Anda di halaman 1dari 27

Fahwanniya Riyasa A 21020116120001

Yaumul Masir 21020116120005


Muhammad Rialdi 21020116120007

KOTA ORGANIK
Isna Nur Aisyiyah 21020116120012
Hudan Izza Alghifary 21020116120015
Anis Khoiriyatul Arifah 21020116120023
Isti Astetika Sara
Medina Krisna Imlati
Mira annisa rezeki
21020116120024
21020116120029
21020116120030
(VIRGINIA CITY)
Rahma Yulia Astuti 21020116120038
Ruhol Naufal A A 21020116120039
Adi Putera Pratama 21020116130046
Reggy Junior Muslih 21020116130053
Ignatius Jeffrey R 21020116140057
Sejarah Virginia City, Kota Pertambangan Amerika Abad ke 19.
• 1606. Colombus berhasil menemukan benua amerika. Inggris memulai ekspansinya kesini.
penduduk asli : suku American indian
• Koloni inggris menamai daerah tersebut Virginia karena julukan sang ratu Elizabeth “the virgin
queen” Kolonialisme ini mengembangkan pertanian tembakau mereupakan daerah pertanian
tembakau.

Peta ekspansi koloni inggris di virginia


• Merdeka nya amerika menjadi british
commonwealth, dan mendirikan
“koloni Virginia”.
• Pecahnya pertempuran bacon rebellion
karena kemajemukan pengaruh politik

(logo koloni Virginia)


• 1676. tentera British mengambil kembali pemerintahnnya di Virginia. Dengan
berat hati, peribumi Indian telah menandatangani perjanjian baru dengan
Berkeley untuk membuka lebih banyak kawasan peribumi kepada kaum kulit
putih.
• 1859. Awal kemunculan kota : penemuan tambang emas oleh Pat McLaughin dan
Peter O’Reilly di Six-Mile Canyon.
• klaim oleh penambang lain bernama Henry Comstock.
• 1859. Ditemukannya tambang perak yang lebih besar
yang dinamakan Comstock Lode. Setelah itu, kota
berkembang Di bawah kota itu digali terowongan dan
terowongan yang rumit untuk penambangan perak.
Kekayaan Comstock Lode mengilhami para pria untuk
berburu tambang perak di seluruh Nevada dan bagian
lain dari Amerika Barat.
• Virginia City awal mulai muncul dengan berdatangannya para
penambang yang membangun tenda dan rumah tempat tinggal.
Nama Virginia sendiri muncul dari kejadian seorang penambang
dengan julukan “Old Virginny” yang menumpahkan Wisky dan
menyebut lokasi penumpahan Wisky tersebut sebagai “Old Virginny
Town” yang kemudian diubah menjadi Virginia City.
• 1862. Jumlah penduduk di Virginia meningkat hingga mencapai 4000
jiwa dan terus bertumbuh pada satu setengah dekade berikutnya.
• Para penambang yang memperoleh keuntungan besar dari Comstock
Lode kemudian menginvestasikan harta yang mereka peroleh untuk
berbagai macam usaha Perkembangan yang ada bahkan hampir
menyaingi San Francisco dari segi luas kota dan dinamika kehidupan
perkotaan di dalamnya.
• 1861-1864. Memperoleh Status Negara Bagian diperoleh dari Pemerintah
Amerika setelah Presiden Lincoln menelurkan kebijakan eksploitasi Emas
dan Perak di Virginia guna memenuhi kebutuhan biaya untuk Perang Sipil
Amerika.
• 1869. Jaringan Rel Kereta Api mulai dibangun untuk mengekspor hasil
tambang dari Virginia ke kota lain di Amerika, yang kemudian ditukar
dengan import Kayu dan kebutuhan lain yang diperlukan di Virginia.
• 1870. Dengan produksi tambang yang bernilai lebih dari 230 juta dolar,
Virginia City terus tumbuh.
• 1873. Ditemukannya bonanza minning
• 1876. Aktivitas bisnis di kota ini bahkan telah beroperasi 24 jam penuh
setiap hari. Penduduk kota telah mencapai 30.000 jiwa dengan didukung
oleh 150 Saloon, 5 Kantor Polisi, sebuah kawasan pelacuran, 3 Gereja,
puluhan hotel dan restoran, sistem penyediaan air, listrik dan gas mandiri,
fasilitas hiburan drama dan musik (di 9 Piper’s Opera House). Di kota ini
juga pertama kalinya dibangun Hotel Internasional yang menggunakan
Elevator.
• 1875. Namun sebagaimana kota pertambangan lain di Amerika,
Virginia mulai mengalami kemunduran seiring dengan menipisnya
produksi tambang. Kota ini mengalami kebakaran besar yang
meluluhlantakan hampir 75% bangunan dan kerugian 12 juta dolar,
namun pada periode ini penduduk masih bisa bertahan dan
pembangunan kembali kota diselesaikan kurang dari dua tahun.
Dalam bulan-bulan berikutnya kota itu dibangun kembali. Sebagian
besar wilayah yang sekarang ditetapkan sebagai daerah bersejarah
terletak pada periode waktu ini. Namun, periode bonanza berakhir
pada 1880
• Kota Virginia pada awal 1870-an dan pada 2007.
Gereja di sebelah kiri adalah St. Mary's di Gereja Katolik Pegunungan .
Itu dibangun kembali pada tahun 1875 setelah kebakaran besar membakar
90% dari Kota Virginia. Foto bersejarah adalah gereja pra-kebakaran.

