Anda di halaman 1dari 20

PRINSIP KOTA ORGANIK

Prinsip dasar arsitektur organik menurut Frank Lloyd Wright adalah :


 Bentuk organik bukan diartikan sebagai bentuk imitasi dari alam akan tetapi sebuah pengertian dasar
yang abstrak dari prinsip-prinsip alam.
 Arsitektur organik adalah ekspresi kehidupan dari semangat hidup manusia.

Arsitektur organik adalah arsitektur kebebasan sebagai batas ideal dari demokrasi.
Filosofi Frank Lloyd Wright :
 Bentuk dan fungsi adalah satu.
 Ornamen yang terpadu bukan hanya sebagai penempelan melainkan struktutral
yang konstruksional.
 Bangunan yang baik harus mempunyai hubungan dengan lingkungan.
 Atap dari bidang diciptakan sebagai pelindung serta menghargai manusia di
dalamnya, sehingga manusia tidak merasa dicampakkan alam.
PRINSIP KOTA ORGANIK
Menurut Kevin Lynch (1981), definisi model organik atau kota biologis adalah kota yang terlihat sebagai tempat
tinggal yang hidup, memiliki ciri-ciri kehidupan yang membedakannya dari sekedar mesin, mengatur diri sendiri
dan dibatasi oleh ukuran dan batas yang optimal, struktur internal dan perilaku yang khas, perubahannya tidak
dapat dihindari untuk mempertahankan keseimbangan yang ada, menurutnya bentuk fisik organik :
• Membentuk pola radial dengan unit terbatas.
• Memiliki focused centre.
• Memiliki lay out non geometrik atau cenderung romantis dengan pola yang membentuk
lengkung tak beraturan.
• Material alami.
• Kepadatan sedang sampai rendah.
• Dekat dengan alam
Di dalam model organik ini, organisasi ruang telah membentuk kesatuan yang terdiri dari unit-unit
yang memiliki fungsi masing-masing. Kota terbentuk organik mudah untuk mengalami penurunan kualitas
karena perkembangannya yang spontan, tidak terencana dan sepotong-sepotong.
Masyarakat penghuni kota ini bermacam-macam yang merupakan percampuran antara berbagai
macam manusia dalam suatu tempat yang memiliki keseimbangan. Masing-masing memiliki fungsi yang
berbeda, saling menyimpang tetapi juga saling mendukung satu sama lain. Kota organik memiliki ciri khas pada
kerjasama pemeliharan lingkungan sosial oleh masyarakat.
Elemen-elemen pembentuk kota pada kota organik, oleh kostol dianalogikan secara biologis seperti
organ tubuh manusia, yaitu :

1. Square, open space sebagai paru-paru.

2. Center, pusat kota sebagai jantung yang memompa darah (traffic).

3. Jaringan jalan sebagai saluran arteri darah dalam tubuh.

4. Kegiatan ekonomi kota sebagai sel yang berfikir.

5. Bank, pelabuhan, kawasan industri sebagai jaringan khusus dalam tubuh.

6. Unsur kapital (keuangan dan bangunan) sebagai energi yang mengalir ke seluruh sistem perkotaan.
PRINSIP KOTA VIRGINIA

Virginia City dapat menjadi contoh sebuah kota yang morfologinya berkembang secara organik.
Kota organik dicirikan antara lain berupa kemunculan yang spontan akibat sebab tertentu dan berkembang
tanpa adanya intervensi perencanaan.

Dalam konteks Virginia City pada abad ke 19, Kota ini muncul dari aktivitas pertambangan yang
kemudian berkembang menjadi industri. Semakin bertambahnya penduduk yang datang dan menempati
kota mungkin mendatangkan upaya konsensus dalam pengaturan ruang termasuk bagaimana pola jaringan
jalan yang harus dibuat (ini merupakan indikasi adanya perencanaan). Namun demikian pola jaringan jalan
yang terbentuk pada akhirnya adalah pola grid yang juga banyak ditemui di kota lain di Amerika pada masa
yang sama. Pola grid dianggap paling efektif untuk menghubungkan berbagai tempat di dalam kota pada
waktu itu, lepas dari adanya perencanaan atau tidak. Karaktek organik semakin kentara ketika aktivitas
pertambangan mulai meredup, kota menjadi kehilangan fungsi dan arti keberadaan. Sebagaimana sebuah
organisme yang kehilangan organ vital, kemampuannya berangsur – angsur menurun dan akhirnya
ditinggalkan.
Pendekatan Organik Dalam Urban Design
Prinsip dasar
a. Mencari jawaban struktural atas semua fungsi elemen perkotaan
b. Menciptakan keseimbangan yang dinamis
c. Mewadahi kebutuhan dan tujuan idealmasyarakat kedalam rencana dan desain bangunan
d. Mengkonservasi bentuk-bentuk lama yang masih serviceable/bermanfaat bagi masyarakat. Selain
menyediakan akomodasi kebutuhah-kebutuhan dimasa datang.
e. Membutuhkan pemahaman yang dalam akan kebudayaan kota, serta penilaian secara berulang-ulang
mengenai kebutuhan masyarakat dan menerima kritik-kritik dari masyarakat.
TATA RUANG KOTA VIRGINIA
• Virginia city merupakan sebuah kota yang berkembang dari sebuah
kumpulan tenda pertambangan menjadi kota yang didominasi
bangunan semi permanen (berbahan kayu) hanya dalam waktu
kurang lebih 10 tahun (Comp, 1987). Fenomena perkembangan kota
yang cepat akibat dipicu oleh aktivitas tertentu ini sering disebut
dengan istilah Boom Town.
• Virginia city mempunyai distrik bersejarah yang dibangun dari
aktivitas masyarakatnya. Gaya arsitektur bungalow/pengrajin di masa
Victorian akhir mendominasi tiap sudut area distrik kota ini.
• Kota ini ditata dalam pola grid
1.500 kaki di bawah puncak
Gunung Davidson. Sebagian
besar bangunan adalah
bangunan bata dua sampai tiga
lantai, dengan lantai pertama
digunakan untuk salon dan toko-
toko.
• Kota Virginia adalah kota serbuk
perak pertama, dan yang
pertama sangat menerapkan
metode penambangan industri
berskala besar. Proses
perkembangannya dimulai dari
kumpulan tenda penambang yang
melakukan penambangan di
Comstock Lode di Gunung GoldHill
Nova Virginia Tabula, awalnya hanya berjudul "Virginia", adalah peta awal yang paling rinci dan komprehensif dari wilayah
Chesapeake. Disusun oleh Kapten John Smith pada 1608, dan diukir dan dicetak pertama kali pada 1612, peta terkenal itu
kemudian diterbitkan pada 1624 dalam buku Smith The Generall Historie of Virginia, New-England, dan Summer Isles.
• Kemudian seiring dengan semakin banyaknya penambang yang berdatangan,
aktivitas jasa dan pelayanan mulai muncul. Aktivitas pelayanan yang dimaksud
antara lain berupa layanan restoran dan bar. Pada tahap ini jalan – jalan dengan
pola grid mulai dibangun.

