Anda di halaman 1dari 7

Wujud Arsitektur Vernakular Minangkabau

Kebanyakan material yang digunakan pada bagunan


tradisional Minangkabau adalah kayu, contohnya seperti
pohon kayu meranti, kayu johar, kayu surian, dan lain sebagainya.
Selain kayu, bambu merupakan tanaman yang memiliki fungsi
fisik yang digunakan sebagai dinding pada bangunan.

Pondasi bangunan tradisional Minangakabu hanya berupa


batu pipih yang diletakkan di atas tanah. Pondasi menjadi
tempat berpijak setiap tiang.Tiang atau disebut tonggak tidak
ditanam ke dalam tanah. Oleh sebab itu, kayu yang dipilih
untuk tiang merupakan kayu yang kuat.
Tiang Rumah Gadang

Pada rumah gadang, ada beberapa macam


peruntukan tiang. Tiang-tiang tersebut memiliki
ukuran yang berbeda-beda. Tonggak tuo berada di
tengah bangunan dan memiliki ukuran paling besar.
Hal ini disebabkan karena tiang ini merupakan tiang
utama yang menyangga bangunan dan
menghubungkan antara tiang-tiang yang lain.

Dinding Rumah Gadang

Untuk dinding, material yang digunakan terdiri dari dua


jenis, yaitu papan dan anyaman bambu yang
disebut sasak bugih. Material papan terdapat pada
bagian dinding yang diukir, sedangkan sasak bugih
terdapat pada bagian dinding bangunan yang tidak
diukir.
Atap Rumah Gadang

Sementara itu, atap bangunan yang


berbentuk gonjong menggunakan material
yang mudah dilengkungkan seperti bambu
untuk nok dan reng-reng atap. Penutup
atap berupa ijuk, yakni serat kasar warna
hitam yang berasal dari batang pohon aren.
Ijuk disusun menggunakan teknik ikatan,
yakni diikatkan dengan tali rotan pada
reng-reng bambu. Atap ijuk terbukti dapat
bertahan selama puluhan tahun selama
mendapatkan pemeliharaan yang tepat.
Selain ijuk, terkadang penutup atap
menggunakan rumput sejenis alang-alang.
Pola Penataan Ruang bangunan minangkabau

: Private : Semi Public

: Semi private : Public


Bentuk Detail Ornamen Bangunan Minangkabau

Ornamen adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan.
Fungsi utama dari dari sebuah ornamen adalah untuk memperindah benda produk atau barang yang dihias.
Ornamen dan Makna pada Rumah Gadang Tiap-tiap ukiran mempunyai makna dan maksud tersendiri. Hal itu
juga berhubungan dengan tempat diletakkannya ukiran tersebut. Berikut adalah arti dari beberapa buah ukiran:

Kaluak paku (gulungan pucuk pakis muda). Siriah gadang (daun sirih).

Ukiran ini melambangkan tanggung jawab Ukiran ini menggambarkan konsep-konsep dalam
seorang mamak terhadap kemenakan di rumah sistem sosial orang Minangkabau
orang tua, juga sebagai ayah dirumah istri
Orientasi bangunan Rumah Gadang

Setiap jenis rumah gadang memiliki pintu masuk utama yang berbeda-beda. Ada yang terletak di tengan
pada bagian depan, ada yang terletak pada bagian pinggir depan, dan ada yang memiliki pintu masuk dari
samping rumah. Hal tersebut tergantung dari kelarasan yang dianut oleh pemilik rumah gadang.

(a) (b) (c)

Ilustrasi Pintu Masuk Utama Rumah Gadang: (a) Dari Depan, (b) Dari Depan Dengan Serambi, (c) Dari Samping Depan
Ragam Hias Rumah Gadang
Ragam hias yang terdapat di rumah gadang berbentuk ukiran. Ukiran di samping berfungsi
sebagai unsur keindahan, juga mempunyai arti dan fungsi sendiri-sendiri. Pada ukiran ini
tersimpan unsur-unsur ajaran dan filsafat adat Minangkabau

Pada umumnya, ukiran bermotif dasar Ukiran bermotif dasar binatang biasa
bunga dapat ditemukan pada tempat Sementara itu, ukiran bermotif dasar ditemukan pada ruangan bagian dalam
yang mudah terlihat, seperti pada akar-akaran ditemukan pada tiang- rumah gadang. Motif ini lebih banyak
daun pintu, jendela, hingga bubungan tiang, baik tiang besar maupun kecil. ditempatkan pada kamar, baik bagian luar
atap maupun dalam.

Anda mungkin juga menyukai