Anda di halaman 1dari 23

BAGIAN 5

OMAH KALANG

ditulis oleh:
-Nabila Iffati A P 16512125
-Yofieta Cahya A 16512114
-Diyanti Virda K 16512125
Abstrak
Rumah Kalang ( Omah Jawa Kalang , Rumah Kalang Indonesia ) adalah
istilah yang digunakan untuk merujuk ke rumah-rumah Jawa eklektik dari
orang-orang Kalang.Daerah keberadaan orang Kalang ditemukan di Kotagede ,
Yogyakarta , dan Surakarta . Rumah-rumah kalang, dibangun pada pergantian abad
ke-20, biasanya berukuran besar dan rumah-rumah yang sangat dihiasi dengan
perpaduan eklektik prinsip tradisional Jawa dan Romantisme Barat. Rumah Kalang
telah menjadi identitas budaya masyarakat Kalang dan kota Kotagede di mana
sebagian besar rumah masih dalam kondisi baik.
Omah kalang memiliki kondisi sosio-kultural kelompok masyarakat yang
khas sebagai bagian dari etnis Jawa dengan kondisi ekonomi tinggi namun dari segi
sosial merupakan komunitas tersendiri (eksklusif) dan terpisah dari masyarakat
sekitar menjadikan rumah tinggal masyarakat Kalang-Tegalgendu. Di Kotagede
terdapat beberapa rumah kalang antaranya adalah Sekar Kedathon Restaurant,
Kalang House of B.H Noeriah, dan Rumah Persik. Banyak keragaman pada setiap
rumah kalang dalam hal keragaman ornamen, tampak, tata ruang dalam Qenis,
pola dan hierarki ruang, fasad, elemen-elemen, material serta konstruksinya. Faktor
-faktor yang melatarbelakangi munculnya karakteristik adalah kondisi sosio-
kultural dan ekonomi, sementara faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya
keragaman adalah kondisi sosio-kultural dan ekonomi, lokasi keberadaan Rumah
Kalang, serta konteks waktu pendirian rumah. Karakteristik arsitektur Rumah
Kalang merupakan karakteristik inklusif yang dilatarbelakangi budaya Jawa dan
dipengaruhi budaya asing terutama Eropa.
Sejarah Omah Kalang
Pemilik omah kalang disebut dengan orang-orang kalang golongan saudagar uang tinggal di
Tegalgendhu. Rumah Kalang terbentuk dari pengembangan rumah tradisional Jawa Tengah dan
mengadopsi beberapa jenis material bangunan kolonial. Pembangunan Omah Kalang tak terlepas
dari metode pada zamannya, sesuai dengan karakter orang-orang Kalang yang terbuka pada pengaruh
luar atau Barat. Omah Kalang dari periode awal masih tetap kental dengan nuansa Jawa. pada periode
awal kemerdekaan ditandai dengan atap tinggi berventilasi, dan sebagainya hingga Nampak faham
regionalism dalam arsitektur yang diwujudkan dengan implementasi kembali bentuk Classic Jawa.
Riwayat Wong Kalang kali pertama ditemukan
pada zaman Majapahit. Catatan lain muncul
pada abad ke-17 ketika kedatangan seorang
ahli ukir dari Bali; Joko Suroso. Joko datang ke
Kota Gede setelah dipanggil Sultan Agung –
Raja Mataram. Selepas Sultan Agung meninggal
keturunan kalang kembali ke Kotagede dengan
kemahiran berdagang dan mengukir sehingga
menjadi saudagar kaya. Penduduk asli Kotagede
merasa diperbudak bekerja untuk orang kalang.
Orang
kalang
Rumah Tembong dan orang Kalang
lainnya diserbu penduduk, dijarah. Para
pemiliknya kabur, menyelamatkan diri.

“Orang Kalang, meski mereka membantu


menaikan ekonomi, tetapi mereka bukan
penduduk asli. Mereka tidak pernah
dianggap sebagai pribumi asli. Akhirnya
pada waktu itu, timbul lah penjarahan
dan perampokan besar-besaran.”