• 1898. Comstock Lode habis ditambang dan sejak itu bisnis


pertambangan mengalami kemunduran

• 1930. Hanya tersisa sedikit operasi tambang dan penduduk sebesar 1500 jiwa.

• 1961. kota ini ditetapkan sebagai cagar budaya sejarah dan


mengandalkan sektor pariwisata sejarah suasana kota pertambangan
abad ke 19 sebagai sektor andalan yang bisa dijual. Jumlah pengunjung
di kota ini mencapai 2 juta orang setiap tahunnya. Bangunan dan
fasilitas sejarah yang masih tersisa dipertahankan dan dijaga kelestariannya
(sebagian dijadikan museum) untuk menarik minat wisatawan supaya
Virginia City saat ini merupakan
mau berkunjung ke kota ini. Jalur kereta api yang sempat ditinggalkan
kota kecil dengan penduduk sekitar
setelah pertambangan mengalami kemunduran dibangun kembali dan saat
1000 jiwa.
ini melayani layanan kereta wisata setiap akhir pekan ke bekas lokasi tambang
ang sudah dipreservasi sebagai obyek wisata.
PRINSIP KOTA ORGANIK
Prinsip dasar arsitektur organik menurut Frank Lloyd Wright adalah :
 Bentuk organik bukan diartikan sebagai bentuk imitasi dari alam akan tetapi sebuah pengertian dasar
yang abstrak dari prinsip-prinsip alam.
 Arsitektur organik adalah ekspresi kehidupan dari semangat hidup manusia.

Arsitektur organik adalah arsitektur kebebasan sebagai batas ideal dari demokrasi.
Filosofi Frank Lloyd Wright :
 Bentuk dan fungsi adalah satu.
 Ornamen yang terpadu bukan hanya sebagai penempelan melainkan struktutral
yang konstruksional.
 Bangunan yang baik harus mempunyai hubungan dengan lingkungan.
 Atap dari bidang diciptakan sebagai pelindung serta menghargai manusia di
dalamnya, sehingga manusia tidak merasa dicampakkan alam.
PRINSIP KOTA ORGANIK
Menurut Kevin Lynch (1981), definisi model organik atau kota biologis adalah kota yang terlihat sebagai tempat
tinggal yang hidup, memiliki ciri-ciri kehidupan yang membedakannya dari sekedar mesin, mengatur diri sendiri
dan dibatasi oleh ukuran dan batas yang optimal, struktur internal dan perilaku yang khas, perubahannya tidak
dapat dihindari untuk mempertahankan keseimbangan yang ada, menurutnya bentuk fisik organik :
• Membentuk pola radial dengan unit terbatas.
• Memiliki focused centre.
• Memiliki lay out non geometrik atau cenderung romantis dengan pola yang membentuk
lengkung tak beraturan.
• Material alami.
• Kepadatan sedang sampai rendah.
• Dekat dengan alam
Di dalam model organik ini, organisasi ruang telah membentuk kesatuan yang terdiri dari
unit-unit yang memiliki fungsi masing-masing. Kota terbentuk organik mudah untuk mengalami
penurunan kualitas karena perkembangannya yang spontan, tidak terencana dan sepotong-
sepotong.
Masyarakat penghuni kota ini bermacam-macam yang merupakan percampuran antara
berbagai macam manusia dalam suatu tempat yang memiliki keseimbangan. Masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda, saling menyimpang tetapi juga saling mendukung satu sama lain.
Kota organik memiliki ciri khas pada kerjasama pemeliharan lingkungan sosial oleh masyarakat.
Elemen-elemen pembentuk kota pada kota organik, oleh kostol dianalogikan secara biologis seperti
organ tubuh manusia, yaitu :

