Musholla Masjid
Tradisi ini dilaksanakan dengan kegiatan Acara sedekah bumi ini biasanya
gotong royong bersih bersih saluran air dilaksanakan setahun sekali yaitu
disekitar desa sebelum memasuki sesudah panen , biasanya dilaksanakan
musim tanam padi.Pada tradisi bersih pada hari rabu pon. Pemilihan hari
desa warga bekerja secara sukarela rabu pon ini sesuai dengan tradisi
Tradisi Sedekah Bumi untuk membersihkan saluran. turun-temurun dari leluhur desa.
Pertumbuhan bangunan berupa
rumah-rumah Joglo ini tidak terlepas
Deskripsi umum dari tradisi masyarakat Desa
Pondokrejo. Tradisi masyarakat yang Di desa ini memiliki Perdes (peraturan
—tradisi masyarakat tetap dipertahankan hingga saat ini desa) yang mengatur perlindungan dan
adalah jika orang tua memilki anak keberlanjutan rumah joglo berusia tua.
perempuan ( Wedhok) maka orang Peraturan itu mampu mengurangi
tuanya akan membangunkan rumah penjualan joglo kuno yang sebenarnya
joglo untuk anak perempuannya dapat menjadi benda cagar budaya.
tersebut. Orang tua yang memilki anak Perdes No. 3 Tahun 2007 tentang
perempuan akan mulai menanam Pelestarian dan Perlindungan Rumah
pohon jati disekitar rumah yang nanti Joglo tertanggal 20 November 2007 ini
sekitar umur 20 tahun akan ditebang dibuat berdasarkan musyawarah warga
untuk dijadikan material pembangunan bersama pemerintah desa. Salah satu
rumah Joglo. Bagi masyarakat kurang pasal terpenting peraturan itu adalah
mampu, awalnya akan membangun melarang warga desa untuk menjual
rumah di bagian belakang dengan rumah joglo. Mereka yang menjual
bentuk lain yang lebih murah rumah joglo memang tidak dikenai
(kampung/rongpyak/limasan) yang sanksi, tetapi akan malu karena secara
kemudian jika sudah mampu akan sosial melanggar peraturan yang telah
dibangunkan Joglo di depannya. Hal dibuat dan disepakati secara bersama
tersebutlah yang memberikan dampak (Arie Wibawa, Baju, Widiastutui,
terhadap pertumbuhan bangunan Kurnia, Nindita, Velma 2019).
rumah-rumah Joglo yang pesat.
STUDI KASUS
—Rumah Mbah Kaji
Kondisi Non-Fisik Kepemilikan
bangunan
Mbah Kaji & Istri
pemilik
Keluarga dari mbah kaji merupakan keluarga dengan latar
belakang yang cukup kuat di desa pondokrejo. Hal ini dapat Riwayat rumah Dibangun oleh kakek buyut (generasi 1) untuk generasi
dilihat dari posisi mbah kaji sebagai tokoh desa serta pernah ke-3.
Generasi ke-1 dan ke-2 tidak menempati rumah
menjabat posisi sebagai lurah. tersebut lagi (alm).
Generasi ke-4 dan ke-5 tidak menempati rumah
Selain itu juga hal ini diperkuat dengan latar belakang keluarga tersebut karena tidak tinggal di desa lagi.
yang sudah turun temurun menghuni desa pondokrejo. Hal ini Taraf perekonomian Menengah ke atas
dapat dibuktikan dari umur bangunan yang sekarang dihuni oleh -mempunyai 1 mobil
keluarga mbah kaji yang mencapai >100 tahun. Mempunyai asset pemenuhan kebutuhan (sumber air
sendiri)
Jumlah massa 3 massa bangunan
bangunan -1 joglo
-1wedhok
-1kampung
Umur bangunan >100 tahun (1900-an awal)
Dulunya rumah tesebut dibangun oleh keluarga generasi
pertama yaitu kakek dari istri mbah kaji pada awal tahun 1900-
an. Rumah tersebut hanya dihuni oleh mbah kaji dan istri yang
saat ini merupakan keluarga genersai ke 3.Sedangkan untuk
generasi ke 4 dan 5 tidak menghuni rumah tersebut karena
tidak tinggal di desa pondokrejo.
Kondisi Fisik Rumah Lokasi
Mbah Kaji—Eksterior
Gambar: musholla
#1 PENCAPAIAN
MENUJU
RUMAH
Musholla
Embung
Rumah Mbah kaji
#2
dapat dicapai melalui
#3 #1 gang yang ada di
TPQ #2 depan musholla dan
disebelah TPQ.
ORIENTASI
RUMAH Rumah #3
Orientasi rumah Mbah walet
Kaji menghadap jalan.