Semakin intensifnya
aktivitas
pertambangan
menghendaki
hadirnya teknologi
pertambangan yang
kemudian difasilitasi
dengan hadirnya
layanan kereta api
dari Perusahaan
Virginia & The
Truckee.
• Keberadaan kereta api memungkinkan untuk pengangkutan hasil tambang yang lebih cepat, sekaligus
menghadirkan barang teknologi pertambangan yang lebih maju. Produksi tambang yang semakin melimpah
dengan nilai jual yang tinggi semakin membuat Virginia City menjadi magnet yang menarik berdatangannya
para penambang, pengadu nasib, atau sekedar orang yang ingin melakukan bisnis jasa dan pelayanan
pendukung pertambangan. Fasilitas kota terus ditambah seperti Opera House, Hotel, Kasino, Kompleks
pelacuran, Gereja dan lain-lain. Virginia City pun membesar dari perkemahan puluhan orang menjadi kota
besar dengan penduduk lebih dari 10.000 jiwa (Comp, 1987).
• Virginia City sampai pada separuh pertama abad ke 20 hanya menyisakan kota kecil
dengan penduduk kurang lebih 1500 orang yang menggantungkan hidup pada sisa- sisa
lahan pertambangan yang telah diubah menjadi sistem pertambangan terbuka (Comp,
1987).
• Virginia City dapat menjadi contoh sebuah kota yang morfologinya berkembang secara
organik. Kota organik dicirikan antara lain berupa kemunculan yang spontan akibat sebab
tertentu dan berkembang tanpa adanya intervensi perencanaan.
• Dalam konteks Virginia City pada abad ke 19, kota ini muncul dari aktivitas pertambangan
yang kemudian berkembang menjadi industri. Semakin bertambahnya penduduk yang
datang dan menempati kota mungkin mendatangkan upaya konsensus dalam pengaturan
ruang termasuk bagaimana pola jaringan jalan yang harus dibuat (ini merupakan indikasi
adanya perencanaan).
• Namun demikian pola jaringan jalan yang terbentuk pada akhirnya adalah pola grid yang
juga banyak ditemui di kota lain di Amerika pada masa yang sama. Pola grid dianggap
paling efektif untuk menghubungkan berbagai tempat di dalam kota pada waktu itu,
lepas dari adanya perencanaan atau tidak. Karaktek organik semakin kentara ketika
aktivitas pertambangan mulai meredup, kota menjadi kehilangan fungsi dan arti
keberadaan. Sebagaimana sebuah organisme yang kehilangan organ vital,
kemampuannya berangsur – angsur menurun dan akhirnya ditinggalkan.
PERKEMBANGAN VIRGINIA CITY
TAHUN 1885-2017

Richmond, merupakan pusat dari Virginia, pada tahun 1885.


Richmond, pada tahun 2017
Richmond, pada tahun 2017
H
I
S
T
O
R
I
C

D
I
S
T
R
I
C
CAPTAIN JOHN SMITH IN VIRGINIA CITY
THE VIRGINIA COLONY
KESIMPULAN
• Virginia City muncul dan berkembang secara organik yang dipicu oleh
faktor tertentu (aktivitas pertambangan). Kota ini menerapkan sistem
terbuka dimana setiap orang dapat datang untuk bertempat tinggal
dan menjalankan aktivitas ekonomi di dalam kota. Namun
sebagaimana dengan kota organik lain di Amerika (dan mungkin
tempat lain di dunia), ketika pemicu yang mendasari urgensi
berdirinya kota hilang, maka secara otomatis kota akan berkurang
fungsinya dan kemudian mati atau tetap hidup namun tidak sebesar
pada masa kejayaannya.

Anda mungkin juga menyukai