1. Square, open space sebagai paru-paru.

2. Center, pusat kota sebagai jantung yang memompa darah (traffic).

3. Jaringan jalan sebagai saluran arteri darah dalam tubuh.

4. Kegiatan ekonomi kota sebagai sel yang berfikir.

5. Bank, pelabuhan, kawasan industri sebagai jaringan khusus dalam tubuh.

6. Unsur kapital (keuangan dan bangunan) sebagai energi yang mengalir ke seluruh sistem perkotaan.
PRINSIP KOTA VIRGINIA

Virginia City dapat menjadi contoh sebuah kota yang morfologinya berkembang secara organik.
Kota organik dicirikan antara lain berupa kemunculan yang spontan akibat sebab tertentu dan berkembang
tanpa adanya intervensi perencanaan.

Dalam konteks Virginia City pada abad ke 19, Kota ini muncul dari aktivitas pertambangan yang
kemudian berkembang menjadi industri. Semakin bertambahnya penduduk yang datang dan menempati
kota mungkin mendatangkan upaya konsensus dalam pengaturan ruang termasuk bagaimana pola jaringan
jalan yang harus dibuat (ini merupakan indikasi adanya perencanaan). Namun demikian pola jaringan jalan
yang terbentuk pada akhirnya adalah pola grid yang juga banyak ditemui di kota lain di Amerika pada masa
yang sama. Pola grid dianggap paling efektif untuk menghubungkan berbagai tempat di dalam kota pada
waktu itu, lepas dari adanya perencanaan atau tidak. Karaktek organik semakin kentara ketika aktivitas
pertambangan mulai meredup, kota menjadi kehilangan fungsi dan arti keberadaan. Sebagaimana sebuah
organisme yang kehilangan organ vital, kemampuannya berangsur – angsur menurun dan akhirnya
ditinggalkan.
Pendekatan Organik Dalam Urban Design
Prinsip dasar
a. Mencari jawaban struktural atas semua fungsi elemen perkotaan
b. Menciptakan keseimbangan yang dinamis
c. Mewadahi kebutuhan dan tujuan idealmasyarakat kedalam rencana dan desain bangunan
d. Mengkonservasi bentuk-bentuk lama yang masih serviceable/bermanfaat bagi masyarakat. Selain
menyediakan akomodasi kebutuhah-kebutuhan dimasa datang.
e. Membutuhkan pemahaman yang dalam akan kebudayaan kota, serta penilaian secara berulang-ulang
mengenai kebutuhan masyarakat dan menerima kritik-kritik dari masyarakat.
TATA RUANG KOTA VIRGINIA
• Virginia city merupakan sebuah kota yang berkembang dari sebuah
kumpulan tenda pertambangan menjadi kota yang didominasi
bangunan semi permanen (berbahan kayu) hanya dalam waktu
kurang lebih 10 tahun (Comp, 1987). Fenomena perkembangan kota
yang cepat akibat dipicu oleh aktivitas tertentu ini sering disebut
dengan istilah Boom Town.
• Virginia city mempunyai distrik bersejarah yang dibangun dari
aktivitas masyarakatnya. Gaya arsitektur bungalow/pengrajin di masa
Victorian akhir mendominasi tiap sudut area distrik kota ini.
• Kota ini ditata dalam pola grid
1.500 kaki di bawah puncak
Gunung Davidson. Sebagian
besar bangunan adalah
bangunan bata dua sampai tiga
lantai, dengan lantai pertama
digunakan untuk salon dan toko-
toko.
• Kota Virginia adalah kota serbuk
perak pertama, dan yang
pertama sangat menerapkan
metode penambangan industri
berskala besar. Proses
perkembangannya dimulai dari
kumpulan tenda penambang yang
melakukan penambangan di
Comstock Lode di Gunung GoldHill
Nova Virginia Tabula, awalnya hanya berjudul "Virginia", adalah peta awal yang paling rinci dan komprehensif dari wilayah
Chesapeake. Disusun oleh Kapten John Smith pada 1608, dan diukir dan dicetak pertama kali pada 1612, peta terkenal itu
kemudian diterbitkan pada 1624 dalam buku Smith The Generall Historie of Virginia, New-England, dan Summer Isles.
• Kemudian seiring dengan semakin banyaknya penambang yang berdatangan,
aktivitas jasa dan pelayanan mulai muncul. Aktivitas pelayanan yang dimaksud
antara lain berupa layanan restoran dan bar. Pada tahap ini jalan – jalan dengan
pola grid mulai dibangun.

