahan yang di gunakan adalah jenus kulit kayu ampuro. Cara membuat nya
adalah dengan di pukul-pukul dalam pemukulan juga di lakukan di dalam air agar
memperoleh hasil yang sempurna. Kemampuan masyarakat Kalimantan Barat
dalam membuat baju ini adalah warisan turun temurun oleh nenek moyang mereka.
Terdapat banyak jenis pakaian adat dari suku banjar yang asalnya dari Provinsi
Kalimantan Selatan, diantaranya bagajah gamuling baular lulut, pengantin babaju
kun galung pacinan, pengantin baamar galung pancar matahari, dan pengantin
babaju kubaya panjang.
Berada di ujung utara dari pulau Kalimantan. Meskipun wilayahnya yang luas yaitu
sekitar 75.467,70 km², namun jumlah populasi penduduknya tergolong sedikit yaitu
sekitar 600 ribu jiwa. Sebagian besar penduduknya didominasi oleh suku Dayak.
Walaupun terlihat sama dengan pakaian adat dari Kalimantan Timur, namun
pakaian ini tetap memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri.
Provinsi Kalimantan Utara adalah provinsi yang berdiri paling muda di antara
provinsi di seluruh Indonesia. Di samping itu pulau provinsi ini juga bisa di
katakan provinsi yang berbatas langsung dengan negara tetangga. Pada mulanya
provinsi ini masuk kedalam provinsi Kalimantan Timur Oleh karena itu untuk
kebudayaannya sama persis dengan Kalimantan Timur.
Provinsi Sulawesi Barat – Pakaian adat tradisional mandar
Sarung sutra dari mandar nampak mirip dengan kain sutra pada umumnya, tapi di
setiap jenis masing-masing memilik ciri yang berbeda yaitu dari corak dan cara
membuatnya.
Pakaian nggembe ialah pkaian yang biasanya di pakai oleh remaja putri yang mana
di gunakan untuk upacara adat maupun pesta. Ciri-ciri dari baju ini sendiri adalah
mempunyai bentuk segi empat, berlengan lebar selebar kain, berkerah bulat,
panjang blus sampai pinggang dan longgar.
Provinsi Sulawesi Tenggara – Pakaian adat tradisional suku tolaki
Pakaian adat provinsi Sulawesi Tenggara ialah pakaian adat suku tolaki.
Pakaian bodo adalah pakaian adat untuk wanita suku Bugis, Sulawesi Selatan,
Indonesia. Baju ini berlengan pendek, dan mempunuai bentuk segi empat, baju ini
adalah salah satu baju tertua di dunia.
Provinsi Gorontalo – Pakaian adat tradisional Gorontalo
Pakaian adat tradisional ini biasanya di sebut dengan Billu (pakaian mempelai
putri) dan Mukuta (pakaian pengantin putra). Pakaian adat ini biasanya memiliki
tiga warna dan mempunyai arti tersendiri, warna itu ialah kuning keemasan, warna
hijau, dan warna ungu.
Baju cele memiliki ciri berkotak-kotak kecil dan geometris bergaris-garis. Pada
umumnya baju ini di padukan dengan sarung yang mempunyai warna yang tak jauh
berbeda, yang terpenting harus serasi dan seimbang. Baju cele ini hanya di pakai
untuk upacara adat.
Provinsi Maluku Utara – Pakaian adat tradisional manteren lemo
Pakaian adat ini terdiri atas celana panjang berwarna hitam bersama bis merah yang
memanjang dari atas sampai bawah. Bajunya bentuk jas yang tertutup dengan
kancing yang besar yang terbuat dari sebuah perak yang mempunyai jumlah
sembilan. Dan untuk ujung tangan, saku, dan leher jas semuanya berwarna merah.
pakaian adat ewer ialah pakaian adat tradisional yang berasal dari wilayah papua
barat.
Provinsi Papua – Pakaian adat tradisional papua
Di papua pakaian adat laki-laki dan perempuan bentuknya hampir mirip. Biasanya
mereka meengenakan baju dan penutup pada bagian bawah dengan bentuk yang
mirip. Selain itu di lengkapi dengan memakai dekorasi di kepala berbentuk burung
cendrawasih, kalung, gelang, dan juga ikat pinggang dari manik-manik dan juga
rumbai-rumbai di pergelangan kaki.
Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Masjid bersejarah ini dibangung oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612.
Masjid yang dibangun pada tahun 1906 ini juga dikenal dengan nama Masjid Al-
Mashun.
Masjid Raya Ganting Padang
Masjid dengan atap bangunan yang menyerupai pagoda ini dibangun oleh arsitek
Cina bernama Tjek Ban Tjut pada masa pemerintahan sultan pertama dari
Kesultanan Banten, Sultan Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati di
tahun 1560. Di sisi utara dan selatan masjid ini terdapat makam kuno para sultan
Banten dan keluarganya. Sementara, menara masjid yang tingginya 24 meter,
terdapat di sisi timur dan menjadi atraksi bagi para wisatawan karena keunikan
bentuk bangunannya. Menara itu dibangun oleh arsitek Belanda, Hendrik Lucasz
Cardeel. Cardeel juga membangun bangunan khusus di sisi selatan masjid yang
dulu digunakan sebagai tempat bermusyawarah dan berdiskusi.
Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Agung Kasepuhan dan Masjid
Agung Sang Cipta Rasa ini diprakarsai pembangunannya oleh Sunan Gunung Jati
dan diarsiteki oleh Sunan Kalijaga. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1480, di
masa penyebaran agama Islam oleh Wali Songo. Berlokasi di kompleks Keraton
Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, masjid ini mempunyai keunikan berupa sembilan
pintu untuk masuk ke ruangan utama, yang melambangkan Wali Songo. Di bulan
Ramadhan, sumur air Banyu Cis Sang Cipta Rasa selalu ramai dikunjungi oleh
peziarah yang meyakini air dari sumur itu mampu mengobati berbagai penyakit.
Masjid Agung Cirebon juga dikenal dengan nama Masjid Sunan Gunung Jati.
Masjid Menara Kudus
Sunan Kudus mendirikan masjid di kota Kudus pada tahun 1549 dengan
menggunakan batu pertama dari Baitul Maqdis, dari Palestina. Bentuk menara yang
mirip dengan bentuk candi menunjukkan percampuran pengaruh agama Hindu dan
Budha, seperti cara Sunan Kudus menyampaikan ajaran agama Islam agar lebih
mudah dimengerti oleh penganut agama Hindu dan Budha pada masa itu. Menara
masjid ini dibangun tanpa menggunakan semen sebagai perekatnya dan dihiasi oleh
32 piring biru yang berhiaskan lukisan.
Raden Patah, raja pertama dari Kesultanan Demak, beserta para Wali Songo
mendirikan masjid ini di tahun 1466. Masjid Agung Demak diselesaikan
pembangunannya pada tahun 1479. Bangunan induk masjid ini ditopang oleh
empat tiang utama yang bernama saka guru. Uniknya, salah satu dari tiang utama
tersebut terbuat dari serpihan kayu, dan dinamakan saka latal. Di samping masjid
ini terdapat Museum Masjid Agung Demak yang menampilkan berbagai koleksi
unik masjid, seperti beduk dan kentongan yang dibuat oleh Wali Songo, kitab tafsir
Al-Qur’an Jus 15-30 tulisan tangan Sunan Bonang, sepotong kayu dari saka latal
yang diambil oleh Sunan Kalijaga, dan lain-lain.
Masjid Sunan Ampel
Di tahun 1421, Sunan Ampel bersama dua sahabatnya, yang dikenal dengan Mbah
Sholeh dan Mbah Sonhaji, mendirikan Masjid Ampel. Bangunan seluas kurang
lebih 2 km persegi itu memiliki keunikan berupa 16 tiang kayu setinggi 17 meter
dengan diameter 60 cm. Tiang-tiang dari kayu jati itu tidak terbuat dari sambungan
kayu dan sampai sekarang tidak diketahui bagaimana cara mendirikan tiang
tersebut. Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, lokasi Masjid Sunan Ampel, tiap
harinya dipenuhi oleh wisatawan yang berziarah ke makam Sunan Ampel di sekitar
halaman masjid. Di kompleks pemakaman masjid itu juga terdapat makam salah
satu pahlawan nasional, KH Mas Mansyur.
