Anda di halaman 1dari 12

RUMAH ADAT

1. Rumah Adat Provinsi Nusa Tenggara Timur | Rumah Musalaki

Rumah adat musalaki merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Nusa
Tenggara Timur. Rumah adat musalaki mempunyai kemiripan dengan rumah adat
daerah tetangganya, yaitu Nusa Tenggara Barat.

Ciri khas dari rumah adat ini adalah bentuk dan arsitekturnya menyerupai kerucut.
Pada zaman dahulu rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal kepala suku dan
pembesar adat saja. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, rumah adat ini
digunakan untuk tempat tinggal masyarakat Nusa Tenggara Timur.
2. Rumah Adat Provinsi Kalimantan Selatan | Rumah Banjar Bubungan Tinggi

Rumah adat bubungan tinggi merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi
Kalimantan Selatan. Rumah ini dibangun oleh suku Dayak Selatan yang merupakan
suku asli Kalimantan.

Ciri khas rumah adat ini adalah mempunyai struktur bangunan yang tinggi dan
kokoh. Rumah adat bubungan tinggi ini lebih mengutamakan kekokohan bangunan
daripada daya tampung bangunannya.
3. Rumah Adat Provinsi Kalimantan Barat | Rumah Istana Kesultanan
Pontianak

Rumah adat istana kesultanan pontianak merupakan rumah adat yang berasal dari
daerah Kalimantan Barat. Rumah ini memiliki ukuran yang cukup besar.

Ciri khas rumah adat ini adalah mempunyai corak dan arsitektur Suku Dayak yang
terdapat pada bagian-bagian sisi rumah.
4. Rumah Adat Provinsi Kalimantan Tengah | Rumah Betang

Rumah adat betang adalah rumah adat yang berasal dari provinsi Kalimantan Tengah.
Rumah ini secara garus besar mempunyai kemiripan dengan rumah panjang.

Ciri khas rumah adat ini adalah mempunyai ukuran yang sangat besar dan merupakan
rumah adat terbesar kedua di Indonesia. Rumah adat ini mampu menampung 150
orang atau 30-35 keluarga.
5. Rumah Adat Provinsi Kalimantan Selatan | Rumah Banjar
Bubungan Tinggi

Rumah adat bubungan tinggi merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi
Kalimantan Selatan. Rumah ini dibangun oleh suku Dayak Selatan yang merupakan
suku asli Kalimantan.

Ciri khas rumah adat ini adalah mempunyai struktur bangunan yang tinggi dan
kokoh. Rumah adat bubungan tinggi ini lebih mengutamakan kekokohan bangunan
daripada daya tampung bangunannya.
PAKAIAN ADAT

1. Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur (Ti’langga)

Kain tenun yang berasal dari Nusa Tenggara baik itu Nusa Tenggara Barat maupun
Nusa Tenggara Timur memiliki corak atau motif yang khas. Meskipun tempatnya
berdampingan antara NTB dan NTT, bentuk pakaian adat yang dipakai oleh
masyarakatnya ada perbedaan yang cukup menonjol.

Wanitanya memakai kebaya dengan kombinasi kain tenun, sedangkan pakaian adat
prianya disebut dengan Ti’langga
2. Pakaian Adat Kalimantan Selatan (Bagajah Gamuling Baular Lulut)

Untuk pakaian adat tradisional yang berasal dari provinsi Kalimantan Selatan ini
berbeda dengan provinsi-provinsi yang ada di sekitarnya yang banyak terpengaruh
oleh suku Dayak. Pakaian adat Kalimantan Selatan dipengaruhi oleh kerajaan Banjar
yang bercorak Islam.

Bentuk dan nama-nama dari pakaian adat banjar ini juga tidak hanya satu jenis saja,
diantaranya adalah pengantin babaju kubaya panjang, bagajah gamuling baular lulut,
pengantin baamar galung pancar matahari dan pengantin babaju kun galung pacinan.
3. Pakaian Adat Jambi (Melayu Jambi)

Pakaian adat dari provinsi jambi ini bentuknya secara umum sama seperti dari
provinsi yang berada di sekitarnya yaitu pakaian adat melayu karena masyarakat yang
tinggal di sini sebagian besar adalah suku melayu dan namanya adalah Melayu Jambi.

Perbedaan yang terlihat pada pakaian adat dari Jambi ini adalah adanya hiasan yang
berupa sulaman emas atau berwarna emas dan membuat pakaian tradisional ini
terlihat glamor dan mewah dibandingkan dengan pakaian adat melayu lainnya.
4. Pakaian Adat Riau ( Pakaian Adat Melayu)

Suku yang tinggal di daerah provinsi Riau dan sekitarnya ini adalah suku Melayu.
Pakaian adat yang dimilikinya juga mempunyai nama pakaian adat Melayu yang
memiliki perbedaan bentuk berdasarkan pemakaiannya yaitu untuk pakaian sehari-
hari, upacara dan pengantin.
5. Pakaian Adat Bengkulu (Bengkulu)

Baju kurung yang dipakai oleh kaum wanita yang tinggal di pulau Sumatera adalah
bentuk pakaian adat yang sering dipakai oleh masyarakat Melayu termasuk pakaian
adat yang berasal dari provinsi Bengkulu ini. Ada sulaman emas yang menghiasi
pakaian adat ini tapi tidak seglamor pakaian tradisional dari Jambi.

Untuk kaum prianya memakai jas, celana panjang, sarung, sepatu, tutup kepala dan
keris. Karena tidak hanya suku melayu saja yang tinggal di Bengkulu, maka ada
sedikit perbedaan bentuk pakaian adat ini seperti yang ada pada suku Rejang dan
Pasemah. Namanya dari pakaian ini adalah pakaian adat Bengkulu.
TUGAS SENI BUDAYA

Disusun Oleh :

FITRI
IBNU
JUJU

Kelas :

VIII – G

SMP NEGERI 2 DAWUAN

2019

Anda mungkin juga menyukai