Anda di halaman 1dari 21

LE CORBUSIER

(CHARLES-EDOUARD JEANNERET)

NOVIAN RISALDI 15.A1.0089


PATRICIA ANNABELLA 16.A1.0050
VELYA MAYA TRISANI 16.A1.0078
GREGORIUS RONALDO PRAKOSO 16.A1.0085
ALVIN KUSUMA WIJAYA 17.A1.0002
BIODATA
Tempat/tanggal lahir
• 6 Oktober 1887 di La Chaux de Fonds, Swiss
• meninggal 27 Agustus 1965 pada umur 77 tahun
Pendidikan
• La Chaux de Fonds Art School
Penghargaan
• Royal Gold Medal
• AIA Gold Medal
• Légion d’honneur
BIOGRAFI SINGKAT

• Seorang arsitek dan penulis kelahiran Perancis-Swissterkenal karena kontribusinya


pada modernisme atau international-style. Pemikirannya dipengaruhi oleh apa saja
yang ia lihat, terutama kota-kota industri di pergantian abad.
• Le Corbusier bukan hanya dikenal sebagai seorang Arsitek, tetapi juga sebagai
seorang Pelukis dan Penulis.
• Selama Perang Dunia I, Le Corbusier mengajar di sekolah lamanya La-Chaux-de-
Fonds Art School, dan tidak kembali ke Paris sampai perang tersebut berakhir.
Selama 4 tahun di Swiss, Le Corbusier menelaah banyak teori-teori arsitektur yang
menggunakan kaidah teknik arsitektur modern.
• Rupanya yang sangat tegas dan cendrung kejam, pandangan yang tajam dengan bibir yang
terkatup rapat cendrung sebagai bentuk seekor burung gagak yang dalam Bahasa Perancis
disebut “Corbeau”, dan dengan alasan inilah dia merubah namanya menjadi Le Corbusier.
• Sebagai pelukis dan penulis, dia memakai nama aslinya Jeanneret.
• Selama 4 tahun di Swiss, Le Corbusier menelaah banyak teori-teori arsitektur
yang menggunakan kaidah teknik arsitektur modern. Salah satu karya Le
Corbusier pada masa itu adalah “Domino House”
FILOSOFI
3 TAHAP DALAM HIDUP
• estetis (hanya mencari pemenuhan hasrat)
religius
• etis (orang tidak menganggap pemenuhan Etis
nafsu fisiknya sebagai prioritas utama)
Estetis
• tahap religious (tahap paling tinggi)
FILOSOFI

“Ornament is a crime”
DOMINO HOUSE

• Konsep open floor plan


HASIL FILOSOFI LE CORBUSIER

A. Pencetus Arsitektur Modern dalam Permukiman Perkotaan


B. Conteporary City
C. La Ville Radieuse (The Radiant City)

Le Corbusier ingin menciptkan sebuah permukiman dimana manusia dapat hidup dengan
ketenangan hati (Damai). Hal ini juga yang mencetuskan bahwa menurut beliau “semua
bangunan seharusnya berwarna putih.”
A. PENCETUS ARSITEKTUR MODERN DALAM PERMUKIMAN PERKOTAAN

Pemerintah Perancis gagal menangani


masalah slum area

Le Corbusier melakukan urban planning

menemukan solusi masalah permukiman


kumuh: Arsitektur Modern

• Solusinya adalah membuat suatu hunian yang cukup untuk banyak orang. Pada tahun 1922, rencana
hunian tersebut terealisasikan dengan nama IMMEUBLES VILLAS (1922) suatu hunian yang ia
menyebutnya sebagai –Blocks of Cell- seperti individual apartements, suatu bangunan yang memiliki
beberapa lantai. Setiap ruangan terdapat R. tamu, R. tidur, dapur, dan taman.
IMMEUBLES VILLAS (1922)
B. CONTEPORARY CITY
• CONTEMPORARY CITY(1922) dapat menampung 3
juta penduduk. Tidak hanya berkecimpung pada design-
design rumah akan tetapi beliau juga mulai untuk mendesign
kawasan kota.