Sementara keturunan Kalang kini


tersebar di Jogja, Kroya, Banyumas,
hingga Cirebon. Kebanyakan kembali
berdagang, namun tidak lagi menjual
logam mulia atau bebatuan. Dewi
mengatakan, kebanyakan dari mereka
menjadi pengusaha sukses. Salah satunya
pemilik hotel besar di Jogja yaitu pemilik
Hotel Mutiara
Kalang house of B.H.
Noeriah, or Omah
Tembong (1862)
Rumah Kalang merupakan perpaduan
antara arsitektur Jawa dan arsitektur Indisch. Ada
mitos bahwa orang Kalang tidak diperbolehkan
membangun rumah yang sama dengan rumah
Jawa. Namun karena kondisi ekonomi mereka
yang sangat baik, mereka mampu membangun
rumah yang meniru gaya arsitektur Indisch yang
dikombinasikan dengan gaya arsitektur rumah
bangsawan Jawa.
Gaya arsitektur rumah Kalang yang
berakar dari gaya arsitektur tradisional Jawa
dapat dilihat pada:
a. tata ruang
b. bentuk atap
c. bentuk pintu, jendela, dan ventilasi
d. umpak
e. ornamen
Gaya arsitektur rumah Kalang yang
berakar dari gaya arsitektur Indisch dapat dilihat
pada:
a. dinding, pintu, jendela, dan
ventilasi
b. ornamen interior dan eksterior
c. bahan atap transparan
d. kaca patri
e. tegel keramik lantai dan dinding
f. ornamen khas tentang tahun pendirian
bangunan
Penataan tapak pada rumah Kalang
meliputi penataan halaman dan bangunan.
Bangunan utama diletakkan pada tengah tapak.
Kelompok bangunan tambahan ditempatkan
di sekitar bangunan utama sesuai dengan
kebutuhan pemilik. Ciri khas tata tapak rumah
Kalang adalah adanya halaman dan selasar antar
bangunan sebagai penghawaan dan penerangan
alami.
DENAH DAN
TAMPAK
ELEMEN
BANGUNAN
PONDASI
Pondasi rumah Kalang menggunakan
bahan batu kali atau batu bata. Umpak, baik
berornamen maupun polos, juga dipergunakan
pada pendapa atau dalem rumah Kalang yang
memiliki rangka kayu. Pondasi yang terlihat
di atas permukaan tanah ada yang ditempeli
batu alam atau keramik

Gambar 1.1 Pondasi

Gambar 1.2 Lantai


Lantai Lantai pada rumah Kalang menggunakan berbagai tegel warna berornamen. Pola, motif, dan
warna tegel lantai berbeda-beda untuk tiap ruang. Memiliki warna berbeda setiap ruangnya, namun
penggunaan ornamen pola lantai ada persamaan antara lantai satu dengan yang lainnya. Motif yang
digunakan yaitu motif tumbuha dan geometris.
PINTU, JENDELA, DAN VENTILASI
Pintu, jendela, dan ventilasi pada rumah Kalang menggunakan bahan kaca patri berbingkai kayu
atau besi dengan motif flora. Ukuran pintu, jendela, dan ventilasi pada rumah Kalang biasanya besar
sehingga hampir memenuhi seluruh dinding. Pengulangan bentuk pintu, jendela, dan ventilasi pada
rumah Kalang berupa bentuk lengkung dan geometris. Bentuk ini merupakan bagian dari ciri arsitektur
Indisch. Perletakan pintu dan/atau jendela (bentuk, jenis, dan ukuran yang sama) biasanya simetris.
Tipe pintu dan atau jendela kupu tarung banyak digunakan pada rumah Kalang. Kupu tarung adalah
salah satu tipe pintu/jendela dengan dua daun yang membuka ke luar atau ke dalam. Bahan pintu atau
jendela dapat berupa panel kayu, krepyak kayu, atau kaca. Krepyak juga berfungsi untuk sirkulasi udara.

Gambar 1.3 Pintu Gambar 1.4 Jendela


Gambar 1.5 Dinding
DINDING
Dari jenis bahannya ada dua tipe dinding, yaitu dinding kayu dan dinding batu bata. Dinding kayu
biasanya dipakai pada dalem sebagai pembatas antar ruang yang disebut gebyok. Dinding batu bata
biasanya diberi hiasan keramik dengan pola kotak atau lengkung.

TIANG
Jenis tiang yang biasa digunakan :
-Tiang kayu sebagai saka guru untuk
bangunan joglo atau tiang kayu biasa yang
berpenampang segi empat atau lingkaran.
-Tiang besi digunakan pada emper, tidak
pada struktur utama bangunan. Bentuk tiang
berupa besi silinder berornamen/berukir.
-Tiang batu bata/pilaster digunakan karena
pada tahun 1800-an belum ada teknologi
beton bertulang. Umumnya ukuran
penampang tiang batu bata adalah 30 cm.
Tiang pada rumah Kalang biasanya memiliki
geganja (yang juga merupakan ornamen
untuk keindahan) sebagai ekspresi bangunan
Gambar 1.6 Tiang bergaya arsitektur Jawa.
ATAP
Atap rumah Kalang pada
umumnya disangga oleh kuda-
kuda kayu dan gununggunung
dari pasangan batu bata.
Bahan penutup atap berupa
genteng tanah liat. Beberapa
rumah memiliki kanopi yang
menggunakan bahan transparan
dan beberapa rumah lainnya
menggunakan bahan terpal pada
bagian tritis. Detil arsitektur
pada atap rumah Kalang adalah
listplank (rete-rete), baik polos
maupun berornamen, makutha,
dan tutup keyong.
OMAH
KALANG RUDY
PESIK

