Anda di halaman 1dari 20

Karen (1994), dalam bahasannya tentang tipe dan tipologi, mengemukakan

bahwa tipe menyerupai aspek klarifikasi, yaitu menggabungkan karakteristik

yang sama dari kelompok karya arsitektur tersebut secara detail berbeda

antara satu dengan yang lainnya.

Karen (1994), menyebutkan bahwa tipologi geometri berguna untuk

memahami teks-teks historis mengenai arsitektur yang memberikan

referensi tentang geometri denah, tampang dan ruang. Tipologi digunakan

sebagai alat untuk menganalisis obyek.

Krier (1988) dalam bahasannya mengenai

komposisi arsitektur menyebutkan bahwa geometri mempunyai bentuk yang

regular dan irregular yang mempunyai unsur-unsur titik, garis, bidang, solid,

ruang interior, dan ruang eksterior. Hal senada juga dikemukakan oleh

Crowe (1997) dalam prespektif humanismenya, bahwa geometri arsitektur

dimunculkan dari sumber alami bangunan, yaitu: menunjuk pada ketertiban

atau order dari bangunan, ini dari proses membentuk bangunan, yaitu

karakteristik struktural dari material-material konstruksi. Grillo (1960), dalam

bukunya from, Function and Design seperti telah ditulis kembali oleh

Prijotomo, menyederhanakan benda geometri menjadi dua macam, yaitu

benda yang memiliki garis/batang/rusuk yang discontinuous dan yang satu

lagi continuous. Penetapan ini dilakukan oleh Grillo dengan memperhatikan

garis/sisi/rusuk/batang yang ada di setiap bangun dan geometri. Segenap

geometri dimana batang/sisinya terpatah-patah dikatakannya discontinuous,

seperti misalnya persegi panjang, bujur sangkar, kubus dan piramida. Di situ

terjadinya sudut yang merupakan penentu pokok dari keberadaan kelompok

geometrika yang discontinuous tadi. Matematika geometri yang


discontinuous ini ditangani oleh aritmetika dan aljabar elementer. Jikalau

batang/garis dari geometri tidak menghasilkan sudut-sudut, tetapi

menghasilkan lengkungan (curve), maka geometri ini dikatakan oleh Grillo

sebagai continuous. Oleh Antoniades (1990), dikatakan bahwa geometri

dapat memberikan kepada kita kemampuan untuk mengenali dengan baik

bentuk-bentuk yang mengandung unsur-unsur geometris, menyelesaikan

masalah yang muncul dalam penelitian dangan bentuk-bentuk geometris,

sehingga memberikan serangkaian bentuk-bentuk yang siap pakai dan dapat

disesuaikan dalam berbagai macam variasi.


Kalibata City Residence
Merupakan apartemen yang berlokasi di Jakarta Selatan dan memiliki 7 tower terpisah berbentuk huruf U.
Apartemen ini menampilkan kesan kaku dari segi bentuknya yaitu kotak yang memanjang ke atas (vertikal).
Geometri apartemen Kalibata City ditunjukkan melalui permainan komposisi jendela dan balkon yang berulang sehingga
menimbulkan kesan garis dan bidang yang seirama.
Gading Nias Apartment
Merupakan apartemen yang berlokasi di Jakarta Utara dan memiliki 4 tower yang terpisah dalam satu kawasan.
Hunian ini memiliki bentuk dasar kotak yang dimodifikasi sehingga memiliki konfigurasi bentuk yang berbeda. Dua tower
berbentuk huruf E, satu tower berbentuk huruf I, dan satu towernya lagi berbentuk huruf T.
Keselarasan irama kaca/jendela pada apartemen ini mempertegas kekakuan bentuknya.
Gading Green Hill Apartment
Apartemen ini berlokasi di Jakarta Utara dengan massa bangunan tunggal dan berkonfigurasi bentuk huruf L.
Permainan irama perulangan pada kaca dan balkon menegaskan sisi geometri pada bangunan ini. Selain irama tersebut,
tambahan seperti garis-garis juga menampilkan kekakuan bangunan.
The Green Kosambi Apartment
Hunian ini berlokasi di Kota Bandung dan berkonfigurasi bentuk huruf L.
Dengan bentuk bangunan yang memanjang ke atas, apartemen ini menunjukan kesan kaku akibat permainan irama perulangan
pada kaca, balkon, dan juga sun-shading.
Westmark Apartment
Apartemen yang berlokasi di Jakarta Barat ini memiliki bentuk zig-zag yang menjulang ke atas.
Bermassa tunggal, bangunan hunian ini menampilkan kesan kaku yang terlihat pada permainan kaca dan menghasilkan banyak
garis.
Menara Palma
Berlokasi di Jakarta Selatan, menara ini merupakan sebuah bangunan yang dapat disewakan (rental office) dan
memiliki keunggulan yaitu berarsitektur modern dan futuristik. Menara ini terihat kokoh, menjulang tinggi berbentuk
huruf A. Kaca berwarna biru yang berada di sisi kiri dan kanan bangunan ini seolah mengapit.
Atrium Setiabudi
Bangunan yang dapat disewakan untuk tujuan perkantoran ini berlokasi di Jakarta Selatan.
Memiliki 9 lantai, bangunan ini berbentuk unik untuk sebuah kantor karena berbentuk lengkungan di ujungnya,
sehingga tidak terlalu menampakkan kesan kakunya. Bisa dikatakan bahwa atrium setiabudi adalah bangunan
berbentang lebar.
Allianz Tower, berlokasi di Jakarta Selatan.
Bangunan berlantai 32 ini memiliki kesan kokoh, kuat, dan elegan
karena seluruh bagian gedung diselimuti kaca dan di beberapa lantai
memiliki permainan kaca yang berbeda warna sehingga membentuk
sebuah garis.
Tower ini memiliki bentuk huruf H, namun tidak kosong di tengah.
Ujung kiri dan kanan di dua sisi dibuat lebih maju sehingga terkesan
mengapit bagian tengahnya.
Graha Irama, berlokasi di Jakarta Selatan
Dengan jumlah 18 lantai, arsitektur bangunan ini unik untuk sebuah
perkantoran karena tidak memiliki bentuk kotak yang kaku. Sisi kiri dan
kanan seperti dipotong sehingga bangunan tidak tampak seperti huruf U
yang kaku.
MD Place Tower berlokasi di Jakarta Selatan.
Bangunan berbentuk kotak ini memiliki lantai yang berjumlah 13. Tampilan bangunan ini unik karena sisi-sisi luarnya
diselimuti garis tak beraturan dan membentuk sebuah pattern honeycomb.
Indogrosir Kemayoran
Supermarket ini memiliki bentuk geometri kotak.
Lotte Mart Bintaro
Bangunan ini memiliki bentuk kombinasi antara persegi panjang dan bulat.
Multi Mart Paldua Manado memiliki bentuk
geometri kotak
Freshmart Bahu memiliki tampak depan yang berbentuk geometri prisma
Golden pasar swalayan memiliki bentuk geometri kotak

Anda mungkin juga menyukai