• Penambah jalan bebas hambatan (freeways) pada


contemporary city, membuat rancangan ini menjadi suatu
hunian baru yang low cost, low density, highly profitable, dan
bebas dari pertumbuhan permukiman-permukiman kecil yang
berpotensi semrawut dan mengurangi mobilitas.

• Hal ini membuat le Corbusier terkenal dengan sebagai salah


satu orang pertama yang menyadari pengaruh mobilitas
terhadap bentuk dan rancangan pemukiman manusia. Ia tidak
menyukai segala bentuk hiasan atau ornamentasi pada
bangunan, dan pernah mengatakan bahwa "semua bangunan
seharusnya berwarna putih”.
C. LA VILLE RADIEUSE (THE RADIANT CITY)

• Pada tahun 1930an Le Corbusier kembali mereformulasi


idenya tentang perkotaan, kali ini dengan rancangan La Ville
Radieuse (The Radiant City). Perbedaan mendasar dengan
Contemporery City adalah mengabaikan kelas berdasarkan
stratifikasi pemilik lama, namun lebih kepada besarnya
keluarga, bukan pada posisi ekonomi. Dengan konsepnya
seperti 14m2 untuk 1 orang, Dengan pembangunan secara
vertikal, KDB kecil, sehingga area disekitarnya dapat
digunakan sebagai taman bermain dan tempat parkir,
kemudian dengan adanya tangga penyambung antar blok
bangungan.
ELEMEN PEMBENTUK ARSITEKTUR
Menurut Buku Pedoman Arsitektur, elemen-elemen pembentuk karya Asitektur terdiri dari
• Titik
• Garis
• Bidang
• Ruang
• Bentuk
• Tekstur
• Warna
Elemen-elemen ini dapat digunakan untuk menciptakan signature atau ke-ciri-khas-an dari seorang
Arsitek, dan sebaliknya juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi ciri-khas dari desain yang dihasilkan
seseorang tertentu.
CIRI ARSITEKTUR LE CORBUSIER
• Titik
Titik merupakan awal dan akhir dari suatu garis, yang menunjukan posisi dalam
sebuah ruang dan merupakan pusat perhatian pada ruangan tersebut. Sebuah titik tidak
mempunyai panjang, lebar dan luas.
Titik bisa diidentikkan dengan pola penataan elemen-elemen lain.
CIRI ARSITEKTUR LE CORBUSIER
• Garis
Garis merupakan suatu titik yang diperpanjang Pada suatu garis hanya memiliki
panjang tetapi tidak memiliki lebar dan tinggi.
CIRI ARSITEKTUR LE CORBUSIER
Warna merupakan itensitas dan
nilai dari suatu permukaan bentuk.
Dalam perancangan warna berfungsi
sebagai:
Menambah kualitas dan dapat
memberikan nilai tambah pada sebuah
rancangan
Sebagai media komunikasi yang
memiliki arti untuk memberikan kesan dan
menyalurkan informasi kepada pengamat
Untuk menutupi kelemahan atau
kekurangan suatu permukaan bentuk atau
benda yang dianggap kurang menarik
CIRI ARSITEKTUR LE CORBUSIER

• No ornament
• Semua ruang memiliki fungsi yang jelas
• Tidak ada ruang di dalam ruang disini semata – mata agar cahaya dan udara
dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya.
• Agar memilki manfaat, atap dibuat datar dengan area yang luas tanpa kolom,
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat bermain / tempat untuk menjemur
baju.
• Unit bangunan diangkat dari atas tanah dengan kolom seperti rumah panggung.
20AN:
VILLA SAVOYE DI POISSY
PUNCAK KARYA:
CHAPELLE NOTRE DAME DU HAUT (1950-1955)
UNITED HABITATION

Anda mungkin juga menyukai