Masjid Kotagede
Sarune Kale berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam yang mempunyai jenis bunyi
Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin.
Aramba berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara yang mempunyai jenis bunyi
Ideofon, yaitu bunyi yang berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakan Aramba
adalah dengan dipukul dengan menggunakan pemukul seperti stik.
Saluang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat yang mempunyai jenis bunyi
Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan
saluang dengan ditiup dan lubang yang ada di salung digunakan untuk mengatur
nada dan jari-jari tangan berfungsi untuk menutup lubangnya.
Alat musik tradisional : Gambus
Gambus berasal dari Riau, yang membunyai jenis bunyi Kordofun, yaitu bunyi
yang berasal dari dawai atau senar. Gambus mempunyai 3 senar – 12 senar.
Gambus biasa dimainkan sambil diiringi gendang.
Serangko berasal dari Jambi yang terbuat dari tanduk kerbau. Cara menggunakan
Serangko adalah dengan ditiup, serangko biasa digunakan untuk pemberitahuan
jika ada musibah di masyarakat Jambi.
Accoridon berasal dari Sumatera Selatan yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu jenis bunyi yang
berasal dari hembusan nafas. Cara menggunakan accordion yaitu dengan ditiup dan memakang kedua
tangan untuk mengatur alunan nada.
Alat musik tradisional : Doll
Doll berasal dari Bengkulu yang mempunyai jenis bunyi Membranofon, yaitu jenis
bunyi yang asalnya dengan memukul. Cara menggunakan doll yakni dengan
dipukul memakai alat pemukul.
Bende berasal dari Lampung yang mempunyai jenis bunyi Ideofon, yaitu jenis
bunyi yang berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakannya yaitu dipukul
dengan alat pukul yang khusus.
1. Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jatim
Legenda 8 Dewa
Bukan hanya menjadi salah satu kelenteng yang terindah di Indonesia, Kelenteng
Kwan Sing Bio pun menjadi kelenteng terbesar di Asia Tenggara dengan luas 4
hektar. Kelenteng Kwan Sing Bio yang dibangun pada abad ke-18 ini berada di
Jalan Raya R.E. Martadinata , Tuban – Jawa Timur. Kelenteng Kwan Sing Bio ini
adalah satu-satunya kelenteng di Indonesia yang menghadap ke laut. Jika di
kelenteng-kelenteng lain yang menjadi simbol di pintu masuknya adalah naga,
maka simbol di pintu masuk Kelenteng Kwan Sing Bio ini adalah kepiting.
Kelenteng Kwan Sing Bio ini menjadi tempat beribadah untuk penganut Tri
Dharma, yaitu Budha, Konghucu, dan Tao. Dewa utama yang dipuja di Kelenteng
ini adalah Dewa Kwan Kong. Di Kelenteng Kwan Sing Bio, Anda bisa melihat
Taman Dua Naga, Bangunan Sembilan Gada Suci, dan relief yang berkisah tentang
Legenda Delapan Dewa.
2. Vihara Surga Neraka, Singkawang
Vihara Surga Neraka ini adalah vihara tertinggi di Kalimantan Barat. Vihara ini
berada di punggung Gunung Passi, tepatnya di Kampung Sempalit, 12 km dari
pusat kota Singkawang. Nama Surga Neraka diberikan karena di kelenteng ini
banyak terdapat patung dewa-dewa yang berada di surga dan di neraka. Di Vihara
Surga Neraka, pengunjung harus melepaskan alas kaki lalu membersihkan kakinya
di air yang mengalir di anak tangga paling bawah sebelum naik menuju bangunan
paling tinggi di kelenteng tersebut. Bangunan tertinggi Vihara Surga Neraka ini
memiliki desain yang sangat indah dengan relief naga pada tembok-temboknya.
Dari bangunan tertinggi pengunjung dapat menikmati keindahan kota Singkawang.
Vihara Surga Neraka ini menjadi tempat beribadah bagi penganut Taoisme. Vihara
ini juga memiliki tujuh buah vihara yang letaknya terpencar namun berdekatan.