Omah Kalang Rudy Pesik dulunya merupakan


bangunan kuno milik warga Kotagede. Kemudian
dibeli oleh pasangan Indonesia-Amerika. Tidak
berselang lama, Rumah ini dibeli oleh Rudy
Pesik. Rudi Pesik membeli beberapa rumah lain
disekitarnya, yang di total menjadi 8 rumah.
Rumah Rudy Pesik terlihat beda dari bangunan
disekitarnya karena warnanya yag kontras
yaitu hijau cerah dengan ukiran-ukiran di
dindingnya. Membuat rumah ini memiliki daya
tarik tersendiri. Tidak semua orang bisa masuk
ke rumah ini. Karena didalamnya terdapat aneka
barang antic yang bernilai tinggi.
Gambar 1.7 Atap Omah Kalang Pesik

Gambar 1.8 Pola Lantai Gambar 1.8 Pintu


Rumah Pesik adalah salah satu
bangunan yang menjadi daya tarik
diantara sekian banyak bangunan kuno
besar dan megah lainnya yang berada
diwilayah Kotagede, di rumah milik Rudy
J. Pesik (pemilik perusahaan DHL) inilah
tokoh buruh yang kemudian menjadi
Presiden Polandia (1990-1995) sekaligus
penerima nobel perdamaian pada
tahun 1993, Lech Walesa pernah tinggal
(menginap). Sebagai bentuk kenangan
akan hal itu maka didepan pintu masuk
rumah terpasang prasasti bertanda
tangan Walesa
SEKAR
KEDHATON
Sekar Kedhaton adalah Restaurant yang berdiri
disebuah bangunan yang memiliki nilai histories
yang cukup tinggi. Terletak di JL. Tegal Gendu
No. 28 Kotagede. Bangunan ini didirikan pada
tahun 1800an oleh Bapak Prawiro Soewarno atau
akrab dengan sapaan Pak Tembong. Bangunan
kompleks Sekar Kedhaton merupakan perpaduan
arsitektur Jawa, China, Portugis dan Belanda.
Bangunan ini pernah diduduki tentara Belanda, lalu Pak Tembong mengasingkan diri ke wilayah Bantul
sampai akhir hayatnya. Bangunan ini sempat dijadikan Markas Tentara Republik Indonesia sebelum
masa kemerdekaan.

Sekar Kedhaton Restaurant juga dilengkapi dengan lounge yang terletak di lantai II. Tempat ini sangat
istimewa untuk bersantai, rilex dan bisnis, karena ditempat ini disediakan beragam minuman yang
bervariasi dan dapat mengakrabkan suasana santai Anda. Selain itu, Sekar Kedhaton Restaurant juga
dilengkapi dengan boutique residence yang mewah, terdiri dari 3 kamar dengan balutan interior Jawa
yang nyaman.
Gambar 1.9 Atap Gambar 1.10 Pintu dan Jendela

Sekar Kedhaton merupakan tempat yang


unik. bangunan dan dekorasinya semuanya
memiliki unsur Jawa yang sangat kental. Hal ini
bukan sesuatu yang mengherankan mengingat
bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 1800-
an ini adalah milik seorang pengusaha terkaya di
Kotagede yang sukses dan tersohor.
Bangunan Sekar Kedhaton memiliki
perpaduan arsitektur Jawa, Tiongkok, Portugis,
dan Belanda. Sehingga bisa dipastikan pengunjung
akan menemukan atmosfer mewah di Sekar
Kedhaton.
Gambar 1.11 Pola Lantai
LOUNGE
INTERIOR
Sekar Kedhaton Restaurant adalah tempat yang sangat unik, dimana tamu tidak hanya dapat
menikmati menu makanan terbaik yang disajikan, namun anda juga dapat sambil menikmati
dekorasi etnik jawa yang sangat kental dan pelayanan yang memuaskan, anda juga dapat menikmati
berbagai menu pilihan Ala carte yang bervariasi yang dikemas dalam perpaduan jawa, Asia dan Barat.
Selain itu, di Ballroom anda juga bisa menggunakannya untuk keperluan bisnis, seperti meeting, gala
dinner, gathering hingga wedding. Dengan tidak menghilangkan balutan suasana khas jawa dari
kami, tempat ini menjadi lebih istimewa untuk anda nikmati.

Anda mungkin juga menyukai