Semakin intensifnya
aktivitas
pertambangan
menghendaki
hadirnya teknologi
pertambangan yang
kemudian difasilitasi
dengan hadirnya
layanan kereta api
dari Perusahaan
Virginia & The
Truckee.
• Keberadaan kereta api memungkinkan untuk pengangkutan hasil tambang yang lebih cepat, sekaligus
menghadirkan barang teknologi pertambangan yang lebih maju. Produksi tambang yang semakin melimpah
dengan nilai jual yang tinggi semakin membuat Virginia City menjadi magnet yang menarik berdatangannya
para penambang, pengadu nasib, atau sekedar orang yang ingin melakukan bisnis jasa dan pelayanan
pendukung pertambangan. Fasilitas kota terus ditambah seperti Opera House, Hotel, Kasino, Kompleks
pelacuran, Gereja dan lain-lain. Virginia City pun membesar dari perkemahan puluhan orang menjadi kota
besar dengan penduduk lebih dari 10.000 jiwa (Comp, 1987).
• Virginia City sampai pada separuh pertama abad ke 20 hanya menyisakan kota kecil
dengan penduduk kurang lebih 1500 orang yang menggantungkan hidup pada sisa- sisa
lahan pertambangan yang telah diubah menjadi sistem pertambangan terbuka (Comp,
1987).
• Virginia City dapat menjadi contoh sebuah kota yang morfologinya berkembang secara
organik. Kota organik dicirikan antara lain berupa kemunculan yang spontan akibat sebab
tertentu dan berkembang tanpa adanya intervensi perencanaan.
• Dalam konteks Virginia City pada abad ke 19, kota ini muncul dari aktivitas pertambangan
yang kemudian berkembang menjadi industri. Semakin bertambahnya penduduk yang
datang dan menempati kota mungkin mendatangkan upaya konsensus dalam pengaturan
ruang termasuk bagaimana pola jaringan jalan yang harus dibuat (ini merupakan indikasi
adanya perencanaan).
• Namun demikian pola jaringan jalan yang terbentuk pada akhirnya adalah pola grid yang
juga banyak ditemui di kota lain di Amerika pada masa yang sama. Pola grid dianggap
paling efektif untuk menghubungkan berbagai tempat di dalam kota pada waktu itu,
lepas dari adanya perencanaan atau tidak. Karaktek organik semakin kentara ketika
aktivitas pertambangan mulai meredup, kota menjadi kehilangan fungsi dan arti
keberadaan. Sebagaimana sebuah organisme yang kehilangan organ vital,
kemampuannya berangsur – angsur menurun dan akhirnya ditinggalkan.
PERKEMBANGAN VIRGINIA CITY
TAHUN 1885-2017

Richmond, merupakan pusat dari Virginia, pada tahun 1885.


Richmond, pada tahun 2017
Richmond, pada tahun 2017
H
I
S
T
O
R
I
C

D
I
S
T
R
I
C
KESIMPULAN
• Virginia City muncul dan berkembang secara organik yang dipicu oleh
faktor tertentu (aktivitas pertambangan). Kota ini menerapkan sistem
terbuka dimana setiap orang dapat datang untuk bertempat tinggal
dan menjalankan aktivitas ekonomi di dalam kota. Namun
sebagaimana dengan kota organik lain di Amerika (dan mungkin
tempat lain di dunia), ketika pemicu yang mendasari urgensi
berdirinya kota hilang, maka secara otomatis kota akan berkurang
fungsinya dan kemudian mati atau tetap hidup namun tidak sebesar
pada masa kejayaannya.

Anda mungkin juga menyukai