3. Kelenteng Tay Kak Sie
Kelenteng Tay Kak Sie terletak di kawasan Pecinan Semarang, di seberang replika
perahu Laksamana Cheng Ho. Kelenteng Tay Kak Sie yang berdiri sejak tahun
1746 ini menjadi tempat ibadah bagi penganut Budha, Tao, dan Konghucu. Anda
dapat melihat berbagai ornamen dan simbol-simbol seperti sepasang naga yang
memperebutkan matahari. Sepanjang naga ini menjadi simbol pelindung kelenteng
dari pengaruh jahat. Kelenteng Tay Kak Sie memiliki arsitektur yang indah dengan
konstruksi gaya Tiongkok, mirip dengan bangunan kelenteng abad 19. Di
Kelenteng Tay Kak Sie ini banyak diadakan upacara keagamaan dan pementasan
kesenian. Tak heran bila kelenteng ini menjadi daya tarik wisatawan.
4. Kelenteng Tri Dharma Chandra Nadi, Palembang
Kelenteng Xian Ma
Deskripsi dan arti filosofi Lambang Negara
Garuda
Garuda Pancasila merupakan burung yang sudah dikenal melalui mitologi kuno di sejarah
Nusantara (Indonesia), yaitu tunggangan Dewa Wishnu yang berwujud seperti burung
elang rajawali. Garuda dipakai sebagai Simbol Negara untuk menggambarkan Negara
Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan besar.
Warna keemasan di burung Garuda mengambarkan kejayaan dan keagungan.
Garuda memiliki sayap, paruh, cakar dan ekor yang melambangkan tenaga
dan kekuatan pembangunan.
Jumlah bulu Garuda Pancasila mengambarkan hari / Tanggal proklamasi kemerdekaan
Bangsa Indonesia, yaitu tanggal 17-Agustus-1945, antara lain: Jumlah bulu pada masing-
masing sayap berjumlah 17, Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8, Jumlah bulu di bawah
perisai/pangkal ekor berjumlah 19, Jumlah bulu di leher berjumlah 45.
Perisai
Perisai merupakan tameng yang telah lama dikenal dalam budaya dan
peradaban Nusantara sebagai senjata yang
melambangkan perlindungan, pertahanan dan perjuangan diri untuk
mencapai tujuan.
Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang menggambarkan
garis khatulistiwa hal tersebut mencerminkan lokasi / Letak Indonesia, yaitu
indonesia sebagai negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa.
Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara
Pancasila.
Warna dasar pada ruang perisai merupakan warna bendera Indonesia (merah-
putih). dan pada bagian tengahnya memiliki warna dasar hitam.
Makna Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan Perisai hitam
dengan sebuah bintang emas berkepala lima (bersudut lima), bintang emas sendiri
dapat diartikan sebagai sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya
kerohanian bagi setiap manusia.
Makna Sila 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan Rantai yang
disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain
yang saling membantu, gelang yang persegi menggambarkan pria sedangkan
gelang yang lingkaran menggambarkan wanita.
Sehelai pita putih dengan tulisan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam
dicengkeram oleh Kedua cakar Garuda Pancasila.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari Kakawin
Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" memiliki arti beraneka
ragam atau berbeda-beda, sedang kata "tunggal" berarti satu, dan kata "ika"
bermakna itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diartikan "Beraneka Satu
Itu", yang bermakna meskipun berbeda beda tapi pada hakikatnya tetap satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk melambangkan kesatuan
dan persatuan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam
ras, budaya, bahasa daerah, agama, suku bangsa dan kepercayaan.
Ada beberapa warna yang terdapat pada Lambang Garuda Pancasila. Warna-warna
yang dipakai menjadi warna pada lambang Garuda Pancasila ini memiliki makna
dan arti kurang lebih sebagai berikut.
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Bangka-Belitung
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
PULAU KALIMANTAN
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Bali
NUSA TENGGARA
Sulawesi Selatan
Gorontalo
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
KEPULAUAN MALUKU
Maluku
PULAU PAPUA
Papua Barat
34. Papua
Itulah Flora dan Fauna khas 34 Provinsi di Indonesia , kita sebagai masyarakat
Indonesia harus berbangga karena indonesia memiliki banyak Flora dan Fauna,
dan harus kita jaga serta kita juga harus melestarikan-nya agar tidak punah atau
mati.