Kondisi Fisik Rumah Lanskap
Mbah Kaji—Eksterior
Ruang tamu yang berfungsi sebagai Ruang tamu 2 yang berfungsi sebagai
Pada tata ruang rumah ruang penerimaan ruang penerimaan
dengan atap joglo difungsikan
sebagai area publik terdapat 2
ruang tamu, 2 kamar tidur
dan meja untuk menyiapkan
`teh atau kopi bagi tamu.
Garasi yang berfungsi untuk parkir Ruang untuk meletakkan kopi atau
mobil teh.
Pada tata ruang rumah R. Keluarga yang berfungsi untuk Selasar menuju dapur
Selasar menuju pintu belakang
wedhok difungsikan sebagai menonton tv dan berkumpul
Sumur
Kondisi Fisik Rumah Struktur
Mbah Kaji—Interior
Ceramic tile
dengan pattern
mozaik ukuran
30 x 30 pada
teras
Lantai semen
20 x 20, untuk
ruangan tanpa
Rumah Joglo, rumah sekat
wedhok dan Kampung
milik mbah kaji
memiliki atap yang Ceramic Tile
bermaterial genteng. ukuran 30 x 30
untuk kamar
tidur dan
Musholla
Dapur
menggunakan
lantai tanah.
Kondisi Fisik Rumah Material
Mbah Kaji—Interior
Dinding bermaterial
kayu jati
Dinding bermaterial
beton plaster cat
putih untuk toilet
Analisis data
Menyandingkan data rumah Mbah Kaji
dengan model griya Jawa
Griya Jawa
Common characteristics of house type-2:
Griya
- Posisi ruang berada di bawah saka guru. - Posisi ruang berada di bawah saka guru.
-Saka guru sebagai pedoman dalam -Saka guru sebagai pedoman dalam
mebagi ruang. Dengan area publik mebagi ruang. Dengan area publik
didepan sedangkan privat di belakang. didepan sedangkan privat di belakang.
Konklusi : Tidak terdapat perubahan posisi ruang utama maupun pergeseran letak
area publik dan privat dari ruang utama rumah. Diduga karena bangunan yang sudah
berusia >100 tahun jadi tidak banyak perubahan posisi dan pembagian ruang.
Analisis Data (Pembagian Ruang)
—Hearth
Model Griya Jawa Data Rumah Mbah Kaji
-Saka guru sebagai pedoman dalam -Saka guru sebagai pedoman dalam
mebagi ruang. Dengan area publik mebagi ruang. Dengan area publik
didepan sedangkan privat di belakang. didepan sedangkan privat di belakang.
Konklusi : Tidak terdapat perubahan dalam sisem pembagian raung pada rumah.
Diduga karena bangunan yang sudah berusia >100 tahun jadi untuk posisi ruang
masih berpedoman pada saka guru.
Analisis Data (Bentukan Arsitektural dan Fungsi Ruang)
—Hearth
- Hearth berupa ruang kosong yang - Hearth berupa ruang tamu dan ruang
berfungsi sebagai jogan. keluarga dengan perabot didalamnya.
Konklusi : Terdapat perubahan pada bentukan arsitektural dan fungsi ruang. Diduga
dipengaruhi oleh pergeseran budaya masyarakat.
Analisis Data (Sub Struktur)
—Earthwork
Model Griya Jawa Data Rumah Mbah Kaji
- Pondasi berupa pondasi umpak kayu - Pondasi berupa pondasi umpak kayu
pada tiap tiang kolom. pada tiap tiang kolom.
Konklusi : Tidak terdapat perubahan pada pondasi rumah. Diduga karena bangunan
ingin mempertahankan struktur kayu. Selain itu bangunan yang sudah berusia >100
tahun jadi tidak banyak perubahan pada material yang digunakan.
Analisis Data (Material Lantai)
—Earthwork
- Bukaan berada pada sisi pamanjang - Bukaan berada pada sisi pamanjang
dengan orientasi bukaan pada arah utara namun orientasi bukaan mengarah pada
selatan. arah akses jalan.
Konklusi :Tidak terdapat perbedaan pada posisi bukaan namun terdapat pebedaan
pada arah orientasi bukaan dan bangunan. Diduga dipengaruhi oleh kemudahan
akses menuju bangunan.
— Kesimpulan
Berdasarkan perbandingan antara model dan studi kasus terdapat beberapa perubahan dari model griya
jawa dengan kondisi eksisting, yang disebabkan oleh beberapa factor antara lain: pergeseran budaya,
perkembangan bahan material, tuntutan kebutuhan, status social di masyarakat, kemudahan akses, dsb.
— sekian, Daftar Referensi:
Bharoto. 2019. A Brief Explanation about Javanese Architecture.